Karena Aldi yang ribut terus dan tidak sabar melihat ibunya memakai baju pesta yang baru dibeli kemaren, akhirnya sekitar jam empatan Rianty mandi dan bersiap-siap.Lagipula pesanan Devan juga sudah siap semua.
Rianty tahu kalau pesta ulang tahun itu pasti akan ramai, karena dia tahu dari Al kalau papa Angel adalah CEO Anderson grup.
Jadi Rianty mau tidak mau harus membeli baju pesta. Rianty tidak pernah menghadiri acara seperti itu, jadi dia tidak memiliki baju yang cocok untuk acara-acara seperti itu.
Walaupun baju yang dibeli tidak terlalu mewah, tapi tampak simpel dan elegan.
Bagaimanapun juga Rianty tidak mau tampil memalukan, apalagi Al ikut tampil di acara itu.
Sebetulnya acara dimulai jam enam, tapi karena Rianty ingin sekalian mengantarkan kue dan roti pesanan Devan, Rianty berencana untuk berangkat lebih awal. Rianty juga berpikir jika dia diberi kesempatan, dia ingin menyusun kue dan rotinya itu saat penyajian, agar kelihatan lebih menarik dan jika diijinkan dia ingin meletakkan kartu nama toko rotinya, supaya orang yang suka dan berminat bisa menghubunginya langsung.
Rianty juga memilih mencepol rambutnya yang panjang, agar pergerakannya bisa lebih bebas, andaikata nanti dia diijinkan menyusun kue dan rotinya nanti.
Toko roti Rianty memang berfungsi untuk tempat tinggal juga. Jadi Rianty dan Al tinggal di lantai 2. Sedangkan Dita dan Ayu pegawai Rianty memang rumahnya dekat toko roti, jadi tidak perlu disiapkan tempat tinggal.
Karena Rianty dan Al hanya tinggal berdua saja, Rianty merasa belum perlu memiliki tempat kerja dan rumah yang berbeda. Dengan begitu malah dia bisa menyingkat waktu dan menghemat biaya hidupnya.
Ketika Rianty sudah siap dan turun ke bawah, Aldi langsung berseru,
"Wuih maminya Al cantik sekali, Al jadi bangga".
Mendengar perkataan anaknya, Rianty hanya tersenyum.
"Dih ..Al apa gak malu muji mami sendiri?berarti mami biasanya gak cantik ya? terus kalau gak cantik, Al jadi gak bangga punya mami dong!", ujar Rianty.
"Tapi Bu Rianty hari ini memang cantik, pakai banget lagi", sahut Dita langsung nyamber. Aldi tidak diberi kesempatan menjawab.
"Iya bu, cantik sekali sampai Ayu saja jadi pangling", Ayu juga memberikan pendapatnya tidak mau kalah dengan Dita, sambil memandang ke bosnya yang saat itu memang terlihat cantik, memakai gaun putih terusan yang pas ditubuhnya, dengan leher V, rambutnya yang dicepol ke atas memperlihatkan lehernya yang jenjang.
Rianty tersenyum, dan untuk menutupi malunya berkata,
"Kalian memuji ibu biar gajinya dinaikkan ya?"
"Ah.. enggaklah Bu, kami berkata apa adanya, tapi kalau ibu naikin gaji juga kami terima, gak nolak koq", sahut Dita sambil tertawa.
"Dasar kalian ini", sahut Rianty ikut tertawa.
Memang Rianty dengan pegawainya hubungannya bersifat kekeluargaan, sehingga membuat kedua pegawainya juga betah bekerja dengan Rianty.
Usia Rianty dan pegawainya sebenarnya tidak berbeda jauh, tapi karena Rianty adalah bos mereka dan sudah memiliki seorang anak, akhirnya Dita dan Ayu memanggil Rianty dengan sebutan "ibu".
Dita bertambah kagum pada Rianty, saat suatu hari ayahnya mengalami kecelakaan, Rianty langsung mengeluarkan semua simpanannya untuk dipinjamkan ke Dita. Bahkan Rianty sama sekali tidak pernah membahas bagaimana cara Dita melakukan pembayarannya, Rianty bahkan membebaskan Dita kapan ingin membayarnya saja boleh.
Hal tersebutlah yang membuat Dita dan Ayu betah bekerja pada Rianty.
********
"Mi , mami jangan pesan transportasi online ya. Kata Angel nanti dia akan menjemput kita, sekalian mengambil pesanan", ujar Aldi pada ibunya.
"Aduh kok jadinya malah ngerepotin ya, harusnya gak usah Al", sahut Rianty merasa tidak enak.
"Al sudah tolak mi, tapi kata papanya Angel kan dia minta tolong Aldi buat gitarin Angel, jadi sekalian jemput, biar bawa gitar juga mudah mi", jawab Aldi
Akhirnya Rianty sudah tidak mempermasalahkan hal tersebut lagi, sambil menunggu dijemput, Rianty kembali memeriksa pesanannya. Ketika Aldi juga sudah selesai mandi, Rianty membantu Aldi memakaikan baju yang sudah diberikan keluarga Devan, karena Aldi mengiringi Angel, bajunya disiapkan Devan, katanya biar bisa disesuaikan Angel. Rianty pun memaklumi, "orang kaya kan suka-suka", pikirnya.
