Cowok aneh

" Selamat untuk kalian berdua ya. " ucap ibu Armell saat ini mereka tinggal berempat. Armell, Seno, paman Armell dan ibu Armell. Semua tamu sudah pada pulang karena hari sudah menjelang malam.

" Terimakasih bu. " jawab Armell dan Seno bersamaan.

" Malam ini, paman dan ibu menginap di sini. Hari sudah malam. Besok, Rezky akan mengantar kalian pulang. " Seno memberitahu.

" Ndak usah repot-repot nak Seno. Kami bisa pulang malam ini dengan naik bus. " jawab paman Armell.

" Tidak paman. Berbahaya malam-malam begini naik bus. Lagian, sekarang kalian adalah keluarga saya. Saya tidak akan membiarkan ibu dan paman pulang sendiri. " ucap Seno.

" Mas, kenapa paman sama ibu tidak pulang sekarang saja? " bisik Armell di dekat telinga Seno. Membuat Seno meremang terkena hembusan nafas Armell di daun telinganya.

" Ehem. " Seno berdehem menetralkan detak jantungnya. " Memangnya kenapa? " bisiknya balik di telinga Armell.

" Kalau mereka menginap di sini, bagaimana saya kembali ke kost? " tanya Armell sambil berbisik.

" Menginap saja di sini. " jawab Seno sama masih dengan berbisik.

" Kalian kenapa bisik-bisik begitu? " tanya ibu Armell sambil mengulum senyumnya. " Romantisnya. Udah pada pengen ke kamar ya? " godanya.

" Ha? " reaksi terkejut Armell dan Seno bersamaan.

" Bapak sih..." protes Armell sambil mengeratkan giginya supaya tidak terdengar oleh sang ibu dan paman.

" Kok aku? Kan kamu yang mulai. " protes Seno balik sambil mengeratkan giginya juga kemudian tersenyum sambil menundukkan kepalanya sekejap.

" Tuh kan. Ibu jadi makin nggak enak kalau harus menginap di sini. Malah mengganggu yang mau malam pertama jadinya. Iya kan Her? " goda ibu sambil meminta persetujuan sang paman.

" Ibu bisa aja. Ya udah, ibu menginap saja di sini. Sudah malam juga. " ucap Armell sambil mencubit pinggang Seno. Tapi pinggang Seno tidak bisa di cubit. Membuat Armell mengernyit. Diapun menoleh sebentar ke pinggang Seno. ' Kenapa tidak bisa kucubit? Sekeras itukah tubuhnya? Wah, pasti perutnya sixpack dan seksi. ' batin Armell. Kemudian dia menepuk jidatnya sendiri sambil memukul-mukul kepalanya pelan karena sudah berpikiran kemana-mana.

Seno melihat tingkah istri barunya hanya menahan senyumnya. Sepertinya Seno tahu apa yang sedang dipikirkan Armell.

" Kalau begitu, ibu mau mandi dulu. Udah lecek banget rasanya. Ibu juga capek. Mau tidur sore-sore. " ucap ibu Armell.

" Oh iya. Mari saya tunjukkan kamar ibu juga paman." tukas Seno sambil berdiri dari duduknya. Kemudian Armell, ibu, dan paman mengikuti Seno dari belakang.

Seno menunjukkan kamar untuk ibu juga paman Armell. Kini mereka sudah masuk ke kamar mereka masing-masing. Tinggal Armell yang masih mengekori Seno. Kemana Seno berjalan, Armell mengikutinya.

Karena merasa kaki Seno melangkah ke arah dapur, Armellpun bertanya, " Kamar saya yang mana? Kok bapak malah ke dapur? "

Seno langsung menghentikan langkahnya. " Oohhh, kamu juga mau ke kamar? Bilang dong dari tadi. " ucapnya. Setelah mereka resmi menjadi suami istri, Seno merubah sapaannya terhadap Armell. Yang biasanya dia menggunakan Lo - gue, kini dia membiasakan diri dengan aku - kamu.

Armell mengangguk. Tapi Seno tetap berjalan menuju dapur. " Bentar, aku haus. " ucapnya sambil membuka pintu kulkas.

