"Ini, aku belikan buat kamu juga", ujar Gerald pada sekretarisnya, sambil memberikan kotak yang dibawanya.
Sebelum keluar dari toko Rianty, Gerald tiba-tiba berpikir untuk membeli beberapa roti dan kue untuk dibawa pulang.
Tentu tidak lupa dia membelikan untuk sekretaris setianya.
Sekretaris Kim menerimanya dan tersenyum mengucapkan terimakasih.
Dengan melihat kotaknya saja, sekretaris Kim sudah bisa menebak kemana Tuan nya pergi tadi.
"Aku semakin penasaran dengan perempuan itu, gerak geriknya sungguh mencurigakan. Dan sepertinya dia menghindariku!", cerita Gerald karena penasaran pada Rianty yang seperti meremehkannya.
Bahkan tadi sudah berani meninggalkannya, dan membiarkan karyawannya yang melayaninya.
Selama ini dia ke toko manapun, bahkan toko yang besarpun akan dilayani seperti raja. Baru kali ini dia diperlakukan seperti ini, tentu Gerald yang arogan dan sombong merasa dianggap remeh oleh Rianty.
"Awas kamu Rianty, sampai aku bisa menemukan bukti kalau kamu ada hubungannya dengan kejadian 7 tahun yang lalu, akan kubuat hidupmu susah, akan kubuat kamu berlutut dan memohon maaf padaku! Akan kulihat apa yang bisa kamu lakukan untuk melawanku!", pikir Gerald geram dalam hati dan mengepalkan tangannya.
Dia benar-benar tidak bisa menerima sudah diremehkan oleh Rianty.
"Tuan Gerald jangan khawatir, orang kita sedang menyelidikinya. Saya yakin sebentar lagi rahasia ini akan terbuka, dan kita akan menemukan bukti-buktinya", sahut sekretaris Kim untuk menenangkan Tuannya.
"Karena tuan ingin cepat, saya akan bantu menyelidiki. Saya akan mulai dari anaknya dulu yang satu sekolahan dengan Angel, biasanya lebih mudah mendapatkan informasi dari seorang anak kecil", sambung sekretaris Kim lagi.
Tapi tentunya kali ini pendapat sekretaris Kim sudah salah, dia menganggap Aldi seperti anak kecil lainnya, dia tidak tahu kalau Aldi adalah seorang anak yang mempunyai otak genius, tentu tidak semudah itu mendapat informasi dari Aldi.
********
Sebelum jam pulang sekolah "Be the star", biasanya disingkat menjadi sekolah BTS.
Sekolah BTS ini merupakan sekolah yang banyak dihuni oleh siswa-siswa yang bertalenta.
Sekretaris Kim sudah menunggu di depan
sekolah BTS dengan rencananya untuk mendapatkan informasi dari Aldi.
Tak lama kemudian terlihat Angel yang berlari penuh semangat mendatangi sekretaris Kim. Sedangkan Aldi terlihat berjalan di belakang Angel dan agak jauh posisinya, karena Angel masih marah dengan kejadian tadi pagi.
Angel memang suka menonton boyband Korea yang bernyanyi, selain suka dengan tariannya juga suka dengan penyanyi yang berwajah ganteng.
Jadi Angel otomatis menyukai sekretaris Kim yang memang berketurunan Korea, dan menurut Angel wajahnya mirip dengan salah satu idolanya.
"Oppa!"
"Astaga Angel, Om Kim sudah berkali-kali bilang jangan panggil om dengan sebutan oppa (panggilan kakak dalam bahasa Korea), panggil om Kim saja!" omel sekretaris Kim.
"Gak pa pa, besok-besok Angel mau jadi yoja chingu (pacar) nya om koq!" sahut Angel yang sok memakai bahasa Korea.
"Aduh gak bisa Angel, om Kim sudah jadi haraboji (kakek) kalau Angel besar nanti", ujar sekretaris Kim yang paling pusing kalau sudah menghadapi Angel.
Aldi dari tadi berdiri di belakang melipat tangannya di dada, menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Angel dan tertawa. Akhirnya marahannya sama Angel hilang.
Aldi bahkan ngakak kencang ketika mendengar Angel menjawab lagi.
"Gak pa pa, Angel tetap suka, oppa tinggal operasi plastik saja!", Angel masih ngotot.
"Terserah kamu saja Angel", sahut sekretaris Kim pasrah akhirnya.
Melihat Aldi yang tertawa terbahak-bahak di belakang, sekretaris Kim teringat misinya.
