Ara yang mulai emosi dengan perkataan papanya yang mengharuskan dia menikahi sosok lelaki yang bahkan dia tidak mengenalnya sama sekali.
Tapi papanya tidak suka bila ditolak, ara sudah mengetahui sikap papanya yang keras dan tidak suka dibantah, kalau gak dia akan merasakan akibat dari itu semua.
Papa ara telah menyelidiki tentang pacar ara, kalau ara bersikeras untuk tetap menolak, papa ada tidak akan segan segan untuk mencelakai pacar ara, ara paham sekali dengan situasi seperti ini.
Demi untuk melindungi pacarnya ara rela mengorbankan dirinya sendiri.
Ara masih termenung didalam kamarnya, dia memutuskan untuk tidak mau keluar kamar dab mogok makan. Biasanya mamanya akan membujuk ara, tapi kali ini tidak. Mamanya telah mendapatkan ancaman dari papa ara, hingga mamanya tidak bisa berbuat apapun.
Ara masih terdiam mengingat setiap perkataan dari papanya, tidak seperti biasanya sosok papa yang selalu sabar dan tersenyum bila berbicara kepada anak kesayangannya ini. Kali ini papa ara seperti sosok papa yang jauh berbeda dari yang ara kenal. Papanya sekarang sangat berbeda 180 derajat dari yang ara tau selama ini, ternyata seseorang bisa sangat berbeda bila menyakut tentang uang.
Ara masih sangat kaget dan syok, dia belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya harus mengikuti keinginan papanya demi bisnis, ara berpikir bahwa dirinya hanya akan dijual demi kelangsungan bisnis papanya.
Setiap saat suara papanya selalu terngiang ngiang terdengar sangat jelas.
"Ini semua untuk keluarga kita ara, demi papa! Papa harap kamu mau berkorban ya. Bisnis keluarga kita hampir bangkrut, lalu kemudian papa mendapatkan bantuan tapi dengan syarat kamu harus menikahi anak sulungnya yang bernama alvaro. Papa cuma minta tolong sama kamu sekali ini aja, papa juga terpaksa begini. Tapi kalau kamu bersikeras untuk menolaknya, papa gak ada jalan lain lagi selain mencelakakan pacar kamu!" kata kata papanya yang masih terus terngiang ngilang ditelinganya.
Papa sekarang udah berani mengancam aku! Demi bisnisnya, persetan dengan itu semua, papa bahkan tega untuk mengorbankan aku, anaknya sendiri. Batin ara merasa sangat marah.
Ara tidak bisa tidur malam ini, merasa sangat gelisah ara bingung harus berkata dan menjelaskan tentang hal ini kepada pacar yang sangat dicintainya, ara gak ingin melakukan hal ini tapi demi keluarga dan pacarnya dia harus berkorban, pengorbanan yang paling tidak masuk akal menurut ara, dizaman yang semodern ini masih ada aja perjodohan, ara sangat penasaran tentang sosok calon suaminya yang bernama alvaro itu, 'dia kok mau ya dijodoh jodohkan begini? Padahal dia juga tidak mengenalku!' batin ara yang terus menerus terpikir tentang semua ini, seperti mimpi buruk rasanya.
Untuk sementara ara tidak mau diganggu oleh siapapun juga termasuk pacarnya, dia benar benar ingin sendirian dulu.
Gak terasa seminggu sudah berlalu begitu saja, papa ara mulai menagih janji ara yang katanya butuh waktu untuk berpikir selama seminggu ini.
Papa ara menuju kekamar ara. "Ara buka pintunya, papa tau kamu didalam. Kalau kamu gak mau buka papa akan dobrak pintu ini, papa hitung sampai 3 bila kamu tidak membuka pintunya dihitungan ke 3 papa akan dobrak, papa serius! 1 2 tii-gaa," lalu pintunya pun dibuka oleh ara.
Lalu papanya tersenyum kemudian masuk dab langsung duduk. "Bagaimana ara? Kamu sudah membuat keputusan? Papa yakin kamu tidak akan mengecewakan papa." kata papanya yang melihat ara dengan pandangan yang penuh pengharapan.
