Bab 17. In sya allah Jodoh

Rs. Pertemanan.

Pukul 10 : 25 wib

"Bu Ammar pamit dulu ya mau menjenguk Ernata, ibu sama Nabila dulu ya sebentar gak apa apa kan bu kalau ibu Ammar tinggal sebentar.? " ucap Ammar yang berpamitan.

Ibu Ainun sudah tau cerita dari Ammar membuat Ibu Ainun ingin bertemu dengan sosok Ernata yang di ceritakan oleh Ammar dengan penuh semangat sampai medetail, membuat ibu Ainun melihat ketertarikan dari sorot mata Ammar anaknya pada Ernata.

Ammar bergegas ke Rs Citra kasih tempat Ernata di rawat, begitu dengan rasa kawatirnya Ammar membuat air mata keluar dari mata Ammar.

"Ya allah lindungilah dia ya allah," ucap Ammar sambil menyetir"

Begitu sampai di rumah sakit. Ammar langsung ke ruang VIP tempat Ernata di rawat dan di ruang tunggu sudah ada Grandma, Robbet, Grael Frans dan Shandy.

" Assalamualaikum" ucap Ammar tanpa sadar karena cuma Grael yang beragama Islam, mata Ammar langsung tertujuh pada Ernata , dengan senyuman Ammar ingin sekali memeluknya tapi dia ingat bahwa belum muhrim nya.

Ammar menaruh bingkisan Buah dan setangkai bunga mawar merah di meja samping Ernata, Ernata melihat heran ke arah Ammar yang menetes kan Air matanya, walaupun Ammar menutupinya dengan tangannya.

" Thanks ya, ko kamu bisa tau aku disini " ucap Ernata.

" Ya sama sama, ya aku tau" ucap Ammar yang lagi lagi buat Ernata tidak puas dengan jawabannya.

" Dah jangan nangis, aku alhamdulillah baik baik saja, kaya bocil tau" Bisik Ernata ke Ammar.

"Hahhaaa, siapa yang nangis orang kelilipan tadi di jalan" elak Ammar.

"Oh iya kenalin grandma, ayah, ini Ammar temannya Erlangga suami Grael," ucap Ernata yang melirik Ammar untuk mendekat ke arah Robbet dan Grandma yang sedang duduk di ruang tunggu yang masih 1 ruangan dengan Ernata.

" Ammar grandma" ucap Ammar

"Panggil omah saja" ocap grandma

" Ammar om" ucap Ammar sambil berjabat tangan.

" Pak Ammar Abqori? direk PT Abqori Energi.?"

" Ya, " jawab Ammar bingung.

" Puji Tuhan bisa ketemu dengan Pak Ammar secara tidak di sangka sangka." langsung memeluk Ammar dan melepaskannya lagi membuat semua bingung.

" Oh saya lupa, saya Robbet M Jains direk Dari perusahaan Lior yang ingin bekerja sama dengan PT Abqori Energi sekaligus ayah Ernata"

" Oh ma sya allah, bisa ketemu disini " ucap Ammar

" Iya, oh ya kenalin ini adalah pembisnis muda kelas kakap dari Prancis Francisco Albert, Frans kenalin dia Tuan Ammar "

" Ma sya allah, hai brother kita ketemu lagi" ucap Ammar yang tos ala anak cowo dengan cool.

" Hai brooo" ucap Ammar

"Hai" ucap Shandy yang sudah tersenyum dan siap dengan gaya tosnya namun Ammar malah mengabaikannya dan langsung duduk di samping Grael.

" Ehhh cue bener emang dasar ikan cucut " ucap batin Shandy yang mengrutu.

" Ohh ternyata kalian sudah saling kenal semua ya,haha bagus bagus" ucap Robbet

"Itu juga gak sengaja om, mungkin belum beruntung aja bisa kenal" ucap Shandy yang sleng*an.

