Bab 14. Harus Ikhlas

Di ruang tamu,

"Bik, tolong buatkan air minum dan cemilan untuk Frans, oia bik sekalian panggilin omah" ucap Robbet.

"Ya tuan, hmm maaf tuan, omah sudah tidur dari sepulang belanja di supermarket, saya gak berani ganggu tuan." Ucap bik Sumi.

" Oh ya sudah kalau gitu" ucap Robbet.

Frans duduk di kursi sendiri, sedangkan Ernata memilih duduk di kursi dekat dengan ayahnya, ternyata Frans dan Robbet tidak sengaja bertemu di bandara menuju Indonesia.

" Baru tadi pagi Grandma kasih tau, cepet banget nih anak nongol, udah kaya jailang-kung, datang tak di undang, pulang juga ogah nganterinnya. " ucap batin Ernata.

"Ayah ko tumben cepat balik nya, biasanya sampai sebulan. trus ko tadi ayah gak kasih tau Ernata di telephone kalau ayah pulangnya sama ka Frans?". ucap Ernata yang melirik ke arah Frans.

" Ya, ayah cuman sebentar balik ke Indonesia mau bertemu clien Indonesia, besok lusa ayah akan balik lagi ke Prancis, ayah tidak bilang karena ingin memberi mu kejutan" ucap ayah menjelaskannya.

" Ini tuan minumannya dan juga makanannya, silakan di minum. "ucap bik Sumi.

" Thanks, embik Soome" kata Frans.

"Ngomong apa si non ? bik Sumi kaga ngerti? " tanya bik Sumi ke Ernata.

"Terima kasih, trus bik sumi bilang, yes I'm very very beautiful." Bisik Ernata ke bik Sumi yang mengerjainy, dan di angguk kan oleh bik Sumi.

"Yesss, ayem peri peri buti buti oh byuuutipuulll" ucap bik Sumi. membuat Frans tertawa karena sifat jahil Ernata. Robbet hanya mengeleng gelengkan kepala liat ulah anaknya.

Ting tong... suara bel pintu Ernata.

"Sudah bik, mending bibik buka pintu liat siapa yang datang," ucap Robbet.

"Baik tuan." ucap bik Sumi yang melangkah menuju pintu, dan balik lagi ke ruang tamu.

"Maaf non, ada yang ingin ketemu sama non Ernata. " ucap bik Sumi.

"Siapa bik? "

" Kalau gak salah namanya Ammar non."

Frans dan Robbet melirik Ernata seakan berbicara dalam hati siapa Ammar.

" Makasih ya bik, " ucap Ernata

"Mmmmm yah..? Ernata keluar dulu ya sebentar. "

" Mau aku temenin!?" tawar Frans.

" Gak usah, dia temen aku kok, sebentar ya... aku tinggal dulu. " ucap Ernata.

Ernata berjalan keluar meninggalkan Frans di ruang tamu dengan Robbet membuat Frans cemburu dengan nama Ammar.

" Kak Ammar?. ngapain kesini? bukanya tadi mau pulang? " tanya Ernata yang masih agak kesal.

" Oh haii... hmmm... gak... aku... aku... " seakan melirik ke dalam rumah Ernata yang pintunya terbuka,

" Aku kesini cuma mau minta jaket aku yang aku pinjemin ke kamu, " ucap Ammar cepat yang melihat Ernata menutup pintu karena Ernata tau Ammar sedang kepo, tampa sadar dengan ucapannya, Ammar membuat Ernata semakin sebal dengannya.

" Oh tunggu sembentar ya aku ambilin dulu jaketnya." dengan nada kesal Ernata pun masuk lagi ke dalam rumah mengambil jaketnya di kamar.

"Ehhhh Nat Nat... tunggu... bukan itu maksud aku... Nat tunggguuu... astagfirullah salah lagi ngomong nya," ucap Ammar yang baru menyadari bukan itu maksud Ammar datang ke rumahnya.

Frans dan Robbet bingung melihat Ernata yang mondar mandir dengan raut wajah yang cemberut.

" Nih jaket, celana, topi semua 1 stel sudah aku cuciin sampai bersih, di jamin in sya allah gak bakal ada bakteri. " ucap Ernata yang sambil memberikan tas ke dada Ammar.