Armell menunggu sambil berdiri di dekat meja makan. Setelah selesai minum satu botol air mineral, Seno berjalan keluar dari dapur. Dia berjalan menaiki tangga menuju lantai dua.

Sesampainya di lantai dua, Seno membuka pintu salah satu kamar. " Masuk. " ucap Seno setelah membuka pintu.

Armell masuk perlahan. Kemudian dia mengitarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Kamar yang luas, bercat putih tulang, sofa berwarna abu-abu yang berada di sudut ruangan, tempat tidur yang cukup besar dengan berbalut kain sprei berwarna abu-abu gelap. Dan aroma kamar yang terasa maskulin di hidung. Armell mengernyitkan alisnya. Kemudian dia berjalan semakin ke dalam diikuti Seno di belakangnya. Saat berdiri tepat di samping tempat tidur, Armell melihat sebuah foto diatas nakas. Armell memperdalam pandangannya. Ar ell terkejut melihat foto itu. Foto Seno, suaminya yang sedang bertelanjang dada yang sepertinya habis berenang.

" Kamar siapa ini pak? " tanya Armell sambil menoleh ke arah Seno.

Seno berjalan mendekat ke arah Armell sambil terus memandang wajah cantik Armell tanpa berkedip. Membuat Armell pasang kuda-kuda untuk berlari. Dia merasa takut dengan sikap dan tatapan Seno.

Seno semakin mendekat, dan Armell semakin mundur ke belakang. Tapi langkah kaki Armell kalah panjang dengan Seno. Seno meraih pinggang Armell, dan mengunci tubuh Armell dengan sebelah tangannya.

" Sekali lagi kamu panggil aku pak, maka aku pastikan akan menghukummu dengan hukumku. " ucap Seno dengan tatapan intens.

Armell jadi salah tingkah di pandang seperti itu oleh suaminya. Meskipun tidak ada cinta di hatinya, tapi tetap saja, berhadapan seorang laki-laki yang tampannya naudzubillah yang sekarang berstatus suaminya, membuat Armell salah tingkah.

Aroma nafas Seno yang maskulin yang berada tepat di depan wajahnya, membuat hati dan tubuhnya meremang. Pelukan Seno begitu erat, membuat tubuhnya dan Seno tak berjarak sedikitpun. Armell menunduk sambil menggigit bibirnya yang bawah. Apa yang di lakukan Armell justru semakin membuat Seno kalang kabut karena ingin merasakan bibir tipis milik istrinya itu.

Bagaimanapun juga ia seorang lelaki normal dan cukup umur. Bohong jika dia tidak tertarik dengan Armell. Gadis songong yang sering membuat emosinya naik tapi mempunyai wajah cantik alami tapi sekarang sudah menjadi istrinya yang sah. Apalagi sudah cukup lama Seno tidak berdekatan dengan perempuan.

Seno mengangkat dagu Armell dengan sebelah tangannya, dan membuat tatapan mata mereka kembali bertemu.

" Kamu ingin tahu ini kamar siapa? " tanya Seno sambil tersenyum nakal. " Ini adalah kamar kita. Kamarku dan tentunya menjadi kamar kita sekarang. " lanjutnya dengan suara lembut sambil jemarinya menelusuri pipi mulus istrinya.

" Pak, jangan gini. Lepasin Mell pak. " pinta Armell sambil berusaha melepaskan diri dari dekapan Seno.

Tapi Seno tidak melepas dekapannya. Malah justru semakin mempererat dekapannya. " Kenapa? Kita sudah sah menjadi suami istri. Nggak ada salahnya kalau aku memelukmu seperti ini. " Seno semakin senang menggoda Armell saat dia melihat wajah ketakutan istrinya itu.

" Pak, tolong. Lepas pak. Saya mau keluar dari kamar. " pinta Armell kembali.

Seno memicingkan matanya. Kemudian dia memegang dagu Armell dan setelah itu dia mengecup bibir tipis milik Armell. Membuat Armell membelalakkan matanya sempurna. Terkejut tentu saja. Itu adalah ciuman pertamanya. Tubuhnya tiba-tiba terasa lemas. Jantungnya berdetak dua kali lipat lebih kencang.

