Pagi ini dijalani mereka berdua seperti biasa. ara turun kebawah untuk sarapan sambil terus mengecek hapenya. siapa tau ada pesan masuk dari rey. tapi sama sekali tidak ada pesan dari rey. biasanya sebelum hendak tidur rey akan mengiriminnya pesan singkat.
'apa rey terlalu lelah? sampai sampai tidak ada mengirim pesan?' batin ara.
ara selalu berpikiran positif, karena ara sangat mempercayai rey. rey yang dia kenal tidak mungkin tega menusuknya dari belakang.
"makannya di makan dong ra jangan dilihat terus seperti itu." kata al yang tib tiba turun dan berjalan kearahnya.
spontan ara langsung menutup hapenya kemudian melanjutkan kembali melahap makanannya.
"pelan pelan sayang makannya." goda al.
"apaan sih al, kamu godain aku mulu deh." keluh ara yang kesal.
"jadi aku gak boleh nih godain istriku yang cantik ini? jadi aku harus godain wanita lain ya?" kata al yang lagi lagi menggoda ara sambil bermain mata.
"terserah kamu aja deh!" sahut ara dengan ketus kemudian kembali melanjutkan sarapannya.
al yang melihat ara yang terpancing seperti itu jadi sangat senang karena selalu berhasil untuk menggoda ara dan membuat ara menjadi salah tingkah.
"aku berangkat duluan ya al. bye." kata ara lalu berlari keluar dengan cepat.
al hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah ara yang menurutnya cukup menggemaskan itu.
al sedang mencari sebuah ide untuk membuat ara tidak terlalu sibuk dengan pekerjaannya kemudian memperhatikan dirinya. tapi al belum ketemu idenya.
tiba tiba hape al berdering sangat nyaring lalu al menatap layar dihapenya yang sangat jelas tertera MAMA.
"duh mama ngapain sih nelepon aku. pasti ada maunya deh."
kemudian al mengangkat panggilan telepon dari mamanya. "ya ma ada apa? pagi pagi begini udah nelepon aja." kata al dengan suara yang sangat tidak bersemangat.
"masak mama dilarang untuk menghubungi anaknya sendiri? kamu itu ya al kelewatan banget! kenapa kamu tega menyuruh menantu mama untuk bekerja? gimana dia mau cepat hamil?" celetuk mamanya sambil marah marah gak jelas.
"boleh kok ma, aduh ma, siapa yang menyuruh ara untuk bekerja? dia saja yang sangat bosan dirumah terus jadinya dia ingin membantu di perusahaan papanya. al tidak melarang ara juga." kata al secara perlahan menjelaskan duduk persoalannya ke mamanya.
"mama gak mau tau! sejak kalian pulang dari bulan madu kenapa kalian berdua tidak ada berkunjung ke rumah mama dan papa? anak seperti apa kamu itu al." kata mamanya tidak ingin mendengarkan penjelasan dari al.
"al yang terlalu sibuk ma. saat pulang al langsung sibuk bekerja di perusahaan. belum ada waktu luang al dan ara untuk berkunjung kesana. maafkan kami ya ma!" kata al dengan lembut.
"alaaahh! itu hanya alasan saja. pokoknya mama tidak mau tau kalian berdua harus datang kerumah mama sore ini. mama akan menunggu kedatangan kalian berdua." kata mamanya lalu langsung mengakhiri panggilan teleponnya secara sepihak.
"tapi ma......! "
"halooo ma.....!"
kemudian al mengecek hapenya dan melihat kalo mamanya sudah mengakhiri panggilan teleponnya secara sepihak.
