Bab 16. Kuasa sang maha Esa

Di halaman parkir.

Di dalam mobil Frans yang mengemudi sedangkan Ernata dan Grandma duduk dibelakang,

" Ini bukan ngedate namanya. Tapi jadi sopir pribadi yang nganterin majikannya jalan jalan, " ucapnya dalam hati Frans yang Merasa gondok.

"Harus sabar Frans biar Monica tambah cinta sama kamu," ucap Grandma yang tau perasaan Frans sekaligus menyindir.

"Bisa aja omah" ucap Frans kesal yang mendengar kata Monica.

Panggilan masuk terus menerus berdering di Ponsel Ernata membuat nya tersenyum senyum sendiri." Berusaha banget si supaya mau di angkat" ucap batin Ernata

"Dari siapa si Nat? kenapa gak di angkat? siapa tau penting" ucap Grandma yang sudah naik ke dalam mobil.

" Ya udah Grandma, Ernata angkat telephone dulu ya sebentar" ucap Ernata yang keluar lagi dari mobil, Frans yang melihatnya cemburu kesal dengan memukul stir dengan pelan.

Panggilan masuk 📲 Playboy Teri

"Ya hallo," Ernata

" Hallo nat.? kamu lagi dimana?" Ammar

" Ini siapa? " ucap Ernata pura pura tidak tau.

"Emangnya kamu gak save no aku? " kesal Ammar

" Oh, kak Ammar? ada apa ka? " jawab Ernata sambil ketawa diam diam.

" Kamu lagi dimana? aku jemput kamu ya? "

" Mau apa? aku lagi mau OTW sama kak Frans kenapa emangnya.? "

"Mau kemana? " Tanya Ammar kepo.

" Ya mau jalan jalan lah"

"Berdua doang? " Ammar mulai cemburu.

" Emangnya kenapa kalau cuma berdua? "

" Ya gak boleh lah, kamu dimana si?" mulai menyala api cemburu.

" Aku lagi di D'cafe aakkhhhh... ya ampun... " teriak Ernata yang melihat sekawanan Prampok masuk ke dalam D'cafe.

"Halo nat?" tut tut tut tut panggilan terputus

"Ernata cepat masuk" ucap Grandma, tapi Ernata malah melihat kawanan prampok yang sedang mengancam pemilik cafe.

Ernata berlari menuju Grandma yang ada di dalam mobil, grandma membukakan pintu mobil tapi Ernata bukan masuk malah menutup kembali pintu mobil.

"Kak Frans kunci pintu mobil tolong bawa grandma pergi dari sini trus hubungi polisi 110 cepat"

"Jangan macem macem kamu bee, cepat masuk, beee? "

Ernata langsung pergi dan diam diam masuk kedalam cafe berniat untuk menyelamatkan para sandera pengunjung cafe dan pemilik cafe.

" Ernata kamu mau kemana? jangan nat, itu bahaya.. Frans kok kamu diam aja cepat bawa Ernata kesini.. " bentak Grandma.

Tok tok tok pintu kaca pun di ketuk oleh salah satu prampok.

"Turun...!" ucap perampok di siang bolong.

" Ya tuhan selamatkan kami" ucap Grandma

Frans langsung menancapkan gas nya dengan cepat dan meloloskan diri dari kawanan prampok.

"Si*al... bos mobil warnah biru melarikan diri bos. " ucap perampok.

" Dasar B*d*h."

Ketua perampok pun menahan pemilik cafe agar menyerahkan semua uang dan benda berharga, para pengunjung pun di kepung dan di jadikan sandera.

"Cepat masukan semua duitnya dan benda berharga yang lainnya, kalau tidak bos kalian akan m*ti" sambil menyodorkan pistol di kepala pemilik cafe.

" Astagfirullah banyak banget ada 8 orang didalam dan ada 3 orang di luar.. gimana gue ngelawanya? masa 1 lawan 11 kan cari m*ti gue, mustahil banget..." tiba tiba Ernata ingat bahwa mustahil bagi manusia tapi tidak bagi allah.

