Bab 7. Gatot

Konten bab ini memiliki 🔞 jadi bijaklah dalam membaca.

Setelah Ernata siuman, Ernata langsung di pindahkan ke ruang rawat inap, dengan penuh kesabaran Robbet pun merawat Ernata sampai dokter mengijikan untuk pulang.

Ruangan dokter.

"Terimaksih dok, kalo gitu saya pamit dulu" ucap Robbet yang keluar dari ruangan dokter dan berhenti sejenak di bangku sambil memegang kepalanya yang tidak pusing

" Ya walaupun Ernata di nyatakan sembuh, tapi bapak harus waspada pada bagian kepala Ernata, seperti yang saya katakan waktu selesai operasi kepada bapak. usahakan jangan sampe membuat Ernata menangis yang berlebihan, atau bahkan terbentur, karena itu akan memicu efek sakit yang amat luar biasa, dan akan berakibat fatal pada Ernata." tegas dokter yang terus teringang di kepala Robbet.

"Kak, gimana kata dokter apa Ernata sudah boleh pulang?" ucap Jhon membuat Robbet tersadar kembali.

"Jhon, kakak akan bawa Ernata kembali ke Indonesia, dan mendaftarkan sekolah untuk Ernata di Indonesia ." kata Robbet.

"Kak hayolah, Ernata baru sembuh kan? gak mungkin langsung ke Indonesia. lagian kenapa kalau dia sekolah disini?." Balas Jhon

" Iya tapi ini menyangkut nyawa Ernata Jhon. Istri kamu tidak suka dengan Ernata apalagi Monica, kalo terus terusan Ernata tinggal sama kamu.. aku gak akan tinggal diam kalau sampai terjadi apapun sama Ernata."

"Ok ok ok, sekarang begini saja, biarkan Ernata tinggal di tempat ku lagi tapi bersama mommy juga, setelah beberapa hari, Ernata boleh langsung ke Indonesia. tapi dengan syarat."

"Syarat. ?"

"Aku gak mau kalau Rrnata masuk islam lagi."

" Apa kau sudah gila Jhon, dia anak ku, kamu... gakkk punya Hak untuk ikut campur okay.."

"Aku memang bukan ayah kandungnya. Tapi aku pamanya ka, aku ingin yang terbaik untuk Ernata aku hanya ingin melindungi Ernata. Apa kau lupa galih masih mengincar Ernata?" jelas Jhon membuat Robbet terdiam seketika.

***************

Rumah Jhon.

"Welcome back to go home, ERNATA VIONI"

tulisan yang membuat Ernata terpukau. Frans yang membuat ide merayakan sambutan kecil kecilan untuk Ernata.

Grandma senang kerena Ernata sudah bisa kembali kerumah, tapi tidak dengan Monica dan Rose tidak senang dengan kedatangan Ernata kembali ke rumah.

"Ck.... masih hidup dia" gumma Monica

Frans mencoba membatu mendorong kursi roda Ernata. "Thanks ka" ucap Ernata

Merekapun masuk ke dalam ruang tamu, walaupun Ernata masih gemetar kembali lagi ke rumah yang dimana membuat dia merasakan kepahitan.

" Boleh aku gendong Ernata ke dalam kamar om? tawar Frans ke Robbet

" Iya kamu harus banyak istirahat, biar Frans yang gendong kamu kekamar atas." ucap grandma yang sengaja ingin mejodohkan mereka.

"Omah apaan si? kan ada papi Robbet dan daddy Jhon, masa Frans" kata Monica

"Ya gak apa apa lagian pinggang papi Robbet sakiit adduuhhh" ucap Robbet sambil memegang pinggangnya

"Biar om Jhon saja yang menggendong Ernata naik ke atas." Ucap Jhon yang di halangin oleh grandma.

"Uda gpp, lagian kan kamar Ernata ada di bawah, kenapa harus repot repot keatas, itu kan kamar Monica." Ernata

" Kataa siapa kamar kamu di bawah, kamar kamu dan grandma ada di atas" ucap Grandma.