"Permisi nona Ernata jam makan siang" ucap Susternya sambil mendorong makanan ke arah Ernata.

"Jangan lupa dimakan ya, habiskan." ucap suster yang langsung keluar lagi.

"Ya makasi ya sus" ucap Ernata.

"Nat, ayah anterin grandma pulang dulu oke. kamu habiskan makanannya ya."

"Sayang Grandma pulang dulu ya... kamu jangan banyak pikiran biar cepat sembuh" ucap garndma yang mencium pipi Ernata.

"Iya grandma, hati hati ya, grandma ayah." ucap Ernata yang mencium tangan Ayahnya dan grandma.

" Pak Ammar maaf saya tinggal dulu," Robbet

"Oh ya Pak Robbet, mungkin nanti kita bisa bicarakan lagi" Ucap Ammar yang berjabat tangan.

Begitu Robbet dan Grandma keluar, Shandy dan Frans berlari berebut mengambil makanan Ernata untuk menyuapi Ernata.

" Eiittsss gue yang menang, jadi gue yang nyuapin Ernata, KAKAK IPAR HARUS NGALAH" ucap Shandy yang menekan kata Kakak Ipar sambil mendorong Frans dengan pelan agar Shandy bisa duduk di samping Ernata.

"Apaan si ko begini aja jadi ribut? lagian bisa sendiri ko sini makanannya, " ucap Ernata yang mengambil dari tangan Shandy.

" Sekali aja ya nihh aaaa... " ucap Shandy

Ammar yang melihatnya cemburu langsung maju dan memakan suapan nya si Shandy membuat Ernata hampir mencium pipi Ammar.

" Wahh emang dasar lo ya, ngajak ribut nih anak." Shandy langsung berdiri dan mendorong Ammar.

"Apa.!" ucap Ammar langsung melipat lengan panjangnya.

"Woiii ini di Rs" ucap Frans

"Kakak ipar diem aja, jangan ikut campur..." emosi Shandy.

"Hahahahahahahaha" ucap Grael.

" Shandy... ya ampun nih anak, El bantuin guue napa si, loe malah ketawa. " ucap Ernata

"Maju terus Shan pantang mundur, pepet terus Ernata"

" Loh... elu kok malah belain Shandy si? " ucap Ammar yang gak terima.

" Kak Ammar udah ngalah aja si sama Shandy." ucap Ernata yang menarik lengan baju Ammar.

Ernata tau Shandy jeuh lebih muda dari Ammar mangkanya Emosinya masih Labil, Mendengar Ernata berbicara seperti itu Ammar langsung terdiam dan pergi keluar.

" Kenapa sakit ya d*d* ini melihat punggung Ammar pergi" ucap dalam hati Ernata yang meneteskan air mata melihat Ammar pergi dari ruangnnya.

" Bagus dah loe pergi, gak usah balik lagi." ucap Shandy yang meneriaki.

" Shan uda. orangnya juga udah keluar, belum puas emangnya?"

" Ko kamu gitu si? belain dia? kamu suka sama dia? bilang sama aku kalau kamu suka sama dia." ucap Shandy yang sudah kalang kabut.

" Apaan si kamu Shan, lagian apa hak kamu bilang gitu ke aku? mau aku gak suka ataupun suka itu urusan aku, kamu gak ada hak untuk ikut campur, kamu bukan siapa siapa aku ngerti!" ucap Ernata yang juga menahan Emosi.

Grael hanya terdiam tidak mau ikut campur masalah Pribadi Ernata dia hanya duduk di kursi dan melihat dari sorot mata Ernata,

Sedangkan Frans hanya tersenyum licik melihat Shandy yang cemburu dan kesal oleh ucapan Ernata.

Shandy pun merasa sakit mendengar ucapan Ernata, seakan selama ini perjuangannya tidak di pandang oleh Ernata.

