Bab 18. Kekonyolan Ernata

"Non makan nasi dulu yuk non, sedikit saja non dari tadi pagi non cuma minum susu aja, bibi kawatir sama non" ucap bik Sumi

Ernata hanya duduk terdiam di samping jendela sambil melihat keluar jendela, Melihat anaknya hanya sedikit makan sehabis pulang dari rumah sakit 2 hari yang lalu membuat Robbet sedih harus melakukan apa supaya Ernata mau makan.

Robbet memundurkan jadwal penerbangannya ke Prancis karena mementingkan kondisi Ernata dan juga pertemuannya dengan PT Abqori Energi yang sempat tertunda.

" Robbet apa gak sebaiknya kamu kasih tau si Ammar tentang kabar Ernata yang saat ini susah untuk makan? "

" Ammar lagi di luar kota mom,untuk melihat langsung Proyek bisnis Robbet dan Ammar disana" ucap Robbet

Setelah pulang dari rumah sakit ke esokkan harinya Robbet dan Ammar membahas kerja sama, antara perusahaan Lior dan PT Abqori Energi.

"Ya siapa tau kalau Ammar datang, Ernata jadi semangat lagi. " Ucap Grandma

Panggilan masuk 📲 Calon Mantu

" Robbet tinggal sebentar ya mom, Ammar telephone" ucap Robbet yang menjauh dari Grandma.

" Hallo nak Ammar, ya bagai ? " ucap Robbet yang terpotong karena kaget dengan Ernata yang tiba tiba memasang kuping ke ponsel ayahnya.

Mendengar ayahnya menyebutkan kata Ammar Ernata langsung semangat dan berlari ke arah ayahnya,

" Halo yah ? Ya Ammar sudah mengeceknya, in sya allah nanti sore Ammar akan balik ke Jakarta, jadi besok ayah sudah bisa lihat hasilnya,

Ernata langsung menengok ke arah ayahnya dengan tatapan sinis, karena mendengar Ammar memanggil Robbet dengan sebutan ayah.

" Oh god job Ammar, ahh begini tidak usah besok, karena jadwal dateline saya padat, bagaimana kalau nanti malam kamu langsung ke rumah ayah untuk membahas Proyek kerja sama kita dan juga ada yang ingin saya sampaikan ke kamu. bagaimana? apakah bisa? " ucap Robbet yang melihat Ernata tersenyum malu.

" In sya allah yah. saya akan usahakan nanti malam bisa sampai di Jakarta, tapi sesuai janji ayah ya?"

" Ok saya akan menepati janji saya"

" Ok yah"

Tuut tut tut tut... sambungan terputus.

Ernata menatap dalam dalam mata ayahnya seakan banyak pertanyaan yang ingin di keluarkan.

" Ya... dia yang meminta, ayah hanya menyetujuinya saja, lagian dia akan datang nanti malam, kamu bisa bebas bertanya sebanyak yang kamu mau dan juga dandan yang cantik buat dia bertekuk lutut sama kamu" goda Robbet kepada putri semata wayangnya.

" Ayyyaaaahhhh... " ucap Ernata yang malu lalu memeluk ayahnya.

"Terimakasih ayah" ucap Ernata. Grandma tersenyum senang melihat Ernata sudah tak murung lagi, karena selama ini tidak mendapatkan kabar Ammar selama 2 hari membuat Ernata kehilangan semangatnya.

Selama 2 hari ini juga Shandy terus terusan datang dan meminta maaf kepada Ernata, hanya saja Ernata sudah memaafkannya tetapi masih belum siap menemui Shandy.

🌹

Pukul 08 : 15 pm...

Dengan wajah yang sedikit cemberut Ernata menunggu Ammar dengan mata yang mengantuk akhirnya Ernata tertidur di ruang Tv.

Ting tong... suara bel pintu rumah Ernata

" Tuan, non Ernata tertidur di ruang TV" ucap Bik Sumi.

" Yah tidak apa apa, ambilkan selimut untuknya dan bantal, jangan sampai membangunkannya, biarkan saya yang membukanya. "

" Tapi tuan? " ucap bik Sumi, karena selama ini belum pernah sekali pun tuannya membukakan pintu untuk tamu.

"Tidak apa apa bik" uca Robbet.

Ceklekk.

" Sorry Anda siapa? " tanya Robbet ternyata bukan Ammar yang datang.

