Benar saja viona selalu mencari cari kesempatan untuk berdekatan dengan rey. rey tidak menolaknya karena masih memiliki hubungan kerja. mereka berdua selalu bersama sama kemana pun dan dimanapun.
belakangan terakhir ini banyak banget gosip tentang kedekatan mereka. ada yang bilang rey sengaja lah mendekati viona untuk lebih populer, untuk mengangkat dirinya jauh lebih terkenal lagi dari sebelumnya, terlalu banyak yang pro dan kontra. sedangkan mereka berdua santai santai aja bahkan tidak pernah menanggapi hal tersebut.
karena mereka berdua sama sama berpikir untuk apa ditanggapi kalo memang itu tidak benar? hanya buang buang waktu mereka. sedangkan mereka sudah terlalu sibuk untuk itu semua, akan tetapi semakin lama beritanya semakin heboh.
dan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk mengadakan konferensi pers untuk memberitahukan soal kejadian sebenarnya.
rey awalnya menolak, tapi vio bilang ini semua demi dia dan untuk dia. kalo terlalu lama didiamkan akan mempengaruhi karier rey yang dibilang cuma numpang tenar. padahal cerita sebenarnya tidak seperti itu.
hari ini rencananya mereka berdua akan melakukan konferensi pers, mereka berdua sedang bersiap di ruang make up.
"gak perlu sampai begini lah, vio. aku benaran gapapa kok." kata rey berusaha meyakinkan vio. tapi vio tidak mendengarkan perkataan rey itu.
"gak rey, ini semua harus segera diluruskan! karena emang dari awal kamu tidak numpang tenar sama aku. beritanya terlalu banyak direkayasa. aku gak suka!" kata vio yang sangat keras kepala.
"terserah kamu lah." kata rey dengan berat hati.
hape rey bergetar... drrrttt... drrrtt.. drrrt
kemudian rey menatap layar hapenya ada satu pesan untuk dirinya dari ara kekasih yang sangat dirindukannya.
wajah rey berubah menjadi sangat ceria dan kemudian bibirnya menarik garis untuk sebuah senyuman yang melebar.
"sayang aku percaya sama kamu! berita itu semua hanya gosip murahan.
kamu tetap semangat ya, jangan pernah berkecil hati. kamu harus tunjukin ke semua orang tentang kemampuan kamu, bukan karena sekedar numpar tenar! karena memang kamu berbakat rey.
love you sayang!!!"
'ara percaya dan mendukung aku sepenuhnya? andai aja ra, kamu berada disini... pasti aku akan senang banget.'
"pasti kamu lagi senyam senyum gak jelas kan baca pesan dari aku? tuh kelihatan banget. pasti kamu berharap banget aku ada disana, didekat kamu? hayo tebakan aku benar kan?
selamat sayang kamu beruntung! aku memang sedang berada disini, didekat kamu." kata ara
"gak mungkin ra? kamu pasti bohong kan? kamu pasti lagi ngerjain aku." kata rey.
lalu celingak celinguk melihat keluar.
"kamu kalo gak percaya kenapa celingak celinguk begitu? kamu pasti lagi nyariin aku ya?" kata ara.
"kamu dimana sih ra? kok tau semuanya? kamu beneran lagi disini?" tanya rey penasaran.
"iya beneran lah! aku kan mendukung kamu dari belakang. semangat sayang. udah jangan cariin aku begitu. nanti kita ketemu ya sayang. kangen!" kata ara.
"itu pasti sayang! kanget banget...!" kata rey.
lalu rey mengandeng tangan vio dan meuju keluar untuk melakukan konferensi pers
'halo semuanya! saya rey.. dan ini pasti sudah pada tau lah ya. siapa yang tidak mengenal viona!" kata rey sambil menunjuk vio. vio hanya tersenyum.
"baik kami disini mau mengatakan bahwa hubungan kami berdua hanya sebatas rekan kerja! tidak ada yang lain. tidak lebih dan saya tegaskan sekali lagi kami ini hanya rekan kerja. vio baik banget, cantik dan terkenal. saya tidak ada memanfaatkan vio untuk kepentingan saya sendiri.
