SL 06

"Gimana acara pertunangan kamu semalam?" tanya rey pada ara.

"Ngebosenin banget tauu! Pengen cepat cepat kabur aja aku tuh." jawab ara.

"Kok bisa sih? Karena gak ada aku ya?" tanya rey.

"Iya sayang karena gak ada kamu, coba aja kalau ada kamu disana, selama apapun pasti aku gak akan bosan, mana al juga kaku banget lagi." jawab ara, tanpa sadar ara menyebut nyebut nama al.

Yee kamu, kok kamu nyebut nyebut nama dia! Aku gak suka ya, jangan jangan kamu udah mulai tertarik lagi sama dia? Iya?!" tanya rey dengan perasaan cemburu buta.

"Enggak kok sayang, aku kan cuma sayang dan cinta sama kamu doang, kamu baperan nih belakangan ini, sensitif banget tau, tapi aku suka! Kamu cemburu cemburu gitu, jadi gemes aku, pacar siapa sih ini?" jawab ara, pinter banget ngambil hati rey, kalo soal merayu rayu emang ara paling juara deh.

"Hehe, bukan gitu, gimana gak baper coba, lelaki mana coba yang rela melihat pacarnya menikah dengan lelaki lain? Kamu karena tidak diposisi aku, ra. Sakit banget rasanya." kata rey dengan muka ditekuk dan sedih.

"Iya aku tau kok sayang, aku ngerti ini berat buat kamu. Tapi waktu 3 tahun itu gak bakalan lama kok, habis itu kita bisa bersama selamanya." kata ara sambil berusaha menyakinkan rey.

"Hmmp, iya ra, asal hati dan perasaan kamu tidak akan berubah, aku akan setia menunggu kok." kata rey dengan tersenyum datar.

"Jangan sedih sedih terus dong sayang, aku semakin berat ngelakuinnya." Lalu ara memeluk erat rey.

"Oh iya rey, aku kedepannya akan sibuk mengurus semua segala sesuatu untuk pernikahan, mungkin kita bakalan susah buat ketemu, tapi aku akan usaha untuk ketemu kamu ya." kata ara sambil tetap berada dipeluk rey.

Rey hanya menjawab "hmm, iya aku ngerti kok."

"Thanks ya pacar aku yang baik yang selalu mengerti aku, i love you sayang." kata ara.

rey hanya tersenyum, kemudian mempererat pelukannya lalu membelai rambut ara secara perlahan.

 

 

****

 

dddrrrtt.... drrrtttttt.....drrrrrtttttttttt........

 

ara yang sedang tertidur dengan lelapnya merasa sangat terganggu karena suara hp nya yang terus saja bergetar dan berdering. ara dengan berat mengangkat telepon. 'awas aja kalau sampai gak penting, udah ganggu waktu tidurku.'

"hmmp, iya ini siapa sih? ganggu waktu tidurku! gak tau apa ya aku ngantuk banget nih."

kata ara sambil tetap memejamkan matanya, "ini aku al, ra. maaf ya udah ganggu waktu tidur kamu, aku cuma mau mengingatkan besok kita mau pergi untuk foto pre wedding, gak langsung besok sih, cuma kita kan harus memilih tempat dan kamu juga mau memilih pakaian yang akan dikenakan.

ara seketika membelalakkan matanya, kaget dengan al yang langsung menghubungi dirinya hanya untuk urusan sepele begitu, biasanya al akan menyuruh sekertarisnya untuk melakukannya seperti yang sudah sudah.

"kamu gak ganggu kok, iya iya thanks ya al, aku gak akan lupa kok, kamu jadi repot repot begini langsung hubungi aku, aku jadi gak enak nih."

kata ara berusaha untuk setenang mungkin menjawab al.

"maaf ya selama ini aku sibuk, tapi sekarang sebisa mungkin aku langsung menghubungi kamu ya,ra."

kata al yang mecari alasan, padahal emang selama ini al sangat malas untuk langsung menghubungi ara, tapi karena sekarang mereka sudah bertunangan dan sebentar lagi akan segera menikah, al mulai membuka diri untuk tidak sedingin dan secuek seperti sebelumnya.

setelah sambungan terputus, ara baru teringat bahwa dirinya memiliki janji untuk ketemuan dengan rey kekasihnya.

ara terpaksa harus membatalkan janji dengan pacarnya, dengan muka yang cemberut dan ditekuk, ara mencari poselnya lalu dengan segera langsung menghubungi rey. ara tau pasti rey akan marah dan ngambek, tapi ara juga tidak punya pilihan lagi, ara hanya pasrah menerima sikap rey.

begitu panggilannya terhubung rey dengan senang menerima panggilan dari sang kekasihnya ini, yang selalu dirindukannya, padahal baru seminggu yang lalu mereka bertemu, tapi rey sudah merindukan ara.

