Bab 20. Kue Berbentuk Lope

"Apa cita-citamu?" tanya Ammar.

"Aku ingin menjadi seorang yang bisa menegakkan keadilan" ucap Ernata yang menunggang kuda saat kuda tersebut berlarian kecil bersama dengan Ammar.

"Lalu, apa cita-citamu? Semua sudah kau miliki." Ernata menatap Ammar.

Ammar tertawa mendengar ucapan dari wanita tersebut. "Hanya satu yang belum aku miliki!"

"Apa?" Ernata mengerutkan keningnya.

"Membuat calon makmumku menjadi seiman," ucap Ammar.

Ernata hanya terdiam dan seketika kuda mereka yang mereka tunggangi berdekatan lalu bermesraan, Ammar dan Ernata tertawa melihatnya sehingga mereka berdua turun dari kuda.

"Ernata Vioni," panggil Ammar yang mendapatkan lirikan dari sang empu. "Apa aku boleh datang ke rumahmu membawa keluargaku untuk bisa menemui Ayahmu?"

"Aku akan menunggu kedatanganmu bersama Ibumu untuk bisa bertemu dengan Ayahku, sesudah kau menjadi saksi melihatku mengucapkan dua kalimat syahadat." Ucapan Ernata membuat Ammar terdiam

"Kak Ammar?" ucap Ernata sambil melihat wajah Ammar.

"Ma sya allah Ernata, Alhamdulillah Ya Allah!" ucap Ammar kegirangan dan ingin memeluk Ernata tapi dicegah oleh suara Ibunya.

"Eeets, masih belom halal!" ucap Ibu Ainun yang mendengar percakapan Ammar dan Ernata lalu memeluk Ernata dengan senang.

"Alhamdulillah, terimakasih ya sayang, ma sya allah Ibu senang dengarnya," ucap Ainun yang melepas pelukannya.

"Terima kasih Bu, atas doa-doanya!" Ammar memeluk ibunya.

Ainun mengajak Ernata untuk makan siang bersama, Ernata tak pernah membayangkan akan mendapat calon ibu mertua yang begitu baik. apa lagi Ernata belum merasakannya dari kecil kasih sayang ibu dari kecil.

" Nih ibu suapin aaaaaa buka mulutnya " perintah Ibu Ainun yang ingin menyuapi makanan ke Ernata. Ernata hanya terdiam dan meneteskan air mata.

" Lohh ko malah nangis? apa ibu membuat mu malu di depan Ammar? " ucap ibu Ainun yang mengusap air matanya, Ernata malah mangkin kencang menangisnya karena ibu Ainun mengusap air matanya.

Ibu Ainun melirik Ammar dan Ammar hanya mennaikan pundaknya seakan memberi jawabat tidak tau,

" Maaf aku nangis... karena selama ini Ernata belum pernah merasakan di suapin sama seorang bernama ibu" ucap Ernata yang sesugukan.

"Ini pertama kalinya Ernata di suapin sama seorang ibu huhuhuhu" jawab Ernata lagi yang mengusap air ingusnya, membuat Ammar tertawa sambil mengusap air matanya sendiri yang terharu.

" Ya allah, sudah nda apa apa, sekarang kamu bisa panggil ibu dan menganggap ibu mu sendiri yoo.. "

" Ernata boleh peluk lagi?" tanya Ernata.

" Yoo bolleh sepuas kamu"

" Ibbbuuuuu huhuhu"

" Sudah sudah jangan nangis lagi, mulai sekarang ada ibu, jadi kalau Ammar nakal tinggal bilang ke ibu yoo" ucap Ainun dan di anggukan oleh Ernata.

" Buuu... " tanya Ernata yang melepas pelukannya

" Iya ada apa? " tanya Ainun yang mengusap Air matanya.

" Mana nasi nya aaaaa" ucap Ernata yang membuat Ainu terrtawa dan Ammar mengeleng geleng kepala sambil tertawa.

" Oh yaa lupa ibu, niiih aaaaaaa yang gede mulutnya, aaaammm pinter anak ibu yang cantikk"

" Kayanya sekarang Ammar punya saingan kasih sayang ibu nih" ucap Ammar.

