TRIPLE UP !!!
.
.
.
"Seiyna, apa kamu yakin akan melakukan hal ini.. Riri menatap Seiyna dengan tatapan gugup, jemarinya yang berkeringat dingin terlihat saling memilin satu sama lain.
"Yakin, Ri. Harus yakin..!" Seiyna berucap tegas seolah sengaja memantapkan hati, meskipun pada kenyataannya ia juga merasa takut setengah mati.
Ini adalah kali pertama selama hidup, Seiyna dan Riri berbohong kepada orangtua mereka masing-masing. Dan semua itu cukup membuat mereka berdua sama-sama dilanda ketakutan yang sama meskipun sejak tadi saling menguatkan satu sama lain.
Berawal dari undangan private party Rendi, yang merupakan kakak tingkat mereka berdua dikampus yang akan merayakan ulang tahunnya di The Reds.
Yah, Rendi, adalah pria tampan anak seorang pejabat tinggi ditanah air, yang akhir-akhir ini sedang gencar mendekati Seiyna.
Dan gayung itu seolah bersambut, karena Seiyna pun kelihatannya juga menyukai Rendi. Lagian siapa juga yang bisa menolak didekati oleh salah satu mahasiwa paling populer dikampus..?
"Harus datang yah, dear.. kalau kamu datang, aku ingin mengumumkannya kepada semua orang.. bahwa you are my sweetheart.."
Gombalan yang tak bisa ditolak, apalagi untuk telinga Seiyna yang begitu polos.
Polos..?
Iya benar. Seiyna dan Riri sejak masih duduk dibangku SMU telah dijuluki sebagai sepasang 'perawan suci' oleh semua teman-teman mereka.
Bagaimana tidak?
Disaat semua teman-teman mereka sudah berkali-kali berganti pacar, mereka berdua bahkan tidak pernah sekalipun berpacaran dan dekat dengan siswa manapun.
Ketatnya penjagaan orangtua, belum juga pengawasan ketat oleh dua kakak lelaki yang sangat overprotektif, membuat Seiyna dan Riri dianugerahi julukan yang memalukan itu. Apalagi untuk mendekati keduanya, siapapun teman lelaki mereka pastilah akan langsung merasa insecure lebih dulu.
Nama besar Djenar dan Wijaya yang tersemat manis dibelakang nama mereka berdua, mampu membuat setiap pria undur diri secara teratur, ditambah sifat Sean dan Rei yang galak, dan tidak bisa ditolerir dalam mengawasi setiap gerak-gerik pergaulan Seiyna dan Riri.
Namun hari ini benar-benar merupakan hari bersejarah, karena selama sembilan belas tahun umur mereka berdua, ini adalah kali pertama Seiyna dan Riri melakukan kebohongan besar.
Seiyna berbohong akan belajar bersama dirumah Riri sekaligus menginap, dan Riri pun berbohong akan belajar bersama dirumah Seiyna sekaligus menginap.
Alasan yang sangat sederhana, mengingat sudah tidak terhitung berapa kali di saat weekend, Seiyna tidur dirumah Riri, begitupun sebaliknya. Dan sepertinya hal itu pulalah mungkin yang melemahkan tingkat pengawasan Arini dan Meta, yang terlanjur mempercayai kedua bocah itu dengan mudahnya tanpa merasa perlu mengecek kebenarannya lagi.
"Seiyna, aku benar-benar takut. Tempat ini sangat sering didatangi oleh Kakakmu dan Kak Rei.. bagaimana kalau nanti mereka berdua memergoki kita ditempat ini.."
"Tidak akan."
"Tapi, Seiy.."
"Aku bilang tidak akan. Malam ini The Reds sudah di booking oleh Rendi. Kak Sean dan Kak Rei tidak mungkin ada ditempat ini.."
Riri membisu mendengar kalimat nekad Seiyna.
Demi Tuhan Riri sangat takut, tapi mengetahui Seiyna begitu nekad pergi menemui Rendi demi mendapatkan pengakuan you are my sweetheart itu, meskipun tanpa dirinya, bagaimana mungkin Riri akan membiarkan sahabatnya itu pergi sendirian..?
"Kita turun sekarang.." ajak Seiyna, memutuskan dengan penuh keyakinan. "Bagaimana penampilanku..?" tanya Seiyna lagi sambil menatap Riri untuk memastikan.
"Perfect Seiy.. kamu cantik banget," puji Riri dengan tulus, karena memang seperti itulah kenyataannya, malam ini penampilan Seiyna teramat sangat cantik.
