Jalan-jalan di mall part 1

Seno mengajak Armell dan baby Arvin jalan-jalan di sebuah mall besar di ibukota. Baby Arvin yang berada dalam gendongan Seno terlihat sangat senang. Matanya yang belok melihat kesana kemari. Melihat lampu berwarna-warni, berbagai macam barang yang di gantung, dan masih banyak lagi.

Armell kebagian membawa tas yang berisi segala perlengkapan baby Arvin, ada susu, botol susu, popok, juga baju. Mereka berjalan berdampingan. Siapapun yang melihat, pasti mengira mereka adalah pasangan suami istri yang sedang mengajak buah hati mereka jalan-jalan sore.

Saat sampai di outlet baby and kids, Seno mengajak Armell masuk.

" Kita kesini dulu. " ajak Seno sambil menggiring Armell masuk.

Tapi Armell segera berhenti mendadak dan membuat Seno menabraknya. " Mau ngapain kita kesini ? " tanya Armell membalikkan badannya menghadap Seno.

" Ngapain juga mesti berhenti mendadak. Hampir aja Arvin ketendang. " Seno mengomeli Armell. " Kita kesini ya mau belanja keperluan Arvin. " Seno segera menjelaskan maksudnya mengajak Armell masuk ke outlet baby and kids sebelum kena omel pengunjung lain karena mereka berhenti tepat di depan pintu.

" Belanja? Tapi bapak...eh, mas.." Armell segera meralat panggilannya. " Saya belum mulai magang. Jadi saya belum mendapatkan gaji. Dan uang yang di tinggalkan seseorang dalam keranjang dulu sudah menipis. Kebutuhan baby Arvin yang lain masih banyak. Jadi saya harus bisa menyeleksi, mana yang benar-benar butuh, mana yang masih bisa di tunda dulu. " jelas Armell dengan tegas.

" Ck! Udah, masuk dulu ayo. Kita menghalangi pengunjung lain kalau kita berada di sini. " ajak Seno sambil mendorong paksa tubuh Armell. Tapi Armell tetap menolak. Dia menahan tubuhnya hingga tidak terdorong masuk oleh Seno.

" Kita tidak perlu masuk kesini mas. " ucap Armell lembut tapi tegas.

" Kita tetap akan masuk. Arvin butuh beberapa barang. Dan lo nggak perlu khawatir masalah uang. Hari ini, semuanya, apapun, gue yang bayar. " jawab Seno tak terbantahkan.

" Tap ..." baru saja Armell hendak membantah, Seno kembali mendorongnya dan kali ini, dengan tenaga yang cukup kuat. Jadi mau tidak mau, Armell ikut masuk.

" Lo gendong Arvin dulu. Gue ambil keranjang belanja dulu. " ucap Seno sambil memberikan baby Arvin ke gendongan Armell. Masih dengan raut muka bingung dan berpikir, Armell menggendong baby Arvin.

Seno pergi meninggalkan armell dan baby Arvin untuk mengambil keranjang belanja yang ada di sebelah mereka. Tak lama kemudian, Seno kembali menghampiri armell dan baby Arvin dengan membawa keranjang belanja yang di dalamnya sudah ada barangnya.

Seno mengambil barang yang ada di dalam keranjang, kemudian membuka bungkusnya.

" Kok, beli gendongan? Kan baby Arvin udah punya. " tanya Armell sambil memperhatikan Seno memakai gendongan yang diambilnya tadi.

" Iya, gue tahu. Tapi kita juga butuh gendongan yang seperti ini. Nggak mungkin kan, gue pakai selendang yang biasa lo pakai buat gendong Arvin? Apa kata dunia entar. Lagian, kalau pakai selendang terus, bahu lo emang nggak sakit? " jelas Seno sambil memakai gendongan untuk baby Arvin dan kemudian mengambil kembali baby Arvin dari tangan armell.

" Nah, seperti ini. Pundak lo nggak bakalan sakit kalau pakai ini. " tunjuk Seno saat baby Arvin sudah berada dalam gendongannya.

Armell manggut-manggut, sambil memegang pundaknya yang sebelah kanan yang memang akhir-akhir ini sering terasa nyeri karena menggendong baby Arvin yang semakin hari semakin bertambah berat badannya.

Seno mulai berjalan menyusuri rak-rak yang ada di outlet itu.