" Itu hukuman karena telah melanggar aturan. Jangan pernah sekali-kali kamu memanggilku pak lagi. Dan gunakan bahasa yang biasa saat bersamaku. Aku tidak mau kita seperti orang lain. Bukankah kita menginginkan pernikahan sekali seumur hidup? Kalau begitu, kita harus lebih saling mendekatkan diri. Harus sering bersama. Bahkan tidur bersama. Kamu mengerti? " ucap Seno panjang lebar.

Armell mengangguk. Kemudian Seno melepas dekapannya. Dia tidak ingin larut dengan hasratnya. Bisa-bisa jika dia berdekatan seperti ini dengan Armell, dia tidak bisa menahan diri. Bukan hanya kecupan yang dia inginkan. Tapi sebuah ciuman yang hangat dan lama.

Kemudian dia berjalan menuju ke sofa dan mendudukkan pantatnya disana. Mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi game untuk menghilangkan hasratnya terhadap sang istri. Sedangkan Armell masih tetap berdiri di tempat yang tadi sambil menetralkan detak jantungnya.

" Maaf mas, kalau aku menginap di sini, aku tidak membawa baju ganti. Masak iya aku tidur pakai gaun ini? " tanya Armell ragu-ragu.

" Baju kamu yang kamu pakai dari tempat kost tadi dimana? " tanya Seno sambil tetap fokus dengan game nya.

" Di buang sama mbak-mbak yang di butik tadi. " jawab Armell pelan sambil menggigit bibir bawahnya.

Seno meletakkan ponselnya di sofa, kemudian dia berdiri dan berjalan membuka sebuah pintu yang ada di kamar itu. Pintu itu menghubungkan ke sebuah ruangan yang isinya adalah walk in closed baju dan beberapa rak juga laci dengan tutup kaca yang transparan. Seno masuk dan mengambil sebuah kaos, kemeja, juga celana pendek.

" Coba pakai ini. Kalau kaos dan celana ini kegedean, kamu pakai aja kemeja ini. Paling tidak kamu tidak butuh celana kalau pakai kemeja ini. Kaos dan celana ini sudah yang paling kecil yang aku punya. " Seno memberikan baju-baju itu ke Armell.

Armell menerimanya kemudian dia masuk ke dalam kamar mandi. Dan Seno kembali duduk di sofa dan memainkan kembali game-nya.

Di sela-sela ia bermain, sebuah panggilan masuk.

" Halo. " sapa Seno.

" ..... "

" Besok saja lah. Sudah malam ini. " jawab Seno.

" .... "

" Ck. Iya...iya... Tunggu bentar. "

Panggilan di akhiri. Seno beranjak dari sofa dan mendekati pintu kamar mandi.

Tok ..tok ..tok...

" Mell..." panggil Seno.

" Iya..." jawab Armell dari dalam kamar mandi.

" Aku keluar dulu sebentar. Kamu kalau ngantuk, tidur aja dulu. Nggak usah nungguin. Makan malam, aku suruh bibi anter ke kamar aja. Kamu nggak perlu keluar. Apalagi kamu keluar cuma pakai kemejaku. Kalau kamu keluar, aku pastikan akan menghukummu lagi ." ancam Seno.

Tanpa menunggu jawaban dari Armell, Seno keluar dari kamar.

Dasar cowok aneh. Siapa juga yang mau keluar pakai kayak gini. gumam Armell.

***

bersambung

Terpopuler

Comments

Taz

Taz

mau tahu reaksi ortu Seno gimana Seno menikah dengan pilihan mereka tanpa memberikan ke ortu Seno????

