Bab. 13 Otw Calon Istri

" Pagi grandma" ucap Ernata sambil menuruni anak tangga. dan memeluk grandma di meja makan.

" Pagi cucu grandma tersayang, loh ko rambut kamu beda? " ucap grandma yang memutarkan badan Ernata ke kiri dan kekannan.

Ernata kalau di rumah hanya memakai kaus dombrong lengan panjang dan cenala panjang. karena cuma ada dia dan Grandma.

" Gimana, bagus gak rambut pendek Ernata? " sambil tersenyum centil ke grandma agar tidak curiga.

"Bagus kok, lebih fresh, tambah cantik, loh kamu beli kalung.?" ucap grandma sambil melihat kalung yang di pakai oleh Ernata.

"Oiiyaa, kemarin pas pulang dari panti Ernata membelinya, bagus kan grandma" ucap Ernata yang tak tau lagi harus berbicara apa.

"Bagus, tapi bukanya kamu..." Grandma

"Gak apa apa grandma. karena Ernata masih Jomblo tulen, Ernata mau menikmati hidup yang sudah di beri tuhan grandma"ucap santai Ernata

Grandma mengelus punggung Ernata yang duduk makan di sampingnya, grandma juga tidak tau tentang penculik Ernata waktu malam sehabis pulang dari panti.

"Oh iya, ada yang ingin grandma bicarain, ini tentang Frans" ucap Grandma

" Frans? emang kenapa Grandma? bukanya keluarga Frans sudah setuju ya buat batalin perjodohan Ernata dengan Frans? "

"Iya memang benar keluarga Frans setuju, dan sekarang malah Frans di kabarkan akan menikah dengan Monica.

"Loh... bagus dong Grandma, so... kenapa di permasalahin?"

"Ernata, yang jadi permasalahannya adalah Frans beneran kabur dari rumah dan pergi ke Indonesia buat ngejar kamu. !"

Huukk... huuukk... huukkkk...

tersedak Ernata mendengar ucapan grandma.

"Astagfirullahallazim" dalam hati Ernata.

"Ya ampun grandma, seriuss? "

"Ya seriuslah, masa grandma bo'ong"

" Terus orang tua Frans dan om Jhon bagaimana Grandma? apakah mereka menyalahkan Ernata Grandma?

" Untuk sementara om Jhon hanya tahu kalau Frans pergi ke Indonesia untuk perjalanan bisnis, yang di kasih tau sama orang tua Frans, ya sudah jangan di fikirin, abis kan makanan kamu"

Grandma dan Ernata menikmati makanan khas ala Prancis dan Indonesia. Setelah makan Ernata pun pergi keruang keluarga sambil menonton Tv.

Ting... bunyi pesan masuk.

Shandy

" Apakah hari ini ada jadwal kuliah? jam berapa? mau jemput di mana?"

My ❤ nama Ernata yang ada di kontak Shandy

"Thanks ya buat yang kemarin sudah anterin aku pulang, hari ini ada si,, sore, tapi gak usah repot repot lah, mobil aku uda balik lagi ke kandangnya jadi aku nanti pakai mobil ku sendiri ko Shan."

Shandy.

" Ya gak apa apa x dyer, itung itung pengen jadi temen yang baik buat kamu."

Ernata

"Dyer..???? "

Shandy

" *Hehehe maksudnya Shan**dy** dan Er***nata

Ernata.

"Ya ampunnn kirain apa, ada ada aja, eh tapi beneran gak usah Shan, soalnya grandma juga mau ke supermaket sama bik Sumi"

Shandy

" Owh ya sudah kalau gitu, kalau mau antar jemput, langsung calling ke aku aja ya. " maksa Sandy agar usaha buat dapatin Ernata berhasil.

Ting.. pesan masuk ke Shandy.

My ❤

"Oke"

"Yes yes yesss" ucap Shandy ke girangan.

" Yang satu belum selesai, udah nongol aja cecunguk baru" ucap Ernata yang membanting selulernya ke kursi.

************

"Bagaimana? apakah dia mau mengakuinya?"

tanya Ammar lewat seluler nya.

" Dia hanya disuruh oleh seseorang yang tidak dikenal bos, dan dia hanya menjalankan tugasnya untuk membuat bos tidak suka dengan nona Ernata dan membuat nona Ernata malu dan menyesesal karena sudah berpakaian muslim bos"

"Terus? "

" Dia bilang yang menyuruhnya seorang laki laki, berkulit sawo matang, ada tato di sebelah leher kiri, dan bekas luka di kening atasnya bos, tetapi wanita ini tidak tau siapa namanya, hanya tau nama panggilannya saja bos."

"Siapa nama samarannya, "

" Bang Kutil bos"

" Apa? siapa?

" Bang K-U-T-I-L KUTIIILLL bosss"

" Ya saya tau, gak usah di eja juga, saya bukan bocil" ucap Ammar yang menggeleng gelengkan kepalanya

"Ya maaf bos"

"Ok, kamu tahan wanita itu jangan sampai lepas, sampai Bos besar kalian datang (Galih Pratmajaya)"

Telphone pun dimatikan oleh Ammar, "Subhanallah, ada ada aja nama Kutil, ya allah, sepertinya dalangnya bukan kutil," ucap Ammar sambil memijit kening nya yang terasa pusing.

Pukul 16 : 45 wib.

Ammar langsung membereskan pekerjaannya dan langsung ke lobby utama, melihat Ammar terburu buru Nabila merasa heran karena baru pertama kali melihat Ammar seperti itu.

Sesampainya di Basement Ammar mengeluarkan mobil L*mborgh*ni warna hitam. "Bismillah ya allah rhidoi hambamu ini untuk menjemput jodoh. " ucap Ammar sambil menyalakan mobil dan meluncur ke Falkutas Hukum.

Fakultas Hukum

Parkir mobil halaman Fakultas Hukum.

" Masih lama ya dia keluarnya?, apa aku yang terlalu kecepetan. " ucap Ammar masih duduk di dalam mobil.

Beberapa menit kemudian.

"Eh siapa si tuh cowo cool banget, mobil L A lagi yang di pake, " ucap si A

"Anak Falkutas sebelah x.. "ucap si B

"Dia lagi nunggu yang mau dijemput kaya nya, siapa si orangnya jadi pengen tau gue," ucap si A lagi

"Gila pangeran gue udah jemput gue, gue duluan ya, bye,"ucap si C sambil melambaikan tangan ke temennya

"Yeeeee bebek goreng, ngarep loh jangan ketinggian, ntar jatoh aja remuk semua hati loe, " langsung di tarik tasnya, ucap si B

"Mau jemput ayam kamp*s kaless, eh maksud gue ayam bakar " ucap si D

"Ya ammpun Minceeeeee, kalau ngomong tuh di jaga, mau loe? mulut loe di cocol sama sambel pecel? ucap si B

" Cocol pake lalapan enak tuh, " timpal temennya yang si C

"Yee biasa aja dong, lele goreng, " ucap si D

"Loh kok pada ngomongin makanan tukang pecel goreng semua si? gak sekalian aja tuh sama abang abangnya di sebut? " ucap temennya si A.

"Ada apa si ko banyak orang? " Tanya Ernata dalam hati.

Ernata pun ikut melihat mata yang di tuju temen temen kelasnya, dari lantai 4

"Ammar,? " ucap Ernata yang kedengaran oleh temen temennya membuat temen temen kelasnya langsung melihat ke arah Ernata.

" Heheheh, temen" ucap Ernata yang merasakan aura api cemburu.

"Ciiiieeeeeeeee" ucap semua temen temenya.

Ernata langsung turun ke bawah terutama tempat parkiran mobil. Ernata meghampiri Ammar yang sedang berdiri di samping mobil dengan fashoin kaca mata hitam jaket hitam, kaos putih, celana panjang hitam,sepatu hitam.

" Hai uda selesai mata kuliahnya? " tanya Ammar yang tersenyum, Ernata melihat ke sekelilingnya banyak orang yang memperhatikannya.

"Uda selesai, kamu ngapain kesini?"

" Kalau aku bilang mau jemput kamu, kamu percaya?

