Ruang kerja.
Ammar menyerahkan hasil laporan yang membuat Robbet bangga dan senang dengan hasilnya, kini Robbet harus menepati janjinya kepada Ammar.
" Okk baik lah sesuai dengan kesepakatan kita, ayah akan menepati janji ayah, ayah mengizinkanmu, tapi ingat,! jangan sampai kamu mengecewakan ayah.! " ucap Robbet yang sedang menepuk pundak Ammar.
" In sya allah yah, terimakasih yah. " ucap Ammar sambil mencium tangan Robbet dan memeluknya.
Ammar dan Robbet membuat kesepakatan apabila Ammar yang langsung terjun mengatasi Proyek kerja sama antara perusahaan Lior dan PT Abqori Energi dengan hasil yang memusakan, Ammar meminta Robbet mengizinkan Ernata untuk memeluk agama Islam lagi dan melamar (kitbah) Ernata, ternyata ini lah yang membuat Ammar tidak mengangkat telephone atau pesan dari Ernata, karena dia ingin fokus pada satu titik.
Di balik keseriusan membahas kerja sama Robbet dan Ammar yang di seling oleh canda tawa, ternyata ada sosok yang sedang memperhatikan mereka.
" Eehhh bik Sumi mau apa?" tanya Ernata yang mencegat bik Sumi untuk masuk kedalam.
" Ini non bibik mau anterin minuman untuk tamu bapak" ucap bik Sumi.
" Dah bik, biar saya aja gak apa apa, bik Sumi pasti cape kan seharian kerja.? " ucap Ernata yang merebut nampan minuman dari bik Sumi.
Tok tok tok... suara pintu di ketuk.
"Ayah, nih minumannya" ucap Ernata.
" Loh bik Sumi nya kemana? " ucap Robbet.
" Heheh bik Sumi lagi sibuk ya di dapur, jadi Ernata yang nagterin minumannya" ucap Ernata yang meletakan minumannya ke meja sambil tersipu malu.
Ammar yang melihat Ernata membawa minumannya membuat Ammar senang sekaligus ada rasa deg deg gan. membuat sepasang sejoli ini senyum senyum sendiri.
Sedangkan Robbet yang melihatnya pun ikut tersenyum.
" Silakan diminum yah, kak Ammar" ucap Ernata yang tersenyum malu.
" Terimkasih" ucap Ammar yang meminumnya dengan baca basmalah sambil melirik ke arah Ernata.
" Eehmmm... " deheman ayah Robbet seakan Ernata bisa menebak ayah nya ingin menyuruhnya untuk keluar lagi.
Ernata keluar ruangan ayah nya dengan sedikit cemberut akhirnya Ernata pun turun ke ruang Tv.
Beberapa menit kemudian Robbet dan Ammar keluar dari ruang kerja dan menuruni anak tangga menuju ruang TV.
"Ahh nak Ammar terimakasi atas laporannya, kebetulan saya ada meeting online dengan karyawan saya di Prancis jadi mohon maaf apabila saya tinggal bersama Ernata, silahkan kalian ngobrol berdua, ayah tinggal dulu ya.." ucap Robbet yang melihat jam tangan nya pukul 20 : 37 yang mungkin di prancis menujukan pukul 15 : 37 siang.
"Oh ya yah gak apa apa, terimakasi yah" ucap Ammar, Robbet pun meninggalkan Ammar bersama Ernata.
" Kak Ammar aku panggilin bik Sumi dulu ya" ucap Ernata yang memanggil bik Sumi
" Loh kenapa panggil bik sumi? nanti bik Sumi jadi orang ke 3 nya loh... kan kita mau pacaran" ledek Ammar yang mulai menggoda.
" Istighfar kak" ucap Ernata.
" Bercanda." ucap Ammar
Bik Sumi seperti biasa menjadi wasit antara Ernata dan Ammar di kala Ernata sedang berduaan dengan laki laki.
Ting tong...
" Maaf non bibik bukakan pintu dulu " bik Sumi membukaan pintu dan kembali membawa makanan sate kambing, ayam bakar, martabak telor dan Manis.
