Sah

Setelah 20 menit perjalanan, sampailah Seno dan Armell di sebuah rumah yang cukup besar dan mewah tentu saja. Armell mencondongkan tubuhnya dan memicingkan matanya melihat rumah mewah yang ada di depannya.

" Kita udah sampai. Ayo turun. " ajak Seno sambil melepas seat beltnya.

Armell masih terdiam dan dalam mode bingung. " Kita ngapain lagi disini? Bukan langsung ke KUA saja. Waktu kita tidak banyak. Anda mau menyuruh saya ngapain lagi? Baju udah ganti, dandan wajah juga udah. " sahut Armell sambil meneliti penampilannya yang memang sudah nampak sempurna.

" Kita akad nikah disini. Ini rumah gue. Nggak mungkin gue nikah di KUA. Gue ini seorang aparat pemerintah. Jadi nikahan gue harus disaksikan sama atasan. Nggak boleh sembarangan. " terang Seno sambil membuka pintu mobil.

Armell melepas seat beltnya perlahan. Jantungnya tiba-tiba dag dig dug. Berdetak kencang. Menghadapi pernikahan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya membuatnya tiba-tiba gugup setengah mati. Melebihi kegugupannya saat akan menghadapi lawan saat tanding karate.

Sebenarnya sudah semenjak tadi Armell merasa deg-degan saat Seno menjemputnya. Melihat penampilan Seno yang nampak sempurna, membuat hati Armell berdesir.

Kini tiba-tiba pikiran mesum mampir di otaknya saat membayangkan tubuh atletis Seno yang berada di balik balutan kemeja dan blazernya. Sebentar lagi, ia akan menyandang status istri dari seorang polisi yang begitu mempesona. Akankah dia memiliki suami gantengnya itu seutuhnya? Ataukah hanya status saja.

" Ayo cepetan turun. " ajak Seno yang ternyata sudah membuka pintu mobil dimana Armell duduk. Suara maskulin terdengar di telinga Armell dan membuatnya terkejut.

" I-iya? " Armell menatap Seno dengan tampang terkejut.

Seno sedikit menundukkan kepalanya sehingga dia berada dekat dengan wajah Armell. " Ayo..." Seno menjulurkan tangannya ke arah Armell. " Jangan melamun terus. " lanjutnya.

" Hah? " Armell segera tersadar. Dia menggeleng-gelengkan kepala untuk menghilangkan pikiran mesumnya.

Seno menggerakkan tangannya kembali di depan wajah Armell supaya Armell segera turun dari mobil.

Dengan ragu-ragu, Armell menerima uluran tangan Seno. Kini, tangan kirinya telah berada dalam genggaman tangan kanan Seno. Seno merasa tangan Armell berasa dingin dan agak basah karena keringat. Tak lain halnya dengan Seno sendiri. Armell juga merasa tangan Seno berkeringat dingin.

" Ayo kita masuk. Semua sudah menunggu. " ucap Seno setelah ia menutup pintu mobil. Kemudian keduanya masuk ke dalam rumah beriringan dan bergandengan.

Sampai di dalam, terlihat ada beberapa orang. Ada sekitar 15 orang berada di dalam rumah Seno. Ada komandan Alif serta dua orang pria yang sepertinya juga dari kepolisian juga. Rumah Seno juga telah di hias sedemikian rupa sehingga nampak benar-benar nampak suasana pernikahan disana. Seorang dengan memakai peci dan jas juga ada di sana. Sepertinya dia adalah penghulunya.

Armell menatap ke sekeliling. Dia merasa takjub dengan dekorasi rumah Seno. Dia tidak menyangka kalau Seno, mempersiapkan sebaik dan sebagus ini. Bahkan ia mengira, kalau mereka akan menikah di KUA.

" Wah, calon pengantin telah tiba rupanya. " sapa seorang laki-laki bernama Rezky, yang adalah asisten pribadi dan tangan kanan Seno. Dan juga sahabat karibnya selain sang komandan tentunya.

Semua orang menoleh ke arah Seno juga armell. Armell terkejut saat melihat dua orang tamu yang sangat ia rindukan berada di sana. Matanya berkaca-kaca. Kemudian ia menatap Seno meminta penjelasan.

" Di hari pernikahan kita, bukankah Lo bilang butuh wali untuk menikahkan kita? Dan tentunya ibu juga harus menyaksikan pernikahan ini kan? " tukas Seno sambil menatap lembut manik mata armell yang berkaca-kaca. Armell tersenyum dan meminta persetujuan Seno untuk menghampiri ibu juga pamannya.

