19. Kandidat

Ruang kerja.

Ammar menyerahkan hasil laporan yang membuat Robbet bangga dan senang dengan hasilnya, kini Robbet harus menepati janjinya kepada Ammar.

" Okk baik lah sesuai dengan kesepakatan kita, ayah akan menepati janji ayah, ayah mengizinkanmu, tapi ingat,! jangan sampai kamu mengecewakan ayah.! " ucap Robbet yang sedang menepuk pundak Ammar.

" In sya allah yah, terimakasih yah. " ucap Ammar sambil mencium tangan Robbet dan memeluknya.

Ammar dan Robbet membuat kesepakatan apabila Ammar yang langsung terjun mengatasi Proyek kerja sama antara perusahaan Lior dan PT Abqori Energi dengan hasil yang memusakan, Ammar meminta Robbet mengizinkan Ernata untuk memeluk agama Islam lagi dan melamar (kitbah) Ernata, ternyata ini lah yang membuat Ammar tidak mengangkat telephone atau pesan dari Ernata, karena dia ingin fokus pada satu titik.

Di balik keseriusan membahas kerja sama Robbet dan Ammar yang di seling oleh canda tawa, ternyata ada sosok yang sedang memperhatikan mereka.

" Eehhh bik Sumi mau apa?" tanya Ernata yang mencegat bik Sumi untuk masuk kedalam.

" Ini non bibik mau anterin minuman untuk tamu bapak" ucap bik Sumi.

" Dah bik, biar saya aja gak apa apa, bik Sumi pasti cape kan seharian kerja.? " ucap Ernata yang merebut nampan minuman dari bik Sumi.

Tok tok tok... suara pintu di ketuk.

"Ayah, nih minumannya" ucap Ernata.

" Loh bik Sumi nya kemana? " ucap Robbet.

" Heheh bik Sumi lagi sibuk ya di dapur, jadi Ernata yang nagterin minumannya" ucap Ernata yang meletakan minumannya ke meja sambil tersipu malu.

Ammar yang melihat Ernata membawa minumannya membuat Ammar senang sekaligus ada rasa deg deg gan. membuat sepasang sejoli ini senyum senyum sendiri.

Sedangkan Robbet yang melihatnya pun ikut tersenyum.

" Silakan diminum yah, kak Ammar" ucap Ernata yang tersenyum malu.

" Terimkasih" ucap Ammar yang meminumnya dengan baca basmalah sambil melirik ke arah Ernata.

" Eehmmm... " deheman ayah Robbet seakan Ernata bisa menebak ayah nya ingin menyuruhnya untuk keluar lagi.

Ernata keluar ruangan ayah nya dengan sedikit cemberut akhirnya Ernata pun turun ke ruang Tv.

Beberapa menit kemudian Robbet dan Ammar keluar dari ruang kerja dan menuruni anak tangga menuju ruang TV.

"Ahh nak Ammar terimakasi atas laporannya, kebetulan saya ada meeting online dengan karyawan saya di Prancis jadi mohon maaf apabila saya tinggal bersama Ernata, silahkan kalian ngobrol berdua, ayah tinggal dulu ya.." ucap Robbet yang melihat jam tangan nya pukul 20 : 37 yang mungkin di prancis menujukan pukul 15 : 37 siang.

"Oh ya yah gak apa apa, terimakasi yah" ucap Ammar, Robbet pun meninggalkan Ammar bersama Ernata.

" Kak Ammar aku panggilin bik Sumi dulu ya" ucap Ernata yang memanggil bik Sumi

" Loh kenapa panggil bik sumi? nanti bik Sumi jadi orang ke 3 nya loh... kan kita mau pacaran" ledek Ammar yang mulai menggoda.

" Istighfar kak" ucap Ernata.

" Bercanda." ucap Ammar

Bik Sumi seperti biasa menjadi wasit antara Ernata dan Ammar di kala Ernata sedang berduaan dengan laki laki.

Ting tong...

" Maaf non bibik bukakan pintu dulu " bik Sumi membukaan pintu dan kembali membawa makanan sate kambing, ayam bakar, martabak telor dan Manis.