"Dan saya viona juga menegaskan bahwa rey tidak pernah memanfaatkan saya untuk kepentingan pribadinya. Saya sangat senang bisa bekerja sama dengan rey. Karena menurut saya dia sangat berbakat dan saya yakin kalo dia bisa jauh lebih sukses dari saya sendiri. Terimakasih." tutur viona tegas.
"Bagaimana semuanya sudah cukup jelas bukan? Kami membuka sesi tanya jawab. Silahkan jika ada yang ingin menanyakan."
"Jadi bagaimana tentang masalah video ini? Disini terlihat sangat jelas jika rey sedang mencium viona! Apakah ini cuma akting atau bahkan cuma skandal belaka untuk mendongkrak karier rey agar lebih maju lagi? Bisa tolong dijelaskan?"
Rey sangat kaget saat melihat video yang sedang diputarkan itu. Seakan mulutnya terkunci tidak bisa memberikan penjelasan tentang video tersebut. 'Kok bisa jadi seperti ini? Kapan video itu diambil. Kejadiannya tidak seperti itu. Itu hanya salah paham. Bagaimana jika ara melihatnya?'
Lalu rey celingak celinguk melihat kesekitar. Dia sangat takut kalo ara akan salah paham kepada dirinya.
"Itu semua tidak benar. Waktu itu kondisinya tidak memungkinkan untuk mengobrol jarak jauh karena disana terlalu berisik. Sehingga saya harus berbisik. jadi itu tidak seperti yang terlihat di video tersebut." sangkal rey.
Tepat disebelah rey. Vio hanya diam sambil tersenyum dalam hati. 'Sekeras apapun kamu menyangkalnya rey ini semua akan sulit untuk dijelaskan. Maaf kali ini aku tidak akan berkata apapun.'
Rey sempat melirik kearah viona untuk mendapatkan bantuan. Tapi vio hanya tertunduk malu atas video yang telah beredar itu. Rey hanya tertunduk lesu sambil menghembuskan nafas dengan berat. percuma saja sekeras apapun rey untuk menyangkal ini semua, tapi bukti bukti yang dimiliki oleh para wartawan lebih terlihat nyata.
ada salah satu wartawan yang telah disuap oleh pihak viona untuk menyebarkan tentang video itu. sekarang semua wartawan telah menyimpulkan mereka berdua berusaha untuk menutupi ini semua demi untuk melindungi viona.
karena sejak video itu diputar vio hanya tertunduk dan diam saja tanpa adanya penjelasan atau bahkan penegasan yang memperkuat. hanya rey yang tetap berbicara tentang semua kejadian itu. tapi para wartawan tidak mempercayai perkataan rey. mereka tetap menyimpulkan kalo ini semua ulah rey yang disangaja untuk mendongkrak kariernya.
lalu diamnya mereka berdua membuat pihak pihak dari rey vio akhirnya memutuskan untuk membawa mereka berdua pergi dari situasi yang semakin sulit ini. toh percuma saja karena penjelasan mereka tidak didengarkan bahkan di percayai.
rey yang setengah berlari sambil tetap memperhatikan sekitar, 'kamu dimana ra? jangan bilang kamu percaya lagi sama gosip murahan seperti itu. aku akan jelasin semuanya.' batin rey lirih.
lalu rey mengambil hapenya kemudian langsung segera menguhubungi ara.
"jawab ra, please jawab ra!"
karena teleponnya tidak diangkat sama ara, akhirnya rey memutuskan untuk mengirim pesan singkat kepada ara.
"sayang, kamu marah ya? itu semua tidak benar. aku benar benar gak ada hubungan apa apa dengan viona.
kamu seharusnya lebih mempercayai kata kataku daripada orang lain.
aku ingin bertemu dengan kamu ditempat biasa. aku aku menunggu kamu sampai kamu datang.
kalo sampai kamu gak datang, jangan salahkan aku! aku akan nekat nemuin kamu dirumah kamu dan suami kamu."
lalu rey segera masuk kedalam mobilnya, rey sudah tidak menghiraukan lagi kata kata dari pihak agensinya. vio sempat mengejar rey tapi tidak dihiraukan juga. sekarang rey sudah melajukan mobilnya dengan cepat.
setibanya di villa, ternyata ara sudah berada disana jauh sebelum rey sampai disini.
ara sedang asik bermain hape ketika rey tiba tiba masuk. sangkin senangya melihat ara, rey langsung berlari kearah ara dan memeluknya.
