Di ruang tamu,
"Bik, tolong buatkan air minum dan cemilan untuk Frans, oia bik sekalian panggilin omah" ucap Robbet.
"Ya tuan, hmm maaf tuan, omah sudah tidur dari sepulang belanja di supermarket, saya gak berani ganggu tuan." Ucap bik Sumi.
" Oh ya sudah kalau gitu" ucap Robbet.
Frans duduk di kursi sendiri, sedangkan Ernata memilih duduk di kursi dekat dengan ayahnya, ternyata Frans dan Robbet tidak sengaja bertemu di bandara menuju Indonesia.
" Baru tadi pagi Grandma kasih tau, cepet banget nih anak nongol, udah kaya jailang-kung, datang tak di undang, pulang juga ogah nganterinnya. " ucap batin Ernata.
"Ayah ko tumben cepat balik nya, biasanya sampai sebulan. trus ko tadi ayah gak kasih tau Ernata di telephone kalau ayah pulangnya sama ka Frans?". ucap Ernata yang melirik ke arah Frans.
" Ya, ayah cuman sebentar balik ke Indonesia mau bertemu clien Indonesia, besok lusa ayah akan balik lagi ke Prancis, ayah tidak bilang karena ingin memberi mu kejutan" ucap ayah menjelaskannya.
" Ini tuan minumannya dan juga makanannya, silakan di minum. "ucap bik Sumi.
" Thanks, embik Soome" kata Frans.
"Ngomong apa si non ? bik Sumi kaga ngerti? " tanya bik Sumi ke Ernata.
"Terima kasih, trus bik sumi bilang, yes I'm very very beautiful." Bisik Ernata ke bik Sumi yang mengerjainy, dan di angguk kan oleh bik Sumi.
"Yesss, ayem peri peri buti buti oh byuuutipuulll" ucap bik Sumi. membuat Frans tertawa karena sifat jahil Ernata. Robbet hanya mengeleng gelengkan kepala liat ulah anaknya.
Ting tong... suara bel pintu Ernata.
"Sudah bik, mending bibik buka pintu liat siapa yang datang," ucap Robbet.
"Baik tuan." ucap bik Sumi yang melangkah menuju pintu, dan balik lagi ke ruang tamu.
"Maaf non, ada yang ingin ketemu sama non Ernata. " ucap bik Sumi.
"Siapa bik? "
" Kalau gak salah namanya Ammar non."
Frans dan Robbet melirik Ernata seakan berbicara dalam hati siapa Ammar.
" Makasih ya bik, " ucap Ernata
"Mmmmm yah..? Ernata keluar dulu ya sebentar. "
" Mau aku temenin!?" tawar Frans.
" Gak usah, dia temen aku kok, sebentar ya... aku tinggal dulu. " ucap Ernata.
Ernata berjalan keluar meninggalkan Frans di ruang tamu dengan Robbet membuat Frans cemburu dengan nama Ammar.
" Kak Ammar?. ngapain kesini? bukanya tadi mau pulang? " tanya Ernata yang masih agak kesal.
" Oh haii... hmmm... gak... aku... aku... " seakan melirik ke dalam rumah Ernata yang pintunya terbuka,
" Aku kesini cuma mau minta jaket aku yang aku pinjemin ke kamu, " ucap Ammar cepat yang melihat Ernata menutup pintu karena Ernata tau Ammar sedang kepo, tampa sadar dengan ucapannya, Ammar membuat Ernata semakin sebal dengannya.
" Oh tunggu sembentar ya aku ambilin dulu jaketnya." dengan nada kesal Ernata pun masuk lagi ke dalam rumah mengambil jaketnya di kamar.
"Ehhhh Nat Nat... tunggu... bukan itu maksud aku... Nat tunggguuu... astagfirullah salah lagi ngomong nya," ucap Ammar yang baru menyadari bukan itu maksud Ammar datang ke rumahnya.
Frans dan Robbet bingung melihat Ernata yang mondar mandir dengan raut wajah yang cemberut.
" Nih jaket, celana, topi semua 1 stel sudah aku cuciin sampai bersih, di jamin in sya allah gak bakal ada bakteri. " ucap Ernata yang sambil memberikan tas ke dada Ammar.
"Nat bukan ini maksud aku" ucap lirih dengan penuh frustasi.