Selesai berpakaian, Rianty tersenyum melihat anaknya bertambah ganteng dan imut dengan baju model tuxedo.
"Wuih gantengnya tuan muda", komentar Dita dan Ayu bersamaan.
"Iya dong! Siapa dulu? anaknya mami Rianty", sahut Aldi dengan sombong dan percaya diri.
Rianty hanya tersenyum dan mengedipkan matanya pada kedua karyawannya, Rianty juga bingung dengan sifat Aldi yang agak sombong dan percaya diri itu, entah dari mana asalnya.
Mungkin karena otaknya yang pintar itu, pikir Rianty.
********
Ketika jam sudah hampir menunjukkan pukul 05.00, benar saja di depan toko Al-Rie Bakery, berhenti mobil mewah hitam, tampak Devan dan Angel turun dari mobil.
Melihat hal tersebut, Aldi merasa curiga, kalau itu rencananya Angel, tadinya Aldi mengira Angel datang dengan sopir pribadinya, tapi ternyata Angel datang hanya bersama papanya. Bahkan papa Angel membawa mobil sendiri.
Akhirnya Rianty duduk di samping Devan yang membawa mobil, sedangkan Angel dan Aldi duduk di belakang.
Sebenarnya Rianty merasa agak risih, tapi dia berusaha bersikap biasa saja.
Sepanjang perjalanan Rianty juga diam saja, hanya akan menjawab bila ditanya Devan.
Devan yang merasa kalau Rianty masih segan padanya, akhirnya tidak bertanya apa-apa lagi, Devan hanya beberapa kali mencuri pandang ke Rianty yang kelihatan cantik dan anggun hari ini.
Di belakang Aldi mulai mengajukan pertanyaan dengan berbisik, karena takut kedengaran Rianty dan Devan.
"Kamu sengaja ya, mau menjodohkan papamu dan mamiku ya! Koq papamu yang jemput? bukan supirmu? tanya Aldi curiga.
"Sembarangan nuduh aja kamu.Papaku sendiri yang menawarkan koq, huh!" jawab Angel kesal dan melipat kedua tangannya di dada, dan melihat ke jendela.
Karena marah dia tidak mau melihat ke Aldi lagi, sesudah itu Aldi juga terdiam dan melihat ke jendela juga.
Akhirnya selama perjalanan ke rumah Angel, dalam mobil itu diliputi keheningan.
********
Begitu sampai di tempat yang dituju, Rianty keluar dari mobil dan menarik nafas lega, bisa keluar dari rasa canggung itu. Rianty sungguh mengagumi Rumah besar.
Pelayan-pelayan rumah yang melihat kedatangan Tuan mudanya segera datang menghampiri Devan.Devan langsung memerintahkan pelayan itu untuk membawa masuk kue pesanan dari tempat Rianty tersebut ke dalam.
Rianty langsung teringat keinginannya untuk menyusun kue buatannya tersebut, akhirnya mau tidak mau dia menghampiri Devan,
"Mas Devan bolehkah aku membantu menyusun kue pesanan mu itu ke meja hidangan dan bolehkan aku meletakkan kartu nama di sampingnya?", tanya
Rianty.
"Oo kalau kamu mau begitu silahkan ", sahut Devan.
Mendengar jawaban Devan tentu Rianty kegirangan dan langsung mengucapkan terimakasih pada Devan.
Devan kemudian meminta pelayannya untuk mengantarkan Rianty ke tempat menghidangkan kue dan roti.
Sedangkan Aldi dari tadi sudah ditarik masuk oleh Angel.
Begitu selesai memberitahukan Rianty meja untuk menaruh kue dan menunjukkan letak piringnya, pelayan tersebut pergi meninggalkan Rianty, karena masih ada pekerjaan lain yang menunggunya.
Ternyata kue dan rotinya ditaruh berdampingan dengan air mineral botol yang dingin.
Rianty segera menyiapkan piring alasnya dan dengan cekatan mulai menyusun kuenya ke atas piring tersebut.
Gerakan Rianty sontak terhenti, Rianty merasa seperti ada bayangan orang menutupinya karena saat itu langit sudah mulai gelap.
Ketika dia melihat ke samping, dimana terlihat seorang pria dengan postur tinggi mengambil air mineral botol di sampingnya, Rianty langsung kaget.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Piet Zha
ahhh bersambung 😭
2023-08-03
4
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓹𝓪𝓼𝓽𝓲 𝓹𝓪𝓹𝓪 𝓷𝔂𝓪 𝓐𝓵𝓭𝓲 🤔🤔🤔🤔🤔
2023-01-28
1
Ida Lailamajenun
tuh khn bertemu gerlad ma rianty,ehem ehem..
2022-09-21
1