"mama, mama, kapan sih bisa berubah. selalu menuntut semuanya harus kemauannya." dengus al dengan kesal
tapi entah kenapa al jadinya kepikiran sebuah ide untuk mengajak ara berkunjung kerumah mamanya. "mama memang menelepon disaat yang tepat. aku akan gunakan alasan ini untuk mengajak ara untuk kerumah mama. lalu menginap disana selama beberapa hari. sepertinya ini ide yang bagus!"
al lalu tersenyum senang karena akhirnya bisa menemukan cara untuk berduaan terus dengan ara tanpa diganggu oleh pekerjaan. 'aku akan kasih kejutan untuk kamu sayang.' batin al.
setelah itu al berangkat kerja dengan perasaan yang sangat senang dan penuh semangat, sesekali al bersiul siul. entah apa yang ada didalam pikiran al sekarang.
seperti seorang pria yang sedang kasmaran dengan kekasihnya saja. itu lah al saat ini. dia seolah tidak ingin berjauhan dari ara istrinya.
al mengerjakan semua pekerjaannya hari ini dengan santai tapi sangat teliti. entah mengapa pekerjaannya akhir akhir ini jadi lebih cepat selesainya. jam sudah menunjukkan pukul satu siang, al bergegas pergi, kali ini al menyetir mobilnya sendiri. al merapikan dirinya terlebih dahulu lalu pergi berangkat.
al langsung menuju kantor papa mertuanya dengan sesekali bersiul siul senang. sesampainya disana, al langsung menuju kantornya papa ara.
kedatangan al tentunya langsung disambut senang oleh papanya ara yang saat ini sudah merupakan papanya juga.
al mengetuk pintu papanya lalu kemudian dipersilahkan untuk masuk kedalam ruangan papanya dengan sambutan hangat dan sangat antusias.
"kamu kok tidak bilang bilang sih mau mampir kesini al?" tanya papanya ara membuka percakapan.
"iya pa sengaja ingin memberikan ara kejutan." kata al dengan jujur.
"oh jadi kamu kesini hanya untuk bertemu dengan ara nih? papa cemburu loh ini." ledek papanya.
"hehe.. bukan begitu pa! ini keadaan yang sangat mendesak, mama al marah marah karena kami tidak ada mampir kerumah setelah pulang dari bulan madu. jadi al sengaja kesini buat menjemput istri al." kata al menjelaskan kepada papanya.
"begitu ternyata. hampir saja papa jadi salah paham. kalo begitu silahkan, ara saat ini sedang berada diruangannya." kata papa dengan lembut.
"tapi al juga ingin meminta izin dari papa. boleh tidak ya pa kalo ara selama seminggu ini tidak masuk ke kantor?" tanya al sambil menatap papa mertuanya lekat lekat.
"loh emangnya kalian mau kemana selama itu?" kata papa ara penasaran.
"rencananya al ingin mengajak ara untuk menginap dirumah mama selama seminggu, pa. setelah itu kami akan berkunjung ke rumah papa." kata al jujur.
"tentu saja boleh! silahkan al. lagian sekarang ara itu adalah istri kamu, kamu yang jauh lebih berhak atas dirinya sekarang dari pada saya selaku papanya." kata papanya sambil menepuk nepuk bahu al dengan pelan.
"terimakasih banyak ya pa! kalo begitu al langsung keruangan ara sekarang ya." kata al lalu beranjak pergi dari ruangan papa mertuanya itu.
al saat ini sedang mengetok ngetok pintu ara.
"TOK TOK TOK!"
"ya silahkan masuk!" kata ara yang saat ini sedang sibuk dengan komputernya.
tapi al sengaja tidak ingin masuk, al malah semakin sengaja untuk menjaili ara. al kembali untuk mengetok pintu ruangan ara kembali.
"TOK TOK TOK!"
"masuk..!" kata ara singkat.
tapi tetap tidak ada yang masuk. kemudian ketukan yang ketiga kalinya. ara yang merasa sangat dipermainkan langsung keluar saat al mengetuk.
"saya bilang masuk..!" kata ara penuh emosi.
betapa kagetnya ara melihat suaminya saat ini sedang membawakan seikat bunga mwar putih yang dipersembahkan untuk dirinya. ara msih dengan tatapan tidak percaya sambil menutup mulutnya dengan menggunakan kedua tangannya.
"apa yang sedang kamu lakukan disini?" tanya ara.
