Belajar 7

"sayang ayo pulang? sebentar lagi butik akan tutup"

ajak Sarah turun melihat anaknya yang masih sibuk memainkan handphone nya dan duduk di atas sofa empuk tersebut.

"baik ma"

balas July sembari menutup handphone nya dan meraih tas miliknya yang berada di sampingnya yang tak jauh dari dirinya.

lalu July berdiri dan melangkah mendekati mama nya. dan mereka berdua pun turun meninggalkan lantai 2.

"ju, kamu mau makan apa sayang?"

tanya Sarah, yang sudah menjadi kebiasaan keluarga ini setiap malam.

ya itu karena pekerjaan lah yang membuat Sarah tidak sempat masak bila di malam hari. jadi sebagai gantinya Sarah selalu membawakan pulang makanan untuk July agar bisa mengisi perutnya.

"kayak nya July mau makan mie ayam baso komplit deh ma"

jawab July setelah berfikir cukup lama.

"baiklah, kita akan pergi ke tempat langganan beli mie ayamnya. tapi di bungkus aja ya sayang. bentar lagi ayah ku akan pulang, takut ayah mu marah nanti"

ucap Sarah melaju kan mobilnya ke warung langganan mie ayam yang sering ia beli jika July memintanya.

July mengangguk.

"ma, ini tempatnya?"

tanya July yang melihat dari kaca mobilnya.

"iya sayang kenapa?"

tanya balik Sarah menatap anaknya.

July kembali melihat warung itu dengan tatapan yang jijik.

"mama, sering beli disini?"

tanya July balik.

Sarah semakin bingung di buat dengan reaksi putrinya. dia pun tak menjawab pertanyaan anaknya itu, ia memutuskan untuk pergi keluar. namun saat keluar tiba tiba tangan Sarah di hentikan oleh tangan kecil anaknya.

Sarah menoleh ke arah anaknya

"ma, kita beli di tempat yang lain aja ya ma? jangan disini?"

bujuk July.

Sarah mengeryitkan keningnya

"kenapa sayang? di sini enak, bahkan kamu juga mengakuinya kan beberapa hari yang lalu ketika mama membawa nya pulang?"

July mengambil nafas dalam dalam ia tak mungkin jujur dengan mama nya. dengan apa yang ia lihat di sana.

"iya ma itu yang kemarin. tapi kata teman ku yang beli di sini kemarin Tiu sempat terjadi sesuatu. kata teman ku kemarin itu dia menemukan banyak kepala tikus di sana. hanya kepala, badannya tidak ada. semenjak dia tau dia tidak pernah lagi beli disitu"

jelas July yang berbohong.

Sarah mengeryitkan keningnya. ia merasa perkataan anaknya tidak benar.

"kau berbohong?"

tanya Sarah.

"tidak ma"

jawab July menggeleng kan kepalanya.

"baiklah, kita beli di tempat yang lain"

ucap Sarah yang melihat mata putrinya dengan tatapan yang seperti nya jujur.

ya acting July bisa di ancung jempol karena berhasil melabuhi seorang ibu.

Sarah pun segera menutup pintunya kembali, dan menghidupkan mesin mobilnya lalu melajukan mobilnya meninggalkan halaman warung.

saat mobil berjalan ada kelegahan dalam hati July. pasalnya tadi July melihat kejadian yang menjijikkan disana. ya, July melihat beberapa sosok yang memuntahkan cairan nya ke dalam setiap mangkok dan setiap bungkus yang dimakan dan di beli oleh para konsumen.

sosok yang jorok, dekil, sangat membuat mata sakit. membuat July berhasil mual. karena pasalnya beberapa hari kemarin mama nya baru saja membelikan mie ayam di sana.

hah!! dasar curang! bodohnya aku mengatakan bahwa mie ayam itu enak. ingin rasa nya aku muntah kan kembali mie ayam itu. emm...

kesal July dalam hati.

mereka pun sampai ke rumah. ternyata mobil ayah sudah terparkir indah di sana, menandakan ayahnya sudah pulang.

