Ketika sekretaris Kim sudah pergi, Monica langsung melancarkan aksi pendekatan pada Gerald suaminya.
"Ayo masuk, kamu pasti lelah setelah seharian berdiri terus", sambil menggandeng lengan suaminya.
Kali ini Gerald menuruti Monica saja, dan mengikuti Monica masuk ke dalam mansion mereka karena dia sudah lelah.
Sebenarnya dia kurang suka acara formal seperti itu, akhirnya dia merasa lelah dengan kegiatan yang tidak disukainya.
Monica langsung melancarkan rencananya. Melihat Gerald menghempaskan tubuhnya di sofa, Monica segera menyiapkan air dingin, kesukaan Gerald yang tentu sudah dia campur dengan obat sesuai rencananya.
Monica adalah perempuan yang cerdik, sebelumnya dia sudah menanyakan ke ibu Gerald semua kebiasaan Gerald.
Tentu mertuanya menjawab dengan senang, dan ibu Gerald merasa dia telah tidak salah memilih istri yang begitu pengertian seperti Monica.
Begitu menerima minuman dari Monica, Gerald langsung meminumnya sampai habis. Tentu Monica merasa senang dalam hati karena rencananya sebagian sudah berjalan dengan lancar.
"Gerald sebaiknya kamu mandi dulu biar segar, pasti badanmu lengket dan penat", ucap Monica.
Gerald yang menganggap Monica menjalankan tugasnya sebagai istri, menganggukkan kepala,
"Baiklah, di mana kamar kita?", tanya Gerald.
Ternyata yang mengurus pembelian mansion ini adalah sekretaris Kim, jadi hari ini Gerald baru pertama kali menginjakkan kaki di mansion barunya ini, jadi dia sama sekali tidak tahu letak kamarnya.
Monica sempat tertegun, tapi refleksnya cepat.
"Ayo kuantar kau ke atas", sahut Monica.
Gerald akhirnya mengikuti dari belakang Monica tanpa berkata apa-apa lagi.
Begitu sampai kamar, Gerald langsung melepas ikatan dasinya, entah mengapa Gerald merasa badannya agak hangat.
Monica menghampirinya, dan ingin membantu Gerald, tetapi tangannya langsung ditepis, "Biarkan aku sendiri saja", ucap Gerald.
"Sebaiknya kamu juga cepat membersihkan diri dan beristirahat, sesudah seharian lebih banyak berdiri, pasti capek juga", sambung Gerald.
Dari pembicaraan Gerald, sepertinya malam ini tidak ada malam pertama.
"Baiklah, aku mandi di kamar sebelah", jawab Monica mengalah dan beranjak pergi, memang kebetulan ini sesuai dengan rencananya.
"Akan kulihat sampai mana kekuatanmu bisa menahan efek obat itu!", pikir Monica, tapi hatinya menjadi sakit karena bukan dia yang akan bermalam pertama dengan Gerald.
Setelah selesai mandi, Gerald masih memakai jas mandi, dia memilih duduk di pinggir tempat tidur, entah mengapa dia merasakan badannya agak panas.
Dia juga merasakan jantungnya yang berdebar-debar, entah mengapa dia mengalami hal ini.
Bahkan pikirannya sudah tidak bisa fokus dan pandangannya mulai agak kabur.
"Ah kenapa tiba-tiba aku jadi begitu?", pikir Gerald menggeleng-gelengkan kepalanya agar pikirannya bisa fokus dan pandangannya tidak kabur.
Monica segera menuju kamar kecil paling ujung yang disediakan dia untuk Rianty.
Sesudah melihat jam, dan dia sudah yakin obatnya sudah bereaksi, segera dia membawa Rianty ke kamarnya.
Rianty yang dari tadi sudah ketakutan, semakin ketakutan. Dia berusaha berjalan mengikuti langkah Monica dengan kakinya yg lemas.
Bahkan dia mulai berkeringat dingin. tapi dia tidak bisa apa-apa lagi, Rianty hanya menunduk dan meremas tangannya sendiri, serta mengikuti instruksi Monica.
Sebelum masuk ke kamar itu, Rianty disuruh mengganti baju tidur yang agak seksi, Rianty mau tidak mau mengikuti perintah Monica,
"Sesudah selesai kamu segera keluar, nanti uang yang dijanjikan akan dititipkan ke pak Dodi", perintah Monica.
"Ya sudah, kamu masuk ke kamar itu, jangan pernah bicara apapun dengan tuan muda kalau kau mau uangmu", ancam Monica.
Rianty mengangguk pasrah dan melihat ke kamar yang ditunjuk Monica, ternyata bersebelahan dengan kamar yang tadi dia gunakan untuk berganti baju tidur.
