7 tahun kemudian
Hari masih pagi, jam baru menunjukkan pukul 6. Di sebuah toko roti kecil, terlihat seorang anak laki-laki kecil berkisar umur 6 tahun sedang sibuk memasukkan roti ke bungkusannya.
Anak kecil imut itu sangat tampan dan berkulit putih bersih, dengan terampil dia memasukkan rotinya satu persatu ke dalam plastik.
Ketika anak kecil itu melihat seorang wanita cantik yang mana sedang membawa nampan berisi roti keluar dari dalam, anak laki-laki itu langsung berkata dengan kesal,
"Mami, kenapa mami memberi aku nama Aldi? kurang keren mi"
"kan mami sudah bilang, mami asalnya dari desa, sudah bagus namamu Aldi bukan Tono atau Udin! untung saja waktu mami kasih nama kamu, mami terinspirasi anak penyanyi terkenal yang sebutannya Al.Jadi mami kasih kamu namanya Aldi, biar panggilannya Al. Cukup keren kan?", tanya wanita cantik itu tersenyum mendengar protes anaknya yang sudah berulang kali.
"Ah mami payah, Al kan pengen jadi youtuber, tapi koq namanya gak keren sih. Lagipula nama kok pendek banget. Untung aja mami walaupun asalnya dari desa tapi namanya masih keren Rianty", ujar Aldi masih tidak puas.
Ibunya yang sabar, hanya bisa tersenyum saja mendengar protes anak semata wayangnya itu.
Rianty kadang merasa dari kejadian transaksi tujuh tahun yang lalu itu, ada hal yang menguntungkan dia juga selain untuk menolong ibunya.
Setidaknya karena kejadian malam itulah, akhirnya dia memiliki Aldi.
Aldi adalah anak yang tampan dan sangat pintar untuk anak seusianya, bahkan bisa dibilang genius. Pikirannya pun maju. Dia juga sudah membantunya.
Rianty tidak tahu akan bagaimana sepi hidupnya bila dia tidak memiliki Aldi yang selalu menemaninya.
Rianty masih ingat satu bulan kemudian sesudah kejadian itu dia sering merasa mual-mual, akhirnya dia tahu kalau dia sudah hamil.
Saat itu dia masih berusia 18 tahun, masih sangat muda. Dia sungguh kebingungan kala itu.
Untung saja sesudah dia memberitahu pamannya Dodi, Pamannya setiap bulan memberikannya uang untuk biaya hidup Rianty sampai Rianty melahirkan.
Pamannya sempat menyalahkan Rianty yang lupa meminum obat pencegah kehamilan yang sudah diberikannya itu.
Rianty sebenarnya juga menyesal, tapi saat itu dia begitu ketakutan dan gugup, juga merasa sakit bukan hanya badannya saja, tapi juga sakit hatinya.
Kala itu dia juga disuruh Monica segera angkat kaki dari rumah besar itu, akhirnya membuat dia kelupaan meminum obat yang diberikan pamannya itu.
Pamannya juga pernah menyuruh dia untuk menggugurkan kandungannya saja, tapi Rianty menolak dengan keras.
Sesudah berkali-kali mempengaruhi tidak bisa, akhirnya pamannya tidak pernah membahasnya lagi.
Dan sekali lagi Rianty harus berterimakasih pada pamannya, ketika sesudah melahirkan, pamannya Dodi akhirnya membantu dia menyewakan tempat dan memberikan uang untuk kehidupan Rianty.
Saat itu Rianty tidak bisa bekerja pada orang lain, karena Rianty harus merawat Aldi yang masih bayi.
Memang pamannya waktu itu sempat mengomel lagi, kenapa tidak digugurkan saja, hingga begitu merepotkan.
Tapi sesudah melihat Rianty menangis, akhirnya pamannya tidak tega dan menyewakan tempat untuk Rianty dan memberikan uang yg cukup banyak, sebagai biaya untuk Rianty pakai sampai Rianty bisa bekerja lagi.
Tapi Rianty yang polos tidak tahu di balik kebaikan pamannya itu. Sebenarnya uang itu adalah uang Rianty yang diberikan Monica malam itu, saat melayani Gerald.
Uang itu hanya diambil pamannya, Rianty hanya dibohongi kalau uangnya untuk menyelamatkan ibunya dari tangan bapaknya.
Karena merasa sudah bersalah pada Rianty, akhirnya pamannya membantunya.
Tapi itu terakhir kalinya Rianty bertemu dengan pamannya, sejak saat itu Dodi merasa tanggung jawabnya sudah selesai, dia tidak pernah mau bertemu dan melihat Rianty lagi.