" loh kenapa? kamu juga mau di suapain? sini bilang aja pengen di suapin juga sama ibu sini aaaaaaaa yang gede mulutnya biar masukk.. aaaaam walah gedean kamu tuh mangaap nya" ucap Ainun yang menyuapi Ammar.

Ernata tersenyum meliat Ammar disuapi oleh ibunya,

" Bu.. sudah ibu duduk saja, biar Ernata yang mencuci piring nya" ucap Ernata yang mengajak Ainun untuk duduk di kursi.

" Sudah nda Apa apa, ibu bisa"

" Gak apa apa bu, kan ada Ernata jadi ibu tinggal duduk manis aja sambil nonton tv sama bang Ammar ya. " ucap Ernata dan ibunya hanya mengusap pipi Ernata sambil duduk.

Ernata yang di kagetkan oleh Ammar dari belakang saat cuci piring membuat Ernata kaget membuat gelas hampir jatuh kelantai dengan cepat Ammar dan Ernata menangkap gelas secara bersamaan.

" Ingettt belom halal, gak boleh pegang pegang, gak boleh colek colek." ucap ibu Ainun yang menyadarkan mereka berdua.

" Astaghfirullah kak Ammar kagetin aja." ucap Ernata tersadar.

" Ya bu, gak sengaja mah berarti rezeki" ucap Ammar yang membantu Ernata cuci piring.

" Apa si ka Ammar ihhh" ucap Ernata yang tak sengaja menyipratan sabun mengenai mata Ammar.

" Aduh.. " ucap Ammar yang mengucak matanya.

" Eehhhh maaaf gak sengaja, mana sini liat, jangan di kucek"

" Huuufss huuffsh..." tiup Ernata ke mata Ammar.

" Gimana masih perih gak? coba pake air sini " ucap Ernata

" Gimana? kok diem aja. ihh maaf aku gak sengaja, jangan marah" ucap ernata nyerocos

" Ini masih perihhh coba tiup lagi." ucap Ammar yang menyodorkan matanya

" Huufss,udah belum kak? maaf ? " ucap Ernata yang meniupnya tanpa membuat mereka bersentuhan.

" Dooorrr." ucap Ammar yang bercanda karena perihnya sudah hilang daritadi

" Ihhh ka Ammar gak lucu tauuu ihh. " ucap ngambek Ernata yang dikerjai Ammar. Ammar pun mencipratkan air ke wajah Ernata

" Ihh awass yaa, iibuu kak Ammar nihh," ucap Ernata yang mengusap wajahnya

" Ih curang mainnya ngaduan, ciieee yang minta tolong ke ibu " ucap Ammar yang ngeledek.

Ainun hanya tersenyum tertawa melihat Ammar yang begitu ceria karena sebelum ketemu Ernata Ainun belum melihat wajah Ammar seceria ini semenjak dia terus fokus untuk bekerja mengantikan bapaknya.

"Alhamdulillah ya allah akhirnya anaku bisa tertawa bahagia" ucap batin Ainun.

Panggilan masuk 📲 Nabila

" Tunggu sebentar ya, " ucap Ammar yang menjauh dari Ernata dan mengangkat telephone.

" Tunggu bentar ya, dari siapa si? sampe harus menjauh" ucap Ernata sebal yang mengikuti ucapan Ammar.

" Halo assalamualaikum ya ada apa Nabila? "

" Waalaikumussalam gak apa apa bang, Nabila cuma kangen sama ibu, oia gimana? apa ibu suka kue buatan Nabila? "

" Astagfirullah abang lupa masih di dalam mobil kuenya, abang ambil dulu ya"

" Ya sudah kalau gitu, oia bang Nabila mau minta izin sama abang besok Nabila gak ke kantor mau menemani Papi selama seminggu ke luar kota, apa boleh? "

" Seminggu? ohmm ya sudah hati hati dijalan salam buat Papi ya, maaf abang gak bisa anter ke bandara. " ucap Ammar.

