Kalimat yang sama

"Momm, aku harus menjelaskan apa lagi? semua sudah aku jelaskan bahwa tidak ada apa-apa antara aku dan Liliyana.."

"Bagaimana bisa percaya begitu saja kalau foto dan video itu menggambarkan hal yang sebaliknya.." gumam Arini masih dengan wajah terlipat.

"Hanya terlihat seperti itu, momm.. tapi semua itu tidak seperti yang terlihat. Liliyana memang seperti itu.. suka memeluk dan menggandeng.."

"Suka memeluk dan menggandeng pria yang bukan pacarnya?" suara Arini semakin meninggi membuat Sean kembali memijit tengkuknya yang terasa kebas. "Perempuan macam apa itu..?? Seaannnn.. beraninya kamu mendekati perempuan seperti itu..?? oh astaga aku harus mengatakannya kepada Meta, Rei tidak boleh dekat dengan perempuan seperti itu.." Arini terlihat memijit keningnya, kepalanya semakin terasa pening saja.

Sejujurnya Sean juga merasa tidak nyaman dengan tingkah polah Liliyana yang manja padanya. Tapi mengingat dirinya tidak ingin membuat Liliyana semakin sedih dengan penolakannya membuat Sean menahan diri.

Siapa sangka jika ternyata semua itu cuma akal-akalan Liliyana? Liliyana telah sukses menipunya sehingga dirinya percaya begitu saja jika Liliyana merupakan korban ghosting dari Rei, sahabatnya sendiri.

Saat ini Sean lebih memilih mempercayai semua informasi yang diberikan mommynya karena Sean tau persis, bahwa bagi mommy, mencari semua informasi yang ingin ia ketahui adalah perkara yang teramat sangat mudah, apalagi jika itu hanya menyangkut tentang dirinya dan seperti apa Liliyana.

Percuma menyembunyikan sesuatu dihadapan mommy, karena selain dirinya yang telah kepergok langsung oleh mommy Meta, mommy pasti juga telah bergerak sigap untuk mengetahui seluk beluk Liliyana lewat bang Bima, anak sulung uncle Beni yang sekarang menggantikan pekerjaan ayahnya sebagai penanggung jawab divisi keamanan Indotama Group secara umum, terlebih khusus untuk keluarga Djenar.

"Momm.. aku minta maaf karena telah begitu ceroboh mempercayai Liliyana yang mengatakan hal yang ternyata semuanya bohong belaka. Sean benar-benar percaya bahwa Rei telah meninggalkan Liliyana.." ucap Sean lagi penuh penyesalan.

"Lalu kenapa tidak menanyakannya langsung kepada Rei?"

"Apa mommy tidak kenal Rei? Rei bukanlah orang yang suka membagi masalahnya. Aku tidak enak jika harus membicarakan hubungannya dengan Liliyana. Siapa menyangka jika Liliyana telah menipuku sebanyak itu.."

"Makanya jangan suka menipu wanita. Giliran ditipu malah tidak bisa melakukan apa-apa..!" sungut Arini mampu membuat Sean mati kutu. "Lagian untuk apa sih hidupmu selalu dikelilingi perempuan yang silih berganti.. mana perempuannya juga tidak ada yang beres.. ck.. ck.. ck.. kamu itu persis daddymu..!!"

"Ada apa ini? nama daddy dibawa-bawa.." Tian muncul diruangan tersebut, langsung mendekati Arini yang malah ganti menatap galak. "Ada apa, sayang? aku datang bukan disambut dengan ciuman malah.."

"Sayang.. aku mau Sean menikah saja. Biar aku lega.."

Sean yang mendengar perkataan mommynya langsung terhenyak ditempatnya. Bukan apa-apa, kalimat mommy itu sudah tidak ada bedanya dengan sebuah kutukan. Sekali menginginkan sesuatu maka daddy akan langsung menurutinya begitu saja.

"Momm.."

"Jangan menyela."

"Tapi Momm.."

"Sean, hentikan. kita sudah begitu sering membahasnya bahwa kamu akan merubah sifat playboy mu itu. tapi apakah janji itu telah kamu penuhi..?"

Sean membisu. Sementara Arini kembali mengalihkan tatapannya kearah Tian yang menatap keduanya dengan bingung.

"Meta telah mendapatkan menantu yang baik. Aku kalah cepat.." Arini mengadu pada Tian yang juga terlihat terkejut mendengarnya, begitupun dengan Sean.

