"Mami koq terburu-buru pulangnya?Aldi belum nyoba makanannya mi", tanya Adi penasaran melihat ibunya yang terburu-buru berjalan ke pintu keluar, sambil menarik tangannya.
"Lagian tadi Angel bilang sopirnya yang ngantarin kita pulang, kenapa mami pesan online?", tanya Aldi lagi.
"Maafkan mami ya Al, mami lagi sakit kepala, besok-besok Al mau makan apa saja mami belikan. Kita pulang sendiri saja, gak enak kalau berhutang budi sama orang", ujar Rianty memberikan alasan pada anaknya.
Aldi akhirnya tidak protes lagi, karena dia juga merasa maminya hari ini agak berbeda dari biasanya, dan memang kelihatannya benar-benar sakit.
********
Gerald yang sedang ngobrol dengan Devan sambil berjalan berkeliling, tiba-tiba didatangi sekretaris Kim, yang berbisik ke telinga Gerald. Muka Gerald langsung berubah mendengar perkataan sekretaris Kim.
"Aku balik dulu ya van, ada urusan mendadak. tolong sampaikan ke Monica juga", ujar Gerald pada Devan sekedar basa basi.
Yang pasti biasanya setelah acara, dia dan Monica juga lebih suka pulang sendiri-sendiri.
Devan hanya mengangguk melihat kesibukan adik iparnya itu. Gerald meninggalkan tempat itu dengan langkah lebar, sekretaris Kim mengikuti dari belakang.
Begitu sudah duduk di dalam mobil, Gerald yang dari tadi sudah tidak sabar lagi langsung melanjutkan pembicaraan,
"Apa kata orang yang kamu tugaskan untuk mengikuti Monica?"
"Dia sudah memperhatikan Monica selama 7 tahun, tidak pernah ada hal yang aneh. Monica juga tidak pernah kelihatan berhubungan dengan wanita yang mencurigakan selama ini, selain teman arisannya, yang sebagian besar mungkin tuan juga tahu dan kenal.
Baru hari ini dia melihat Monica berhubungan dengan seorang gadis cantik yang bukan dari kalangan kita, dia sempat melihat gadis itu mengibaskan tangannya yang digandeng Monica, dan gadis itu sepertinya kelihatan ketakutan setelah berbicara dan bersitegang dengan Monica, dan segera pulang dari pesta.
Orang kita masih mengikuti gadis itu untuk tahu lebih lanjut dan menyelidikinya lagi tuan", sekretaris Kim menjelaskan laporan mata-mata mereka kepada Gerald.
"Aku jadi ingat, apa jangan-jangan maksudnya gadis incaran Devan, gadis penjual kue itu?", tanya Gerald entah kepada siapa, dia teringat tadi Monica menggandeng pergi wanita itu.
"Oo bisa jadi tuan, katanya orang kita, gadis itu pulang bersama anaknya ke Al-Rie Bakery, sepertinya mereka tinggal di sana. Besok akan diselidiki lagi", sahut sekretaris Kim.
Mendengar penjelasan sekretarisnya, akhirnya Gerald menyenderkan kepalanya dan memejamkan matanya, seakan memberi tanda tidak ingin diganggu lagi.
Tentu sekretaris Kim sudah mengerti watak tuannya itu, sesudah itu sekretaris Kim langsung menjalankan mobilnya.
Tiba-tiba wajah gadis itu terbayang lagi saat Gerald memejamkan mata. Entah mengapa sepertinya tadi dia agak tertarik dengan gadis bernama Rianty itu.
Mungkin karena sikap Rianty yang berbeda dengan wanita yang dia temui biasanya.
Biasanya kalau wanita lain melihatnya akan memandang kagum dan menarik perhatiannya,tapi tadi Rianty setelah melihatnya sepertinya ketakutan dan menghindarinya.
Dan yang jelas Rianty bukan berasal dari kalangan mereka, entah mengapa Gerald rasanya sudah bosan melihat wanita seperti itu, menurutnya hidup mereka terlalu penuh sandiwara, menjaga image, dan hanya memperhatikan penampilan luarnya saja.
Tidak usah jauh-jauh, contohnya istrinya Monica dan ex istri Devan, Tiara, yang bahkan meninggalkan suami dan anaknya demi mengejar karier agar namanya terkenal.
Berpikir sampai di situ, Gerald hanya bisa menghela nafas.
Sekretaris Kim melihat dari spion, tapi ternyata tuannya masih memejamkan mata, akhirnya sekretaris Kim konsentrasi melihat jalan depan lagi.
Tapi Gerald tiba-tiba membuka matanya, dia teringat ketika Rianty lewat, dia mencium aroma yang sangat familiar.
