Ara mengulangi perkataannya lagi karena rey hanya diam saja sambil terus menatap ponselnya. "siapa sayang? kamu kok gak menjawab sih?"
ara yang penasaran langsung menarik paksa ponsel rey lalu menatap layar ponselnya. "oh vio. angkat aja sayang. siapa tau penting. soalnya kan daritadi dia udah ngubungi kamu terus tuh." kata ara yang tidak curiga sama sekali.
ara sudah sangat yakin kalo rey hanya mencintai dirinya. tidak mungkin berani mengkhianati cinta mereka. rey lalu menatap ara "beneran gapapa sayang kalo aku angkat? aku udah males sih sebenarnya mau bicara sama dia." kata rey jujur .
"iya sayang.. angakt aja. aku percaya sama kamu kok." kata ara lalu tersenyum.
dengan perasaan yang tidak yakin rey akhirnya mengangkat panggilan dari vio tapi men speaker agar terdengar oleh ara. "halo vi.. ada apa ya?" tanya rey langsung saja.
"nomor kamu kok gak aktif rey? kamu udah baca pesan dari aku kan? aku sekarang lagi otw kesana. aku harap kamu bisa datang ya?" kata vio dengan nada sedikit memaksa.
rey hanya diam tidak menjawab sama sekali dalam hati rey, rey sudah sangat malas untuk berurusan lagi dengan vio.
"rey...kamu masih disana kan? kamu denger kan rey? haloo... aku tunggu kamu ya rey." kata vio mengulangi lagi perkataannya.
ara yang mendengarkan hanya mengangguk tanda menyetujui kalo rey bertemu dengan vio.
rey berbisik "kamu yakin ra? aku udah males untuk ketemu wanita munafik seperti dia."
ara lagi lagi hanya mengangguk.
"okee..! kata rey singkat lalu segera mengakhiri panggilan teleponnya secara sepihak.
rey bertanya kepada ara "sayang kamu kenapa sih? aku males banget mau ketemu dia." kata rey sambil merengek kepada ara.
"kamu harus kasih dia kesempatan untuk menjelaskan kepada kamu dulu rey. dengerin dulu alasan dia rey." kata ara dengan sangat dewasa kepada kekasihnya ini.
"oke ra. ini karena kamu yang minta ya/" kata rey.
ara dan rey berpisah disana, ara mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat sekarang sudah pukul 8 malam. al pasti sudah menunggu dirinya sangat lama. pelan pelan ara masuk berharap al sudah tertidur. tapi saat dia melangkah masuk malahan al sedang duduk ditengah kegelapan.
"kok tumben gelap begini? pada kemana semua ya?" tanya ara.
tapi ara hanya melanjutkan langkahnya seperti pencuri yang selalu mengendap endap masuk, tanpa berusaha untuk menghidupkan lampu.
"kamu baru pulang ra?"
langkah kaki ara berhenti seketika.
'tuh kan aku ketahuan lagi. harus pinter pinter cari alasan nih.' batin ara dalam hati.
kemudian lampunya langsung dinyalahkan oleh al. ara langsung tersenyum sangat manis menilhat al.
"kamu nungguin aku ya? maaf ya al. aku kalo kumpul suka lupa waktu. hehe." kata ara dengan alasan yang selalu dibuat buat.
"hmmm.. aku merasa kamu cuekin terus deh. padahal aku sudah berusaha untuk pulang kerja jauh lebih awal. tapi kamu sekarang yang pulang selalu malam malam begini." kata al yang kesal.
"habisnya gimana lagi sayang. mereka bujuk bujuk aku supaya ikut kumpul bareng mereka terus. besok deh aku janji bakalan cepat pulang. kamu jangan marah lagi ya?" rayu ara sambil melingkarkan kedua tangannya tepat dileher al.
"beneran ya? aku ngizinin kamu kerja kan bukan untuk sibuk terus menerus diluar sana ra. itu aku lakukan supaya kamu tidak bosan berada terus menerus dirumah." kata al yang sudah mulai luluh.
"iya deh sayang. kamu posesif banget deh. aku jadi makin suka melihat kamu yang begini. hari ini kamu tidak memberikan kejutan lagi buat aku?" kata ara dengan manja.