"Percaya gak percaya si?"

"Ya udah masuk yu" pinta Ammar sambil membukakan pintu mobilnya.

"Tapi aku bawa mobil sendiri" ucap Ernata.

Jlleebbbbb mati kutu Ammar.

"Oohhh, hmmm gitu. " ucap Ammar

"Udah masuk aja ke dalam mobil, biar mobil loe gu yang bawa sama anak anak ke rumah loe, " ucap temennya Ernata yang merumpi tadi sambil mendorong Ernata masuk ke mobil Ammar.

"Ah bilang aja loe mau minjem mobil Ernata, pake spike nolongin Ernata segala loe, " timpal temen yang lain.

"Yeee diemm loh sakonah, "

" Hehe tauan dah"

" Ya udah bawa aja, tapi jangan sampai pagi ya, jangan sampe lecet, jangan sampe ban mobil gue jadi kotak bentuknya. " sambil ngasih konci ke temennya.

"Siiiapppp tuan putri," ucap temen temennya.

Ernata pun akhirnya masuk kedalam mobil Ammar, mereka pun keluar gerbang dan menuju jalanan yang ramai, karena sesuai jam pulang kerja kantor.

"Thanks" ucap Ernata

"Untuk? " Ammar

"Sudah mau jemput aku" Ernata

" Ya gak apa apa, itung itung sebagai tanda minta maaf," Ammar

"minta maaf? buat apa minta maaf" heran Ernata.

"Ya karena buat kamu marah kemarin" jelas Ammar.

Ernata hanya terdiam malu karena tingkah dia saat terakhir sama Ammar.

"Ko kamu tau kalau aku mahasiswa di falkutas hukum? " tanya Ernata.

"Ada deh..." jawab singkat Ammar.

"Loh ko, ini kan bukan jalan arah rumah ku, "ucap Ernata yang bingung.

"Aku mau ajak kamu makan dulu, apa boleh? "

" Owh okk " ucap Ernata.

Ammar dan Ernata sampai di restoran Abqori Ainun. restoran sederhana milik ke dua orang tua Ammar. Ammar memesankan makanan khas Indonesia yaitu sate kambing, Nasgor,Ikan bakar gurame dan juga jus sunkis, semua makanan kesukaan Ernata.

Saat menunggu makanan datang, Ammar pun di sapa oleh seorang ibu ibu kebetulan temen ibu Ainun.

"Ammar ya?" ucap ibu Vita.

"Ya bu assalamualaikum" ucap Ammar sambil mengucap salam.

"Waalaikumussalam, datang sama istrinya ya,? cantik ya..."ucap ibu Vita, yang heran melihat penampilan Ernata.

"Bimillah lagi OTW bu heee, mohon doanya saja biar di lancarkan" ucap Ammar yang membuat Ernata menaikan alisnya.

" Ohhh baru calon. Ya sudah ibu doain biar cepat sah nya, biar gak timbul fitnah dan juga biar di lancarkan segala urusannya" ucap ibu Vita.

" Saya buukk..." ucap Ernata yang terpotong Ammar.

"Aamiin yrb" ucap Ammar yang memotong pembicaraan Ernata. Ernata pun hanya tersenyum pasrah ke Ibu Vita.

Ibu Vita pergi dan pesenan yang mereka pesan sudah datang ke meja mereka, sekali lagi Ammar memperhatikan Ernata,

"Doa apa yang kamu baca?" tanya Ammar penasaran.

"Ya doa makanlah, masa doa mau tidur" ucap Ernata. Ammar tersenyum mendengar nya.

Ernata terdiam sejenak, kata kata Ammar mengingatkan dia pada sosok ayahnya. membuat Air mata Ernata menetes, karena rasa rindu.

"Kenapa ? apa ada yang salah? " Ammar langsung mengambilkan tisu.

" Gak apa apa, cuma rindu sama seseorang. oia aku ketoilet sebentar ya.." ucap Ernata.

Beberapa saat kemuadian ponsel Ernata berbunyi, Ammar mengambil ponsel Ernata di atas meja makan nya, penasaran melihat siapa yang menghubungi Ernata.