"hai sayang, aku senang deh kamu nelepon aku! aku kangeeeennnnnn banget sama kamu. besok jadi kan kita ketemu?" ucap rey meluapkan semua perasaan yang dirasakannya.

"hai juga sayang! akuu jauh lebih kangennn lagi dengan kamu. itu dia kenapa aku telepon kamu, tapi kamu jangan marah ya? maaf banget sayang, aku gak bisa ketemu kamu besok. aku harus mulai mempersiapkan segala sesuatunya mulai besok, aku tau kamu pasti bakalan marah. aku juga gak ingat sayang, tadi al nelepon untuk mengingatkan aku. maafin aku ya, rey! aku tau kamu pasti kecewa banget deh."

ucap ara dengan muka sedih, ya kalau dibisa memilih ara lebih memilih jalan dengan pacarnya ketimbang foto pre wedding dengan al. pasti akan sangat membosankan.

raut wajah rey berubah menjadi kesel, emosi dan tidak bisa menerimanya, biasanya mereka selalu bisa ketemu dimana pun dan kapan pun mereka suka, sekarang rey dan ara harus membuat janji temu dulu kalau ingin bertemu. sangat banyak perbedaan yang dirasakan oleh rey, bisa dibilang rey tidak menyukai hal ini.

rey hanya terdiam. tapi itu malahan yang membuat ara takut, ara takut kalau rey sudah diam saja, itu artinya rey sedang marah besar. tapi berusaha untuk merendam amarahnya.

"sayang kamu jangan diam aja gitu deh. aku tau kamu pasti marah kan sama aku? lebih baik kamu marah marah aja gapapa kok, daripada kamu diamin aku begini. aku gak suka tau kalau kamu udah diam. reyyyy!!!! kamu dengar aku gak sih?"

ucap ara jadi salah tingkah. sebenarnya rey mendengar jelas semua perkataan ara, hanya saja rey tidak tau harus berkata apa. toh dia juga sudah berjanji dengan ara. akan mengerti semua situasi yang sangat menyulitkan ini.

"aku harus bilang apa lagi? aku gak tau ara! aku udah senang banget buat ketemuan sama kamu! dulu kita kalau ingin bertemu tinggal bertemu saja, kini kita harus membuat janji. tapi sekarang janji itu bisa dibatalkan dengan mudahnya. aku mengerti situasi kamu sedang sulit, tapi aku juga ingin bertemu kamu! bukannya aku egois ara. aku kangen kamu. terserah kamu gimana ngantur jandwal buat ketemu aku. intinya aku ingin bertemu kamu besok. ditempat biasa, aku akan tunggu kamu sampai kamu datang."

lalu rey segera mematikan teleponnya dengan kasar. tanpa menunggu jawaban yang keluar dari mulut ara lagi.

"halooooo..... rey !!!!!"

"rey............!"

"reyyyyyy.......!"

 

lalu ara melihat ponselnya bahwa rey telah mematikan panggilan telepon begitu saja. benar dugaan ara rey akan marah besar. ara seakan kesal sama dirinya sendiri. bisa bisanya dia lebih memilih untuk pergi dengan al ketimbang rey kekasihnya. 'aku juga gak tau besok selesainya sampai jam berapa? lalu rey akan berapa lama menunggu kedatangan aku. bisa gila aku mikirin ini semua! agrhhhhhhh!!!!!!!!' batin ara. lalu berguling guling ditempat tidurnya.

 

******

tanpa terasa hari sudah pagi, ara sama sekali tidak bisa tidur memikirkan rey. dengan keadaan yang sudah acak acakan ara dengan malas bangkit dari tempat tidurnya. hari ini dia harus menghadapi semuanya. ara membuka lemari pakaiannya lalu memilih pakaian yang akan digunakannya untuk pergi, ara memilih pakaian dengan asal asalan. mood ara hari ini benar benar parah. ini efek dari kemarahan rey.

setelah selesai memilih pakaian, ara segera menuju kamar mandi. setelah beberapa lama dikamar mandi, ara berdandan dengan ala kadarnya saja. sangat lama ara menatap dirinya sendiri didepan cermin. tanpa sadar ada yang mengentuk pintu kamarnya.

TOK TOK TOK!!!!

