Dasar jelek

" Jadi kamu bawa bayi itu ke kantor polisi sekarang?" tanya Ikke.

" Jadi kak. Lebih cepat lebih baik. Kalau memang dia hasil penculikan, biar bisa segera kembali ke orang tuanya. Kasihan kak. " jawab Armell.

" Kamu bener sih. Kamu sama siapa? Kalau tidak ada kuliah pagi, aku pasti anterin kamu. " ucap Ikke.

" Sendiri aja lah kak. Kebetulan hari ini aku tidak ada kuliah. Kalau misal aku minta tolong ke yang lain buat nemenin, khawatirnya urusannya lama. Teman-teman yang lain kan juga harus kuliah. " jawab Armell.

" Ini, kamu mau mandiin dia? " tanya Ikke sambil mengelus pipi bayi.

Armell mengangguk.

" Ya udah, kamu mandiin dia, aku bantu nyiapin perlengkapan buat nanti kalau ke kantor polisi. Oh iya, kemarin udah di beliin tempat susu kan ya? Sama termos kecil? Biar nanti nggak perlu bawa susu banyak-banyak. " tawar Ikke .

" Udah kak. Malah belum sempat aku bongkar belanjanya. Cuma kemarin aku ambil popok aja. " jawab Ikke.

" Ya udah, sana kamu mandiin dia. Keburu kedinginan. Dingin ya ......" ucap Ikke menggoda bayi tersebut sambil menggelitik tubuh telanjang sang bayi dan membuat bayi itu tertawa kegelian.

Armell mengangguk kemudian meninggalkan Ikke menuju ke kamar mandi untuk memandikan si kecil sambil sesekali mencium pipi dan perut si bayi. Dan membuat si bayi tertawa dengan keras.

💫💫💫

" Makasih ya pak..." ucap Armell ke tukang ojek yang mengantarkannya ke kantor polisi.

" Sami sami atuh neng...ini tasnya. " jawab si tukang ojek.

Armell tersenyum sambil mengangguk. Kemudian si tukang ojek berlalu meninggalkan Armell yang menggendong bayi di depan pintu masuk kantor polisi.

Armell menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan. " Bismillahirrahmanirrahim...." ucapnya dan kemudian masuk ke dalam kantor polisi dengan bayi di gendongan dan tas di pundaknya.

" Selamat pagi, pak..." Armell mengucap salam ke polisi yang berjaga di depan pintu.

" Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu? " tanya polisi dengan suara yang tegas.

" Astaghfirullah. " Armell sedikit terkejut mendengar suara polisi tadi. Membuat pak polisi memicingkan matanya. " Maaf, pak..kaget saya denger suara bapak..he..he..he.." ucap Armell kembali sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sang polisi masih dengan sikap tegasnya, tanpa mempedulikan ucapan Armell.

" Saya mau melaporkan sesuatu pak. " jawab Armell kembali.

" Oh, adik ini mau membuat laporan? " tanya polisi itu. Dan di jawab Armell dengan anggukan. " Mari, saya antar ke dalam. " ucap polisi itu kembali.

Pak polisi berjalan masuk ke dalam kantor dan Armell mengikuti dari belakang. Sedangkan sang bayi nampak menikmati pemandangan di dalam ruangan kantor polisi itu. Dia mengerjab-ngerjabkan mata beloknya sambil dengan mulut seperti sedang menyusu.

" Selamat pagi komandan. " ucap pak polisi tadi ke polisi lain yang ada di dalam kantor dengan memberi hormat dengan tangannya sebentar. Sepertinya polisi itu mempunyai pangkat yang lebih tinggi.

" Selamat pagi. " jawab sang komandan.

" Adik ini mau membuat laporan, komandan. " jelas pak polisi yang dari luar tadi.

" Oh, silahkan duduk. " komandan mempersilahkan Armell duduk di kursi di depan meja seorang polisi yang lain lagi.