"aku kesini untuk memberikan kejutan untuk istriku tercinta, semoga kamu suka." kata al sambil memberikan mawar putih yang sedang dipegangnya.
"thanks al. aku malu tau. buruan deh kamu masuk." kata ara sambil menarik lengan al untuk masuk keruangannya.
"tumben banget nih seorang pria yang super duper sibuk menyempatkan diri untuk singgah kesini? ada apa nih?" sindir ara sambil menatap al dengan selidik.
"emangnya tidak boleh ya kalo aku main ke kantor kamu? aku kan ingin melihat dimana istriku bekerja?" kata al yang tidak mau kalah.
"pasti ada maksud dan tujuannya kan? jauh jauh main kesini tidak mungkin kamu hanya ingin mengantar seikat mawar ke aku?" tanya ara dengan tatapan yang tidak percaya.
"aduh istriku emang ter the best deh. bisa dengan mudahnya membaca pikiranku." kata al lalu tersenyum jail.
"aku kan tau kamu sayang." kata ara tidak mau kalah.
'kali ini apa yang sedang direncanakan oleh al? kenapa dia bisa tiba tiba kesini tanpa memberitahuku terlebih dahulu. untungnya aku sedang berada dikantor. kalo tidak pasti akan jadi ribet urusannya.' umpat ara dalam hati.
"aku mau mengajak kamu kesuatu tempat sekarang. aku udah izin ke papa kamu dan aku mendapatkan izin. jadi kita berangkat sekarang ya sayang." kata al lalu langsung menggenggam jemari ara dengan erat.
"tidak bisa seperti itu dong! kamu curang tau, seharusnya kamu itu tanyanya ke aku bukan malah ke papa." kata ara yang tidak terima akan dibawa pergi oleh al suaminya.
"kamu mau tidak mau harus mau sayang. kali ini kamu tidak boleh menolak." kata al lalu membawa ara pergi begitu saja.
"tapi sayang......."
kemmudian al menoleh ke ara sebentar. "tapi apa sayang? tidak ada tapi tapian sayang." kata al dengan tegas.
"pekerjaan aku masih banyak banget loh! kamu tidak bisa seenaknya begini dong." kata ara berusaha untuk menolak al secara halus.
"kamu tenang saja. papa kamu sudah mempersiapkan seseorang untuk menggantikan kamu melanjutkan pekerjaan kamu yang tertunda itu." kata al sambil terus membawa ara.
"tapi itu tanggung jawab aku al."
"tanggung jawab kamu itu sekarang ini adalah mematuhi suami kamu sayang. ngerti?" bisik al lalu tidak menggubris lagi perkataan dari ara.
'dasar keras kepala! dia ingin membawaku kemana sih? buru buru sekali. mana semua alasanku gagal lagi.' umpat ara dalam hati.
sepanjang diperjalanan ara hanya diam saja. ara tidak ingin melihat al yang saat ini sedang konsentrasi untuk menyetir. ara terus memalingkan pandangannya kearah luar. udah sekitar setengah jam lebih mereka masih berada didalam mobil.
'sebenarnya aku mau dibawa kemana sih? untung saja aku sudah mengirimkan pesan singkat kepada rey supaya tidak menggubungiku. klo tidak bisa panjang urusannya.' batin ara.
mereka sekarang sudah berada didepan gerbang yang menjulang tinggi, dengan pondasi yang cukup kokoh. seseorang langsung membukakan pintu ketika al mengklekson sekali. kemudian al melanjutkan menjalankan mobilnya lalu memarkirkan mobilnya tepat didalam garasi yang sudah tersedia, garasi yang cukup besar karena disana sudah sangat banyak sekali mobil mobil mewah.
"ayo kita masuk sayang." kata al lalu membuka sabuk pengamannya.
"gak aku gak mau masuk!" kata ara ketus.
"beneran nih kamu gak mau masuk?" tanya al sekali lagi.
"iya." jawab ara singkat.
kemudian al membuka pintu mobilnya lalu berjalan kearah ara lalu membuka pintu untuk ara keluar.