Dia ingat waktu kecil guru ngajinya pernah bercerita tentang Perang Badar Nabi. berperang melawan musuhnya dengan pasukan nya yang tak sebanding dengan musuhnya,

Nabi mempunyai pasukan sekitar 300 pasukan sedangkan musuh nya punya sekitar 1000 pasukan kannya.

" Ini kan beda lagi ceritanya, Astagfirullah bismillahirohmanirohim, ya allah ampuni aku apabila aku menghadapmu dalam keadaan hina, tapi jika engkau mengijinkan aku untuk bisa menang melawan musuh musuh ini untuk menyelamatkan orang orang yang tidak bersalah. maka berilah kemenangan untuk ku ya allah ya tuhanku. aamiin" ucap Ernata dalam hati yang bersembunyi berkumpul bareng sanderaan korban.

" Cepat keluar kan barang barang kalian yang kalian bawa," ucap perampok ke pengunjung.

Pengunjung pun satu persatu meletakan kedalam tas perampok saatnya untuk Ernata yang menyerahkan barang miliknya, saat perampok sibuk dengan penglihatan melihat sanderaan mereka.

Ernata pun mengeluarkan jurus ampuh membuat orang pingsan secara halus. 1 sudah pingsang dan di bawa ke dalam kerumunan sanderaan pengunjung yang duduk dibawah agar tidak ketahuan.

Pengunjung yang menjadi sanderaan perampok bekerja sama oleh Ernata.

yang kedua dan yang ke 3 berhasil, namun ketuanya perampok nya menyadari adanya kejanggalan pada anak buahnya yang berkurang,

Saat Ernata ada di belakang perampok yang ke 4, ketuanya melihat Ernata yang ingin menghajar orang yang 4.

" Si alan, doooorr doooor dooorrr" tiga kali tembakan yang di arahkan ke Ernata, tapi dengan cepat Ernata malah melindungi dirinya dengan tubuh perampok yang di depannya.hal hasil anak buahnya m*ti seketika.

Ernata langsung berlari ke ketuanya dengan cepat dan menedang pistol yang akan menembaknya dan pistol itu terjatuh.

Buugghhkk tendangan ke arah wajah dada dan perut balik lagi ke arah ke kepala. (semacam jurus twekondo) membuat ketua perampok itu terjatuh.

"Berhenti kalau tidak orang ini akan saya tembak"ancam anak buahnya yang melihat ketuanya di pukuli.

Seketika Ernata pun berhenti sejenak dan melihat ibu itu sudah ada pistol di kepalanya dan berpindah tangan ke anak buahnya, sedangkan ketuanya mau bangun susah karena tendangan Ernata cukup matikan.

Bbugh kaki Ernata di tarik oleh ketuanya yang di bawah membuat Ernata terjatuh. ketuanya langsung menindih Ernata dan hendak memukul Ernata di sisa tenaganya.

" M*mpus kau wanita sok pahlawan". ucap ketuanya

Ernata pun langsung menendang ******** si ketua lalu mendorongnya, membuat ketua tak berdaya dan bangun berdiri langsung berlari menyelamatkan sandera,

Duugghh... tendangan ke dada perampok yang mengarahkan pistol ke pemilik cafe, dan pemilik cafe pingsan di tempat akibat syok berat seketika Ernata di kepung 4 orang.

"Hah 4 lawan 1. beraninya kau dasar pec*ndang". ucap Ernata dengan posisi kuda kudanya,

Ernata berkelahi dengan 4 pria sekaligus menggunakan jurus silat. Bguuhkkkk, Ernata kena pukulan di wajahnya bbuugggtttt balas Ernata ke perampok itu,

"Semuanya ayooo seranggg, hhiiiiiaaaaa" ucap semua sanderaan yang menyerang secara bersamaan.

Buugghht bgguuggtt bbuuggtt, semuanya pun tumbang, akibat pengunjung yang membantu Ernata, Ernata langsung menyelamatkan ibu pemilik cafe yang telah pingsan. dan menyadarkanya.