" Ya gak apa apa, abang juga hati hati ya disini sama ibu, jaga ibu baik baik. abang jangan lupa sholat jangan lupa makan"

" Ya in sya allah, terimakasi ya sudah ingetin abang,"

" Ya assalamualaikum bang"

"Waalaikumussalam"

Tuuttt tut tut..

"Astagfirullahalazim Ernata kamu ngagetin saja, dari kapan kamu dsitu?" ucap Ammar yang kaget melihat Ernata sedang duduk di samping Ammar sambil memakan kue Nabila yang dia ambil sendiri dari mobil.

" Nih udah Ernata bawain tas bentuk lope lope lope lllooooopeeeenya." ucap Ernata yang memberikan tas berisikan kue dari Nabila.

"Krreesss... eehmmmmm... yuuaaaa kuee bentuk lopenya patah " ucap Ernata yang mengigit kue berbentuk Love

" Maaf ya, kue lope kamu aku gigit, nih sisanya buat kamu saja" sambil memberi kue patahan ke tangan Ammar dan langsung membawa tas berniat untuk pulang.

Ammar memakan kue bekas gigitan Ernata sampai habis dan berlari menyusul Ernata.

" Bu Ernata pamit pulang dulu ya, di dapur sudah rapih jadi ibu tinggal istirahat aja jangan bebenah ya bu. " ucap kawatir Ernata.

" Loh ko cepat sekali mau pulang? emang gak mau nginap disini? bobo sama ibu? " ucap Ainun.

" Mau si bu tapi Ernata bilangnya sama ayah hanya sebentar. lain kali ya bu in sya allah" ucap Ernata yang mengusap tangan Ainun.

" Huukk... hukkk..." batuk Ammar yang mendengar Ernata pamit pulang.

" Loh kamu kenapa? batuk batuk"

" Nih minum dulu, sangking menghayati makan kue lope lopenya sampai lupa minum" sindir Ernata yang cemburu, sambil memberikan air minum.

" Ya sudah bu Ernata pulang dulu ya Assalamualaikum " ucap Ernata yang keluar meninggalkan Ammar sedang minum.

Ammar berlari dan berpamitan pada ibunya, dalam perjalanan Ernata hanya terdiam.

" Maaf" ucap Ammar

" Kenapa minta maaf?"

" Karena buat kamu cemburu."

" Hah, cemburu? siapa? aku? cemburu sama siapa? samaa nama yang namanya Nabila itu? " ucap ketus Ernata.

" Heheh manis ya kalau lagi cemburu"

"Apa si? mau merayu? gak mempan"

Ammar pun langsung menepikan mobilnya kepinggir. Ammar langsung mendekatkan diri ke Ernata, perlahan Ernata memundurkan bahunya.

"Kak mau apa? kak jangan macem macem ya? kamu tau aku bisa taekwondo, karate, dan juga silat?"

Ammar tidak mendengarnya dia terus memajukan wajahnya dan bibir nya ke arah telinga Ernata,

" Jangan cemburu, dia bukan siapa siapa, cuma kamu yang selalu ku sebut setiap dalam doaku, agar segera ku halalkan. " ucap bisik Ammar ke telinga Ernata.

Ammar langsung kembali ketempat duduknya dengan benar, sedangkan Ernata merasa ada sengatan listrik yang mengalir keseluruh tubuhnya, mendengar ucapan Ammar.

Mobil pun berjalan Ernata hanya memegang pipinya yang merah merona, akibat ucapan Ammar.

(aahhhhhh authorr jadi baper sendiri ketiknya...😆)

" Loh kita kemana lagi ni ka? " ucap Ernata yng bingung Ammar mengambil jalan ke luar jalur kota.

" Aku mau ngenalin kamu pada seseorang yang selama ini kamu tau, tapi kamu belum mengenalnya, dan juga... "

" Dan juga...? "

" Seseorang yang sudah kamu kenal "

" Siapa? "

Ammar hanya terdiam dan mobil berjalan sampai ketempat tujuan.

" Bos, bos Ammar sudah datang bersama istrinya bos" ucap Anak buah Galih.

" Suruh masuk, kita akan sambut anak dari cinta pertama ku, dengan senyaman mungkin jangan membuatnya takut apalagi berfikir jelek tentang ku, mengerti..! " ucap Galih

" Siap bos"

" Kak Ammar. " ucap Ernata yang ketakutan sambil mengumpat di belakang badan Ammar karena melihat bangunan mewah moderen tapi banyak hewan peliharaan semacam Srig*la atau *nying penjaga yang seram dan para penjaga dengan tampang yang seram dan sangar pula.

Ammar hanya tertawa melihat Ernata berpegangan pada bajunya dan mengumpat.

" Apa kau takut?" ucap Ammar

" Apa kau akan menjualku? "ucap Ernata yang ketakutan melihat *nying dan Srig*la.

" Astagfirullahallazim Ernata, kamu itu ya pikirannya suuzon sama calon suami sendiri. " ucap Ammar yang ingin menyentil kepala Ernata, tapi Ernata menghindarinya.

" Calon juga belum," ucap Ernata yang manyun.

" Kalau kamu sayang sama calon suami kamu, kamu harus percaya sama aku, percaya sama aku gak? "

" Ya ya percaya, ya udah buruan dah masuk, kelamaan udah pegel duluan nih kaki berdiri terus" ucap Ernata yang berjalan maju sendiri di depan meninggalkan Ammar.

" Tuuh kan ginih nih yang bikin gue tambah sayang sama dia, tingkahnya bikin gemes aja.. tadi takut ngumpet di belakang, tapi sekarang malah duluan jalannya. kalau udah jadi istri udah di bikin babak belur di k*sur dah". ucap Ammar yang ngendumel sendiri sambil berlari mengejar Ernata.

Selama Ernata berjalan dari gerbang ke pintu utama semua binatang srig*la dan *nying perliharaan menunduk seperti memberi hormat. begitu juga sama para penjaga yang menunduk saat Ernata berjalan.

" Nat tunggu apa si, jalan cepet banget.. "

" Buruan kaki udah pegel nih" ucap Ernata yang berhenti dan menunggu Ammar sambil menengok kebelakang

" Mau di gendong? " ucap Ammar yang berjalan di sampingnya.

" Kak berasa gak si ko semua hewan pada nunduk saat aku jalan? " ucap Ernata berbisik. Ammar pun bingung.

" Gak tau juga," ucap Ammar yang melihat kesekeliling.

Mereka berdua langsung masuk kedalam dan di sambut oleh Galih.

" Assalamualaikum om" ucap Ammar yang berjabat tangan Ammar.

" Waalaikumussalam apakah ini istrimu yang bernama Ernata?" ucap Galih.

" Iya om, eehhhh bukan om maksud saya calon Om" ucap Ammar yang di ijak kakinya sama Ernata.

"Hahaha ternyata kamu lucu ya. persis mama mu dulu ayo silahkan duduk" ucap galih yang membuat Ernata bingung.

" Mama? om kenal mama saya? " ucap Ernata yang duduk di samping Ammar.

" Ya lebih dari sekedar kenal.siapa yang tidak mengenal alm Ratna Putri Dewi,? sosok wanita cantik, periang, ramah membuat laki laki semua jatuh cinta pada nya," ucap Galih yang mengingat masa lalu.

" Terus om siapanya mama? " ucap Ernata penasaran.

" Saya hanya sebagian masa lalu mama mu, lebih tepatnya dulu om pernah melamar mama mu, tapi sayang om keduluan Robbet. " ucap Galih

" Jadi om yang bernama Galih Pratmajaya iya? " ucap Ernata sinis?

" Ya betul sekali, saya Galih Pratmajaya. "

" Apa benar Om juga yang terlibat dalam kecelakan beberapa tahun silam, apa benar om juga terlibat dalam kasus penyekapan Ernata dan Ammar? " ucap Ernata secara beruntun

" Kalau om bilang bukan, apa kamu percaya sama om? " ucap Galih yang menepuk tangan dan mengeluarkan Veby tanpa tobeng, yang hanya di tutup mata dan mulutnya, sedangkan tangan nya di borgol oleh anak buah Galih.

