tidak bisa tidur

setelah mendapatkan nasi bungkus gratis wanita paruh baya itu mengucapkan ribuan terimakasih lalu pergi dari tempat itu dengan raut wajah bahagia..

Abbas makan malam di situ dengan tenang, ruangan khusus lantai 3 hanya untuk orang-orang yang tak suka ribut atau tak suka di kerumunan..

.

.

.

Abbas melajukan kendaraannya di jalan yang penuh dengan gemerlapnya lampu karna macet Abbas lewat jalur lain..

"Apa ini....?? " gumam Abbas pelan melihat motor perempuan di depannya di kerumunin Preman-preman jahat..

Gadis cantik itu nampak menolak sentuhan pria-pria itu..

"turunlah adik manis....!! "

"jangan sentuh aku brengsek... aku mau pulang... adikku sedang menunggu.... minggir lah.....!! " teriak gadis cantik itu menggema..

"kenapa harus buru-buru....?? bersenang-senanglah dengan kami malam ini.. kami akan melakukannya dengan lembut... !!"

"hahaha....!! "

"dengan syarat harus menurut....!! "

mereka semua tertawa jahat, Gadis itu sudah geram bercampur takut jika bukan karna terburu-buru dia tak akan lewat sini..

"lepasin.....!! ' teriak Gadis itu meronta saat tangannya dipegang..

Mobil Abbas langsung menyorot lampu jauh, hingga semua preman-preman itu melindungi mata mereka karna silau dengan terangnya lampu mobil Abbas...

Entah keberanian dari mana Gadis itu menendang bagian bawah pria yang memegang tangannya itu..

"Aaauhhh.....!! sialan... tahan dia....!!! " maki Pria yang terkena tendangan Gadis itu..

nametage Gadis itu bernama Andin Putri, Gadis cantik itu memakai baju pelayan restaurant,, entah dimana kerjanya..

"Kembalikan kunci motorku... kembalikan....!! " teriak Andin menjerit kencang..

namun tanpa ada hati preman-preman itu malah mendorong kasar tubuh Andin hingga terjerembab ke aspal..

"aaah..... !!!" ringis Andin memegang siku tangannya..

"Ya Allah tolong hamba....!! " gumam Andin pelan dengan mata berkaca-kaca..

rasa sakit di siku nya tak sebanding dengan rasa takutnya saat ini seharusnya dia tidak lewat sini tapi karna lembur bekerja dan terlalu larut malam, Andin memberanikan diri lewat sini...

tak disangka preman-preman yang dikiranya tidur masih berjaga dan langsung menyetop nya...

"kalian habisi pemilik mobil itu... lumayan kita dapat mobilnya.. jalan ini terlalu sepi. bahkan orang-orang lebih suka ngantri berjam-jam di jalan besar daripada lewat jalan ini... gadis ini serta pemilik mobil itu benar-benar memiliki nyali yang besar....!! "

mendengar perkataan pria yang tak dikenal Andin itu membuatnya kaget sekaligus tenang, seolah ada harapan dirinya bisa kembali ke Rumah..

Andin menoleh kebelakang dia berharap didalam mobil itu orang hebat yang bisa menyelamatkannya..

"serang dia...!! " Perintah siketua..

Abbas pun keluar dari Mobilnya dengan tenang dikegelapan malam sorot lampu jauh mobilnya masih hidup..

"Sialan... Pria itu nggak mematikan lampu mobilnya. gimana ini ketua...?? "

"kita hajar aja...!! kerahkan kemampuan kita semua...!! "

walau silau mereka masih sempat berdebat...

"kalian hanya preman kecil berlagak seperti seorang Mafia.. Ck.... ck.. ck... bahkan seorang mafia pun nggak pernah menggunakan trik murahan begini.....!! " decak pelan Abbas menggeleng pelan kepalanya..

"suaranya... sepertinya Aku mengenal suara itu.. apa kalian tau...?? "

"iya.. tapi siapa....?? "

Abbas hanya menatap wajah preman-preman itu yang masih bercengkrama karna suaranya..

Andin memperhatikan wajah Pria yang menolongnya..

"apa itu Tuan Abbas...?? Kakaknya Aham...?? " gumam Andin pelan..

Walaupun matanya Silau tapi bisa di lihat wajah Abbas dengan sedikit menunduk, Andin masih ragu akan tebakannya itu..

Abbas yang bosan dengan perdebatan preman jalanan itu pun melayangkan tendangan ke siapa saja yang ada didepannya..

"Aahhkk!!! sialan.....!! "

"beraninya kau.....!! " teriak Ketua diantara mereka memasang Kuda-kuda , waspada dengan serangan Abbas...

"kalian sedang apa hah....?? mau bernegoisasi padaku....?? " tanya Abbas dengan dinginnya..

"cepat habisi dia...!! "

Perkelahian pun tak dapat dihindarkan bahkan Abbas tak menggunakan tangannya hanya membalik tubuhnya lalu menendang dengan Kaki panjangnya..

hanya selang beberapa Puluhan detik, semua preman jalanan itu sudah jatuh terkapar tak bisa bangkit tendangan Abbas tak Bisa diremehkan..