" Kalau begitu, saya mohon ijin kembali ke pos depan, komandan. " ucap polisi yang dari luar tadi dan kembali memberikan hormat. Setelah sang komandan memberikan ijin, polisi tadi segera berlalu dari dalam kantor.

" Sebentar ya dik. IPTU Seno sedang ada urusan di dalam. Anda tunggu saja di sini. " ucap komandan.

" Iya, siap komandan. " ucap Armell mengikuti polisi yang tadi mengantarnya dengan suara yang tegas pula.

Sang komandan menjadi terkekeh dengan sikap Armell. " Santai saja dik. " ucap komandan polisi itu dengan suara yang lebih lembut dari ketika dia menghadapi polisi bawahannya tadi.

" Maaf pak komandan. Saya mengikuti bapak polisi yang tadi. Saya hanya mencontohnya. " jawab Armell dengan tersenyum geli.

" Anda tidak perlu mengikutinya. Karena anda bukan bawahan saya. Anda kan tamu di sini. " ucap komandan polisi itu.

" Iya pak. he...he..he..." jawab Armell sambil cengengesan.

" Nah, itu yang kita tunggu tiba. " ucap komandan polisi menunjuk ke seorang polisi yang baru datang.

Armell langsung mengikuti arah petunjuk dari komandan polisi. " Buset dah...cakep bener...kayak artis sinetron. " batin Armell dengan di selingi senyuman.

" Sudah selesai urusannya IPTU Seno? " tanya komandan polisi.

" Siap! Sudah selesai komandan. " jawab polisi yang bernama Seno tadi.

" Jadi begini IPTU, ini ada yang mau membuat laporan. Tolong di bantu. " ucap komandan polisi sambil menunjuk Armell. Spontan Armell agak terkejut karena sedari tadi dia bengong melihat polisi yang tampannya bak artis yang baru datang tadi.

Armell menepuk jidatnya pelan setelah tersadar dari bengongnya.

" Anda silahkan membuat laporan sama IPTU Seno. Biar nanti kita bisa tindak lanjuti. " komandan polisi memberikan arahan.

" Siap, komandan. " jawab Armell. Dan lagi-lagi dia terbawa suasana kantor polisi sehingga dia berbicara seperti polisi. Kemudian Armell memberikan senyum manisnya. " Maaf pak... keceplosan lagi. " ucap Armell.

Komandan polisi hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan berlalu dari hadapannya menuju ke mejanya yang berada tidak jauh dari meja IPTU Seno.

" Ada yang bisa saya bantu mbak? Bu? " tanya IPTU Seno sepertinya kebingungan memanggil Armell.

" Mbak saja. Atau dik juga nggak apa-apa. Sepertinya saya juga lebih muda dari bapak. " jawab Armell.

Tapi Seno nampak masih berpikir sambil melihat bayi yang ada di gendongan Armell. Armell sepertinya mengerti kebingungan Seno yang sedari tadi melihat bayi di gendongannya.

" Saya belum punya anak asal bapak tahu. Jadi bapak jangan panggil saya Bu. Ini...ini bukan bayi saya. " jelas Armell sambil menunjuk bayi yang ada dalam gendongannya.

" Oh, iya ..oke.. Nama anda siapa? " tanya Seno yang sekarang nampak sedang mengetik di layar laptopnya.

" Armell...Armell Lusinda. " jawab Armell.

Nampak sang polisi tampan sedang mengetik. Mungkin mengetik nama Armell.

" Alamat? " tanyanya kembali.

" Jalan XX no 45. " jawab Armell kembali.

" Usia? "

" 20 tahun. " jawab Armell.

Tampak sang polisi tampan agak tidak percaya. Dia tidak langsung mengetik, tapi malah melihat ke arah Armell dan bayinya bergantian. Armell merasa jengah dan kesal melihat ekspresi sang polisi karena tidak mempercayainya.