" Akkhhh... Shandy... " teriak Ernata yang di kunci oleh Shandy karena Shandy berusaha mencium b*b*r Ernata dengan paksa.

" Astagfirullah Shandy" ucap Graell

" B*ngs4t loe Shan, bbuuugggkkkkk" ucap Frans langsung menarik baju Shandy dari belakang dan memukulnya sampai jatuh ke lantai.

" Astagfirullahallazim nat" ucap Grael sambil memeluk Ernata dan memencet tombol darurat, takut Frans dan Shandy semakin jadi.

" Kenapa loe mukul guee? loe juga suka sama adik ipar loe? iya? berarti loe lebih b*ngs4t dari gue." uca Shandy kesal yang hendak memukul Frans.

Suster pun datang, Frans dan Shandy lansung berpelukan karena takut ketahuan Suster dan di usir keluar.

" Nona Ernata ya? kenapa? " tanya suster dan meihat heran antara Frans dan shandy.

" Sus tangan temen saya berdarah sus, " ucap Graell yang menunjukan jarum infus Ernata mengeluarkan darah akibat cekalan paksa Shandy.

" Loh ko bisa sampai bengkok seperti ini jarum nya?" tanya suster sambil menganti yang baru.

" Tadi tidak sangaja sus" ucap Ernata yang melirik ke arah Shandy. Shandy merasa bersalah akibat ulah nya.

" Sudah, lain kali hati hati ya, loh ko belum di makan? cepat di makan ya, habiskan lalu minum obatnya"

" Kapan saya bisa pulang sus?

" Ya nanti ya, tunggu dokter periksa, hasilnya bagus dokter akan izinin untuk bisa pulang ok?

" Trimakasi sus"

" Sama sama" Suternya langsung keluar lagi.

" Dyer... maaf tadi aku lepas kendali" ucap Shandy yang menghampiri Ernata dan memegang tangan Ernata tapi di tepis oleh Ernata.

" Kak Frans, Graell, terimakasi ya udah jengukin aku. tapi maaf aku mau istirahat dulu, " ucap Ernata singkat tanpa menyebut nama Shandy dan mengabaikannya.

" Ya sudah aku pamit pulang dulu ya, kamu gak apa apa kan sendirian? " ucap Graell yang menekannkan kata sendirian sambil melirik Shandy.

" Gak apa apa sebentar lagi juga ayah datang lagi"

" Ohmmm, bye Ernata " sambil mencium kepala Ernata dan menyelimuti Ernata yang sedang tiduran menghadap samping membelakangi Frans Shandy dan Grael.

"Bee... " ucap Frans lalu di tarik oleh Grael.

" Dyer maafkan aku, dyer aku sungguh mencintaimu." ucap Shandy lalu di tarik bajunya oleh Grael.

Mereka bertiga langsung keluar, Ernata menangis sejadi jadinya. Robbet datang setelah mengantar mommy Rienza pulang, melihat ruangan kosong dan sepi begitu juga melihat Ernata menangis. Robbet memeluknya dari belakang.

" Why..? ada ayah disini kamu bisa menceritakan semuanya,, ayah akan menjadi pendengar yang baik buat kamu, asal kamu jangan menangis lagi"

Ernata membalikan badannya dia langsung memeluk ayahnya betapa senangnya Ernata dalam pelukan ayahnya yang dulu semasa kecil dia belum pernah merasakan pelukan dari ayahnya, kini semua telah berlalu dan ayahnya sudah berubah 360°.

Ernata pun duduk dan menceritakan mulai dari Frans yang menyukainya yang ingin mau menikah dengan nya, dan Shandy yang juga menyukainya sampai Prof Pratama melamarnya untuk Shandy. dari pentengkaran tadi sampai hati Ernata sakit melihat Ammar pergi.

"Yah Ernata gak tau kenapa tapi Ernata sakit melihat Ammar hanya diam dan pergi, Ernata gak tau harus apa"

"Sudah sudah ada ayah disini, jangan kawatir ayah akan ada disamping mu, " ucap Robbet yang membuat Ernata tenang, Robbet tau dari ucapan Ernata, anaknya sudah jatuh cinta pada Ammar.

" Oh ya ayah lupa tadi ayah di panggil ke ruangan dokter, kata dokter kamu sudah boleh pulang nanti sore setelah di periksa 1x lagi, mangkanya sekarang kamu jangan sedih lagi dan makan yang banyak lalu minum obatnya oke"

"Tapi mau di suapin sama ayah... " ucap Ernata dengan manja.

" Aduuh, sini putri kecil ayah minta di suapin? nih baca doa makan jangan baca doa tidur" ucap ayahnya yang meledek.

"Aamiin, udah mana aaaaaaaaaaa" ucap Ernata yang membuka mulutnya.

"Eh Pak Ammar, masuk pak... " ucap Robbet yang sengaja mengerjai anaknya. membuat Ernata langsung mangambil piring makanan dari tangan ayahnya dan melihat ke arah pintu

" Ihhh ayah mahhhhh... " sebal Ernata ternyata ayahnya cuma bercanda.

----------

Rs Pertemanan.

"Alhamdulillah ibu sudah boleh pulang, semua hasil nya bagus, sekarang kita pulang yu bu." ucap Ammar yang sudah berada di Rs ibunya di rawat.

Dan semua passien korban D'cafe Abqori semua di tanggung Ammar. melihat ibunya yang dari tadi cemberut Ammar merasa bersalah.

" Ibu kenapa lagi? apa Ammar ada buat salah sama ibu?"

" Ibu hanya ingin melihat Ernata, ingin melihat kondisinya

"In sya allah bu" ucap singkat Ammar yang masih merasakan kecewa.

" Apa kamu sedang bertengkar dengannya? " uca Ibu Ainun dengan benar.

"Gak bu, "

" Jangan bohong sama ibu, kalau kalian sama sama cinta, ya sudah segera baikan, biar cepat cepat proses kitbahnya."

" In sya allah kalau dia jodoh Ammar, allah akan mempersatukan Ammar dengan dia bu" ucap pasrah Ammar dengan nada berbisik dengan ibunya agar Nabila yang sedang membereskan baju Ainun tidak mendengar privasi Ammar.

"Udah selesai? terimakasih yah Nabila kamu sudah banyak membantu abang" ucap Ammar yang mengambil tas berisikan barang Ainun.

" Sama sama bang sudah kewajiban Nabila sebagai hamba Allah yang saling membantu".

Bersambung...

Selamat pagi readers, assalamualaikum...

Author minta maaf banget karena baru update karena ada urusan yang harus author selesaikan dulu.

Readers yang tercinta author minta dukungannya ya dengan cara like, vote dan komen...

Athor doakan yang like dan vote ataupun komen semoga di berikan kesehatan, di lancarkan segala urusannya di permudah harapanya dan di kabulkan segala hajatnya aamiin..

Terimakasi love you readers... 😍😘

Terpopuler

Comments

Alriani Hespiapi

Alriani Hespiapi

Ernata kalau suka amar beri kesempatan Amar mendekatimu..