"Oh saya Pratama Wijaya dan ini adalah istri saya Ningsih dan ini " ucap Pratama dan langsung membalikan badan ke Robbet

" Shandy.? " ucap Robbet

" Ya, saya dan istri saya berniat ingin menengok ke adaan Ernata sekaligus ingin membicarakan tentang anak kami si Shandy." ucap Pratama.

"Oh ya silahkan masuk kalau begitu." ucap Robbet

"Terimakasi"

Setelah keluarga Shandy masuk, mereka mengutarakan niat untuk meminta maaf secara langsung kepada Ernata. karena atas sikap tidak sopan Shandy terhadap Ernata.

Robbet pun menirima permintaan maaf dari Shandy dan keluarganya, Shandy juga sudah menerima keputusan Ernata yang hanya bisa sebagai teman saja, walaupun berat untuk Shandy.

" Ya puji syukur, kalau dari keluarga Ernata dan Ernata memaafkan kesalahhan anak saya. Oia ini ada sedikit hadiah untuk nak Ernata sebagai tanda maaf dari kami keluarga Shandy. "ucap Pratama dan menyuruh asistennya membawakan beberapa bingkisan untuk Ernata dan keluarga.

"Wah tidak usah repot repot Pak Pratama "

" Tidak apa apa, ini hanya sebagian kecil hadiah dari saya untuk Ernata sekaligus hadiah karena Ernata salah satu mahasiswi terpintar di mata kuliah saya."

Ada sekitar 50 bingkisan Hadiah untuk Ernata yang di bawa masuk kedalam rumah bersama 10 orang yang membawakannya.

Membuat Robbet tak habis pikir ternyata kelurga Shandy termasuk orang kaya yang tidak bisa di pertanyakan karena melihat barang barang mewah dari keluarga Shandy.

" Permisi tuan, ada den Ammar di luar" ucap bik sumi. membuat Robbet terkejut karena asisten Pratama masih mondar mandir membawa barang bingkisan untuk Ernata

" Wah kebetulan sekali, suruh masuk saja bik" ucap Robbet ternyata Shandy masih cemburu dengan Ammar.

" Wah nak Ammar akhirnya datang juga, ayo masuk" sambut Robbet, Ammar hanya terpaku dan bingung karena banyak orang yang membawa bingkisan seperti seserahan atau lamaran. apalagi ketika melihat Shandy dan kedua orang tuanya.

Deg.... jatung Ammar berdenyut kencang.

" Apakah Shandy mau melamar Ernata? " ucap batin Ammar.

" Pak Pratama kenalkan ini Pak Ammar salah satu Patner bisnis saya sekaligus sudah saya anggep sebagai anak saya."

"Ammar" sambil berjabat tangan dengan Pratama dan dengan isri Pratama. Ammar hanya meletakan kedua tanganya bersamaan.

" Wah Maaf ni sepertinya saya datang di waktu yang tidak tepat. " ucap Ammar agak sedikit bergetar dengan suaranya.

"Ya emang saharusnya loe gak usah datang" ucap Shandy membuat Pratama malu.

"Shandy..." ucap Ningsih

"Gak apa apa tante biasa anak muda emosinya masih labil" ucap Ammar

" Oh iya yah Ernata sama Grandma kemana yah? " ucap Ammar

" Ayah... kok berisik banget sii? Kak Ammar udah datang belom si yah? lama banget Ernata sampe ngan... tuk" ucap Ernata yang sambil mengucek ngecek matanya.

Muka yang masih ngantuk dan rambut pendek yang sedikit berantakan yang tak tertutup cupluk, baju yang sedikit mengangkat sehingga hampir terlihat perut nya yang seksi. Begitu cantik dan mempesona seorang wanita bangun tidur, membuat mata Ammar dan Shandy terpanah tanpa mengedip.

"Astagfirullah " ucap Ammar dan langsung menunduk dan memegang d*da nya yang berdegup kencang.

" Akkhh, Astagfirullah " Ernata sambil menutup mukanya dan tak sengaja beristigfar sambil berlari ke arah tangga dan masuk ke kamarnya.

" Hahahahahaha... " tawa Pratama dan istrinya.

Ammar langsung melepar bantal sofa ke Shandy agar tak melihat Ernata dengan penuh n*fs*.