📲 " My darling"

" My darling? " ucap Ammar dengar aura panas seketika. "Siapa ini? pacarnya? apa sii Al? astagfirullah ya allah, kenapa kepo banget si ya" ucap bantin Ammar.

Ernata kembali ke meja makan, Ammar menaruh telephonenya ke tempat asal.

" Natt, eh maksud aku Nur, "

"Panggil Ernata aja ya, takut nanti tiba tiba tiba di sekep lagi hehehe" jawab Ernata bercanda.

Panggilan masuk lagi,📲 " My darling "

" Eh tunggu dulu ya, aku akat telephone dulu" ucap Ernata. sambil berdiri dan menjauh dari meja makan.

Ammar hanya menganggukan kepala dengan pasrah. Ammar melihat cara Ernata yang sedang berbicara di ponselnya.

" Dari siapa? " tanya Ammar saat Ernata duduk lagi. Ernata mengerutkan dahi ke Ammar seakan menebak bahwa Ammar penasaran dan ingin tau.

"Ok kalau itu privat" kecewa Ammar

Adzan magrib pun berkumandang, Ammar berpamitan sebentar untuk melaksanakan sholat magrib di musholah restorannya.

" Bisa kita langsung pulang..?" ucap Ernata saat Ammar selesai sholat di anggukan oleh Ammar.

Saat di perjalanan Ammar memberikan sebuah kotak, membuat Ernata terkejut.

"Apa ini ?" tanya Ernata.

" Buka lah, ini untuk mu, " pinta Ammar

" Jilbab? maksud mu? " Ernata

Ammar menepiskan mobilnya di pinggir jalan sejenak..

"Hmhhmmm, Ernata aku ingin menjadi saksi melihat kamu masuk ke agama islam lagi. "

" Tau dari mana kamu tentang aku? "

"Aku mencari tau tentang kamu dari Grael dan Erlangga"

" Kenapa kamu kepo dalam kehidupan aku? "

"Karena aku ingin. " ucap Ammar yang bingung harus jawab apa.

"Ingin? " dengan penekanan nada Ernata.

Ernata kesal dengan jawaban Ammar yang tidak memuaskan rasa penasarannya, Ernata menutup kembali kotak itu, tapi di cekal tanganya oleh Ammar.

" Maaf kak Ammar, aku gak tau niat kamu apa? aku hanya berfikir niat kamu baik sama aku, tapi untuk sementara aku lagi menikmati hidupku yang sendiri saat ini, mungkin jika waktunya tiba, aku kembali memeluk agama ku yang dulu. jadi kak Ammar gak usah kepoin kehidupan aku lagi. "

Ammar terdiam, dia tidak tau harus mengungkapkan perasaannya seperti apa? Ammar hanya ingin Ernata tau kalau dia ingin menjadi pendamping Ernata.

Mobil berjalan kembali, ketika sampai di rumah Ernata, Ernata hanya mengucapkan terimakasi tampa menoleh ke Ammar. Lalu keluar dari mobil Ammar.

Ammar melihat Ernata masuk yang di sambut oleh seorang laki laki bule muda, tampan.

"Siapa lagi cowo itu, astagfirullah ya allah apakah ini jawaban dari pertanyaan ku ?"

"Ernata aku harus bagaimana ke kamu.? "ucap Ammar frustasi.

Ammar melihat lagi ke arah Ernata yang sedang berbincang dengan seorang cowo bule di depan pintu, Ernata mengajak nya masuk ke dalam rumahnya.

Ting tong... suara pintu Ernata berbunyi.

"Ya tunggu sebentar" ucap bik Sumi

Ceklek...

"Maaf cari siapa ya? " tanya bik Sumi

"Ernatanya ada? " tanya si Ammar langsung menghampiri rumah Aini untuk memastikan sesuatu.

"Maaf den ini siapa ya? " bik Sumi

" Oh Saya Ammar, apakah Ernata ada? "

"Owh sebentar ya den, saya panggilkan dulu, silakan duduk dulu den" ucap bik Sumi mempersilakan Ammar untuk duduk di teras depan.

Ernata keluar dan melihat Ammar yang sedang duduk di kursi teras.