"Nat bukan ini maksud aku" ucap lirih dengan penuh frustasi.

" Ya teruuussss??" ucap Ernata.

" Aku kesini cuma mau..." ucap Ammar tepotong.

"Nat siapa yang datang" ucap Robbet karena penasaran dengan tamu Ernata.

"Ohh gak yah, bukan siapa siapa, orangnya juga udah langsung mau pulang kok" ucap panik Ernata yang mengusir Ammar untuk masuk ke mobil.

"Astagfirullahallazim, Nat Nat tunggu dulu.. " ucap Ammar yang di dorong oleh Ernata.

" Udah kamu pulang aja dulu sana buruan, waktunya gak pas kalau kamu datang ke rumah aku sekarang, nanti aku telphone kamu okk,! dadah... " sambil mendorong Ammar masuk ke dalam mobil dan melambaikan tangan.

"Aku tunggu Nat heheh" ucap Ammar yang tidak di dengar Ernata sambil tertawa kecil melihat tingkah Ernata.

" Siiapa si Nat? ko tamunya gak di suruh masuk malah di suruh pulang? " ucap Ayah yang melihat mobil L*mborgh*n* menjauh.

" Bukan siapa siapa yah, udah yuk yah masuk "

**********

Ruang Tamu,

Robbet beristirahat di kamarnya dan meninggalkan Ernata dan Frans di ruang tamu bersama bik Sumi yang duduk di pojok sambil bermain game di telephonenya, menemani Ernata berbicara dengan Frans.

"Kenapa kamu kesini? aku dengar kamu akan menikah dengan Monica" ucap Ernata.

"Lucu ya? aku kesini gara gara kamu" Frans

" Kak Frans kamu sudah mau menikah dengan Monica. apa pantas aku menyakiti saudara aku sediri? "

" Kamu munafik bee, Monica selalu nyakitin kamu bahkan dia yang uda nabrak kamu sampai. "

"Sttoooppppp Frans, aku gak mau dengar ucapan kamu, aku tau dia selalu nyakitin aku, aku tau dia uda nabrak aku, aku tau semua nya Frans." sambil menahan tangis.

"Terus kamu diam saja??, Bee come on sadar lah.. Kamu tuh terlalu baik sama keluarga Jhon."

" Kalau bukan karena om Jhon dan Monica aku gak akan bisa bersama ayah ku"

" Trus bagaimana dengan perasaan ku bee? kamu tega sama aku? aku udah menuggu kamu bertahun tahun bee, aku setia sama kamu, " ucap Frans yang berjongkok di samping Ernata.

" Maaf kak, Monica sangat mencintai kamu, kamu harus membuka kembali hati kamu untuk dia" ucap Ernata.

" Tapi aku hanya cinta dan sayang sama kamu bee?"

" Kak liat aku? kita masih tetap bersama walaupun sebagai kakak dan adik, bagi aku kamu adalah kakak segala galanya"

" Tapi aku gak mau hanya sekedar kakak kamu, aku mau lebih dari seorang kakak bee? please beri aku kesempatan agar aku bisa membuktikannya." mohon Frans dengan mata yang berkaca kaca.

" Masuk islam bersama ku, aku akan mempertimbangkannya "

" Apa?" kaget Frans dengan ucapannya

Sungguh berat permintaan Ernata untuk Frans sanggupi. Frans berfikir apakah dia harus pindah agama? bagaimana orang tuanya pasti tidak akan setuju.

" Kenapa diam? gak bisa kan?"

" Bee? " Nada pasrah Frans.

" Kak"

" Akkgghhhhh..." teriak batin Frans.

"Ok, Tapi aku akan tetap memanggil kamu bee.. boleh kan selama 2 hari kita kencan? " ucap Frans.