Ara menarik napas panjang lalu dengan berat menghebuskannya "iya pa ara sudah membuat keputusan, ara ara se- se-tuju dengan perjodohan ini." jawab ara sambil tertunduk tidak bersemangat.
"Kamu memang anak papa, papa yakin kamu akan bahagia hidup bersama alvaro. Makasih ya sayang. Oke papa akan mengatur pertemuan kamu dengan alvaro." kata papanya sambil tersenyum bahagia lalu beranjak dari duduknya kemudian langsung menghampiri ara dan memeluknya.
Ara hanya pasrah tanpa membalas pelukan dari papanya. Disudut hati ara paling dalam dia sangat menyesal menerima perjodohan ini, kenapa dia tidak memikirkan untuk bisa kabur dari rumah.
Ara memutuskan untuk mengajak pacarnya bertemu lalu menceritakan semuanya, ara sudah mengambil keputusan yang terberat seumur hidupnya. ara bahkan tidak mengharapkan dimaafkan oleh pacarnya.
akhirnya ara mengaktifkan ponselnya kembali, lalu melihat berapa banyak panggilan dari pacarnya, ara menatap layar hp nya melihat begitu banyak panggilan tak terjawab ada sekitar 215 panggilan, lalu ada begitu banyak pesan yang masuk sekitar 72 pesan, kemudian ara memutuskan untuk melihat pesannya satu persatu.
nama pacar ara di ponselnya Mylove
Mylove jam 13.30 WIB
"sayang kamu kemana aja? hp kamu kok mati..."
Dua jam kemudian...
"ya udah deh, ntar kalo hidup hp nya jangan lupa kabarin aku ya."
"kamu marah sama aku? maafin aku ya kalau aku ada salah. tapi kamu jangan cuekin aku gini dong sayang."
"sayang?"
"sayang?"
"sayang?"
"sayang?"
"sayang?"
"kamu mau hukum aku ya? cara kamu berhasil banget buat aku kecarian dan kangen banget kekamu."
"tuh kan belum aktif juga nomornya!"
"aku harus gimana supaya kamu mau aktifkan hp lg sayang?"
"bener bener kelewatan deh kamu, jangan sampai aku nekat ya."
"hei, kamu lagi dimana sih? gak biasanya kamu kayak begini, kalaupun kamu marah keaku pasti kamu bakalan langsung ngomong ke aku."
"hmmp, sayang aku kangen kamu..........!"
sampai besok harinya hingga akhirnya seminggu pun berlalu begitu saja, ara sama sekali tidak ada membalas bahkan menghubungi pacarnya, pacar ara bernama Rey Abimana Prasetya, biasa dipanggil rey, tampan, tinggi, warna kulitnya tidak terlalu putih, mempunyai suara yang bagus, anak band, memiliki banyak penggemar dikampusnya hingga sekarang, sosok yang sangat diidolakan kaum hawa, banyak kaum hawa yang tergila gila dengannya, tapi rey hanya mencintai ara sejak pertemuan mereka dikampus, sama halnya dengan ara yang sangat mencintai rey.
wanita manapun jika melihat dan mendengar suara rey pasti akan jatuh hati bahkan menggilainya, bukan sekali dua kali ara sering berharapan dengan wanita wanita yang mengejar rey, itu yang menyebabkan ara menjaga secara ketat lelakinya, bisa dibilang ara sangat posesif kepada rey. tapi rey tidak pernah mempermasalahkan sikap ara sama sekali, rey malahan senang melihat ara yang sangat cemburuan.
hubungan ara dan rey sudah berlangsung cukup lama sekitar 4 tahunan lebih, rey tidak pernah melirik wanita lain lagi, rey sangat setia kepada ara hingga sekarang, tidak pernah ada kata bosan dalam hubungan mereka, malahan semakin hari mereka semakin menyukai satu sama lain, mereka berdua adalah pasangan paling romantis di kampusnya, menjadi best couple adalah hal yang paling biasa mereka dengar. bisa dibilang mereka cinta mati dan pasangan yang tidak bisa terpisahkan, jangan salah hubungan mereka juga sudah sangat jauh, selayaknya hubungan suami istri, mereka bahkan sudah biasa melakukannya selama 4 tahun ini, hubungan percintaan yang cukup panas. ara menyerahkan keperawanannya yang selama ini dijaganya dengan sangat mudah kepada rey.