"Kak Ammar.? "

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Alriani Hespiapi

Alriani Hespiapi

kalau suka sama ernata kejar terus Ammar.ha...ha..

2022-07-04

0

El_Tien

El_Tien

soalnya jodoh ernata bukan Frans tapi amar makanya batal

2022-04-06

0

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Si Frans niat banget kayaknya untuk ketemu sama kamu Ernata.

2022-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG
2 Bab 2. Masa kecil Ernata
3 BAB 3. Masih Kecil
4 Bab 4. Permintaan Terakhir
5 Bab 5. ayah kandungnya
6 Bab 6. Ayat Suci
7 Bab 7. Gatot
8 Bab 8. My Darling
9 Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10 Bab 10. Panggil Nama
11 Bab 11. Galih Pratmajaya
12 Bab 12. Khitbah
13 Bab. 13 Otw Calon Istri
14 Bab 14. Harus Ikhlas
15 Bab 15. Veby
16 Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17 Bab 17. In sya allah Jodoh
18 Bab 18. Kekonyolan Ernata
19 19. Kandidat
20 Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21 Bab. 21. PENGUMUMAN
22 Bab 22. Panggil aku Mas
23 Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24 Bab 24. Marah nya Ammar
25 Bab 25. Sah...? Sah....!
26 Bab 26. Resepsi Pernikahan
27 Bab 27. Malam Pertama
28 Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29 Bab 29. Aku Ikhlaskan
30 Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31 Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32 Bab 32. I am yours and you are mine
33 Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34 Bab 34. Pengawal Pribadi
35 35. Madu..? Tawon...?
36 36. Veby is back
37 37. Come Back to Jakarta
38 38. Seblak
39 39. Ku tunggu janda Mu
40 40. Tertangkapnya Monica
41 41. Cemburu Frans
42 42. Merebut kembali
43 43. Ciuman ala ponsel
44 44. Cinta dan Benci
45 45. Terungkap Rey.
46 46. Perkelahian Sengit
47 47. Aini sakit part 1
48 48. Aini sakit part 2
49 49. Membuang Rasa Cinta
50 50. Bule Ed-dan
51 51. Saling Sindir.
52 Bab 52. Bertemu Rey
53 Bab 53. Lari Pagi
54 Bab 54. I Love You
55 Bab 55. Minta Penjelasan
56 Bab 56. Kenzo
57 Bab 57. Bunda..?
58 Bab 58. Tercabik cabik
59 Bab 59. Cuek bebek
60 Bab. 60. Salah Target
61 Bab. 61 Roti sobek
62 Bab 62. You're Amazing
63 Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64 Bab 64. Gagal move on
65 Bab 65. No..! Veby
66 Bab 66. Are you okay?
67 Bab 67. Bunda Ismi
68 Bab 68. Target 1
69 Bab 69. Target 2
70 Bab 70. Terbongkar Hamil.
71 Bab 71. Trimester pertama
72 bab 72. Dilema Ammar.
73 Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74 Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75 Bab 75 Aa...?
76 Bab 76. Dede Utun
77 Bab 77 . Somse
78 Bab 78. Sepasang
79 Bab 79. Berpisah?
80 Bab 80. Frustasi Ammar 1
81 bab 81 Frustasi 2
82 Bab. 82 Kakek Ammar
83 Bab 83 Sugar daddy Ammar
84 Bab 84. Istri atau Simpanan?
85 Bab 85. Hal yang menantang
86 Bab 86. Kepergian Aini
87 Bab 87. Perilaku Nabila
88 Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89 Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90 Bab 90. Terpesona Roy
91 Bab 91. Kencan
92 Bab 92. Saham untuk Roy
93 Bab 93. Naoumi samaran
94 Bab 94. liontin A&A
95 Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96 Bab 96. Tuduhan Nabila
97 Bab 97. Lupa Kamar
98 Bab 98. Siuman
99 Bab 99. Hidayah Nabila
100 Bab 100. Cemburu Roy
101 Bab 101. Calon istri Roy
102 Bab 102. Menunda perpisahan
103 Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104 Bab 104. Tahan Rindu
105 Bab 105. Ungkapan Nabila.
106 Bab 106. Sarah patah hati 1
107 Bab 107. Sarah patah hati 2
108 Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109 Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110 Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111 Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112 Bab 112. Nama si kembar
113 Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114 Bab 114. Malam yang di takutkan.
115 Bab 115. Permainan Panas Dingin
116 Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117 Bab 117. Akal licik Roy
118 Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119 Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120 Bab 120. Ke Gip Papih
121 Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122 Bab 122. Bom atom
123 Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124 Bab 124. Do you love me?
125 Bab 125. Virgin
126 Bab 126. Sayatan
127 Bab 127. Rencana menikah Roy
128 Bab 128. Drama Suami Istri
129 Bab 129. Saingan cinta
130 Bab. 130. Takut di rebut
131 Bab 131. Bakat terpendam Roy
132 Bab. 132. Kabar Duka
133 Bab 133. Drama cemburu.
134 Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135 Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136 Bab 136. The First Night Roy
137 Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138 Bab 138. Ketahuan Ammar
139 Bab. 139. Datang bulan
140 Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141 Bab 141. Terciduk Polisi
142 Bab. 142. Foto
143 Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144 Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145 Bab 145. Boooking tiga malam
146 Bab. 146 Ammar vs Aini
147 Bab 147. Baby sister si kembar
148 Bab 148. Rey kabur
149 bab 149. Wisuda
150 Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151 Bab. 151. Rasa Rindu
152 Bab. 152. kekhawatiran Aini
153 Bab. 153. Bertemu Naura
154 Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155 Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156 Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157 Bab. 157. Kabar duka
158 Bab. 158. Harus Ihklas
159 Bab. 159. Pengajian
160 Bab. 160. Tangisan Naura
161 Bab. 161. Perasaan Nabila
162 Bab. 162. Bujukan Ismi
163 Bab. 163. Jenguk Naura
164 Bab. 164. Kesempatan.
165 Bab. 157. kegigihan Rahman
166 Bab. 166. Si kembar diculik
167 Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168 Bab. 168. Balasan Rose
169 Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170 Bab. 170. Keputusan Aini
171 Bab. 171. Fakta Khan
172 Bab, 172. Kedatangan Ammar
173 Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174 Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175 Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176 Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177 Bab. 177. Memadu Rindu
178 Bab. 178. Happy Ending
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bab 1. PROLOG
2
Bab 2. Masa kecil Ernata
3
BAB 3. Masih Kecil
4
Bab 4. Permintaan Terakhir
5
Bab 5. ayah kandungnya
6
Bab 6. Ayat Suci
7
Bab 7. Gatot
8
Bab 8. My Darling
9
Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10
Bab 10. Panggil Nama
11
Bab 11. Galih Pratmajaya
12
Bab 12. Khitbah
13
Bab. 13 Otw Calon Istri
14
Bab 14. Harus Ikhlas
15
Bab 15. Veby
16
Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17
Bab 17. In sya allah Jodoh
18
Bab 18. Kekonyolan Ernata
19
19. Kandidat
20
Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21
Bab. 21. PENGUMUMAN
22
Bab 22. Panggil aku Mas
23
Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24
Bab 24. Marah nya Ammar
25
Bab 25. Sah...? Sah....!
26
Bab 26. Resepsi Pernikahan
27
Bab 27. Malam Pertama
28
Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29
Bab 29. Aku Ikhlaskan
30
Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31
Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32
Bab 32. I am yours and you are mine
33
Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34
Bab 34. Pengawal Pribadi
35
35. Madu..? Tawon...?
36
36. Veby is back
37
37. Come Back to Jakarta
38
38. Seblak
39
39. Ku tunggu janda Mu
40
40. Tertangkapnya Monica
41
41. Cemburu Frans
42
42. Merebut kembali
43
43. Ciuman ala ponsel
44
44. Cinta dan Benci
45
45. Terungkap Rey.
46
46. Perkelahian Sengit
47
47. Aini sakit part 1
48
48. Aini sakit part 2
49
49. Membuang Rasa Cinta
50
50. Bule Ed-dan
51
51. Saling Sindir.
52
Bab 52. Bertemu Rey
53
Bab 53. Lari Pagi
54
Bab 54. I Love You
55
Bab 55. Minta Penjelasan
56
Bab 56. Kenzo
57
Bab 57. Bunda..?
58
Bab 58. Tercabik cabik
59
Bab 59. Cuek bebek
60
Bab. 60. Salah Target
61
Bab. 61 Roti sobek
62
Bab 62. You're Amazing
63
Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64
Bab 64. Gagal move on
