SL 07

hari ini suasana hati ara sudah membaik, itu semua berkat rey kekasihnya. ara dengan wajah yang selalu tersenyum berseri seri, penuh dengan kecerian. sangat berbeda banget dengan hari sebelumnya. emang beda kali ya kalau sudah bertemu dengan sang pujaan hati.

al yang melihat ara jauh berbeda dengan ara yang terlihat semalam. "kamu moodnya sepertinya udah membaik ya? kelihatan banget soalnya cerianya." kata al.

"hehe, kelihatan banget ya? iya sih semalam aku bad mood parah. tapi hari ini mood aku udah baikkan. maaf ya al semalam gak jadi. mood aku suka berubah berubah soalnya." kata ara dengan tatapan penuh penyesalan.

"it's oke! aku gak masalah kok." kata al sambil memberikan senyuman.

"kamu emang baik banget al. tapi jujur kamu kaku banget ya? dingin dan cuek gitu. bisa dibilang tipe tipe cowok cool." kata ara sembari tersenyum menatap al.

"keliatan banget ya ra? iya sih aku emang kaku banget. susah berinteraksi sama orang baru. tapi jangan salah ra, kalau sudah kenal pasti keliatan banget sifat aslinya." kata al sambil melirik sekilas kearah ara karena sedang nyetirin mobil.

"oh begitu. iya sih pasti ya kan. aku juga aslinya gak gampang berbaur sama orang baru lo al. ini karena nyaman aja kali ya ngobrol sama kamu. jadinya cepat akrab gitu." kata ara.

'lah sejak kapan aku nyaman ya? ara ara! bisa bisanya ngomong gitu.' batin ara.

"oh iya? sama dong. aku juga merasa seperti itu ra. kita emang benar benar sama ya. aku paling anti sebenarnya dijodoh jodohkan seperti ini, ini semua karena desakan dari mama aku yang ingin segera melihat aku memikah. padahal aku belum punya rencana. tapi mama ingin segera melihat aku memiliki pasangan. ya udah deh." kata al menjelaskan kepada ara.

"aku juga sih al. aku bahkan belum ada rencana menikah sama sekali. al aku boleh minta sesuatu sama kamu?" kata ara dengan tatapan sangat serius.

"ada apa ra? serius banget? bilang aja gapapa kok." kata al sangat penasaran dengan apa yang ingin diminta oleh ara.

"nanti setelah kita menikah, aku tidak ingin langsung punya anak. kamu keberatan gak?" kata ara dengan sanggat hati hati karena takut al akan marah dan tersinggung.

siapa tau al setelah menikah ingin segera memiliki anak darinya. ara bahkan tidak kepikiran sama sekali soal anak. ara ingin mempunyai anak dari rey bukan dari al. ara sangat takut kalau dirinya hamil anaknya al. rey pasti akan sangat marah besar kepadanya.

apalagi ara telah berjanji kepada rey hanya 3 tahun saja menikah dengan al.

al terdiam sebentar dan sedang berpikir.

"al gimana? kamu keberatan ya? pasti kamu ingin segera mempunyai anak ya. jujur aku belum siap untuk itu al. aku masih ingin berkarir. aku belum bisa menjadi seorang ibu." kata ara dengan jujur.

"hmmm, sebenarnya aku gak masalah sih ra kamu menjadi wanita karir. tapi harus lebih mementingkan keluarga aja ra. oke aku gak keberatan ra kalau kamu belum siap. aku ngerti kok." kata al dengan santai.

seketika raut wajah ara menampilkan senyuman yang luar biasa. 'syukurlah al tidak mendasakku!' batin ara.

"thanks ya al. beruntung banget aku bisa menjadi pasangan kamu. kamu itu baik dan pengertian banget al." kata ara seraya tersenyum.

al hanya membalas ara dengan tersenyum juga.

hari ini dilalui mereka dengan kegiatan yang sangat banyak dan sangat sibuk. mereka berdua benar benar kelelahan menghadapi hari yang sangat panjang ini. tanpa terasa hari sudah mulai malam. mereka berdua menyempatkan diri untuk makan malam dulu baru al mengantar ara pulang.

ara hakan tidak sempat untuk sekedar memberikan kabar kepada rey, sesampainya dirumah ara langsung bebaring dikasur kesayangannya. tanpa sadar dirinya telah tertidur sangat pulas.

entah sudah berapa banyak panggilan tak terjawab yang ada di ponsel ara. ara sudah tidak sadar lagi. yang jelas rey sangat marah karena ara tidak kasih kabar telah sampai dirumah.