"Rei akan menikah?" tanya Tian heran.

"Meta bahkan telah meminta secara langsung kepada gadis itu untuk bisa menerima Rei sebelum ia datang bersama Rico untuk membawa lamaran resmi. Huhh.. padahal gadis itu sudah jadi targetku sejak lama, tapi ternyata Meta benar-benar gercep.."

"Mommy sedang membicarakan siapa sih?"

"Nisa, dad.."

"Nisa yang di Permata Hati..?"

Arini mengangguk lesu dengan bibir mencebik, membuat Tian menyimpan senyum melihat raut kekecewaan dalam wajah istrinya itu, sementara Sean memilih diam ditempat duduknya, meskipun ia sendiri terkejut mendengar kenyataan tersebut. Tidak menyangka jika Rei akan dinikahi mommy Meta secepat itu, dengan seorang wanita pilihan mommynya.. yang anehnya disukai oleh mommy juga.

'Bisa mencuri hati mommy dan mommy Meta sekaligus? sudah pasti gadis itu gadis yang baik..'

Sean membathin, disisi lain memikirkan bagaimana Rei akan bereaksi dengan keputusan mommy Meta, namun disisi lain juga bersyukur, karena untuk sementara dirinya terbebas dari perjodohan, meskipun Sean sendiri tidak tau, sampai kapan ia bisa terus terhindar dari keinginan mommynya itu.

XXXXX

"Pokoknya keputusanku sudah bulat, aku mau daddy melamar Nisa untuk Rei..!"

Rico terdiam mendengar keputusan Meta yang sepertinya sudah tidak bisa lagi ditawar itu.

Rico setuju, Nisa gadis yang baik. Sejujurnya Rico juga sangat berharap memiliki menantu seperti Nisa. Tapi bagaimana dengan Rei? apakah Rei akan menyetujui keputusan itu?

Lagipula berkaca pada pengalaman hidupnya sendiri, Rico bahkan sedikit trauma dengan kata perjodohan, karena ia sendiri pernah mengalaminya dengan Lila, mommy kandung Rei.

Kenyataannya meskipun Lila adalah seorang wanita dengan karir yang cemerlang, fisik menawan, dan semua hal sempurna lainnya.. tapi tetap saja hati dan cintanya tidak bisa berlabuh dengan sempurna.

Begitulah cinta.. tidak bisa berhasil jika bukan karena interaksi perasaan dari dua insan, mana mungkin bisa disetir oleh orang lain? sekalipun itu orangtua sendiri.

"Daddy.." panggilan Meta mengusik lamunan Rico. "Daddy mengkhawatirkan apa sih? apa daddy tidak percaya dengan keputusanku?"

"Tidak, bukan seperti itu. Aku hanya memikirkan Rei.."

"Justru aku melakukannya untuk Rei. Arini sudah mengatakannya padaku bahwa Liliyana benar-benar hanya memanfaatkan Rei. Bima sudah menyelidiki semuanya.."

"Kalau Rei menolak bagaimana?"

"Apa selama ini Rei pernah membantah daddy?"

Rico terdiam lagi.

"Belum pernah kan?"

"Tapi kali ini konteksnya berbeda, mommy.."

"Aku akan melakukan cara apapun agar Rei setuju. Aku tidak mau masa depan Rei hancur hanya karena ia salah memilih. Nisa gadis yang baik, cantik, dan tau bagaimana caranya menghargai apalagi kepada orang yang lebih tua.."

"Tapi Rei tidak mencintainya mom.."

"Cinta bisa datang karena kebaikan hati seseorang.."

"Tapi, sayang.."

Kalimat Rico mengambang, begitu Meta menyatukan kedua jemarinya pada kedua tangannya. "Percayalah, dad.. orang baik selalu bisa mendapatkan hal yang beruntung.."

Rico terhenyak.

Jantungnya berdegup dua kali lebih cepat dari semula.

Kalimat itu..

Kalimat yang sama..

Bagaimana bisa kalimat Lila tempo hari, bisa sama persis dengan yang diucapkan Meta saat ini, tepat disaat ia dihadapkan pada keputusan yang menyangkut masa depan Rei.

Mendadak Rico seperti melihat wajah Lila yang tersenyum dihadapannya, seolah ingin menyampaikan sebuah pesan.. bahwa Lila mendukung sepenuhnya semua keputusan Meta, dan bahwa keputusan itu seolah merupakan keputusan Lila juga, dalam menentukan jalan hidup serta masa depan Rei.. putra mereka..