Non den al sudah datang. dia sedang menunggu non dibawah. non disuruh bapak segera turun.

seketika ara sadar dari lamunannya, lalu berusaha untuk tersenyum. 'ini takdir yang harus aku jalani. semangat ara.' batin ara lalu menghembuskan nafas berat kemudian tersenyum datar.

ara berjalan menghampiri al yang sedang asik dengan ponselnya. al sangat kaget melihat ara sudah ada dihadapannya. "ayok kita jalan sekarang. aku udah siap nih." kata ara sambil menatap al.

"oke! om, tante, saya dan ara pergi dulu ya." pamit al kepada papa dan mama ara.

"pa, ma, ara pergi ya sama al." lalu ara menatap papa dan mamanya secara bergantian.

selama diperjalanan ara hanya terdiam, itu yang membuat al jadi salah tingkah sendiri, al berusaha untuk membuka obrolan. "kamu kenapa ra? muka kamu kusut banget loh! kalau kamu lagi gak mood mendingan kita urungkan aja deh perginya. gimana? tunggu kamu kembali happy dulu aja deh baru kita pergi." kata yang sesekali menatap ara. kali ini al tidak menggunakan supirnya seperti biasa. al menyetir mobil sendiri.

"iya aku lagi PMS nih al. bisa ditunda sampai besok aja gak perginya? mood aku lagi naik turun nih." kata ara dengan secepatnya. seketika rau wajah ara berubah menjadi happy banget, tapi dia berusaha untuk menutupinya didepan al. supaya al tidak tega kepadanya. lalu menuruti keinginannya.

"oke deh. daripada kita pergi kamunya cemburut terus gitu kan. aku jadinya gak enak hati." kata al yang tidak mempermasalahkan keinginan dari ara.

"beneran nih gapapa al? aku jadi gak enak nih sama kamu." kata ara tentu saja hanya akting. dalam hati ara sudah sangat gembira karena tidak jadi pergi dengan al. yang ada dipikiran ara sekarang adalah untuk langsung nyamperin rey yang pastinya sudah menunggu kedatangannya.

"iya beneran gapapa, santai aja, ra! ini kan pernikahan kita. jadinya kita harus sama sama happy dong. kalau gak ntar jadi tidak seperti harapan kita." kata al yang melirik sebentar kearah ara.

"oke deh. kamu baik banget al. oh iya, aku masih ada keperluan nih. kamu bisa turunin aku disana gak?" kata ara sambil menunjuk kearah depan tepat didepan Family Cafe.

Tanpa bertanya lagi al dengan segera memarkirkan mobilnya tepat didepan cafe itu. "perlu aku tungguin gak?" tanya al.

ara lalu menatap al lalu tersenyum. "gak usah al. ntar kamu kelamaan lagi? kayaknya aku bakalan lama deh ketemu teman temanku. ntar aku pulang bareng mereka aja ya. thanks ya al! sampai ketemu besok." lalu ara langsung turun dan berjalan cepat tanpa menoleh kebelakang lagi.

al segera menginjak gas mobilnya. dan sekarang al telah menghilang dengan cepatnya.

ara lalu berlari sambil melihat al sudah tidak kelihatan lagi. lalu ara memanggil taksi dan bergegas untuk bertemu dengan rey kekasihnya.

ara terus menelepon rey tapi rey sama sekali tidak menjawab panggilan dari ara. kelihatan banget kalau rey sudah marah besar.

begitu sampai ara langsung berlari, ara berteriak terik memanggil nama rey disetiap ruangan. mereka sekarang bertemu di villa keluarga ara yang terletak tidak jauh dari kota hanya sekitar setengah jam menuju ke vila ini.

"rey kamuu dimana sayang? aku udah datang ini. kamu jangan ngambek lagi ya." ucap ara sambil berteriak teriak.

"jawab aku rey! kamu dimana sayang?" teriak ratu.

lalu rey dari belakang ara memeluk ara dengan erat. "aku kangen banget sama kamu, ra." ucap rey tepat dibawah telinga ara, ara merasakan hembusan nafas rey yang begitu hangat tepat ditelinganya, seketika ara mulai merasa terangsang dengan tingkah rey. pipi ara mulai memerah.

"kamu darimana saja rey? aku kecarian kamu daritadi tau! aku takut kamu marah. aku takut rey. kamu jangan kayak gitu lagi ya? kamu tau gak gara gara kamu begitu aku........" belum selesai ara berbicara rey menutup mulut ara. "iya sayang. salah sendiri kamu lebih mementingkan al daripada aku. aku cemburu lah! jadinya aku ngerjain kamu dengan pura pura marah. eh ternyata berhasil. kamu lebih memilih ketemu aku daripada harus ngurusin semua hal keperluan pernikahan kamu. i love you sayang." ucap rey dengan mempererat pelukannya ke ara.

ara tersenyum bahagia mendengar penjelasan rey. ara tau betul dengan sikap rey yang terlalu cemburu kepada al.

