Makan siang

Belum sempat Armell menjawab, Seno sudah berlalu dari hadapannya. " Apa-apaan sih bapak polisi itu? Aku belum jawab, eh, dia udah main pergi aja. " gerutu Armell yang tak urung, dia juga mengikuti perintah Seno untuk menunggu Seno di tempat yang teduh.

Tak lama kemudian, sebuah mobil menghampiri Armell. Armell yang tidak tahu siapa pemilik mobil itu, hanya diam saja dengan pandangan masih tetap pada parkiran mobil yang ada di sebelah kanannya. Sampai bunyi klakson terdengar dengan nyaringnya.

Tiiiiiiiiin.......

Armell terkejut mendengar klakson itu. " Siapa sih yang iseng bunyiin klakson. Mentang-mentang punya mobil apa. " gerutunya sambil menutup sebelah telinganya menatap tajam ke mobil yang sejak tadi berhenti di depannya.

Kaca mobil terbuka sehingga terlihatlah siapa pemilik mobil itu. " Hei, gadis ..Ayo cepetan masuk..." panggil Seno dari dalam mobil.

Armell sedikit menunduk untuk melihat siapa gerangan yang memanggilnya.

" Ayo buruan...." panggil Seno kembali.

" Oh ...dia ternyata. Kenapa mesti bunyiin klakson kenceng banget sih. Tinggal panggil aja kok bikin orang jantungan. " gerutu Armell dari luar mobil sambil berjalan mendekat ke mobil.

Seno membukakan pintu mobil untuk Armell dengan tangan kirinya. Dia pikir sepertinya Armell agak kerepotan karena sebelah tangannya memegang si bayi dan sebelahnya lagi membawa tas.

" Makasih. " ucap Armell sambil masuk ke dalam mobil mendudukkan tubuhnya di kursi sebelah sopir. Seno mengangguk sambil membantu menaruh tas Armell yang berisi perlengkapan si bayi.

Seno mulai melajukan mobilnya keluar dari halaman kantor polisi saat Armell telah menutup pintu. Si bayi nampak senang sekali saat mobil mulai berjalan. Armellpun dengan senangnya mengajak si bayi bermain dan terkadang menggodanya. Membuat si bayi kadang mengeluarkan suara tawanya.

Sesekali Seno melirik ke arah kursi di sebelahnya. Melihat kedekatan Armell dan bayi itu membuat hati Seno berdetak. Hatinya tersentil halus. Dia tidak menyangka meskipun baru saling mengenal selama dua hari, Armell dan bayi itu nampak dekat.

Dan tiba-tiba, bayi itu merengek seperti tidak nyaman. Dia bergerak-gerak meronta.

" Kenapa kamu sayang? " tanya Armell sambil mengangkat tubuh si bayi dan di bawanya ke dada dan menepuk-nepuk pelan serta mengelus punggung si bayi.

" Kenapa dia? " tanya Seno masih dengan pandangan ke depan menatap jalanan.

Armell menggeleng, " Aku tidak tahu. " jawab Armell. Kemudian Armell menepuk pantat si bayi perlahan. Dan dia merasa kalau popok bayi itu terlihat mengembang.

" Sepertinya karena popoknya penuh. Makanya dia jadi tidak nyaman. " ucap Armell kembali.

" Bentar ya sayang, Nanti kakak ganti popoknya ya. Biar kamu nggak jijik. " ucap Armell ke si bayi berharap bayi itu sedikit tenang.

" Apa masih jauh tempat makannya? " tanya Armell ke Seno sambil menoleh ke arah Seno yang sedang serius melihat ke arah depan.

" Sebentar lagi. " jawabnya.

Tak berselang lama, Seno membelokkan mobilnya masuk ke sebuah rumah makan.

" Udah sampai. Kita makan di sini. Biar si kecil juga nyaman. Ayo turun. " ucap Seno sambil mengambil tas Armell yang tadi dia taruh di jok belakang. Seno mengajak Armell makan di rumah makan lesehan berkelas.