" Hahahaha itulah anak saya terkadang kekonyolannya bikin saya geleng geleng kepala". ucap Robbet

"Itulah yang membuat anak saya jatuh cinta sama Ernata, dan terkadang juga membuat saya tertawa dengan tingkah Ernata setiap kali di kelas". Ucap Pratama

" Ya Pak Robbet Ernata juga anaknya baik, apalagi kalau suka main kerumah membuat isi rumah penuh dengan warna" ucap ningsih karena anak Pratama dan ningsih semuanya cowo dan sudah pada menikah tinggal Shandy.

" Maaf apabila anak saya selalu membuat repot di keluarga Pak Pratama"

" Gak apa apa, malah saya senang, saya tadinya berharap nak Ernata bisa menjadi Menantu saya, tapi apa boleh buat kalau tuhan tidak mengijinkannya" ucap Ningsih

"Ooooooh bukan acara lamaran ternyata, alhamdulillah aman aman aman." ucap batin Ammar yang lega.

" Oh ya, apakah semua barang barangnya sudah ambil semua?" ucap Pratama ke asistennya.

" Sudah Pak"

"Ya sudah kalau begitu Pak Robbet, sudah larut malam kami semua pamit dulu, semoga Ernata suka dengan hadiah yang kami berikan dan bermanfaat. maaf sudah menganggu waktu luang Pak Robbet". ucap Pratama yang berjabat tangan dengan Robbet dan juga Ammar.

" Ya tidak apa apa, ya terimakasi atas hadiah dari keluarga Pratama ini sungguh luar biasa, oh iya tunggu sebentar, Ernata...? Shandy mau pulang nih, ayo turun, " ucap Robbet dan Ernata pun turun dengan penapilan yang sudah rapih dan memakai cupluknya.

Ernata langsung memeluk ibu Shandy. karena memang mereka sudah akrab. Pratama juga mengusap kepalanya.

" Maaf tante, maaf ya Prof tadi Ernata kurang sopan"

"Tidak apa apa sayang, kami pulang dulu ya"

"Ya tante, oh iya terimakasi tante hadiahnya Ernata suka" ucap Enata dan melepaskan pelukannya.

" Syukurlah kalau kamu suka, kami senang mendengarnya," ucap Pratama

" Hai dyer? eh maksud ku nat"

" Hai juga Shan.. "

" Boleh kita ngobrol sebentar 5 menit saja" ucap Shandy.

Orang tuanya nya pun memberikan waktu ke Shandy dan masuk duluan kedalam mobil sedangkan Robbet masuk kedalam sedangkan Ammar hanya berdehem.

Ernata hanya melirik ke arah Ammar yang tidak menjauh dari mereka berdua. akhirnya Shandy dan Ernata yang mengalah untuk menjauh lebih sedikit dari Ammar.

" Awas ada Set*n" ucap Ammar yang di abaikan.

" Yuah di kacangin" ucap Ammar yang masih berdiri didepan pintu sambil memperhatikan Ernata dan Shandy.

"Boleh pinjem tangan kamu? " ucap Shandy.

"Bukan mukhrim" ucap Ammar yang di abaikan lagi

" Buat apa?"

" Kamu percaya kan? " ucap Shandy

Ernata menjulurkan tangannya sambil melihat Ammar.

" Ini sebagai tanda permintaan maaf aku yang tulus dari dalam hati, begitu juga cinta ini untuk kamu tulus" ucapa Shandy yang memberikan gelang buatan Shandy sendiri dari bahan khusus gelang dan di lapisi Emas dan berlian sebagai pemanisnya.

"Walaupun tidak seberapa berharga, tapi aku minta sama kamu bolehkan kita masih tetap berteman? , aku sudah merelakan kamu. tapi kalau kamu terluka aku harap kamu datang ke aku, aku siap buat kamu Nat" ucap Shandy yang meneteskan air mata.

" Terimaksi Shan, gelang nya bagus aku suka, ya kita masih bisa berteman kok, dan aku sudah memaafkan kamu." ucap Ernata yang dari tadi gelisah melirik ke arah Ammar.

" Apa kamu menyukainya? " ucap Shandy tanpa menyebut nama Ammar.

" Ahh... " ucap Ernata yang tersadar dengan ucapan Shandy.

" Aku merestui kamu bila memang dia pilihan kamu yang selerahnya sudah tua" ucap Shandy dengan tertawa.

" Shandy... " ucap Ernata yang ikut tertawa juga. membuat Ammar semakin cemburu.