rey sangat khawatir dengan ara yang selalu berdekatan dengan al. rey terlalu cemburuan. sebenarnya rey tidak ingin berbagi. karena menurut rey cuma dirinya lah yang berhak atas diri ara. bukan yang lain. apalagi al!.

setelah membuka mata hal pertama yang dicari ara adalah ponselnya. ara meraba raba tempat tidurnya berusaha untuk menemukan poselnya. mata ara masih terpejam.

begitu membuka ponselnya ara melihat ada 22 panggilan tak terjawab dari rey. ara langsung membelalakkan matanya. seketika rasa kantuk ara hilang. ara langsung menghubungi rey lalu rey langsung menjawab panggilan ara.

"maaf rey, aku semalam lupa ngabarin kamu kalau aku sudah pulang. aku ketiduran sayang. aku capek banget semalam." ucap ara dengan nada bicara manja.

"hmm, iya aku maafin kamu. tapi janji jangan begitu lagi ya. aku gak suka liat kamu gak ada kabar kayak semalam." ucap rey dengan nada sedikit ketus.

"iya sayang aku janji. aku gak akan begitu lagi." ucap ara.

*****

tidak terasa hari pernikahan ara dengan al sudah semakin dekat. tinggal seminggu lagi waktu pernikahan mereka segera berlangsung. Undangan sudah disebar ke keluarga, teman teman, rekan-rekan bisnis, bahkan pejabat sekalipun.

ara dan rey sudah tidak bertemu selama 3 minggu lamanya, selama ara sibuk untuk menyiapkan segala sesuatu untuk pernikahannya. rey akhirnya mendesak ara untuk segera bertemu. rey mereka sudah mau gila karena tidak bisa ketemu dengan ara.

rey sangat merindukan ara dan ara juga sangat merindukan rey. lalu ara memutuskan untuk keluar bertemu dengan rey ditempat biasa mereka bertemu. sekarang bertemu rey harus sembunyi sembunyi sudah tidak bebas seperti dahulu mereka berkencan.

sebenarnya hal ini yang sangat menyakitkan untuk rey maupun ara. waktu pertemuan yang terbatas dan harus membuat janji untuk ketemu dulu.

rey telah tiba duluan di villa, rey dengan menunggu ara. ara sudah telat hampir setengah jam. rey selalu melihat jam tangannya lalu dengan gusar segera menghubungi ara.

"kamu udah dimana sih sayang? aku udah nungguin kamu daritadi." kata rey dengan suara tidak sabaran untuk segera bertemu dengan ara lalu melepaskan rindu.

"udah dekat kok sayang, sabar ya? bentar lagi aku nyampe kok." kata ara yang mengerti kegelisahan hati rey.

"gimana aku bisa sabar ra. waktu pertemuan kita itu terbatas. aku selalu mempergunakan waktu sebaik baiknya. dan kamu selalu terlambat! aku kesal tau ra. aku gak suka keadaan yang selalu seperti ini!" kata rey dengan ketus karena selalu merasa menjadi orang ketiga diantara ara dan al.

"aku ngerti sayang, kamu belakangan ini jadi suka marah marah deh. iya aku juga berusaha untuk membagi waktu dengan kamu, rey! tolong dong kamu ngertiin posisi aku yang sulit." kata ara dengan emosi karena terpancing dengan kemarahan rey.

"Oke! aku tunggu kamu disini ya sayang." kata rey dengan nada suara yang sudah mulai lembut kembali.

ara turun dari taksi lalu berjalan dengan sangat cepat untuk segera bertemu dengan rey kekasihnya.

rey langsung tersenyum melihat kekasih yang dirindukannya ini. rey langsung menghampiri ara lalu memeluknya sangat erat. "akhirnya kamu sampai juga. aku kangen banget sama kamu ra! bisa gila aku lama lama begini."

"iya sayang aku pasti datang kok! sabar ya sayang sebentar lagi kita bisa bertemu sepuasnya kok.setelah acaralah pernikahan aku. gak terasa lo waktu pernikahan aku sudah tinggal seminggu lagi." ucap ara sambil membelai mesra punggung rey.

"bagi kamu gak terasa ra. aku udah hampir gila tau selama 3 minggu gak ketemu kamu! kamu pasti gak tau rasanya jadi aku ra?!" ucap rey dengan nada yang merengek manja ke ara.