" Bu, bangun bu... pergi semuanya cepat" ucap Ernata yang menyuruh sanderaan untuk segera pergi, tetapi Ernata lupa bahwa masih ada 3 cecunguk di luar.

" Bos, "

"Tangkap wanita itu, " ucap kesal Ketuanya yang menahan sakit di b*r*ngnya dan melihat 6 anak buahnya pingsang 1 maninggoy.

Ernata pun di pegang kiri dan kanan oleh kedua perampok dan ketuanya mengarahkan pistol ke tubuh Eranata.

" Bye bye wanita sok pahlawan tamat riwayat mu " ucap ketuanya yang menahan sakit.

" Ya allah ampunin hambamu ya allah yang menghadapmu dalam ke adaan hina, bismillahirohmanirohim " ucap Ernata dalam hati sambil memejamkan mata dan mengucapkan kalimat tauhid.

"Dddooorrr... " suara tembakan nyaring terdengar di ruangan yang sudah sepi.

"M*mpus kau... cuuiihh"

Nguinnggh... nggguuuingg... ngguuiiing... suara mobil polisi yang datang bersama Frans.

"Bos mobil polisi datang ayo kabur" ucap anak buah perampok

"Si al "

Perampok itu melarikan diri tapi sayang polisi dengan cepat menangkap ke empat perampok itu dan mengamankan yang lain.

"Bee bangun bee, ni aku bee... beee banguunnn... pleaseee... " ucap tangis Frans

Ernata di bawa ke mobil Ambulance bersama Frans menujuh rumah sakit untuk penanganan intesive.

Ernata di larikan ke rumah sakit yang terpisah dari rumah sakit pengunjung yang menjadi sanderaan dan pemilik cafe.

Ruang UGD.

"Frans bagaimana kondisi Ernata? " ucap Robbet yang datang bersama Grandma.

"Frans belum tau om, Ernata masih di dalam ruangan. "

"Kamu si Frans omah bilang apa, " kesal grandma.

"Udah tenang mom yang penting Frans datang tepat waktu, kita berdoa saja biar ada mujizat buat Ernata dari tuhan. "

Pintu darurat terbuka dan dokter pun keluar,

"Keluarga pasien? "

" Ya kami dok"

" Oh ok, jadi begini alhamdulillah peluru tidak masuk ke tubuh pasien sama sekali hanya memar di tubuh bagian tangan, kaki dan luka lecet saja dibagian wajahnya . dia hanya mengalami syok yang berlebihan sehingga menyebabkan tidak sadar kan diri. kita akan bawa pasien ke ruang rawat."

" Alhamdulillah," spontan Robbet

"Puji syukur Tuhan" ucap Grandma.

"Terimakasi Tuhan kau telah melindungi orang yang ku sayang. " ucap Frans

"Dok ko bisa peluru tidak bisa menembus ke badan cucu saya dok. " ucap grandma

"Ya itu lah salah satu keajaiban Tuhan bu, pertolongan dari sang maha kuasa, peluru itu tidak masuk ketubuh pasien karena terhalang kalung yang berbentuk s*lip." ucap dokter

"Ya tuhan,,"

------------

Sementara di rumah sakit lain Ammar sibuk mengurus administrasi dan Nabila menemani ibu Ainun yang terbaring di ruang rawat inap.

Ammar mendapat kabar bahwa cafe milik orang tuanya sedang di rampok dan ibunya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Setelah mendengar kabar itu Ammar langsung menuju ke rumah sakit bersama Nabila.

"Tolong, jangan sakiti anak itu " rancau ibu Ainun

"Astagfirullahallazim, ya allah ibu, bu istigfar bu, bu ini Nabila bu." ucap Nabila yang berada di samping ibu Ainun.

Ammar datang dan melihat Nabila yang panik.

"Ada apa ? "

"Ibu bang, dari tadi menyebut minta tolong. "

"Bu bangun bu, istigfar bu, ini Ammar bu, "

Ucap Ammar yang memeluk ibunya setelah ibunya membuka mata.