"gak! karena kamu sudah terus membuat aku menunggu." kata al dengan muka cemberut yang dibuat buat.
ara yang perlahan lahan sudah mengerti dengan sikap suaminya ini, sangat mudah untuk merayu bahkan membujuk. karena memang ara paling jago kalo soal merayu.
"ya aku gak dapat kejutan lagi nih. ah kamu gitu aja ngambek! baik lah tuan al kalo gitu biar aku aja yang kasih kamu kejutan. tutup matanya." kata ara sambil memberikan aba aba.
"emangnya kamu mau ngapain?" tanya al penasaran.
"kamu bawel banget. nurut aja deh sayang." kata ara lalu al hanya mengangguk.
ara hanya tersenyum lalu mencium bibir al dengan lembut, pelan, sambil mengemut perlahan lalu mengecup berulang ulang. al sangat kaget, tidak menyangka kalo ara akan memulainya duluan, tidak menyangka kalo istrinya akan seagresif itu. tapi al sangat menikmati ciuman dari ara. lalu ara melepaskan ciumannya
kemudian al membuka matanya "kamu emang paling bisa buat aku gak marah lagi sama kamu." bisik al.
ara hanya tersenyum. 'ya iyalah kalo soal merayu jangan diragukan lagi. bahkan rey sekalipun tidak bisa berlama lama marah dengan dirinya.' batin ara.
"so? kamu udah gak marah lagi kan sayang?" rayu ara dengan manja.
"tidak sayang. tapi aku sekarang ingin makan." kata al dengan nakal.
ara dengan polosnya langsung menarik al ke meja makan. seketika al tertawa lepas melihat ara. "bukan ini maksud aku!"
ara yang terheran heran lalu sambil mengerlitkan alisnya. "maksud kamu apa sih al? katanya kamu mau makan?" tanya ara lagi.
"aku mau makan kamu malam ini." kata al sambil berbisik ditelinga ara dengan nakal.
ara yang merasakan nafas al, langsung merasa terangsang. al memang sungguh menggoda dirinya. 'berhubungan intim lagi? what?!' batin ara.
dirinya masih sangat kelelahan dengan apa yang tadi siang dilakukannya bersama dengan rey. nah sekarang al malah meminta jatah untuk berhubungan intim dengannya. ara sangat tidak mengerti dengan pikiran kedua pria ini.
apalagi ara sudah bersih dari datang bulannya. al yang sudah menandai semuanya dikelender dengan sangat teliti. jadi al bisa mengetahui kapan ara sedang tidak bisa dan sudah bersih. makanya ara tidak bisa menolak jika al menginginkan dirinya untuk melayani al sebagai seorang istri.
"malam ini ya al? besok aja deh sayang. aku capek banget." kata ara sambil merayu manja kepada al.
"itu hukuman untuk kamu! aku maunya malam ini, ra." kata al yang tetap berkeras.
"tapi.. sayang..." kata ara dengan suara melemah.
"tidak ada tapi tapian sayang." lalu al langsung menggendong ara dan berjalan menaiki tangga.
"al aku belum bilang mau loh! kamu maksa aku ya?" ara masih usaha untuk menolak al.
"iya aku paksa kamu! salah sendiri pulang lama." kata al tidak ingin menatap ara. tau sendiri kalo al menatap ara. pasti dia akan goyah dan menurut dengan rayuan ara. tapi untuk kali ini al tetap berkeras.
'lelah banget aku. baru juga tadi siapng, sekarang lagi? sumpah aku sudah tidak kuat kalo seperti ini terus. kenapa sih kedua pria ini selalu saja memaksakan kemauan mereka?' umpat ara dalam hati.
ya mau tidak mau, suka tidak suka, akhirnya ara hanya memasrahkan dirinya untuk dinikmati lagi oleh al. dan malam ini berakhir dengan sangat panjang. karena al juga tidak merasa bosan dan selalu menikmati setiap inti dari tubuh ara.
