Rs. Pertemanan.
Pukul 10 : 25 wib
"Bu Ammar pamit dulu ya mau menjenguk Ernata, ibu sama Nabila dulu ya sebentar gak apa apa kan bu kalau ibu Ammar tinggal sebentar.? " ucap Ammar yang berpamitan.
Ibu Ainun sudah tau cerita dari Ammar membuat Ibu Ainun ingin bertemu dengan sosok Ernata yang di ceritakan oleh Ammar dengan penuh semangat sampai medetail, membuat ibu Ainun melihat ketertarikan dari sorot mata Ammar anaknya pada Ernata.
Ammar bergegas ke Rs Citra kasih tempat Ernata di rawat, begitu dengan rasa kawatirnya Ammar membuat air mata keluar dari mata Ammar.
"Ya allah lindungilah dia ya allah," ucap Ammar sambil menyetir"
Begitu sampai di rumah sakit. Ammar langsung ke ruang VIP tempat Ernata di rawat dan di ruang tunggu sudah ada Grandma, Robbet, Grael Frans dan Shandy.
" Assalamualaikum" ucap Ammar tanpa sadar karena cuma Grael yang beragama Islam, mata Ammar langsung tertujuh pada Ernata , dengan senyuman Ammar ingin sekali memeluknya tapi dia ingat bahwa belum muhrim nya.
Ammar menaruh bingkisan Buah dan setangkai bunga mawar merah di meja samping Ernata, Ernata melihat heran ke arah Ammar yang menetes kan Air matanya, walaupun Ammar menutupinya dengan tangannya.
" Thanks ya, ko kamu bisa tau aku disini " ucap Ernata.
" Ya sama sama, ya aku tau" ucap Ammar yang lagi lagi buat Ernata tidak puas dengan jawabannya.
" Dah jangan nangis, aku alhamdulillah baik baik saja, kaya bocil tau" Bisik Ernata ke Ammar.
"Hahhaaa, siapa yang nangis orang kelilipan tadi di jalan" elak Ammar.
"Oh iya kenalin grandma, ayah, ini Ammar temannya Erlangga suami Grael," ucap Ernata yang melirik Ammar untuk mendekat ke arah Robbet dan Grandma yang sedang duduk di ruang tunggu yang masih 1 ruangan dengan Ernata.
" Ammar grandma" ucap Ammar
"Panggil omah saja" ocap grandma
" Ammar om" ucap Ammar sambil berjabat tangan.
" Pak Ammar Abqori? direk PT Abqori Energi.?"
" Ya, " jawab Ammar bingung.
" Puji Tuhan bisa ketemu dengan Pak Ammar secara tidak di sangka sangka." langsung memeluk Ammar dan melepaskannya lagi membuat semua bingung.
" Oh saya lupa, saya Robbet M Jains direk Dari perusahaan Lior yang ingin bekerja sama dengan PT Abqori Energi sekaligus ayah Ernata"
" Oh ma sya allah, bisa ketemu disini " ucap Ammar
" Iya, oh ya kenalin ini adalah pembisnis muda kelas kakap dari Prancis Francisco Albert, Frans kenalin dia Tuan Ammar "
" Ma sya allah, hai brother kita ketemu lagi" ucap Ammar yang tos ala anak cowo dengan cool.
" Hai brooo" ucap Ammar
"Hai" ucap Shandy yang sudah tersenyum dan siap dengan gaya tosnya namun Ammar malah mengabaikannya dan langsung duduk di samping Grael.
" Ehhh cue bener emang dasar ikan cucut " ucap batin Shandy yang mengrutu.
" Ohh ternyata kalian sudah saling kenal semua ya,haha bagus bagus" ucap Robbet
"Itu juga gak sengaja om, mungkin belum beruntung aja bisa kenal" ucap Shandy yang sleng*an.
"Permisi nona Ernata jam makan siang" ucap Susternya sambil mendorong makanan ke arah Ernata.
"Jangan lupa dimakan ya, habiskan." ucap suster yang langsung keluar lagi.
"Ya makasi ya sus" ucap Ernata.
"Nat, ayah anterin grandma pulang dulu oke. kamu habiskan makanannya ya."
"Sayang Grandma pulang dulu ya... kamu jangan banyak pikiran biar cepat sembuh" ucap garndma yang mencium pipi Ernata.
"Iya grandma, hati hati ya, grandma ayah." ucap Ernata yang mencium tangan Ayahnya dan grandma.
" Pak Ammar maaf saya tinggal dulu," Robbet
"Oh ya Pak Robbet, mungkin nanti kita bisa bicarakan lagi" Ucap Ammar yang berjabat tangan.
Begitu Robbet dan Grandma keluar, Shandy dan Frans berlari berebut mengambil makanan Ernata untuk menyuapi Ernata.
" Eiittsss gue yang menang, jadi gue yang nyuapin Ernata, KAKAK IPAR HARUS NGALAH" ucap Shandy yang menekan kata Kakak Ipar sambil mendorong Frans dengan pelan agar Shandy bisa duduk di samping Ernata.