"Astagfirullah Ammar alhamdulillah Ammar" ucap tangis ibu Ainun.

"Iya bu Ammar disini, ibu tenang ya, ada Ammar disini"

Merasakan pelukan Ammar yang begitu nyaman membuat Ainun sedikit tenang. Nabila melihatnya bersyukur akhirnya ibunya Ammar sudah agak tenang.

"Terimakasi kamu sudah menjaga ibuku. maaf abang sudah merepotkan mu" ucap Ammar

" Sama sama bang, ibu abang sudah seperti ibu Nabila sendiri." ucap Nabila.

Ammar mendapat panggilan dari pihak kepolisian mengenai kasus perampokan Ammar pun meninggalkan Ibu Ainun bersama Nabila.

Di kepolisian Ammar sudah memasukan perampok dalam penjara, kasus pun selesai. Sementara tugas Ammar selanjutnya melihat rekaman CCTV mencari tau siapa yang menyelamatkan sandraan dan ibunya.

Ammar tercengang melihat Ernata lah sosok wanita yang dia sebut namanya setiap kali Ammar berdoa yang sudah berani melawan perampok dan bagaimana cara Ernata menolong ibunya dan para sandera, apalagi melihat Ernata pada saat penembakan. Membuat Ammar begitu terpukul melihatnya dan meneteskan Air mata.

Kini hatinya memantapkan untuk mempercepat proses kitbah untuk Ernata, Ammar begegas pergi kerumah sakit tempat Ernata dirawat.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Alriani Hespiapi

Alriani Hespiapi

Wah Ernata bisa juga bela diri,mudah mudahan cepat sembuh Ernata

2022-07-18

0

El_Tien

El_Tien

ilustrasinya keren

2022-05-16

0

Leli Leli

Leli Leli

hebat jg Ernata bisa mengalahkan 4 orang perampok mangkin lope" deh dengan karyamu beb btw nyicil dulu ya insyaallah bunda bakal balik lagi🤗🤗🤗