"sayang.... kamu percaya sama aku kan? soal video itu, itu sama sekali tidak benar. aku tidak pernah mengkhianati kamu." kata rey dengan tetap memeluk ara.
"iya aku percaya kok sama kamu rey. makanya itu aku datang kesini. aku kangen banget sama kamu sayang." kata ara sambil membelai lembut punggung rey.
"aku juga sayang. aku lebih kangen sama kamu! aku kira kamu bakalan gak percaya sama aku." kara rey dengan sangat manja.
"mana mungkin aku gak percaya dengan rey ku! kamu itu hanya milik aku. tidak cewek lain yang tidak jelas itu." kata ara dengan nada ketus yang sedang mengisyaratkan kalo dirinya sedang cemburu.
"jangan bilang kamu cemburu ya? iya kan?" goda rey.
"mana mungkin! dia gak sebanding sama aku, rey." kata ara dengan ketus.
"iyaa sayang iya. kamu memang yang terbaik. sayang aku kangen." kata kata rey yang penuh rayuan itu sudah sangat bisa ditebak oleh ara. apa yang sedang ingin dilakukan oleh rey.
"kamu kangen aku atau tubuhku?" bisik ara nakal.
rey tersenyum nakal "keduanya sayang...!"
lalu mereka berdua terbawa oleh suasana, rey langsung mencium bibir ara dengan penuh nafsu yang membara. karena rey sudah sangat merindukan ara. ara juga menikmati ciuman rey yang tidak memberikan ara ruang untuk bernafas.
"eugh..hmm... rey...."
tapi rey tidak ingin mendengarkan perkataan ara. dia dengan ganas dan penuh bergairah melakukan semuanya sesuka hatinya. ara sempat merasa kewalahan dengan rey. nafas ara sampai ngos ngosan dibuat rey.
sekarang mereka berdua sudah tidak menggunakan sehelai benang pun di tubuh mereka masing masing.
desahan demi desahan terus keluar dari mulut ara, yang semakin membuat rey sangat bergairah semakin tinggi.
rey sudah lama sangat merindukan tubuh dan sentuhan dari ara. tubuh ara membuat rey sangat ketagihan. dia bahkan tidak pernah bosan. padahal mereka terlalu sering melakukannya dulu.
kini rey sudah semakin nakal, rey memainkan tubuh ara tanpa ampun dan bahkan tidak memberikan ara jeda.
"sayang... akh..."
saat ini rey sedang menikmati daerah vital ara. memainkannya sesuka hati. ara semakin mendesah karena cairan demi cairan keluar dari sana.
"rey.. aku udah gak kuat...!" keluh ara.
akhirnya setelah merasa cukup puas rey menyerah juga. sekarang mereka sedang berbaring karena sangat lelah dengan nafas yang saling memburu.
ara yang merasa sangat kesal karena rey seperti kesetanan seperti itu, langsung mengeluh dan marah. "aku gak suka kamu kasar seperti tadi." bentak ara.
"maafin aku sayang. aku kangen banget sama kamu. udah lama juga kita tidak berhubungan intim seperti itu." rayu rey dengan memeluk ara.
"minggir kamu rey. aku capek!" kata ara sambil melepaskan secara paksa pelukan dari rey.
"tuh kan kamu ngambek beneran. aku janji deh gak akan begitu lagi. jangan marah lagi ya sayang?" bujuk rey masih berusaha untuk memeluk ara.
"kamu kasar rey! sejak kapan kamu begitu? huh, aku tidak suka kamu seperti itu." kata ara dengan ketus.
"iya maafin aku ya sayang. aku udah sangat merindukan kamu, jadinya sudah tidak bisa mengendalikan diriku lagi." kata rey berbisik tepat dibelakang ara.
nafas rey begitu terasa sampai membuat ara merinding dan gairahnya bangkit kembali.