"kamu yakin gak mau masuk sendiri?" tanya al lagi.
al sudah mengetahui kalo ara saat ini pasti sedang ngambek kepada dirinya. lalu membangun zona pertahanan yang kuat untuk tetap bertahan.
ara hanya mengangguk tanpa ingin menjawab al lagi.
"oke kalo gitu jangan salahkan aku." kata al lalu tersenyum jail.
ara merasa saat ini tubuhnya diangkat oleh al, lalu mencak mencak diatas tubuh al supaya al menurunkan dirinya. tapi al lebih kuat dai ara, biarpun ara memukul mukul al, al terus berjalan untuk memasuki rumah.
"aku bilang turunkan aku!" kata ara dengan ketus sambil terus memukul mukul al.
al berhenti sebentar lagu berkata dengan sabar "sebentar lagi akan aku turunin kamu sayang. sabar ya." bisik al.
ara hanya menatap al dengan tatapan tidak percaya.
mereka telah disambut hangat oleh kedua orang tua al. "akhirnya kalian berkunjung juga kesini sayang." kata mama al dengan antusias dan perasaan yang sangat senang.
"aduh pengantin baru, mesra sekali sih kalian. mama jadi kepengen cepat cepat punya cucu deh dari kalian berdua." kata mama al lagi.
al menurunkan ara secara perlahan. ara yang merasa sangat malu dihadapan mertuanya ini langsung menjadi salah tingkah.
"mama marahin al deh. dia asal aja bawa kabur ara dari kantor. ara kesal banget sama dia ma." kata ara meminta pertolongan kepada mertunya.
"benar itu apa kata ara, al? tanya mamanya dengan nada meninggi.
"iya benar ma! kan mama yang suruh al dan ara untuk berkujung kesini. al bawa aja ara kabur dari kantornya." kata al sambil menaikkan kedua bahunya tanpa rasa bersalah sama sekali.
"iya tapi kan bukan seperti itu caranya, al. kamu itu ya jailnya tidak berubah ubah sih. awas aja kalo kamu berani memperlakukan menantu kesayangan mama seperti itu lagi. kamu tau kan kamu akan langsung berhadapan dengan siapa?" ancam mamanya sambil mengedipkan matanya kepada al.
"iya mama, al tau al salah. maafin al ya ma." kata al yang hanya berakting merasa menyesal.
"seharusnya kamu minta maaf itu sama istri kamu bukannya malah sama mama. gimana sih kamu." kata mama al dengan tegas.
"sayang maafin aku ya? udah dong ngambeknya. aku kan cuma mau jaili kamu doang." kata al sambil memegang lengan ara.
tapi ara yang masih kesal langsung menepis lengan al dengan kasar.
"ma ara capek, ara mau istirahat dulu ya." kata ara kepada mamanya.
"iya sayang. setelah perjalanan yang cukup melelahkan disini kamu pasti sangat capek. al bawa ara kekamar kamu. kasian istri kamu." perintah mamanya al.
"iya ma."
"ayok sayang." kata al kemudian langsung merangkul ara untuk membawanya ke dalam kamar al agar bisa beristirahat.
ara hanya berjalan mengikuti al. "kenapa kamu tidak bilang kalo kamu bawa aku kerumah papa mama kamu, al?" tanya ara dengan berbisik ke al.
al hanya tersenyum lalu menjawab. "aku mau kasih kamu kejutan sayang."
ara langsung membelalakkan kedua matanya, menatap suaminya saat ini dengan tatapan yang tidak mengerti.
*****
gimana ceritanya?
sukanya ara sama siapa nih?
al atau rey?!
di vote yaa!!
jangan lupa selalu comment yaa disetiap episodenya !
happy reading guys 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Maya Astuti
Kok gak ketahuan gtu sie..lama banget gtu
2021-06-02
0
then_must_nanang
cuma mau nanya, di dunia nyata apa ada ya kaya si Ara
2021-04-06
0
Cints Dwi Adith
cerita apaan ga jelas gini....bikin bete bacanya
2021-04-02
0