" Ya sudah akau balik dulu ya, good nigth, bye" ucap Shandy.

" Good nigth too" ucap Ernata sambil mengantar Shandy.

"Jaga dia baik baik broo... kalau sampai loe buat dia nangis jangan salahin gue, kalau gue langsung bertindak. " ucap Shandy ke Ammar langsung pergi.

Ernata dan Ammar melihat mobil Shandy sudah menjauh.

" Good nigth, good nigth too" ledek Ammar ke Ernata. sambil menirukan gaya Shandy.Ernata melihatnya langsung tertawa.

" Hahahah kabur ahhhh ada yang terbakar api cemburu... hahahah" ucap Ernata yang langsung masuk kedalam.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

ammar hahaha...

2021-12-18

0

Siapa Aku?

Siapa Aku?

cieh ammar jadi obat nyamuk untuk ernata dan sandy.😁😁😁

2021-12-08

0

HIATUS

HIATUS

okkk kak trimaksih, 😘😘😘 lanjut editing jangan bosen bosen ya nasihati aq... aq tunggu saran dari kk lagi

2021-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG
2 Bab 2. Masa kecil Ernata
3 BAB 3. Masih Kecil
4 Bab 4. Permintaan Terakhir
5 Bab 5. ayah kandungnya
6 Bab 6. Ayat Suci
7 Bab 7. Gatot
8 Bab 8. My Darling
9 Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10 Bab 10. Panggil Nama
11 Bab 11. Galih Pratmajaya
12 Bab 12. Khitbah
13 Bab. 13 Otw Calon Istri
14 Bab 14. Harus Ikhlas
15 Bab 15. Veby
16 Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17 Bab 17. In sya allah Jodoh
18 Bab 18. Kekonyolan Ernata
19 19. Kandidat
20 Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21 Bab. 21. PENGUMUMAN
22 Bab 22. Panggil aku Mas
23 Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24 Bab 24. Marah nya Ammar
25 Bab 25. Sah...? Sah....!
26 Bab 26. Resepsi Pernikahan
27 Bab 27. Malam Pertama
28 Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29 Bab 29. Aku Ikhlaskan
30 Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31 Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32 Bab 32. I am yours and you are mine
33 Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34 Bab 34. Pengawal Pribadi
35 35. Madu..? Tawon...?
36 36. Veby is back
37 37. Come Back to Jakarta
38 38. Seblak
39 39. Ku tunggu janda Mu
40 40. Tertangkapnya Monica
41 41. Cemburu Frans
42 42. Merebut kembali
43 43. Ciuman ala ponsel
44 44. Cinta dan Benci
45 45. Terungkap Rey.
46 46. Perkelahian Sengit
47 47. Aini sakit part 1
48 48. Aini sakit part 2
49 49. Membuang Rasa Cinta
50 50. Bule Ed-dan
51 51. Saling Sindir.
52 Bab 52. Bertemu Rey
53 Bab 53. Lari Pagi
54 Bab 54. I Love You
55 Bab 55. Minta Penjelasan
56 Bab 56. Kenzo
57 Bab 57. Bunda..?
58 Bab 58. Tercabik cabik
59 Bab 59. Cuek bebek
60 Bab. 60. Salah Target
61 Bab. 61 Roti sobek
62 Bab 62. You're Amazing
63 Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64 Bab 64. Gagal move on
65 Bab 65. No..! Veby
66 Bab 66. Are you okay?
67 Bab 67. Bunda Ismi
68 Bab 68. Target 1
69 Bab 69. Target 2
70 Bab 70. Terbongkar Hamil.
71 Bab 71. Trimester pertama
72 bab 72. Dilema Ammar.
73 Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74 Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75 Bab 75 Aa...?
76 Bab 76. Dede Utun
77 Bab 77 . Somse
78 Bab 78. Sepasang
79 Bab 79. Berpisah?
80 Bab 80. Frustasi Ammar 1
81 bab 81 Frustasi 2
82 Bab. 82 Kakek Ammar
83 Bab 83 Sugar daddy Ammar
84 Bab 84. Istri atau Simpanan?
85 Bab 85. Hal yang menantang
86 Bab 86. Kepergian Aini
87 Bab 87. Perilaku Nabila
88 Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89 Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90 Bab 90. Terpesona Roy
91 Bab 91. Kencan
92 Bab 92. Saham untuk Roy
93 Bab 93. Naoumi samaran
94 Bab 94. liontin A&A
95 Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96 Bab 96. Tuduhan Nabila
97 Bab 97. Lupa Kamar
98 Bab 98. Siuman
99 Bab 99. Hidayah Nabila
100 Bab 100. Cemburu Roy
101 Bab 101. Calon istri Roy
102 Bab 102. Menunda perpisahan
103 Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104 Bab 104. Tahan Rindu
105 Bab 105. Ungkapan Nabila.
106 Bab 106. Sarah patah hati 1
107 Bab 107. Sarah patah hati 2
108 Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109 Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110 Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111 Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112 Bab 112. Nama si kembar
