hari ini suasana hati ara sudah membaik, itu semua berkat rey kekasihnya. ara dengan wajah yang selalu tersenyum berseri seri, penuh dengan kecerian. sangat berbeda banget dengan hari sebelumnya. emang beda kali ya kalau sudah bertemu dengan sang pujaan hati.
al yang melihat ara jauh berbeda dengan ara yang terlihat semalam. "kamu moodnya sepertinya udah membaik ya? kelihatan banget soalnya cerianya." kata al.
"hehe, kelihatan banget ya? iya sih semalam aku bad mood parah. tapi hari ini mood aku udah baikkan. maaf ya al semalam gak jadi. mood aku suka berubah berubah soalnya." kata ara dengan tatapan penuh penyesalan.
"it's oke! aku gak masalah kok." kata al sambil memberikan senyuman.
"kamu emang baik banget al. tapi jujur kamu kaku banget ya? dingin dan cuek gitu. bisa dibilang tipe tipe cowok cool." kata ara sembari tersenyum menatap al.
"keliatan banget ya ra? iya sih aku emang kaku banget. susah berinteraksi sama orang baru. tapi jangan salah ra, kalau sudah kenal pasti keliatan banget sifat aslinya." kata al sambil melirik sekilas kearah ara karena sedang nyetirin mobil.
"oh begitu. iya sih pasti ya kan. aku juga aslinya gak gampang berbaur sama orang baru lo al. ini karena nyaman aja kali ya ngobrol sama kamu. jadinya cepat akrab gitu." kata ara.
'lah sejak kapan aku nyaman ya? ara ara! bisa bisanya ngomong gitu.' batin ara.
"oh iya? sama dong. aku juga merasa seperti itu ra. kita emang benar benar sama ya. aku paling anti sebenarnya dijodoh jodohkan seperti ini, ini semua karena desakan dari mama aku yang ingin segera melihat aku memikah. padahal aku belum punya rencana. tapi mama ingin segera melihat aku memiliki pasangan. ya udah deh." kata al menjelaskan kepada ara.
"aku juga sih al. aku bahkan belum ada rencana menikah sama sekali. al aku boleh minta sesuatu sama kamu?" kata ara dengan tatapan sangat serius.
"ada apa ra? serius banget? bilang aja gapapa kok." kata al sangat penasaran dengan apa yang ingin diminta oleh ara.
"nanti setelah kita menikah, aku tidak ingin langsung punya anak. kamu keberatan gak?" kata ara dengan sanggat hati hati karena takut al akan marah dan tersinggung.
siapa tau al setelah menikah ingin segera memiliki anak darinya. ara bahkan tidak kepikiran sama sekali soal anak. ara ingin mempunyai anak dari rey bukan dari al. ara sangat takut kalau dirinya hamil anaknya al. rey pasti akan sangat marah besar kepadanya.
apalagi ara telah berjanji kepada rey hanya 3 tahun saja menikah dengan al.
al terdiam sebentar dan sedang berpikir.
"al gimana? kamu keberatan ya? pasti kamu ingin segera mempunyai anak ya. jujur aku belum siap untuk itu al. aku masih ingin berkarir. aku belum bisa menjadi seorang ibu." kata ara dengan jujur.
"hmmm, sebenarnya aku gak masalah sih ra kamu menjadi wanita karir. tapi harus lebih mementingkan keluarga aja ra. oke aku gak keberatan ra kalau kamu belum siap. aku ngerti kok." kata al dengan santai.
seketika raut wajah ara menampilkan senyuman yang luar biasa. 'syukurlah al tidak mendasakku!' batin ara.