Seno mengangguk sambil melepaskan genggaman tangannya. Membiarkan Armell menghampiri keluarganya.

Armell sedikit berlari menghampiri ibu juga pamannya. Diikuti oleh Seno yang berjalan di belakangnya.

" Ibu...." sapa armell sambil memeluk sang ibu. Wanita yang sangat di rindukannya. Ibupun membalas pelukan anaknya. Air mata Armell sudah tidak bisa ia tahan. Akhirnya, air mata itu menetes dari kedua matanya. Dia bahagia karena bisa bertemu ibunya. Tapi dia juga sedih karena ibunya harus menghadiri pernikahannya dengan situasi seperti ini.

" Maafkan Mell, bu. " ucap Armell saat pelukan telah terlepas. Sang ibu tersenyum sambil menggelengkan kepala dan menghapus air mata Armell yang mengalir di kedua pipinya.

" Mell menikah dengan situasi seperti ini. Maafkan Mell, ibu. " ucap Armell kembali.

" Jangan menangis nak. Ibu mengerti kondisimu. Ibu juga memberikan restu ibu untukmu. " jawab sang ibu.

Armell kembali memeluk sang ibu. Ibupun membalas pelukan itu dengan mengusap punggung Armell.

" Sudah. Jangan menangis lagi. " ibu melepas pelukan Armell. " Hari ini adalah hari bahagiamu. Kalau menangis terus, nanti make up nya luntur. Jadi jelek anak ibu. " ucap ibu sambil tersenyum.

Armell ikut tersenyum. Kemudian ia beralih menghampiri pamannya. " Paman...." Armell kini memeluk sang paman. " Maafkan Armell paman. " lanjutnya.

" Sudah. Sudah. Jangan menangis lagi. Paman tahu dan paman mengerti. Tangan kanan calon suamimu sudah menceritakan semuanya. " ucap sang paman. Armell melepas pelukannya.

" Apa dia calon suamimu? " tanya sang paman sambil menunjuk Seno yang sejak tadi berada di belakang Armell. Armell mengangguk.

" Selamat siang, paman. Saya Seno, calon suami Armell. " sapa Seno sambil menjabat tangan paman Armell.

" Selamat siang, pak Seno. " sapa sang paman balik.

" Maaf, paman. Jangan memakai pak panggilnya. Panggil Seno saja. " ucap Seno sambil tersenyum.

" Maaf. Paman biasa kalau memanggil polisi pasti pakai pak. Jadi kebawa. " jawab paman Armell sambil tersenyum juga.

" Ibu, saya Seno calon suami anak ibu." Seno memperkenalkan dirinya kepada sang calon mertua.

Ibu Armell menyambut uluran tangan Seno sambil tersenyum.

" Mohon restunya, bu. Maaf, kalau semuanya serba mandadak. Bahkan saya tidak memperkenalkan diri saya dengan baik ke ibu dan keluarga. Maaf, saya tidak datang secara resmi ke rumah ibu dan meminta putri ibu untuk menjadi istri saya. " Seno merasa sangat tidak enak hati terhadap keluarga Armell. Armell yang mendengar kata-kata Seno merasa terharu.

" Tidak apa-apa. Ibu mengerti keadaan kalian. Ibu tahu kalau kamu harus bekerja juga. Rumah ibu kan jauh. Tapi kamu tenang saja. Ibu tetap merestui kalian meskipun kamu tidak datang ke rumah ibu secara pribadi untuk melamar putri ibu. Ibu berdoa, semoga rumah tangga kalian kelak akan selalu di liputi kebahagiaan, dan menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah. " ucap sang ibu.

" Amin. " ucap Seno dan Armell bersamaan.

" Ibu titip putri ibu. Tolong, jaga dia dan bahagiakan dia. Bimbing dia untuk menjadi istri yang baik. " ucap ibu Armell dengan mata berkaca-kaca.

" Insyaallah bu. Seno akan selalu menjaga putri ibu dan membahagiakannya. " ucap Seno tulus dari dalam lubuk hatinya. Armell menjadi tambah baper mendengar janji sang calon suami. Hatinya berbunga-bunga.

" Bos, penghulu meminta kalian segera bersiap. " Rezky menghampiri Seno dan memberitahu.

