"Apa cita-citamu?" tanya Ammar.
"Aku ingin menjadi seorang yang bisa menegakkan keadilan" ucap Ernata yang menunggang kuda saat kuda tersebut berlarian kecil bersama dengan Ammar.
"Lalu, apa cita-citamu? Semua sudah kau miliki." Ernata menatap Ammar.
Ammar tertawa mendengar ucapan dari wanita tersebut. "Hanya satu yang belum aku miliki!"
"Apa?" Ernata mengerutkan keningnya.
"Membuat calon makmumku menjadi seiman," ucap Ammar.
Ernata hanya terdiam dan seketika kuda mereka yang mereka tunggangi berdekatan lalu bermesraan, Ammar dan Ernata tertawa melihatnya sehingga mereka berdua turun dari kuda.
"Ernata Vioni," panggil Ammar yang mendapatkan lirikan dari sang empu. "Apa aku boleh datang ke rumahmu membawa keluargaku untuk bisa menemui Ayahmu?"
"Aku akan menunggu kedatanganmu bersama Ibumu untuk bisa bertemu dengan Ayahku, sesudah kau menjadi saksi melihatku mengucapkan dua kalimat syahadat." Ucapan Ernata membuat Ammar terdiam
"Kak Ammar?" ucap Ernata sambil melihat wajah Ammar.
"Ma sya allah Ernata, Alhamdulillah Ya Allah!" ucap Ammar kegirangan dan ingin memeluk Ernata tapi dicegah oleh suara Ibunya.
"Eeets, masih belom halal!" ucap Ibu Ainun yang mendengar percakapan Ammar dan Ernata lalu memeluk Ernata dengan senang.
"Alhamdulillah, terimakasih ya sayang, ma sya allah Ibu senang dengarnya," ucap Ainun yang melepas pelukannya.
"Terima kasih Bu, atas doa-doanya!" Ammar memeluk ibunya.
Ainun mengajak Ernata untuk makan siang bersama, Ernata tak pernah membayangkan akan mendapat calon ibu mertua yang begitu baik. apa lagi Ernata belum merasakannya dari kecil kasih sayang ibu dari kecil.
" Nih ibu suapin aaaaaa buka mulutnya " perintah Ibu Ainun yang ingin menyuapi makanan ke Ernata. Ernata hanya terdiam dan meneteskan air mata.
" Lohh ko malah nangis? apa ibu membuat mu malu di depan Ammar? " ucap ibu Ainun yang mengusap air matanya, Ernata malah mangkin kencang menangisnya karena ibu Ainun mengusap air matanya.
Ibu Ainun melirik Ammar dan Ammar hanya mennaikan pundaknya seakan memberi jawabat tidak tau,
" Maaf aku nangis... karena selama ini Ernata belum pernah merasakan di suapin sama seorang bernama ibu" ucap Ernata yang sesugukan.
"Ini pertama kalinya Ernata di suapin sama seorang ibu huhuhuhu" jawab Ernata lagi yang mengusap air ingusnya, membuat Ammar tertawa sambil mengusap air matanya sendiri yang terharu.
" Ya allah, sudah nda apa apa, sekarang kamu bisa panggil ibu dan menganggap ibu mu sendiri yoo.. "
" Ernata boleh peluk lagi?" tanya Ernata.
" Yoo bolleh sepuas kamu"
" Ibbbuuuuu huhuhu"
" Sudah sudah jangan nangis lagi, mulai sekarang ada ibu, jadi kalau Ammar nakal tinggal bilang ke ibu yoo" ucap Ainun dan di anggukan oleh Ernata.
" Buuu... " tanya Ernata yang melepas pelukannya
" Iya ada apa? " tanya Ainun yang mengusap Air matanya.
" Mana nasi nya aaaaa" ucap Ernata yang membuat Ainu terrtawa dan Ammar mengeleng geleng kepala sambil tertawa.
" Oh yaa lupa ibu, niiih aaaaaaa yang gede mulutnya, aaaammm pinter anak ibu yang cantikk"
" Kayanya sekarang Ammar punya saingan kasih sayang ibu nih" ucap Ammar.