Kalau dia terus melayani Angel yang ceriwis bakal gak ada habisnya.
Akhirnya sekretaris Kim hanya bisa tersenyum sabar.
"Inikan temanmu yang waktu hari itu main gitar di acara ulang tahun nenekmu kan?", tanya sekretaris Kim pada Angel.
"Iya, hari itu teman, tapi hari ini enggak, hari ini lagi musuhan", jawab Angel yang langsung cemberut.
"Ah aku lebih baik ngurusin masalah bisnis daripada hadapin anak-anak kecil ini, benar-benar bikin sakit kepala", pikir sekretaris Kim dalam hati, menyesal sudah mengambil misi ini, yang tadinya dia pikir akan mudah dan lancar.
"Jangan begitu, gak boleh musuhan, waktu itu kan dia sudah membantu kamu waktu nenekmu ulang tahun", ujar sekretaris Kim coba menasehati.
"Habis si Al itu pelit koq, punya mami maunya dikuasai sendiri. Gak boleh dibagi-bagi", sahut Angel mengeluarkan kekesalan hatinya.
"Lho mana ada manusia bisa dibagi-bagi, emang kue dibagi-bagi?", tanya sekretaris Kim bingung mendengar perkataan Angel.
"Tuh! dengarin kata oppa mu! mana ada manusia dibagi-bagi.Kalau kamu mau kue buatan mamiku, akan kubagi buat kamu", ujar Aldi ikut nimbrung.
"Ih..om Kim jahat, malah bela orang yang om belum kenal.nyerang Angel sendiri. Awas Angel laporin sama Tante Monica, biar om dihukum", ujar Angel yang merubah panggilannya oppa jadi om, karena marah juga dengan sekretaris Kim yang menurutnya memihak Aldi.
"Ampun deh aku hadapin si Angel ini, habisin waktuku saja. Siapa yang takut sama Tante Monica mu yang gak benar itu. Sebentar lagi juga tamat riwayat tante mu itu!", umpat sekretaris Kim mulai kehilangan kesabarannya.
Tapi tentu berbeda saat bicara dengan Angel.
"Ya udah jangan marah lagi, ini om anterin hadiah dari Om Gerald buat kamu, jadi tadi sudah bilang papamu sekalian jemput kamu pulang", ujar sekretaris Kim berusaha sabar dan memberikan kotak kue yang dia dapatkan dari Gerald.
"Koq tumben om Gerald bisa tahu kesukaanku?", tanya Angel bingung saat melihat kotak kue dari toko Al-Rie Bakery.
Seingatnya om nya yang satu ini jarang berbicara apalagi bermain dengannya.
Bahkan kadang Angel agak takut pada Gerald.
"Mungkin kebetulan", jawab sekretaris Kim tersenyum. Kemudian sekretaris Kim memandang ke Aldi dan menggunakan kesempatan itu untuk ngobrol dengan Aldi.
"Namamu Aldi ya? permainan gitarmu hebat, apakah ayahmu yang mengajarimu?", tanya sekretaris Kim memancing.
"Gak mungkinlah, orang papanya gak pernah kelihatan koq. Fotonya saja Angel gak pernah lihat, kalau ke rumah si Al. Kapan papanya ajarin si Al gitaran.
Makanya Angel mau jodohin papa Angel sama maminya si Al, tapi si Al pelit, gak boleh", Angel yang menjawab pertanyaan sekretaris Kim tanpa diminta.
Akhirnya sekretaris Kim memandang dengan seksama ke Aldi, dia merasa wajah Aldi sangat familiar.
Aldi dari tadi juga menatap curiga ke sekretaris Kim yang penuh senyum itu.
Dia jadi teringat dengan buku yang dia baca, kalau kadang orang yang banyak senyum itu malah lebih berbahaya.
"Oo, berarti Aldi sudah tidak punya papa lagi ya?", tanya sekretaris Kim.
"tidak", sahut Angel
"punya", sahut Aldi
Jawaban yang akhirnya membuat sekretaris Kim terdiam dan bingung.
"Ah sungguh bikin sakit kepala hadapin anak-anak kecil ini".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Juline Kuhuwael
Oppa jadi kesal sendiri.. lucu..😊
2023-03-06
8
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓵𝓾𝓬𝓾𝓷𝔂𝓪 𝓐𝓷𝓰𝓮𝓵 𝓭𝓪𝓷 𝓐𝓵𝓭𝓲🤣🤣🤣🤣🤣
2023-01-28
0
Sukliang
ayo kim, jgn kalah dg h.n
2022-05-17
0