"thanks ya al. beruntung banget aku bisa menjadi pasangan kamu. kamu itu baik dan pengertian banget al." kata ara seraya tersenyum.
al hanya membalas ara dengan tersenyum juga.
hari ini dilalui mereka dengan kegiatan yang sangat banyak dan sangat sibuk. mereka berdua benar benar kelelahan menghadapi hari yang sangat panjang ini. tanpa terasa hari sudah mulai malam. mereka berdua menyempatkan diri untuk makan malam dulu baru al mengantar ara pulang.
ara hakan tidak sempat untuk sekedar memberikan kabar kepada rey, sesampainya dirumah ara langsung bebaring dikasur kesayangannya. tanpa sadar dirinya telah tertidur sangat pulas.
entah sudah berapa banyak panggilan tak terjawab yang ada di ponsel ara. ara sudah tidak sadar lagi. yang jelas rey sangat marah karena ara tidak kasih kabar telah sampai dirumah.
rey sangat khawatir dengan ara yang selalu berdekatan dengan al. rey terlalu cemburuan. sebenarnya rey tidak ingin berbagi. karena menurut rey cuma dirinya lah yang berhak atas diri ara. bukan yang lain. apalagi al!.
setelah membuka mata hal pertama yang dicari ara adalah ponselnya. ara meraba raba tempat tidurnya berusaha untuk menemukan poselnya. mata ara masih terpejam.
begitu membuka ponselnya ara melihat ada 22 panggilan tak terjawab dari rey. ara langsung membelalakkan matanya. seketika rasa kantuk ara hilang. ara langsung menghubungi rey lalu rey langsung menjawab panggilan ara.
"maaf rey, aku semalam lupa ngabarin kamu kalau aku sudah pulang. aku ketiduran sayang. aku capek banget semalam." ucap ara dengan nada bicara manja.
"hmm, iya aku maafin kamu. tapi janji jangan begitu lagi ya. aku gak suka liat kamu gak ada kabar kayak semalam." ucap rey dengan nada sedikit ketus.
"iya sayang aku janji. aku gak akan begitu lagi." ucap ara.
*****
tidak terasa hari pernikahan ara dengan al sudah semakin dekat. tinggal seminggu lagi waktu pernikahan mereka segera berlangsung. Undangan sudah disebar ke keluarga, teman teman, rekan-rekan bisnis, bahkan pejabat sekalipun.
ara dan rey sudah tidak bertemu selama 3 minggu lamanya, selama ara sibuk untuk menyiapkan segala sesuatu untuk pernikahannya. rey akhirnya mendesak ara untuk segera bertemu. rey mereka sudah mau gila karena tidak bisa ketemu dengan ara.
rey sangat merindukan ara dan ara juga sangat merindukan rey. lalu ara memutuskan untuk keluar bertemu dengan rey ditempat biasa mereka bertemu. sekarang bertemu rey harus sembunyi sembunyi sudah tidak bebas seperti dahulu mereka berkencan.
sebenarnya hal ini yang sangat menyakitkan untuk rey maupun ara. waktu pertemuan yang terbatas dan harus membuat janji untuk ketemu dulu.
rey telah tiba duluan di villa, rey dengan menunggu ara. ara sudah telat hampir setengah jam. rey selalu melihat jam tangannya lalu dengan gusar segera menghubungi ara.
"kamu udah dimana sih sayang? aku udah nungguin kamu daritadi." kata rey dengan suara tidak sabaran untuk segera bertemu dengan ara lalu melepaskan rindu.
"udah dekat kok sayang, sabar ya? bentar lagi aku nyampe kok." kata ara yang mengerti kegelisahan hati rey.
"gimana aku bisa sabar ra. waktu pertemuan kita itu terbatas. aku selalu mempergunakan waktu sebaik baiknya. dan kamu selalu terlambat! aku kesal tau ra. aku gak suka keadaan yang selalu seperti ini!" kata rey dengan ketus karena selalu merasa menjadi orang ketiga diantara ara dan al.
"aku ngerti sayang, kamu belakangan ini jadi suka marah marah deh. iya aku juga berusaha untuk membagi waktu dengan kamu, rey! tolong dong kamu ngertiin posisi aku yang sulit." kata ara dengan emosi karena terpancing dengan kemarahan rey.