113 Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114 Bab 114. Malam yang di takutkan.
115 Bab 115. Permainan Panas Dingin
116 Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117 Bab 117. Akal licik Roy
118 Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119 Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120 Bab 120. Ke Gip Papih
121 Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122 Bab 122. Bom atom
123 Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124 Bab 124. Do you love me?
125 Bab 125. Virgin
126 Bab 126. Sayatan
127 Bab 127. Rencana menikah Roy
128 Bab 128. Drama Suami Istri
129 Bab 129. Saingan cinta
130 Bab. 130. Takut di rebut
131 Bab 131. Bakat terpendam Roy
132 Bab. 132. Kabar Duka
133 Bab 133. Drama cemburu.
134 Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135 Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136 Bab 136. The First Night Roy
137 Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138 Bab 138. Ketahuan Ammar
139 Bab. 139. Datang bulan
140 Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141 Bab 141. Terciduk Polisi
142 Bab. 142. Foto
143 Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144 Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145 Bab 145. Boooking tiga malam
146 Bab. 146 Ammar vs Aini
147 Bab 147. Baby sister si kembar
148 Bab 148. Rey kabur
149 bab 149. Wisuda
150 Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151 Bab. 151. Rasa Rindu
152 Bab. 152. kekhawatiran Aini
153 Bab. 153. Bertemu Naura
154 Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155 Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156 Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157 Bab. 157. Kabar duka
158 Bab. 158. Harus Ihklas
159 Bab. 159. Pengajian
160 Bab. 160. Tangisan Naura
161 Bab. 161. Perasaan Nabila
162 Bab. 162. Bujukan Ismi
163 Bab. 163. Jenguk Naura
164 Bab. 164. Kesempatan.
165 Bab. 157. kegigihan Rahman
166 Bab. 166. Si kembar diculik
167 Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168 Bab. 168. Balasan Rose
169 Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170 Bab. 170. Keputusan Aini
171 Bab. 171. Fakta Khan
172 Bab, 172. Kedatangan Ammar
173 Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174 Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175 Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176 Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177 Bab. 177. Memadu Rindu
178 Bab. 178. Happy Ending
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bab 1. PROLOG
2
Bab 2. Masa kecil Ernata
3
BAB 3. Masih Kecil
4
Bab 4. Permintaan Terakhir
5
Bab 5. ayah kandungnya
6
Bab 6. Ayat Suci
7
Bab 7. Gatot
8
Bab 8. My Darling
9
Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10
Bab 10. Panggil Nama
11
Bab 11. Galih Pratmajaya
12
Bab 12. Khitbah
13
Bab. 13 Otw Calon Istri
14
Bab 14. Harus Ikhlas
15
Bab 15. Veby
16
Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17
Bab 17. In sya allah Jodoh
18
Bab 18. Kekonyolan Ernata
19
19. Kandidat
20
Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21
Bab. 21. PENGUMUMAN
22
Bab 22. Panggil aku Mas
23
Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24
Bab 24. Marah nya Ammar
25
Bab 25. Sah...? Sah....!
26
Bab 26. Resepsi Pernikahan
27
Bab 27. Malam Pertama
28
Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29
Bab 29. Aku Ikhlaskan
30
Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31
Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32
Bab 32. I am yours and you are mine
33
Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34
Bab 34. Pengawal Pribadi
35
35. Madu..? Tawon...?
36
36. Veby is back
37
37. Come Back to Jakarta
38
38. Seblak
39
39. Ku tunggu janda Mu
40
40. Tertangkapnya Monica
41
41. Cemburu Frans
42
42. Merebut kembali
43
43. Ciuman ala ponsel
44
44. Cinta dan Benci
45
45. Terungkap Rey.
46
46. Perkelahian Sengit
47
47. Aini sakit part 1
48
48. Aini sakit part 2
49
49. Membuang Rasa Cinta
50
50. Bule Ed-dan
51
51. Saling Sindir.
52
Bab 52. Bertemu Rey
53
Bab 53. Lari Pagi
54
Bab 54. I Love You
55
Bab 55. Minta Penjelasan
56
Bab 56. Kenzo
57
Bab 57. Bunda..?
58
Bab 58. Tercabik cabik
59
