Hari yang ditunggu tunggu akhirnya tiba juga. seminggu berlalu dengan cepatnya. hari ini ara akan segera menikah. sekarang ara sedang dimake up, sebenarnya ara tidak menggunakan make up lebih cantik karena terlihat lebih natural. tapi mau tidak mau karena ini acara pernikahannya, dia ingin memampilkan hal yang terbaik, terutama dihadapan papa dan mama ara.
ara bahkan tidak tersenyum seperti kebanyakan pengantin yang sangat menantikan hari bahagianya. bagaimana ara bisa tersenyum dihari pernikahannya? bakhan ara tidak pernah berpikir akan menikah dengan orang lain, kalau aja dia menikah dengan rey kekasihnya pasti ara akan menjadi wanita yang paling berbahagia.
dia selalu memikirkan ucapan rey seminggu yang lalu. kekhawatiran rey yang berlebihan. tapi ara berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa pernikahan seperti ini tidak akan membuat dia menyerah dan terperangkap selamanya. apalagi ara telah berjanji kepada rey.
sekarang tatapan ara sedang kosong dia hanya melihat dirinya yang telah menggunakan gaun pengantin dengan riasan yang sangat cantik. begitu sempurna. tapi sangat berbeda dengan yang dirasakannya. perasaan yang begitu hampa dan kosong.
ara sedang melamun sampai tidak sadar kalau sedari tadi papanya sedang memanggil namanya.
"araa..." kata papanya.
lalu papanya mendekat dan memegang bahu ara dengan lembut. "sudah waktunya kamu keluar sayang. semuanya sedang menunggu kamu. akhirnya kamu menikah juga." ucap papa ara yang merasa sedih dan bahagia secara bersamaan. dia melihat anak kesayangannya menikah.
ara langsung kaget lalu menatap papanya. "pa.. " ucap ara sambil memeluk papanya.
"semoga kamu bahagia sayang. papa akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu." kata papa ara lalu mengelus pelan punggung ara.
ara hanya mengangguk sambil terus memeluk papanya.
perasaan ara sekarang bercampur aduk. ara sedang memegangi dadanya yang tiba tiba terasa sesak. 'kamu bisa ara! kamu pasti bisa.!' ucap ara untuk meyakinkan dirinya sendiri.
ara lalu melangkah keluar ditemanin papa dan mamanya. "sayangnya mama kamu cantik sekali menggunakan gaun pengantin. cocok sekali untuk kamu sayang. semoga kamu selalu bahagia sayang." ucap mama ara yang sangat berat melepaskan anaknya untuk menikah.
tiba tiba air mata ara terjatuh. "hei sayang kamu jangan sedih dong. jangan menangis seperti ini. nanti make up kamu jadi berantakan." ucap mama ara lalu menghapuskan air mata ara.
ara hanya tersenyum melihat mamanya. tanpa bisa berkata apa apa lagi. hal yang paling bisa membuat ara lemah adalah orangtuanya.
ara didampingi kedua orangtuanya berjalan keluar menuju tempat berlangsungnya acara akad nikah.
al yang melihat ara lalu merasa sangat beruntung bisa mempunyai pasangan secantik ara. tatapan terpikat dan sangat terpesona dengan calon istrinya. yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.
ara hanya tersenyum datar melihat para tamu dan keluarga. saat ini ara telah duduk disebelah al.
al sangat gugup hingga wajahnya pucat dan keringat dingin. wajar aja sih ini adalah hari yang paling menegangkan dalam hidupnya.
al yang menatap pak penghulu dengan sangat tegang. seperti sedang skripsian tapi anehnya malah skripsian al bisa dengan santai menjawab semua pertanyaan yng telah diajukan sama dosennya. tapi malah saat ini al sangat nervous.
al memberikan tangannya kepada calon mertuanya. kemudian papanya ara langsung memulai prosesi ijab kabul. "ananda Alvaro Aiden William bin Syarief William saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak kandung saya yang bernama Kiara Sheila Prisillia binti Tio Wjiaya dengan maskawin satu set perhiasan seberat 150 gram dibayar tunai."
