Monica sempat terdiam lama dan tidak bisa menjawab pertanyaan Gerald.
Tapi Monica sudah terbiasa melakukan kebohongan dan pintar bersandiwara.
"Gerald tidak pernah tahu, dia tidak punya bukti apapun. Untung saja sekretaris nya kemaren juga pulang.
Dodi juga sudah membuang jauh gadis kampung itu, selama aku tidak mau mengakuinya, Gerald tidak bisa apa-apa, dia tidak ada bukti apapun", pikir Monica dalam hati dan akhirnya berhasil tenang kembali.
Akhirnya Monica juga ikut bangun dari kasur, dan mendekati Gerald lagi.
Berusaha meredam kemarahan Gerald, dengan nekad dia memeluk Gerald.
Monica adalah wanita yang percaya diri, selama ini tidak ada pria yang menolaknya, kalau dia sudah mulai melancarkan rayuannya.
"Apa maksudmu? Aku gak ngerti, dari kemaren kan aku bersama kamu. Masa baru kemaren kamu sudah lupa? Apakah kamu mimpi?
Aktingnya Monica juga tidak kalah dengan aktris yang sudah profesional.
Tapi Monica tidak sadar banyak kejanggalan yang sudah dia buat.
Karena itulah Gerald begitu yakin kalau yang semalam bersamanya bukanlah Monica, hanya sayang saja dia tidak punya bukti.
Gerald langsung menepis tangan Monica dengan kasar, dan menjauhi Monica.
"Jangan sentuh aku!", ujar Gerald gusar.
Melihat pandangan Gerald yang sepertinya jijik padanya, membuat Monica tidak berani lagi mendekati Gerald.
Setidaknya dia masih mempunyai harga diri, selama ini tidak pernah ada laki-laki yang menghinanya sampai seperti itu.
Dengan langkah lebar Gerald menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan tidak berkata apa-apa lagi.
Monica akhirnya duduk dengan lemas di atas kasur, dia sungguh tidak mengerti apa yang sudah membuat Gerald mencurigainya. Rasanya dia sudah merencanakan semuanya dengan baik dan penuh perhitungan.
Keinginannya untuk hidup normal dan bahagia bersama Gerald sepertinya sirna sudah, padahal dia berharap kali ini dia sudah ingin mengakhiri petualangannya dan ingin hidup normal dengan Gerald sebagai suami istri.
Monica duduk termenung di atas kasur cukup lama, sampai tidak sadar kalau Gerald sudah keluar dan berpakaian rapi menghampiri Monica.
Gerald mengangkat dagu Monica untuk melihat kepadanya dengan mata penuh ancaman
"Beritahu aku siapa wanita yang sudah bersekongkol dengan kamu untuk menipu aku!", tanya Gerald masih penasaran.
"Aku sudah bilang tidak ada, kamu jangan memaksaku mengatakan sesuatu yang tidak ada, hanya ada aku dari kemaren!", ujar Monica tak bergeming dari jawabannya itu.
Sudah kepalang tanggung berbohong, dia tidak bisa mundur lagi, kalau tidak ingin tamat riwayatnya.
"Baiklah kalau kamu tidak mau mengakuinya, akan kutemukan buktinya.
Saat kutemukan buktinya, jangan harap kau dan wanita itu lepas dari tanganku.
Akan kubuat hidupmu dan wanita itu sengsara, biar kalian menyesal sudah berani mempermainkan dan menipu aku!", ujar Gerald geram dan penuh ancaman.
Monica terdiam, dan tidak bisa menjawab lagi sama sekali. Hatinya sudah tidak tenang, dan pikirannya sangat kalut. Hanya satu saja yang masih bisa dia lakukan, dia bertekad tidak akan pernah mengakui perbuatannya apapun yang terjadi, agar dia selamat.
"Selama aku belum menemukan buktinya, kau tetap menyandang nama sebagai istriku. Kamar ini bisa kau pakai. Tapi jangan coba-coba mendekatiku dan mengharapkan apapun dariku.
Kejadian hari ini hanyalah masalah antara kita berdua. Jangan melibatkan ayah dan ibuku. Jangan pernah menceritakan apapun pada ayah dan ibuku. Kalau sampai ayahku tahu kejadian ini dan mempengaruhi sakitnya, awas kamu!", ujar Gerald mengancam lagi.
Monica yang sangat terpukul dengan keadaan ini,. hanya bisa menangis dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Setidaknya gelar sebagai Nyonya Gerald masih disandangnya, walaupun hanya di atas kertas saja.
Kalau sampai dia dicerai Gerald, padahal baru satu hari menikah, mau ditaruh di mana mukanya. Belum lagi menghadapi teman-teman arisannya, apalagi Lucy saingannya, yang dia tahu tidak menyukainya, karena Lucy menyukai Gerald.
Padahal sebelumnya dia merasa begitu bangga atas kemenangannya berhasil menjadi istri Gerald.