" Bapak tidak percaya kalau usia saya baru 20 tahun? Emang muka saya tua ya? Perasaan muka saya imut kok. Malah sering orang bilang kalau usia saya masih 17 tahun. Soal bayi ini? Tadi saya sudah bilang, bapaaak...ini bukan bayi saya! " jelas Armell dengan nada kesal. Membuat teman Seno yang ada satu ruangan dengannya termasuk sang komandan terkekeh.

" Iya, maaf. " jawab Seno sambil kembali mengetik. " Pekerjaan? " tanyanya kembali.

" Saya masih mahasiswa. Semester enam mau tujuh. Saya belum bekerja. Baru mau magang. Besok kalau sudah lulus baru cari kerja. " jawab Armell ketus. Seno menghela nafas panjang.

" Baik. Sekarang anda mau melaporkan apa? " tanya Seno.

Kini Armell yang menghela nafas berat. Dia memandang bayi yang ada di gendongannya dengan tatapan sendu. Hal itupun tidak lepas dari pandangan Seno.

Seno memicingkan matanya. " Jangan bilang anda mau melaporkan laki-laki brengsek yang sudah menghamili anda, dan tidak mau bertanggung jawab sampai bayi anda lahir. " ucap Seno spontanitas.

Armell langsung kembali mendongak dan memberikan tatapan tajam ke arah polisi tampan itu. Panas rasanya hati Armell. Dia bergumam dalam hati, menarik kembali pujian yang tadi sempat dia berikan kepada polisi tampan di hadapannya ini. Dia benci polisi tampan di hadapannya ini. Dasar jelek ! gerutunya.

" Bisa nggak sih, bapak polisi yang terhormat ini bicaranya di saring dulu?? " protes Armell dengan suara yang lumayan keras karena saat ini dia sedang emosi. " Nyesel tahu nggak tadi saya sempat berpikir kalau bapak ini tampan ! " tambahnya.

Perkataan Armell malah membuat seisi ruangan tertawa termasuk sang komandan. Sedangkan si polisi tampan yang menjadi obyek kemarahan Armell hanya bisa menggeram karena dia juga tiba-tiba emosi mendapat kemarahan dari Armell.

" Bapak polisi yang terhormat....Oh bukan...Bapak...." omongan Armell terjeda sejenak melihat tag nama yang ada di dada polisi itu. " Bapak Adiguna yang terhormat, saya tadi sudah bilang, kalau bayi ini BUKAN bayi saya. Justru bayi ini yang membuat saya harus kesini. Berurusan dengan polisi sok ganteng seperti bapak. " ucap Armell menggebu-gebu.

Seno semakin menggertakkan giginya dan tangannya menggenggam erat pulpen yang ada di tangannya. Kalau tidak mengingat sekarang dia sedang berada di dalam kantor, sudah dia gertak dan marahi habis-habisan gadis yang ada di hadapannya ini.

Kemudian Seno menghela nafas panjang untuk menetralkan emosinya. " Baik, maaf. Sekali lagi saya minta maaf. " ucap Seno sambil masih agak menggertakkan giginya.

" Sekarang tolong anda katakan, tujuan anda datang ke kantor polisi ini. " ucap Seno dengan nada bicara di buat selembut mungkin.

" Nah, gitu kan enak. " gerutu Armell. Meskipun pelan, tetap bisa di dengar oleh Seno.

****

bersambung

...Sampai sini dulu ya guys....besok author sambung lagi....I lope yu pullll pokoknya.......

Terpopuler

Comments

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

thor , iptu seno kok pangkatnya bintara ?

2023-07-31

2

NUR(V)

NUR(V)

🤣🤣🤣🤣🤣🤣 dua kali baca masih bikin ketawa, awal ketemunya armel ma seno..