“Saya terima nikah dan kawinnya Kiara Sheila Prisillia Binti Tio Wjiaya dengan maskawinnya yang tersebut diatas tunai.”
'bagaimana para saksi? sah...."
"sah....sah....!!"
akhirnya mereka telah resmi menjadi pasangan suami istri. 'akhirnya gue benar benar menjadi istri pria lain.'
lalu ara menyalami al, al hanya tersenyum kepada ara. sedangkan ara hanya diam dan hanya tertunduk.
setelah selesai acara akad. dilanjutkan oleh acara resepsi yang berlangsung sampai malam. al maupun ara sudah sangat kelelahan.
malam ini mereka menginap di hotel. sesampainya dikaamr hotel ara langsung membersihkan diri. dia sudah sangat risih dengan make up yang digunakannya. lalu pada saat ara ingin melepaskan gaunnya, ara sangat kesusahan karena kancing belakang gaun ara sangat susah untuk dibuka, lalu ara kesal dan memaksakan, supaya cepat terbuka. 'ini kenapa sih, susah amat di buka!' ara yang merasa telah dipermainan oleh gaun yang dipakainya.
'katanya gaun mahal! gaun apaan ini.. huh!' keluh ara.
disaat bersamaan al masuk kedalam kamar, ala yang merasa sangat terkejut lalu segera membalikkan badannya supaya al tidak melihat apa yang sedang dilakukannya.
wajah ara merona merah dengan ekpresi yang cukup syok. 'kalo masuk ketuk pintu dulu dong!' keluh ara kepada al.
"maafin aku ya. aku gak tau kalo kamu.." ucap al sambil menunjuk yang sedang dilakukan ara.
"udah ah gak usah dilanjutin lagi. ini gaunnya susah bangt dibukanya dari tadi. aku padahal ingin mandi." ucap ara ngeluh ke al.
"mau aku bantu gak?" ucap al menawarkan bantuan.
'gimana nih! dia nyari nyari kesempatan dalam situasi seperti ini. aku harus jawab apa?'
"hei kok diam, perlu aku bantuin gak?" tanya al sekali lagi.
'ya udah deh, lagian dia juga udah resmi jadi suamiku. ngapain aku harus malu malu.'
ara hanya mengangguk pelan. al segera mendekat lalu membantu ara untuk membuka kancing belakang gaun yang ditenakan oleh ara, istrinya.
"iya ini gaun susah juga dibuka ya! ntar aku omelin deh yang buat ini gaun." ucap al sambil berusaha banget untuk ngebukain kancing gaunnya ara.
"gak perlu lah! lagian acaranya udah selesai juga." ucap ara sekenanya aja.
"gak bisa seperti itu, ra. ini juga menyangkut kepuasan pelanggan kan. aku akan tegur, supaya lain kali mereka lebih memperhatikan lagi hal hal yang seperti ini. jangan dianggap sepele." ucap al.
"terserah kamu aja deh. aku udah gak mau mikirin ini lagi. bisa gak sih bukanya?" ucap ara yang merasa risih karena al berbicara tepat dibelakangnya.
"sabar ya, aku lagi usaha kok ini.. nah kan bisa kebuka!" ucap al kesenangan.
"thanks ya al. aku pergi mandi dulu ya." ucap ara sambil buru buru masuk kamar mandi lalu segera menutup dan menguncinya.
al yang sadar kelakuan ara, hanya tersenyum sambil melihat punggung istirnya itu.
lalu al yang menunggu ara sedari tadi akhirnya memutuskan untuk bermain hp. ara tidak kunjung keluar. al lalu menatap jam tangan yang digunakannya. sudah ada sekitar setengah jam ara di dalam sana, tapi tidak ada tanda tanda untuk keluar. akhirnya al memutuskan untuk nyamperin ara, al ingin mengetok pintu kamar mandi. pada saat al sudah mengangkat tangannya ingin mengetok pintu, pada saat bersamaan ara keluar dari dalam sana.
mereka sama sama saling terkejut satu sama lain."astaga...apaan sih kamu al ngagetin aku aja!" ucap ara sambil memegang dadanya yang kaget.
"maaf, ra. aku kirain kamu ntah kenapa kenapa didalam sana karena gak keluar keluar sedari tadi." jawab al jujur yang merasa sangat khawatir.