Armell sedikit berpikir melihat rumah makan yang terlihat mewah itu. " Pak, beneran bapak mau ngajak saya makan disini? " tanya Armell ke Seno. " Sepertinya saya tidak sanggup deh pak kalau makan disini. " lanjutnya.

" Kenapa tidak sanggup? Makanan disini enak-enak. Dan yang pasti higienis. Tidak seperti makanan mahasiswa yang biasanya asal kalau makan. " jawab Seno.

" Bukannya asal makan pak. Tapi mahasiswa itu mampunya ya memang makan di tempat seperti itu. Seperti saya pak. Uang saya cuma cukup buat makan di emperan. Kalau bapak nyuruh saya makan di sini, bisa-bisa satu minggu ke depan saya tidak bisa makan pak. Karena uang saya habis buat sekali makan disini. " jelas Armell dengan pandangan ke tempat makan yang ada di depannya.

Seno mengurungkan untuk membuka pintu mobil. " Terus kamu maunya makan dimana? " tanya Seno. " Tadi kamu bilang buru-buru mau ganti popok si kecil. Ya udah, ayo turun kita makan siang di sini. " lanjutnya.

" Tapi saya masih harus makan satu minggu ke depan pak. Saya harus irit. Apalagi sekarang ada bayi ini. Yang juga kebutuhannya harus saya cukupi juga. Jadi saya harus lebih berhemat. " jelas Armell dengan kepala menunduk.

" Udah, kamu tidak usah pikiran makan siang kali ini. Saya yang bayarin. " ucap Seno dengan nada bicara datarnya.

" Beneran pak? " tanya Armell sumringah.

Seno mengangguk. " Ayo cepetan turun. Kasihan si kecil tuh, udah nggak nyaman gitu. " ajak Seno sambil membuka pintu mobil bagian kemudi.

Armellpun ikut membuka pintu penumpang sebelah sopir dan segera turun.

Seno berjalan sambil menaruh tas Armell di pundak, dan Armell berjalan di belakangnya dengan menggendong bayi.

Sampai di depan pintu masuk, seorang pegawai membukakan pintu. Seno menunggu Armell sebentar dan menyuruh Armell masuk duluan. Setelah Armell masuk, dia mengikutinya dari belakang. Kemudian menunjukkan ke Armell dimana mereka akan duduk.

Armell mengikuti arahan Seno. Saat sudah sampai di tempat duduknya, Seno memanggil seorang pegawai.

Armell meminta tas yang tadi di bawa Seno. Dia mengambil sebuah popok dan baju bayi dari sana.

" Pak, saya mau mengganti popok bayi ini dulu. Sekalian mengganti bajunya. Baju yang ini sudah kena keringat. Dia jadi tidak nyaman. " ucap Armell.

" Kamu mau mandiin dia? " tanya Seno.

" Tidak pak. Saya mau mengelap tubuhnya saja. " jawab Armell sambil berdiri.

" Kamu nggak pesen makan dulu? " tanya Seno kembali.

" Saya ngikut bapak saja. Saya apa saja doyan. " jawab Armell sambil tersenyum.

Seno mengangguk dan Armell segera ke belakang untuk ke kamar mandi. Armell membersihkan tubuh si bayi dan mengganti popok serta bajunya.

Setelah beberapa saat, Armell kembali dari kamar mandi. Nampak si bayi lebih segar. Sampai di tempat Seno, Armell kembali membuka tas, mengambil bedak dan minyak kayu putih, kemudian membalurkan minyak kayu putih itu ke perut si bayi. Dan memakaikan bedak ke wajah si bayi.

Seno terus memperhatikan apa yang di lakukan oleh Armell. " Kamu sepertinya tahu banget soal mengurus bayi. Apa kamu punya adik bayi? " tanya Seno penasaran.

Armell menggeleng sambil tersenyum. " Saya hanya pernah melihat sepupu saya yang sudah mempunyai anak, bagaimana dia mengurus dan merawat bayinya. Dan mungkin karena naluri seorang perempuan juga pak. " jawab Armell sambil membereskan baju kotor si bayi.