Sedangkan Rianty hanya merasa mungkin pamannya takut dia meminta bantuannya terus, akhirnya sudah tidak mau mengunjunginya lagi.
Jadi Rianty juga tidak berusaha untuk mencari pamannya itu.
Padahal sebenarnya Dodi takut ketahuan oleh Monica, kalau Rianty hamil. Kalau sampai ketahuan pasti akan menjadi masalah besar. Karena Dodi sudah tahu sifat nona mudanya itu.
Dan Monica juga tidak tahu kalau Rianty adalah keponakannya Dodi. Dodi takut suatu hari ketahuan oleh Monica jika dia berhubungan terus, akhirnya Dodi pun memilih memutuskan hubungannya dengan Rianty, bahkan juga dengan ibu Rianty.
Kalau sampai ketahuan Monica, Dodi yakin karirnya akan habis, dan mungkin hidupnya akan dipersulit oleh Monica.
Untungnya Rianty memiliki ketrampilan, karena sejak kecil dia sudah sering membantu ibunya. Akhirnya Rianty memilih membuka usaha sendiri, dengan uang yang diberikan pamannya itu, jadi dia bisa juga menjaga anaknya. Sungguh beruntung, anaknya juga tidak rewel, sehingga Rianty tidak mengalami kesulitan untuk membagi waktu.
Karena Roti yang dibuatnya enak, dan tidak menggunakan obat maupun pengawet, lama-lama usahanya bertambah maju, dan akhirnya Rianty bisa membuka toko ditempat yang lumayan strategis dengan 2 karyawan yang membantunya.
Dan penjualannya lumayan terbantu, karena Aldi membantunya memasarkan secara online.
Aldi walaupun pecinta musik dan suka bermain gitar, dia juga sudah pintar menggunakan komputer, walaupun tidak sampai membuat program.
Sedangkan Rianty kadang menyesal dengan level otaknya yang tidak sampai di situ, boleh dibilang dia juga agak gaptek.
Untung ada Aldi yang sering membantunya, sehingga tokonya sekarang bisa berkonsep lebih modern.
bisa menerima pembayaran dengan
dompet digital, karena banyak pelanggan mereka yang memilih menggunakan pembayaran digital karena sering mendapat potongan harga.
"Ih mami diajak ngobrol koq malah ngelamun?" rajuk Aldi memutus lamunan Rianty.
"Ya udah Al terima saja nama itu, menurut mami nama itu nama yang sangat bagus. Mami suka memanggilmu Al. Mami juga udah terima waktu Al gak mau panggil bunda, maunya mami, jadi kita impas ya", sahut Rianty lagi berusaha merayu anaknya.
Rianty tersenyum lagi, saat dia teringat anaknya yang ingin merubah panggilan dari bunda menjadi mami, katanya biar lebih modern dan lebih sesuai buat orang yang tinggal di kota.
"Mami kalau ngerayu jangan sama Aldi, ngerayu sama papa Aldi agar mau pulang dan tinggal bersama kita lagi mi", sahut Aldi lagi.
Kali ini mendengar perkataan Aldi, Rianty langsung terdiam dan tidak bisa menjawab lagi.
Ternyata bukan hal yang mudah kalau mempunyai anak yang terlalu pintar.
pertanyaannya terlalu kritis, sehingga kadang-kadang Riyanti juga tidak sanggup menjawabnya.
Apalagi kalau Aldi sudah mengajukan pertanyaan tentang papanya yang tidak pernah dia lihat itu.
Rianty selalu memberikan alasan bahwa papanya itu masih pergi jauh, tapi sepertinya Aldi tidak pernah percaya perkataan maminya itu.
Aldi juga pernah meminta foto papanya itu, tapi Rianty tidak pernah sanggup memperlihatkan foto papanya itu, hal tersebutlah yang akhirnya membuat Aldi semakin tidak pernah percaya alasan maminya itu.
Tapi sesudah melihat maminya terdiam dengan muka sedih akhirnya Aldi tidak tega untuk bertanya lebih jauh lagi, akhirnya dia hanya bisa menyimpan rasa penasaran di hatinya sendiri.
"Suatu hari aku pasti akan menemukanmu papa!" pikirnya dalam hati dengan yakin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Dick Roell
anaknya gaul ni😁😁
2023-07-27
7
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓾𝓷𝓽𝓾𝓷𝓰 𝓪𝓷𝓪𝓴 𝓡𝓲𝓪𝓷𝓽𝔂 𝓳𝓮𝓷𝓲𝓾𝓼 🤣🤣🤣🤣
2023-01-28
0
monmon glenca
seru juga
2022-06-13
1