"hubungannya ada. itulah pokok permasalah gue. sebelum kejadian itu gue sempat ngalamin kejadian yang aneh. saat gue baru baru masuk sekolah pas pulang tengah malam gue melihat sekelibat bayangan terus saat gue berlindung, ternyata gue mendapatkan wajah sosok yang menyeramkan"
jawab July jujur, masih merinding.
sedangkan Jelly dan Netya yang mendengar nya ikut merasakan tekanan yang membuat mereka merasakan hal yang sama dengan July.
"terus terus.."
tanya Jelly yang jiwa penasaran nya semakin meronta-ronta, namun rasa takut juga menyelimuti dirinya.
Jully pun menceritakan dengan singkat kejadian kejadian yang membuatnya berhasil ketakutan. bahkan ia menceritakan juga tentang anak rambut kepang tersebut, dan pergi ke pantai yang mereka lakukan Minggu lalu.
"seram banget cerita Lo ly? pantas Lo gak percaya sama kami?"
ucap Netya setelah July siap menceritakan nya.
"iya, gak kebayang sih jadi Lo yang lihat hantu hantu menyeramkan itu. kami aja yang mendengar nya udah merinding konon Lo yang lihat langsung!"
sambar Jelly.
"eh tapi tunggu. tapi Lo bilang bahwa itu adalah pokok permasalah Lo! permasalah nya dimana?"
tanya Netya yang baru menyadari perkataan July yang beberapa waktu lalu.
"iya bukan kah. itu enak. Lo bahkan bisa melihat hal hal yang gak bisa orang lihat. tapi ya jujur ya gue takut, cuma kalau boleh minta gue kepengen kayak Lo"
sambar Jelly lagi, membayangkan dirinya yang bisa melihat hal hal seperti July.
"pala Lo peang enak!! kalau bisa di tukar gue mau jadi kayak Lo aja!"
kesal July pada Jelly.
Netya yang melihat kekesalan July pun menjitak kepala Jelly dengan pelan, namun dapat membuat orang yang terkena nya merasa sakit.
"masalah nya itu. gue gak bisa ngendaliin ini. gue bingung harus bagaimana? gue kadang kadang suka gak bisa nahan rasa takut gue? gimana dong?"
tanya July menjatuhkan kepalanya di atas meja miliknya. ia merasa pesimis.
"Lo kenapa?"
tanya Aldo tiba tiba.
seketika July mendongak menatap Aldo, begitu juga dengan jelly dan Netya. mereka tidak sadar atas ke datengan Aldo.
"Lo?"
tanya Netya yang terkejut.
"kenapa? gue baru dateng?"
tanya Aldo balik yang risih di tatap teman cewek ceweknya itu.
"oo Lo baru dateng. tumben dateng nya telat?"
tanya July mencairkan suasana yang tegang.
"masalah untuk mu apa kalau aku telat?"
tanya balik Aldo dengan sinis.
July memutarkan matanya, merasa sedikit kesal dengan sahutan Aldo yang cetus.
"gak ada. tapi kan Lo ketua kelas! seharusnya kasih contoh yang baik sama teman teman sekelas!!"
jawab July meninggalkan tempat duduknya.
"Lo mau kemana?"
tanya Jelly yang melihat July meninggalkan bangku nya.
"bukan urusan Lo. emang Lo siapa?"
tanya nya balik yang menatap sinis ke arah Aldo. ya, sebenarnya kata kata itu ia tujukan untuk Aldo. walaupun impasnya yang kena adalah Jelly yang tak salah.
"tapi bentar lagi masuk Lo ly?"
ucap Netya mengingatkan July.
"ketua kelas permisi!!"
ucap July, lalu meninggalkan kelasnya.
saat ingin keluar dari toilet, dengan santai July berjalan. namun tiba tiba
brak....
benturan terjadi antara bahu dan bahu. sedikit membuat July tak seimbang, ingin rasanya ia marah dengan orang yang menabrak dirinya. dengan orang yang tidak memakai mata saat berjalan.