"Oke! aku tunggu kamu disini ya sayang." kata rey dengan nada suara yang sudah mulai lembut kembali.
ara turun dari taksi lalu berjalan dengan sangat cepat untuk segera bertemu dengan rey kekasihnya.
rey langsung tersenyum melihat kekasih yang dirindukannya ini. rey langsung menghampiri ara lalu memeluknya sangat erat. "akhirnya kamu sampai juga. aku kangen banget sama kamu ra! bisa gila aku lama lama begini."
"iya sayang aku pasti datang kok! sabar ya sayang sebentar lagi kita bisa bertemu sepuasnya kok.setelah acaralah pernikahan aku. gak terasa lo waktu pernikahan aku sudah tinggal seminggu lagi." ucap ara sambil membelai mesra punggung rey.
"bagi kamu gak terasa ra. aku udah hampir gila tau selama 3 minggu gak ketemu kamu! kamu pasti gak tau rasanya jadi aku ra?!" ucap rey dengan nada yang merengek manja ke ara.
"kan sekarang kita udah ketemu rey. manja banget deh kekasihku ini. aku juga kangen kamu tau sayang. tapi mau gimana lagi? hanya tinggal seminggu lagi kok rey. sabar ya." ucap ara dengan lembut sambil tetap memeluk rey.
"kok seperti ada yang laper ya? itu suara perut kamu ya ra?" tanya rey.
"hehehe, iya sayang. habisnya aku kan panik kamu udah marah marah terus. aku langsung berangkat kesini untuk ketemu sama kamu. aku jadi gak ingat lagi kalau aku belum makan." ucap ara sambil senyum menggoda rey.
"tuh kan, maafin aku ya sayang. tapi aku udah beli makanan kok tadi sebelum kesini. feeling aku sangat kuat deh kalau kamu gak sempat buat makan. kita makan bareng dulu ya sayang, lagian kita juga udah lama banget gak makan bareng.aku kangen tau saat moment moment kita yang dulu." ucap rey dengan manja lalu melepaskan pelukan kemudian mencium kening ara cukup lama, lalu melepaskannya.
"aku juga kangen rey moment moment kita dulu. suaaapinnnn ....." ucap ara manja kepada rey.
rey mengangguk lalu mengambil makanannya yang telah disusun rapi diatas meja makan. "pokoknya kamu harus makan banyak ya ra. akhir akhir ini kamu kan sibuk banget." ucap rey sambil mengambilin semua makanan sampai sampai piringnya sudah penuh.
ara hanya menganga terpelongo tidak percaya dengan apa yang dilakukan rey. "kalau gitu aku gendut rey. sebanyak ini kamu kasih aku makan? kamu gak salah rey?" ucap ara tidak percaya.
rey mengangguk untuk mengiyakan pertanyaan ara barusan.
"rey aku emang laper tapi gak makan sebanyak itu juga sayang!" ucap ara sambil cemberut.
rey hanya tertawa melihat ara yang cemberut. "ini kita makan bareng kok sayang. kamu takut gendut ya? lucu lagi kalau kamu gendut." ucap rey lalu segera menutup mulutnya. karena ara sudah menatap rey dengan tatapan yang sangat tajam.
"bercandaaa kok sayang! kamu serius banget deh." ucap rey.
"buka mulutnya aaaaa........" kata rey lalu dengan sabar menyuapi ara.
setelah selesai makan, mereka berdua bercerita satu sama lain. saling mengeluh dan sesekali bertengkar. selalu ada aja pembahasan tidak akan pernah ada habisnya.
tidak terasa waktu sangat cepat berlalu dan mereka harus segera berpisah. rey sangat tidak rela berpisah dengan ara. rey selalu bilang sebentar lagi, sebentar lagi. tapi telepon ara terus saja berdering. papa dan mama ara sangat khawatir karena ara belum pulang kerumah.
ara akhinya mengikuti kemauan rey sebentar. lalu setelah setengah jam ara merayu dan membujuk rey supaya mau pulang dan tidak egois lagi. karena ara sudah mengikuti kemauannya sedari tadi.
rey dengan terpaksa menyetujui hal itu. akhirnya mereka harus kembali ke rumah masing masing.
