"Aku tidak sabar lagi, Ren.. ini sudah terlalu lama.."
Untuk yang kesekian kalinya Seiyna hendak berdiri dari duduknya, namun untuk yang kesekian kalinya juga Rendi tetap menahan pergelangan tangannya.
"Kan sudah ada Alex yang menyusul Riri, lalu untuk apa kamu khawatir..?"
"Tapi Alex bahkan tidak kembali, Ren.."
"Tentu saja Alex tidak akan kembali, dear.." ucap Rendi dengan santainya, membuat kedua mata Seiyna memicing.
"Rendi, apa maksud dari kalimatmu itu sebenarnya..?"
"Seiyna, kamu ini sedang memikirkan apa..? masa kamu tidak bisa menyadari bahwa Alex tertarik dengan sahabatmu itu..?" kilah Rendi.
"Tapi Riri tidak menyukai Alex.." pungkas Seiyna, entah kenapa mendadak perasaannya seperti tidak enak.
"Itukan katamu. dear.. kenyataannya sahabatnu itu terlihat sangat pemalu, bisa jadi ia tidak nyaman mengekspresikan dirinya secara terang-terangan, apalagi menunjukkan perasaannya.."
"Tapi.."
"Ssstt.."
Rendi meletakkan jari telunjuknya dipermukaan bibir mungil Seiyna.
"Kamu ini benar-benar sahabat yang tidak peka deh.. apa kamu tidak kasihan? sejak tadi kamu bahkan membuat Riri menjadi obat nyamuk yang terus menerus menjagamu berkencan.. lalu kenapa sekarang kamu tidak memberikan kesempatan yang sama untuknya..?"
Mendengar itu Seiyna terhenyak. Mendadak rasa bersalah seolah menggerogoti hatinya mengingat bahwa perkataan Rendi ada benarnya.
Dirinya sangat tidak peka karena baru menyadari bahwa sejak tadi Riri begitu setia berada disampingnya.
Dalam diam Seiyna menyesal karena selalu memaksa Riri untuk mengikuti semua kemauannya.. bahkan yang ternekad sekalipun, sementara dirinya bahkan sedikit pun tidak pernah mau mendengarkan nasehat maupun rasa keberatan Riri.
"Alex kan sudah pergi menyusulnya. Apa lagi sih yang kamu khawatirkan?" Rendi berusaha membujuk, nyaris membuat Seiyna menyerah.
Namun begitu ingatan Seiyna tertuju pada seraut wajah gelisah milik Riri dengan bulir keringat dingin yang memenuhi dahinya, Seiyna tidak bisa lagi mentolerirnya.
Seiyna nekad bangkit dari duduknya, menepis tangan Rendi yang mencoba menggapai untuk menghalangi langkahnya, karena saat ini dibenak Seiyna hanya mengkhawatirkan keadaan Riri saja.
"Sial.." rutuk Rendi kesal, dalam hari Rendi berharap bahwa semoga Alex telah berhasil mengatasi gadis polos bernama Riri itu, sebelum Seiyna menemukan sahabatnya itu terlebih dahulu.
Yah.. semoga saja saat ini Alex tengah berhasil menikmati santapan freshnya itu, karena kalau tidak maka sia-sialah seluruh usaha mereka berdua yang telah bersusah payah meracik oranges juice yang telah diminum tandas oleh Riri.
Malam ini, meskipun Rendi adalah pemilik pesta karena dirinyalah yang sedang berulang tahun, namun Rendi justru merasa bintang keberuntungan itu memang milik Alex.
Sementara dirinya..?
Rendi tersenyum kecut saat menyaksikan punggung Seiyna yang baru saja menghilang dibalik pintu.
'Tidak hari ini, tapi masih ada waktu..'
Desis Rendi dalam hati, dengan benak yang kini sibuk menyusun rencana terbaiknya untuk Seiyna, di masa yang akan datang.
XXXXX
Bima merasa tidak bisa menunggu lebih lama.