2021-11-25

3

meE😊😊

meE😊😊

mski ga ad cinta tp seno mw brusha jd suami yg baik

2021-11-19

3

Endang Purwati

Endang Purwati

sedikit pemaksa dan cool, juga sedikit arogan dengn hukumannya pada Mell...tapi syukaaa...type laki yg begini yg menurut saya romantis tuuhhh...apalagi yg umur dan pola pikirnyanya sudah matang ditambah mapan... bbeeuuuhhh idaman pokoknyaaa maahhh... ehehehehe

iyeee kaannn thooorrr....😂😂✌✌😘😘

2021-11-19

3

lihat semua
Episodes
1 Nasib mahasiswa beasiswa
2 Bayi tampan
3 Dasar jelek
4 Masih jomblo
5 Ganteng tapi ngeselin
6 Bingung
7 Makan siang
8 Baby Arvin
9 Gael
10 Mas Seno
11 Jalan-jalan di mall part 1
12 Jalan-jalan di mall part 2
13 Jangan tertarik sama dia
14 Kabar buruk
15 Ayo kita menikah
16 Kebingungan Armell
17 Gagal halal
18 Sah
19 Cowok aneh
20 Di jodohkan
21 Tendangan maut
22 Drama pagi
23 Upik abu
24 Berjodoh
25 Kesal
26 Mood booster
27 Kecebong
28 Bucin
29 Ibu negara ngambek
30 Cemburu part 1
31 Cemburu part 2
32 Untung banyak
33 Tanda tanya
34 Kecurigaan
35 Mengetahui
36 Penculikan
37 Kebingungan Seno
38 Titik terang
39 Penyelamatan
40 Sakitnya Seno
41 Terpaksa apa ngarep?
42 Mulai bucin
43 Boro-boro
44 Cobaan atau Anugerah
45 Kesal
46 Cerita
47 Kutu raksasa
48 Takut
49 Tanya hati kamu
50 Janda ting-ting
51 Unboxing
52 Cerita tentang baby Arvin
53 Bertemu lagi
54 Punya bayi sendiri?
55 Servis asoy....
56 Salah paham terselesaikan
57 Nge-date
58 Ngontrak kita euy.....
59 The real....
60 Mengigau
61 Punya cucu?
62 Virus bucin
63 Streaming hot live
64 Suamiku yang pertama
65 Dejavu
66 Kemarahan Robert
67 Rencana
68 Alex
69 Kemarahan Seno
70 Kesalahpahaman
71 Kenyataan yang mengejutkan
72 Kita kerjai suamimu
73 Bertemu adik Armell
74 Merindukanmu
75 Istriku hilang
76 You like a ghost
77 Bertemu
78 Papa tagih janjimu
79 Tangan terampil
80 Nggak dapet pelukan??
81 Ketemu ayah kandung Arvin
82 Dikit doang beb..
83 Posesif
84 Panik
85 Penyakit berbahaya?
86 Bingung
87 Ijinkan aku menemanimu
88 Kenapa Tuhan mengambil dia??
89 Mau pulang ke kampung
90 Rindu
91 Sugar baby
92 Gue udah unboxing
93 Kembali
94 Jamud
95 Ngapa-ngapain
96 Si Desong
97 Rencana pesta pernikahan
98 Aku mencintaimu
99 Sugar Daddy
100 Bule kampreto
101 Di culik lagi
102 Bertemu masa lalu Seno
103 Jadilah istri yang baik
104 Takut jarum
105 Ada sayapnya?
106 Hari H
107 Dasar bucin
108 Gawangnya di bobol
109 Curhatan
110 Panen di Perancis
111 Pak polisi mesum
112 Romantis
113 Gaya ngesot
114 Made in Perancis
115 Nge-prank
116 Sedang......
117 Kompor Meleduk
118 Curi pandang
119 Jalan-jalan pagi
120 Abang bule
121 Aneh
122 Pingsan
123 Ada kehidupan lain di sini
124 Aku hamil?
125 Kembali ke rumah
126 Morning sickness
127 Gempa bumi
128 Menyesal??
129 Imun pagi
130 Bertemu lagi
131 Ke dokter
132 Di anggurin
133 Pengen bakso
134 Babymoon
135 Akan aku hantui
136 Pingsan
137 OTW lahiran
138 Gajah
139 Kualitas KW
140 Welcome to the world, Prince
141 Danique Francois Adiguna