Bab 59. Cuek bebek
60
Bab. 60. Salah Target
61
Bab. 61 Roti sobek
62
Bab 62. You're Amazing
63
Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64
Bab 64. Gagal move on
65
Bab 65. No..! Veby
66
Bab 66. Are you okay?
67
Bab 67. Bunda Ismi
68
Bab 68. Target 1
69
Bab 69. Target 2
70
Bab 70. Terbongkar Hamil.
71
Bab 71. Trimester pertama
72
bab 72. Dilema Ammar.
73
Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74
Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75
Bab 75 Aa...?
76
Bab 76. Dede Utun
77
Bab 77 . Somse
78
Bab 78. Sepasang
79
Bab 79. Berpisah?
80
Bab 80. Frustasi Ammar 1
81
bab 81 Frustasi 2
82
Bab. 82 Kakek Ammar
83
Bab 83 Sugar daddy Ammar
84
Bab 84. Istri atau Simpanan?
85
Bab 85. Hal yang menantang
86
Bab 86. Kepergian Aini
87
Bab 87. Perilaku Nabila
88
Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89
Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90
Bab 90. Terpesona Roy
91
Bab 91. Kencan
92
Bab 92. Saham untuk Roy
93
Bab 93. Naoumi samaran
94
Bab 94. liontin A&A
95
Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96
Bab 96. Tuduhan Nabila
97
Bab 97. Lupa Kamar
98
Bab 98. Siuman
99
Bab 99. Hidayah Nabila
100
Bab 100. Cemburu Roy
101
Bab 101. Calon istri Roy
102
Bab 102. Menunda perpisahan
103
Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104
Bab 104. Tahan Rindu
105
Bab 105. Ungkapan Nabila.
106
Bab 106. Sarah patah hati 1
107
Bab 107. Sarah patah hati 2
108
Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109
Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110
Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111
Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112
Bab 112. Nama si kembar
113
Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114
Bab 114. Malam yang di takutkan.
115
Bab 115. Permainan Panas Dingin
116
Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117
Bab 117. Akal licik Roy
118
Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119
Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120
Bab 120. Ke Gip Papih
121
Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122
Bab 122. Bom atom
123
Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124
Bab 124. Do you love me?
125
Bab 125. Virgin
126
Bab 126. Sayatan
127
Bab 127. Rencana menikah Roy
128
Bab 128. Drama Suami Istri
129
Bab 129. Saingan cinta
130
Bab. 130. Takut di rebut
131
Bab 131. Bakat terpendam Roy
132
Bab. 132. Kabar Duka
133
Bab 133. Drama cemburu.
134
Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135
Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136
Bab 136. The First Night Roy
137
Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138
Bab 138. Ketahuan Ammar
139
Bab. 139. Datang bulan
140
Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141
Bab 141. Terciduk Polisi
142
Bab. 142. Foto
143
Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144
Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145
Bab 145. Boooking tiga malam
146
Bab. 146 Ammar vs Aini
147
Bab 147. Baby sister si kembar
148
Bab 148. Rey kabur
149
bab 149. Wisuda
150
Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151
Bab. 151. Rasa Rindu
152
Bab. 152. kekhawatiran Aini
153
Bab. 153. Bertemu Naura
154
Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155
Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156
Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157
Bab. 157. Kabar duka
158
Bab. 158. Harus Ihklas
159
Bab. 159. Pengajian
160
Bab. 160. Tangisan Naura
161
Bab. 161. Perasaan Nabila
162
Bab. 162. Bujukan Ismi
163
Bab. 163. Jenguk Naura
164
Bab. 164. Kesempatan.
165
Bab. 157. kegigihan Rahman
166
Bab. 166. Si kembar diculik
167
Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168
Bab. 168. Balasan Rose
169
Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170
Bab. 170. Keputusan Aini
171
Bab. 171. Fakta Khan
172
Bab, 172. Kedatangan Ammar
173
Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174
Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175
Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176
Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177
Bab. 177. Memadu Rindu
178
Bab. 178. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!