"Kencan? "

" Ya kencan ala ala kakak beradik, aku ingin melihat kota Jakarta selama 2 hari, setelah itu aku akan balik ke Prancis dan menyetujuhi perjodohan aku dengan Monica, " modus Frans

" Ohmmm, maksud kakak aku jadi pemandu tour keliling gitu? " jawab Ernata ragu,

"Ya, seterah lah yang penting kamu mau "

" Ok aku setuju, kebetulan jadwal kuliah aku besok pagi, jadi kita bisa dari siang jalan jalan nya. "

Frans dengan berat hati harus ikhlas menerima kenyataan, setidaknya dia ingin membuat kenangan manis dengan orang yang dia cintainya walaupun hanya sebatas kakak dan adik.

🌹

Pukul 02 : 30 wib

Ammar dengan gelisa bangun dari tidurnya, dan melaksanakan rutin sholat malam dan berdoa memohon di berikan petunjuk

Ammar pun melihat selulernya siapa tau ada telephone atau pesan masuk dari Ernata, tapi ternyata tidak ada pesan dan telephone 1 pun dari Ernata.

Pagi harinya Ammar berangkat kerja setelah mengajar mengaji di subuh hari.

sudah jadi rutinitas Ammar sebelum berangkat kerja.

Dalam perjalanan Ammar bertemu dengan Nabila yang menunggu bus, Ammar langsung mengajak Nabila untuk masuk ke dalam mobilnya.

Di lampu merah ternyata mobil Ammar berhenti tepat di samping mobil Ernata.

Ernata pun melirik ke arah Ammar

" Dasar playboy cap teri, bilangnya aku mau jadi saksi kamu buat masuk ke agama Islam lagi, " sambil mamanyunkan bibirnya yang menirukan omongan Ammar.

Ernata menutup kaca mobilnya saat Nabila menengok ke mobil Ernata.

"Sepertinya tadi orang itu melihat ke arah sini terus dari tadi"

"Yang mana? " saat Ammar menengok ke samping lampu merah berubah menjadi hijau dan Ernata langsung menancapkan gasnya.

Mobil Ernata menjadi pusat perhatian karena suaranya yang membuat orang gelegar.

"Astagfirullah ? sensi banget bawa mobilnya tuh orang" ucap Ammar.

"Bang Ammar ini jam tangan siapa ka? " Tanya Nabila yang dari tadi penasaran melihat jam tangan Ernata sengaja di taruh di gantungan berbentuk boneka emotion love.

" Oh itu punya temen abang kemarin ketinggal pas abang anter dia pulang" jawab Ammar dengan santai, Nabila mulai cemburu.

"Temen?"

"Iya"

"Cewe? "

"Iya"

"Siapa? "

Ammar langsung menengok ke arah Nabila seakan dia tidak suka di introgasi oleh Nabila.

"Kenapa? " ucap Ammar

" Siapa nama nya bang? siapa tau aku juga bisa menjadi temannya, temen abang temen Nabila juga kan. "

Ammar hanya terdiam sambil memakirkan mobil ke basement, sementara Nabila masih melihat Ammar sambil menunggu jawabanya.

" Kamu gak mau turun? " melihat Nabila yang masih belum beranjak dari duduk nya.

Nabila dengan perasaan cemburunya yang sedikit rasa kecewa dengan Ammar. membuat Ammar hanya menghela nafas.

Selama bekerja Ammar memperhatikan Nabila yang terus menghindarinya, ada perasaan bersalah pada Nabila, tapi hanya perasaan bersalah seorang kakak yang membuat Adiknya marah.

Ammar pun berusaha membujuk Nabila

dengan berbagai cara, mulai dari memberikannya minuman kesukaan, sampai makanan kesukaan Nabila lewat OG.

" Ok aku akan memaafkan mu, tapi bolehkan aku tau namanya siapa? bolehkah aku juga berteman dengan nya? " tulis Nabila di secarik kertas mungil di buku laporannya yang akan di tanda tangani oleh Ammar

Ammar pun membalas lewat chatting.

Ting... pesan masuk ke Nabila

Ammar 🍑

"Tentu, kamu akan senang menjadi temannya . dia sangat lucu, baik, kamu akan tertawa bila melihat tingkahnya yang lucu namanya Ernata".

Lagi lagi Nabila di buat cemburu oleh Ammar, Ammar begitu detail mendeskripsikanya. Nabila teringat saat Ammar tergesa gesa untuk pulang.

Ting....pesan masuk ke Ammar ternyata bukan dari Nabila.