" loh kenapa? kamu juga mau di suapain? sini bilang aja pengen di suapin juga sama ibu sini aaaaaaaa yang gede mulutnya biar masukk.. aaaaam walah gedean kamu tuh mangaap nya" ucap Ainun yang menyuapi Ammar.
Ernata tersenyum meliat Ammar disuapi oleh ibunya,
" Bu.. sudah ibu duduk saja, biar Ernata yang mencuci piring nya" ucap Ernata yang mengajak Ainun untuk duduk di kursi.
" Sudah nda Apa apa, ibu bisa"
" Gak apa apa bu, kan ada Ernata jadi ibu tinggal duduk manis aja sambil nonton tv sama bang Ammar ya. " ucap Ernata dan ibunya hanya mengusap pipi Ernata sambil duduk.
Ernata yang di kagetkan oleh Ammar dari belakang saat cuci piring membuat Ernata kaget membuat gelas hampir jatuh kelantai dengan cepat Ammar dan Ernata menangkap gelas secara bersamaan.
" Ingettt belom halal, gak boleh pegang pegang, gak boleh colek colek." ucap ibu Ainun yang menyadarkan mereka berdua.
" Astaghfirullah kak Ammar kagetin aja." ucap Ernata tersadar.
" Ya bu, gak sengaja mah berarti rezeki" ucap Ammar yang membantu Ernata cuci piring.
" Apa si ka Ammar ihhh" ucap Ernata yang tak sengaja menyipratan sabun mengenai mata Ammar.
" Aduh.. " ucap Ammar yang mengucak matanya.
" Eehhhh maaaf gak sengaja, mana sini liat, jangan di kucek"
" Huuufss huuffsh..." tiup Ernata ke mata Ammar.
" Gimana masih perih gak? coba pake air sini " ucap Ernata
" Gimana? kok diem aja. ihh maaf aku gak sengaja, jangan marah" ucap ernata nyerocos
" Ini masih perihhh coba tiup lagi." ucap Ammar yang menyodorkan matanya
" Huufss,udah belum kak? maaf ? " ucap Ernata yang meniupnya tanpa membuat mereka bersentuhan.
" Dooorrr." ucap Ammar yang bercanda karena perihnya sudah hilang daritadi
" Ihhh ka Ammar gak lucu tauuu ihh. " ucap ngambek Ernata yang dikerjai Ammar. Ammar pun mencipratkan air ke wajah Ernata
" Ihh awass yaa, iibuu kak Ammar nihh," ucap Ernata yang mengusap wajahnya
" Ih curang mainnya ngaduan, ciieee yang minta tolong ke ibu " ucap Ammar yang ngeledek.
Ainun hanya tersenyum tertawa melihat Ammar yang begitu ceria karena sebelum ketemu Ernata Ainun belum melihat wajah Ammar seceria ini semenjak dia terus fokus untuk bekerja mengantikan bapaknya.
"Alhamdulillah ya allah akhirnya anaku bisa tertawa bahagia" ucap batin Ainun.
Panggilan masuk 📲 Nabila
" Tunggu sebentar ya, " ucap Ammar yang menjauh dari Ernata dan mengangkat telephone.
" Tunggu bentar ya, dari siapa si? sampe harus menjauh" ucap Ernata sebal yang mengikuti ucapan Ammar.
" Halo assalamualaikum ya ada apa Nabila? "
" Waalaikumussalam gak apa apa bang, Nabila cuma kangen sama ibu, oia gimana? apa ibu suka kue buatan Nabila? "
" Astagfirullah abang lupa masih di dalam mobil kuenya, abang ambil dulu ya"
" Ya sudah kalau gitu, oia bang Nabila mau minta izin sama abang besok Nabila gak ke kantor mau menemani Papi selama seminggu ke luar kota, apa boleh? "
" Seminggu? ohmm ya sudah hati hati dijalan salam buat Papi ya, maaf abang gak bisa anter ke bandara. " ucap Ammar.
" Ya gak apa apa, abang juga hati hati ya disini sama ibu, jaga ibu baik baik. abang jangan lupa sholat jangan lupa makan"
" Ya in sya allah, terimakasi ya sudah ingetin abang,"
" Ya assalamualaikum bang"
"Waalaikumussalam"
Tuuttt tut tut..