"aku gapapa kok. cuma tadi aku lama karena bersihin make up nya lama bener. kamu mau mandi?" ucap ara lalu keluar dari dalam kamar mandi.
sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali, al menjawab spontan "iya, ra."
pada saat ini ara hanya berbalut handuk tipis, lalu ara segera mengambil pakaian tidurnya lalu secara cepat menggunakannya. sekarang ara sedang mengeringkan rambutnya dengan menggunakan hair dryer.
pada saat itulah al telah selesai mandi. ara sempat merasa ketakutan. belum pernah ara merasa setegang ini, sekarang muka ara mulai pucat sudah tidak seperti tadi. ara sedang berpikir keras.
al keluar dari kamar mandi lalu memantap ara, ara juga melakukan hal yang sama al keluar hanya berbalut handuk kimono berwarna putih. dengan rambut basah yang terlihat cukup acak acakan.
ara tiba tiba menelan ludah melihat al yang seperti itu.
'gila dia tampan sekali! aku ingin sekali memeluknya dan melihat perutnya yang berbentuk roti sobek itu. gak gak gak, kamu harus sadar ara! kamu gak boleh berhubungan intim dengannya.' batin ara yang berusaha untuk menolak pesona dari pria dihadapannya ini.
seketika ara langsung memalingkan pandangannya terhadap al. detak jantung ara sekarang sudah tidak beraturan. semakin dia menolak pesona al semakin dia ingin memeluk al. pikirannya saat ini sudah tidak bisa dikendalikan lagi. lalu ara tiba tiba tersadar bahwa dirinya yang sudah tidak perawan lagi.
pasti al akan marah jika mengetahui al itu, lalu ara berusaha untuk menemukan solusi untuk menolak al malam ini.
pada saat ini al sedang bersender sambil bermain hp di atas kasur, sesekali al bahkan ara saling mencuri pandang. tapi tidak ada yang berani untuk bicara.
suasana semakin hening cukup lama, sampai akhirnya al menghampiri ara. "kamu tidak tidur? mau sampai kapan kamu terus menerus didepan cermin seperti ini?" ucap al.
"ini aku baru mau tidur." lalu ara bangkit dari duduknya. tapi al tiba tiba memeluk ara dari belakang. ara terdiam mematung dengan kondisi yang tidak membalas pelukan hangat dari al.
lalu al berbisik tepat dibawah telinga ara "aku mau sekarang." ucap al secara terang terangan.
entah mengapa tubuh ara bergetar karena takut. muka ara sudah sangat merona karena mendengar ucapan al barusan.
"maaf, al. aku sedang tidak bisa. aku sedang datang bulan." ucap ara berusaha untuk menolak al.
al mengangguk mengerti, tapi al sangat kecewa karena tidak bisa berhubungan dengan ara. padahal al sudah sangat bersemangat dan bergairah melihat ara yang tadi sangat menggodanya ketika keluar dari kamar mandi.
"tidak apa apa. aku tunggu kamu sampai selesai datang bulannya dulu. mendingan kita sekarang istirahat." ucap al dengan kekecewaan.
ara mengangguk tanda setuju. "tapi gimana aku bisa istirahat kalo kamu peluk aku begini?" ucap ara.
al yang tersadar lalu melepaskan pelukannya. lalu pada saat ara berjalan, lengan ara ditahan oleh al.
al lalu menarik supaya ara segera membalikkan tubuhnya, dan sekarang mereka sedang berhadapan dengan jarak yang cukup dekat, sangat dekat hingga suara nafas mereka saling terdengar. al langsung mencium bibir ara tanpa aba aba sama sekali, al mengemut cukup lama, melumat, lalu mengecup berulang ulang. bahkan sampai al menciumnya dengan serakah dan penuh gairah. ara yang kaget dengan perlakuan al yang secara spontan seperti itu hanya bisa pasrah tanpa membalas ciuman al, tapi al berusaha untuk membuka mulut ara dengan menggunakan lidahnya, sekarang al sedang memainkan lidahnya didalam sana. ara mau tidak mau membalas melakukan hal yang sama didalam mulut al.
mereka berciuman cukup lama, sekarang al membawa ara diatas kasur lalu menciumi leher ara, sampai meninggalkan bekas kemerahan disetiap sudutnya. ara yang berusaha untuk tetap menahan supaya tidak mendesah.
mau tidak mau tidak tahan, akhirnya ara mengeluarkan suara desahannya.
al semakin nakal menikmati desahan desahan yang keluar dari mulut ara.