Om Galih

" Apa kamu bisa ke markas sekarang, cepat saya tunggu, usahakan dengan istri mu, agar dia tau siapa Galih pratmajaya? "

Ammar

" Ok om saya akan kesana"

Ammar bergegas menuju rumah Ernata berniat untuk menjemputnya, Dalam 20 menit Ammar sudah sampai di depan rumah Ernata, ternyata Ernata sedang ada mata kuliah pagi

Ammar melihat jam tangannya menunjukan pukul 10 : 00 berarti sebentar lagi Ernata sudah selesai mata kuliahnya. Ammar langsung menuju kampus Ernata dan menjemputnya.

Dengan gaya khas suara mobil sport Ammar yang berwarna hitam membuat mata semua orang tertuju melihatnya.

Ammar memakirkan mobil sport nya di pakiran halaman Kampus dengan gaya style yang membuat mata kaum hawa terpanah. Ammar keluar dari mobil nya dengan bergaya memakai kaca mata hitamnya sambil berdiri dibelakang mobil

Ammar melihat kesamping kiri nya sudah ada dua cowo yang berpenampilan cool berdiri di tempat mobil sport nya masing masing, yang sudah memperhatikan Ammar dari tadi.

" Anak falkutas hukum juga? " tanya Ammar

" Bukan, mau jemput" jawab singkat Shandy

"Ohmmm, temennya kuliah di falkutas hukum juga? " tanya Ammar

" Lebih tepatnya temen otw pacar bang, masih berusaha PDKT" ucap Shandy sambil menyalakan r*k*k dan menawarkan ke Ammar, Ammar menolaknya.

"Owh sukses ya, semoga berhasil" ucap Ammar

"Thanks bang" sambil mengangkat tangannya.

" Hai bro ngejemput juga? " tanya Shandy ke Frans pakai bahasa inggris. sambil menawarkanya juga ke Frans tapi di tolak juga oleh frans dan akhirnya Shandy pun mematikan r*k*k nya.

"Ya" ucap Frans

"Siapa? " tanya Shandy

"My grilfriend" ucap PD Frans yang tak sabaran dengan hari kencan nya dengan Ernata.

"Wow langgeng ya bro" ucap Shandy.

Frans dan Shandy melirik ke arah Ammar. seakan Ammar tau isi kepala mereka melalui tatap mereka.

"Oh kenapa? saya? sama. lagi nungguin seseorang" ucap Ammar yang menunjuk dirinya sendiri.

" Temen? " ucap Shandy

"Bukan" Ammar

"Pacar? " Frans

"Bukan juga"

"Sooo? " " Terusss? " ucap Frans dan Shandy bersamaan.

"Calon istri" jawab cool Ammar sambil membuka jaketnya yang memperlihatkan bentuk tubuhnya yang perfect walaupun masih terbalut kasos putihnya.

"Prok... prok... prok..." suara tepuk kedua tangan dari Frans dan Shandy.

"Selamat ya broo... semoga cepat sah dan dilancarkan acaranya." ucap sandy yang menepuk pundak Ammar.

"Bravo brother, sukses and langgeng" ucap Frans sambil memberi tos.

"Thanks" ucap Ammar sambil tersenyum

Mereka pun berdiri berdekatan di mobil Ammar. Seakan menjadi kawan dalam sekejap.

Ketika Ernata mau menuju tempat parkir mobilnya dari kejauhan Ernata sudah melihat ke tiga cowo dengan penampilan yang membuat hati parah wanita bergejolak histeriss.

"Astagfirullahallazim" ucap Ernata dalam hati.

"Ya ampun... kok mereka bisa kesini bareng bareng si? gimana ceritanya kalau begini, bisa berabe ni urusan, mana mobil gue di sebelah Frans lagi, ah tau ah mending gue kabur aja diem diem.?" ucap Ernata yang menutupi dirinya di kerumunan mahasiswa/i lainnya yang ingin keluar.

"Ernata.!" panggil Prof, DR. Pratama.

" Ya ampun gimana dong ini" ucap Ernata bingung

Ammar, Shandy, dan Frans pun menengok ke arah suara yang menyebut nama Ernata.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Alriani Hespiapi

Alriani Hespiapi

Amar selalu mengejar Ernata..