"Apaan si ko begini aja jadi ribut? lagian bisa sendiri ko sini makanannya, " ucap Ernata yang mengambil dari tangan Shandy.
" Sekali aja ya nihh aaaa... " ucap Shandy
Ammar yang melihatnya cemburu langsung maju dan memakan suapan nya si Shandy membuat Ernata hampir mencium pipi Ammar.
" Wahh emang dasar lo ya, ngajak ribut nih anak." Shandy langsung berdiri dan mendorong Ammar.
"Apa.!" ucap Ammar langsung melipat lengan panjangnya.
"Woiii ini di Rs" ucap Frans
"Kakak ipar diem aja, jangan ikut campur..." emosi Shandy.
"Hahahahahahahaha" ucap Grael.
" Shandy... ya ampun nih anak, El bantuin guue napa si, loe malah ketawa. " ucap Ernata
"Maju terus Shan pantang mundur, pepet terus Ernata"
" Loh... elu kok malah belain Shandy si? " ucap Ammar yang gak terima.
" Kak Ammar udah ngalah aja si sama Shandy." ucap Ernata yang menarik lengan baju Ammar.
Ernata tau Shandy jeuh lebih muda dari Ammar mangkanya Emosinya masih Labil, Mendengar Ernata berbicara seperti itu Ammar langsung terdiam dan pergi keluar.
" Kenapa sakit ya d*d* ini melihat punggung Ammar pergi" ucap dalam hati Ernata yang meneteskan air mata melihat Ammar pergi dari ruangnnya.
" Bagus dah loe pergi, gak usah balik lagi." ucap Shandy yang meneriaki.
" Shan uda. orangnya juga udah keluar, belum puas emangnya?"
" Ko kamu gitu si? belain dia? kamu suka sama dia? bilang sama aku kalau kamu suka sama dia." ucap Shandy yang sudah kalang kabut.
" Apaan si kamu Shan, lagian apa hak kamu bilang gitu ke aku? mau aku gak suka ataupun suka itu urusan aku, kamu gak ada hak untuk ikut campur, kamu bukan siapa siapa aku ngerti!" ucap Ernata yang juga menahan Emosi.
Grael hanya terdiam tidak mau ikut campur masalah Pribadi Ernata dia hanya duduk di kursi dan melihat dari sorot mata Ernata,
Sedangkan Frans hanya tersenyum licik melihat Shandy yang cemburu dan kesal oleh ucapan Ernata.
Shandy pun merasa sakit mendengar ucapan Ernata, seakan selama ini perjuangannya tidak di pandang oleh Ernata.
" Akkhhh... Shandy... " teriak Ernata yang di kunci oleh Shandy karena Shandy berusaha mencium b*b*r Ernata dengan paksa.
" Astagfirullah Shandy" ucap Graell
" B*ngs4t loe Shan, bbuuugggkkkkk" ucap Frans langsung menarik baju Shandy dari belakang dan memukulnya sampai jatuh ke lantai.
" Astagfirullahallazim nat" ucap Grael sambil memeluk Ernata dan memencet tombol darurat, takut Frans dan Shandy semakin jadi.
" Kenapa loe mukul guee? loe juga suka sama adik ipar loe? iya? berarti loe lebih b*ngs4t dari gue." uca Shandy kesal yang hendak memukul Frans.
Suster pun datang, Frans dan Shandy lansung berpelukan karena takut ketahuan Suster dan di usir keluar.
" Nona Ernata ya? kenapa? " tanya suster dan meihat heran antara Frans dan shandy.
" Sus tangan temen saya berdarah sus, " ucap Graell yang menunjukan jarum infus Ernata mengeluarkan darah akibat cekalan paksa Shandy.
" Loh ko bisa sampai bengkok seperti ini jarum nya?" tanya suster sambil menganti yang baru.
" Tadi tidak sangaja sus" ucap Ernata yang melirik ke arah Shandy. Shandy merasa bersalah akibat ulah nya.
" Sudah, lain kali hati hati ya, loh ko belum di makan? cepat di makan ya, habiskan lalu minum obatnya"
" Kapan saya bisa pulang sus?
" Ya nanti ya, tunggu dokter periksa, hasilnya bagus dokter akan izinin untuk bisa pulang ok?
" Trimakasi sus"
" Sama sama" Suternya langsung keluar lagi.
" Dyer... maaf tadi aku lepas kendali" ucap Shandy yang menghampiri Ernata dan memegang tangan Ernata tapi di tepis oleh Ernata.
" Kak Frans, Graell, terimakasi ya udah jengukin aku. tapi maaf aku mau istirahat dulu, " ucap Ernata singkat tanpa menyebut nama Shandy dan mengabaikannya.
" Ya sudah aku pamit pulang dulu ya, kamu gak apa apa kan sendirian? " ucap Graell yang menekannkan kata sendirian sambil melirik Shandy.