*****
dengan memegangi kepalanya yang cukup berat. rey berusaha untuk membuka matanya. rey melihat setiap sudut ruangan kamar yang terasa cukup asing untuk dirinya. ada kamar berwarna putih biru yang mengunakan tepa classic yang cukup tajam disetiap sudut ruangan. "ini dimana? ini bukan kamar ku!" kata rey dengan sangat berat.
rey yang melihat dirinya tanpa menggunakan sehelai benangpun ditubuhnya. samar samar rey melihat ada seorang wanita yang sedang tertidur disampingnya. "apa yang terjadi? kenapa bisa ada dia disebelahku?" kata rey berusaha untuk mengingat ngingat kejadian tadi malam.
tadi malam rey hanya mengingat ketika dirinya bertemu dengan vio. lalu mereka bercerita cerita sebentar kemudian rey meneguk minumannya lalu mabuk dan merasa sangat kepanasan.
setelah itu.. ketika rey mulai memaksakan diri untuk mengingat, kepalanya terasangat berta dan pusing.
'apa yang sebenarnya udah aku lakukan? gak mungkin aku tidur dengan vio kan! bagaimana kalo ara sampai tau soal ini? gak gak! ara gak boleh tau soal ini. aku harus merahasiakannya dari dia.' batin rey.
rey kemudian bangkit lalu menggunakan semua pakaiannya secara lengkap. kemudian vio terbangun. "rey kamu mau kemana? enak aja kamu rey udah memaksa ku untuk tidur dengan mu, lalu begitu saja meninggalkan ku?" teriak vio sambil terisak.
rey menghentikan langkah kakinya lalu berjalan berbalik menghampiri vio.
"apa yang sebenarnya terjadi? kenapa aku gak bisa mengingat semuanya? gak mungkin aku berhubungan dengan mu, vio!" bentak rey sambil memegang wajah vio dengan kasar.
vio hanya terus menerus terisak. "aku udah menolak kamu tadi malam, rey. tapi kamu terus menerus memaksa ku. kamu tadi malam terlalu mabuk rey. lalu aku menyerahkan keperawananku padamu. dan dengan seenaknya aja kamu mau ninggalin aku? itu tidak akan pernah terjadi." ancam vio.
"it's fun..! aku gak ada maksa kamu vi, lagian kau gak mau kehilangan pacarku. aku sangat mencintainya." kata rey dengan sambil menarik kebelakang rambutnya.
"kalo kamu tetap memaksa untuk ninggalin aku, aku akan kasih tau pacar kamu soal ini." ancam vio.
"silahkan! kamu kira aku takut. dengar ya, semakin kamu seperti ini aku semakin tidak ingin punya hubungan apa apa lagi sama kamu!" bentak rey.
"kamu nantang aku rey? oke! aku tau semua informasi tentang pacar kamu? kamu yakin ingin tetap meninggalkan ku?!" kata vio dengan tersenyum licik.
"aku gak perduli! terserah kamu." kata rey lalu berjalan pergi. tapi pada saat rey ingin membuka pintu untuk keluar vio berteriak "kiara panggilannya ara! kamu yakin akan pergi?"
langkah kaki rey langsung terhenti saat itu juga. rey langsung berbalik kembali untuk menghampiri vio lagi.
"kenapa kamu balik lagi? kamu pasti kaget aku tau semua tentang pacar kamu, yang sekarang sudah menikahi seorang pengusaha muda yang sukses. tapi masih memiliki hubungan gelap dengan pacarnya. hmm. gimana ya kira kira kalo suaminya sampai tau hal ini? aku juga punya semua bukti buktinya rey." kata vio penuh kemenangan.
rey hanya menatap tajam kepada vio. dia merasa sudah masuk perangkap vio sejak awal. 'wanita gila! berani beraninya dia nyancam aku? tapi kalo aku gak nuruti dia pasti dia akan nekat dan merusak hubungan ara dengan suaminya. aku sudah berjanji kepada ara.' batin rey lirih.
"apa mau kamu, vi?" tanya rey penuh selidik.
"aku cuma mau kamu jadi pacar aku rey. aku janji aku gak akan minta lebih bahkan tidak melarang kamu masih berhubungan dengan ara. kalo kamu setuju aku tidak akan meyebarkan semua ini kepada suaminya. gimana?" ancam vio.