2022-07-18

0

El_Tien

El_Tien

Ammar dan ernata semoga kamu baik baik saja

2022-05-16

0

Leli Leli

Leli Leli

like dan favorit bunda tinggalkan beb 🤗🤗🤗

2022-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG
2 Bab 2. Masa kecil Ernata
3 BAB 3. Masih Kecil
4 Bab 4. Permintaan Terakhir
5 Bab 5. ayah kandungnya
6 Bab 6. Ayat Suci
7 Bab 7. Gatot
8 Bab 8. My Darling
9 Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10 Bab 10. Panggil Nama
11 Bab 11. Galih Pratmajaya
12 Bab 12. Khitbah
13 Bab. 13 Otw Calon Istri
14 Bab 14. Harus Ikhlas
15 Bab 15. Veby
16 Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17 Bab 17. In sya allah Jodoh
18 Bab 18. Kekonyolan Ernata
19 19. Kandidat
20 Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21 Bab. 21. PENGUMUMAN
22 Bab 22. Panggil aku Mas
23 Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24 Bab 24. Marah nya Ammar
25 Bab 25. Sah...? Sah....!
26 Bab 26. Resepsi Pernikahan
27 Bab 27. Malam Pertama
28 Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29 Bab 29. Aku Ikhlaskan
30 Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31 Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32 Bab 32. I am yours and you are mine
33 Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34 Bab 34. Pengawal Pribadi
35 35. Madu..? Tawon...?
36 36. Veby is back
37 37. Come Back to Jakarta
38 38. Seblak
39 39. Ku tunggu janda Mu
40 40. Tertangkapnya Monica
41 41. Cemburu Frans
42 42. Merebut kembali
43 43. Ciuman ala ponsel
44 44. Cinta dan Benci
45 45. Terungkap Rey.
46 46. Perkelahian Sengit
47 47. Aini sakit part 1
48 48. Aini sakit part 2
49 49. Membuang Rasa Cinta
50 50. Bule Ed-dan
51 51. Saling Sindir.
52 Bab 52. Bertemu Rey
53 Bab 53. Lari Pagi
54 Bab 54. I Love You
55 Bab 55. Minta Penjelasan
56 Bab 56. Kenzo
57 Bab 57. Bunda..?
58 Bab 58. Tercabik cabik
59 Bab 59. Cuek bebek
60 Bab. 60. Salah Target
61 Bab. 61 Roti sobek
62 Bab 62. You're Amazing
63 Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64 Bab 64. Gagal move on
65 Bab 65. No..! Veby
66 Bab 66. Are you okay?
67 Bab 67. Bunda Ismi
68 Bab 68. Target 1
69 Bab 69. Target 2
70 Bab 70. Terbongkar Hamil.
71 Bab 71. Trimester pertama
72 bab 72. Dilema Ammar.
73 Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74 Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75 Bab 75 Aa...?
76 Bab 76. Dede Utun
77 Bab 77 . Somse
78 Bab 78. Sepasang
79 Bab 79. Berpisah?
80 Bab 80. Frustasi Ammar 1
81 bab 81 Frustasi 2
82 Bab. 82 Kakek Ammar
83 Bab 83 Sugar daddy Ammar
84 Bab 84. Istri atau Simpanan?
85 Bab 85. Hal yang menantang
86 Bab 86. Kepergian Aini
87 Bab 87. Perilaku Nabila
88 Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89 Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90 Bab 90. Terpesona Roy
91 Bab 91. Kencan
92 Bab 92. Saham untuk Roy
93 Bab 93. Naoumi samaran
94 Bab 94. liontin A&A
95 Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96 Bab 96. Tuduhan Nabila
97 Bab 97. Lupa Kamar
98 Bab 98. Siuman
99 Bab 99. Hidayah Nabila
100 Bab 100. Cemburu Roy
101 Bab 101. Calon istri Roy
102 Bab 102. Menunda perpisahan
103 Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104 Bab 104. Tahan Rindu
105 Bab 105. Ungkapan Nabila.
106 Bab 106. Sarah patah hati 1
107 Bab 107. Sarah patah hati 2
108 Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109 Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110 Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111 Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112 Bab 112. Nama si kembar
113 Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114 Bab 114. Malam yang di takutkan.
115 Bab 115. Permainan Panas Dingin
116 Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117 Bab 117. Akal licik Roy
118 Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119 Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120 Bab 120. Ke Gip Papih
121 Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122 Bab 122. Bom atom