Seno manggut-manggut. Dia menjadi agak tersanjung dan bangga sama Armell.

" Lho, bapak kok belum makan? Makanannya kan sudah siap. " tanya Armell.

" Nungguin kamu. Masak kita kesini barengan kok makannya sendiri-sendiri. Kamu tidurkan saja bayi itu di sini. " jawab Seno sambil melepas jaketnya dan menaruh jaket itu di sebelah Armell supaya si bayi bisa di tidurkan di sana.

Armell mengangguk, kemudian meletakkan bayi itu diatas jaket sebagai alasnya.

Merekapun memulai makan siangnya. Tapi baru saja Armell menyuapkan nasi satu suapan, bayi itu bergerak-gerak dan membuatnya keluar dari alas jaket tadi dan sedikit merengek.

" Sepertinya dia tidak bisa kita biarkan tertidur di sini. Dia tidak bisa diam. " ucap Armell.

" Ya udah, kamu habiskan makan kamu dulu. Biar dia saya yang gendong. " usul Seno.

Armell menggeleng sambil menggerakkan telapak tangannya ke kiri dan ke kanan. " Tidak pak. Biar saya saja yang gendong sambil saya makan. Tidak apa-apa. " jawab Armell. Dia mengangkat tubuh gemol bayi itu dan di bawa ke pangkuannya.

Tapi bayi itu tidak membiarkan Armell menyendok nasinya. Tangan bayi selalu berusaha meraih tangan Armell. Akhirnya Armell menaruh kembali se dok itu ke atas piring.

" Tunggu sebentar. Saya habiskan dulu makan siang saya, nanti biar saya gantikan kamu gendong dia. " ucap Seno dan di jawabi anggukan oleh Armell.

Tak berselang lama, Seno selesai urusan makan siangnya. " Sini, aku gendong dia. " pinta Seno sambil mendekat ke Armell. Dia mengambil alih tubuh gemol si bayi dan di taruh di dadanya sambil dielus punggungnya.

" Kamu makan saja. Biar dia saya yang urus. " ucap Seno kembali.

Sedangkan di sebelah mereka makan, dua orang ibu-ibu sedang memperhatikan mereka sambil senyum-senyum.

" Duh, pasangan yang serasi. Papanya ganteng, mamanya cantik, anaknya juga tampan dan lucu. " ucap salah satu ibu-ibu itu. Membuat Seno dan Armell menoleh bersamaan ke arah ibu-ibu itu.

" Pengantin baru sepertinya. Anak pertama ya? " Tanya ibu-ibu yang satunya lagi. Armell menjawab hanya dengan senyuman.

" Bayinya laki-laki kan ya pak? " tanyanya kembali membuat Seno juga mengangguk pada akhirnya.

" Duh romantisnya...Jadi keinget waktu masih pengantin baru dulu jeng...Tiap waktu makan siang, suami saya pasti menyuruh saya datang ke tempat kerjanya dan makan siang bersama. " ucap ibu-ibu itu.

" Iya ya jeng. Saya juga begitu. Saya doakan, semoga kalian selalu menjadi pasangan yang saling mencintai ya. Dan saya juga mendoakan semoga si kecil itu secepatnya punya adik-adik yang lucu juga seperti dia. " ucap ibu-ibu itu kembali.

Membuat Armell tersedak oleh makanan yang baru saya ia masukkan ke dalam mulut. Seno menyodorkan minuman ke depan Armell.

" Hati-hati kalau makan. " ucap Seno.

" Duh jeng .. romantisnya bapak polisi ini. Sayang banget dia sama istrinya ya jeng. " ucap ibu-ibu itu kembali sambil menahan senyumnya.