'tidak mungkin. permintaan yang sangat konyol. gimana aku bisa jelasin ini semua sama ara? tapi aku juga tidak mempunyai pilihan yang lain. untuk sementara aku harus menyetujui permintaannya. tapi aku akan cari cara untuk kabur dan terbebas dari vio.' batin rey.
"permintaan kamu tidak masuk akal. begitu banyaknya pria yang tergila gila sama kamu kenapa kamu malah ingin sekali berpacaran dengan ku? aku tidak ada apa apanya dengan semua pria itu!" kata rey.
"karena aku suka kamu, rey! aku tidak pernah memiliki perasaan seperti ini ke mereka semua. semua pria hanya menatapku karena aku cantik, sexy dan menarik tapi kamu berbeda rey. bahkan kamu tidak menatapku sama sekali, kamu cuek. itu yang membuat aku tertarik sama kamu." kata vio dengan jujur.
"kenapa vi? kenapa harus aku?! aaarrrggh....!" kata rey geram lalu membanting sebuah vas bunga kelantai.
"karena memang harus kamu, rey! yang aku mau cuma kamu." kata vio tersenyum melihat ekspresi rey seperti ini.
"oke..! aku mau jadi pacar kamu, tpi kamu harus janji sama aku untuk merahasiakan kalo kita jadian. jangan sampai ara mengetahui semua ini. kalo gak kamu tanggung akibatnya." kata rey dengan tegas.
"pasti sayang. kamu tenang aja." lalu vio memeluk rey dengan erat.
'tapi kamu harus ingat rey, aku bukan wanita bodoh! aku akan melakukan apa saja supaya kamu tetap disisiku, aku tidak selamanya menurut. aku akan membuat kamu menjadi milikku seutuhnya. aku tidak rela berbagi dirimu dengan wanita lain.' batin vio sambil tersenyum misterius.
'maafin aku ra, aku terpaksa begini hanya untuk melindungi kamu dan papa kamu. aku gak bermaksud untuk menduakan kamu seperti ini. kalo aku bisa memilih aku tidak akan pernah mau kenal dengan viona. dia udah mengancam aku demi kepentingannya sendiri ra. aku gak tau gimana harus jelasin ini ke kamu. tapi aku gak mau kalo kamu mengetahui ini semua dari orang lain. tapi aku janji, suatu hari nanti aku akan jelasin ini semua, aku janji ra. tapi untuk sementara ini aku harus bohongi kamu.' batin rey.
*****
"Rey tumben ya gak ada kasih kabar tadi malam? mungkin dia sudah ketiduran kali ya?" kata ara.
"aku telepon dia aja deh." lalu ara menelepon rey. sambungan masuk tapi rey belum mengangkat teleponnya.
"ih rey kemana sih? kalo aku aja lama ngangkat telepon dia pasti marah marah. tapi dia sendiri begini. huh dasar!" kata ara mengomel ngomel sendirian.
"haloo sayang...kamu baik baik aja kan? kenapa gak ada ngabarin aku sih tadi malam?" tanya ara.
"hmm.. aku ba-baik baik saja kok. aku capek banget tadi malam sayang. maafin aku ya?" elak rey.
"iya gapapa deh. gimana tadi malam setelah kamu ketemu vio?" tanya ara penasaran.
"gak usah dibahas ya ra. aku males bahasnya." kata rey bercampur emosi.
"REY....!" teriak vio.
ara samar samar mendengar suara wanita lalu dengan curiga ara langsung bertanya. "kamu lagi dimana rey? kok ada suara wanita disana?"
"aku lagi diluar. udah dulu ya sayang. nanti aku hubungi lagi. aku lagi syuting. bye sayang." lalu rey dengan buru buru mematikan sambungan teleponnya.
"rey gak biasanya seperti itu. ada apa ya?" kata ara sambil memikirkan sikap aneh rey.
*****
>> Like\, Comment\, Favorite And Rating! <<
***** HAPPY READING GUYS ^.^ ******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Naimatul Jannati
gak bner nih si ara jd istri
2022-05-24
0
Maya Astuti
Ih ceritanya kok rey sama si ara saja si,q makin sebel banget lihat mereka itu..
2021-06-02
0
kcandra
Al tau GK lw Ara dah GK virgin thor??
2021-01-16
0