" Veby? " ucap Ernata kaget melihat wanita seksi yang menyekap dirinya adalah sahabatnya sendiri yaitu Veby.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Watilaras

Watilaras

keren👍

2022-04-04

0

Hanna Devi

Hanna Devi

boom like dari Hati Terbelah di Ujung Senja 😊😊

2021-12-30

0

Manami Slyterin

Manami Slyterin

10 like 2
semangat thor

2021-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG
2 Bab 2. Masa kecil Ernata
3 BAB 3. Masih Kecil
4 Bab 4. Permintaan Terakhir
5 Bab 5. ayah kandungnya
6 Bab 6. Ayat Suci
7 Bab 7. Gatot
8 Bab 8. My Darling
9 Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10 Bab 10. Panggil Nama
11 Bab 11. Galih Pratmajaya
12 Bab 12. Khitbah
13 Bab. 13 Otw Calon Istri
14 Bab 14. Harus Ikhlas
15 Bab 15. Veby
16 Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17 Bab 17. In sya allah Jodoh
18 Bab 18. Kekonyolan Ernata
19 19. Kandidat
20 Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21 Bab. 21. PENGUMUMAN
22 Bab 22. Panggil aku Mas
23 Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24 Bab 24. Marah nya Ammar
25 Bab 25. Sah...? Sah....!
26 Bab 26. Resepsi Pernikahan
27 Bab 27. Malam Pertama
28 Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29 Bab 29. Aku Ikhlaskan
30 Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31 Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32 Bab 32. I am yours and you are mine
33 Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34 Bab 34. Pengawal Pribadi
35 35. Madu..? Tawon...?
36 36. Veby is back
37 37. Come Back to Jakarta
38 38. Seblak
39 39. Ku tunggu janda Mu
40 40. Tertangkapnya Monica
41 41. Cemburu Frans
42 42. Merebut kembali
43 43. Ciuman ala ponsel
44 44. Cinta dan Benci
45 45. Terungkap Rey.
46 46. Perkelahian Sengit
47 47. Aini sakit part 1
48 48. Aini sakit part 2
49 49. Membuang Rasa Cinta
50 50. Bule Ed-dan
51 51. Saling Sindir.
52 Bab 52. Bertemu Rey
53 Bab 53. Lari Pagi
54 Bab 54. I Love You
55 Bab 55. Minta Penjelasan
56 Bab 56. Kenzo
57 Bab 57. Bunda..?
58 Bab 58. Tercabik cabik
59 Bab 59. Cuek bebek
60 Bab. 60. Salah Target
61 Bab. 61 Roti sobek
62 Bab 62. You're Amazing
63 Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64 Bab 64. Gagal move on
65 Bab 65. No..! Veby
66 Bab 66. Are you okay?
67 Bab 67. Bunda Ismi
68 Bab 68. Target 1
69 Bab 69. Target 2
70 Bab 70. Terbongkar Hamil.
71 Bab 71. Trimester pertama
72 bab 72. Dilema Ammar.
73 Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74 Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75 Bab 75 Aa...?
76 Bab 76. Dede Utun
77 Bab 77 . Somse
78 Bab 78. Sepasang
79 Bab 79. Berpisah?
80 Bab 80. Frustasi Ammar 1
81 bab 81 Frustasi 2
82 Bab. 82 Kakek Ammar
83 Bab 83 Sugar daddy Ammar
84 Bab 84. Istri atau Simpanan?
85 Bab 85. Hal yang menantang
86 Bab 86. Kepergian Aini
87 Bab 87. Perilaku Nabila
88 Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89 Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90 Bab 90. Terpesona Roy
91 Bab 91. Kencan
92 Bab 92. Saham untuk Roy
93 Bab 93. Naoumi samaran
94 Bab 94. liontin A&A
95 Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96 Bab 96. Tuduhan Nabila
97 Bab 97. Lupa Kamar
98 Bab 98. Siuman
99 Bab 99. Hidayah Nabila
100 Bab 100. Cemburu Roy
101 Bab 101. Calon istri Roy
102 Bab 102. Menunda perpisahan
103 Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104 Bab 104. Tahan Rindu
105 Bab 105. Ungkapan Nabila.
106 Bab 106. Sarah patah hati 1
107 Bab 107. Sarah patah hati 2
108 Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109 Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110 Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111 Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112 Bab 112. Nama si kembar
113 Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114 Bab 114. Malam yang di takutkan.
115 Bab 115. Permainan Panas Dingin
116 Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117 Bab 117. Akal licik Roy
118 Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119 Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120 Bab 120. Ke Gip Papih