"hei!!"
ucapnya menekankan suaranya, saat ia tau dengan siapa ia tertabrak tadi.
July memejam kan matanya, ia mengatur dan mengendalikan amarahnya. lalu membuka matanya perlahan.
"maaf kak, maaf saya tidak sengaja. maaf ya kak"
memohon gadis tersebut, tapi kali ini dengan ucir satu di belakang namun rambutnya masih dengan kepangan.
"iya gak papa. lain kali kalau jalan mata nya di pakai dengan benar. lihat lihat. untung kamu nabrak saya, jika nabrak yang lain bagaimana? pasti orang itu tidak akan terima dengan tingkah mu tadi"
ucap July memberikan sedikit nasehat kepada gadi keoang satu itu.
"iya kak. sekali lagi maaf ya kak"
jawab gadis kepang itu masih memohon lagi.
saat hendak ingin menjawab, tiba tiba saja July kembali melihat sosok tersebut tepat dibelakang gadis kepang itu. wajah yang menyeramkan itu tersenyum menyeringai bak Joker yang sudah dapat mangsa.
karena merasa merinding melihat sosok makhluk dibelakang nya, July memutuskan untuk pergi tanpa menjawab permohonan si gadis kepang.
...****************...
"Net net!! Jel!!"
July memukul bahu Netya dan Jelly dari belakang.
"kenapa?"
bisik Netya tanpa melihat ke arah July.
"ada yang mau gue ceritain. tapi gak sekarang"
jawab July.
"masalah apa? Lo ada masalah lagi?"
tanya Jelly sedikit keras namun tak menoleh kearah July.
"masalah tadi. pokoknya nanti aku cerita...
"Jelly!! July!! maju ke depan!! kamu juga Netya!!"
perintah ibu guru.
dengan rasa malu July, Jelly dan Netya maju. walaupun sedikit membuatnya terkejut.
"bahas apa tadi kalian disana!!"
tanya ibu guru marah.
"saya capek capek jelasin pelajaran ini sama kalian. mala kalian bicara bisik bisik disana? kalian kira saya tidak tau kalian berbisik-bisik disana? hah!! nanti kalau kalian tidak bisa, ngulang lagi ngulang lagi. terus ngelapor sama orang tua, gurunya gak bener. padahal kaliannya yang gak benar!!"
marah nya panjang lebar.
"hayo katakan pada saya, apa yang kalian bahas disana?"
tanya balik ibu guru tersebut.
dengan saling tatap tatapan namun wajah masih tertunduk bertiganya. tatap tatapan itu menunjukkan untuk duluan menjawab pertanyaan ibu gurunya.
"kalian tidak ingin mengatakan nya? oh atau saya kasih hukuman sama nilai kalian?"
ancam ibu guru.
mendengar ancaman tersebut membuat July harus mengalah. mau tak mau, suka tak suka itu lah yang harus ia makan demi menjaga nilainya agar baik baik saja.
"enggak Bu, tadi saya hanya bilang sama mereka untuk menyampaikan pesan mama saya untuk mereka. mama saya mengajak mereka untuk makan malam di rumah saya. jadi saya hanya menyampaikan pesan orang tua saya saja Bu"
jawab July berbohong.
Netya dan Jelly yang mendengar jawaban July pun terdiam kaget. ekspresi bingung yang mereka tujukan saat menatap wajah July.
"benar itu?"
tanya ibu guru melirik ke arah kedua siswi lainnya bergantian.
Netya dan Jelly pun menelan ludahnya, takut ketahuan.
"i iya buk itu benar"
jawab Jelly menahan rasa takutnya.
"iya buk benar tadi July hanya menyampaikan itu"
bantu Netya.
"baiklah, lain kali kalau mau bilang jangan di waktu pelajaran! kan masih ada waktu lain? waktu jam istirahat!"
ucap ibu guru menasehati July.
July mengangguk paham. dia sadar bahwa dirinya bersalah.
"dan saya harap yang lain juga tidak melakukan kesalahan yang sama"
lanjut ibu guru itu lagi dengan lantang kali ini, ia tujukan kepada semua murid.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments