Pertemuan Gerald dan Rianty

Begitu sampai di rumah keluarga Monica yang mengadakan pesta ulang tahun ke limapuluh delapan tahun ibunya, Gerald langsung berpencar dengan istrinya Monica.

Gerald dan Monica seperti sudah membuat perjanjian, setiap mereka menghadiri acara apapun, mereka berdua akan masuk bergandengan, begitu sudah melewati pintu masuk, biasanya mereka akan berpencar sendiri-sendiri.

Sebenarnya kalau menuruti kata hatinya, Gerald tidak ingin menghadiri acara ini, tapi daripada mendapatkan pertanyaan banyak pihak, akhirnya dia memilih datang saja.

Karena ini hanya acara keluarga saja, bukan bisnis , akhirnya Gerald meluangkan waktunya untuk berkeliling di halaman rumah yang luas itu.

Orang yang selalu berada di sampingnya, sekretaris Kim, masih memarkir mobilnya.

Saat melihat sebuah meja tersusun air botol mineral, Gerald datang menghampiri meja tersebut untuk mengambil air minum tersebut.

Sebenarnya Gerald adalah orang yang jarang memperhatikan orang lain, tapi karena dia sedang bosan dan berkeliling tanpa tujuan, akhirnya dia memperhatikan wanita bergaun putih tersebut yang tampak sedang asyik menyusun kue di atas piring itu dengan tangannya yang cekatan.

"Gadis cantik kenapa berpakaian pesta, tapi koq bekerja seperti pelayan?", pikir Gerald dalam hati. Setahu Gerald biasanya gadis-gadis dari kalangan mereka jarang mengerjakan hal tersebut.

Kalau dibilang tamu, biasanya Monica hanya mengundang orang yang berasal dari kalangan mereka juga.

"Ah acara yang membosankan, membuat aku mengurusi urusan orang lain. Buat apa aku perduli?", pikir Gerald dalam hati, akhirnya membuang pikirannya, dan menghampiri meja tersebut untuk mengambil botol minuman.

Karena langit sudah agak gelap, akhirnya bayangan Gerald membuat gadis itu menoleh ke arah Gerald, Gerald sepintas juga menatap ke gadis tersebut, yang membuat Gerald memberi penilaian kalau gadis tersebut cantik, tapi yang membuat Gerald memperhatikan gadis tersebut, entah benar atau tidak dugaannya, mengapa wajah gadis itu menjadi pucat saat melihatnya, bahkan tadi tangannya yang cekatan menyusun kue, juga terlihat bergetar.

"Mami!" betulin dasi Aldi mi!", panggil Aldi.

Rianty yang dari tadi sudah tidak tenang karena bertemu dengan Gerald, tambah kaget mendengar panggilan anaknya itu.

Riyanti menggunakan kesempatan itu untuk pergi dari tempat itu, dia sudah tidak memperdulikan sisa kue yang belum sempat dia susun, bahkan Rianty sudah lupa meletakkan kartu nama tokonya.

Dengan cepat dia menghampiri Aldi dan menggandeng Aldi serta membawa Aldi pergi dari sana terburu-buru.

Gerald bingung melihat tingkah laku Rianty yang aneh menurutnya, sepertinya Rianty melihat dia seperti melihat makhluk menakutkan, dapat dilihat dari jalannya Rianty yang terburu-buru untuk pergi dari tempat Gerald berdiri.

Padahal setahu Gerald biasanya perempuan yang melihat dia akan menatap kagum padanya.

Bahkan sebelum bayangan anak dan ibu itu hilang, Gerald masih sempat mendengar Aldi berkata, "Mami sakit ya? Koq tangan mami dingin?"

********

"Tuan, selanjutnya tuan ingin melakukan apa? Biar saya bersiap-siap?", tanya sekretaris Kim yang tiba-tiba sudah berada di samping Gerald, yang masih menatap ke arah menghilangnya Rianty dan Aldi dengan tanda tanya.

"Menurutmu kenapa kalau seorang perempuan melihatku menjadi takut?", tanya Gerald, bukan menjawab pertanyaan sekretarisnya, malah bertanya hal yang tidak berhubungan.

"Tuan salah lihat, mungkin perempuan itu terpana melihat ketampanan tuan", sahut sekretaris Kim dengan meyakinkan.

Padahal sekretaris Kim juga bingung, mengapa perempuan di sekitar mereka bisa banyak yang menyukai Tuannya yang berwajah dingin dan tanpa senyum itu, walaupun tampan dan kaya.