121 Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122 Bab 122. Bom atom
123 Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124 Bab 124. Do you love me?
125 Bab 125. Virgin
126 Bab 126. Sayatan
127 Bab 127. Rencana menikah Roy
128 Bab 128. Drama Suami Istri
129 Bab 129. Saingan cinta
130 Bab. 130. Takut di rebut
131 Bab 131. Bakat terpendam Roy
132 Bab. 132. Kabar Duka
133 Bab 133. Drama cemburu.
134 Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135 Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136 Bab 136. The First Night Roy
137 Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138 Bab 138. Ketahuan Ammar
139 Bab. 139. Datang bulan
140 Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141 Bab 141. Terciduk Polisi
142 Bab. 142. Foto
143 Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144 Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145 Bab 145. Boooking tiga malam
146 Bab. 146 Ammar vs Aini
147 Bab 147. Baby sister si kembar
148 Bab 148. Rey kabur
149 bab 149. Wisuda
150 Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151 Bab. 151. Rasa Rindu
152 Bab. 152. kekhawatiran Aini
153 Bab. 153. Bertemu Naura
154 Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155 Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156 Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157 Bab. 157. Kabar duka
158 Bab. 158. Harus Ihklas
159 Bab. 159. Pengajian
160 Bab. 160. Tangisan Naura
161 Bab. 161. Perasaan Nabila
162 Bab. 162. Bujukan Ismi
163 Bab. 163. Jenguk Naura
164 Bab. 164. Kesempatan.
165 Bab. 157. kegigihan Rahman
166 Bab. 166. Si kembar diculik
167 Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168 Bab. 168. Balasan Rose
169 Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170 Bab. 170. Keputusan Aini
171 Bab. 171. Fakta Khan
172 Bab, 172. Kedatangan Ammar
173 Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174 Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175 Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176 Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177 Bab. 177. Memadu Rindu
178 Bab. 178. Happy Ending
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bab 1. PROLOG
2
Bab 2. Masa kecil Ernata
3
BAB 3. Masih Kecil
4
Bab 4. Permintaan Terakhir
5
Bab 5. ayah kandungnya
6
Bab 6. Ayat Suci
7
Bab 7. Gatot
8
Bab 8. My Darling
9
Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10
Bab 10. Panggil Nama
11
Bab 11. Galih Pratmajaya
12
Bab 12. Khitbah
13
Bab. 13 Otw Calon Istri
14
Bab 14. Harus Ikhlas
15
Bab 15. Veby
16
Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17
Bab 17. In sya allah Jodoh
18
Bab 18. Kekonyolan Ernata
19
19. Kandidat
20
Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21
Bab. 21. PENGUMUMAN
22
Bab 22. Panggil aku Mas
23
Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24
Bab 24. Marah nya Ammar
25
Bab 25. Sah...? Sah....!
26
Bab 26. Resepsi Pernikahan
27
Bab 27. Malam Pertama
28
Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29
Bab 29. Aku Ikhlaskan
30
Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31
Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32
Bab 32. I am yours and you are mine
33
Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34
Bab 34. Pengawal Pribadi
35
35. Madu..? Tawon...?
36
36. Veby is back
37
37. Come Back to Jakarta
38
38. Seblak
39
39. Ku tunggu janda Mu
40
40. Tertangkapnya Monica
41
41. Cemburu Frans
42
42. Merebut kembali
43
43. Ciuman ala ponsel
44
44. Cinta dan Benci
45
45. Terungkap Rey.
46
46. Perkelahian Sengit
47
47. Aini sakit part 1
48
48. Aini sakit part 2
49
49. Membuang Rasa Cinta
50
50. Bule Ed-dan
51
51. Saling Sindir.
52
Bab 52. Bertemu Rey
53
Bab 53. Lari Pagi
54
Bab 54. I Love You
55
Bab 55. Minta Penjelasan
56
Bab 56. Kenzo
57
Bab 57. Bunda..?
58
Bab 58. Tercabik cabik
59
Bab 59. Cuek bebek
60
Bab. 60. Salah Target
61
Bab. 61 Roti sobek
62
Bab 62. You're Amazing
63
Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64
Bab 64. Gagal move on