XXXXX

"Maafkan aku yah sayang.."

Rei mengangguk sambil tersenyum, mengusap lembut pipi Liliyana yang merona.

Meskipun awalnya Rei terlihat tidak bisa mempercayai begitu saja semua cerita bohong karangannya itu, namun berbekal wajah sendu dan air mata yang mengucur tanpa henti akhirnya ia bisa juga bernafas lega.

Liliyana telah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Rei dengan gusar menelpon Sean hanya untuk menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap sahabatnya itu.

"Aku berjanji, akan berusaha membujuk mommy dan daddy untuk hubungan kita kedepannya.."

"Benarkah, Rei?"

"Kapan aku berbohong, sayang?"

Liliyana menatap Rei dengan sepasang mata bersinar. Tidak menyangka jika akhirnya Rei mengatakan sesuatu yang sejak awal ingin ia dengar.

'Kalau seperti ini, cita-citaku menjadi menantu orang kaya bisa segera terwujud. Tidak apa-apa tidak bisa mendapatkan pewaris keluarga Djenar yang sombong itu, karena Rei juga mempunyai ayah yang memiliki kekayaan yang juga tidak akan habis tujuh turunan meskipun aku hanya hidup berleha-leha tanpa perlu bekerja keras..'

Liliyana tersenyum puas, sambil beringsut lebih dekat kearah Rei, mengambil inisiatif untuk mencium wajah tampan itu terlebih dahulu.

Rei yang awalnya sempat mengelak sentuhan Liliyana lambat laun akhirnya tak kuasa melawan godaan yang diberikan.

Pertautan yang lama, dan semakin memanas itu akhirnya harus berakhir akibat dering ponsel Rei yang bergema dikamar kost Liliyana itu.

'Sia lan! mengganggu saja..!'

Rutuk Liliyana dalam hati, kesal bukan kepalang.

"Sebentar.." bisik Rei saat melihat wajah kecewa Liliyana yang merenggut, karena Rei langsung melepaskan diri begitu saja, begitu mendengar bunyi dering khusus pada ponselnya itu.

"Halo, Dadd.."

...

"Baiklah, dadd.. aku akan pulang sekarang.." putus Rei begitu saja, begitu mendengar titah sang daddy dari seberang sana. "Aku harus pulang sekarang." ucap Rei begitu pembicaraan di ponsel selesai. "Daddy sudah menunggu dirumah.."

"Pasti akan membahas persoalan itu kan.." Liliyana berucap lirih, kembali menampakkan wajahnya yang sedih.

Rei membisu sejenak. Firasatnya pun mengatakan hal serupa, karena daddy tidak mungkin menelpon dengan nada se-urgent tadi, kalau tidak menyangkut hal yang penting.

"Mungkin.." jawab Rei perlahan. "Tapi kamu jangan khawatir, aku akan berusaha menjelaskan semuanya."

"Rei, berjanjilah untuk melakukan apapun untukku. Pliss.. aku sayang kamu, Rei, aku tidak mau kehilangan kamu.."

Rei mengangguk. "Aku akan berusaha.."

"Janji?"

"Iya aku berjanji."

"Katakan.." rengek Liliyana dengan intonasi manja.

Rei menarik nafas sejenak, sebelum akhirnya berucap lirih..

"Aku berjanji.. akan melakukan apapun, akan menempuh jalan apapun, asalkan kita bisa bersama.."

.

.

.

Bersambung..

Support terus yah kesayangan.. 🤗

Thx and Lophyuuu all.. 😘

Terpopuler

Comments

Elly Handayani

Elly Handayani

🤦🏽‍♀️🤦🏽‍♀️🤦🏽‍♀️🤦🏽‍♀️kenapa kamu harus janji dengan wanita ular si rey

2021-11-13

1

Elly Handayani

Elly Handayani

hahahaha ternyata jadi turun temurun ya sikap iri nya

2021-11-03

2

Elly Handayani

Elly Handayani

ooooo ya jelas,,,, memang dari dulu, perkataan Arini adalah suatu perintah dan tidak bisa di ubah😂😂😂😂😂😂

makanya Sean jangan nakal ya di luar sana, ingat mommy akan selalu memata-matai mu