2022-07-18

0

mrs.blue

mrs.blue

wkwkwk belom tau mereka saling kasih semangat ke saingan cintanya🤣🤣🤣 ternyata yg dijemput sama .
tapi tetep ammar mah maju paling depan kl dibandingin.

2022-01-11

0

Leli Leli

Leli Leli

park ini sumpah bikin ngakak ketiga cowok saling ngobrol dan support eh ternyata jemputnya cewek yang sama Oalah rek" 🤣🤣🤣

2022-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG
2 Bab 2. Masa kecil Ernata
3 BAB 3. Masih Kecil
4 Bab 4. Permintaan Terakhir
5 Bab 5. ayah kandungnya
6 Bab 6. Ayat Suci
7 Bab 7. Gatot
8 Bab 8. My Darling
9 Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10 Bab 10. Panggil Nama
11 Bab 11. Galih Pratmajaya
12 Bab 12. Khitbah
13 Bab. 13 Otw Calon Istri
14 Bab 14. Harus Ikhlas
15 Bab 15. Veby
16 Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17 Bab 17. In sya allah Jodoh
18 Bab 18. Kekonyolan Ernata
19 19. Kandidat
20 Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21 Bab. 21. PENGUMUMAN
22 Bab 22. Panggil aku Mas
23 Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24 Bab 24. Marah nya Ammar
25 Bab 25. Sah...? Sah....!
26 Bab 26. Resepsi Pernikahan
27 Bab 27. Malam Pertama
28 Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29 Bab 29. Aku Ikhlaskan
30 Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31 Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32 Bab 32. I am yours and you are mine
33 Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34 Bab 34. Pengawal Pribadi
35 35. Madu..? Tawon...?
36 36. Veby is back
37 37. Come Back to Jakarta
38 38. Seblak
39 39. Ku tunggu janda Mu
40 40. Tertangkapnya Monica
41 41. Cemburu Frans
42 42. Merebut kembali
43 43. Ciuman ala ponsel
44 44. Cinta dan Benci
45 45. Terungkap Rey.
46 46. Perkelahian Sengit
47 47. Aini sakit part 1
48 48. Aini sakit part 2
49 49. Membuang Rasa Cinta
50 50. Bule Ed-dan
51 51. Saling Sindir.
52 Bab 52. Bertemu Rey
53 Bab 53. Lari Pagi
54 Bab 54. I Love You
55 Bab 55. Minta Penjelasan
56 Bab 56. Kenzo
57 Bab 57. Bunda..?
58 Bab 58. Tercabik cabik
59 Bab 59. Cuek bebek
60 Bab. 60. Salah Target
61 Bab. 61 Roti sobek
62 Bab 62. You're Amazing
63 Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64 Bab 64. Gagal move on
65 Bab 65. No..! Veby
66 Bab 66. Are you okay?
67 Bab 67. Bunda Ismi
68 Bab 68. Target 1
69 Bab 69. Target 2
70 Bab 70. Terbongkar Hamil.
71 Bab 71. Trimester pertama
72 bab 72. Dilema Ammar.
73 Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74 Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75 Bab 75 Aa...?
76 Bab 76. Dede Utun
77 Bab 77 . Somse
78 Bab 78. Sepasang
79 Bab 79. Berpisah?
80 Bab 80. Frustasi Ammar 1
81 bab 81 Frustasi 2
82 Bab. 82 Kakek Ammar
83 Bab 83 Sugar daddy Ammar
84 Bab 84. Istri atau Simpanan?
85 Bab 85. Hal yang menantang
86 Bab 86. Kepergian Aini
87 Bab 87. Perilaku Nabila
88 Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89 Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90 Bab 90. Terpesona Roy
91 Bab 91. Kencan
92 Bab 92. Saham untuk Roy
93 Bab 93. Naoumi samaran
94 Bab 94. liontin A&A
95 Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96 Bab 96. Tuduhan Nabila
97 Bab 97. Lupa Kamar
98 Bab 98. Siuman
99 Bab 99. Hidayah Nabila
100 Bab 100. Cemburu Roy
101 Bab 101. Calon istri Roy
102 Bab 102. Menunda perpisahan
103 Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104 Bab 104. Tahan Rindu
105 Bab 105. Ungkapan Nabila.
106 Bab 106. Sarah patah hati 1
107 Bab 107. Sarah patah hati 2
108 Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109 Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110 Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111 Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112 Bab 112. Nama si kembar
113 Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114 Bab 114. Malam yang di takutkan.
115 Bab 115. Permainan Panas Dingin
116 Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117 Bab 117. Akal licik Roy
118 Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119 Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120 Bab 120. Ke Gip Papih