****
"Ara kamu darimana saja? bukannya hari ini kamu gak ada ketemuan sama al ya? kenapa telepon papa gak kamu angkat? jawab papa ara!" kata papa ara dengan sangat marah.
"ara janjian ketemuan sama teman teman ara pa. ara kan butuh hiburan juga pa. ara udah stres banget belakangan ini mikirin persiapan untuk pernikahan. ara capek pa!" ucap ara dengan muka sedikit ditekuk.
"iya ra papa paham. maksud papa kan hari ini kamu bisa istirahat dirumah. lagian acara pernikahan kamu sudah semakin dekat. tidak boleh sering sering berpergian begitu. papa khawatir ra." kata papa ara.
"iya aku ngerti pa. tapi ara juga butuh hiburan. ara capek dan stres pa!" kata ara sambil merengek manja kepada papanya.
"kasiannya anak papa ini. tapi setelah ini semua selesai kan kamu bisa liburan sayang. ya sudah kalau begitu
kamu istirahat gih." kata papa ara.
"siap bos! ara naik keatas duluan ya pa. good nitee papaku sayang." kata ara sambil mencium pipi
papanya. lalu langsung naik keatas menuju kamarnya.
"nitee sayang." kata papanya sambil menatap ara yang sudah berjalan menaiki anak tangga.
'memang anak itu mirip sekali denganku. sangat pintar sekali untuk mencari cari alasan.' ucap papanya sambil
menggeleng gelengkan kepalanya seraya tersenyum.
'hampir aja papa curiga, untung aja aku pintar mencari cari alasan. dengan bersikap manja ke papa lalu papa dengan mudahnya luluh dengan sikapku. untung aja papa percaya.' lalu ara sambil tiduran berusaha untuk menutup matanya. padahal hari ini ara sangat lelah seharusnya sangat mudah untuk dirinya tidur.
tapi entah kenapa ara teringat sesuatu hal. ara lalu membuka matanya lalu mengingat semua yang dikatakan rey pada saat tadi ketika mereka bersama.
'ra gimana kalau kita lari aja dari semua ini? aku bener bener gak rela ra melihat kamu menikah dengan orang lain. aku tau aku egois karena bicara begini. tapi ini adalah isi hatiku yang paling dalam ra. bagaimana pun aku berusaha untuk tetap menerimanya. tetap saja aku sulit menerimanya. aku udah mau gila gak ketemu kamu selama 3 minggu. apalagi ntar setelah kamu menikah? aku gak tau ra aku tetap kuat atau tidak untuk bertahan. kalau suatu hari nanti hati kamu berubah gimana ra? jujur aku takut, benci, marah dengan semua ini.'
'aku harus gimana rey. kejujuran kamu itu buat aku semakin berat. kan aku jadi kepikiran terus sama semua yang kamu bilang rey. setiap kata kata kamu selalu terngingang ngiang di telingaku rey. maaf kali ini aku sangat egois rey. aku sayang kamu! tapi aku tidak mau mengecewakan papaku.' kata ara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Maya Astuti
Ih kok si ara Terus yang di ceritainnya,si Al kmnnya,apalagi al diem2 saja,karrna kerja mulu
2021-06-02
0
Epifania R
kasian al biar bagaimnapun kalau sdh menikah atau tunangan jgn lagi dekat dengan laki2 lain
2021-04-03
0
Nur Siregar
g seru....nyesel buka novel ini...ara nya bekas....isshhhhh yackkk
2021-03-01
0