Kalau dibilang karena kekayaannya juga tidak mungkin, karena perempuan di sekitar tuannya itu juga berasal dari keluarga kaya.

"Memang aku gak bisa bedain antara takut dan kagum?", sahut Gerald

"Perlu saya selidiki perempuan itu tuan Gerald?" tanya sekretaris Kim.

"Tidak perlu, aku hanya suntuk saja di acara membosankan seperti ini", sahut Gerald menghela nafas.

"Hadiahnya sudah saya berikan, apakah tuan sudah mau pulang? Saya akan buatkan alasan kalau tuan sudah mau pulang", usul sekretaris Kim.

"Tidak, biarkan saya merefreshingkan diri sebentar, kamu juga bisa menikmati kegiatanmu sendiri", ujar Gerald mengusir halus sekretarisnya.

"Kamu bisa mencoba kue ini, rasanya enak!", sambung Gerald lagi sambil menunjuk kue di depannya, sesudah itu Gerald mengambil satu lagi, dan beranjak pergi dari situ.

Sekretaris Kim menatap tuannya bingung,

"Sepertinya biasa tuan tidak terlalu suka makanan manis", pikirnya merasa aneh. Akhirnya membuat sekretaris Kim juga mengambil sepotong kue tersebut, mencobanya juga karena penasaran dengan rasanya, yang bisa membuat Gerald sampai memujinya.

********

"Sudah rapi Al, anak mami sudah ganteng!", ujar Rianty berusaha kelihatan tenang di depan anaknya.

Padahal kalau menuruti kata hatinya, dia ingin segera pergi dari tempat ini.

Sedangkan Aldi walaupun genius, dia masih suka mencari perhatian maminya.

Aldi lebih suka dipakaikan dasinya, daripada harus memakai sendiri. Aldi masih suka bermanja-manja pada maminya itu. Lagipula dia tidak mau maminya diambil pria lain.

Jadi siapa saja yang menyukai maminya, harus menghadapinya dulu.

Ketika Aldi disuruh maju ke depan panggung bersama Angel, Rianty langsung bertepuk tangan memberikan semangat pada anaknya itu.

Tapi sesudah Aldi maju ke depan, Rianty kembali termenung mengingat pertemuan dia dengan laki-laki yang sudah membelinya tujuh tahun yang lalu.

"Apakah dia masih mengenaliku? Tapi sepertinya tidak, atau mungkin kenal tapi berlagak tidak kenal?

Tapi paling sudah tidak kenal, mungkin sudah terlalu banyak gadis yang dibayar dia untuk tidur dengannya, jadi dia gak mengenaliku lagi", pikiran Rianty simpang siur, dan menebak-nebak karena khawatir.

Dan menghibur diri sendiri agar hatinya lebih tenang.

Rianty sangat takut kalau sampai Gerald tahu Aldi adalah anaknya, dia tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi yang dia tahu adalah orang kaya seperti Gerald suka melakukan hal-hal yang susah ditebak dan sudah dilawan. Jadi ada baiknya bagi dia lebih baik menghindar.

Rianty kaget ketika seseorang menepuk bahunya dari belakang,

"Maaf membuat kamu kaget, soalnya dari tadi dipanggil kamu tidak dengar", ujar Devan yang tiba-tiba muncul di belakang.

"Ada apa mas Devan?", tanya Rianty agak tersipu karena tadi dia melamun sampai tidak mendengar saat dipanggil.

"Nanti kamu tunggu sebentar, pulangnya saya antar."

"Oo..gak usah mas Devan, mungkin sampai Al selesai, saya langsung pulang saja, agak kurang enak badan mas, maaf ya tidak bisa ikut pesta sampai selesai", sahut Rianty memberikan alasan.

"Baiklah, nanti saya suruh sopir untuk mengantarmu pulang", ujar Devan sedikit kecewa, karena kesibukannya sebagai tuan rumah membuat dia dari tadi kehilangan kesempatan berdua dengan Rianty.

"Tidak usah mas Devan, saya bisa memesan transportasi online, jangan merepotkan mas", sahut Rianty berusaha menolak.

"Kali ini jangan menolak lagi, saya sudah meminta bantuan Al, lagipula Rianty sedang tidak enak badan kan?", sahut Devan.

"Baiklah mas Devan, terimakasih", Rianty terpaksa mengiyakan, karena kali ini dia tidak mau memperpanjang masalah lagi, kepalanya benar-benar pusing akibat pertemuan yang tidak disengaja dengan Gerald.

Karena perdebatan itulah membuat Rianty dan Devan sama sekali tidak sadar kalau mereka berdua sedang diperhatikan Gerald dan Monica yang bermaksud menghampiri Devan.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝔀𝓪𝓱 𝓫𝓪𝓴𝓪𝓵 𝓪𝓭𝓪 𝓭𝓻𝓪𝓶𝓪 𝓪𝓹𝓪 𝓷𝓲𝓱🤔🤔🤔

2023-01-28

1

Zhelitha Febrianha

Zhelitha Febrianha

andai wajah nya Aldi mirip papi Gerald

2022-12-29

14

tampubolon

tampubolon

oww ketemu deh

2022-03-28

2

lihat semua
Episodes
1 Nasib kembang Desa
2 Geraldo Anggara
3 Pertemuan Monica dan Rianty
4 Pernikahan Geraldo Anggara dan Monica Anderson
5 Rencana Monica berhasil
6 Aku akan menemukanmu
7 Kehidupan pernikahan Gerald-Monica
8 Hanya menyandang gelar
9 Persahabatan Aldi dan Angeline
10 Persiapan ke pesta ulang tahun
11 Dijemput ke pesta ulang tahun
12 Pertemuan Gerald dan Rianty
13 Ancaman Monica
14 Kenangan yang menyakitkan
15 Rianty mulai dicurigai
16 Gerald yang semakin curiga
17 Gerald berpikiran negatif
18 Sekretaris Kim sakit kepala.
19 Gerald mentertawai sekretaris Kim
20 Rencana jahat Monica
21 Gerald mendekati Rianty
22 Rianty kecelakaan.
23 Rencana Monica gagal
24 Rianty akhirnya mengaku
25 Aldi memilih ikut Gerald
26 mirip
27 Senjata yang membuat tidak tega
28 Sekretaris Kim semakin yakin
29 Rianty mengeluarkan senjatanya
30 Senjata makan tuan
31 Monica merasa terganggu
32 Wanita polos lebih diminati
33 Monica khawatir
34 Tuan Gerald sudah terbius
35 Menikahi Rianty
36 Gerald murka
37 Cinta bisa dipelajari
38 Perbedaan yang jauh
39 kehidupan yang mulai tidak tenang
40 Rianty mulai berubah pikiran
41 Tekad Rianty
42 Rianty setuju menikah
43 Rianty mulai berpikiran negatif
44 Gerald merubah keputusan
45 Aku suka yang mengerti aku
46 Ingin hubungan yang lebih dekat
47 Devan marah
48 Gerald yang tidak sabar
49 Rianty tidak menyangka...
50 Aturan untuk Gerald
51 menyetujui permintaan Aldi
52 Gerald mengalah
53 Gerald semakin menyukai Rianty
54 Pindah ke mansion Anggara
55 Gerald yang ingin perlakuan sama.
56 Mengenal keluarga Anggara
57 Salah paham
58 Menepati janji
59 Tuan Gerald yang dimabuk cinta
60 Rianty mulai menyukai Gerald
61 Kegiatan Rianty dan Aldi di Mansion Anggara
62 Hubungan yang semakin membaik
63 Monica yang dendam
64 Rianty yang meragukan Gerald
65 Permintaan ibu Gerald
66 Resep supaya disayang
67 Trauma masa lalu
68 Patrick meninggalkan Monica
69 Tempat berkeluh kesah
70 kesalahpahaman yang terungkap
71 Berita yang mengejutkan
72 Saling menyalahkan
73 Merasa beruntung ada Gerald
74 Penyebab kematian Sugiman
75 Gerald menumpahkan kekesalannya
76 Pilihan Rianty
77 Rianty memutuskan pergi
78 Dodi ditangkap
79 saksi yang tidak disangka
80 Sifat Rianty yang berubah
81 Monica yang resah
82 Bukan gila
83 Karakter asli mulai terlihat
84 Hubungan Aldi dan Angel
85 Aku harus melenyapkanmu
86 Pengakuan Dodi
87 Mengkhawatirkan Aldi
88 Aldi tidak mau tinggal bersama papa
89 Devan salah duga
90 Masih berbohong
91 episode baper
92 Lena memilih netral
93 tidak bisa menerima kenyataan
94 pernyataan cinta
95 Devan menyerah
96 perdebatan
97 hobi baru
98 rencana Mirna
99 Rianty yang merasa kangen
100 semakin manja
101 Mencoba menerima
102 semakin mengenal sifat Rianty
103 Keinginan Rianty
104 pertemuan Rianty dan Dodi
105 Kehidupan di mansion Anderson
106 Bersahabat kembali
107 Rencana ulang tahun Aldi