"lama sekali?"

tanya ayah menyambut kepulangan keduanya.

"iya yah, tadi anakmu ini mengajakku untuk membeli mie ayam. pas aku sampai di tempat langganan kita anakmu mala meminta membeli di tempat yang lain"

jawab Sarah.

"lah kenapa sayang?"

"i iya yah, karena..

"karena kata nya di tempat langganan kita itu ayam nya itu di campur oleh bangkai bangkai tikus"

sambar Sarah lagi memotong ucapan putrinya.

sembari menghidangkan mie ayam tersebut.

"kok ayah baru tau sekarang?"

tanya Alba yang terkejut.

"iya yah, makannya itu jangan beli di situ lagi yah. pokoknya enggak boleh, kalau tau dari dulu itu warung nya sudah kukatakan tidak enak dari awal"

sambar July.

"kenapa gitu?"

tanya Alba.

"iya karena tempat itu menjijikkan. muntahan..

dengan segera ia menutup mulutnya yang sudah hampir mengatakan apa yang ia lihat.

"muntahan apa sayang?"

tanya Sarah penasaran.

"enggak ma. gak ada. udah ah, July makan di kamar aja ya ma, July bawa bye.."

ucap July membawa mangkok mie ayamnya ke dalam kamar.

...****************...

melihat anak kecil yang sangat gembira sedang bermain bersama ke dua orang tuanya di taman yang cukup luas. gadis kecil itu terus, dan terus berlari sembari memancarkan senyuman dan tawa di wajah indahnya.

"mama kejar aku"

ucap anak kecil perempuan itu dengan senyum yang manis menatap wajah mama nya.

"sayang,, jangan lari sayang!!"

teriak wanita disana sembari mengejar putri kecilnya.

"sayang.. jangan lari nanti kamu jatuh"

teriak seorang laki laki yang duduk menyaksikan kejar kejaran antara istri dan anaknya.

"wlee wle wlee kejar aku mama"

ejek gadis kecil itu kepada ibunya yang terus terusan mengejarnya.

"kamu.. lihat ya mama tangkap nih!!"

tak berapa lama wanita itu menangkap anaknya dan memeluknya lalu menggelitikinya dan tawa senang mulai terdengar di mulut mereka masing-masing.

"mama,, ampun ma, ampun.."

memohon gadis kecil itu setelah lelah di gelitiki ibunya.

masih dengan gadis yang sama namun kali ini berlatar belakang yang beda. suasana malam di rumah yang gelap, kelap kelip petir malam itu sungguh sangat jelas dari jendela.

"ma.."

ucap gadis kecil itu yang bangun di tengah malam.

perlahan ia membuka pintu tersebut hendak berjalan menuju kamar orang tuanya. berjalan perlahan menuju kamar kedua orang tuanya yang tak jauh dari kamarnya. mengumpulkan nyawa untuk terus berjalan.

namun, betapa kaget nya ia saat melihat beberapa orang disana yang sudah yang sudah berdiri mengelilingi ranjang tersebut. dan melihat ayah nya yang terbaring di lantai dengan penuh darah di sana.

dan mama nya yang menjerit keras. mata nya membesar, berkaca kaca melihat kejadian di depan mata nya. namun tak berani berteriak sekali pun.

ia memilih diam, namun hati nya tersayat melihat beberapa orang mendekati ibunya secara bergantian.

karena takut ke tahuan, gadis kecil itu memilih untuk pergi meninggalkan kamar mama nya.

berlari keluar hendak meminta pertolongan kepada pelayan yang menjaga rumah.

saat menuju ke dapur terlihat beberapa para pelayan sudah tergeletak dengan darah bekas tusukan seperti ayahnya.

sedangkan pelaku kejahatan tersebut yang mendengar langkah lari seseorang, segera mengejar nya. memastikan apakah masih ada yang hidup selain para pelaku kejahatan tersebut.

gadis kecil yang sadar akan langkah seseorang yang akan mendekati nya pun, memilih bersembunyi di lemari tempat bekakas dapur di simpan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!