"Tapi Grandma"

"Udah gak usah ada tapi tapian, Frans omah minta tolong ya antarkan Ernata ke kamar atas." pinta Grandma

"Oke omah ku tersayang"

"Grandmah tunggu dulu tapi aku bisa sendiri... akkkhhh... ayahhh... " ucap Ernata refleks memeluk erat Frans yang membuat Monica cemburu langsung lari kekamar nya.

" Astagfirulllah alazim ya allah ampunin Hambamu ini" ucap dalam hati Ernata.

"Akkhhhhhh... Frans "teriak Ernata yang ternyata di kerjain oleh Frans dengan cara melepaskan tapi tidak terjatuh

"Mangkanya pegangan yang kuat. " ucap jail Frans.

Sesampainya di kamar Frans pun meletakan Ernata pelan pelan ke kasur, membuat pandangan mata mereka berdua bertemu.

Frans sangat kagum dengan mata indahnya Ernata, sehingga membuat Frans terbuai akan suasana. Seketika mata Frans turun melihat hidung Ernata yang begitu mancung dan mulus lalu turun ke bibir merah ranum milik Ernata.

"Glek " telan slavina Frans,

" Kak Frans mau ngapain si deket banget wajahnya" tanya polos batin Ernata, Tanpa sadar Frans pun mulai pelan pelan mendekatkan wajahnya ke wajah Ernata.

Membuat debaran jantung Frans berdebar cepat, tidak seperti biasa waktu Frans berciuman dengan Monica. Frans pun mulai menutup mata dan bib*r Frans sudah mulai mendekat ke arah b*bir Ernata,

"Ya allah aku tau ini, pasti kak Frans mau ciki ciki... ciki popok, Cipokkk... akkhhh... " batin Ernata sambil memejamkan mata karena takut

"Kak Frans kamu sehat? jantung kamu berdetak kencang sekali loh, apa perlu kedokter?" sambil memegang dada Frans dan mendekatkan telingannya ke dada Frans tapi tidak menempel.

Frans pun merasa kesal karena ciuman yang dia harapkan sudah Gatot alias gagal total. Frans pun yang akhirnya duduk di dekat Ernata sambil memegang kepala rambutnya dengan posisi Ernata di pinggir kiri sisi ranjang dengan senderan di kepala tempat tidur dan Frans yang duduk deket p*ha Ernata.

"Kak? Kakak baik-baik aja kan Kok diem sih?" tanya Ernata

"Nggak papa kok kakak cuman nervos aja deket sama kamu" kata Frans

" Kak boleh nggak duduknya agak jauhan" kata Ernata, Frans pun menggeser duduknya .

"Bee boleh nggak aku ngomong sesuatu sama kamu" tanya Frans.

" Tentang apa Kak?"

" Bee Kamu tahu kan kalau kakak itu sayang sama kamu, sayang Kakak ke kamu itu bukan sekadar kakak dan adik. tapi lebih bee... kakak nggak mau hanya dianggap sebagai kakak aja, yang kakak pengen hubungan kita ini lebih bee, " mohon Frans.

"Maafin Ernata kak, Ernata masih belum siap untuk memulai suatu hubungan." Tegas Ernata.

"Kasih kakak kesempatan bee, kakak akan menjaga kamu." sambil mencoba memegang tangan ernata tapi ernata menepisnya.

"Kak aku hanya ingin fokus sama sekolah aku, dan juga, aku akan balik ke Indonesia buat melanjutkan sekolah aku kak. " kata Ernata.

" Ya tuhan, bee" mencoba memelas.

"Kak, jika tuhan mentakdirkan kita untuk bersama, kita pasti akan bersama, tapi jika tuhan tidak merestui, kita tidak akan..." kata Ernata yang di potong oleh Frans.

" Stooop bee, please... jangan di teruskan aku tidak mau mendengarnya. Oookkee aku akan menuggu mu sampai kamu siap, aku akan setia menunggu mu." Frans pun akhirnya keluar dari kamar Ernata dengan perasaan yang kecewa.

"Jangan menunggu ku kak" ucap lirih Ernata

Diruang tamu,

"Bagaimana Jhon kamu sudah menemukan siapa yang menabrak cucu mommy?" tanya selidik grandma

"Sudah si mah, tapi Jhon masih belum tau siapa dia mom"

"Maksud kamu apa Jhon" tanya Robbet

"Jadi yang menabrak Ernata itu seorang wanita, dan dia memakai mobil kekasihnya untuk menabrak Ernata. Tapi sayangnya Jhon baru mengumpulkan bukti sampai sini mom, jadi Jhon belum bertindak untuk langkah selanjutnya. dan lagi yang Jhon tau wanita ini masih dibawah umur mom jadi kita tunggu waktu yang pas buat menangkapnya." ucap Jhon yang tak sengaja Rose pun menguping dari kamar tamu.

"Siapa kira kira yang berani menambrak Ernata? bodoh sekali dia menabrak tapi tidak sampai mati orangnya" grutu Rose

*****************

3 tahun kemudian.

Jakarta 🇲🇨

Setelah lulus sekolah menengah atas Ernata pun melajutkan kuliah disalah satu kampus terkenal di Jakarta dan mengambil jurusan hukum.

Ernata tinggal dengan Robbet ayah kandungnya, tetapi Ernata tidak di perbolehkan untuk berkunjung ke kakek dan nenek nya. Ernata hanya mendapat kabar bahwa kakeknya meninggal dunia, dan hanya nenek yang masih ada.

Walaupun Ernata tinggal dengan ayahnya tetapi Robbet hanya seminggu dalam sebulan pulang ke Indonesia, Ernata pun hanya di temani oleh grandmahnya yang sekarang tinggal bersama Ernata di Indonesia.

Malam hari...

Di ruang makan,

"Ayah apa ayah akan ke Prancis lagi besok?"

tanya Ernata, sambil menyentongkan nasi dan lauk ke piring.

"Iya besok sore ayah akan brangkat, apa kamu akan mengantarkan ayah kebandara besok sore?" tanya ayah sambil mengambil lauk

"Ernata mau si yah, tapi Ernata besok sore ada jadwal kuliah." Sambil menuang air minum dan berdoa sebelum makan.

"Apakah kamu tidak cape Robbet mondar mandir kaya setrikaan. Prancis - Indo, Indo - Prancis." tanya grandma

" Ernata doa apa yang kamu baca?" tanya Robbet.

"Ya doa makan lah yah, masa doa mau tidur" ejek Ernata

"Ernata!" ucap Robbet panjang.

"Robbet mommy sedang berbicara dengan kamu" sambil melirik tajam ke Robbet.

" Mom, aku terpaksa karena ini pekerjaan aku. dan kamu Ernata jangan macem macem." ucap Robbet.

"Hayo lah ayah, Ernata sudah besar, Ernata berhak untuk menentukan hidup Ernata sendiri, Ernata sudah nurut sama om Jhon dan ayah, jadi please..." mohon Ernata.

"Kita lagi makan nanti aja di bahasnya."

***************

Mushola Al-ikhlas

"Hayo anak anak yang sudah selesai menulis arabnya boleh di kumpulkan." ucap Ammar.

"Pak ustad kalo yang belum selesai boleh buat PR gak pak? saya cape pak, tangan saya pegel, abis bantu mamak akat galon" keluh salah satu anak murid cowo ngaji Ammar.

Dengan sifat penyabar Ammar selalu menanggapinya dengan tersenyum terkadang menggeleng gelengkan kepala saat muridnya mulai bertingkah.

Ammar pun memaklumi tingkah anak anak yang masih kecil, terkadang Ammar pun di bantu mengajarnya oleh Nabila.

Ammar mengajar jadi nguru ngaji di mushola Al-ikhlas hasil dari bapaknya Ammar yang membangun mushola dan dulu bapaknya adalah Ustad dan guru ngaji sebelum meninggal, sekarang Ammar yang meneruskannya.

"Oh ya boleh, ya sudah kalau belum selesai mengerjakannya boleh buat PR. Tapi ingat ya jangan lupa mengerjakannya di rumah" perintah Ammar.

"Baik pak Ustad " ucap semua anak muridnya rata rata anak yang mengaji malam usia antara 7-9 tahun. dan usia 10 - 15 tahun mengaji subuh.

Setelah anak anak selesai engaji Ammar pun balik kerumah." Assalamualaikum bu" salam Ammar sambil menyamparkan ibunya yang sedang duduk di ruang keluarga.

"Waalaikumussalam, dah pulang ngajar toh Mar.. " ucap ibu Ainun.

"Udah bu, loh ibu lagi ngapain.?" tanya Ammar yang heran melihat ibunya.

"Ini loh ibu lagi nyari baju yang bagus buat Nabila, yang ini gimana menurut mu?" sambil mimilih baju warna biru laut.

"Bagus si bu, emang buat apa bu? mau ngasih baju ke Nabila? apakah Nabila ulang tahun? kaya anak kecil aja bu... bu..." Sambil melihat baju gamis warna biru laut yang di kasih dari ibunya.

"Ya buat lamaran toh nak, ibu pengen kamu cepet cepet nikah, karena ibu sudah tua, pengen nimang cucu dari Nabila dan kamu." ucap ibu sambil berdoa.

"Bu, Ammar masih mau sendiri bu, masih mau membahagiakan ibu dulu.. lagian bu jodoh itu sudah ada yang ngatur." ucap Ammar.

"Mar kamu tuh ya,,, lulus kuliah sudah, kerja juga sudah, mapan juga sudah, nunggu apa lagi toh nak, temen kamu saja sudah menikah" ibu Ammar

"Apa ibu kepengen Nabila menjadi menantu ibu?" tanya Ammar

"Kenapa mesti ditanya, siapa yang nda mau punya menantu seperti de Nabila, sudah sholehah, baik, cantik pula. Apa kamu tidak tertarik dengan Nabila? jangan jangan... "

"Astagfirullah allazim bu, mulai deh suuzon sama anak sendiri, bu Ammar masih belum siap buat ngelamar Nabila. dan juga... "

"Dan juga apa.? "

"Dan juga kalau pun Ammar mau melamar,, apakah boleh selain dengan Nabila? apakah ibu akan setuju?"

Ibu Ainun pun terdiam seakan tak setujuh dengan keputusan Ammar. Ammar memang sama sekali tak punya perasaan cinta pada Nabila. Hanya sekedar sahabat dan selebihnya perasaan peduli seorang abang ke adiknya.

Ammar kini berhasil mengeser posisi pak Broto Utomo, perusahaan yang ayahnya bangun dari nol kini sudah jatuh ketangan Ammar Abqori pewaris sah dari perusahaan PT. Abqori Energi, salah satu perusahan terbesar.

"Maafin Ammar ya bu, kalau buat ibu kecewa." Sambil duduk di bawah dan menyadarkan palanya Ammar ke paha ibunya.

" Nda apa apa nak, ibu paham isi hati kamu. Kalau kamu nda suka dengan Nabila ya sudah, tapi apa sudah ada pilihan hati mu nak?"

Ammar pun hanya terdiam merasakan belaian tangan ibunya di kepalanya.

"Ibu akan merestuimu siapapun pilihan hati mu. Ibu percaya kalau pilihan mu itu yang terbaik." lanjut ucap ibu.

"Terimakasi bu" ucap Aammar.

Bersambung...

Hallo readers ku tersayang semoga selalu dalam lindungan yang maha esa. di berikan kesehatan, dan rezeki yang berlimpah.

Aamiin...

Author hanya ingin menyampaikan maaf apabila author mengetik nama Ernata karekter yang bernama Nur Aini author menyebut nama Ernata dulu ya, sebelum dia menikah.

Author mau tanya nih..jadi menurut kalian Ammar cocoknya dengan siapa nih? Nabila atau Ernata? jangan lupa like ,vote dan komentarnya ya..

terimakasih 😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Keysa_Bom

Keysa_Bom

jangan bilang nanti Ammar nikah sama Ernata dan Nabila 🙄🙄🙄

2022-07-08

0

Rosananda

Rosananda

nyicil bacanya ya kak.

2022-01-13

0

Anak Rantau

Anak Rantau

daah dlu nyicilnya hehehhehe baguus lo ceritanya
ya walaupun agak typo hehhehee

2022-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG
2 Bab 2. Masa kecil Ernata
3 BAB 3. Masih Kecil
4 Bab 4. Permintaan Terakhir
5 Bab 5. ayah kandungnya
6 Bab 6. Ayat Suci
7 Bab 7. Gatot
8 Bab 8. My Darling
9 Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10 Bab 10. Panggil Nama
11 Bab 11. Galih Pratmajaya
12 Bab 12. Khitbah
13 Bab. 13 Otw Calon Istri
14 Bab 14. Harus Ikhlas
15 Bab 15. Veby
16 Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17 Bab 17. In sya allah Jodoh
18 Bab 18. Kekonyolan Ernata
19 19. Kandidat
20 Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21 Bab. 21. PENGUMUMAN
22 Bab 22. Panggil aku Mas
23 Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24 Bab 24. Marah nya Ammar
25 Bab 25. Sah...? Sah....!
26 Bab 26. Resepsi Pernikahan
27 Bab 27. Malam Pertama
28 Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29 Bab 29. Aku Ikhlaskan
30 Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31 Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32 Bab 32. I am yours and you are mine
33 Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34 Bab 34. Pengawal Pribadi
35 35. Madu..? Tawon...?
36 36. Veby is back
37 37. Come Back to Jakarta
38 38. Seblak
39 39. Ku tunggu janda Mu
40 40. Tertangkapnya Monica
41 41. Cemburu Frans
42 42. Merebut kembali
43 43. Ciuman ala ponsel
44 44. Cinta dan Benci
45 45. Terungkap Rey.
46 46. Perkelahian Sengit
47 47. Aini sakit part 1
48 48. Aini sakit part 2
49 49. Membuang Rasa Cinta
50 50. Bule Ed-dan
51 51. Saling Sindir.
52 Bab 52. Bertemu Rey
53 Bab 53. Lari Pagi
54 Bab 54. I Love You
55 Bab 55. Minta Penjelasan
56 Bab 56. Kenzo
57 Bab 57. Bunda..?
58 Bab 58. Tercabik cabik
59 Bab 59. Cuek bebek
60 Bab. 60. Salah Target
61 Bab. 61 Roti sobek
62 Bab 62. You're Amazing
63 Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64 Bab 64. Gagal move on
65 Bab 65. No..! Veby
66 Bab 66. Are you okay?
67 Bab 67. Bunda Ismi
68 Bab 68. Target 1
69 Bab 69. Target 2
70 Bab 70. Terbongkar Hamil.
71 Bab 71. Trimester pertama
72 bab 72. Dilema Ammar.
73 Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74 Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75 Bab 75 Aa...?
76 Bab 76. Dede Utun
77 Bab 77 . Somse
78 Bab 78. Sepasang
79 Bab 79. Berpisah?
80 Bab 80. Frustasi Ammar 1
81 bab 81 Frustasi 2
82 Bab. 82 Kakek Ammar
83 Bab 83 Sugar daddy Ammar
84 Bab 84. Istri atau Simpanan?
85 Bab 85. Hal yang menantang
86 Bab 86. Kepergian Aini
87 Bab 87. Perilaku Nabila
88 Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89 Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90 Bab 90. Terpesona Roy
91 Bab 91. Kencan
92 Bab 92. Saham untuk Roy
93 Bab 93. Naoumi samaran
94 Bab 94. liontin A&A
95 Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96 Bab 96. Tuduhan Nabila
97 Bab 97. Lupa Kamar
98 Bab 98. Siuman
99 Bab 99. Hidayah Nabila
100 Bab 100. Cemburu Roy
101 Bab 101. Calon istri Roy
102 Bab 102. Menunda perpisahan
103 Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104 Bab 104. Tahan Rindu
105 Bab 105. Ungkapan Nabila.
106 Bab 106. Sarah patah hati 1
107 Bab 107. Sarah patah hati 2
108 Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109 Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110 Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111 Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112 Bab 112. Nama si kembar
113 Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114 Bab 114. Malam yang di takutkan.
115 Bab 115. Permainan Panas Dingin
116 Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117 Bab 117. Akal licik Roy
118 Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119 Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120 Bab 120. Ke Gip Papih
121 Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122 Bab 122. Bom atom
123 Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124 Bab 124. Do you love me?
125 Bab 125. Virgin
126 Bab 126. Sayatan
127 Bab 127. Rencana menikah Roy
128 Bab 128. Drama Suami Istri
129 Bab 129. Saingan cinta
130 Bab. 130. Takut di rebut
131 Bab 131. Bakat terpendam Roy
132 Bab. 132. Kabar Duka
133 Bab 133. Drama cemburu.
134 Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135 Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136 Bab 136. The First Night Roy
137 Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138 Bab 138. Ketahuan Ammar
139 Bab. 139. Datang bulan
140 Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141 Bab 141. Terciduk Polisi
142 Bab. 142. Foto
143 Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144 Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145 Bab 145. Boooking tiga malam
146 Bab. 146 Ammar vs Aini
147 Bab 147. Baby sister si kembar
148 Bab 148. Rey kabur
149 bab 149. Wisuda
150 Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151 Bab. 151. Rasa Rindu
152 Bab. 152. kekhawatiran Aini
153 Bab. 153. Bertemu Naura
154 Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155 Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156 Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157 Bab. 157. Kabar duka
158 Bab. 158. Harus Ihklas
159 Bab. 159. Pengajian
160 Bab. 160. Tangisan Naura
161 Bab. 161. Perasaan Nabila
162 Bab. 162. Bujukan Ismi
163 Bab. 163. Jenguk Naura
164 Bab. 164. Kesempatan.
165 Bab. 157. kegigihan Rahman
166 Bab. 166. Si kembar diculik
167 Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168 Bab. 168. Balasan Rose
169 Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170 Bab. 170. Keputusan Aini
171 Bab. 171. Fakta Khan
172 Bab, 172. Kedatangan Ammar
173 Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174 Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175 Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176 Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177 Bab. 177. Memadu Rindu
178 Bab. 178. Happy Ending
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bab 1. PROLOG
2
Bab 2. Masa kecil Ernata
3
BAB 3. Masih Kecil
4
Bab 4. Permintaan Terakhir
5
Bab 5. ayah kandungnya
6
Bab 6. Ayat Suci
7
Bab 7. Gatot
8
Bab 8. My Darling
9
Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10
Bab 10. Panggil Nama
11
Bab 11. Galih Pratmajaya
12
Bab 12. Khitbah
13
Bab. 13 Otw Calon Istri
14
Bab 14. Harus Ikhlas
15
Bab 15. Veby
16
Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17
Bab 17. In sya allah Jodoh
18
Bab 18. Kekonyolan Ernata
19
19. Kandidat
20
Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21
Bab. 21. PENGUMUMAN
22
Bab 22. Panggil aku Mas
23
Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24
Bab 24. Marah nya Ammar
25
Bab 25. Sah...? Sah....!
26
Bab 26. Resepsi Pernikahan
27
Bab 27. Malam Pertama
28
Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29
Bab 29. Aku Ikhlaskan
30
Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31
Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32
Bab 32. I am yours and you are mine
33
Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34
Bab 34. Pengawal Pribadi
35
35. Madu..? Tawon...?
36
36. Veby is back
37
37. Come Back to Jakarta
38
38. Seblak
39
39. Ku tunggu janda Mu
40
40. Tertangkapnya Monica
41
41. Cemburu Frans
42
42. Merebut kembali
43
43. Ciuman ala ponsel
44
44. Cinta dan Benci
45
45. Terungkap Rey.
46
46. Perkelahian Sengit
47
47. Aini sakit part 1
48
48. Aini sakit part 2
49
49. Membuang Rasa Cinta
50
50. Bule Ed-dan
51
51. Saling Sindir.
52
Bab 52. Bertemu Rey
53
Bab 53. Lari Pagi
54
Bab 54. I Love You
55
Bab 55. Minta Penjelasan
56
Bab 56. Kenzo
57
Bab 57. Bunda..?
58
Bab 58. Tercabik cabik
59
Bab 59. Cuek bebek
60
Bab. 60. Salah Target
61
Bab. 61 Roti sobek
62
Bab 62. You're Amazing
63
Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64
Bab 64. Gagal move on
65
Bab 65. No..! Veby
66
Bab 66. Are you okay?
67
Bab 67. Bunda Ismi
68
Bab 68. Target 1
69
Bab 69. Target 2
70
Bab 70. Terbongkar Hamil.
71
Bab 71. Trimester pertama
72
bab 72. Dilema Ammar.
73
Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74
Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75
Bab 75 Aa...?
76
Bab 76. Dede Utun
77
Bab 77 . Somse
78
Bab 78. Sepasang
79
Bab 79. Berpisah?
80
Bab 80. Frustasi Ammar 1
81
bab 81 Frustasi 2
82
Bab. 82 Kakek Ammar
83
Bab 83 Sugar daddy Ammar
84
Bab 84. Istri atau Simpanan?
85
Bab 85. Hal yang menantang
86
Bab 86. Kepergian Aini
87
Bab 87. Perilaku Nabila
88
Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89
Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90
Bab 90. Terpesona Roy
91
Bab 91. Kencan
92
Bab 92. Saham untuk Roy
93
Bab 93. Naoumi samaran
94
Bab 94. liontin A&A
95
Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96
Bab 96. Tuduhan Nabila
97
Bab 97. Lupa Kamar
98
Bab 98. Siuman
99
Bab 99. Hidayah Nabila
100
Bab 100. Cemburu Roy
101
Bab 101. Calon istri Roy
102
Bab 102. Menunda perpisahan
103
Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104
Bab 104. Tahan Rindu
105
Bab 105. Ungkapan Nabila.
106
Bab 106. Sarah patah hati 1
107
Bab 107. Sarah patah hati 2
108
Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109
Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110
Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111
Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112
Bab 112. Nama si kembar
113
Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114
Bab 114. Malam yang di takutkan.
115
Bab 115. Permainan Panas Dingin
116
Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117
Bab 117. Akal licik Roy
118
Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119
Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120
Bab 120. Ke Gip Papih
121
Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122
Bab 122. Bom atom
123
Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124
Bab 124. Do you love me?
125
Bab 125. Virgin
126
Bab 126. Sayatan
127
Bab 127. Rencana menikah Roy
128
Bab 128. Drama Suami Istri
129
Bab 129. Saingan cinta
130
Bab. 130. Takut di rebut
131
Bab 131. Bakat terpendam Roy
132
Bab. 132. Kabar Duka
133
Bab 133. Drama cemburu.
134
Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135
Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136
Bab 136. The First Night Roy
137
Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138
Bab 138. Ketahuan Ammar
139
Bab. 139. Datang bulan
140
Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141
Bab 141. Terciduk Polisi
142
Bab. 142. Foto
143
Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144
Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145
Bab 145. Boooking tiga malam
146
Bab. 146 Ammar vs Aini
147
Bab 147. Baby sister si kembar
148
Bab 148. Rey kabur
149
bab 149. Wisuda
150
Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151
Bab. 151. Rasa Rindu
152
Bab. 152. kekhawatiran Aini
153
Bab. 153. Bertemu Naura
154
Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155
Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156
Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157
Bab. 157. Kabar duka
158
Bab. 158. Harus Ihklas
159
Bab. 159. Pengajian
160
Bab. 160. Tangisan Naura
161
Bab. 161. Perasaan Nabila
162
Bab. 162. Bujukan Ismi
163
Bab. 163. Jenguk Naura
164
Bab. 164. Kesempatan.
165
Bab. 157. kegigihan Rahman
166
Bab. 166. Si kembar diculik
167
Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168
Bab. 168. Balasan Rose
169
Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170
Bab. 170. Keputusan Aini
171
Bab. 171. Fakta Khan
172
Bab, 172. Kedatangan Ammar
173
Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174
Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175
Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176
Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177
Bab. 177. Memadu Rindu
178
Bab. 178. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!