65
Bab 65. No..! Veby
66
Bab 66. Are you okay?
67
Bab 67. Bunda Ismi
68
Bab 68. Target 1
69
Bab 69. Target 2
70
Bab 70. Terbongkar Hamil.
71
Bab 71. Trimester pertama
72
bab 72. Dilema Ammar.
73
Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74
Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75
Bab 75 Aa...?
76
Bab 76. Dede Utun
77
Bab 77 . Somse
78
Bab 78. Sepasang
79
Bab 79. Berpisah?
80
Bab 80. Frustasi Ammar 1
81
bab 81 Frustasi 2
82
Bab. 82 Kakek Ammar
83
Bab 83 Sugar daddy Ammar
84
Bab 84. Istri atau Simpanan?
85
Bab 85. Hal yang menantang
86
Bab 86. Kepergian Aini
87
Bab 87. Perilaku Nabila
88
Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89
Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90
Bab 90. Terpesona Roy
91
Bab 91. Kencan
92
Bab 92. Saham untuk Roy
93
Bab 93. Naoumi samaran
94
Bab 94. liontin A&A
95
Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96
Bab 96. Tuduhan Nabila
97
Bab 97. Lupa Kamar
98
Bab 98. Siuman
99
Bab 99. Hidayah Nabila
100
Bab 100. Cemburu Roy
101
Bab 101. Calon istri Roy
102
Bab 102. Menunda perpisahan
103
Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104
Bab 104. Tahan Rindu
105
Bab 105. Ungkapan Nabila.
106
Bab 106. Sarah patah hati 1
107
Bab 107. Sarah patah hati 2
108
Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109
Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110
Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111
Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112
Bab 112. Nama si kembar
113
Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114
Bab 114. Malam yang di takutkan.
115
Bab 115. Permainan Panas Dingin
116
Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117
Bab 117. Akal licik Roy
118
Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119
Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120
Bab 120. Ke Gip Papih
121
Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122
Bab 122. Bom atom
123
Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124
Bab 124. Do you love me?
125
Bab 125. Virgin
126
Bab 126. Sayatan
127
Bab 127. Rencana menikah Roy
128
Bab 128. Drama Suami Istri
129
Bab 129. Saingan cinta
130
Bab. 130. Takut di rebut
131
Bab 131. Bakat terpendam Roy
132
Bab. 132. Kabar Duka
133
Bab 133. Drama cemburu.
134
Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135
Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136
Bab 136. The First Night Roy
137
Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138
Bab 138. Ketahuan Ammar
139
Bab. 139. Datang bulan
140
Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141
Bab 141. Terciduk Polisi
142
Bab. 142. Foto
143
Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144
Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145
Bab 145. Boooking tiga malam
146
Bab. 146 Ammar vs Aini
147
Bab 147. Baby sister si kembar
148
Bab 148. Rey kabur
149
bab 149. Wisuda
150
Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151
Bab. 151. Rasa Rindu
152
Bab. 152. kekhawatiran Aini
153
Bab. 153. Bertemu Naura
154
Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155
Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156
Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157
Bab. 157. Kabar duka
158
Bab. 158. Harus Ihklas
159
Bab. 159. Pengajian
160
Bab. 160. Tangisan Naura
161
Bab. 161. Perasaan Nabila
162
Bab. 162. Bujukan Ismi
163
Bab. 163. Jenguk Naura
164
Bab. 164. Kesempatan.
165
Bab. 157. kegigihan Rahman
166
Bab. 166. Si kembar diculik
167
Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168
Bab. 168. Balasan Rose
169
Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170
Bab. 170. Keputusan Aini
171
Bab. 171. Fakta Khan
172
Bab, 172. Kedatangan Ammar
173
Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174
Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175
Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176
Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177
Bab. 177. Memadu Rindu
178
Bab. 178. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!