" Loh apa itu bik? "

"Gak tau non katanya orang sini yang mesen" ucap Bik sumi dan di lirik oleh Ernata ke Ammar.

" Oh ya tadi aku yang mesen online. " ycap Ammar

" Banyak banget kamu pesannya, udah kaya mau hajatan aja, bik taruh di sini sedikit aja ya, sebagiannya buat bik Sumi dan asisten yang lainnya ya bik. " ucap suruh Ernata.

" Baik non, terimakasi non terimakasi den Ammar. " ucap Bik Sumi dan di anggukan oleh Ammar.

"Kak makasi ya."

" Aku yang seharusnya bilang terimaksi sama kamu, maaf aku gak ada saat kamu butuhin" ucap Ammar yang melihat ke arah Ernata.

" Boleh aku bertanya.? " tanya Ernata

" Apa? "

"Kenapa kamu manggil ayah aku dengan sebutan ayah ?

"Karena ingin." ucap singat Ammar yang lagi lagi membuat Ernata kesal.

" Ingin.? " ucap Ernata. yang mengubah posisi duduknya.

"Ehhh tuh kan ngambek lagi, jangan ngambek lagi... katanya kangen? tapi pas ketemu malah di ambekin. " ucap Ammar yang menarik baju Ernata agar tidak pergi.

" Astagfirullah PD banget si jadi orang? siapa yang kangen? " langsung balik ke arah Ammar.

"Nat, waktu aku kasih kerudung ke kamu, aku serius. Aku mau mengajak kamu masuk agama islam lagi, aku ingin kamu menjadi makmum ku, " ucap Ammar yang mendengar Ernata beristigfar. Ernata hanya terdiam.

"Nat, mungkin aku gak bisa seromantis yang lainnya, tidak tau cara bertutur kata atau membeli barang barang brended yang membuat hati mu luluh, Nat, apa kau bersedia menjadi makmum ku?"

Sambil mengeluarkan kerudung dari sakunya dan jam tangan yang tertinggal di mobil Ammar.

Ammar memberikan kerudung lalu memakaikannya ke kepala Ernata begitu juga jam tanganya, Ammar sempat berhenti ketika melihat gelang pemberian Shandy.

Ernata masih terdiam tidak berani mengeluarkan satu kata pun,

" Maaf kan aku Nat " Ammar

" untuk..?"

"Karena sudah meminjam nama mu untuk ku sebut di sepertiga malam ku. " ucap Ammar. yang melepaskan gelang pemberian Shandy. dan menganti gelang pemerian Ammar.

Ernata langsung meneteskan air mata karena selama ini dia juga sudah meminjam nama Ammar untuk di selipkan di dalam doanya.

" Aku ingin mengajak kamu ke suatu tempat besok, kalau kamu mau aku akan jemput kamu jam 9. aku sudah minta ijin sama ayah dan ayah sudah mengijinkanya. " ucap Ammar.

" Kemana?"

" Surpise, apa kamu mau? " ucap Ammar dan di anggukan oleh Ernata.

" Really..? ok kalau gitu, aku pamit pulang dulu, langsung bobo, ingat baca doa tidur, jangan baca doa makan okk..! ucap Ammar yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

" Apa si ka Ammar. " ucap Ernata yang mengantar Ammar ke luar.

" Salam buat ibu kak" ucap Ernata.

" Ya, salam juga buat omah dan ayah, aku pulang dulu" ucap Ammar yang ingin sekali memeluknya tapi di tahan.

Ammar langsung menginjakan mobil kantornya, dalam perjalanan Ammar merasa bahagia sekaligus bingung.

"Yeeesss..! Alhamdulillah ya allah," ucap Ammar yang senang karena Ernata memberikan lampu hijau pada dirinya

" Eh tunggu dulu, tapi siapa yang sudah memasang alat secanggih ini" ucap Ammar yang memegang kalung salib Ernata yang anti tembus peluru.

Robbet memberikan kalung salib Ernata ke Ammar untuk di selidiki lebih lanjut.