2022-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. PROLOG
2 Bab 2. Masa kecil Ernata
3 BAB 3. Masih Kecil
4 Bab 4. Permintaan Terakhir
5 Bab 5. ayah kandungnya
6 Bab 6. Ayat Suci
7 Bab 7. Gatot
8 Bab 8. My Darling
9 Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10 Bab 10. Panggil Nama
11 Bab 11. Galih Pratmajaya
12 Bab 12. Khitbah
13 Bab. 13 Otw Calon Istri
14 Bab 14. Harus Ikhlas
15 Bab 15. Veby
16 Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17 Bab 17. In sya allah Jodoh
18 Bab 18. Kekonyolan Ernata
19 19. Kandidat
20 Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21 Bab. 21. PENGUMUMAN
22 Bab 22. Panggil aku Mas
23 Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24 Bab 24. Marah nya Ammar
25 Bab 25. Sah...? Sah....!
26 Bab 26. Resepsi Pernikahan
27 Bab 27. Malam Pertama
28 Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29 Bab 29. Aku Ikhlaskan
30 Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31 Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32 Bab 32. I am yours and you are mine
33 Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34 Bab 34. Pengawal Pribadi
35 35. Madu..? Tawon...?
36 36. Veby is back
37 37. Come Back to Jakarta
38 38. Seblak
39 39. Ku tunggu janda Mu
40 40. Tertangkapnya Monica
41 41. Cemburu Frans
42 42. Merebut kembali
43 43. Ciuman ala ponsel
44 44. Cinta dan Benci
45 45. Terungkap Rey.
46 46. Perkelahian Sengit
47 47. Aini sakit part 1
48 48. Aini sakit part 2
49 49. Membuang Rasa Cinta
50 50. Bule Ed-dan
51 51. Saling Sindir.
52 Bab 52. Bertemu Rey
53 Bab 53. Lari Pagi
54 Bab 54. I Love You
55 Bab 55. Minta Penjelasan
56 Bab 56. Kenzo
57 Bab 57. Bunda..?
58 Bab 58. Tercabik cabik
59 Bab 59. Cuek bebek
60 Bab. 60. Salah Target
61 Bab. 61 Roti sobek
62 Bab 62. You're Amazing
63 Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64 Bab 64. Gagal move on
65 Bab 65. No..! Veby
66 Bab 66. Are you okay?
67 Bab 67. Bunda Ismi
68 Bab 68. Target 1
69 Bab 69. Target 2
70 Bab 70. Terbongkar Hamil.
71 Bab 71. Trimester pertama
72 bab 72. Dilema Ammar.
73 Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74 Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75 Bab 75 Aa...?
76 Bab 76. Dede Utun
77 Bab 77 . Somse
78 Bab 78. Sepasang
79 Bab 79. Berpisah?
80 Bab 80. Frustasi Ammar 1
81 bab 81 Frustasi 2
82 Bab. 82 Kakek Ammar
83 Bab 83 Sugar daddy Ammar
84 Bab 84. Istri atau Simpanan?
85 Bab 85. Hal yang menantang
86 Bab 86. Kepergian Aini
87 Bab 87. Perilaku Nabila
88 Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89 Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90 Bab 90. Terpesona Roy
91 Bab 91. Kencan
92 Bab 92. Saham untuk Roy
93 Bab 93. Naoumi samaran
94 Bab 94. liontin A&A
95 Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96 Bab 96. Tuduhan Nabila
97 Bab 97. Lupa Kamar
98 Bab 98. Siuman
99 Bab 99. Hidayah Nabila
100 Bab 100. Cemburu Roy
101 Bab 101. Calon istri Roy
102 Bab 102. Menunda perpisahan
103 Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104 Bab 104. Tahan Rindu
105 Bab 105. Ungkapan Nabila.
106 Bab 106. Sarah patah hati 1
107 Bab 107. Sarah patah hati 2
108 Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109 Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110 Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111 Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112 Bab 112. Nama si kembar
113 Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114 Bab 114. Malam yang di takutkan.
115 Bab 115. Permainan Panas Dingin
116 Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117 Bab 117. Akal licik Roy