" Gak apa apa sebentar lagi juga ayah datang lagi"
" Ohmmm, bye Ernata " sambil mencium kepala Ernata dan menyelimuti Ernata yang sedang tiduran menghadap samping membelakangi Frans Shandy dan Grael.
"Bee... " ucap Frans lalu di tarik oleh Grael.
" Dyer maafkan aku, dyer aku sungguh mencintaimu." ucap Shandy lalu di tarik bajunya oleh Grael.
Mereka bertiga langsung keluar, Ernata menangis sejadi jadinya. Robbet datang setelah mengantar mommy Rienza pulang, melihat ruangan kosong dan sepi begitu juga melihat Ernata menangis. Robbet memeluknya dari belakang.
" Why..? ada ayah disini kamu bisa menceritakan semuanya,, ayah akan menjadi pendengar yang baik buat kamu, asal kamu jangan menangis lagi"
Ernata membalikan badannya dia langsung memeluk ayahnya betapa senangnya Ernata dalam pelukan ayahnya yang dulu semasa kecil dia belum pernah merasakan pelukan dari ayahnya, kini semua telah berlalu dan ayahnya sudah berubah 360°.
Ernata pun duduk dan menceritakan mulai dari Frans yang menyukainya yang ingin mau menikah dengan nya, dan Shandy yang juga menyukainya sampai Prof Pratama melamarnya untuk Shandy. dari pentengkaran tadi sampai hati Ernata sakit melihat Ammar pergi.
"Yah Ernata gak tau kenapa tapi Ernata sakit melihat Ammar hanya diam dan pergi, Ernata gak tau harus apa"
"Sudah sudah ada ayah disini, jangan kawatir ayah akan ada disamping mu, " ucap Robbet yang membuat Ernata tenang, Robbet tau dari ucapan Ernata, anaknya sudah jatuh cinta pada Ammar.
" Oh ya ayah lupa tadi ayah di panggil ke ruangan dokter, kata dokter kamu sudah boleh pulang nanti sore setelah di periksa 1x lagi, mangkanya sekarang kamu jangan sedih lagi dan makan yang banyak lalu minum obatnya oke"
"Tapi mau di suapin sama ayah... " ucap Ernata dengan manja.
" Aduuh, sini putri kecil ayah minta di suapin? nih baca doa makan jangan baca doa tidur" ucap ayahnya yang meledek.
"Aamiin, udah mana aaaaaaaaaaa" ucap Ernata yang membuka mulutnya.
"Eh Pak Ammar, masuk pak... " ucap Robbet yang sengaja mengerjai anaknya. membuat Ernata langsung mangambil piring makanan dari tangan ayahnya dan melihat ke arah pintu
" Ihhh ayah mahhhhh... " sebal Ernata ternyata ayahnya cuma bercanda.
----------
Rs Pertemanan.
"Alhamdulillah ibu sudah boleh pulang, semua hasil nya bagus, sekarang kita pulang yu bu." ucap Ammar yang sudah berada di Rs ibunya di rawat.
Dan semua passien korban D'cafe Abqori semua di tanggung Ammar. melihat ibunya yang dari tadi cemberut Ammar merasa bersalah.
" Ibu kenapa lagi? apa Ammar ada buat salah sama ibu?"
" Ibu hanya ingin melihat Ernata, ingin melihat kondisinya
"In sya allah bu" ucap singkat Ammar yang masih merasakan kecewa.
" Apa kamu sedang bertengkar dengannya? " uca Ibu Ainun dengan benar.
"Gak bu, "
" Jangan bohong sama ibu, kalau kalian sama sama cinta, ya sudah segera baikan, biar cepat cepat proses kitbahnya."
" In sya allah kalau dia jodoh Ammar, allah akan mempersatukan Ammar dengan dia bu" ucap pasrah Ammar dengan nada berbisik dengan ibunya agar Nabila yang sedang membereskan baju Ainun tidak mendengar privasi Ammar.
"Udah selesai? terimakasih yah Nabila kamu sudah banyak membantu abang" ucap Ammar yang mengambil tas berisikan barang Ainun.
" Sama sama bang sudah kewajiban Nabila sebagai hamba Allah yang saling membantu".
Bersambung...
Selamat pagi readers, assalamualaikum...
Author minta maaf banget karena baru update karena ada urusan yang harus author selesaikan dulu.
Readers yang tercinta author minta dukungannya ya dengan cara like, vote dan komen...
Athor doakan yang like dan vote ataupun komen semoga di berikan kesehatan, di lancarkan segala urusannya di permudah harapanya dan di kabulkan segala hajatnya aamiin..
Terimakasi love you readers... 😍😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Alriani Hespiapi
Ernata kalau suka amar beri kesempatan Amar mendekatimu..
2022-07-18
0
El_Tien
Ammar dan ernata semoga kamu baik baik saja
2022-05-16
0
Leli Leli
like dan favorit bunda tinggalkan beb 🤗🤗🤗
2022-01-04
0