" Arvin butuh ini. " tunjuk Seno ke sebuah tas khusus bayi. " Ambil itu taruh di keranjang. " perintahnya. Tapi Armell malah diam tidak mengambil tas itu. Membuat Seno kembali berkata, " Tas itu buat tempat baju-baju, susu, botol susu, mainan, sama pampersnya Arvin kalau sedang di ajak keluar. Masak iya lo mau taruh di tas lo itu terus. Tas lo itu pasti biasa lo pakai kuliah kan? Kalau kena susu terus basah, Lo juga yang repot. "

Armell mengangguk. Bener juga apa yang di bilang seno. Armellpun mengambil tas yang ada di rak di depannya. Kemudian mereka kembali berjalan. Seno menyuruh Armell memilih beberapa baju buat baby Arvin. Armell sudah tidak membantah lagi dengan perintah Seno karena apa yang Seno katakan memang benar adanya.

Baby Arvin butuh baju baru karena bajunya yang lama sudah hampir tidak muat. Baby Arvin juga butuh botol susu lagi biar Armell tidak kerepotan kalau di malam hari baby Arvin terbangun berkali-kali karena haus dan Armell harus mencuci botol susunya dulu karena botol susu Arvin hanya satu. Dan masih banyak lagi yang Seno belikan untuk baby Arvin.

Setelah merasa semuanya sudah terbeli, Seno dan Armell menuju ke kasir. Armell mengeluarkan satu persatu barang belanjaan mereka. Kasir menyecan semua barcode barang yang di beli Seno.

" Oh iya kak, masih satu lagi belanjanya. Ini. " ucap Seno sambil menunjuk gendongan yang ia pakai untuk menggendong baby Arvin. " Apa kakak bisa menyecan barcode lewat situ? " tanya Seno .

" Bisa, tuan. " jawab kasirnya.

" Maaf, saya langsung memakainya. Soalnya kami lupa membawa gendongan tadi dari rumah. " jelas Seno membuat alasan.

Sang kasir tersenyum manis. ' Cowok ini tampan sekali. Coba aja belum punya istri. ' batin sang kasir sambil melirik ke arah Armell.

" Duh, bayinya lucu sekali. Tampan ya seperti papanya. " ucap sang kasir.

" Terimakasih. Tapi banyak orang bilang dia seperti mamanya loh. " jawab Seno dengan sengaja karena melihat sang kasir yang sok keganjenan. Sang kasir hanya melirik sekilas ke arah Armell. Armell yang tahu kalau dia sedang di lirik hanya cuek saja dan pura-pura tidak mendengar.

" Berapa bulan usia bayinya, Bu? " tanya sang kasir berbasa-basi bertanya ke Armell. Armell terkejut saat mendengar dirinya di panggil Bu. Armell tidak langsung menjawab pertanyaan sang kasir karena dia merasa bukan ibu-ibu.

" Sayang...." panggil Seno ke Armell membuat Armell merinding disko dan membelalakkan matanya tajam ke arah Seno yang berdiri di sampingnya.

Tapi Seno sepertinya tidak menanggapi protes Armell. Dia bahkan melanjutkan ucapannya, " Sayang, di tanya kok diam saja. Berapa bulan usia bayi kita? "

Armell masih tidak bergeming. Membuat Seno merangkul pundaknya dengan sebelah tangannya dan mengerjab-ngerjabkan matanya sambil sesekali melirik ke arah sang kasir yang sok kecantikan itu meminta supaya Armell mau bersandiwara dengannya. Armell yang memahami maksud Seno, langsung ikut berakting.

" Oh, bayi kita ya sayang. Masak kamu udah lupa. Kan kita buatnya juga barengan. " ucap Armell dengan nada manja.

" Kan kakaknya ini nanyanya ke kamu, sayang. " tukas Seno .

" Dia baru tiga bulan kak. Ganteng ya anak kami? Suami saya benar. Banyak orang bilang dia mirip sama saya ketimbang sama papanya. " jawab Armell sambil menunjukkan senyum termanisnya. Padahal di hati dia berasa mau muntah dengan aktingnya.

Sang kasir sudah tidak menjawab dan bertanya lagi. Dia langsung memberitahu berapa Seno harus membayar atas belanjaannya. Karena dia tidak ingin melihat Seno dan Armell bermesraan lebih lama di depannya. Membuatnya iri saja.