2022-02-03

1

Rangrizal28

Rangrizal28

aduh bang mustakim

2021-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 Nasib mahasiswa beasiswa
2 Bayi tampan
3 Dasar jelek
4 Masih jomblo
5 Ganteng tapi ngeselin
6 Bingung
7 Makan siang
8 Baby Arvin
9 Gael
10 Mas Seno
11 Jalan-jalan di mall part 1
12 Jalan-jalan di mall part 2
13 Jangan tertarik sama dia
14 Kabar buruk
15 Ayo kita menikah
16 Kebingungan Armell
17 Gagal halal
18 Sah
19 Cowok aneh
20 Di jodohkan
21 Tendangan maut
22 Drama pagi
23 Upik abu
24 Berjodoh
25 Kesal
26 Mood booster
27 Kecebong
28 Bucin
29 Ibu negara ngambek
30 Cemburu part 1
31 Cemburu part 2
32 Untung banyak
33 Tanda tanya
34 Kecurigaan
35 Mengetahui
36 Penculikan
37 Kebingungan Seno
38 Titik terang
39 Penyelamatan
40 Sakitnya Seno
41 Terpaksa apa ngarep?
42 Mulai bucin
43 Boro-boro
44 Cobaan atau Anugerah
45 Kesal
46 Cerita
47 Kutu raksasa
48 Takut
49 Tanya hati kamu
50 Janda ting-ting
51 Unboxing
52 Cerita tentang baby Arvin
53 Bertemu lagi
54 Punya bayi sendiri?
55 Servis asoy....
56 Salah paham terselesaikan
57 Nge-date
58 Ngontrak kita euy.....
59 The real....
60 Mengigau
61 Punya cucu?
62 Virus bucin
63 Streaming hot live
64 Suamiku yang pertama
65 Dejavu
66 Kemarahan Robert
67 Rencana
68 Alex
69 Kemarahan Seno
70 Kesalahpahaman
71 Kenyataan yang mengejutkan
72 Kita kerjai suamimu
73 Bertemu adik Armell
74 Merindukanmu
75 Istriku hilang
76 You like a ghost
77 Bertemu
78 Papa tagih janjimu
79 Tangan terampil
80 Nggak dapet pelukan??
81 Ketemu ayah kandung Arvin
82 Dikit doang beb..
83 Posesif
84 Panik
85 Penyakit berbahaya?
86 Bingung
87 Ijinkan aku menemanimu
88 Kenapa Tuhan mengambil dia??
89 Mau pulang ke kampung
90 Rindu
91 Sugar baby
92 Gue udah unboxing
93 Kembali
94 Jamud
95 Ngapa-ngapain
96 Si Desong
97 Rencana pesta pernikahan
98 Aku mencintaimu
99 Sugar Daddy
100 Bule kampreto
101 Di culik lagi
102 Bertemu masa lalu Seno
103 Jadilah istri yang baik
104 Takut jarum
105 Ada sayapnya?
106 Hari H
107 Dasar bucin
108 Gawangnya di bobol
109 Curhatan
110 Panen di Perancis
111 Pak polisi mesum
112 Romantis
113 Gaya ngesot
114 Made in Perancis
115 Nge-prank
116 Sedang......
117 Kompor Meleduk
118 Curi pandang
119 Jalan-jalan pagi
120 Abang bule
121 Aneh
122 Pingsan
123 Ada kehidupan lain di sini
124 Aku hamil?
125 Kembali ke rumah
126 Morning sickness
127 Gempa bumi
128 Menyesal??
129 Imun pagi
130 Bertemu lagi
131 Ke dokter
132 Di anggurin
133 Pengen bakso
134 Babymoon
135 Akan aku hantui
136 Pingsan
137 OTW lahiran
138 Gajah
139 Kualitas KW
140 Welcome to the world, Prince
141 Danique Francois Adiguna
142 Arvin bertemu baby Dan
143 Baby blues
144 Bertemu Robert
145 Last but not least
146 Pengumuman
147 Info novel baru
148 Si Dekilnya Pak Dokter
149 Novel baru ( Om Itu Suamiku )