Sejak hari itu hubungan antara Gerald dan Monica semakin memburuk walaupun mereka tinggal satu rumah.
Gerald seperti tinggal di hotel, berangkat pagi pulang malam-malam.
Kamar Gerald dan Monica juga pisah.
Di kamar utama yang walaupun mewah dan besar itu, Monica harus merasa kesepian setiap hari.
Sedangkan kamar Gerald seperti ada peraturan tidak tertulis, Monica dilarang masuk ke kamar Gerald sama sekali.
Selama tujuh tahun hidup bersama tidak pernah sekalipun Monica berani masuk ke kamar Gerald,
Hanya Kim sekretaris Gerald yang pernah memasuki kamar itu, saat kadang mereka berdiskusi.
Tapi dari luar hubungan Gerald dan Monica masih kelihatan baik-baik saja. Karena untuk acara-acara tertentu, Gerald mau tidak mau tetap harus membawa Monica sebagai pasangannya.
Untuk menghindari kecurigaan ibu Gerald.
Tidak pernah ada yang tahu mengenai hubungan Gerald dan Monica yang sebenarnya, yang tahu tentu hanya kepercayaan Gerald, yaitu sekretaris Kim.
Yang paling menyesali kejadian itu tentu sekretaris Kim, sampai sekarang dia merasa telah teledor memeriksa pribadi Monica hingga terlewatkan.
Walaupun tuan mudanya tidak ada bukti perbuatan Monica, sekretaris Kim yakin tuan mudanya tidak pernah salah.
Bahkan setelah tujuh tahun penyelidikan, sekretaris Kim juga belum menemui titik terang. Siapa gadis yang bersama Gerald malam itu dan apa alasan Monica melakukan hal tersebut.
"Siapa kamu, berani sekali kau menipuku?", pikir Gerald geram lagi, kalau mengingat perempuan yang menyerahkan dirinya dengan pasrah pada Gerald di malam itu, sesudah itu menghilang tanpa jejak.
Lamunan Gerald buyar ketika ada orang yang membuka pintu ruangannya tanpa mengetuk pintu. Siapa lagi yang datang kalau bukan ibunya.
"Ada apa ibu sampai datang ke kantor?", tanya Gerald.
"Ibu membawakan kamu masakan ayam obat, katanya bisa untuk menyuburkan", sahut ibunya.
"Habiskan, jangan anggap remeh ya", sambung ibunya lagi.
Gerald menghela nafas kesal, karena ibunya akhir-akhir ini semakin sering ribut ingin cepat punya cucu.
"Ibu datang sama Monica, Monica sedang ke toilet, ibu ingin kamu berdua pergi ke dokter untuk periksa. Kalau bermasalah kan bisa segera diobati", ujar ibu Gerald lagi.
"Ke toilet apa? menghindariku sesudah berbuat salah", pikir Gerald kesal dalam hati.
"Ibu pergi sama Monica saja, aku masih harus bertemu tamu. Nanti aku bisa pergi sendiri dengan sekretaris Kim", ujar Gerald memberikan alasan pada ibunya.
"Ah.. kan sekretaris Kim bisa mewakilimu, kamu bisa pergi sama ibu dan Monica", sahut ibu Gerald tidak menyerah, dia tidak yakin anaknya akan pergi periksa sendiri.
Gerald yang sudah tahu sifat ibu akhirnya menjawab,
"Ibu tidak usah khawatir, aku pasti pergi periksa, nanti hasilnya akan kuberikan pada ibu, kalau ibu tidak percaya, hari ini tamunya penting, tidak bisa diwakilkan."
Akhirnya ibu Gerald mengalah," Ya udah, ibu cari Monica di toilet dan langsung pergi dengan Monica, jangan lupa habiskan supnya ya!", pesan ibunya sebelum keluar.
" Iya", sahut Gerald singkat, karena kesal dengan kemauan ibunya itu.
Sedangkan dalam perjalanan menuju ke rumah sakit untuk pemeriksaan, Monica menertawakan ibu mertuanya dalam hati,
"hahaha, mau kamu kasih aku vitamin, dan obat mujarab apapun gak bakal hamil Bu, disentuh seujung rambut pun tidak!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱𝓪𝓷 𝓭𝓮𝓱 𝓜𝓸𝓷𝓲𝓬𝓪 𝓶𝓪𝓴𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓳𝓷𝓰𝓷 𝓳𝓪𝓱𝓪𝓽👎👎👎👎👎👎👎
2023-01-28
0
Ida Lailamajenun
akhirnya gigit jari khn dirimu Monica selama tujuh thn pernikahan suami gk nyentuh dirimu hanya dapat stts aja.maka nya jgn licik jd org dikira mulus apa kelicikannya tau nya ketauan juga..
2022-09-21
0
Sukliang
kpn terbongkar thor
2022-05-17
3