🌹

Pagi hari,

Dengan penampilan yang rapih, cool, Ammar keluar dari rumah dan ke bagasi mobilnya sambil memainkan handphone nya Ammar menelephon seseorang.

"Hallo Assalamualakum bu, " ucap Ammar dan di balas salam ibu Ainun.

" Bu Ammar pamit dulu ya, mau jemput Ernata doakan Ammar agar Ammar bisa ajak Ernata kesitu bertemu sama ibu." ucap Ammar di telephone.

" Ibu selalu doa kan kamu nak... oia apa Nabila sudah tau?

" Belum bu... Nanti Ammar kasih tau ke dia"

" Apakah kamu yakin dengan pilihan mu? " ucap Ainun yang menyakinkan hati Ammar.

" In sya allah yakin bu. "

" Ya sudah hati hati dijalan"

"Ya bu terimakasi doa doa nya bu, assalamualaikum " ucap Ammar yang mematikan handphonenya.

Ketika hendak mau membuka pintu mobil, Nabila membawakan bingkisan untuk Ammar.

" Bang Ammar, ini untuk bang Ammar " panggil Nabila mendekati Ammar

" Apa ini Nabila, ?" tanya Ammar.

"Ini kue bikinan Nabila semalam, oia ini untuk ibu dan ini untuk bang Ammar. "

" Ma sya allah, Jazakillahu Khairan ( terimakasi) Nabila," ucap Ammar sambil menerima makanan dari Nabila.

" Sama sama bang, jangan lupa dimakan ya"

" Ya nanti abang makan buatan Nabila, abang berangkat dulu ya," ucap Ammar

Nabila melambaikan tangan dengan senyuman di wajahnya.

Dalam 15 menit di pagi hari Ammar sudah sampai di rumah Ernata.

Ting tong...

Ceklek.. bik Sumi membukaan pintu

" Ehh ya Allah kirain bik Sumi siapa pagi pagi udah ada tamu, eh ternyata pangeran bik Sumi tohh," ucap bik Sumi.

" Ernata sudah bangun bik? "

" Sudah den dari subuh malah cantiknya, ciieee mau kencan ya.. bik Sumi ikut boleh gak? " ucap bik Sumi,

"Boleh si bik, tapi gak muat mobil saya bik..cuma muat buat 2 orang bi."

" Lagian den Ammar mau aja beli mobil yang cuma muat 2 orang, itu namanya mobil pelit den" ucap bik Sumi yang sebal

"Bik siapa yang datang? ko gak disuruh masuk? " ucap Grandma yang melihat Ammar

" Pagi omah"

" Pagi, ya tuhan cucu omah yang ganteng sudah datang, oia tunggu sebentar Ernata buruan Ammar udah nungguin nih, "

" Ya grandma bentar.." ucap Ernata yang berjalan ke arah Grandama.

Ammar terpesona melihat Ernata yang memakai baju muslim dan kerudung pemberian Ammar.

" Eh ya allah, " ucap bik sumi yang kaget melihat penampilan Ernata memakai baju muslim,

" Maksud kamu apa Sumi? ngatain fashion style saya jelek.? " ucap grandma dan bik Sumi hanya tersenyum sambil menggeleng geleng kepala.

" Ya sudah yu brangkat." ucap Ammar yang langsung berpamita dengan Grandma.

Ammar membukakan pintu mobil sportnya untuk Ernata tetapi Ernata hanya terdiam.

" Loh ko diem? hayo masuk. " aja Ammar.

" Emang gak ada mobil lain ya? selain mobil ini? " ucap Ernata yang masih cemburu menginggat ada sosok wanita yang pernah duduk di mobil Ammar.

" Loh kenapa Emangnya? ada yang salah? "

ucap Ammar bingung.

" Gak salah si, emang gak apa kalau aku duduk di mobil kamu? nanti ada yang marah lagi. " ucap Ernata yang sedikit cemburu.

" Hahaha siapa? gak ada yang marah, orang cuma kamu kok yang jadi kandidatnya. " ucap Ammar.