Seno mengangguk. " Mari semuanya. " ajak Seno ke ibu mertuanya dan paman Armell. Dia kembali menggandeng tangan Armell dan dibawa ke pelaminan. Seno menarik kursi di sebelah kursinya untuk Armell duduk. Seno memperlakukan Armell istimewa hari ini.

Setelah keduanya duduk, ibu Armell memakaikan kerudung tipis berenda berwarna putih di kepala Seno dan Armell.

" Sudah siap untuk kedua mempelai? " tanya pak penghulu.

" Insyaallah. " jawab Seno, sedangkan Armell hanya mengangguk sambil meremas kedua tangannya. Dia benar-benar gugup sekarang.

Rezky membawa sebuah kotak besar dan sebuah kotak kecil dan di taruh di atas meja tempat Seno akan mengucapkan akadnya terhadap Armell. Kotak itu adalah mahar pernikahan Armell.

" Bapak wali dari mempelai wanita, anda mau menikahkan sendiri, atau mewakilkan ke wali hakim? " tanya penghulu ke paman Armell.

" Saya akan menikahkan sendiri. " jawab paman Armell.

" Baiklah. Kita mulai sekarang. Saudara Seno silahkan jabat tangan wali dari calon istrimu. " ucap penghulu sambil memberi arahan.

Seno menjabat tangan paman Armell.

" Kalau bisa, ucapkan ijab kabul dengan satu kali nafas. " ucap paman Armell sebelum ia menikahkan Seno dengan Armell.

Seno mengangguk, kemudian menarik nafas dalam-dalam.

" Saya nikahkan dan kawinkan engkau Seno Gael Adiguna bin Setyo Patih Adiguna dengan Armell Lusinda Umma binti Alm. Rahmat Pramono dengan mas kawin seperangkat alat sholat, perhiasan seberat 150 gram, dan uang tunai sebesar 500 juta rupiah di bayar tunai. " ucap paman Armell. Mendengar mahar yang di berikan Seno, membuat Armell terkejut. Tak pernah ia membayangkan akan mendapatkan mahar sebanyak itu. Apalagi dalam pernikahannya ini. Pernikahan yang seperti mimpi.

" Saya terima nikah dan kawinnya Armell Lusinda Umma binti Alm Rahmat Pramono dengan mas kawin tersebut tunai. " ucap Seno lantang mengucapkan ijab kabulnya. Seno bisa mengucapkan ijab kabulnya dengan sekali tarikan nafas.

" Alhamdulillah. " ucap semua yang hadir.

" Bagaimana para saksi? Sah? " tanya penghulu.

" Sah......." ucap semua yang hadir kembali. Tidak hanya para saksi. Semua yang hadir merasa bahagia melihat dan menyaksikan seorang Seno melepas masa lajangnya meskipun hanya dengan pernikahan yang sederhana.

" Alhamdulillah....." penghulu mengucapkan doa untuk kedua mempelai.

Kemudian setelah acara penandatanganan buku nikah, Seno dan Armell saling bertukar cincin dengan cincin yang telah disiapkan Seno sebagai salah satu mahar pernikahan.

Armell memakaikan cincin di jari manis tangan kanan Seno. Kemudian Seno mengecup sekilas kening Armell. Jantung Armell menjadi tidak terkondisikan. Di kecup oleh suami. Suami yang sangat tampan. Suami....sebuah kata yang membuat hatinya tergelitik. Laki-laki tampan dan gagah di hadapannya ini, sekarang telah resmi menjadi suaminya. Benda kenyal yang menempel di keningnya, membuat hatinya berdesir dan bunga-bunga bermekaran.

Kemudian gantian Seno yang memakaikan cincin di jari manis tangan kanan Armell. Kemudian Armell menjabat tangannya dan mencium punggung tangannya. Bibir tipis Armell yang terlapis lipstik berwarna peach tipis menempel sempurna di punggung tangannya.

Setelah mencium punggung tangan Seno, Armell kembali menegakkan tubuhnya. Kini mata Seno dan Armell saling bertemu. Mereka saling menatap dalam diam sesaat. Entah apa yang ada di hati mereka. Tiba-tiba mata Seno beralih ke bibir tipis milik Armell. Bibir yang tadi terasa basah di punggung tangannya. Melihat bibir itu, membuat Seno ingin melahapnya. Bibir itu terlihat begitu mengundang.