"Astagfirullahalazim Ernata kamu ngagetin saja, dari kapan kamu dsitu?" ucap Ammar yang kaget melihat Ernata sedang duduk di samping Ammar sambil memakan kue Nabila yang dia ambil sendiri dari mobil.
" Nih udah Ernata bawain tas bentuk lope lope lope lllooooopeeeenya." ucap Ernata yang memberikan tas berisikan kue dari Nabila.
"Krreesss... eehmmmmm... yuuaaaa kuee bentuk lopenya patah " ucap Ernata yang mengigit kue berbentuk Love
" Maaf ya, kue lope kamu aku gigit, nih sisanya buat kamu saja" sambil memberi kue patahan ke tangan Ammar dan langsung membawa tas berniat untuk pulang.
Ammar memakan kue bekas gigitan Ernata sampai habis dan berlari menyusul Ernata.
" Bu Ernata pamit pulang dulu ya, di dapur sudah rapih jadi ibu tinggal istirahat aja jangan bebenah ya bu. " ucap kawatir Ernata.
" Loh ko cepat sekali mau pulang? emang gak mau nginap disini? bobo sama ibu? " ucap Ainun.
" Mau si bu tapi Ernata bilangnya sama ayah hanya sebentar. lain kali ya bu in sya allah" ucap Ernata yang mengusap tangan Ainun.
" Huukk... hukkk..." batuk Ammar yang mendengar Ernata pamit pulang.
" Loh kamu kenapa? batuk batuk"
" Nih minum dulu, sangking menghayati makan kue lope lopenya sampai lupa minum" sindir Ernata yang cemburu, sambil memberikan air minum.
" Ya sudah bu Ernata pulang dulu ya Assalamualaikum " ucap Ernata yang keluar meninggalkan Ammar sedang minum.
Ammar berlari dan berpamitan pada ibunya, dalam perjalanan Ernata hanya terdiam.
" Maaf" ucap Ammar
" Kenapa minta maaf?"
" Karena buat kamu cemburu."
" Hah, cemburu? siapa? aku? cemburu sama siapa? samaa nama yang namanya Nabila itu? " ucap ketus Ernata.
" Heheh manis ya kalau lagi cemburu"
"Apa si? mau merayu? gak mempan"
Ammar pun langsung menepikan mobilnya kepinggir. Ammar langsung mendekatkan diri ke Ernata, perlahan Ernata memundurkan bahunya.
"Kak mau apa? kak jangan macem macem ya? kamu tau aku bisa taekwondo, karate, dan juga silat?"
Ammar tidak mendengarnya dia terus memajukan wajahnya dan bibir nya ke arah telinga Ernata,
" Jangan cemburu, dia bukan siapa siapa, cuma kamu yang selalu ku sebut setiap dalam doaku, agar segera ku halalkan. " ucap bisik Ammar ke telinga Ernata.
Ammar langsung kembali ketempat duduknya dengan benar, sedangkan Ernata merasa ada sengatan listrik yang mengalir keseluruh tubuhnya, mendengar ucapan Ammar.
Mobil pun berjalan Ernata hanya memegang pipinya yang merah merona, akibat ucapan Ammar.
(aahhhhhh authorr jadi baper sendiri ketiknya...😆)
" Loh kita kemana lagi ni ka? " ucap Ernata yng bingung Ammar mengambil jalan ke luar jalur kota.
" Aku mau ngenalin kamu pada seseorang yang selama ini kamu tau, tapi kamu belum mengenalnya, dan juga... "
" Dan juga...? "
" Seseorang yang sudah kamu kenal "
" Siapa? "
Ammar hanya terdiam dan mobil berjalan sampai ketempat tujuan.
" Bos, bos Ammar sudah datang bersama istrinya bos" ucap Anak buah Galih.
" Suruh masuk, kita akan sambut anak dari cinta pertama ku, dengan senyaman mungkin jangan membuatnya takut apalagi berfikir jelek tentang ku, mengerti..! " ucap Galih
" Siap bos"
" Kak Ammar. " ucap Ernata yang ketakutan sambil mengumpat di belakang badan Ammar karena melihat bangunan mewah moderen tapi banyak hewan peliharaan semacam Srig*la atau *nying penjaga yang seram dan para penjaga dengan tampang yang seram dan sangar pula.