" Kandidat?? " ucap Ernata yang di dorong masuk oleh Ammar. Ammar pun langsung masuk ke dalam mobil, mobil pun berjalan.

" Kita mau ke mana?

" Ada deh" ucap Ammar ,

Mobil pun berjalan memasuki tol dan keluar tol memasuki daerah yang sejuk pegunungan ya Asri, selama perjalanan jantung Ernata dan Ammar saling berpautan dag dig dug, karena tidak ada bik Sumi yang menjadi wasitnya

Sampai di tempat tujuan Ammar memakirkan mobilnya dan turun berlari sambil membukaan pintu untuk Ernata.

" Loh ini kan villa yang kemarin aku nginep, " ucap Ernata.

" Masuk yuk, aku ingin kenalin kamu ke seseorang " ucap Ammar yang ingin sekali menggandeng tangan Ernata.

Ernata pun berjalan di samping Ammar sambil membawakan tas Eenata.

"Asalamuaikum " ucap Ammar. yang ternyata Ibu Ainun sudah menunggu di luar pintu karena mendengar suara mobil Ammar..

"Waalaikumussalam ma sya allah alhamdullilah sampai juga," ucap Ainun yang mencium wajah Ammar tanpa malu sama Ernata.

" Oia bu kenalin ini Ernata," ucap Ammar, Ernata langsung mencium tangan Ainun

" Ma sya allah cantiknya mantu ibu, " ucap Ainun yang membuat Ernata sedikit kaget dengan omongnya.

" Hayu masuk pasti cape ya," ucap Ainun.

" Kamu kok gak bilang aku kalau mau ajak aku kesini? " ucap Ernata berbisik dan Ammar hanya tersenyum.

Ernata masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu, Ernata melihat sekeliling ruang yang begitu tersusun rapih,

" Terimakasi ya nak kamu sudah mau menolong ibu, Alhamdulillah akhirnya ibu bisa melihat kamu, apa kamu baik baik saja" ucap Ainun sambil mengelus tangan Ernata.

" Sama sama bu, alhamdulillah Ernata baik baik saja bu, " ucap Ernata.

" Ya sudah ibu tinggal dulu ya kalian ngobrol saja dulu" ucap Ainun dan langsung meninggalkan Ammar dan Ernata.

" Mau ngobrol di depan? " ucap Ammar. yang berjalan keluar dan di susul Ernata.

"Kenapa kamu ngajak aku kesini?"

" Karena ibu mau bertemu dengan kamu? ucap Ammar yang mengajak Ernata ke halaman samping yang begitu luas,

" Iiiihhhh ma sya allah, apa aku boleh mencobanya" ucap Ernata yang melihat permainan anak panah.

" Apa kamu bisa? " ucap Ammar yang menyerahkan busurnya ke Ernata.

" Apa kamu mau mencoba bertanding dengan ku? " ucap Ernata yang menantang.

Jepreeettt... anak panah mulai melayang dann jleebbbb tepat di sasaran

Ammar menaiki kuda dan melemparkan anak panah ke target dan jllebbb tepat di samping anak panah Ernata.

Ammar pun membawa kuda 1 nya lagi untuk di tungganginya.

" Apa kamu bisa? " ucap Ammar

Ernata tanpa menjawab dia langsung menaiki kuda dan mengajak kuda itu untuk berlari dan jepppreeeettt... jjleeeppp busur melesat berjejer di tempat target.

" Apa cita cita mu? " ucap Ammar

" Aku ingin menjadi seorang yang bisa menegakkan ke adilan" ucap Ernata yang berlari lari kecil bersama Ammar menggunkan kuda

"Lalu apa cita cita mu? semua sudah kau miliki"

"Hahaha ada 1 yang belum ku miliki

" Apa? " Ernata

" Membuat seseorang menjadi seiman. dan menjadi makmum ku. " Ammar

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

ernata masih bimbang

2021-12-19

0

Siapa Aku?