"kan sekarang kita udah ketemu rey. manja banget deh kekasihku ini. aku juga kangen kamu tau sayang. tapi mau gimana lagi? hanya tinggal seminggu lagi kok rey. sabar ya." ucap ara dengan lembut sambil tetap memeluk rey.

"kok seperti ada yang laper ya? itu suara perut kamu ya ra?" tanya rey.

"hehehe, iya sayang. habisnya aku kan panik kamu udah marah marah terus. aku langsung berangkat kesini untuk ketemu sama kamu. aku jadi gak ingat lagi kalau aku belum makan." ucap ara sambil senyum menggoda rey.

"tuh kan, maafin aku ya sayang. tapi aku udah beli makanan kok tadi sebelum kesini. feeling aku sangat kuat deh kalau kamu gak sempat buat makan. kita makan bareng dulu ya sayang, lagian kita juga udah lama banget gak makan bareng.aku kangen tau saat moment moment kita yang dulu." ucap rey dengan manja lalu melepaskan pelukan kemudian mencium kening ara cukup lama, lalu melepaskannya.

"aku juga kangen rey moment moment kita dulu. suaaapinnnn ....." ucap ara manja kepada rey.

rey mengangguk lalu mengambil makanannya yang telah disusun rapi diatas meja makan. "pokoknya kamu harus makan banyak ya ra. akhir akhir ini kamu kan sibuk banget." ucap rey sambil mengambilin semua makanan sampai sampai piringnya sudah penuh.

ara hanya menganga terpelongo tidak percaya dengan apa yang dilakukan rey. "kalau gitu aku gendut rey. sebanyak ini kamu kasih aku makan? kamu gak salah rey?" ucap ara tidak percaya.

rey mengangguk untuk mengiyakan pertanyaan ara barusan.

"rey aku emang laper tapi gak makan sebanyak itu juga sayang!" ucap ara sambil cemberut.

rey hanya tertawa melihat ara yang cemberut. "ini kita makan bareng kok sayang. kamu takut gendut ya? lucu lagi kalau kamu gendut." ucap rey lalu segera menutup mulutnya. karena ara sudah menatap rey dengan tatapan yang sangat tajam.

"bercandaaa kok sayang! kamu serius banget deh." ucap rey.

"buka mulutnya aaaaa........" kata rey lalu dengan sabar menyuapi ara.

setelah selesai makan, mereka berdua bercerita satu sama lain. saling mengeluh dan sesekali bertengkar. selalu ada aja pembahasan tidak akan pernah ada habisnya.

tidak terasa waktu sangat cepat berlalu dan mereka harus segera berpisah. rey sangat tidak rela berpisah dengan ara. rey selalu bilang sebentar lagi, sebentar lagi. tapi telepon ara terus saja berdering. papa dan mama ara sangat khawatir karena ara belum pulang kerumah.

ara akhinya mengikuti kemauan rey sebentar. lalu setelah setengah jam ara merayu dan membujuk rey supaya mau pulang dan tidak egois lagi. karena ara sudah mengikuti kemauannya sedari tadi.

rey dengan terpaksa menyetujui hal itu. akhirnya mereka harus kembali ke rumah masing masing.

 

****

 

"Ara kamu darimana saja? bukannya hari ini kamu gak  ada ketemuan sama al ya? kenapa telepon papa gak kamu angkat? jawab papa ara!" kata papa ara dengan sangat marah.

"ara janjian ketemuan sama teman teman ara pa. ara kan butuh hiburan juga pa. ara udah stres banget belakangan ini mikirin persiapan untuk pernikahan. ara capek pa!" ucap ara dengan muka sedikit ditekuk.

"iya ra papa paham. maksud papa kan hari ini kamu bisa istirahat dirumah. lagian acara pernikahan kamu sudah semakin dekat. tidak boleh sering sering berpergian begitu. papa khawatir ra." kata papa ara.

"iya aku ngerti pa. tapi ara juga butuh hiburan. ara capek dan stres pa!" kata ara sambil merengek manja kepada papanya.

"kasiannya anak papa ini. tapi setelah ini semua selesai kan kamu bisa liburan sayang. ya sudah kalau begitu

kamu istirahat gih." kata papa ara.

"siap bos! ara naik keatas duluan ya pa. good nitee papaku sayang." kata ara sambil mencium pipi

papanya. lalu langsung naik keatas menuju kamarnya.

"nitee sayang." kata papanya sambil menatap ara yang sudah berjalan menaiki anak tangga.

'memang anak itu mirip sekali denganku. sangat pintar sekali untuk mencari cari alasan.' ucap papanya sambil

menggeleng gelengkan kepalanya seraya tersenyum.