" Ya teruuussss??" ucap Ernata.
" Aku kesini cuma mau..." ucap Ammar tepotong.
"Nat siapa yang datang" ucap Robbet karena penasaran dengan tamu Ernata.
"Ohh gak yah, bukan siapa siapa, orangnya juga udah langsung mau pulang kok" ucap panik Ernata yang mengusir Ammar untuk masuk ke mobil.
"Astagfirullahallazim, Nat Nat tunggu dulu.. " ucap Ammar yang di dorong oleh Ernata.
" Udah kamu pulang aja dulu sana buruan, waktunya gak pas kalau kamu datang ke rumah aku sekarang, nanti aku telphone kamu okk,! dadah... " sambil mendorong Ammar masuk ke dalam mobil dan melambaikan tangan.
"Aku tunggu Nat heheh" ucap Ammar yang tidak di dengar Ernata sambil tertawa kecil melihat tingkah Ernata.
" Siiapa si Nat? ko tamunya gak di suruh masuk malah di suruh pulang? " ucap Ayah yang melihat mobil L*mborgh*n* menjauh.
" Bukan siapa siapa yah, udah yuk yah masuk "
**********
Ruang Tamu,
Robbet beristirahat di kamarnya dan meninggalkan Ernata dan Frans di ruang tamu bersama bik Sumi yang duduk di pojok sambil bermain game di telephonenya, menemani Ernata berbicara dengan Frans.
"Kenapa kamu kesini? aku dengar kamu akan menikah dengan Monica" ucap Ernata.
"Lucu ya? aku kesini gara gara kamu" Frans
" Kak Frans kamu sudah mau menikah dengan Monica. apa pantas aku menyakiti saudara aku sediri? "
" Kamu munafik bee, Monica selalu nyakitin kamu bahkan dia yang uda nabrak kamu sampai. "
"Sttoooppppp Frans, aku gak mau dengar ucapan kamu, aku tau dia selalu nyakitin aku, aku tau dia uda nabrak aku, aku tau semua nya Frans." sambil menahan tangis.
"Terus kamu diam saja??, Bee come on sadar lah.. Kamu tuh terlalu baik sama keluarga Jhon."
" Kalau bukan karena om Jhon dan Monica aku gak akan bisa bersama ayah ku"
" Trus bagaimana dengan perasaan ku bee? kamu tega sama aku? aku udah menuggu kamu bertahun tahun bee, aku setia sama kamu, " ucap Frans yang berjongkok di samping Ernata.
" Maaf kak, Monica sangat mencintai kamu, kamu harus membuka kembali hati kamu untuk dia" ucap Ernata.
" Tapi aku hanya cinta dan sayang sama kamu bee?"
" Kak liat aku? kita masih tetap bersama walaupun sebagai kakak dan adik, bagi aku kamu adalah kakak segala galanya"
" Tapi aku gak mau hanya sekedar kakak kamu, aku mau lebih dari seorang kakak bee? please beri aku kesempatan agar aku bisa membuktikannya." mohon Frans dengan mata yang berkaca kaca.
" Masuk islam bersama ku, aku akan mempertimbangkannya "
" Apa?" kaget Frans dengan ucapannya
Sungguh berat permintaan Ernata untuk Frans sanggupi. Frans berfikir apakah dia harus pindah agama? bagaimana orang tuanya pasti tidak akan setuju.
" Kenapa diam? gak bisa kan?"
" Bee? " Nada pasrah Frans.
" Kak"
" Akkgghhhhh..." teriak batin Frans.
"Ok, Tapi aku akan tetap memanggil kamu bee.. boleh kan selama 2 hari kita kencan? " ucap Frans.
"Kencan? "
" Ya kencan ala ala kakak beradik, aku ingin melihat kota Jakarta selama 2 hari, setelah itu aku akan balik ke Prancis dan menyetujuhi perjodohan aku dengan Monica, " modus Frans
" Ohmmm, maksud kakak aku jadi pemandu tour keliling gitu? " jawab Ernata ragu,
"Ya, seterah lah yang penting kamu mau "
" Ok aku setuju, kebetulan jadwal kuliah aku besok pagi, jadi kita bisa dari siang jalan jalan nya. "
Frans dengan berat hati harus ikhlas menerima kenyataan, setidaknya dia ingin membuat kenangan manis dengan orang yang dia cintainya walaupun hanya sebatas kakak dan adik.