Siapa Aku?

mudah-mudahan semua penderitaan yang dulu jangan sampai datang lagi ke diri ernata yah kak. biari seperti ini bahagia bersama ammar

2021-12-09

0

Senja Merona🍂

Senja Merona🍂

wuihhh amar to the poin 😍

2021-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG
2 Bab 2. Masa kecil Ernata
3 BAB 3. Masih Kecil
4 Bab 4. Permintaan Terakhir
5 Bab 5. ayah kandungnya
6 Bab 6. Ayat Suci
7 Bab 7. Gatot
8 Bab 8. My Darling
9 Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10 Bab 10. Panggil Nama
11 Bab 11. Galih Pratmajaya
12 Bab 12. Khitbah
13 Bab. 13 Otw Calon Istri
14 Bab 14. Harus Ikhlas
15 Bab 15. Veby
16 Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17 Bab 17. In sya allah Jodoh
18 Bab 18. Kekonyolan Ernata
19 19. Kandidat
20 Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21 Bab. 21. PENGUMUMAN
22 Bab 22. Panggil aku Mas
23 Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24 Bab 24. Marah nya Ammar
25 Bab 25. Sah...? Sah....!
26 Bab 26. Resepsi Pernikahan
27 Bab 27. Malam Pertama
28 Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29 Bab 29. Aku Ikhlaskan
30 Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31 Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32 Bab 32. I am yours and you are mine
33 Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34 Bab 34. Pengawal Pribadi
35 35. Madu..? Tawon...?
36 36. Veby is back
37 37. Come Back to Jakarta
38 38. Seblak
39 39. Ku tunggu janda Mu
40 40. Tertangkapnya Monica
41 41. Cemburu Frans
42 42. Merebut kembali
43 43. Ciuman ala ponsel
44 44. Cinta dan Benci
45 45. Terungkap Rey.
46 46. Perkelahian Sengit
47 47. Aini sakit part 1
48 48. Aini sakit part 2
49 49. Membuang Rasa Cinta
50 50. Bule Ed-dan
51 51. Saling Sindir.
52 Bab 52. Bertemu Rey
53 Bab 53. Lari Pagi
54 Bab 54. I Love You
55 Bab 55. Minta Penjelasan
56 Bab 56. Kenzo
57 Bab 57. Bunda..?
58 Bab 58. Tercabik cabik
59 Bab 59. Cuek bebek
60 Bab. 60. Salah Target
61 Bab. 61 Roti sobek
62 Bab 62. You're Amazing
63 Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64 Bab 64. Gagal move on
65 Bab 65. No..! Veby
66 Bab 66. Are you okay?
67 Bab 67. Bunda Ismi
68 Bab 68. Target 1
69 Bab 69. Target 2
70 Bab 70. Terbongkar Hamil.
71 Bab 71. Trimester pertama
72 bab 72. Dilema Ammar.
73 Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74 Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75 Bab 75 Aa...?
76 Bab 76. Dede Utun
77 Bab 77 . Somse
78 Bab 78. Sepasang
79 Bab 79. Berpisah?
80 Bab 80. Frustasi Ammar 1
81 bab 81 Frustasi 2
82 Bab. 82 Kakek Ammar
83 Bab 83 Sugar daddy Ammar
84 Bab 84. Istri atau Simpanan?
85 Bab 85. Hal yang menantang
86 Bab 86. Kepergian Aini
87 Bab 87. Perilaku Nabila
88 Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89 Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90 Bab 90. Terpesona Roy
91 Bab 91. Kencan
92 Bab 92. Saham untuk Roy
93 Bab 93. Naoumi samaran
94 Bab 94. liontin A&A
95 Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96 Bab 96. Tuduhan Nabila
97 Bab 97. Lupa Kamar
98 Bab 98. Siuman
99 Bab 99. Hidayah Nabila
100 Bab 100. Cemburu Roy
101 Bab 101. Calon istri Roy
102 Bab 102. Menunda perpisahan
103 Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104 Bab 104. Tahan Rindu
105 Bab 105. Ungkapan Nabila.
106 Bab 106. Sarah patah hati 1
107 Bab 107. Sarah patah hati 2
108 Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109 Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110 Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111 Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112 Bab 112. Nama si kembar
113 Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114 Bab 114. Malam yang di takutkan.
115 Bab 115. Permainan Panas Dingin
116 Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117 Bab 117. Akal licik Roy
118 Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119 Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120 Bab 120. Ke Gip Papih
121 Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122 Bab 122. Bom atom