Setelah membayar semua belanjaannya, Seno dan Armell segera meninggalkan tempat itu. Di luar pintu, Armell segera menepis tangan Seno yang berada di pundaknya. Begitu juga dengan Seno yang langsung melepas rangkulannya ke Armell. Keduanya menjadi sama-sama canggung.

***

bersambung

Terpopuler

Comments

Herlina Lina

Herlina Lina

takut ketemu mamanya seno d mall tar d sangka istrinya lg

2024-05-25

0

riby_chan

riby_chan

😂😂😂 padahal si Gael ngarep tu sama Armel 😜

2022-06-04

2

Momy Haikal

Momy Haikal

mudah-mudahan ketauan maminya trus dinikahin secepatnya

2022-01-03

2

lihat semua
Episodes
1 Nasib mahasiswa beasiswa
2 Bayi tampan
3 Dasar jelek
4 Masih jomblo
5 Ganteng tapi ngeselin
6 Bingung
7 Makan siang
8 Baby Arvin
9 Gael
10 Mas Seno
11 Jalan-jalan di mall part 1
12 Jalan-jalan di mall part 2
13 Jangan tertarik sama dia
14 Kabar buruk
15 Ayo kita menikah
16 Kebingungan Armell
17 Gagal halal
18 Sah
19 Cowok aneh
20 Di jodohkan
21 Tendangan maut
22 Drama pagi
23 Upik abu
24 Berjodoh
25 Kesal
26 Mood booster
27 Kecebong
28 Bucin
29 Ibu negara ngambek
30 Cemburu part 1
31 Cemburu part 2
32 Untung banyak
33 Tanda tanya
34 Kecurigaan
35 Mengetahui
36 Penculikan
37 Kebingungan Seno
38 Titik terang
39 Penyelamatan
40 Sakitnya Seno
41 Terpaksa apa ngarep?
42 Mulai bucin
43 Boro-boro
44 Cobaan atau Anugerah
45 Kesal
46 Cerita
47 Kutu raksasa
48 Takut
49 Tanya hati kamu
50 Janda ting-ting
51 Unboxing
52 Cerita tentang baby Arvin
53 Bertemu lagi
54 Punya bayi sendiri?
55 Servis asoy....
56 Salah paham terselesaikan
57 Nge-date
58 Ngontrak kita euy.....
59 The real....
60 Mengigau
61 Punya cucu?
62 Virus bucin
63 Streaming hot live
64 Suamiku yang pertama
65 Dejavu
66 Kemarahan Robert
67 Rencana
68 Alex
69 Kemarahan Seno
70 Kesalahpahaman
71 Kenyataan yang mengejutkan
72 Kita kerjai suamimu
73 Bertemu adik Armell
74 Merindukanmu
75 Istriku hilang
76 You like a ghost
77 Bertemu
78 Papa tagih janjimu
79 Tangan terampil
80 Nggak dapet pelukan??
81 Ketemu ayah kandung Arvin
82 Dikit doang beb..
83 Posesif
84 Panik
85 Penyakit berbahaya?
86 Bingung
87 Ijinkan aku menemanimu
88 Kenapa Tuhan mengambil dia??
89 Mau pulang ke kampung
90 Rindu
91 Sugar baby
92 Gue udah unboxing
93 Kembali
94 Jamud
95 Ngapa-ngapain
96 Si Desong
97 Rencana pesta pernikahan
98 Aku mencintaimu
99 Sugar Daddy
100 Bule kampreto
101 Di culik lagi
102 Bertemu masa lalu Seno
103 Jadilah istri yang baik
104 Takut jarum
105 Ada sayapnya?
106 Hari H
107 Dasar bucin
108 Gawangnya di bobol
109 Curhatan
110 Panen di Perancis
111 Pak polisi mesum
112 Romantis
113 Gaya ngesot
114 Made in Perancis
115 Nge-prank
116 Sedang......
117 Kompor Meleduk
118 Curi pandang
119 Jalan-jalan pagi
120 Abang bule
121 Aneh
122 Pingsan
123 Ada kehidupan lain di sini
124 Aku hamil?
125 Kembali ke rumah
126 Morning sickness
127 Gempa bumi
128 Menyesal??
129 Imun pagi
130 Bertemu lagi
131 Ke dokter
132 Di anggurin
133 Pengen bakso
134 Babymoon
135 Akan aku hantui
136 Pingsan
137 OTW lahiran
138 Gajah