" Loh apa itu bik? "
"Gak tau non katanya orang sini yang mesen" ucap Bik sumi dan di lirik oleh Ernata ke Ammar.
" Oh ya tadi aku yang mesen online. " ycap Ammar
" Banyak banget kamu pesannya, udah kaya mau hajatan aja, bik taruh di sini sedikit aja ya, sebagiannya buat bik Sumi dan asisten yang lainnya ya bik. " ucap suruh Ernata.
" Baik non, terimakasi non terimakasi den Ammar. " ucap Bik Sumi dan di anggukan oleh Ammar.
"Kak makasi ya."
" Aku yang seharusnya bilang terimaksi sama kamu, maaf aku gak ada saat kamu butuhin" ucap Ammar yang melihat ke arah Ernata.
" Boleh aku bertanya.? " tanya Ernata
" Apa? "
"Kenapa kamu manggil ayah aku dengan sebutan ayah ?
"Karena ingin." ucap singat Ammar yang lagi lagi membuat Ernata kesal.
" Ingin.? " ucap Ernata. yang mengubah posisi duduknya.
"Ehhh tuh kan ngambek lagi, jangan ngambek lagi... katanya kangen? tapi pas ketemu malah di ambekin. " ucap Ammar yang menarik baju Ernata agar tidak pergi.
" Astagfirullah PD banget si jadi orang? siapa yang kangen? " langsung balik ke arah Ammar.
"Nat, waktu aku kasih kerudung ke kamu, aku serius. Aku mau mengajak kamu masuk agama islam lagi, aku ingin kamu menjadi makmum ku, " ucap Ammar yang mendengar Ernata beristigfar. Ernata hanya terdiam.
"Nat, mungkin aku gak bisa seromantis yang lainnya, tidak tau cara bertutur kata atau membeli barang barang brended yang membuat hati mu luluh, Nat, apa kau bersedia menjadi makmum ku?"
Sambil mengeluarkan kerudung dari sakunya dan jam tangan yang tertinggal di mobil Ammar.
Ammar memberikan kerudung lalu memakaikannya ke kepala Ernata begitu juga jam tanganya, Ammar sempat berhenti ketika melihat gelang pemberian Shandy.
Ernata masih terdiam tidak berani mengeluarkan satu kata pun,
" Maaf kan aku Nat " Ammar
" untuk..?"
"Karena sudah meminjam nama mu untuk ku sebut di sepertiga malam ku. " ucap Ammar. yang melepaskan gelang pemberian Shandy. dan menganti gelang pemerian Ammar.
Ernata langsung meneteskan air mata karena selama ini dia juga sudah meminjam nama Ammar untuk di selipkan di dalam doanya.
" Aku ingin mengajak kamu ke suatu tempat besok, kalau kamu mau aku akan jemput kamu jam 9. aku sudah minta ijin sama ayah dan ayah sudah mengijinkanya. " ucap Ammar.
" Kemana?"
" Surpise, apa kamu mau? " ucap Ammar dan di anggukan oleh Ernata.
" Really..? ok kalau gitu, aku pamit pulang dulu, langsung bobo, ingat baca doa tidur, jangan baca doa makan okk..! ucap Ammar yang langsung berdiri dari tempat duduknya.
" Apa si ka Ammar. " ucap Ernata yang mengantar Ammar ke luar.
" Salam buat ibu kak" ucap Ernata.
" Ya, salam juga buat omah dan ayah, aku pulang dulu" ucap Ammar yang ingin sekali memeluknya tapi di tahan.
Ammar langsung menginjakan mobil kantornya, dalam perjalanan Ammar merasa bahagia sekaligus bingung.
"Yeeesss..! Alhamdulillah ya allah," ucap Ammar yang senang karena Ernata memberikan lampu hijau pada dirinya
" Eh tunggu dulu, tapi siapa yang sudah memasang alat secanggih ini" ucap Ammar yang memegang kalung salib Ernata yang anti tembus peluru.
Robbet memberikan kalung salib Ernata ke Ammar untuk di selidiki lebih lanjut.
🌹
Pagi hari,
Dengan penampilan yang rapih, cool, Ammar keluar dari rumah dan ke bagasi mobilnya sambil memainkan handphone nya Ammar menelephon seseorang.
"Hallo Assalamualakum bu, " ucap Ammar dan di balas salam ibu Ainun.
" Bu Ammar pamit dulu ya, mau jemput Ernata doakan Ammar agar Ammar bisa ajak Ernata kesitu bertemu sama ibu." ucap Ammar di telephone.
" Ibu selalu doa kan kamu nak... oia apa Nabila sudah tau?
" Belum bu... Nanti Ammar kasih tau ke dia"
" Apakah kamu yakin dengan pilihan mu? " ucap Ainun yang menyakinkan hati Ammar.
" In sya allah yakin bu. "
" Ya sudah hati hati dijalan"
"Ya bu terimakasi doa doa nya bu, assalamualaikum " ucap Ammar yang mematikan handphonenya.
Ketika hendak mau membuka pintu mobil, Nabila membawakan bingkisan untuk Ammar.
" Bang Ammar, ini untuk bang Ammar " panggil Nabila mendekati Ammar
" Apa ini Nabila, ?" tanya Ammar.
"Ini kue bikinan Nabila semalam, oia ini untuk ibu dan ini untuk bang Ammar. "
" Ma sya allah, Jazakillahu Khairan ( terimakasi) Nabila," ucap Ammar sambil menerima makanan dari Nabila.
" Sama sama bang, jangan lupa dimakan ya"
" Ya nanti abang makan buatan Nabila, abang berangkat dulu ya," ucap Ammar
Nabila melambaikan tangan dengan senyuman di wajahnya.
Dalam 15 menit di pagi hari Ammar sudah sampai di rumah Ernata.
Ting tong...
Ceklek.. bik Sumi membukaan pintu
" Ehh ya Allah kirain bik Sumi siapa pagi pagi udah ada tamu, eh ternyata pangeran bik Sumi tohh," ucap bik Sumi.
" Ernata sudah bangun bik? "
" Sudah den dari subuh malah cantiknya, ciieee mau kencan ya.. bik Sumi ikut boleh gak? " ucap bik Sumi,
"Boleh si bik, tapi gak muat mobil saya bik..cuma muat buat 2 orang bi."
" Lagian den Ammar mau aja beli mobil yang cuma muat 2 orang, itu namanya mobil pelit den" ucap bik Sumi yang sebal
"Bik siapa yang datang? ko gak disuruh masuk? " ucap Grandma yang melihat Ammar
" Pagi omah"
" Pagi, ya tuhan cucu omah yang ganteng sudah datang, oia tunggu sebentar Ernata buruan Ammar udah nungguin nih, "
" Ya grandma bentar.." ucap Ernata yang berjalan ke arah Grandama.
Ammar terpesona melihat Ernata yang memakai baju muslim dan kerudung pemberian Ammar.
" Eh ya allah, " ucap bik sumi yang kaget melihat penampilan Ernata memakai baju muslim,
" Maksud kamu apa Sumi? ngatain fashion style saya jelek.? " ucap grandma dan bik Sumi hanya tersenyum sambil menggeleng geleng kepala.
" Ya sudah yu brangkat." ucap Ammar yang langsung berpamita dengan Grandma.
Ammar membukakan pintu mobil sportnya untuk Ernata tetapi Ernata hanya terdiam.
" Loh ko diem? hayo masuk. " aja Ammar.
" Emang gak ada mobil lain ya? selain mobil ini? " ucap Ernata yang masih cemburu menginggat ada sosok wanita yang pernah duduk di mobil Ammar.
" Loh kenapa Emangnya? ada yang salah? "
ucap Ammar bingung.
" Gak salah si, emang gak apa kalau aku duduk di mobil kamu? nanti ada yang marah lagi. " ucap Ernata yang sedikit cemburu.
" Hahaha siapa? gak ada yang marah, orang cuma kamu kok yang jadi kandidatnya. " ucap Ammar.
" Kandidat?? " ucap Ernata yang di dorong masuk oleh Ammar. Ammar pun langsung masuk ke dalam mobil, mobil pun berjalan.
" Kita mau ke mana?
" Ada deh" ucap Ammar ,
Mobil pun berjalan memasuki tol dan keluar tol memasuki daerah yang sejuk pegunungan ya Asri, selama perjalanan jantung Ernata dan Ammar saling berpautan dag dig dug, karena tidak ada bik Sumi yang menjadi wasitnya
Sampai di tempat tujuan Ammar memakirkan mobilnya dan turun berlari sambil membukaan pintu untuk Ernata.
" Loh ini kan villa yang kemarin aku nginep, " ucap Ernata.
" Masuk yuk, aku ingin kenalin kamu ke seseorang " ucap Ammar yang ingin sekali menggandeng tangan Ernata.
Ernata pun berjalan di samping Ammar sambil membawakan tas Eenata.
"Asalamuaikum " ucap Ammar. yang ternyata Ibu Ainun sudah menunggu di luar pintu karena mendengar suara mobil Ammar..
"Waalaikumussalam ma sya allah alhamdullilah sampai juga," ucap Ainun yang mencium wajah Ammar tanpa malu sama Ernata.
" Oia bu kenalin ini Ernata," ucap Ammar, Ernata langsung mencium tangan Ainun
" Ma sya allah cantiknya mantu ibu, " ucap Ainun yang membuat Ernata sedikit kaget dengan omongnya.
" Hayu masuk pasti cape ya," ucap Ainun.
" Kamu kok gak bilang aku kalau mau ajak aku kesini? " ucap Ernata berbisik dan Ammar hanya tersenyum.
Ernata masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu, Ernata melihat sekeliling ruang yang begitu tersusun rapih,
" Terimakasi ya nak kamu sudah mau menolong ibu, Alhamdulillah akhirnya ibu bisa melihat kamu, apa kamu baik baik saja" ucap Ainun sambil mengelus tangan Ernata.
" Sama sama bu, alhamdulillah Ernata baik baik saja bu, " ucap Ernata.
" Ya sudah ibu tinggal dulu ya kalian ngobrol saja dulu" ucap Ainun dan langsung meninggalkan Ammar dan Ernata.
" Mau ngobrol di depan? " ucap Ammar. yang berjalan keluar dan di susul Ernata.
"Kenapa kamu ngajak aku kesini?"
" Karena ibu mau bertemu dengan kamu? ucap Ammar yang mengajak Ernata ke halaman samping yang begitu luas,
" Iiiihhhh ma sya allah, apa aku boleh mencobanya" ucap Ernata yang melihat permainan anak panah.
" Apa kamu bisa? " ucap Ammar yang menyerahkan busurnya ke Ernata.
" Apa kamu mau mencoba bertanding dengan ku? " ucap Ernata yang menantang.
Jepreeettt... anak panah mulai melayang dann jleebbbb tepat di sasaran
Ammar menaiki kuda dan melemparkan anak panah ke target dan jllebbb tepat di samping anak panah Ernata.
Ammar pun membawa kuda 1 nya lagi untuk di tungganginya.
" Apa kamu bisa? " ucap Ammar
Ernata tanpa menjawab dia langsung menaiki kuda dan mengajak kuda itu untuk berlari dan jepppreeeettt... jjleeeppp busur melesat berjejer di tempat target.
" Apa cita cita mu? " ucap Ammar
" Aku ingin menjadi seorang yang bisa menegakkan ke adilan" ucap Ernata yang berlari lari kecil bersama Ammar menggunkan kuda
"Lalu apa cita cita mu? semua sudah kau miliki"
"Hahaha ada 1 yang belum ku miliki
" Apa? " Ernata
" Membuat seseorang menjadi seiman. dan menjadi makmum ku. " Ammar
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Aris Pujiono
ernata masih bimbang
2021-12-19
0
Siapa Aku?
mudah-mudahan semua penderitaan yang dulu jangan sampai datang lagi ke diri ernata yah kak. biari seperti ini bahagia bersama ammar
2021-12-09
0
Senja Merona🍂
wuihhh amar to the poin 😍
2021-12-03
0