🌹
Pukul 02 : 30 wib
Ammar dengan gelisa bangun dari tidurnya, dan melaksanakan rutin sholat malam dan berdoa memohon di berikan petunjuk
Ammar pun melihat selulernya siapa tau ada telephone atau pesan masuk dari Ernata, tapi ternyata tidak ada pesan dan telephone 1 pun dari Ernata.
Pagi harinya Ammar berangkat kerja setelah mengajar mengaji di subuh hari.
sudah jadi rutinitas Ammar sebelum berangkat kerja.
Dalam perjalanan Ammar bertemu dengan Nabila yang menunggu bus, Ammar langsung mengajak Nabila untuk masuk ke dalam mobilnya.
Di lampu merah ternyata mobil Ammar berhenti tepat di samping mobil Ernata.
Ernata pun melirik ke arah Ammar
" Dasar playboy cap teri, bilangnya aku mau jadi saksi kamu buat masuk ke agama Islam lagi, " sambil mamanyunkan bibirnya yang menirukan omongan Ammar.
Ernata menutup kaca mobilnya saat Nabila menengok ke mobil Ernata.
"Sepertinya tadi orang itu melihat ke arah sini terus dari tadi"
"Yang mana? " saat Ammar menengok ke samping lampu merah berubah menjadi hijau dan Ernata langsung menancapkan gasnya.
Mobil Ernata menjadi pusat perhatian karena suaranya yang membuat orang gelegar.
"Astagfirullah ? sensi banget bawa mobilnya tuh orang" ucap Ammar.
"Bang Ammar ini jam tangan siapa ka? " Tanya Nabila yang dari tadi penasaran melihat jam tangan Ernata sengaja di taruh di gantungan berbentuk boneka emotion love.
" Oh itu punya temen abang kemarin ketinggal pas abang anter dia pulang" jawab Ammar dengan santai, Nabila mulai cemburu.
"Temen?"
"Iya"
"Cewe? "
"Iya"
"Siapa? "
Ammar langsung menengok ke arah Nabila seakan dia tidak suka di introgasi oleh Nabila.
"Kenapa? " ucap Ammar
" Siapa nama nya bang? siapa tau aku juga bisa menjadi temannya, temen abang temen Nabila juga kan. "
Ammar hanya terdiam sambil memakirkan mobil ke basement, sementara Nabila masih melihat Ammar sambil menunggu jawabanya.
" Kamu gak mau turun? " melihat Nabila yang masih belum beranjak dari duduk nya.
Nabila dengan perasaan cemburunya yang sedikit rasa kecewa dengan Ammar. membuat Ammar hanya menghela nafas.
Selama bekerja Ammar memperhatikan Nabila yang terus menghindarinya, ada perasaan bersalah pada Nabila, tapi hanya perasaan bersalah seorang kakak yang membuat Adiknya marah.
Ammar pun berusaha membujuk Nabila
dengan berbagai cara, mulai dari memberikannya minuman kesukaan, sampai makanan kesukaan Nabila lewat OG.
" Ok aku akan memaafkan mu, tapi bolehkan aku tau namanya siapa? bolehkah aku juga berteman dengan nya? " tulis Nabila di secarik kertas mungil di buku laporannya yang akan di tanda tangani oleh Ammar
Ammar pun membalas lewat chatting.
Ting... pesan masuk ke Nabila
Ammar 🍑
"Tentu, kamu akan senang menjadi temannya . dia sangat lucu, baik, kamu akan tertawa bila melihat tingkahnya yang lucu namanya Ernata".
Lagi lagi Nabila di buat cemburu oleh Ammar, Ammar begitu detail mendeskripsikanya. Nabila teringat saat Ammar tergesa gesa untuk pulang.
Ting....pesan masuk ke Ammar ternyata bukan dari Nabila.
Om Galih
" Apa kamu bisa ke markas sekarang, cepat saya tunggu, usahakan dengan istri mu, agar dia tau siapa Galih pratmajaya? "
Ammar
" Ok om saya akan kesana"
Ammar bergegas menuju rumah Ernata berniat untuk menjemputnya, Dalam 20 menit Ammar sudah sampai di depan rumah Ernata, ternyata Ernata sedang ada mata kuliah pagi
Ammar melihat jam tangannya menunjukan pukul 10 : 00 berarti sebentar lagi Ernata sudah selesai mata kuliahnya. Ammar langsung menuju kampus Ernata dan menjemputnya.
