Didalam kamar mandi tubuh ara bergetar sangat hebatnya. ara sangat merasa bersalah dengan apa yang terjadi semalam dan pagi ini. ara merasa sangat bersalah tentang kejadian yang telah terjadi. ara menangis sejadi jadinya. ara teringat rey, pasti kalau rey sampai tau rey akan marah besar.
"maafin aku rey... maafin aku....maafin aku udah ngecewain kamu... aku yang bilang cuma kamu yang berhak atas diriku. tapi sekarang aku telah mengkhianati kamu. pasti kamu akan sangat membenci aku rey kalo kamu sudah mengetahui semua hal yang terjadi. gak gak gak! kamu gak boleh sampai tau, aku gak akan membiarkan kamu tau lalu pergi meninggalkan ku pergi. gak itu gak akan pernah terjadi." ucap ara sambil terus menangis dan menggeleng gelengkan kepalanya.
'sebisa mungkin aku aku terus mencari alasan untuk tidak berhubungan intim dengan al, itu tidak akan pernah terjadi. karena diriku hanya rey yang berhak. bukan orang lain bahkan suamiku sendiri. itu tidak akan pernah terjadi.' batin ara.
lalu ara membersihkan dirinya yang telah dianggapnya sangat hina karena telah diciumin oleh al, saat kacaan ara melihat bekas merah yang ada dibagian leher dan dadanya dengan sangat jelas. al memang sudah sangat bernafsu dengan dirinya. al tidak bisa mengendalikan dirinya lagi ketika satu kamar dengan ara.
"sialan! sampai berapa lama kemerahan ini akan hilang? gak mungkin aku ketemu sama rey dengan keadaan seperti ini. aku harus cepat mencari solusi supaya bisa secepatnya menghilangkan tanda merah bekas ciuman al ini." ucap ara dengan sangat kesal.
"TOK TOK TOK!"
"Sudah berapa lama kamu berada didalam ra?" kata al dengan lembut.
dengan mendengus kesal ara hanya mengejek al dari dalam "iya sebentar lagi aku keluar. kamu turun duluan aja untuk sarapan, ntar aku menyusul." kata ara dari dalam.
"aku ingin mandi ra! baru kita turun bersama." ucap al sambil tersenyum mengingat kejadian tadi malam.
al tidak pernah seperti ini sebelumnya. tapi tubuh ara memiliki daya tarik yang cukup kuat untuk dirinya, dia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi karenanya. kekuatannya runtuh seketika. padahal selama ini dia cukup bisa untuk mengendalikan dirinya, tapi dengan ara dia tidak dapat bertahan lagi, apalagi status mereka sudah menjadi suami istri. jadi sudah selayaknya dia meminta jatah dari sang istri.
ara dengan sangat kesal lalu menarik nafas dengan sangat berat kemudian melepaskannya. "iya aku keluar sekarang ya." kata ara dengan berat hati lalu berjalan keluar.
al sudah menunggu tepat didepan pintu.lalu ara membuka pintu dan kaget melihat al yang tidak menggunakan pakaian atasnya kemudian ara menutup matanya dengan kedua tangannya. al hanya tersenyum karena telah berhasil menggoda sang istri.
pipi ara memanas melihat pemandangan seperti ini secara tiba tiba.
'dia pasti sengaja ingin menggodaku. ya Tuhan apa aku akan kuat kalo terus terusan seperti ini?' batin ara.
ara lalu berjalan keluar tapi tetap menutup mukanya. al tertawa lepas melihat tingkah malu malu ara.
lalu al memeluk ara dengan erat, ara yang merasa tubuhnya telah dipeluk langsung membuka mata dan menatap al dengan perasaan yang bercampur aduk. detak jantung ara dan al berdetak tidak beraturan karenanya. sekarang mereka saling pandang lalu ara dengan malu malu kemudian segera memalingkan pandangan dari al.
kemudian ara berusaha untuk melepaskan pelukan al, tapi al terlalu kuat memeluknya sampai sampai membuat ara susah untuk terlepas darinya.
'sialan! dia pasti sengaja berbuat begini padaku.' batin ara kesal.
"lepasin aku! kamu katanya mau mandi? mandi gih." kata ara mencari alasan.
"bentar lagi deh, aku ingin kita begini dulu untuk sementara. kenapa kamu tidak suka ya?" tanya al.
"aku ingin sarapan, aku sudah sangat lapar al. sebaiknya kamu cepatan mandinya." kata ara terus mencari alasan supaya terlepas dari al.
"oke! aku akan cepat mandinya tapi kalo kamu mandiin aku? gimana?" ucap al dengan jail.
seketika pipi ara memerah dan melongo tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya. ara hanya terdiam mendengar ucapan dari al suaminya.
al sadar betul dengan ekpresi ara, lalu tertawa "aku bercanda kok! kamu serius banget ya ra." bisik al lalu melepaskan pelukannya dan meninggalkan ara yang hanya mematung ditempat.
betapa malunya ara dengan perasaan yang sulit untuk dijelaskan pada saat ini. ara lalu dengan sangat cepat menggunakan pakaiannya sebelum al keluar dari dalam kamar mandi.
ara memutuskan untuk turun duluan untuk sarapan, dia sengaja untuk meninggalkan al sendirian didalam kamar. betapa tidak kuatnya ara berhadapan dengan al yang menurutnya sangat mesum. sebenarnya al tidak mesum karena al hanya ingin bermesraan dengan ara istri sah ya. wajar wajar aja sih sebenarnya, tapi ara aja yang tidak bisa menerima perlakuan al.
al berjalan kearahnya dari belakang ara, ara tidak sadar dengan kehadiran al. al lalu mencium kening ara dengan spontan. seketika kegiatan makan ara terhenti. ara menjadi kaku yang mendapat serangan mendadak seperti itu.
dia tidak habis pikir kalo al mencium keningnya ditempat umum seperti ini.
"apaan sih kamu! malu tau diliatin banyak orang begitu." ucap ara cemberut.
"biarin aja! suka suka aku dong. salah sendiri kenapa kamu turun duluan tanpa aku? kenapa kamu gak mau nungguin aku. lagian kamu itu istri sah ku. " ucap al dengan penuh penekanan.
"itu karena.... karenaaaa aku sudah sangat lapar al. kalo nungguin kamu kelamaan." ucap ara mencari alasan.
al lalu menatap ara, al hanya menebak nebak alasan yang sebenarnya. karena ara sangat malu dengan perlakuan al makanya dia turun duluan. takut al memeluk dan menciumnya lagi. al hanya tersenyum mendengar alasan dari ara.
"oh iya ra, besok kita akan pergi untuk bulan madu. aku sudah mempersiapkan semuanya, jadi besok kita tinggal berangkat saja." ucap al sambil memakan makanannya dengan santai.
ara yang sedang minum menjadi tersedak karena kaget dengan perkataan al barusan. al sangat khawatir lalu berdiri dan menepuk nepuk punggung ara dengan pelan. "kamu pelan pelan dong minumnya. kan jadi tersedak begini." ucap al.
'apa bulan madu? kenapa dia tidak pernah berpikiran soal ini? bagaimana kalo rey sampai tau? sangat banyak pertanyaan yang mengganggu ara.
sekarang ara sudah mulai stabil. "tadi kamu bilang apa? bulan madu? kita mau bulan madu dimana?" tanya ara.
"kamu tersedak karena aku bilang kita akan berbulan madu?" lalu al menahan tawanya.
"itu rahasia sayang. kamu hanya tinggal duduk saja. besok pagi kita berangkat." ucap al penuh misteri.
ara hanya cemberut mendengarkan jawaban dari al. ara ingin sekali menolak untuk pergi berbulan madu, tapi pasti al akan mencurigai dirinya kalo menolak untuk pergi.
yang ara pikirkan sekarang adalah rey! bagaimana kalo rey bertanya tanya kenapa ara tidak bisa dihubungi? pasti rey akan nekat untuk menemui dirinya. ara saat ini berada diposisi yang semakin sulit.
ara hanya melamun tidak sadar al sedari tadi memanggil manggil namanya.
sampai akhirnya al menguncang guncangkan tubuh ara dengan pelan. ara lalu tersadar dari lamunannya. lalu menatap al dengan dingin.
"apaan sih kamu al." kata ara kesal.
"aku daritadi manggilin kamu tadi kamu malah asik melamun. emangnya kamu lagi mikirin apa hayo? jangan bilang sama aku kalo kamu lagi berpikir hal yang bukan bukan?" ucap al seraya menggoda ara.
ara hanya melihat al dengan muka tidak percaya. 'sialan banget si al! dari tadi asik godain aku terus.'
"iya kamu kok tau sih? apa jangan jangan kamu peramal ya?" ucap ara ketus.
al hanya tertawa lepas mendengar perkataan ara barusan. al tau betul kalo ara saat ini pasti sedang kesal dengan dirinya.
"ih kamu kok sewot begitu? tapi kamu begitu jadi makin cantik deh." goda al.
'omg nih si al! terus menguji kesabaran ku banget!'
ara hanya menatap al dengan tajam lalu melanjutkan makan. setelah selesai sarapan. al mengajak ara untuk segera meninggalkan hotel. lalu mereka sekarang sudah berada dirumah yang al tempati seorang diri. rumah besar dengan taman yang luas yang disekelilingnya dipenuhi dengan bunga bunga yang cantik dan air mancur yang dibuat sedemikian indahnya yang berada tepat ditengah tengah taman.
lalu al membukakan pintu mobil untuk ara lalu membantu ara untuk turun dengan menawarkan tangannya, tapi ara malah tidak mau memegang tangan al. ara tau al akan selalu mencari cari kesempatan untuk bisa berdekatan dan bermesraan dengannya. kali ini ara bersikap dingin ke al.
al yang merasa telah dicuekin hanya menatap tangannya lalu tersenyum mentap ara.
"ayo kita masuk!" ucap al lalu merangkul mesra ara.
ara yang kaget lalu berusaha untuk melepaskan diri dari al, tapi tidak berhasil. al selalu bisa membuat ara tidak berkutik. akhirnya ara hanya pasrah didalam rangkulan al.
"disini kita akan tinggal, dulu aku tinggal disini sendirian. sekarang sudah ada kamu yang akan mengurus rumah dan merawat rumah ini, terserah kamu mau diapakan rumah ini. aku tidak akan pernah protes selama itu yang bisa membuat kamu senang." ucap al yang menjelaskan secara terang terangan.
ara hanya tersenyum mendengarnya.
kemudian mereka melangkah masuk, dan sudah disambut oleh para pekerja al yang jumlahnya sangat banyak. mereka semua berbaris untuk menyambut kedatangan al dengan istrinya. mereka semua menyapa al dan ara denga sopan lalu menaburkan bunga untuk pengantin baru ini.
al dan ara sangat terkejut dengan kejutan yang telah diberikan oleh para pelayan rumahnya.
"selamat datang tuan dan nyonya, semoga selalu berbahagia." ucap mereka secara serentak.
al dan ara hanya tersenyum lalu berterimakasih untuk penyambutan hangat dari para pelayannya.
lalu al menarik tangan ara dan membawanya ke lantai 2, ara hanya terpaksa mengikuti al karena al menggenggam erat tangannya.
"biar aku tunjukkan kamar kita." bisik al.
ara hanya diam saja tanpa merespon ucapan al. al dengan penuh semangat menunjukkan kamar mereka berdua yang sengaja dirombak habis oleh al karena tau pasti ara memiliki selera yang berbeda.
ara tidak ada menunjukkan ekpresi apapun ketika memasuki kamar. karena kamar ara juga sama bagusnya dengan kamar ini.
"kamu suka gak ra? kalo kamu gak suka sama desainnya bisa diubah." ucap al dan hanya dijawab singkat oleh ara "iya aku suka."
"kamu kenapa sih ra sejak kita pulang kamunya aneh ?" tanya al penasaran atas peurbahan sikap ara secara mendadak.