'hampir aja papa curiga, untung aja aku pintar mencari cari alasan. dengan bersikap manja ke papa lalu papa dengan mudahnya luluh dengan sikapku. untung aja papa percaya.' lalu ara sambil tiduran berusaha untuk menutup matanya. padahal hari ini ara sangat lelah seharusnya sangat mudah untuk dirinya tidur.

tapi entah kenapa ara teringat sesuatu hal. ara lalu membuka matanya lalu mengingat semua yang dikatakan rey pada saat tadi ketika mereka bersama.

'ra gimana kalau kita lari aja dari semua ini? aku bener bener gak rela ra melihat kamu menikah dengan orang lain. aku tau aku egois karena bicara begini. tapi ini adalah isi hatiku yang paling dalam ra. bagaimana pun aku berusaha untuk tetap menerimanya. tetap saja aku sulit menerimanya. aku udah mau gila gak ketemu kamu selama 3 minggu. apalagi ntar setelah kamu menikah? aku gak tau ra aku tetap kuat atau tidak untuk bertahan. kalau suatu hari nanti hati kamu berubah gimana ra? jujur aku takut, benci, marah dengan semua ini.'

'aku harus gimana rey. kejujuran kamu itu buat aku semakin berat. kan aku jadi kepikiran terus sama semua yang kamu bilang rey. setiap kata kata kamu selalu terngingang ngiang di telingaku rey. maaf kali ini aku sangat egois rey. aku sayang kamu! tapi aku tidak mau mengecewakan papaku.' kata ara.

Terpopuler

Comments

Maya Astuti

Maya Astuti

Ih kok si ara Terus yang di ceritainnya,si Al kmnnya,apalagi al diem2 saja,karrna kerja mulu

2021-06-02

0

Epifania R

Epifania R

kasian al biar bagaimnapun kalau sdh menikah atau tunangan jgn lagi dekat dengan laki2 lain

2021-04-03

0

Nur Siregar

Nur Siregar

g seru....nyesel buka novel ini...ara nya bekas....isshhhhh yackkk

2021-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 SL 01
2 SL 02
3 SL 03
4 SL 04
5 SL 05
6 SL 06
7 SL 07
8 SL 08
9 SL 09
10 SL 10
11 SL 11
12 SL 12
13 SL 13
14 SL 14
15 SL 15
16 SL 16
17 SL 17
18 SL 18
19 SL 19
20 SL 20
21 SL 21
22 SL 22
23 SL 23
24 SL 24
25 SL 25
26 SL 26
27 SL 27
28 SL 28
29 SL 29
30 SL 30
31 SL 31
32 SL 32
33 SL 33
34 SL 34
35 SL 35
36 SL 36
37 SL 37
38 SL 38
39 SL 39
40 SL 40
41 SL 41
42 SL 42
43 SL 43
44 SL 44
45 SL 45
46 SL 46
47 SL 47
48 SL 48
49 SL 49
50 SL 50
51 SL 51
52 SL 52
53 SL 53
54 SL 54
55 SL 55
56 SL 56
57 SL 57
58 SL 58
59 SL 59
60 SL 60
61 SL 61
62 SL 62
63 SL 63
64 SL 64
65 SL 65
66 SL 66
67 SL 67
68 SL 68
69 SL 69
70 SL 70
71 SL 71
72 SL 72
73 SL 73
74 SL 74
75 SL 75
76 SL 76
77 SL 77
78 SL 78
79 SL 79
80 SL 80
81 SL 81
82 SL 82
83 SL 83
84 SL 84
85 SL 85
86 SL 86
87 SL 87
88 SL 88
89 SL 89
90 SL 90
91 SL 91
92 SL 92
93 SL 93
94 SL 94
95 SL 95
96 SL 96
97 SL 97
98 SL 98
99 SL 99
100 SL 100
101 SL 101
102 SL 102
103 SL 103
104 SL 104
105 SL 105
106 SL 106
107 SL 107
108 SL 108
109 SL 109
110 SL 110
111 SL 111
112 SL 112
113 SL 113
114 SL 114
115 SL 115
116 SL 116
117 SL 117
118 SL 118
119 SL 119
120 SL 120
121 SL 121
122 SL 122
123 SL 123
124 SL 124
125 SL 125
126 SL 126
127 SL 127
128 SL 128
129 SL 129
130 SL 130
131 SL 131
132 SL 132
133 SL 133
134 SL 134
135 SL 135
136 SL 136
137 SL 137
138 SL 138
139 SL 139
140 SL 140
141 SL 141
142 SL 142
143 SL 143
144 SL 144
145 SL 145
146 SL 146
147 SL 147
148 SL 148
149 SL 149
150 SL 150
151 SL 151
152 SL 152
153 SL 153
154 SL 154
155 SL 155
156 SL 156
157 SL 157
158 SL 158
159 SL 159
160 SL 160
161 SL 161
162 SL 162
163 SL 163
164 SL 164
165 SL 165
166 SL 166
167 SL 167
168 SL 168
169 SL 169
170 SL 170
171 SL 171
172 SL 172
173 SL 173
174 SL 174
175 SL 175
176 SL 176
177 SL 177
178 SL 178
179 SL 179
180 SL 180
181 SL 181
182 SL 182
183 SL 183
184 SL 184
185 SL 185
186 SL 186
187 SL 187
188 SL 188
189 SL 189
190 SL 190
191 SL 191
192 SL 192
193 SL 193
194 SL 194
195 SL 195
196 SL 196
Episodes