"Terima kasih, sayangku.. kamu juga cantik.." puji Seiyna sambil tersenyum sumringah, kali ini ia benar-benar telah keluar dari mobil yang ia kemudikan dengan penuh percaya diri, membuat Riri tidak lagi memiliki kekuatan untuk bertahan, sehingga membuat Riri akhirnya mengikuti jejak Seiyna, membuka pintu yang ada disebelahnya, dan beranjak keluar
XXXXX
"Sean, bagaimana? berhasil tidak..?"
Senyum Sean merekah begitu mendapati Bima sudah lebih dahulu tiba di The Reds, dan tengah menunggunya ditempat parkir.
Putra sulung Uncle Beni yang bertubuh tinggi tegap itu saat ini sehari-harinya memang mempunyai tugas serta bertanggung jawab penuh pada keamanan rumah keluarga Djenar. Dan kalau kebetulan Mommy Arini memiliki aktifitas diluar rumah maka Bima-lah yah menjadi kandidat utama untuk mengawal kemanapun Mommy pergi.
"Beres, Bang.. meskipun awalnya cukup alot tapi akhirnya mau juga dia dibujuk untuk bertemu disini.." Sean menjelaskan seraya ikut bersandar di bemper mobil Rubicon berwarna hitam milik Bima yang terparkir angkuh.
Bima memang sering disapa 'Abang' karena umurnya yang lebih tua dari Sean. Dan pembawaannya yang dewasa serta memiliki kepercayaan penuh dari Ceo Indotama Group dalam hal keamanan membuat pria itu disegani. Sean bahkan sangat menghormati Bima, karena jangankan dirinya, bahkan Daddy dan Mommy pun sangat menaruh respect dan kepercayaan penuh pada pria berumur dua puluh delapan tahun ini.
Bima yang sejak tadi duduk dibemper mobilnya melompat turun. Berjalan kearah pintu samping mobil dan mengambil dua buah minuman kaleng dari sana.
"Sean.." panggil Bima seraya melempar satu buah minuman kaleng kearah Sean yang langsung menangkapnya dengan sigap.
"Thanks, Bang.." ujar Sean sambil mengacungkan kaleng tersebut sebelum membukanya dan langsung meneguknya perlahan.
Bima kembali kesisi Sean, ikut menyandarkan tubuhnya ke bemper Rubicon hitam miliknya, sambil menikmati minuman kaleng yang sama dengan yang ada ditangan Sean.
"Bang Bima, yakin nih malam ini bakal berjalan sesuai skenario..?"
Mendengar pertanyaan Sean, Bima terlihat tersenyum. "Asalkan Rei datang, sabi lah.."
Sean manggut-manggut mendengar ungkapan keyakinan Bima.
Yah.. malam ini adalah satu-satunya kesempatan Sean untuk membuka mata Rei akan kenyataan tentang seperti apa Liliyana sesungguhnya, dan untuk memuluskan rencananya, Sean sampai harus meminta pertolongan Bima, yang tentu saja dengan senang hati mendukungnya.
Sean memang merasa ia harus melakukannya, sejak awal saat secara tanpa sengaja dirinya mendengar pembicaraan Mommy dan Mommy Meta, perihal perjanjian 100 hari antara Rei dan Mommy Meta.
Sejak saat itu Sean selalu memikirkannya, terlebih saat mengetahui bahwa Mommy Meta menikahkan Rei dengan Nisa, penghuni panti asuhan Permata Hati, yang setelah dewasa akhirnya ikut menjadi salah seorang pengasuh di Panti Asuhan itu.
Nisa juga adalah adik tingkatnya dan Rei waktu kuliah dulu, yang bisa menimba ilmu ditempat yang sama dengannya dan Rei berbekal beasiswa prestasi dari Indotama Group.
Sean hanya mengenalnya sekilas.. namun bisa menilai bahwa gadis itu merupakan gadis yang baik, tidak seperti Liliyana. Untuk gadis yang sebaik Nisa, bagaimana mungkin dalam 100 hari, Rei bertekad meninggalkannya, demi bersama Liliyana?
.
.
.
Jangan lupa di LIKE and SUPPORT sebelum lanjut yah.. 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
silviaanugrah
hi thor, 15like untuk karyamu. semoga sukses yaa, aku tunggu feedback-nya di ceritaku. salam kenal. 😊
2021-09-06
1
Frisky cipan
Sean sama Ririn
Bima sama Saiyna
2021-09-02
1
🌹 Aisah 🌹
aku syuka thor
lanjut
2021-08-31
1