***

bersambung

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

aslinya mah cokol colokan buuu.... itu calon pasutri🤭🤭🤭

2023-08-25

3

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

😂😂😂😂😂

2021-12-24

1

Erliani hsb

Erliani hsb

aaaaa jiwa haluku meronta ronta😫😫

2021-12-01

2

lihat semua
Episodes
1 Nasib mahasiswa beasiswa
2 Bayi tampan
3 Dasar jelek
4 Masih jomblo
5 Ganteng tapi ngeselin
6 Bingung
7 Makan siang
8 Baby Arvin
9 Gael
10 Mas Seno
11 Jalan-jalan di mall part 1
12 Jalan-jalan di mall part 2
13 Jangan tertarik sama dia
14 Kabar buruk
15 Ayo kita menikah
16 Kebingungan Armell
17 Gagal halal
18 Sah
19 Cowok aneh
20 Di jodohkan
21 Tendangan maut
22 Drama pagi
23 Upik abu
24 Berjodoh
25 Kesal
26 Mood booster
27 Kecebong
28 Bucin
29 Ibu negara ngambek
30 Cemburu part 1
31 Cemburu part 2
32 Untung banyak
33 Tanda tanya
34 Kecurigaan
35 Mengetahui
36 Penculikan
37 Kebingungan Seno
38 Titik terang
39 Penyelamatan
40 Sakitnya Seno
41 Terpaksa apa ngarep?
42 Mulai bucin
43 Boro-boro
44 Cobaan atau Anugerah
45 Kesal
46 Cerita
47 Kutu raksasa
48 Takut
49 Tanya hati kamu
50 Janda ting-ting
51 Unboxing
52 Cerita tentang baby Arvin
53 Bertemu lagi
54 Punya bayi sendiri?
55 Servis asoy....
56 Salah paham terselesaikan
57 Nge-date
58 Ngontrak kita euy.....
59 The real....
60 Mengigau
61 Punya cucu?
62 Virus bucin
63 Streaming hot live
64 Suamiku yang pertama
65 Dejavu
66 Kemarahan Robert
67 Rencana
68 Alex
69 Kemarahan Seno
70 Kesalahpahaman
71 Kenyataan yang mengejutkan
72 Kita kerjai suamimu
73 Bertemu adik Armell
74 Merindukanmu
75 Istriku hilang
76 You like a ghost
77 Bertemu
78 Papa tagih janjimu
79 Tangan terampil
80 Nggak dapet pelukan??
81 Ketemu ayah kandung Arvin
82 Dikit doang beb..
83 Posesif
84 Panik
85 Penyakit berbahaya?
86 Bingung
87 Ijinkan aku menemanimu
88 Kenapa Tuhan mengambil dia??
89 Mau pulang ke kampung
90 Rindu
91 Sugar baby
92 Gue udah unboxing
93 Kembali
94 Jamud
95 Ngapa-ngapain
96 Si Desong
97 Rencana pesta pernikahan
98 Aku mencintaimu
99 Sugar Daddy
100 Bule kampreto
101 Di culik lagi
102 Bertemu masa lalu Seno
103 Jadilah istri yang baik
104 Takut jarum
105 Ada sayapnya?
106 Hari H
107 Dasar bucin
108 Gawangnya di bobol
109 Curhatan
110 Panen di Perancis
111 Pak polisi mesum
112 Romantis
113 Gaya ngesot
114 Made in Perancis
115 Nge-prank
116 Sedang......
117 Kompor Meleduk
118 Curi pandang
119 Jalan-jalan pagi
120 Abang bule
121 Aneh
122 Pingsan
123 Ada kehidupan lain di sini
124 Aku hamil?
125 Kembali ke rumah
126 Morning sickness
127 Gempa bumi
128 Menyesal??
129 Imun pagi
130 Bertemu lagi
131 Ke dokter
132 Di anggurin
133 Pengen bakso
134 Babymoon
135 Akan aku hantui
136 Pingsan
137 OTW lahiran
138 Gajah
139 Kualitas KW
140 Welcome to the world, Prince
141 Danique Francois Adiguna
142 Arvin bertemu baby Dan
143 Baby blues
144 Bertemu Robert