Usai Sean beranjak dengan alasan hendak ke toilet dengan secepat kilat Bima pun telah beranjak dari tempat duduknya, berseliweran kesana kemari untuk mencari sosok Seiyna yang sejak tadi diyakininya telah memasuki tempat ini.
Bima telah pergi hingga kesudut-sudut The Reds, dia bahkan telah memeriksanya hingga ke toilet wanita, namun hasilnya tetap nihil.
"Bang Bima.." sebuah suara terdengar menyapa telinga Bima dengan begitu akrab.
"Halo, Ed.." Bima tersenyum saat menyadari bahwa yang menyapanya adalah Edi.
Edi adalah salah satu waitress The Reds yang bisa dibilang cukup dekat mengenal Bima, begitupun dengan Sean dan Rei saking seringnya mereka memberikan Edi tip karena Edi selalu terlihat cekatan dan bisa diandalkan jika disuruh kesana kemari oleh mereka.
Entah itu memesan minuman, membeli rokok, dan apapun perintahnya, dengan sigap Edi selalu bisa diandalkan. Terlebih karena Edi telah mengetahui dengan pasti bahwa sekumpulan pria-pria borjuis itu tidak pernah hitung-hitungan jika memberi tip.
"Ada yang bisa dibantu nih, Bang?" tanya Edi yang terbalut lengkap seragam waitress, masih dengan nampan kosong ditangan.
Sepertinya pria itu baru saja mengantarkan pesanan minuman dari tamu The Reds malam ini.
"Aku sedang mencari seseorang.." ujar Bima dengan pandangan yang masih setia mengembara kesana kemari.
Mendengar itu Edi langsung tertawa. "Orang yang Abang cari itu pasti gak bakal ketemu lagi malam ini. Percaya deh, Bang.." seloroh Edi membuat dahi Bima mengkerut mendengarnya.
"Maksudmu apa, Ed?" tanya Bima keheranan.
"Barusan buka kamar, Bang.." ujar Edi lagi tanpa canggung seolah bukan rahasia lagi jika Sean memang sering melakukannya.
Bima tercekat mendengarnya. "Maksudmu Sean..?" tanyanya lagi meminta kejelasan, dan Bima sontak menggaruk tengkuknya yang mendadak terasa gatal begitu menyadari Edi telah mengangguk dengan yakin.
"Kamu yakin, Ed..?" tanya BIma lagi dengan kalut. Menyadari Sean tadi bahkan hanya pamit ke toilet tapi akhirnya malah membuka kamar. Itu artinya sudah bisa dipastikan sembilan puluh sembilan persen, Sean pasti sedang bersama seorang wanita, padahal seharusnya Sean harus bertemu Rei terlebih dahulu untuk menjernihkan semua kesalahpahaman sekaligus membuka kedok dan menunjukkan sikap asli Liliyana.
Edi kembali mengangguk yakin. "Aku bahkan yang bantuin buka kamarnya, Bang.. soalnya si ceweknya kelihatan udah rese banget, mabuk kayaknya.."
Bima hanya bisa menarik nafasnya dongkol mengetahui kelakuan Sean. Mau marah, tapi tidak mungkin.. karena bagaimanapun dekatnya mereka, sebesar apapun Sean menghormatinya, pada kenyataannya Sean tetaplah seorang majikan bagi Bima.
"Baiklah, Ed.. terima kasih infonya.."
"Sip, Bang.."
Detik berikutnya Edi sudah pamit untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda, meninggalkan Bima yang berdiri sambil memijat kepalanya yang mumet setelah menerima informasi Edi yang sanggup menambah beban pikirannya.
.
.
.
Bersambung..
LIKE and SUPPORT jangan lupa yah 🤗
Thx and Lophyuu all.. 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Frisky cipan
kepo nih lanjut lah
2021-09-02
1
Aprill Purnama
ahir ny up thor mkin penasaran duh 😅😅
2021-09-02
1
Selfi Selfia
duuhhh kk jdi penasaran up yg bnyk kk
2021-09-02
1