"ly!! Lo kenapa? kok dari tadi melamun mulu?"
tanya Jelly penasaran yang melihat tatapan July yang kosong.
July yang ditepuk pun merasa kaget.
"iya dari tadi? dari masuk sekolah malahan! sampai belajar saja tadi tidak fokus? Lo kenapa? cerita aja gausah sungkan kalau kau anggap kami teman dekat mu"
paksa Netya, yang melihat July yang tidak baik baik saja.
"enggak, gak papa. aku hanya kurang istirahat saja. karena kemarin pulang dari pantai bukannya aku mala tidur tapi mala sibuk nonton film sampai lupa waktu"
jawab July bohong.
July hanya tak ingin teman temannya mengkhawatirkan nya. bukan ia tak percaya dengan kedua temannya tapi, ia masih memiliki rasa segan di lubuk hati yang paling dalam.
ya, hari ini July sedikit tidka mood dengan semua nya. pelajaran nya, gurunya, temannya, lingkungan nya, sungguh tidak mood.
kenapa tidak mood? jawabannya karena July merasa ada hak yang menjanggal dengan dirinya sendiri.
ya, sejak kejadian dua hari lalu itu berhasil membuat otak July berfikir ada apa dengan dirinya yang July rasa ada yang berbeda darinya.
dari awal yang ia terkejut melihat sosok yang menyeramkan ketika ia sedang membuka selimut nya. lalu perjalanan ke pantai kemarin yang berhasil menangkap beberapa sosok yang mengerikan dan mampu membuatnya terdiam tanpa berani meliriknya. lalu tadi malam yang di jailin dengan suara gemericik air dan tambahan nya lagi ia di tampakkan lagi dengan sosok yang sama kemarin.
"ly,, kenapa enggak dimakan pesanan kamu?"
tanya Netya yang melihat July asik mengaduk aduk makanan tersebut tanpa melahapnya.
"iya mubajir tau!! ayo makan sebentar lagi bell istirahat akan selesai"
ajak Jelly yang sedang makan ngebut.
July yang melihatnya begitu juga dengan Netya yang melihatnya juga hanya tertawa.
"Lo yakin gak papa kan? kalau ada apa apa bilang ya?"
tanya Netya khawatir.
"iya gue gapapa gue yakin"
jawab July santai dengan senyuman nya.
ya, menurut July sendiri ini bukan lah saat yang tepat buat orang mengetahui hal ini. saat ini July hanya bisa diam. sampai ia benar benar memiliki buktinya yang akurat tentang fakta terbaru dari dirinya.
kring,,,, kring,,,,
bell berbunyi istirahat telah usai.
kali ini mereka pelajaran penjas. guru penjas meminta muridnya untuk segera ganti baju dan berkumpul di ruang basket.
semua siswi sekelas sibuk berjalan menuju ruang ganti baju. begitu juga dengan July, jelly dan Netya.
"ly!! Lo masih lama gak?"
tanya Netya teriak dari luar ganti baju.
"sabar bentar lagi"
jawab July.
"cepat dikit!! pak Hans udah manggil nih dari tadi. mau absen cepat dong!!"
teriak Netya lagi yang takut telat.
"yaudah duluan aja kalau mau Net. entar gue nyusul"
sahut July dari ruang ganti baju, karena merasa Netya sangat membuatnya kesal dengan teriakannya.
tanpa basa basi Netya pun pergi meninggalkan July yang sendirian di ruang ganti baju.
tak berapa lama kemudian July keluar, sudah selesai dari ganti bajunya. ia pun menatap kaca yang ada di depannya, hendak memberikan sedikit bedak tipis di wajahnya dan Liptint sedikit di bibir nya agar terlihat tidak pucat.
namun saat sedang asik asiknya dari belakang July melihat sosok yang sangat jelas, ya jelas sangat menyeramkan. baju juba hitam, rambut hitam ikal panjang dan mata yang merah dengan senyuman yang membuat bulu kudu merinding. terlihat tangannya yang memiliki kuku panjang hitam hendak mencekik nya.