108 Pesta ulang tahun Aldi
109 Happy Ending
110 pengumuman
111 pengumuman 2
112 Novel baru
113 Promosi: Aku hanyalah pengganti.
114 Promosi Benih yang tak diakui
115 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Nasib kembang Desa
2
Geraldo Anggara
3
Pertemuan Monica dan Rianty
4
Pernikahan Geraldo Anggara dan Monica Anderson
5
Rencana Monica berhasil
6
Aku akan menemukanmu
7
Kehidupan pernikahan Gerald-Monica
8
Hanya menyandang gelar
9
Persahabatan Aldi dan Angeline
10
Persiapan ke pesta ulang tahun
11
Dijemput ke pesta ulang tahun
12
Pertemuan Gerald dan Rianty
13
Ancaman Monica
14
Kenangan yang menyakitkan
15
Rianty mulai dicurigai
16
Gerald yang semakin curiga
17
Gerald berpikiran negatif
18
Sekretaris Kim sakit kepala.
19
Gerald mentertawai sekretaris Kim
20
Rencana jahat Monica
21
Gerald mendekati Rianty
22
Rianty kecelakaan.
23
Rencana Monica gagal
24
Rianty akhirnya mengaku
25
Aldi memilih ikut Gerald
26
mirip
27
Senjata yang membuat tidak tega
28
Sekretaris Kim semakin yakin
29
Rianty mengeluarkan senjatanya
30
Senjata makan tuan
31
Monica merasa terganggu
32
Wanita polos lebih diminati
33
Monica khawatir
34
Tuan Gerald sudah terbius
35
Menikahi Rianty
36
Gerald murka
37
Cinta bisa dipelajari
38
Perbedaan yang jauh
39
kehidupan yang mulai tidak tenang
40
Rianty mulai berubah pikiran
41
Tekad Rianty
42
Rianty setuju menikah
43
Rianty mulai berpikiran negatif
44
Gerald merubah keputusan
45
Aku suka yang mengerti aku
46
Ingin hubungan yang lebih dekat
47
Devan marah
48
Gerald yang tidak sabar
49
Rianty tidak menyangka...
50
Aturan untuk Gerald
51
menyetujui permintaan Aldi
52
Gerald mengalah
53
Gerald semakin menyukai Rianty
54
Pindah ke mansion Anggara
55
Gerald yang ingin perlakuan sama.
56
Mengenal keluarga Anggara
57
Salah paham
58
Menepati janji
59
Tuan Gerald yang dimabuk cinta
60
Rianty mulai menyukai Gerald
61
Kegiatan Rianty dan Aldi di Mansion Anggara
62
Hubungan yang semakin membaik
63
Monica yang dendam
64
Rianty yang meragukan Gerald
65
Permintaan ibu Gerald
66
Resep supaya disayang
67
Trauma masa lalu
68
Patrick meninggalkan Monica
69
Tempat berkeluh kesah
70
kesalahpahaman yang terungkap
71
Berita yang mengejutkan
72
Saling menyalahkan
73
Merasa beruntung ada Gerald
74
Penyebab kematian Sugiman
75
Gerald menumpahkan kekesalannya
76
Pilihan Rianty
77
Rianty memutuskan pergi
78
Dodi ditangkap
79
saksi yang tidak disangka
80
Sifat Rianty yang berubah
81
Monica yang resah
82
Bukan gila
83
Karakter asli mulai terlihat
84
Hubungan Aldi dan Angel
85
Aku harus melenyapkanmu
86
Pengakuan Dodi
87
Mengkhawatirkan Aldi
88
Aldi tidak mau tinggal bersama papa
89
Devan salah duga
90
Masih berbohong
91
episode baper
92
Lena memilih netral
93
tidak bisa menerima kenyataan
94
pernyataan cinta
95
Devan menyerah
96
perdebatan
97
hobi baru
98
rencana Mirna
99
Rianty yang merasa kangen
100
semakin manja
101
Mencoba menerima
102
semakin mengenal sifat Rianty
103
Keinginan Rianty
104
pertemuan Rianty dan Dodi
105
Kehidupan di mansion Anderson
106
Bersahabat kembali
107
Rencana ulang tahun Aldi
108
Pesta ulang tahun Aldi
109
Happy Ending
110
pengumuman
111
pengumuman 2
112
Novel baru
113
Promosi: Aku hanyalah pengganti.
114
Promosi Benih yang tak diakui
115
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!