bagaimana cara ara untuk menjelaskan kepada rey bahwa dirinya akan menikah dengan lelaki pilihan dari oragtuanya, pasti rey tidak akan bisa menerimanya.
malam ini lagi lagi ara tidak bisa tertidur karena takut untuk menjelaskan semua ini kepada rey, takut rey akan marah besar kepadanya. ara sudah berusaha untuk memejamkan matanya, tapi tidak bisa tertidur sama sekali, ara sudah berulang kali merubah posisi tidurnya senyaman mungkin, tetapi tetap saja dia tidak bisa tertidur.
ara meraih kembali ponselnya lalu menekan nomor rey, tapi sebelum itu ara menarik napas dalam dalam lalu menghembuskannya secara perlahan, rey langsung menjawab telepon dari sang pacar yang telah dirindukannya ini.
"halo sayang kamu kemana aja sih, kenapa hp kamu mati? lalu kamu kemana aja selama seminggu ini? kamu kok hindarin aku?" kata rey tanpa henti terus bertanya kepada ara untuk menjelaskan tentang keberadaannya selama seminggu ini tidak ada kabar.
ara tidak menghiraukan sama sekali pertanyaan dari rey yang sangat ingin tau tentang kabar dan keberadaan ara selama seminggu ini "aku mau ketemu kamu besok, ditempat biasa, ada sesuatu yang mau omongin."
"kamu kenapa kok gak jawab semua pertanyaan aku?" tanya rey penasaran.
"aku akan jelasin semuanya besok, makanya aku ngajak kamu buat ketemuan, ditempat biasa dan di jam 16.00 WIB." jawab ara.
"okee oke kita ketemuan besok, ya udah deh kamu istirahat ya sayang, see you tomorrow my love..."
"iyaa sayang sampai ketemu besok ya, kamu juga istirahat ya."
gimana cara aku buat jelasin semua hal konyol ini kekamu rey, andai aja lelaki yang dijodohkan papa itu kamu aku pasti akan menerimanya dengan senang hati, ini aku juga tidak mengenalnya, jangankan mengenal bertemu aja belum pernah, tapi aku akan segera menikah dengan dia....batin ara tanpa sadar air mata ara selalu mengalir deras hingga membuat kedua mata ara menjadi merah, pasti besoknya ketika terbangun mata ara kelihatan sangat bengkak, tanpa perlu dijelaskan semua yang melihatnya tau bahwa ara baru saja menangis.
ara bersiap untuk pergi ketemuan dengan pacarnya rey, tanpa ada perasaan semangat sama sekali ara menatap dirinya sendiri di cermin, lalu melihat keadaan matanya yang cukup bengkak, dicermin ara masih sesekali menangis, lalu dia memutuskan untuk menghapus air matanya yang membasahi kedua pipinya.
"ayo ara kamu bisa! kamu kuat! rey pasti akan mengerti." ucap ara untuk menguatkan dirinya sendiri.
setibanya ditempat ketemuan, rey telah menunggu ara sekitar 15 menitan lalu menyambut ara dengan cipika cipiki, ara hanya tersenyum datar melihat rey kekasihnya yang sekarang melihat ara dengan tatapan dipenuhi oleh pertanyaan pertanyaan.
"mata kamu kenapa kok bengkak? kamu habis nangis ya? kamu lagi ada masalah apa? cerita dong sama aku." tanya rey yang sangat mengkhawatirkan keadaan dari ara.
"rey... hmmmp.. gimana ya aku ngomongnya, sulit banget buat aku untuk jelasin semuanya kekamu. maafin aku ya, aku minta kita putus!" kata ara lalu air matanya terjatuh dengan sendirinya kemudian ara langsung menghapusnya dengan tisue.
rey seketika sangat kaget mendengar perkataan ara barusan seperti disambar petir disiang bolong. "kamu bercanda kan? gak gak gak bercanda kamu kali ini gak lucu!" kata rey dengan mengeleng gelengkan kepalanya, raut wajah rey seketika berubah menjadi sangat sendu lalu dengan mengamati kedua mata ara dalam dalam tidak ada kebohongan sama sekali, bahkan tidak kelihatan seperti bercanda, ara benar benar serius berkata seperti itu.
ara hanya menangis menatap rey tanpa ada sepatah katapun yang keluar, bibir ara seketika terkunci rapat rapat tanpa ada penjelasan yang keluar.