118 Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119 Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120 Bab 120. Ke Gip Papih
121 Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122 Bab 122. Bom atom
123 Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124 Bab 124. Do you love me?
125 Bab 125. Virgin
126 Bab 126. Sayatan
127 Bab 127. Rencana menikah Roy
128 Bab 128. Drama Suami Istri
129 Bab 129. Saingan cinta
130 Bab. 130. Takut di rebut
131 Bab 131. Bakat terpendam Roy
132 Bab. 132. Kabar Duka
133 Bab 133. Drama cemburu.
134 Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135 Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136 Bab 136. The First Night Roy
137 Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138 Bab 138. Ketahuan Ammar
139 Bab. 139. Datang bulan
140 Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141 Bab 141. Terciduk Polisi
142 Bab. 142. Foto
143 Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144 Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145 Bab 145. Boooking tiga malam
146 Bab. 146 Ammar vs Aini
147 Bab 147. Baby sister si kembar
148 Bab 148. Rey kabur
149 bab 149. Wisuda
150 Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151 Bab. 151. Rasa Rindu
152 Bab. 152. kekhawatiran Aini
153 Bab. 153. Bertemu Naura
154 Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155 Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156 Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157 Bab. 157. Kabar duka
158 Bab. 158. Harus Ihklas
159 Bab. 159. Pengajian
160 Bab. 160. Tangisan Naura
161 Bab. 161. Perasaan Nabila
162 Bab. 162. Bujukan Ismi
163 Bab. 163. Jenguk Naura
164 Bab. 164. Kesempatan.
165 Bab. 157. kegigihan Rahman
166 Bab. 166. Si kembar diculik
167 Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168 Bab. 168. Balasan Rose
169 Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170 Bab. 170. Keputusan Aini
171 Bab. 171. Fakta Khan
172 Bab, 172. Kedatangan Ammar
173 Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174 Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175 Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176 Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177 Bab. 177. Memadu Rindu
178 Bab. 178. Happy Ending
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Bab 1. PROLOG
2
Bab 2. Masa kecil Ernata
3
BAB 3. Masih Kecil
4
Bab 4. Permintaan Terakhir
5
Bab 5. ayah kandungnya
6
Bab 6. Ayat Suci
7
Bab 7. Gatot
8
Bab 8. My Darling
9
Bab 9. Panti Asuhan Cinta Kasih
10
Bab 10. Panggil Nama
11
Bab 11. Galih Pratmajaya
12
Bab 12. Khitbah
13
Bab. 13 Otw Calon Istri
14
Bab 14. Harus Ikhlas
15
Bab 15. Veby
16
Bab 16. Kuasa sang maha Esa
17
Bab 17. In sya allah Jodoh
18
Bab 18. Kekonyolan Ernata
19
19. Kandidat
20
Bab 20. Kue Berbentuk Lope
21
Bab. 21. PENGUMUMAN
22
Bab 22. Panggil aku Mas
23
Bab 23. Kitbah Ammar dan Aini
24
Bab 24. Marah nya Ammar
25
Bab 25. Sah...? Sah....!
26
Bab 26. Resepsi Pernikahan
27
Bab 27. Malam Pertama
28
Bab 28. Awal cerita aku kamu dan dia....
29
Bab 29. Aku Ikhlaskan
30
Bab. 30. Akad Nikah dengan Nabila
31
Bab 31. Malam pertama Nabila dan Ammar
32
Bab 32. I am yours and you are mine
33
Bab 33. Frans si biang ke-rok.
34
Bab 34. Pengawal Pribadi
35
35. Madu..? Tawon...?
36
36. Veby is back
37
37. Come Back to Jakarta
38
38. Seblak
39
39. Ku tunggu janda Mu
40
40. Tertangkapnya Monica
41
41. Cemburu Frans
42
42. Merebut kembali
43
43. Ciuman ala ponsel
44
44. Cinta dan Benci
45
45. Terungkap Rey.
46
46. Perkelahian Sengit
47
47. Aini sakit part 1
48
48. Aini sakit part 2
49
49. Membuang Rasa Cinta
50
50. Bule Ed-dan
51
51. Saling Sindir.
52
Bab 52. Bertemu Rey
53
Bab 53. Lari Pagi
54
Bab 54. I Love You
55