Armell tiba-tiba menarik tangannya dari genggaman Seno. Membuat Seno tersadar dari pikiran mesumnya. Untuk menghilangkan pikiran yang tidak-tidak, Seno menghampiri sahabat-sahabatnya.

***

bersambung

Udah sah ya guys..... setelah sah terus besok apalagi ya??🤔🤔

Part hari cukup panjang... cukup melelahkan pikiran dan jari author....jadi mohon dukungannya ya...like, vote, komen, dan jangan lupa klik tombol favorit....makacih .....di kasih bunga sekebon juga oke😊😘

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

Alhamdulillah sah ... Tinggal nunggu unboxing heheheh🤭🤭🤭😅😅😅

2024-03-17

0

Wanti Suswanti

Wanti Suswanti

semoga armel gak egois mau melayani Seno sebagai istrinya..

2023-08-12

1

Dede Exis

Dede Exis

cie..cie yg udh sah

2023-07-04

1

lihat semua
Episodes
1 Nasib mahasiswa beasiswa
2 Bayi tampan
3 Dasar jelek
4 Masih jomblo
5 Ganteng tapi ngeselin
6 Bingung
7 Makan siang
8 Baby Arvin
9 Gael
10 Mas Seno
11 Jalan-jalan di mall part 1
12 Jalan-jalan di mall part 2
13 Jangan tertarik sama dia
14 Kabar buruk
15 Ayo kita menikah
16 Kebingungan Armell
17 Gagal halal
18 Sah
19 Cowok aneh
20 Di jodohkan
21 Tendangan maut
22 Drama pagi
23 Upik abu
24 Berjodoh
25 Kesal
26 Mood booster
27 Kecebong
28 Bucin
29 Ibu negara ngambek
30 Cemburu part 1
31 Cemburu part 2
32 Untung banyak
33 Tanda tanya
34 Kecurigaan
35 Mengetahui
36 Penculikan
37 Kebingungan Seno
38 Titik terang
39 Penyelamatan
40 Sakitnya Seno
41 Terpaksa apa ngarep?
42 Mulai bucin
43 Boro-boro
44 Cobaan atau Anugerah
45 Kesal
46 Cerita
47 Kutu raksasa
48 Takut
49 Tanya hati kamu
50 Janda ting-ting
51 Unboxing
52 Cerita tentang baby Arvin
53 Bertemu lagi
54 Punya bayi sendiri?
55 Servis asoy....
56 Salah paham terselesaikan
57 Nge-date
58 Ngontrak kita euy.....
59 The real....
60 Mengigau
61 Punya cucu?
62 Virus bucin
63 Streaming hot live
64 Suamiku yang pertama
65 Dejavu
66 Kemarahan Robert
67 Rencana
68 Alex
69 Kemarahan Seno
70 Kesalahpahaman
71 Kenyataan yang mengejutkan
72 Kita kerjai suamimu
73 Bertemu adik Armell
74 Merindukanmu
75 Istriku hilang
76 You like a ghost
77 Bertemu
78 Papa tagih janjimu
79 Tangan terampil
80 Nggak dapet pelukan??
81 Ketemu ayah kandung Arvin
82 Dikit doang beb..
83 Posesif
84 Panik
85 Penyakit berbahaya?
86 Bingung
87 Ijinkan aku menemanimu
88 Kenapa Tuhan mengambil dia??
89 Mau pulang ke kampung
90 Rindu
91 Sugar baby
92 Gue udah unboxing
93 Kembali
94 Jamud
95 Ngapa-ngapain
96 Si Desong
97 Rencana pesta pernikahan
98 Aku mencintaimu
99 Sugar Daddy
100 Bule kampreto
101 Di culik lagi
102 Bertemu masa lalu Seno
103 Jadilah istri yang baik
104 Takut jarum
105 Ada sayapnya?
106 Hari H
107 Dasar bucin
108 Gawangnya di bobol
109 Curhatan
110 Panen di Perancis
111 Pak polisi mesum
112 Romantis
113 Gaya ngesot
114 Made in Perancis
115 Nge-prank
116 Sedang......
117 Kompor Meleduk
118 Curi pandang
119 Jalan-jalan pagi
120 Abang bule
121 Aneh
122 Pingsan
123 Ada kehidupan lain di sini
124 Aku hamil?
125 Kembali ke rumah
126 Morning sickness
127 Gempa bumi
128 Menyesal??
129 Imun pagi
130 Bertemu lagi
131 Ke dokter
132 Di anggurin