"kamu itu jauh lebih penting daripada hal apapun sayang. love you too!" ucp ara sambil melepaskan pelukan rey, karena ara ingin segera melihat kekasihnya ini dari depan.

rey tersenyum kepada ara. mereka berdua saling menatap satu sama lain. yang membuat suasana semakin hening, tatapan yang penuh dengan kerinduan yang mendalam. lalu rey berinisiatif untuk mencium ara dengan perlahan. ara sangat merindukan ciuman dari rey. ciumanan yang penuh dengan kehangatan. bibir rey yang hangat, rey mulai melumat, menggigit bahkan mengemut bibir bawah ara. ara sangat menikmati ciuman dari rey. kemudian ara membalas ciuman rey dengan cara yang sama. mereka ciuman berlangsung cukup lama, lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi ciuman dengan gairah yang luar biasa. dengan nafsu yang tinggi. rey berubah mencium ara menjadi sangat buas. ara sempat kewalahan menghadapi rey. tetapi menikmati setiap momentnya.

Ara melingkarkan kedua tangannya dileher rey, sesekali ara meremas rambut rey. Ara berusaha untuk mengambil

nafas. Ara sedikit mendorong rey supaya ciuman mereka terhenti sejenak, tapi rey tidak ingin berlama lama melepaskan bibir ara.

“eugh….eugh….”

Rey semakin menguasai ara dengat mengunci tubuh ara didalam pelukannya.

Kemudian rey menatap ara dalam dalam “aku cinta kamu, ra.”

Ara menatap rey dengan cara yang sama. “aku juga cinta sama kamu rey.”

Terpopuler

Comments

Novi Andriani

Novi Andriani

ya aku gk suka cwek nya...

2021-07-31

0

Dian Amelia

Dian Amelia

ihhhh....ara murahan bangetvya

2021-06-26

0

Rina Hoerunisa

Rina Hoerunisa

kapan si ara ketauan belangnya thor kan kasihan al nya

2021-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 SL 01
2 SL 02
3 SL 03
4 SL 04
5 SL 05
6 SL 06
7 SL 07
8 SL 08
9 SL 09
10 SL 10
11 SL 11
12 SL 12
13 SL 13
14 SL 14
15 SL 15
16 SL 16
17 SL 17
18 SL 18
19 SL 19
20 SL 20
21 SL 21
22 SL 22
23 SL 23
24 SL 24
25 SL 25
26 SL 26
27 SL 27
28 SL 28
29 SL 29
30 SL 30
31 SL 31
32 SL 32
33 SL 33
34 SL 34
35 SL 35
36 SL 36
37 SL 37
38 SL 38
39 SL 39
40 SL 40
41 SL 41
42 SL 42
43 SL 43
44 SL 44
45 SL 45
46 SL 46
47 SL 47
48 SL 48
49 SL 49
50 SL 50
51 SL 51
52 SL 52
53 SL 53
54 SL 54
55 SL 55
56 SL 56
57 SL 57
58 SL 58
59 SL 59
60 SL 60
61 SL 61
62 SL 62
63 SL 63
64 SL 64
65 SL 65
66 SL 66
67 SL 67
68 SL 68
69 SL 69
70 SL 70
71 SL 71
72 SL 72
73 SL 73
74 SL 74
75 SL 75
76 SL 76
77 SL 77
78 SL 78
79 SL 79
80 SL 80
81 SL 81
82 SL 82
83 SL 83
84 SL 84
85 SL 85
86 SL 86
87 SL 87
88 SL 88
89 SL 89
90 SL 90
91 SL 91
92 SL 92
93 SL 93
94 SL 94
95 SL 95
96 SL 96
97 SL 97
98 SL 98
99 SL 99
100 SL 100
101 SL 101
102 SL 102
103 SL 103
104 SL 104
105 SL 105
106 SL 106
107 SL 107
108 SL 108
109 SL 109
110 SL 110
111 SL 111
112 SL 112
113 SL 113
114 SL 114
115 SL 115
116 SL 116
117 SL 117
118 SL 118
119 SL 119
120 SL 120
121 SL 121
122 SL 122
123 SL 123
124 SL 124
125 SL 125
126 SL 126
127 SL 127
128 SL 128
129 SL 129
130 SL 130
131 SL 131
132 SL 132
133 SL 133
134 SL 134
135 SL 135
136 SL 136
137 SL 137
138 SL 138
139 SL 139
140 SL 140
141 SL 141
142 SL 142
143 SL 143
144 SL 144
145 SL 145
146 SL 146
147 SL 147
148 SL 148
149 SL 149
150 SL 150
151 SL 151
152 SL 152
153 SL 153
154 SL 154
155 SL 155
156 SL 156
157 SL 157
158 SL 158
159 SL 159
160 SL 160
161 SL 161
162 SL 162
163 SL 163
164 SL 164
165 SL 165
166 SL 166
167 SL 167
168 SL 168
169 SL 169
170 SL 170
171 SL 171
172 SL 172
173 SL 173
174 SL 174
175 SL 175
176 SL 176
177 SL 177
178 SL 178
179 SL 179
180 SL 180
181 SL 181
182 SL 182
183 SL 183
184 SL 184
185 SL 185
186 SL 186
187 SL 187
188 SL 188
189 SL 189
190 SL 190
191 SL 191
192 SL 192
193 SL 193
194 SL 194
195 SL 195
196 SL 196
Episodes

Updated 196 Episodes

1
SL 01
2
SL 02
3
SL 03
4
SL 04
5
SL 05
6
SL 06
7
SL 07
8
SL 08
9
SL 09
10
SL 10
11
SL 11
12
SL 12
13
SL 13
14
SL 14
15
SL 15
16
SL 16
17
SL 17
18
SL 18
19
SL 19
20
SL 20
21
SL 21
22
SL 22
23
SL 23
24
SL 24
25
SL 25
26
SL 26
27
SL 27
28
SL 28
29
SL 29
30
SL 30
31
SL 31
32
SL 32
33
SL 33
34
SL 34
35
SL 35
36
SL 36
37
SL 37
38
SL 38
39
SL 39
40
SL 40
41
SL 41
42
SL 42
43
SL 43
44
SL 44
45
SL 45
46
SL 46
47
SL 47
48
SL 48
49
SL 49
50
SL 50
51
SL 51
52
SL 52
53
SL 53
54
SL 54
55
SL 55
56
SL 56
57
SL 57
58
SL 58
59
SL 59
60
SL 60
61
SL 61
62
SL 62
63
SL 63
64
SL 64
65
SL 65
66
SL 66
67
SL 67
68
SL 68
69
SL 69
70
SL 70
71
SL 71
72
SL 72
73
SL 73
74
SL 74
75
SL 75
76
SL 76
77
SL 77
78
SL 78
79
SL 79
80
SL 80
81
SL 81
82
SL 82
83
SL 83
84
SL 84
85
SL 85
86
SL 86
87
SL 87
88
SL 88
89
SL 89
90
SL 90
91
SL 91
92
SL 92
93
SL 93
94
SL 94
95
SL 95
96
SL 96
97
SL 97
98
SL 98
99
SL 99
100
SL 100
101
SL 101
102
SL 102
103
SL 103
104
SL 104
105
SL 105
106
SL 106
107
SL 107
108
SL 108
109
SL 109
110
SL 110
111
SL 111
112
SL 112
113
SL 113
114
SL 114
115
SL 115
116
SL 116
117
SL 117
118
SL 118
119
SL 119
120
SL 120
121
SL 121
122
SL 122
123
SL 123
124
SL 124
125
SL 125
126
SL 126
127
SL 127
128
SL 128
129
SL 129
130
SL 130
131
SL 131
132
SL 132
133
SL 133
134
SL 134
135
SL 135
136
SL 136
137
SL 137
138
SL 138
139
SL 139
140
SL 140
141
SL 141
142
SL 142
143
SL 143
144
SL 144
145
SL 145
146
SL 146
147
SL 147
148
SL 148
149
SL 149
150
SL 150
151
SL 151
152
SL 152
153
SL 153
154
SL 154
155
SL 155
156
SL 156
157
SL 157
158
SL 158
159
SL 159
160
SL 160
161
SL 161
162
SL 162
163
SL 163
164
SL 164
165
SL 165
166
SL 166
167
SL 167
168
SL 168
169
SL 169
170
SL 170
171
SL 171
172
SL 172
173
SL 173
174
SL 174
175
SL 175
176
SL 176
177
SL 177
178
SL 178
179
SL 179
180
SL 180
181
SL 181
182
SL 182
183
SL 183
184
SL 184
185
SL 185
186
SL 186
187
SL 187
188
SL 188
189
SL 189
190
SL 190
191
SL 191
192
SL 192
193
SL 193
194
SL 194
195
SL 195
196
SL 196

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!