65
Bab 65. No..! Veby
66
Bab 66. Are you okay?
67
Bab 67. Bunda Ismi
68
Bab 68. Target 1
69
Bab 69. Target 2
70
Bab 70. Terbongkar Hamil.
71
Bab 71. Trimester pertama
72
bab 72. Dilema Ammar.
73
Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74
Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75
Bab 75 Aa...?
76
Bab 76. Dede Utun
77
Bab 77 . Somse
78
Bab 78. Sepasang
79
Bab 79. Berpisah?
80
Bab 80. Frustasi Ammar 1
81
bab 81 Frustasi 2
82
Bab. 82 Kakek Ammar
83
Bab 83 Sugar daddy Ammar
84
Bab 84. Istri atau Simpanan?
85
Bab 85. Hal yang menantang
86
Bab 86. Kepergian Aini
87
Bab 87. Perilaku Nabila
88
Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89
Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90
Bab 90. Terpesona Roy
91
Bab 91. Kencan
92
Bab 92. Saham untuk Roy
93
Bab 93. Naoumi samaran
94
Bab 94. liontin A&A
95
Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96
Bab 96. Tuduhan Nabila
97
Bab 97. Lupa Kamar
98
Bab 98. Siuman
99
Bab 99. Hidayah Nabila
100
Bab 100. Cemburu Roy
101
Bab 101. Calon istri Roy
102
Bab 102. Menunda perpisahan
103
Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104
Bab 104. Tahan Rindu
105
Bab 105. Ungkapan Nabila.
106
Bab 106. Sarah patah hati 1
107
Bab 107. Sarah patah hati 2
108
Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109
Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110
Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111
Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112
Bab 112. Nama si kembar
113
Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114
Bab 114. Malam yang di takutkan.
115
Bab 115. Permainan Panas Dingin
116
Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117
Bab 117. Akal licik Roy
118
Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119
Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120
Bab 120. Ke Gip Papih
121
Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122
Bab 122. Bom atom
123
Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124
Bab 124. Do you love me?
125
Bab 125. Virgin
126
Bab 126. Sayatan
127
Bab 127. Rencana menikah Roy
128
Bab 128. Drama Suami Istri
129
Bab 129. Saingan cinta
130
Bab. 130. Takut di rebut
131
Bab 131. Bakat terpendam Roy
132
Bab. 132. Kabar Duka
133
Bab 133. Drama cemburu.
134
Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135
Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136
Bab 136. The First Night Roy
137
Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138
Bab 138. Ketahuan Ammar
139
Bab. 139. Datang bulan
140
Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141
Bab 141. Terciduk Polisi
142
Bab. 142. Foto
143
Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144
Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145
Bab 145. Boooking tiga malam
146
Bab. 146 Ammar vs Aini
147
Bab 147. Baby sister si kembar
148
Bab 148. Rey kabur
149
bab 149. Wisuda
150
Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151
Bab. 151. Rasa Rindu
152
Bab. 152. kekhawatiran Aini
153
Bab. 153. Bertemu Naura
154
Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155
Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156
Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157
Bab. 157. Kabar duka
158
Bab. 158. Harus Ihklas
159
Bab. 159. Pengajian
160
Bab. 160. Tangisan Naura
161
Bab. 161. Perasaan Nabila
162
Bab. 162. Bujukan Ismi
163
Bab. 163. Jenguk Naura
164
Bab. 164. Kesempatan.
165
Bab. 157. kegigihan Rahman
166
Bab. 166. Si kembar diculik
167
Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168
Bab. 168. Balasan Rose
169
Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170
Bab. 170. Keputusan Aini
171
Bab. 171. Fakta Khan
172
Bab, 172. Kedatangan Ammar
173
Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174
Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175
Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176
Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177
Bab. 177. Memadu Rindu
178
Bab. 178. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!