"kamu bercanda kan sayang? kamu harus jawab aku ara!" tanya rey dengan suara mulai meninggi.
"aku gak bercanda, aku mau kita putus, aku udah bosan dengan kamu, aku udah mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik dari kamu, jadi kita putus saja." kata ara penuh dengan kesungguhan.
jangan pernah maafin aku rey, aku wanita yang paling jahat! aku gak bisa kasih alasan buat kamu, ini akhir untuk kita, ini yang terbaik untuk kamu juga, semoga ntar kamu mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari aku. dalam hati ara.
"siapa lelaki itu? aku gak akan lepasin kamu ara! aku cinta dan sayang sama kamu, aku cuma mau dengan kamu aja, gak ada wanita lain dihati aku selain kamu. aku gak akan biarkan itu semua, aku gak mau putus!" kata rey dengan penuh emosi dan penekanan.
"tapi maaf rey, aku udah gak cinta dan sayang lagi sama kamu! terserah kamu, intinya aku mau kita putus. aku akan segera menikah dengan lelaki itu, kamu tidak mengenalnya. aku kesini cuma mau bilang ini semua ke kamu. selamat tinggal rey." kata ara sangat kejam lalu segera melangkah pergi meninggalkan rey yang sangat terluka.
sebenarnya hati ara jauh lebih terluka lagi, tapi hanya ini yang bisa dia lakukan untuk membuat rey menjauhinya.
*****
ara terus menerus menangis didalam kamarnya, dia tidak mau makan sama sekali, mamanya sudah beberapa kali kekamar ara untuk membujuknya tapi ara tidak mau mendengarkan, dia terus menyesal dengan setiap kata yang telah dia ucapkan kepada rey.
ara sedang melihat foto kebersamaan mereka yang ada di hpnya. sambil terus menangis.
papa ara datang ke kamar ara lalu memberitahukan soal pertemuan ara dengan al, besok adalah rencana untuk mereka segera bertemu, ara yang tidak mendengar sama sekali perkataan papanya, dia hanya termenung sendiri.
lalu papa ara mendekati ara lalu membelai kepala anak semata wayangnya ini, "maafin papa ara, kalau aja bisnis papa gak bangkrut kamu gak harus berkorban seperti ini, papa sayang sekali dengan kamu." kemudian papanya mencium kening putri kesayangannya.
*****
Telepon al berdering, lalu al segera menatap layar hp nya, al sebenarnya sudah mengetahui tujuan mamanya menelepon untuk apa, dengan sangat malas al akhirnya mengangkat teleponnya.
MAMA
"Al kamu besok akan bertemu dengan kiara wanita yang akan kamu nikahin. kali ini jangan kecewakan mama ya sayang." kata mama al melalui sambungan telepon.
"iya ma, al kan sudah berjanji sama mama untuk menerima wanita yang akan dinikahkan dengan al, kenapa harus ketemuan sih? terserah mama deh kalau suka tinggal mengatur pernikahan aja." kata al.
"mana boleh begitu sayang, setidaknya kamu ketemu dulu dengan ara, kan yang mau nikah kamu? pokoknya besok jangan sampai telat ya sayang." kata mama al.
"iya deh ma, ya udah mama istirahat ya, jangan terlalu banyak mikir ntar sakit lagi, al gak mau melihat mama sakit seperti kemarin lagi ya." kata al kepada mamanya.
"iyaa sayanggg." kata mamanya lalu mematikan sambungan telepon.
"hmmp, gapapa deh untuk membuat mama bahagia, asal mama gak sakit sakit lagi karena mikirin aku terus, mau siapa pun wanitanya aku tidak masalah, udah capek juga berdebat sama mama soal ini, aku ikutin aja deh kemauan mama kali ini." batin al.
lalu al menghela napas sambil memandangi jalanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Tuấn Mark
yah pwran utamanya udah second ternyata sjadi kurang menarik
2023-02-01
1
Ozell
Ara, barang bekas, ya bgmn reaksi al
2022-06-30
0
Epifania R
oh kasian al
2021-04-02
0