Ammar hanya tertawa melihat Ernata berpegangan pada bajunya dan mengumpat.
" Apa kau takut?" ucap Ammar
" Apa kau akan menjualku? "ucap Ernata yang ketakutan melihat *nying dan Srig*la.
" Astagfirullahallazim Ernata, kamu itu ya pikirannya suuzon sama calon suami sendiri. " ucap Ammar yang ingin menyentil kepala Ernata, tapi Ernata menghindarinya.
" Calon juga belum," ucap Ernata yang manyun.
" Kalau kamu sayang sama calon suami kamu, kamu harus percaya sama aku, percaya sama aku gak? "
" Ya ya percaya, ya udah buruan dah masuk, kelamaan udah pegel duluan nih kaki berdiri terus" ucap Ernata yang berjalan maju sendiri di depan meninggalkan Ammar.
" Tuuh kan ginih nih yang bikin gue tambah sayang sama dia, tingkahnya bikin gemes aja.. tadi takut ngumpet di belakang, tapi sekarang malah duluan jalannya. kalau udah jadi istri udah di bikin babak belur di k*sur dah". ucap Ammar yang ngendumel sendiri sambil berlari mengejar Ernata.
Selama Ernata berjalan dari gerbang ke pintu utama semua binatang srig*la dan *nying perliharaan menunduk seperti memberi hormat. begitu juga sama para penjaga yang menunduk saat Ernata berjalan.
" Nat tunggu apa si, jalan cepet banget.. "
" Buruan kaki udah pegel nih" ucap Ernata yang berhenti dan menunggu Ammar sambil menengok kebelakang
" Mau di gendong? " ucap Ammar yang berjalan di sampingnya.
" Kak berasa gak si ko semua hewan pada nunduk saat aku jalan? " ucap Ernata berbisik. Ammar pun bingung.
" Gak tau juga," ucap Ammar yang melihat kesekeliling.
Mereka berdua langsung masuk kedalam dan di sambut oleh Galih.
" Assalamualaikum om" ucap Ammar yang berjabat tangan Ammar.
" Waalaikumussalam apakah ini istrimu yang bernama Ernata?" ucap Galih.
" Iya om, eehhhh bukan om maksud saya calon Om" ucap Ammar yang di ijak kakinya sama Ernata.
"Hahaha ternyata kamu lucu ya. persis mama mu dulu ayo silahkan duduk" ucap galih yang membuat Ernata bingung.
" Mama? om kenal mama saya? " ucap Ernata yang duduk di samping Ammar.
" Ya lebih dari sekedar kenal.siapa yang tidak mengenal alm Ratna Putri Dewi,? sosok wanita cantik, periang, ramah membuat laki laki semua jatuh cinta pada nya," ucap Galih yang mengingat masa lalu.
" Terus om siapanya mama? " ucap Ernata penasaran.
" Saya hanya sebagian masa lalu mama mu, lebih tepatnya dulu om pernah melamar mama mu, tapi sayang om keduluan Robbet. " ucap Galih
" Jadi om yang bernama Galih Pratmajaya iya? " ucap Ernata sinis?
" Ya betul sekali, saya Galih Pratmajaya. "
" Apa benar Om juga yang terlibat dalam kecelakan beberapa tahun silam, apa benar om juga terlibat dalam kasus penyekapan Ernata dan Ammar? " ucap Ernata secara beruntun
" Kalau om bilang bukan, apa kamu percaya sama om? " ucap Galih yang menepuk tangan dan mengeluarkan Veby tanpa tobeng, yang hanya di tutup mata dan mulutnya, sedangkan tangan nya di borgol oleh anak buah Galih.
" Veby? " ucap Ernata kaget melihat wanita seksi yang menyekap dirinya adalah sahabatnya sendiri yaitu Veby.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Watilaras
keren👍
2022-04-04
0
Hanna Devi
boom like dari Hati Terbelah di Ujung Senja 😊😊
2021-12-30
0
Manami Slyterin
10 like 2
semangat thor
2021-12-29
0