"aaaaaa"
teriaknya lagi.
dengan segera ia kabur. untung nya ia telah selesai dengan kegiatan tujuan awalnya tadi. dan lebih untungnya lagi ruang ganti baju itu terletak jauh dari kelas kelas. membuat orang tidak mendengar teriakan July.
July pun berlari kocar kacir karena ketakutan. lalu ia ikut berbaris bergabung dengan teman temannya di lapangan setelah ia meletakkan bajunya di kelas.
pak Hans mengajarkan tentang permainan bola basket. sesekali ia memperagakan gerakan yang benar dalam permainan bola basket.
sampai benar benar siswa siswi mengerti.
"baiklah, saya ingin kalian mempraktekkan nya di depan saya satu persatu"
perintah pak Hans.
murid pun secara bergiliran mempraktekkan nya. namun saat sudah masuk giliran nomor absen ke 12, dengan jelas July melihat seorang perempuan lewat membelakanginya.
dan saat itu bersamaan dengan bola yang sudah di lempar.
membuat July secara reflek lari dan mendorong perempuan tersebut.
"awas!!!"
teriaknya.
sedangkan teman teman yang melihat July termasuk juga pak Hans merasa bingung dengan tingkah July yang lari dan berkata 'awas' lalu seolah memperagakan gaya seperti mendorong seseorang agar terhindari bola.
"July!!"
teriak teman yang melempar bola tersebut.
blak,,,
dan bola itu bukannya masuk ke dalam ring nya kini mala mengenai seseorang disana. siapa lagi kalau bukan July, membuat July tersungkur di lapangan tersebut.
"aawww"
ringisnya yang kesakitan.
semua pun mengerubunginya, termasuk pak Hans.
"kau ngapain disana?"
tanya Hans marah.
July yang menyadari bahwa kini ia di keliling menatap ke arah guru penjas nya.
"tadi saya melihat ada seorang perempuan pak. disini"
menunjuk tempat ia terduduk.
"ia lewat sini, jadi saya refleks menolongnya karena mungkin ia tak melihat bahwa di sini sedang ada pelajaran penjas pak"
lanjut July dengan jujur.
"tapi disini tidak ada orang July?"
tegas pak Hans.
"iya Jul, benar"
"iya ly, Lo ngapain coba? lihat sikut mu luka!!"
ucap Netya membenarkan pernyataan pak Hans.
"tadi ada pak"
kekeh July yang kini sudah menetes air matanya.
"sudah sudah. Net!! do!! bawa dia ke UKS. obati lukanya!!"
perintah pak Hans.
dengan segera Netya dan Aldo memapah jalan July.
"masa kalian gak lihat sih!! jelas jelas tadi dia lewat disana"
protes July yang masih kekeh dan menangis saat berjalan menuju UKS.
"enggak ada Jul!! kalau ada kan udah kami ingatkan dia!!"
jawab Aldo malas.
"iya ly, kalau ada pasti udah kami suruh minggir. udah deh aku rasa Lo sakit? karena dari awal Lo berangkat aja, Lo gak seperti biasanya? gue yakin Lo hanya berimajinasi. Lo pasti ngehayal doang karena Lo bilang semalam kan kalau Lo begadang nonton film"
sahut Netya.
tak bisa membantah perkataan Netya membuat July terdiam tak bicara. sekarang yang ia pikirkan siapa perempuan itu? kenapa lagi lagi ia harus melihat hal hal seperti itu? rasa nya ingin mati jika terus terusan harus melihat hal seperti ini?. bahkan sekarang Netya hanya menganggap nya imajinasi seolah dia stress dan gila.
"makasih udah bawa gue dan bantuin gue. oh iya Net, Lo di sini aja ya? jangan pergi?"
pinta July.
Netya pun mengangguk karena ini juga tanggung jawab yang diberikan pak Hans kepadanya. begitu juga dengan Aldo yang menunggunya di luar UKS.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments