Bab 2. Masa kecil Ernata

Ernata Vioni.

Blesteran dari sang ayah yang berasal dari Prancis beragama non muslim dan ibunya yang berasal dari Indonesia beragama muslim. Pernikahan Ayah dan Ibunya di tentang oleh ke dua orang tua dari Ibunya, karena tidak setuju oleh Ayah—Ernata yang beragama non muslim.

Namun, karena sang Ayah sangat mencintai Ibunya Ernata, akhirnya sang Ayah bertekad untuk masuk ke dalam agama Islam agar mendapat restu dari kedua orang tua Ibunya. Setelah menikah, mereka di karuniai seorang anak perempuan yang bernama Nur Aini.

Dua tahun kemudian.

Setelah pulang liburan dari Prancis, kedua orang tua Ernata mengalami kecelakaan di Indonesia yang mengakibatkan ibu—Ernata meninggal dunia dan sang ayah mengalami luka parah, sehingga dibawa ke negara Prancis untuk pengobatan, sedangkan Ernata selamat dari kecelakaan tersebut dan dirawat oleh kakek, neneknya yang berada di Indonesia.

Ketika usia Ernata dua tahun sampai umur tujuh tahun, dia di didik menjadi sosok gadis yang mandiri, berani, ramah, dan baik kepada semua orang. Apalagi dalam membaca al-quran, dia sangat mahir melantunkan ayat suci begitu merdu. Begitu pula soal memanah, keahliannya dalam memanah tidak perlu di ragukan lagi.

Namun, pada saat Ernata berusia enam tahun, dia dilamar oleh keluarga pengusaha berlian yang sangat kaya raya untuk anak semata wayangnya yang bernama Reyzal Al Ghozali. Reyzal adalah salah satu teman seperguruan pengajian Ernata, usia Rey lebih tua tiga tahun dari Ernata, Rey juga yang telah mengajarkan Ernata agar bisa melantunkan ayat suci dengan merdu.

Pada saat Ernata berusia delapan tahun, dia dijemput oleh sang ayah untuk tinggal di negara Prancis bersama dengan Pamannya. Kepergian Ernata membuat Rey sangat terpukul dan merasa prustasi.

Setelah Ernata tinggal di negera Prancis, ternyata Ernata tidak tinggal dengan sang ayah melainkan dengan pamannya, kasih sayang yang selama ini Ernata dapatkan dari orang terkasih di Indonesia tidak Ernata rasakan selama di Prancis.

Ernata di didik dengan sangat keras oleh Paman dan Tantenya, bahkan Ernata dipaksa untuk pindah agama oleh sang Ayah, sehingga Ayahnya mengganti nama dirinya menjadi Ernata Vioni.

Sedih dan sangat sakit yang Ernata rasakan, karena ini bukan ke inginan dia, cintanya terhadap muslim sudah melekat pada dirinya sejak kecil, karena usia dia yang masih belum cukup umur, dia belum bisa membatah dari sang Ayah maupun Pamannya.

OFF.

Enam tahun kemudian.

Dikamar.

Hasrat jati diri sebagai seorang muslim tersirat di dalam benak Ernata untuk membaca kitab suci. Namun, dia urungkan, karena dia tahu betul apa yang akan dilakukan oleh pamannya untuk memberi hukuman terhadap dia.

"Nenek, Aini kangen sama nenek dan kakek," ucap Ernata yang meneteskan air matanya.

Rasa rindu terhadap keluarganya yang hangat akan kasih sayang membuat Ernata tanpa sadar bersinandung membaca sholawat, dia berusaha untuk menutupi rasa sedihnya. Sampai akhirnya, Ernata mulai masuk ke dalam mimpi.

Pagi harinya.

"Ernata ... bangun!" teriak Tante Rose yang menggedor-gedor pintu kamar Ernata.

(Maaf ya author gak bisa bahasa Prancis, jadi selama Ernata di Prancis anggep aja pakai bahasa Prancis 😂)

"Nat, bangun ... lama bangat si buka pintunya?" Rose sangat kesal dengan Ernata yang lama tidak membuka pintunya.

"Ya Tante, ada apa?" tanya Ernata dengan ciri khas bangun tidurnya.

"Pake tanya segala, kamu tuh sudah di tungguin sama Paman dan Ayah kamu, kamu lupa hari ini hari apa? Buruan ganti baju kamu!" bentak Rose dengan nada keras.

"Iya, Tante," jawab Ernata menutup pintunya.

Ernata segera bersiap-siap dengan penampilannya yang tertutup walaupun tidak memakai baju muslimnya, dia tahu kalau paman dan tantenya akan mengajak dia ke Gereja.

Setelah selesaii bersiap-siap, Ernata mengambil sepotong roti yang berada di atas meja untuk dia makam di dalam mobil, karena dia tahu tantenya tidak akan mengizinkan dia untuk sarapan terlebih dahulu.

"Nat, kamu gak kepanasan dengan penampilan kamu seperti ini?" tanya sang nenek yang sudah berada di dalam kursi belakang mobil.

"Grandma!" ucap Ernata sambil memeluk neneknya.

Ernata begitu senang saat sang nenek ikut bersama dia hari ini, karena hanya neneknya yang begitu peduli dan sayang terhadap dia. Selama ini, neneknya tidak pernah memaksa keyakinan Ernata untuk memeluk agama yang di anut oleh sang paman. Namun, sayangnya dia tidak tinggal bersama dengan Grandma.

"Grandma!" Ernata mulai meminta bantuan kepada neneknya agar dia tidak bisa ikut masuk ke dalam Gereja.

"Ssstt! Kamu diam saja, tenang ada Grandma," bsik Grandma di telinga Ernata.

Ada perasaan lega di hati Ernata ketika Grandma selalu ada dipihaknya. Setelah sampai di depan Gereja, semua keluarga turun dari mobil tapi Ernata tidak ikut turun karena sang nenek membantu dia membuat agar tidak bisa masuk ke Gereja.

Bagus! Sudah berani beralasan, liat aja nanti di rumah, aku akan mengingatkan Jhon untuk menghukummu, batin Rose yang begitu kesal.

Setelah semua keluarga Ernata masuk kedalam Gereja, dia menikmati waktu luangnya sendiri di dalam mobil dengan mendengarkan salah satu lagu favoritnya mengunakan Headset bluetooth.

Ketika Ernata sedang asik menikmati lagu di telinganya, ada seorang pemuda remaja yang menghampiri dirinya yang berada di dalam mobil, pemuda itu mengetuk kaca mobil sambil tersenyum ke arah Ernata.

"Hai, apakah ini milik keluargamu?" tanya pemuda itu yang memperlihatkan dompet berwarna maroon.

Ernata membuka jendela lalu mengambil dompet dari tangan pemuda itu. "Iya benar, ini punya Omahku, kok bisa ada di kamu?" tanya Ernata penuh selidik.

"Aku tidak sengaja menemukanya di sana." tunjuk pemuda itu yang lebih tua dua tahun dari Ernata.

"Boleh aku masuk?" pinta pemuda itu.

"I'm sorry," ucap Ernata

"It's okay, boleh aku tau namamu?" tanya pemuda itu dengan senyum manisnya.

Ernata berfikir sejenak, sebelum menjawab pertanyaan dari pria tersebut, dia merasa bingung harus memberi tahu namanya siapa. Ernata atau kah Aini.

"Ernata," jawab Ernata yang memutuskan untuk menggunakan nama itu.

"Frans," ucap Frans yang tersenyum melihat senyuman manis terlukis di wajah seorang gadis yang tomboi.

"Kok kamu tidak masuk kecdalam?" tanya Frans.

"Aku ... aku ... aku sedang kurang enak badan, kalau kamu sendiri kenapa di luar?" tanya balik Ernata yang mengalihkan perhatian Frans.

"Gak apa-apa," jawab singkat Frans.

"Oh iya, boleh aku minta nomor ponsel, kamu?" Frans mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk mengetik nomor Ernata.

"Sorry!" jawab Ernata yang menolak memberikan nomor ponselnya kepada Frans.

"Boleh aku jadi pacar, kamu?" tanya Frans kembali saat Ernata menolak memberikan nomor ponselnya.

"Upss ... sorry, maksud aku ... jadi teman kamu?" Frans menahan rasa pegalnya saat berdiri di depan kaca mobil Ernata dengan mimik wajah yang masam.

Ernata hanya menjawab dengan sekali anggukan sebagai tanda dia setuju untuk menjadi temannya.

Jual mahal banget ni cewek, kalo bukan karena Oma Rienza. Gue males temenin dia di sini, tapi kalau diliat si .... cantik, manis senyumnya, batin Frans yang sudah gemas dengan sikap Ernata.

Tidak lama kemudian, orang-orang keluar dari dalam Gereja. Frans pamit kepada Ernata dengan wajah yang penuh kecewa, karena sudah gagal membuat Ernata terpanah dengan sosok dirinya.

__________

Sesampainya di rumah kediaman Jhon, Paman—Ernata. Sang ayah bersama Grandma pamit untuk pulang tanpa mengizinkan Ernata untuk ikut bersama mereka, dia begitu sedih dan kecewa karena sang ayah melarangnya. Ernata hanya melambaikan tanganya saat mobil sang ayah semakin menjauh.

"Aduh ... sakit, Tante!" Ernata meringis kesakitan saat rambutnya di jambak oleh Rose.

"Rose! Pelan sedikit, dia masih keponakanku" ucap Jhon yang sebenarnya tidak tega melihat keponakannya disiksa oleh istrinya.

"Kalau kamu gak bisa kasih dia pelajaran, pasti dia akan ngelunjak terus!" ucap Rose dengan kesal

"Ya, tapi gak kaya gini juga, Rose!" Jhon protes dengan sikap istrinya yang begitu kejam.

"Nih ... terserah kamu mau apakan anak ini, biar dia tahu diri." Rose mendorong Ernata hingga terjatuh ke lantai.

"Salah aku apa, Tante?" tanya Ernata sembari menangis.

"Kamu pake tanya segala lagi, salah kamu banyak! Banyak banget, kamu dan ibu kamu yang udik, udah buat suami saya bangkrut!" kesal Rose sudah tak tahan lagi dengan Ernata.

"Rose!" teriak Jhon yang menampar pipi istrinya.

Suara tamparan begitu jelas di telinga Ernata, dia tercengang saat melihat sang paman memarahi istrinya di depan mata kepala dia sendiri, Ernata mundur secara perlahan agar dirinya tidak menjadi amuk sang Tante ketika suaminya menampar dia.

"Ka ... mu ... berani menampar aku di depan anak tengik ini!" Rose memegang pipinya yang memar akibat tamparan dari suaminya.

"Ma-maaf, Rose! A-aku, a-aku ...." Jhon gugup karena menyadari kesalahannya yang sudah menampar Istrinya di depan Ernata.

"Kenapa kamu menampar aku? Karena anak tengik ini? Iya! Kamu ingat ya, Jhon! Karena anak ini ... hidup kita susah! Kamu harus mengeluarkan duit banyak untuk mengobati Ayahnya! Dan karena anak tengik ini juga ... Monica tidak betah tinggal sama kita!" ucap Rose yang begitu kesal dengan suaminya.

"Itu kewajiban aku menolong kakakku, dan untuk Monica, itu kemauan dia sendiri yang mau tinggal bersama orang tua kamu," ucap Jhon menjelaskan dengan jujur.

"Iya, itu karena kamu yang lebih memanjakan Ernata dari pada Monica." Rose menunjuk-nunjuk dada bidang Jhon dengan luapan emosi.

"Apa karena Ernata itu anak dari perempuan yang kamu cintai, iya?" air mata Rose sudah mengalir deras membasahi pipinya.

"Cukup Rose!" bentak Jhon.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

mamud.

mamud.

ngintip ahhhh

2022-09-05

0

Keysa_Bom

Keysa_Bom

wah-wah baru awal lihat Tante Ros sangat menyebalkan 😤😤

2022-07-08

0

atalim

atalim

tante oh tante

2022-07-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG
2 Bab 2. Masa kecil Ernata
3 BAB 3. Masih Kecil
4 Bab 4. Permintaan Terakhir
5 Bab 5. ayah kandungnya
6 Bab 6. Ayat Suci
7 Bab 7. Gatot
8 Bab 8. My Darling
9 Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10 Bab 10. Panggil Nama
11 Bab 11. Galih Pratmajaya
12 Bab 12. Khitbah
13 Bab. 13 Otw Calon Istri
14 Bab 14. Harus Ikhlas
15 Bab 15. Veby
16 Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17 Bab 17. In sya allah Jodoh
18 Bab 18. Kekonyolan Ernata
19 19. Kandidat
20 Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21 Bab. 21. PENGUMUMAN
22 Bab 22. Panggil aku Mas
23 Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24 Bab 24. Marah nya Ammar
25 Bab 25. Sah...? Sah....!
26 Bab 26. Resepsi Pernikahan
27 Bab 27. Malam Pertama
28 Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29 Bab 29. Aku Ikhlaskan
30 Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31 Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32 Bab 32. I am yours and you are mine
33 Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34 Bab 34. Pengawal Pribadi
35 35. Madu..? Tawon...?
36 36. Veby is back
37 37. Come Back to Jakarta
38 38. Seblak
39 39. Ku tunggu janda Mu
40 40. Tertangkapnya Monica
41 41. Cemburu Frans
42 42. Merebut kembali
43 43. Ciuman ala ponsel
44 44. Cinta dan Benci
45 45. Terungkap Rey.
46 46. Perkelahian Sengit
47 47. Aini sakit part 1
48 48. Aini sakit part 2
49 49. Membuang Rasa Cinta
50 50. Bule Ed-dan
51 51. Saling Sindir.
52 Bab 52. Bertemu Rey
53 Bab 53. Lari Pagi
54 Bab 54. I Love You
55 Bab 55. Minta Penjelasan
56 Bab 56. Kenzo
57 Bab 57. Bunda..?
58 Bab 58. Tercabik cabik
59 Bab 59. Cuek bebek
60 Bab. 60. Salah Target
61 Bab. 61 Roti sobek
62 Bab 62. You're Amazing
63 Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64 Bab 64. Gagal move on
65 Bab 65. No..! Veby
66 Bab 66. Are you okay?
67 Bab 67. Bunda Ismi
68 Bab 68. Target 1
69 Bab 69. Target 2
70 Bab 70. Terbongkar Hamil.
71 Bab 71. Trimester pertama
72 bab 72. Dilema Ammar.
73 Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74 Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75 Bab 75 Aa...?
76 Bab 76. Dede Utun
77 Bab 77 . Somse
78 Bab 78. Sepasang
79 Bab 79. Berpisah?
80 Bab 80. Frustasi Ammar 1
81 bab 81 Frustasi 2
82 Bab. 82 Kakek Ammar
83 Bab 83 Sugar daddy Ammar
84 Bab 84. Istri atau Simpanan?
85 Bab 85. Hal yang menantang
86 Bab 86. Kepergian Aini
87 Bab 87. Perilaku Nabila
88 Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89 Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90 Bab 90. Terpesona Roy
91 Bab 91. Kencan
92 Bab 92. Saham untuk Roy
93 Bab 93. Naoumi samaran
94 Bab 94. liontin A&A
95 Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96 Bab 96. Tuduhan Nabila
97 Bab 97. Lupa Kamar
98 Bab 98. Siuman
99 Bab 99. Hidayah Nabila
100 Bab 100. Cemburu Roy
101 Bab 101. Calon istri Roy
102 Bab 102. Menunda perpisahan
103 Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104 Bab 104. Tahan Rindu
105 Bab 105. Ungkapan Nabila.
106 Bab 106. Sarah patah hati 1
107 Bab 107. Sarah patah hati 2
108 Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109 Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110 Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111 Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112 Bab 112. Nama si kembar
113 Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114 Bab 114. Malam yang di takutkan.
115 Bab 115. Permainan Panas Dingin
116 Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117 Bab 117. Akal licik Roy
118 Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119 Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120 Bab 120. Ke Gip Papih
121 Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122 Bab 122. Bom atom
123 Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124 Bab 124. Do you love me?
125 Bab 125. Virgin
126 Bab 126. Sayatan
127 Bab 127. Rencana menikah Roy
128 Bab 128. Drama Suami Istri
129 Bab 129. Saingan cinta
130 Bab. 130. Takut di rebut
131 Bab 131. Bakat terpendam Roy
132 Bab. 132. Kabar Duka
133 Bab 133. Drama cemburu.
134 Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135 Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136 Bab 136. The First Night Roy
137 Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138 Bab 138. Ketahuan Ammar
139 Bab. 139. Datang bulan
140 Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141 Bab 141. Terciduk Polisi
142 Bab. 142. Foto
143 Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144 Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145 Bab 145. Boooking tiga malam
146 Bab. 146 Ammar vs Aini
147 Bab 147. Baby sister si kembar
148 Bab 148. Rey kabur
149 bab 149. Wisuda
150 Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151 Bab. 151. Rasa Rindu
152 Bab. 152. kekhawatiran Aini
153 Bab. 153. Bertemu Naura
154 Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155 Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156 Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157 Bab. 157. Kabar duka
158 Bab. 158. Harus Ihklas
159 Bab. 159. Pengajian
160 Bab. 160. Tangisan Naura
161 Bab. 161. Perasaan Nabila
162 Bab. 162. Bujukan Ismi
163 Bab. 163. Jenguk Naura
164 Bab. 164. Kesempatan.
165 Bab. 157. kegigihan Rahman
166 Bab. 166. Si kembar diculik
167 Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168 Bab. 168. Balasan Rose
169 Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170 Bab. 170. Keputusan Aini
171 Bab. 171. Fakta Khan
172 Bab, 172. Kedatangan Ammar
173 Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174 Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175 Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176 Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177 Bab. 177. Memadu Rindu
178 Bab. 178. Happy Ending
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bab 1. PROLOG
2
Bab 2. Masa kecil Ernata
3
BAB 3. Masih Kecil
4
Bab 4. Permintaan Terakhir
5
Bab 5. ayah kandungnya
6
Bab 6. Ayat Suci
7
Bab 7. Gatot
8
Bab 8. My Darling
9
Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10
Bab 10. Panggil Nama
11
Bab 11. Galih Pratmajaya
12
Bab 12. Khitbah
13
Bab. 13 Otw Calon Istri
14
Bab 14. Harus Ikhlas
15
Bab 15. Veby
16
Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17
Bab 17. In sya allah Jodoh
18
Bab 18. Kekonyolan Ernata
19
19. Kandidat
20
Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21
Bab. 21. PENGUMUMAN
22
Bab 22. Panggil aku Mas
23
Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24
Bab 24. Marah nya Ammar
25
Bab 25. Sah...? Sah....!
26
Bab 26. Resepsi Pernikahan
27
Bab 27. Malam Pertama
28
Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29
Bab 29. Aku Ikhlaskan
30
Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31
Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32
Bab 32. I am yours and you are mine
33
Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34
Bab 34. Pengawal Pribadi
35
35. Madu..? Tawon...?
36
36. Veby is back
37
37. Come Back to Jakarta
38
38. Seblak
39
39. Ku tunggu janda Mu
40
40. Tertangkapnya Monica
41
41. Cemburu Frans
42
42. Merebut kembali
43
43. Ciuman ala ponsel
44
44. Cinta dan Benci
45
45. Terungkap Rey.
46
46. Perkelahian Sengit
47
47. Aini sakit part 1
48
48. Aini sakit part 2
49
49. Membuang Rasa Cinta
50
50. Bule Ed-dan
51
51. Saling Sindir.
52
Bab 52. Bertemu Rey
53
Bab 53. Lari Pagi
54
Bab 54. I Love You
55
Bab 55. Minta Penjelasan
56
Bab 56. Kenzo
57
Bab 57. Bunda..?
58
Bab 58. Tercabik cabik
59
Bab 59. Cuek bebek
60
Bab. 60. Salah Target
61
Bab. 61 Roti sobek
62
Bab 62. You're Amazing
63
Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64
Bab 64. Gagal move on
65
Bab 65. No..! Veby
66
Bab 66. Are you okay?
67
Bab 67. Bunda Ismi
68
Bab 68. Target 1
69
Bab 69. Target 2
70
Bab 70. Terbongkar Hamil.
71
Bab 71. Trimester pertama
72
bab 72. Dilema Ammar.
73
Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74
Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75
Bab 75 Aa...?
76
Bab 76. Dede Utun
77
Bab 77 . Somse
78
Bab 78. Sepasang
79
Bab 79. Berpisah?
80
Bab 80. Frustasi Ammar 1
81
bab 81 Frustasi 2
82
Bab. 82 Kakek Ammar
83
Bab 83 Sugar daddy Ammar
84
Bab 84. Istri atau Simpanan?
85
Bab 85. Hal yang menantang
86
Bab 86. Kepergian Aini
87
Bab 87. Perilaku Nabila
88
Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89
Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90
Bab 90. Terpesona Roy
91
Bab 91. Kencan
92
Bab 92. Saham untuk Roy
93
Bab 93. Naoumi samaran
94
Bab 94. liontin A&A
95
Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96
Bab 96. Tuduhan Nabila
97
Bab 97. Lupa Kamar
98
Bab 98. Siuman
99
Bab 99. Hidayah Nabila
100
Bab 100. Cemburu Roy
101
Bab 101. Calon istri Roy
102
Bab 102. Menunda perpisahan
103
Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104
Bab 104. Tahan Rindu
105
Bab 105. Ungkapan Nabila.
106
Bab 106. Sarah patah hati 1
107
Bab 107. Sarah patah hati 2
108
Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109
Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110
Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111
Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112
Bab 112. Nama si kembar
113
Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114
Bab 114. Malam yang di takutkan.
115
Bab 115. Permainan Panas Dingin
116
Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117
Bab 117. Akal licik Roy
118
Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119
Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120
Bab 120. Ke Gip Papih
121
Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122
Bab 122. Bom atom
123
Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124
Bab 124. Do you love me?
125
Bab 125. Virgin
126
Bab 126. Sayatan
127
Bab 127. Rencana menikah Roy
128
Bab 128. Drama Suami Istri
129
Bab 129. Saingan cinta
130
Bab. 130. Takut di rebut
131
Bab 131. Bakat terpendam Roy
132
Bab. 132. Kabar Duka
133
Bab 133. Drama cemburu.
134
Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135
Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136
Bab 136. The First Night Roy
137
Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138
Bab 138. Ketahuan Ammar
139
Bab. 139. Datang bulan
140
Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141
Bab 141. Terciduk Polisi
142
Bab. 142. Foto
143
Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144
Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145
Bab 145. Boooking tiga malam
146
Bab. 146 Ammar vs Aini
147
Bab 147. Baby sister si kembar
148
Bab 148. Rey kabur
149
bab 149. Wisuda
150
Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151
Bab. 151. Rasa Rindu
152
Bab. 152. kekhawatiran Aini
153
Bab. 153. Bertemu Naura
154
Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155
Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156
Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157
Bab. 157. Kabar duka
158
Bab. 158. Harus Ihklas
159
Bab. 159. Pengajian
160
Bab. 160. Tangisan Naura
161
Bab. 161. Perasaan Nabila
162
Bab. 162. Bujukan Ismi
163
Bab. 163. Jenguk Naura
164
Bab. 164. Kesempatan.
165
Bab. 157. kegigihan Rahman
166
Bab. 166. Si kembar diculik
167
Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168
Bab. 168. Balasan Rose
169
Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170
Bab. 170. Keputusan Aini
171
Bab. 171. Fakta Khan
172
Bab, 172. Kedatangan Ammar
173
Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174
Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175
Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176
Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177
Bab. 177. Memadu Rindu
178
Bab. 178. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!