145 Last but not least
146 Pengumuman
147 Info novel baru
148 Si Dekilnya Pak Dokter
149 Novel baru ( Om Itu Suamiku )
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Nasib mahasiswa beasiswa
2
Bayi tampan
3
Dasar jelek
4
Masih jomblo
5
Ganteng tapi ngeselin
6
Bingung
7
Makan siang
8
Baby Arvin
9
Gael
10
Mas Seno
11
Jalan-jalan di mall part 1
12
Jalan-jalan di mall part 2
13
Jangan tertarik sama dia
14
Kabar buruk
15
Ayo kita menikah
16
Kebingungan Armell
17
Gagal halal
18
Sah
19
Cowok aneh
20
Di jodohkan
21
Tendangan maut
22
Drama pagi
23
Upik abu
24
Berjodoh
25
Kesal
26
Mood booster
27
Kecebong
28
Bucin
29
Ibu negara ngambek
30
Cemburu part 1
31
Cemburu part 2
32
Untung banyak
33
Tanda tanya
34
Kecurigaan
35
Mengetahui
36
Penculikan
37
Kebingungan Seno
38
Titik terang
39
Penyelamatan
40
Sakitnya Seno
41
Terpaksa apa ngarep?
42
Mulai bucin
43
Boro-boro
44
Cobaan atau Anugerah
45
Kesal
46
Cerita
47
Kutu raksasa
48
Takut
49
Tanya hati kamu
50
Janda ting-ting
51
Unboxing
52
Cerita tentang baby Arvin
53
Bertemu lagi
54
Punya bayi sendiri?
55
Servis asoy....
56
Salah paham terselesaikan
57
Nge-date
58
Ngontrak kita euy.....
59
The real....
60
Mengigau
61
Punya cucu?
62
Virus bucin
63
Streaming hot live
64
Suamiku yang pertama
65
Dejavu
66
Kemarahan Robert
67
Rencana
68
Alex
69
Kemarahan Seno
70
Kesalahpahaman
71
Kenyataan yang mengejutkan
72
Kita kerjai suamimu
73
Bertemu adik Armell
74
Merindukanmu
75
Istriku hilang
76
You like a ghost
77
Bertemu
78
Papa tagih janjimu
79
Tangan terampil
80
Nggak dapet pelukan??
81
Ketemu ayah kandung Arvin
82
Dikit doang beb..
83
Posesif
84
Panik
85
Penyakit berbahaya?
86
Bingung
87
Ijinkan aku menemanimu
88
Kenapa Tuhan mengambil dia??
89
Mau pulang ke kampung
90
Rindu
91
Sugar baby
92
Gue udah unboxing
93
Kembali
94
Jamud
95
Ngapa-ngapain
96
Si Desong
97
Rencana pesta pernikahan
98
Aku mencintaimu
99
Sugar Daddy
100
Bule kampreto
101
Di culik lagi
102
Bertemu masa lalu Seno
103
Jadilah istri yang baik
104
Takut jarum
105
Ada sayapnya?
106
Hari H
107
Dasar bucin
108
Gawangnya di bobol
109
Curhatan
110
Panen di Perancis
111
Pak polisi mesum
112
Romantis
113
Gaya ngesot
114
Made in Perancis
115
Nge-prank
116
Sedang......
117
Kompor Meleduk
118
Curi pandang
119
Jalan-jalan pagi
120
Abang bule
121
Aneh
122
Pingsan
123
Ada kehidupan lain di sini
124
Aku hamil?
125
Kembali ke rumah
126
Morning sickness
127
Gempa bumi
128
Menyesal??
129
Imun pagi
130
Bertemu lagi
131
Ke dokter
132
Di anggurin
133
Pengen bakso
134
Babymoon
135
Akan aku hantui
136
Pingsan
137
OTW lahiran
138
Gajah
139
Kualitas KW
140
Welcome to the world, Prince
141
Danique Francois Adiguna
142
Arvin bertemu baby Dan
143
Baby blues
144
Bertemu Robert
145
Last but not least
146
Pengumuman
147
Info novel baru
148
Si Dekilnya Pak Dokter
149
Novel baru ( Om Itu Suamiku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!