123 Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124 Bab 124. Do you love me?
125 Bab 125. Virgin
126 Bab 126. Sayatan
127 Bab 127. Rencana menikah Roy
128 Bab 128. Drama Suami Istri
129 Bab 129. Saingan cinta
130 Bab. 130. Takut di rebut
131 Bab 131. Bakat terpendam Roy
132 Bab. 132. Kabar Duka
133 Bab 133. Drama cemburu.
134 Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135 Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136 Bab 136. The First Night Roy
137 Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138 Bab 138. Ketahuan Ammar
139 Bab. 139. Datang bulan
140 Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141 Bab 141. Terciduk Polisi
142 Bab. 142. Foto
143 Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144 Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145 Bab 145. Boooking tiga malam
146 Bab. 146 Ammar vs Aini
147 Bab 147. Baby sister si kembar
148 Bab 148. Rey kabur
149 bab 149. Wisuda
150 Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151 Bab. 151. Rasa Rindu
152 Bab. 152. kekhawatiran Aini
153 Bab. 153. Bertemu Naura
154 Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155 Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156 Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157 Bab. 157. Kabar duka
158 Bab. 158. Harus Ihklas
159 Bab. 159. Pengajian
160 Bab. 160. Tangisan Naura
161 Bab. 161. Perasaan Nabila
162 Bab. 162. Bujukan Ismi
163 Bab. 163. Jenguk Naura
164 Bab. 164. Kesempatan.
165 Bab. 157. kegigihan Rahman
166 Bab. 166. Si kembar diculik
167 Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168 Bab. 168. Balasan Rose
169 Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170 Bab. 170. Keputusan Aini
171 Bab. 171. Fakta Khan
172 Bab, 172. Kedatangan Ammar
173 Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174 Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175 Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176 Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177 Bab. 177. Memadu Rindu
178 Bab. 178. Happy Ending
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bab 1. PROLOG
2
Bab 2. Masa kecil Ernata
3
BAB 3. Masih Kecil
4
Bab 4. Permintaan Terakhir
5
Bab 5. ayah kandungnya
6
Bab 6. Ayat Suci
7
Bab 7. Gatot
8
Bab 8. My Darling
9
Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10
Bab 10. Panggil Nama
11
Bab 11. Galih Pratmajaya
12
Bab 12. Khitbah
13
Bab. 13 Otw Calon Istri
14
Bab 14. Harus Ikhlas
15
Bab 15. Veby
16
Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17
Bab 17. In sya allah Jodoh
18
Bab 18. Kekonyolan Ernata
19
19. Kandidat
20
Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21
Bab. 21. PENGUMUMAN
22
Bab 22. Panggil aku Mas
23
Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24
Bab 24. Marah nya Ammar
25
Bab 25. Sah...? Sah....!
26
Bab 26. Resepsi Pernikahan
27
Bab 27. Malam Pertama
28
Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29
Bab 29. Aku Ikhlaskan
30
Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31
Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32
Bab 32. I am yours and you are mine
33
Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34
Bab 34. Pengawal Pribadi
35
35. Madu..? Tawon...?
36
36. Veby is back
37
37. Come Back to Jakarta
38
38. Seblak
39
39. Ku tunggu janda Mu
40
40. Tertangkapnya Monica
41
41. Cemburu Frans
42
42. Merebut kembali
43
43. Ciuman ala ponsel
44
44. Cinta dan Benci
45
45. Terungkap Rey.
46
46. Perkelahian Sengit
47
47. Aini sakit part 1
48
48. Aini sakit part 2
49
49. Membuang Rasa Cinta
50
50. Bule Ed-dan
51
51. Saling Sindir.
52
Bab 52. Bertemu Rey
53
Bab 53. Lari Pagi
54
Bab 54. I Love You
55
Bab 55. Minta Penjelasan
56
Bab 56. Kenzo
57
Bab 57. Bunda..?
58
Bab 58. Tercabik cabik
59
Bab 59. Cuek bebek
60
Bab. 60. Salah Target
61
Bab. 61 Roti sobek
62
Bab 62. You're Amazing
63
Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64
Bab 64. Gagal move on
65
Bab 65. No..! Veby
66
Bab 66. Are you okay?
67
Bab 67. Bunda Ismi