Rianty mendorong pintu perlahan dan melangkah masuk, Monica hanya bisa melihat bayangan tubuh Rianty yang menghilang di balik pintu dengan tidak rela.Tapi sesudah itu dia menghibur dirinya sendiri,
"Tidak apa-apa aku harus rela kali ini, agar hubungan ku dan Gerald ke depannya menjadi baik",
Gerald tiba-tiba merasa menginginkan sesuatu, dia sungguh merasa badannya semakin tidak bisa dia kontrol lagi, dia sungguh ingin melepaskan rasa tidak enak pada tubuhnya. Saat itulah dia melihat seorang gadis cantik masuk ke kamarnya.
Kali ini Gerald benar-benar sudah dipenuhi oleh naf** yang sudah tidak dia sadari lagi, begitu melihat bayangan Rianty masuk, Gerald langsung menghampiri Rianty dan membopong Rianty dan melemparkannya di atas kasur.
Rianty sungguh kaget melihat kebrutalan Gerald, tapi dia tidak bisa apa-apa, dia sudah menerima tawaran ini, dia harus menjalaninya.
Dengan pasrah Rianty hanya memejamkan mata, dan Membiarkan Gerald melakukan apapun pada tubuhnya.
Bahkan ketika Gerald mencium bibirnya dan mel**at bibirnya, Rianty hanya diam saja. Gerald yang tidak puas dengan Rianty yang tidak membalasnya, berkata dengan suara.berat ,"peluk aku!"
Dengan terpaksa dan malu Rianty membuka matanya dan mengalungkan kedua lengannya di leher Gerald.
Rianty sempat kagum dengan wajah tampan di depannya itu, tapi cepat-cepat dia membuang pikirannya itu.
Begitu Rianty memeluk lehernya, Gerald semakin bernaf** mencumbu Rianty.
Rianty hanya bisa menggigit bibirnya dan menahan rasa sakit, ketika Gerald mulai memasuki tubuhnya.
Dan ketika Gerald mencapai klimaksnya, Gerald mendekap erat tubuh Rianty bahkan menggigit bahunya. Dan akhirnya Gerald tertidur pulas dengan mendekap tubuh Rianty, karena pengaruh obat yang diberikan Monica.
Rianty hanya bisa meneteskan air mata, kehilangan sesuatu yang berharga, yang sudah dijaganya selama 18 tahun. Dan dia tidak pernah menyangka akan hilang.karena seorang pria yang tidak dia kenal sama sekali, hanya karena dia sudah dibeli dengan uang.
Rianty segera tersadar, dengan kedua tangannya yang bebas dia mendorong tubuh Gerald agar dia bisa bebas, dari pelukan Gerald. Melihat Gerald dalam keadaan polos, tanpa sadar pipinya bersemu merah dan dengan segera dia menutup tubuh polos itu dengan selimut.
Sesudah berpakaian, Rianty segera berjalan keluar dengan tertatih tatih, karena merasakan nyeri pada pangkal pahanya, tapi dia harus bertahan agar dia bisa mendapatkan uang untuk menyelamatkan bundanya.
Ketika bertemu dengan Monica lagi, sambil memberikan baju ganti untuk Rianty, Monica berpesan dengan nada mengancam,
"Ingat, apapun yang terjadi, kamu jangan pernah menginjakkan kakimu di rumah ini. Dan jangan pernah bertemu dengan tuan muda lagi. Lupakan kejadian hari ini kalau mau hidupmu tidak bermasalah ke depannya. Dan jangan sampai tuan muda tahu dengan siapa dia tidur hari ini!"
Rianty yang masih muda, polos dan belum berpengalaman bingung dengan pesan Monica, tapi dia hanya mengiyakan.
Bagaimana tuan muda bisa tidak tahu dengan siapa dia berhubungan, sedangkan tadi mereka begitu dekat, pikir Rianty
Rianty tidak tahu kalau Gerald sudah diberi obat oleh Monica. Rianty hanya tahu dia dipesan dan dibayar oleh seorang tuan muda, dia tidak pernah tahu kalau semua itu adalah rencana Monica.
Sedangkan Monica hanya bisa menatap kepergian Rianty dengan sakit hati, karena tadi dia sempat melihat tanda merah yang sudah dibuat Gerald di beberapa bagian di tubuh Rianty yang putih itu, saat tadi masih memakai baju tidur miliknya.
"Ternyata kamu hanya dingin di luar saja Gerald!", pikir Monica geram.
Dia sudah lupa, kalau dia sendiri lah yang merencanakan semua itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓼𝓪𝓶𝓪 𝔂𝓰 𝓹𝓮𝓻𝓽𝓪𝓶𝓪 𝓫𝓪𝓰𝓲 𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭 𝓭𝓪𝓷 𝓡𝓲𝓪𝓷𝓽𝔂😱😱😱😱😱
2023-01-28
1
Ida Lailamajenun
menjijikan tingkah Monica nih.emg gk ada otak nya.kita liat nanti habis ini dirimu gigit jari klu Gerald gk mau nidurin nya tar.pasti suatu saat ktmu ma rianty.oon MLM pertama suami nidurin wanita lain..
2022-09-21
8
Sukliang
dasar jalang
2022-05-17
7