2021-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Ketahuan bermain api
2 Menantu idaman
3 Rencana licik
4 Kalimat yang sama
5 Perjanjian
6 Rencana pernikahan
7 Calon kakak ipar
8 Benda yang jatuh
9 Kesepakatan
10 Janji
11 Manekin cantik
12 Petualangan
13 Permintaan Maaf
14 Rencana bertemu Sean
15 The Reds
16 Sebuah rencana
17 Wellcome drink
18 Mulai bereaksi
19 Menggila
20 Riri tidak kembali
21 Berbohong
22 Mimpi buruk
23 Menghilangkan jejak
24 Penyesalan
25 Hari pertama di kota pertama
26 Tidak special
27 Episode yang tak lekang
28 Skandal
29 Keputusan besar
30 Menolak menikah
31 Perdebatan panjang
32 Mengalah
33 Setuju menikah
34 Menutupi kesalahan
35 Salah siapa
36 Bertemu lagi
37 Banting tangan
38 Pembicaraan absurd
39 Sah
40 Beautiful in white
41 Nothing's gonna change my love for you
42 Insiden kecil
43 Gundah
44 Mengikuti saran Mommy
45 Membuat terkesan
46 Pipi yang merona
47 Mengutarakan isi hati
48 Malam panjang tiga pria tampan
49 Pemenang
50 Terciduk terang-terangan
51 Modus
52 Waktu terus berjalan
53 Sensitive
54 Duri
55 Marah tak berdasar
56 Kebenaran yang tak berguna
57 Sok acuh
58 Sean.. bijaklah..
59 Berdebar
60 Pemberontakan
61 Rencana kejutan
62 Numpang tidur
63 Calon kehidupan
64 Berkata jujur
65 Terciduk
66 Apartemen Bima
67 Memohon ampun
68 Dengan segenap rasa
69 Kalau sudah sah
70 Hujan dan petir
71 Hilang fokus
72 Diantara badai
73 Kisah yang belum selesai
74 Semakin terikat
75 Sudah seharusnya bahagia
76 "Mampir yuk, di Novel terbaruku dan ramaikan yah ..."
77 Promo Novel terbaru: "HALLO, OM..!"
78 PROMO KARYA TERBARU
79 Hai ... Aku kembali
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Ketahuan bermain api
2
Menantu idaman
3
Rencana licik
4
Kalimat yang sama
5
Perjanjian
6
Rencana pernikahan
7
Calon kakak ipar
8
Benda yang jatuh
9
Kesepakatan
10
Janji
11
Manekin cantik
12
Petualangan
13
Permintaan Maaf
14
Rencana bertemu Sean
15
The Reds
16
Sebuah rencana
17
Wellcome drink
18
Mulai bereaksi
19
Menggila
20
Riri tidak kembali
21
Berbohong
22
Mimpi buruk
23
Menghilangkan jejak
24
Penyesalan
25
Hari pertama di kota pertama
26
Tidak special
27
Episode yang tak lekang
28
Skandal
29
Keputusan besar
30
Menolak menikah
31
Perdebatan panjang
32
Mengalah
33
Setuju menikah
34
Menutupi kesalahan
35
Salah siapa
36
Bertemu lagi
37
Banting tangan
38
Pembicaraan absurd
39
Sah
40
Beautiful in white
41
Nothing's gonna change my love for you
42
Insiden kecil
43
Gundah
44
Mengikuti saran Mommy
45
Membuat terkesan
46
Pipi yang merona
47
Mengutarakan isi hati
48
Malam panjang tiga pria tampan
49
Pemenang
50
Terciduk terang-terangan
51
Modus
52
Waktu terus berjalan
53
Sensitive
54
Duri
55
Marah tak berdasar
56
Kebenaran yang tak berguna
57
Sok acuh
58
Sean.. bijaklah..
59
Berdebar
60
Pemberontakan
61
Rencana kejutan
62
Numpang tidur
63
Calon kehidupan
64
Berkata jujur
65
Terciduk
66
Apartemen Bima
67
Memohon ampun
68
Dengan segenap rasa
69
Kalau sudah sah
70
Hujan dan petir
71
Hilang fokus
72
Diantara badai
73
Kisah yang belum selesai
74
Semakin terikat
75
Sudah seharusnya bahagia
76
"Mampir yuk, di Novel terbaruku dan ramaikan yah ..."
77
Promo Novel terbaru: "HALLO, OM..!"
78
PROMO KARYA TERBARU
79
Hai ... Aku kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!