"Sekretaris Kim, kamu suruh orang kita selidiki benar-benar asal usul wanita itu! jangan ada yang terlewatkan!", perintah Gerald memberikan instruksi.
********
Jam sudah hampir pukul 00.00, tapi Rianty dari tadi masih belum tertidur.
Dia melihat anaknya Al yang sudah tertidur pulas, bahkan terdengar dengkuran halusnya.
Mungkin kecapaian, setelah seharian ikut membantu, juga bermain musik, pikir Rianty tersenyum.
Hanya Al satu satunya keluarga dia saat ini yang bisa membuat Rianty terhibur, sejak ibunya yang paling dekat dengannya juga sudah tiada, pikir Rianty sedih sendiri.
Entah mengapa gara-gara tadi bertemu dengan laki-laki yang sudah membelinya, pikiran Rianty menjadi simpang siur.
"Mudah-mudahan setelah ini aku tak akan pernah bertemu dengannya lagi.
Laki-laki itu sungguh laki-laki yang tak berperasaan, dia bahkan sudah lupa pernah tidur dengan perempuan mana. Entah sudah berapa banyak perempuan yang sudah ditiduri dia? Mentang-mentang berwajah tampan dan kaya raya, semoga saja sifat Aldi tidak seperti dia", pikir Rianty lagi.
Rianty juga kesal dengan hatinya sendiri, yang tadi sempat berdebar-debar dan tanpa maunya teringat kejadian tujuh tahun yang lalu.
Bagaimanapun itu adalah pengalaman pertamanya bersama seorang laki-laki, hanya sayangnya mereka melakukannya tanpa ikatan dan tanpa cinta, Geraldo melakukannya hanya karena naf**, sedangkan Rianty melakukannya hanya karena memerlukan uang untuk menyelamatkan ibunya saat itu.
Berpikir sampai situ, akhirnya Rianty meneteskan air mata dan menangis tanpa suara, takut anaknya terbangun.
Sungguh malam yang terasa panjang.
********
"Semoga kali ini sudah bisa mendapat titik terangnya, agar aku bisa menangkap basah perbuatan Monica, perempuan licik itu. Apa yang sudah dilakukan perempuan itu tujuh tahun yang lalu, dan apa tujuannya aku harus tahu! Berani sekali dia bermain-main dengan tuan Gerald!", pikir sekretaris Kim geram dalam hati, sambil membawa mobil ke tempat tinggalnya, sesudah mengantar tuannya sampai ke Mansionnya.
Sebenarnya dialah yang paling menyesal dan kecewa atas kejadian itu, dia sangat menyayangkan mengapa dia bisa sampai teledor dan melewatkan masalah ini.
Dia benar-benar merasa gagal, karena sampai sudah tujuh tahun dia tidak bisa menemukan bukti apapun.
"Mau kulihat sampai kapan kamu bisa simpan rahasia mu Monica, kali ini kamu sudah tidak bisa lepas dari tanganku".
Sekretaris Kim pernah merasa aneh pada Gerald, mengapa tuannya ini tidak mau menceraikan Monica saja, Kim benar-benar tidak suka dengan Monica yang sering membuat masalah. Kadang menggunakan statusnya sebagai istri Gerald untuk hal-hal tertentu.
Seperti yang baru saja terjadi, meminjam uang dalam jumlah besar di Bank milik Gerald tanpa mengikuti prosedur yang ada.
Alasan Gerald cuman dua, ia juga ingin menangkap wanita lain yang ikut menjebaknya juga, dan entah mengapa Kim merasa Gerald lebih dendam dengan wanita yang tidur dengannya dibandingkan dengan Monica.
Dan yang kedua, kalau sampai dia bercerai dia takut ayahnya yang struk akan kaget, Gerald juga malas kalau dia dipaksa lagi untuk menikah kembali oleh ibunya yang gila cucu itu..
Jadi menurut Gerald, kalau Monica masih berstatus istrinya, dia akan terlepas dari masalah itu.
Dan Monica sepertinya bersedia bersandiwara bersamanya, karena sudah melakukan kesalahan.
Teringat hal itu sekretaris Kim hanya bisa menggelengkan kepala, tidak mengerti jalan berpikir tuannya itu. Tapi apapun kehendak tuannya, dia pasti mengikuti.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓴𝓵 𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭 𝓽𝓱 𝓪𝓼𝓻𝓲 𝓰𝓪𝓴 𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓼𝓾𝓾𝓭𝔃𝓸𝓷 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓡𝓲𝓪𝓷𝓽𝔂
2023-01-28
0
not_think
00.00 yang bener thor
2022-10-11
15
not_think
mohon maap nih author nggak ada jam 24.00 adanya jam 00.00 jam tengah malam
2022-10-11
14