Bab 55. Minta Penjelasan
56
Bab 56. Kenzo
57
Bab 57. Bunda..?
58
Bab 58. Tercabik cabik
59
Bab 59. Cuek bebek
60
Bab. 60. Salah Target
61
Bab. 61 Roti sobek
62
Bab 62. You're Amazing
63
Bab 63. Ana Uhibbuki fillah
64
Bab 64. Gagal move on
65
Bab 65. No..! Veby
66
Bab 66. Are you okay?
67
Bab 67. Bunda Ismi
68
Bab 68. Target 1
69
Bab 69. Target 2
70
Bab 70. Terbongkar Hamil.
71
Bab 71. Trimester pertama
72
bab 72. Dilema Ammar.
73
Bab 73. Terbongkarnya Rahasia.
74
Bab 74. Siraman 4 bulanan.
75
Bab 75 Aa...?
76
Bab 76. Dede Utun
77
Bab 77 . Somse
78
Bab 78. Sepasang
79
Bab 79. Berpisah?
80
Bab 80. Frustasi Ammar 1
81
bab 81 Frustasi 2
82
Bab. 82 Kakek Ammar
83
Bab 83 Sugar daddy Ammar
84
Bab 84. Istri atau Simpanan?
85
Bab 85. Hal yang menantang
86
Bab 86. Kepergian Aini
87
Bab 87. Perilaku Nabila
88
Bab 88. Pertemuan Robbet 1
89
Bab 89. Pertemuan Robbet 2
90
Bab 90. Terpesona Roy
91
Bab 91. Kencan
92
Bab 92. Saham untuk Roy
93
Bab 93. Naoumi samaran
94
Bab 94. liontin A&A
95
Bab 95. Kecelakaan Tunggal
96
Bab 96. Tuduhan Nabila
97
Bab 97. Lupa Kamar
98
Bab 98. Siuman
99
Bab 99. Hidayah Nabila
100
Bab 100. Cemburu Roy
101
Bab 101. Calon istri Roy
102
Bab 102. Menunda perpisahan
103
Bab 103. Permintaan Maaf Nabila
104
Bab 104. Tahan Rindu
105
Bab 105. Ungkapan Nabila.
106
Bab 106. Sarah patah hati 1
107
Bab 107. Sarah patah hati 2
108
Bab 108. Surat Pengadilan Agama
109
Bab 109. Kelahiran si Kembar.
110
Bab 110. Fakta Ulfa part 1
111
Bab 111. Fakta Ulfa Part 2
112
Bab 112. Nama si kembar
113
Bab 113. Awal Kehidupan Baru
114
Bab 114. Malam yang di takutkan.
115
Bab 115. Permainan Panas Dingin
116
Bab 116. Gabriel Gadis Roy
117
Bab 117. Akal licik Roy
118
Bab 118. Cewek Loe Gue Tikung
119
Bab 119. Roy bukan Om Gabriel
120
Bab 120. Ke Gip Papih
121
Bab 121. Di permainkan oleh Ammar.
122
Bab 122. Bom atom
123
Bab 123. Pengalaman Baru bagi Gabriel.
124
Bab 124. Do you love me?
125
Bab 125. Virgin
126
Bab 126. Sayatan
127
Bab 127. Rencana menikah Roy
128
Bab 128. Drama Suami Istri
129
Bab 129. Saingan cinta
130
Bab. 130. Takut di rebut
131
Bab 131. Bakat terpendam Roy
132
Bab. 132. Kabar Duka
133
Bab 133. Drama cemburu.
134
Bab 134. Kejujuran Ammar tentang Nabila
135
Bab 135. Pernikahan Roy dan Gabriel
136
Bab 136. The First Night Roy
137
Bab 137. Kecurigaan Ammar.
138
Bab 138. Ketahuan Ammar
139
Bab. 139. Datang bulan
140
Bab 140. Bersayap or tidak bersayap
141
Bab 141. Terciduk Polisi
142
Bab. 142. Foto
143
Bab. 143. Hadiah dari ayah mertua
144
Bab 144. Kisah Rey bertemu wanita malam
145
Bab 145. Boooking tiga malam
146
Bab. 146 Ammar vs Aini
147
Bab 147. Baby sister si kembar
148
Bab 148. Rey kabur
149
bab 149. Wisuda
150
Bab. 150. Pertemuan keluarga Rey dengan Jasmine
151
Bab. 151. Rasa Rindu
152
Bab. 152. kekhawatiran Aini
153
Bab. 153. Bertemu Naura
154
Bab 154. Pertemuan Nabila dengan Abizar
155
Bab. 155. Pertemuan kembali dengan Nabila
156
Bab. 156. Abizar tahu latar belakang Nabila
157
Bab. 157. Kabar duka
158
Bab. 158. Harus Ihklas
159
Bab. 159. Pengajian
160
Bab. 160. Tangisan Naura
161
Bab. 161. Perasaan Nabila
162
Bab. 162. Bujukan Ismi
163
Bab. 163. Jenguk Naura
164
Bab. 164. Kesempatan.
165
Bab. 157. kegigihan Rahman
166
Bab. 166. Si kembar diculik
167
Bab. 167. pembalasan dendam Rose
168
Bab. 168. Balasan Rose
169
Bab. 169. Kebebasan Ammar dan Roy
170
Bab. 170. Keputusan Aini
171
Bab. 171. Fakta Khan
172
Bab, 172. Kedatangan Ammar
173
Bab. 173. Rahman terkejut Ammar lepas
174
Bab. 174. Rahman Nekat membawa Aini
175
Bab. 175. Merebut kembali istri tercinta
176
Bab. 176. Tertangkapnya Rahman.
177
Bab. 177. Memadu Rindu
178
Bab. 178. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!