123 Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124 Bab 124. Do you love me?
125 Bab 125. Virgin
126 Bab 126. Sayatan
127 Bab 127. Rencana menikah Roy
128 Bab 128. Drama Suami Istri
129 Bab 129. Saingan cinta
130 Bab. 130. Takut di rebut
131 Bab 131. Bakat terpendam Roy
132 Bab. 132. Kabar Duka
133 Bab 133. Drama cemburu.
134 Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135 Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136 Bab 136. The First Night Roy
137 Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138 Bab 138. Ketahuan Ammar
139 Bab. 139. Datang bulan
140 Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141 Bab 141. Terciduk Polisi
142 Bab. 142. Foto
143 Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144 Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145 Bab 145. Boooking tiga malam
146 Bab. 146 Ammar vs Aini
147 Bab 147. Baby sister si kembar
148 Bab 148. Rey kabur
149 bab 149. Wisuda
150 Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151 Bab. 151. Rasa Rindu
152 Bab. 152. kekhawatiran Aini
153 Bab. 153. Bertemu Naura
154 Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155 Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156 Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157 Bab. 157. Kabar duka
158 Bab. 158. Harus Ihklas
159 Bab. 159. Pengajian
160 Bab. 160. Tangisan Naura
161 Bab. 161. Perasaan Nabila
162 Bab. 162. Bujukan Ismi
163 Bab. 163. Jenguk Naura
164 Bab. 164. Kesempatan.
165 Bab. 157. kegigihan Rahman
166 Bab. 166. Si kembar diculik
167 Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168 Bab. 168. Balasan Rose
169 Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170 Bab. 170. Keputusan Aini
171 Bab. 171. Fakta Khan
172 Bab, 172. Kedatangan Ammar
173 Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174 Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175 Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176 Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177 Bab. 177. Memadu Rindu
178 Bab. 178. Happy Ending
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bab 1. PROLOG
2
Bab 2. Masa kecil Ernata
3
BAB 3. Masih Kecil
4
Bab 4. Permintaan Terakhir
5
Bab 5. ayah kandungnya
6
Bab 6. Ayat Suci
7
Bab 7. Gatot
8
Bab 8. My Darling
9
Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10
Bab 10. Panggil Nama
11
Bab 11. Galih Pratmajaya
12
Bab 12. Khitbah
13
Bab. 13 Otw Calon Istri
14
Bab 14. Harus Ikhlas
15
Bab 15. Veby
16
Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17
Bab 17. In sya allah Jodoh
18
Bab 18. Kekonyolan Ernata
19
19. Kandidat
20
Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21
Bab. 21. PENGUMUMAN
22
Bab 22. Panggil aku Mas
23
Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24
Bab 24. Marah nya Ammar
25
Bab 25. Sah...? Sah....!
26
Bab 26. Resepsi Pernikahan
27
Bab 27. Malam Pertama
28
Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29
Bab 29. Aku Ikhlaskan
30
Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31
Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32
Bab 32. I am yours and you are mine
33
Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34
Bab 34. Pengawal Pribadi
35
35. Madu..? Tawon...?
36
36. Veby is back
37
37. Come Back to Jakarta
38
38. Seblak
39
39. Ku tunggu janda Mu
40
40. Tertangkapnya Monica
41
41. Cemburu Frans
42
42. Merebut kembali
43
43. Ciuman ala ponsel
44
44. Cinta dan Benci
45
45. Terungkap Rey.
46
46. Perkelahian Sengit
47
47. Aini sakit part 1
48
48. Aini sakit part 2
49
49. Membuang Rasa Cinta
50
50. Bule Ed-dan
51
51. Saling Sindir.
52
Bab 52. Bertemu Rey
53
Bab 53. Lari Pagi
54
Bab 54. I Love You
55
Bab 55. Minta Penjelasan
56
Bab 56. Kenzo
57
Bab 57. Bunda..?
58
Bab 58. Tercabik cabik
59
Bab 59. Cuek bebek
60
Bab. 60. Salah Target
61
Bab. 61 Roti sobek
62
Bab 62. You're Amazing
63
Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64
Bab 64. Gagal move on
65
Bab 65. No..! Veby
66
Bab 66. Are you okay?
67
Bab 67. Bunda Ismi
68
Bab 68. Target 1
69
Bab 69. Target 2
70
Bab 70. Terbongkar Hamil.
71
Bab 71. Trimester pertama
72
bab 72. Dilema Ammar.
73
Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74
Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75
Bab 75 Aa...?
76
Bab 76. Dede Utun
77
Bab 77 . Somse
78
Bab 78. Sepasang
79
Bab 79. Berpisah?
80
Bab 80. Frustasi Ammar 1
81
bab 81 Frustasi 2
82
Bab. 82 Kakek Ammar
83
Bab 83 Sugar daddy Ammar
84
Bab 84. Istri atau Simpanan?
85
Bab 85. Hal yang menantang
86
Bab 86. Kepergian Aini
87
Bab 87. Perilaku Nabila
88
Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89
Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90
Bab 90. Terpesona Roy
91
Bab 91. Kencan
92
Bab 92. Saham untuk Roy
93
Bab 93. Naoumi samaran
94
Bab 94. liontin A&A
95
Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96
Bab 96. Tuduhan Nabila
97
Bab 97. Lupa Kamar
98
Bab 98. Siuman
99
Bab 99. Hidayah Nabila
100
Bab 100. Cemburu Roy
101
Bab 101. Calon istri Roy
102
Bab 102. Menunda perpisahan
103
Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104
Bab 104. Tahan Rindu
105
Bab 105. Ungkapan Nabila.
106
Bab 106. Sarah patah hati 1
107
Bab 107. Sarah patah hati 2
108
Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109
Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110
Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111
Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112
Bab 112. Nama si kembar
113
Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114
Bab 114. Malam yang di takutkan.
115
Bab 115. Permainan Panas Dingin
116
Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117
Bab 117. Akal licik Roy
118
Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119
Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120
Bab 120. Ke Gip Papih
121
Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122
Bab 122. Bom atom
123
Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124
Bab 124. Do you love me?
125
Bab 125. Virgin
126
Bab 126. Sayatan
127
Bab 127. Rencana menikah Roy
128
Bab 128. Drama Suami Istri
129
Bab 129. Saingan cinta
130
Bab. 130. Takut di rebut
131
Bab 131. Bakat terpendam Roy
132
Bab. 132. Kabar Duka
133
Bab 133. Drama cemburu.
134
Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135
Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136
Bab 136. The First Night Roy
137
Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138
Bab 138. Ketahuan Ammar
139
Bab. 139. Datang bulan
140
Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141
Bab 141. Terciduk Polisi
142
Bab. 142. Foto
143
Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144
Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145
Bab 145. Boooking tiga malam
146
Bab. 146 Ammar vs Aini
147
Bab 147. Baby sister si kembar
148
Bab 148. Rey kabur
149
bab 149. Wisuda
150
Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151
Bab. 151. Rasa Rindu
152
Bab. 152. kekhawatiran Aini
153
Bab. 153. Bertemu Naura
154
Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155
Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156
Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157
Bab. 157. Kabar duka
158
Bab. 158. Harus Ihklas
159
Bab. 159. Pengajian
160
Bab. 160. Tangisan Naura
161
Bab. 161. Perasaan Nabila
162
Bab. 162. Bujukan Ismi
163
Bab. 163. Jenguk Naura
164
Bab. 164. Kesempatan.
165
Bab. 157. kegigihan Rahman
166
Bab. 166. Si kembar diculik
167
Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168
Bab. 168. Balasan Rose
169
Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170
Bab. 170. Keputusan Aini
171
Bab. 171. Fakta Khan
172
Bab, 172. Kedatangan Ammar
173
Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174
Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175
Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176
Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177
Bab. 177. Memadu Rindu
178
Bab. 178. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!