Updated 196 Episodes

1
SL 01
2
SL 02
3
SL 03
4
SL 04
5
SL 05
6
SL 06
7
SL 07
8
SL 08
9
SL 09
10
SL 10
11
SL 11
12
SL 12
13
SL 13
14
SL 14
15
SL 15
16
SL 16
17
SL 17
18
SL 18
19
SL 19
20
SL 20
21
SL 21
22
SL 22
23
SL 23
24
SL 24
25
SL 25
26
SL 26
27
SL 27
28
SL 28
29
SL 29
30
SL 30
31
SL 31
32
SL 32
33
SL 33
34
SL 34
35
SL 35
36
SL 36
37
SL 37
38
SL 38
39
SL 39
40
SL 40
41
SL 41
42
SL 42
43
SL 43
44
SL 44
45
SL 45
46
SL 46
47
SL 47
48
SL 48
49
SL 49
50
SL 50
51
SL 51
52
SL 52
53
SL 53
54
SL 54
55
SL 55
56
SL 56
57
SL 57
58
SL 58
59
SL 59
60
SL 60
61
SL 61
62
SL 62
63
SL 63
64
SL 64
65
SL 65
66
SL 66
67
SL 67
68
SL 68
69
SL 69
70
SL 70
71
SL 71
72
SL 72
73
SL 73
74
SL 74
75
SL 75
76
SL 76
77
SL 77
78
SL 78
79
SL 79
80
SL 80
81
SL 81
82
SL 82
83
SL 83
84
SL 84
85
SL 85
86
SL 86
87
SL 87
88
SL 88
89
SL 89
90
SL 90
91
SL 91
92
SL 92
93
SL 93
94
SL 94
95
SL 95
96
SL 96
97
SL 97
98
SL 98
99
SL 99
100
SL 100
101
SL 101
102
SL 102
103
SL 103
104
SL 104
105
SL 105
106
SL 106
107
SL 107
108
SL 108
109
SL 109
110
SL 110
111
SL 111
112
SL 112
113
SL 113
114
SL 114
115
SL 115
116
SL 116
117
SL 117
118
SL 118
119
SL 119
120
SL 120
121
SL 121
122
SL 122
123
SL 123
124
SL 124
125
SL 125
126
SL 126
127
SL 127
128
SL 128
129
SL 129
130
SL 130
131
SL 131
132
SL 132
133
SL 133
134
SL 134
135
SL 135
136
SL 136
137
SL 137
138
SL 138
139
SL 139
140
SL 140
141
SL 141
142
SL 142
143
SL 143
144
SL 144
145
SL 145
146
SL 146
147
SL 147
148
SL 148
149
SL 149
150
SL 150
151
SL 151
152
SL 152
153
SL 153
154
SL 154
155
SL 155
156
SL 156
157
SL 157
158
SL 158
159
SL 159
160
SL 160
161
SL 161
162
SL 162
163
SL 163
164
SL 164
165
SL 165
166
SL 166
167
SL 167
168
SL 168
169
SL 169
170
SL 170
171
SL 171
172
SL 172
173
SL 173
174
SL 174
175
SL 175
176
SL 176
177
SL 177
178
SL 178
179
SL 179
180
SL 180
181
SL 181
182
SL 182
183
SL 183
184
SL 184
185
SL 185
186
SL 186
187
SL 187
188
SL 188
189
SL 189
190
SL 190
191
SL 191
192
SL 192
193
SL 193
194
SL 194
195
SL 195
196
SL 196

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!