139 Kualitas KW
140 Welcome to the world, Prince
141 Danique Francois Adiguna
142 Arvin bertemu baby Dan
143 Baby blues
144 Bertemu Robert
145 Last but not least
146 Pengumuman
147 Info novel baru
148 Si Dekilnya Pak Dokter
149 Novel baru ( Om Itu Suamiku )
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Nasib mahasiswa beasiswa
2
Bayi tampan
3
Dasar jelek
4
Masih jomblo
5
Ganteng tapi ngeselin
6
Bingung
7
Makan siang
8
Baby Arvin
9
Gael
10
Mas Seno
11
Jalan-jalan di mall part 1
12
Jalan-jalan di mall part 2
13
Jangan tertarik sama dia
14
Kabar buruk
15
Ayo kita menikah
16
Kebingungan Armell
17
Gagal halal
18
Sah
19
Cowok aneh
20
Di jodohkan
21
Tendangan maut
22
Drama pagi
23
Upik abu
24
Berjodoh
25
Kesal
26
Mood booster
27
Kecebong
28
Bucin
29
Ibu negara ngambek
30
Cemburu part 1
31
Cemburu part 2
32
Untung banyak
33
Tanda tanya
34
Kecurigaan
35
Mengetahui
36
Penculikan
37
Kebingungan Seno
38
Titik terang
39
Penyelamatan
40
Sakitnya Seno
41
Terpaksa apa ngarep?
42
Mulai bucin
43
Boro-boro
44
Cobaan atau Anugerah
45
Kesal
46
Cerita
47
Kutu raksasa
48
Takut
49
Tanya hati kamu
50
Janda ting-ting
51
Unboxing
52
Cerita tentang baby Arvin
53
Bertemu lagi
54
Punya bayi sendiri?
55
Servis asoy....
56
Salah paham terselesaikan
57
Nge-date
58
Ngontrak kita euy.....
59
The real....
60
Mengigau
61
Punya cucu?
62
Virus bucin
63
Streaming hot live
64
Suamiku yang pertama
65
Dejavu
66
Kemarahan Robert
67
Rencana
68
Alex
69
Kemarahan Seno
70
Kesalahpahaman
71
Kenyataan yang mengejutkan
72
Kita kerjai suamimu
73
Bertemu adik Armell
74
Merindukanmu
75
Istriku hilang
76
You like a ghost
77
Bertemu
78
Papa tagih janjimu
79
Tangan terampil
80
Nggak dapet pelukan??
81
Ketemu ayah kandung Arvin
82
Dikit doang beb..
83
Posesif
84
Panik
85
Penyakit berbahaya?
86
Bingung
87
Ijinkan aku menemanimu
88
Kenapa Tuhan mengambil dia??
89
Mau pulang ke kampung
90
Rindu
91
Sugar baby
92
Gue udah unboxing
93
Kembali
94
Jamud
95
Ngapa-ngapain
96
Si Desong
97
Rencana pesta pernikahan
98
Aku mencintaimu
99
Sugar Daddy
100
Bule kampreto
101
Di culik lagi
102
Bertemu masa lalu Seno
103
Jadilah istri yang baik
104
Takut jarum
105
Ada sayapnya?
106
Hari H
107
Dasar bucin
108
Gawangnya di bobol
109
Curhatan
110
Panen di Perancis
111
Pak polisi mesum
112
Romantis
113
Gaya ngesot
114
Made in Perancis
115
Nge-prank
116
Sedang......
117
Kompor Meleduk
118
Curi pandang
119
Jalan-jalan pagi
120
Abang bule
121
Aneh
122
Pingsan
123
Ada kehidupan lain di sini
124
Aku hamil?
125
Kembali ke rumah
126
Morning sickness
127
Gempa bumi
128
Menyesal??
129
Imun pagi
130
Bertemu lagi
131
Ke dokter
132
Di anggurin
133
Pengen bakso
134
Babymoon
135
Akan aku hantui
136
Pingsan
137
OTW lahiran
138
Gajah
139
Kualitas KW
140
Welcome to the world, Prince
141
Danique Francois Adiguna
142
Arvin bertemu baby Dan
143
Baby blues
144
Bertemu Robert
145
Last but not least
146
Pengumuman
147
Info novel baru
148
Si Dekilnya Pak Dokter
149
Novel baru ( Om Itu Suamiku )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!