"hmm... aku mengentuk rey. ntar kamu bangunin aku ya." kata ara sambil memejamkan matanya. rey hanya membelai lembut rambut ara.
ternyata rey juga ketiduran, mereka berdua sama sama kecapekan karena kegiatan intim yang mereka lakukan tadi dengan cara berulang ulang, nonstop tanpa jeda, selama 2 jam. waktu yang terbilang cukup lama untuk mereka melepaskan rindu yang sudah lama. khususnya untuk rey.
telepon ara berdering.. samar sama ara mencari teleponnya, ara meraba tempat tidur sambil tetap memejamkan mata. ara hanya mengangkat asal aja panggilan itu tanpa melihat nama yang menelepon dirinya.
"sayang... kamu kok belum pulang?" kata al dari ujung teleponnya.
seketika mata ara langsung terbuka mendengar suara al. lalu ara menatap jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB.
'aku udah tidur berapa lama? kenapa rey tidak membangunkan ku?!' batin ara.
"kok kamu diam aja ra. kamu lagi dimana ini?" tanya al lagi karena tidak mendapatkan jawaban dari ara.
"hmmm.. aku kumpul bareng temanku al. bentar lagi aku pulang ya." jawab ara yang gugup setengah mati tapi berusaha untuk tenang.
"oke sayang! aku tunggu kamu ya." kata al lalu segera mengakhiri panggilan teleponnya.
ara langsung menatap sekitar, ternyata rey masih tertidur lelap disebelahnya. ara secara perlahan turun dari ranjang. lalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
pada saat ara sedang mandi, rey yang meraba raba tempat tidur tidak menemukan keberadaan ara lagi, lalu langsung membuka matanya. "raaa.... !" panggil rey.
"apa aku ditinggalin sendiri ya?" kata rey, lalu samar samar mendengar suara dari kamar mandi. 'ternyata tidak! mana mungkin ara meninggalkanku sendirian disini.' batin rey tersenyum senang karena ara masih ada disana.
sekarang sudah pukul 7? apa? kami tertidur sangat lama juga. rey kembali mengaktifkan ponselnya. ternyata sudah banyak panggilan tidak terjawab di ponselnya, salah satu panggilan itu dari viona.
ada beberapa pesan yang belum terbaca juga. lalu rey membuka pesan dari viona.
"rey, kamu dimana? kenapa ponsel kamu tidak aktif?!
malam ini aku mau ketemu sama kamu di cafe biasa.
aku tunggu kamu sampai kamu datang. kita perlu bicara rey!"
"aku datang gak ya? udah males sih aku berurusan dengan sih vio. nanti ara bisa salah paham lagi. mendingan gak usah aku temuin aja deh." kata rey kepada dirinya sendiri.
"CEKLEK...!"
pintu kamar mandi terbuka, ara ternyata baru selesai mandi dan sudah sangat segar, aroma sabun yang dipakai ara sangat wangi. rey langsung mendekat dan langsung memeluk ara dari belakang.
"sayang kamu wangi banget!" kata rey sambil menciumi pipi ara dari belakang.
ara hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatannya. "iya dong. kan yang bau itu kamu, rey." ejek ara.
"iya deh iya. aduh aku kok tidak rela ya kalo kita sudha mau berpisah seperti ini? aku masih kangen kamu." kata rey dengan raut wajah sedih.
ara yang memegang pipi rey. "kan kita masih bisa sering ketemu sayang. jangan begini dong. buat aku jadi berat buat pulang nih." kata ara manja.
kemudian telepon rey berbunyi..
rey lalu melihat siapa yang menelepon dirinya, ternyata dia. rey hanya menatap ponselnya yang terus menerus berdering. tidak berniat untuk mengangkat panggilan itu
"Siapa sayang? kenapa tidak kamu angkat. angkat aja gapapa kok." tanya ara penasaran.
*****
Like, comment and favorite!
semoga suka! Happy Reading All 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Ozell
jijik banget nih ...ara, moga aja dapat hukuman dr perselikuhannya.
2022-06-30
0
Yulia
males lg bacanya ahh. jiiik
2022-06-16
0
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
ara ara sana sini ok trs nnti klo hamil itu bibit dri siapa ya🤔
2022-04-13
0