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Nasib mahasiswa beasiswa
2
Bayi tampan
3
Dasar jelek
4
Masih jomblo
5
Ganteng tapi ngeselin
6
Bingung
7
Makan siang
8
Baby Arvin
9
Gael
10
Mas Seno
11
Jalan-jalan di mall part 1
12
Jalan-jalan di mall part 2
13
Jangan tertarik sama dia
14
Kabar buruk
15
Ayo kita menikah
16
Kebingungan Armell
17
Gagal halal
18
Sah
19
Cowok aneh
20
Di jodohkan
21
Tendangan maut
22
Drama pagi
23
Upik abu
24
Berjodoh
25
Kesal
26
Mood booster
27
Kecebong
28
Bucin
29
Ibu negara ngambek
30
Cemburu part 1
31
Cemburu part 2
32
Untung banyak
33
Tanda tanya
34
Kecurigaan
35
Mengetahui
36
Penculikan
37
Kebingungan Seno
38
Titik terang
39
Penyelamatan
40
Sakitnya Seno
41
Terpaksa apa ngarep?
42
Mulai bucin
43
Boro-boro
44
Cobaan atau Anugerah
45
Kesal
46
Cerita
47
Kutu raksasa
48
Takut
49
Tanya hati kamu
50
Janda ting-ting
51
Unboxing
52
Cerita tentang baby Arvin
53
Bertemu lagi
54
Punya bayi sendiri?
55
Servis asoy....
56
Salah paham terselesaikan
57
Nge-date
58
Ngontrak kita euy.....
59
The real....
60
Mengigau
61
Punya cucu?
62
Virus bucin
63
Streaming hot live
64
Suamiku yang pertama
65
Dejavu
66
Kemarahan Robert
67
Rencana
68
Alex
69
Kemarahan Seno
70
Kesalahpahaman
71
Kenyataan yang mengejutkan
72
Kita kerjai suamimu
73
Bertemu adik Armell
74
Merindukanmu
75
Istriku hilang
76
You like a ghost
77
Bertemu
78
Papa tagih janjimu
79
Tangan terampil
80
Nggak dapet pelukan??
81
Ketemu ayah kandung Arvin
82
Dikit doang beb..
83
Posesif
84
Panik
85
Penyakit berbahaya?
86
Bingung
87
Ijinkan aku menemanimu
88
Kenapa Tuhan mengambil dia??
89
Mau pulang ke kampung
90
Rindu
91
Sugar baby
92
Gue udah unboxing
93
Kembali
94
Jamud
95
Ngapa-ngapain
96
Si Desong
97
Rencana pesta pernikahan
98
Aku mencintaimu
99
Sugar Daddy
100
Bule kampreto
101
Di culik lagi
102
Bertemu masa lalu Seno
103
Jadilah istri yang baik
104
Takut jarum
105
Ada sayapnya?
106
Hari H
107
Dasar bucin
108
Gawangnya di bobol
109
Curhatan
110
Panen di Perancis
111
Pak polisi mesum
112
Romantis
113
Gaya ngesot
114
Made in Perancis
115
Nge-prank
116
Sedang......
117
Kompor Meleduk
118
Curi pandang
119
Jalan-jalan pagi
120
Abang bule
121
Aneh
122
Pingsan
123
Ada kehidupan lain di sini
124
Aku hamil?
125
Kembali ke rumah
126
Morning sickness
127
Gempa bumi
128
Menyesal??
129
Imun pagi
130
Bertemu lagi
131
Ke dokter
132
Di anggurin
133
Pengen bakso
134
Babymoon
135
Akan aku hantui
136
Pingsan
137
OTW lahiran
138
Gajah
139
Kualitas KW
140
Welcome to the world, Prince
141
Danique Francois Adiguna
142
Arvin bertemu baby Dan
143
Baby blues
144
Bertemu Robert
145
Last but not least
146
Pengumuman
147
Info novel baru
148
Si Dekilnya Pak Dokter
149
Novel baru ( Om Itu Suamiku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!