"aku gapapa kok. aku lagi kecapean, aku mau istirahat. kamu lanjutin aja kegiatan kamu, al." ucap ara lalu segera naik keatas kasur lalu menutup matanya.
tadinya al masih ingin mengobrol dengan ara, tapi karena al juga mengerti kalo ara sangat kecapean dan butuh istirahat. jadinya al membiarkan ara untuk beristirahat. al keluar dari kamar. saat al keluar ara langsung membuka matanya. sebenarnya ara hanya ingin sendirian aja, tanpa diganggu terus menerus oleh al. ara sengaja untuk menghindari al supaya tidak terjadi lagi seperti yang terjadi di hotel.
ara menggeleng ngeri membayangkan yang terjadi didalam hotel itu, ara takut al akan nekat melakukannya lagi. tapi ara tau pasti cepat atau lambat hal itu akan segera terjadi.
ara ingin segera menghubungi rey. tapi ara takut kalo tiba tiba al kembali masuk ke dalam kamar lagi.
'rey aku kangen kamu....semoga kamu baik baik saja dimanapun kamu berada ya sayang. untuk sementara aku belum bisa menghubungi kamu. maafin aku ya sayang. semoga kamu mengerti.' batin ara lirih.
setelah itu ara benar benar tertidur dengan lelapnya selama beberapa jam sampai al memeluk ara dari belakang ara sudah tidak menyadarinya lagi. al ikut tertidur lelap. mereka berdua sama sama kecapean dengan semua acara pesta pernikahan mereka kemarin, rasa capeknya belum hilang hilang sampai sekarang.
ara perlahan mulai tersadar karena adanya sinar matahari dan suara burung burung yang berkicau cukup nyaring. 'sudah pagi? aku tidur sampai berapa lama? tubuhku kenapa kok tidak bisa digerakkan?'
lalu ara tersadar kalo dirinya saat ini sedang berada didalam pelukan al. ara berusaha untuk melepaskan diri, tapi tidak berhasil.
'sial! dia semakin erat lagi meluknya. kenapa aku bisa gak sadar ya dia mulai kapan memeluk diriku?' kelu ara terus menerus.
ara berusaha untuk melepaskan tangan al yang melingkar diperutnya. ara telah bergeliat liat supaya terlepas. "al bangun." panggil ara.
"al bangun dong, lepasin pelukan kamu, aku mau mandi." ucap ara sambil memukul mukul tangan al.
al hanya bergeser sambil menutup matanya tapi tidak melepaskan pelukan mesranya kepada ara.
'sialan! tenaganya kuat sekali walaupun sedang tertidur seperti ini.' keluh ara semakin kesal.
"al bangun donggggggg..... aku mau kekamar mandi." teriak ara sambil terus memukul tangan al terus menerus.
"hmmm.... hmmmm.." perlahan al membuka matanya.
"mau aku temenin gak, ra?" bisik al tepat dibelakang telinga ara.
ara bergidik ngeri sampai bulu kuduknya naik semua. "gak usah deh, aku bisa sendiri."
"ya udah deh. kamu cepetan ya mandinya, ingat lo kita mau pergi hari ini." ucap al lalu melepaskan pelukannya.
"mau pergi kemana, al? tanya ara lupa.
"kamu pura pura lupa ya sayang? kita kan mau pergi bulan madu? gimana sih kamu." ucap al.
omg!! ternyata beneran mau berangkat hari ini? gimana nih aku? gimana cara nolaknya?' batin ara.
*****
Gimana nih ceritanya? seru gak?
jangan lupa dilike, comment, favorite and rating! supaya author lebih semangat lagi up setiap episodenya...!
HAPPY READING GUYS!! ^.^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Naimatul Jannati
si Al dapet barang second ya
2022-05-24
0
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
sampai disini kok aq g rela ya klo al tuh sm ara😤
2022-04-13
0
Novema Lia
ara tu istri gk tau diri..sdh punya suami msh mikiri mantan,mn sdh hk virgin. Thor buat rey sm org lain aja ataw mati skln biar al sm ara bahagia
2021-06-12
0