121 Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122 Bab 122. Bom atom
123 Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124 Bab 124. Do you love me?
125 Bab 125. Virgin
126 Bab 126. Sayatan
127 Bab 127. Rencana menikah Roy
128 Bab 128. Drama Suami Istri
129 Bab 129. Saingan cinta
130 Bab. 130. Takut di rebut
131 Bab 131. Bakat terpendam Roy
132 Bab. 132. Kabar Duka
133 Bab 133. Drama cemburu.
134 Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135 Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136 Bab 136. The First Night Roy
137 Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138 Bab 138. Ketahuan Ammar
139 Bab. 139. Datang bulan
140 Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141 Bab 141. Terciduk Polisi
142 Bab. 142. Foto
143 Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144 Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145 Bab 145. Boooking tiga malam
146 Bab. 146 Ammar vs Aini
147 Bab 147. Baby sister si kembar
148 Bab 148. Rey kabur
149 bab 149. Wisuda
150 Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151 Bab. 151. Rasa Rindu
152 Bab. 152. kekhawatiran Aini
153 Bab. 153. Bertemu Naura
154 Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155 Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156 Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157 Bab. 157. Kabar duka
158 Bab. 158. Harus Ihklas
159 Bab. 159. Pengajian
160 Bab. 160. Tangisan Naura
161 Bab. 161. Perasaan Nabila
162 Bab. 162. Bujukan Ismi
163 Bab. 163. Jenguk Naura
164 Bab. 164. Kesempatan.
165 Bab. 157. kegigihan Rahman
166 Bab. 166. Si kembar diculik
167 Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168 Bab. 168. Balasan Rose
169 Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170 Bab. 170. Keputusan Aini
171 Bab. 171. Fakta Khan
172 Bab, 172. Kedatangan Ammar
173 Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174 Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175 Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176 Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177 Bab. 177. Memadu Rindu
178 Bab. 178. Happy Ending
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bab 1. PROLOG
2
Bab 2. Masa kecil Ernata
3
BAB 3. Masih Kecil
4
Bab 4. Permintaan Terakhir
5
Bab 5. ayah kandungnya
6
Bab 6. Ayat Suci
7
Bab 7. Gatot
8
Bab 8. My Darling
9
Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10
Bab 10. Panggil Nama
11
Bab 11. Galih Pratmajaya
12
Bab 12. Khitbah
13
Bab. 13 Otw Calon Istri
14
Bab 14. Harus Ikhlas
15
Bab 15. Veby
16
Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17
Bab 17. In sya allah Jodoh
18
Bab 18. Kekonyolan Ernata
19
19. Kandidat
20
Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21
Bab. 21. PENGUMUMAN
22
Bab 22. Panggil aku Mas
23
Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24
Bab 24. Marah nya Ammar
25
Bab 25. Sah...? Sah....!
26
Bab 26. Resepsi Pernikahan
27
Bab 27. Malam Pertama
28
Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29
Bab 29. Aku Ikhlaskan
30
Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31
Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32
Bab 32. I am yours and you are mine
33
Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34
Bab 34. Pengawal Pribadi
35
35. Madu..? Tawon...?
36
36. Veby is back
37
37. Come Back to Jakarta
38
38. Seblak
39
39. Ku tunggu janda Mu
40
40. Tertangkapnya Monica
41
41. Cemburu Frans
42
42. Merebut kembali
43
43. Ciuman ala ponsel
44
44. Cinta dan Benci
45
45. Terungkap Rey.
46
46. Perkelahian Sengit
47
47. Aini sakit part 1
48
48. Aini sakit part 2
49
49. Membuang Rasa Cinta
50
50. Bule Ed-dan
51
51. Saling Sindir.
52
Bab 52. Bertemu Rey
53
Bab 53. Lari Pagi
54
Bab 54. I Love You
55
Bab 55. Minta Penjelasan
56
Bab 56. Kenzo
57
Bab 57. Bunda..?
58
Bab 58. Tercabik cabik
59
Bab 59. Cuek bebek
60
Bab. 60. Salah Target
61
Bab. 61 Roti sobek
62
Bab 62. You're Amazing
63
Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64
Bab 64. Gagal move on