68
Bab 68. Target 1
69
Bab 69. Target 2
70
Bab 70. Terbongkar Hamil.
71
Bab 71. Trimester pertama
72
bab 72. Dilema Ammar.
73
Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74
Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75
Bab 75 Aa...?
76
Bab 76. Dede Utun
77
Bab 77 . Somse
78
Bab 78. Sepasang
79
Bab 79. Berpisah?
80
Bab 80. Frustasi Ammar 1
81
bab 81 Frustasi 2
82
Bab. 82 Kakek Ammar
83
Bab 83 Sugar daddy Ammar
84
Bab 84. Istri atau Simpanan?
85
Bab 85. Hal yang menantang
86
Bab 86. Kepergian Aini
87
Bab 87. Perilaku Nabila
88
Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89
Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90
Bab 90. Terpesona Roy
91
Bab 91. Kencan
92
Bab 92. Saham untuk Roy
93
Bab 93. Naoumi samaran
94
Bab 94. liontin A&A
95
Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96
Bab 96. Tuduhan Nabila
97
Bab 97. Lupa Kamar
98
Bab 98. Siuman
99
Bab 99. Hidayah Nabila
100
Bab 100. Cemburu Roy
101
Bab 101. Calon istri Roy
102
Bab 102. Menunda perpisahan
103
Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104
Bab 104. Tahan Rindu
105
Bab 105. Ungkapan Nabila.
106
Bab 106. Sarah patah hati 1
107
Bab 107. Sarah patah hati 2
108
Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109
Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110
Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111
Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112
Bab 112. Nama si kembar
113
Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114
Bab 114. Malam yang di takutkan.
115
Bab 115. Permainan Panas Dingin
116
Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117
Bab 117. Akal licik Roy
118
Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119
Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120
Bab 120. Ke Gip Papih
121
Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122
Bab 122. Bom atom
123
Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124
Bab 124. Do you love me?
125
Bab 125. Virgin
126
Bab 126. Sayatan
127
Bab 127. Rencana menikah Roy
128
Bab 128. Drama Suami Istri
129
Bab 129. Saingan cinta
130
Bab. 130. Takut di rebut
131
Bab 131. Bakat terpendam Roy
132
Bab. 132. Kabar Duka
133
Bab 133. Drama cemburu.
134
Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135
Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136
Bab 136. The First Night Roy
137
Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138
Bab 138. Ketahuan Ammar
139
Bab. 139. Datang bulan
140
Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141
Bab 141. Terciduk Polisi
142
Bab. 142. Foto
143
Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144
Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145
Bab 145. Boooking tiga malam
146
Bab. 146 Ammar vs Aini
147
Bab 147. Baby sister si kembar
148
Bab 148. Rey kabur
149
bab 149. Wisuda
150
Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151
Bab. 151. Rasa Rindu
152
Bab. 152. kekhawatiran Aini
153
Bab. 153. Bertemu Naura
154
Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155
Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156
Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157
Bab. 157. Kabar duka
158
Bab. 158. Harus Ihklas
159
Bab. 159. Pengajian
160
Bab. 160. Tangisan Naura
161
Bab. 161. Perasaan Nabila
162
Bab. 162. Bujukan Ismi
163
Bab. 163. Jenguk Naura
164
Bab. 164. Kesempatan.
165
Bab. 157. kegigihan Rahman
166
Bab. 166. Si kembar diculik
167
Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168
Bab. 168. Balasan Rose
169
Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170
Bab. 170. Keputusan Aini
171
Bab. 171. Fakta Khan
172
Bab, 172. Kedatangan Ammar
173
Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174
Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175
Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176
Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177
Bab. 177. Memadu Rindu
178
Bab. 178. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!