142 Arvin bertemu baby Dan
143 Baby blues
144 Bertemu Robert
145 Last but not least
146 Pengumuman
147 Info novel baru
148 Si Dekilnya Pak Dokter
149 Novel baru ( Om Itu Suamiku )
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Nasib mahasiswa beasiswa
2
Bayi tampan
3
Dasar jelek
4
Masih jomblo
5
Ganteng tapi ngeselin
6
Bingung
7
Makan siang
8
Baby Arvin
9
Gael
10
Mas Seno
11
Jalan-jalan di mall part 1
12
Jalan-jalan di mall part 2
13
Jangan tertarik sama dia
14
Kabar buruk
15
Ayo kita menikah
16
Kebingungan Armell
17
Gagal halal
18
Sah
19
Cowok aneh
20
Di jodohkan
21
Tendangan maut
22
Drama pagi
23
Upik abu
24
Berjodoh
25
Kesal
26
Mood booster
27
Kecebong
28
Bucin
29
Ibu negara ngambek
30
Cemburu part 1
31
Cemburu part 2
32
Untung banyak
33
Tanda tanya
34
Kecurigaan
35
Mengetahui
36
Penculikan
37
Kebingungan Seno
38
Titik terang
39
Penyelamatan
40
Sakitnya Seno
41
Terpaksa apa ngarep?
42
Mulai bucin
43
Boro-boro
44
Cobaan atau Anugerah
45
Kesal
46
Cerita
47
Kutu raksasa
48
Takut
49
Tanya hati kamu
50
Janda ting-ting
51
Unboxing
52
Cerita tentang baby Arvin
53
Bertemu lagi
54
Punya bayi sendiri?
55
Servis asoy....
56
Salah paham terselesaikan
57
Nge-date
58
Ngontrak kita euy.....
59
The real....
60
Mengigau
61
Punya cucu?
62
Virus bucin
63
Streaming hot live
64
Suamiku yang pertama
65
Dejavu
66
Kemarahan Robert
67
Rencana
68
Alex
69
Kemarahan Seno
70
Kesalahpahaman
71
Kenyataan yang mengejutkan
72
Kita kerjai suamimu
73
Bertemu adik Armell
74
Merindukanmu
75
Istriku hilang
76
You like a ghost
77
Bertemu
78
Papa tagih janjimu
79
Tangan terampil
80
Nggak dapet pelukan??
81
Ketemu ayah kandung Arvin
82
Dikit doang beb..
83
Posesif
84
Panik
85
Penyakit berbahaya?
86
Bingung
87
Ijinkan aku menemanimu
88
Kenapa Tuhan mengambil dia??
89
Mau pulang ke kampung
90
Rindu
91
Sugar baby
92
Gue udah unboxing
93
Kembali
94
Jamud
95
Ngapa-ngapain
96
Si Desong
97
Rencana pesta pernikahan
98
Aku mencintaimu
99
Sugar Daddy
100
Bule kampreto
101
Di culik lagi
102
Bertemu masa lalu Seno
103
Jadilah istri yang baik
104
Takut jarum
105
Ada sayapnya?
106
Hari H
107
Dasar bucin
108
Gawangnya di bobol
109
Curhatan
110
Panen di Perancis
111
Pak polisi mesum
112
Romantis
113
Gaya ngesot
114
Made in Perancis
115
Nge-prank
116
Sedang......
117
Kompor Meleduk
118
Curi pandang
119
Jalan-jalan pagi
120
Abang bule
121
Aneh
122
Pingsan
123
Ada kehidupan lain di sini
124
Aku hamil?
125
Kembali ke rumah
126
Morning sickness
127
Gempa bumi
128
Menyesal??
129
Imun pagi
130
Bertemu lagi
131
Ke dokter
132
Di anggurin
133
Pengen bakso
134
Babymoon
135
Akan aku hantui
136
Pingsan
137
OTW lahiran
138
Gajah
139
Kualitas KW
140
Welcome to the world, Prince
141
Danique Francois Adiguna
142
Arvin bertemu baby Dan
143
Baby blues
144
Bertemu Robert
145
Last but not least
146
Pengumuman
147
Info novel baru
148
Si Dekilnya Pak Dokter
149
Novel baru ( Om Itu Suamiku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!