Dengan gaya khas suara mobil sport Ammar yang berwarna hitam membuat mata semua orang tertuju melihatnya.
Ammar memakirkan mobil sport nya di pakiran halaman Kampus dengan gaya style yang membuat mata kaum hawa terpanah. Ammar keluar dari mobil nya dengan bergaya memakai kaca mata hitamnya sambil berdiri dibelakang mobil
Ammar melihat kesamping kiri nya sudah ada dua cowo yang berpenampilan cool berdiri di tempat mobil sport nya masing masing, yang sudah memperhatikan Ammar dari tadi.
" Anak falkutas hukum juga? " tanya Ammar
" Bukan, mau jemput" jawab singkat Shandy
"Ohmmm, temennya kuliah di falkutas hukum juga? " tanya Ammar
" Lebih tepatnya temen otw pacar bang, masih berusaha PDKT" ucap Shandy sambil menyalakan r*k*k dan menawarkan ke Ammar, Ammar menolaknya.
"Owh sukses ya, semoga berhasil" ucap Ammar
"Thanks bang" sambil mengangkat tangannya.
" Hai bro ngejemput juga? " tanya Shandy ke Frans pakai bahasa inggris. sambil menawarkanya juga ke Frans tapi di tolak juga oleh frans dan akhirnya Shandy pun mematikan r*k*k nya.
"Ya" ucap Frans
"Siapa? " tanya Shandy
"My grilfriend" ucap PD Frans yang tak sabaran dengan hari kencan nya dengan Ernata.
"Wow langgeng ya bro" ucap Shandy.
Frans dan Shandy melirik ke arah Ammar. seakan Ammar tau isi kepala mereka melalui tatap mereka.
"Oh kenapa? saya? sama. lagi nungguin seseorang" ucap Ammar yang menunjuk dirinya sendiri.
" Temen? " ucap Shandy
"Bukan" Ammar
"Pacar? " Frans
"Bukan juga"
"Sooo? " " Terusss? " ucap Frans dan Shandy bersamaan.
"Calon istri" jawab cool Ammar sambil membuka jaketnya yang memperlihatkan bentuk tubuhnya yang perfect walaupun masih terbalut kasos putihnya.
"Prok... prok... prok..." suara tepuk kedua tangan dari Frans dan Shandy.
"Selamat ya broo... semoga cepat sah dan dilancarkan acaranya." ucap sandy yang menepuk pundak Ammar.
"Bravo brother, sukses and langgeng" ucap Frans sambil memberi tos.
"Thanks" ucap Ammar sambil tersenyum
Mereka pun berdiri berdekatan di mobil Ammar. Seakan menjadi kawan dalam sekejap.
Ketika Ernata mau menuju tempat parkir mobilnya dari kejauhan Ernata sudah melihat ke tiga cowo dengan penampilan yang membuat hati parah wanita bergejolak histeriss.
"Astagfirullahallazim" ucap Ernata dalam hati.
"Ya ampun... kok mereka bisa kesini bareng bareng si? gimana ceritanya kalau begini, bisa berabe ni urusan, mana mobil gue di sebelah Frans lagi, ah tau ah mending gue kabur aja diem diem.?" ucap Ernata yang menutupi dirinya di kerumunan mahasiswa/i lainnya yang ingin keluar.
"Ernata.!" panggil Prof, DR. Pratama.
" Ya ampun gimana dong ini" ucap Ernata bingung
Ammar, Shandy, dan Frans pun menengok ke arah suara yang menyebut nama Ernata.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Alriani Hespiapi
Amar selalu mengejar Ernata..
2022-07-18
0
mrs.blue
wkwkwk belom tau mereka saling kasih semangat ke saingan cintanya🤣🤣🤣 ternyata yg dijemput sama .
tapi tetep ammar mah maju paling depan kl dibandingin.
2022-01-11
0
Leli Leli
park ini sumpah bikin ngakak ketiga cowok saling ngobrol dan support eh ternyata jemputnya cewek yang sama Oalah rek" 🤣🤣🤣
2022-01-04
0