"akh.... ummm..... eummm........eugh.........."
desah ara terus menerus tanpa henti.
al semakin bersemangat dan liar. sekarang al sedang membuka secara perlahan bagian atas ara dan menikmati tubuh bagian atas ara dengan sangat bergairah. al menjilati dan mengemut cukup lama dua p****g s** milik ara secara bergantin. hingga dia merasa cukup puas.
ara hanya pasrah menikmati semua perlakuan al yang menggoda dan sedang menikmati tubuhnya dengan liar.
ara tidak tahan dengan godaan al yang menurutnya sangat mempesona. ara seketika lupa akan janjinya kepada rey.
lalu al tersadar bahwa bahwa ara sedang datang bulan, al menghentikan kegilaannya saat ini. al sangat kecewa, padahalnya dirinya ingin segera berhubungan intim dengan ara, tapi dia harus menahannya.
"hari ini cukup sampai disini aja ya, ra. akan kita lanjutkan sampai kamu selesai datang bulan." bisik al ditelinga ara. lalu kembali memcium mesra ara. ara benar benar sangat menikmati sentuhan demi sentuhan lembut al.
al melakukannya secara perlahan dan lembut, ara sangat menikmati bibir lembut dan hangat al yang bisa membuatnya sangat ketagihan. kali ini ara membalas setiap ciuman al. bahkan lebih dari yang al lakukan sebelumnya.
setelah selesai berciuman mereka berdua tertidur lelap. karena hari ini memang mereka berdua sangat capek.
keesokan harinya, ara yang sudah terbangun merasakan kalo dirinya susah bergerak. ternyata ara sedang dipeluk dari belakang sama al. al saat ini yang masih tertidur memeluk ara dengan eratnya, seakan tidak ingin melepaskan ara. ara yang hanya menutupi bagian atasnya dengan selimut. al memeluknya tepat didadanya. dan sedang memainkan dadanya ara dengan sangat liar.
ara hanya mampu mendesah "akh... al kamu nakal!...... eummmm.... ah..... al!! lepasin aku!" ucap ara.
tapi al yang masih menutup matanya tidak ingin melepaskan pelukannya. al malah semakin sengaja memainkan du gunung ara.
desahan demi desahan terus keluar dari mulut kecil ara. al sangat menikmati permainannya itu. ara semakin memberontak berusaha untuk melepaskan pelukan al. tapi tangan al terlalu kuat sampai sampai dia kewalahan dan sangat sulit untuk melepaskan diri.
akhirnya ara pasrah, ara akhirnya memohon kepada al untuk segera melepaskan pelukannya. "al lepasin aku ya! aku....aku..." kata kata ara mulai terhenti karena tangan al semakin liar. kali ini al sudah membuka matanya dan mencium bahu ara dengan mesra.
"al, ku mohon.... aku... aku... ingin......" kata kata ara terhenti lagi.
al sama sekali tidak menggubris ucapan ara. al terus menerus mencium bahu ara dari belakang..
"hentikan al, aku mohon......kamu bisa lanjutkan nanti ketika aku sudah selesai haid." kata ara sambil memohon berharap al segera melepaskannya.
lalu al berhenti lalu tersenyum sambil menggoda ara. "itu pasti sayang, kali ini kamu aku lepasin." ucap al lalu melepaskan ara.
ara segera bangkit lalu berlari masuk kamar mandi dan menguncinya.
****
Gimana nih ceritanya? seru gak?
jangan lupa dilike, comment, favorite and rating! supaya author lebih semangat lagi up setiap episodenya...!
HAPPY READING GUYS!! ^.^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ozell
infill dg ara
2022-06-30
1
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
ksihan al ya 🤔
2022-04-13
0
Ratna Yuliati
Cewek nya murahan banget Thor ...
2021-08-07
0