65
Bab 65. No..! Veby
66
Bab 66. Are you okay?
67
Bab 67. Bunda Ismi
68
Bab 68. Target 1
69
Bab 69. Target 2
70
Bab 70. Terbongkar Hamil.
71
Bab 71. Trimester pertama
72
bab 72. Dilema Ammar.
73
Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74
Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75
Bab 75 Aa...?
76
Bab 76. Dede Utun
77
Bab 77 . Somse
78
Bab 78. Sepasang
79
Bab 79. Berpisah?
80
Bab 80. Frustasi Ammar 1
81
bab 81 Frustasi 2
82
Bab. 82 Kakek Ammar
83
Bab 83 Sugar daddy Ammar
84
Bab 84. Istri atau Simpanan?
85
Bab 85. Hal yang menantang
86
Bab 86. Kepergian Aini
87
Bab 87. Perilaku Nabila
88
Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89
Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90
Bab 90. Terpesona Roy
91
Bab 91. Kencan
92
Bab 92. Saham untuk Roy
93
Bab 93. Naoumi samaran
94
Bab 94. liontin A&A
95
Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96
Bab 96. Tuduhan Nabila
97
Bab 97. Lupa Kamar
98
Bab 98. Siuman
99
Bab 99. Hidayah Nabila
100
Bab 100. Cemburu Roy
101
Bab 101. Calon istri Roy
102
Bab 102. Menunda perpisahan
103
Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104
Bab 104. Tahan Rindu
105
Bab 105. Ungkapan Nabila.
106
Bab 106. Sarah patah hati 1
107
Bab 107. Sarah patah hati 2
108
Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109
Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110
Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111
Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112
Bab 112. Nama si kembar
113
Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114
Bab 114. Malam yang di takutkan.
115
Bab 115. Permainan Panas Dingin
116
Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117
Bab 117. Akal licik Roy
118
Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119
Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120
Bab 120. Ke Gip Papih
121
Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122
Bab 122. Bom atom
123
Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124
Bab 124. Do you love me?
125
Bab 125. Virgin
126
Bab 126. Sayatan
127
Bab 127. Rencana menikah Roy
128
Bab 128. Drama Suami Istri
129
Bab 129. Saingan cinta
130
Bab. 130. Takut di rebut
131
Bab 131. Bakat terpendam Roy
132
Bab. 132. Kabar Duka
133
Bab 133. Drama cemburu.
134
Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135
Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136
Bab 136. The First Night Roy
137
Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138
Bab 138. Ketahuan Ammar
139
Bab. 139. Datang bulan
140
Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141
Bab 141. Terciduk Polisi
142
Bab. 142. Foto
143
Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144
Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145
Bab 145. Boooking tiga malam
146
Bab. 146 Ammar vs Aini
147
Bab 147. Baby sister si kembar
148
Bab 148. Rey kabur
149
bab 149. Wisuda
150
Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151
Bab. 151. Rasa Rindu
152
Bab. 152. kekhawatiran Aini
153
Bab. 153. Bertemu Naura
154
Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155
Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156
Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157
Bab. 157. Kabar duka
158
Bab. 158. Harus Ihklas
159
Bab. 159. Pengajian
160
Bab. 160. Tangisan Naura
161
Bab. 161. Perasaan Nabila
162
Bab. 162. Bujukan Ismi
163
Bab. 163. Jenguk Naura
164
Bab. 164. Kesempatan.
165
Bab. 157. kegigihan Rahman
166
Bab. 166. Si kembar diculik
167
Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168
Bab. 168. Balasan Rose
169
Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170
Bab. 170. Keputusan Aini
171
Bab. 171. Fakta Khan
172
Bab, 172. Kedatangan Ammar
173
Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174
Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175
Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176
Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177
Bab. 177. Memadu Rindu
178
Bab. 178. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!