133 Pengen bakso
134 Babymoon
135 Akan aku hantui
136 Pingsan
137 OTW lahiran
138 Gajah
139 Kualitas KW
140 Welcome to the world, Prince
141 Danique Francois Adiguna
142 Arvin bertemu baby Dan
143 Baby blues
144 Bertemu Robert
145 Last but not least
146 Pengumuman
147 Info novel baru
148 Si Dekilnya Pak Dokter
149 Novel baru ( Om Itu Suamiku )
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Nasib mahasiswa beasiswa
2
Bayi tampan
3
Dasar jelek
4
Masih jomblo
5
Ganteng tapi ngeselin
6
Bingung
7
Makan siang
8
Baby Arvin
9
Gael
10
Mas Seno
11
Jalan-jalan di mall part 1
12
Jalan-jalan di mall part 2
13
Jangan tertarik sama dia
14
Kabar buruk
15
Ayo kita menikah
16
Kebingungan Armell
17
Gagal halal
18
Sah
19
Cowok aneh
20
Di jodohkan
21
Tendangan maut
22
Drama pagi
23
Upik abu
24
Berjodoh
25
Kesal
26
Mood booster
27
Kecebong
28
Bucin
29
Ibu negara ngambek
30
Cemburu part 1
31
Cemburu part 2
32
Untung banyak
33
Tanda tanya
34
Kecurigaan
35
Mengetahui
36
Penculikan
37
Kebingungan Seno
38
Titik terang
39
Penyelamatan
40
Sakitnya Seno
41
Terpaksa apa ngarep?
42
Mulai bucin
43
Boro-boro
44
Cobaan atau Anugerah
45
Kesal
46
Cerita
47
Kutu raksasa
48
Takut
49
Tanya hati kamu
50
Janda ting-ting
51
Unboxing
52
Cerita tentang baby Arvin
53
Bertemu lagi
54
Punya bayi sendiri?
55
Servis asoy....
56
Salah paham terselesaikan
57
Nge-date
58
Ngontrak kita euy.....
59
The real....
60
Mengigau
61
Punya cucu?
62
Virus bucin
63
Streaming hot live
64
Suamiku yang pertama
65
Dejavu
66
Kemarahan Robert
67
Rencana
68
Alex
69
Kemarahan Seno
70
Kesalahpahaman
71
Kenyataan yang mengejutkan
72
Kita kerjai suamimu
73
Bertemu adik Armell
74
Merindukanmu
75
Istriku hilang
76
You like a ghost
77
Bertemu
78
Papa tagih janjimu
79
Tangan terampil
80
Nggak dapet pelukan??
81
Ketemu ayah kandung Arvin
82
Dikit doang beb..
83
Posesif
84
Panik
85
Penyakit berbahaya?
86
Bingung
87
Ijinkan aku menemanimu
88
Kenapa Tuhan mengambil dia??
89
Mau pulang ke kampung
90
Rindu
91
Sugar baby
92
Gue udah unboxing
93
Kembali
94
Jamud
95
Ngapa-ngapain
96
Si Desong
97
Rencana pesta pernikahan
98
Aku mencintaimu
99
Sugar Daddy
100
Bule kampreto
101
Di culik lagi
102
Bertemu masa lalu Seno
103
Jadilah istri yang baik
104
Takut jarum
105
Ada sayapnya?
106
Hari H
107
Dasar bucin
108
Gawangnya di bobol
109
Curhatan
110
Panen di Perancis
111
Pak polisi mesum
112
Romantis
113
Gaya ngesot
114
Made in Perancis
115
Nge-prank
116
Sedang......
117
Kompor Meleduk
118
Curi pandang
119
Jalan-jalan pagi
120
Abang bule
121
Aneh
122
Pingsan
123
Ada kehidupan lain di sini
124
Aku hamil?
125
Kembali ke rumah
126
Morning sickness
127
Gempa bumi
128
Menyesal??
129
Imun pagi
130
Bertemu lagi
131
Ke dokter
132
Di anggurin
133
Pengen bakso
134
Babymoon
135
Akan aku hantui
136
Pingsan
137
OTW lahiran
138
Gajah
139
Kualitas KW
140
Welcome to the world, Prince
141
Danique Francois Adiguna
142
Arvin bertemu baby Dan
143
Baby blues
144
Bertemu Robert
145
Last but not least
146
Pengumuman
147
Info novel baru
148
Si Dekilnya Pak Dokter
149
Novel baru ( Om Itu Suamiku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!