"hanya segitu kemampuan kalian...?? dasar sampah... hanya karna kalian memiliki sedikit kemampuan, berani melakukan pembegalan malam di jalan ini.. !!" suara berat Abbas terdengar menyeramkan..

para preman jalanan itu memohon ampun pada Abbas, Mereka merangkak ke kaki Abbas..

"Enyah kalian dari pandanganku... atau polisi akan membawa kalian dan hidup dipenjara seumur hidup... aku tidak akan memberi kesempatan kedua jika aku bertemu kalian lagi....!! " Usir Abbas sebelum mereka semua tiba di kaki Abbas

"terimakasih Tuan."

Mereka semua segera bangkit sekuat tenaga, rasa takut hidup dipenjara lebih menakutkan bagi mereka ketimbang rasa sakit di tubuh mereka karna tendangan Abbas..

"apa yang kau lakukan disitu...?? sana pergi...?? " usir Abbas mengibaskan tangannya ke Andin..

Andin yang masih terkejut sekaligus syok dengan pemandangan tadi terperanjat kaget saat Abbas berbicara dingin padanya..

"t.. terimakasih Tuan...!! " Ucap Andin pelan segera ia bangkit dan memungut Kunci motornya yang dijatuhkan oleh Preman tadi..

Abbas tak menoleh saat dirinya berbalik memasuki mobilnya..

Andin segera menghidupkan motornya lalu pergi dari tempat itu..

"semoga Tuan Abbas nggak tau kalau aku masih pelajar... bisa bahaya kalau sekolah tau kalau aku bekerja part time....!! " gumam Andin pelan..

Abbas pun melajukan kendaraannya melewati jalan sunyi itu..

.

.

Abbas melanjutkan perjalanannya ke Mansion, terlalu lelah untuk pergi ke Rumah Maharza yang ramai Abbas lebih suka ketenangan, jadi jarang berkumpul dengan keluarga besarnya..

sesampainya di mansion GPH, tak ada yang berani menceramahi Abbas, hanya Zahra lah yang punya kuasa menceramahi Abbas Jadi saat pulang larut malam, para pekerja mansion hanya menekuk lutut nya saja saat Abbas lewat..

"Tuan Abbas sudah kembali.. Ayo kita kembali ke kamar masing-masing...!! " seru para pekerja Mansion yang memang menunggu kepulangan Abbas..

para pekerja Mansion punya prinsip tersendiri sebelum tuan rumah kembali mereka tak mau istirahat..

sementara Abbas langsung masuk kekamarnya Abbas merebahkan tubuhnya di ranjang luasnya lalu menatap jam tangannya..

jam 00.12 ...

"Sepertinya Aku nggak akan bisa tidur....!! " tebak Abbas sambil menghela nafas panjang ..

walau sudah larut malam mata Abbas tak mengantuk sedikitpun alhasil Abbas berolahraga malam-malam karna matanya tak mengantuk..

jam 2 malam Abbas membersihkan diri lalu mengaji sambil menunggu waktu sepertiga malam yang sempurna..

Hafiz Qur'an...?? Abbas hanya menghafal 4 Juz saja,, Zahra tak memaksa anaknya masuk pesantren,, sebab Dafa begitu mengasihi anaknya dan tak mau jauh darinya seperti Zahra dulu yang masuk pesantren di luar Kota..

ada pesantren di kota ini pun, Abbas tak mau masuk kesitu dan keluarganya tak ada yang memaksa..

Abbas mengadu nasib pada sang pencipta,,

.

.

setelah sholat subuh barulah Abbas tertidur pulas di sajadahnya..

panggilan HP nya membuat tidur Abbas terganggu Abbas membuka matanya yang terasa sangat berat lalu tak sengaja bibirnya mengumpat pelan..

"sial.. terlambat...!! "

.

.

perbaikan penulisan

.

Episodes
1 Awal
2 keseharian
3 Peminta...??
4 tidak bisa tidur
5 Mochi
6 perantara
7 Pria Idaman
8 Ade
9 tak sengaja
10 Sok jagoan
11 situasi rumit
12 kampus Jerman
13 janggal?
14 mencari identitas syifa..?
15 membentengi diri.?
16 gadis bar-bar
17 memelas
18 berat hati
19 gadis periang
20 Trik ke-19
21 minta sesuatu
22 sulit dipahami
23 berhati-hati
24 berdebar?
25 ketiduran
26 menahan tawa
27 terjebak permainan sendiri
28 bertemu
29 OCD..?
30 Ruangan khusus
31 merasa bersalah
32 menghibur Syifa
33 siasat halus syifa
34 My Husband !!
35 pengantin baru
36 terkurung dikamar
37 tak sadar
38 cerdas
39 khawatir
40 mengerjai
41 perdebatan di Vila
42 berenang
43 jalan-jalan
44 kebun Teh
45 nonton bioskop
46 Nonton bioskop (2)
47 kecurigaan Sam
48 manis
49 makan siang bersama keluarga
50 Rooftop
51 tak bisa mengatasinya !!
52 tak bisa menahan diri
53 kiss
54 pengirim misterius
55 lagi?
56 merajuk ala Abbas
57 belajar
58 kelelahan
59 persoalan
60 bosan dikamar
61 Anak..?
62 pertimbangan
63 tak disangka
64 misi
65 makian ala syifa
66 mencintaimu
67 mulai rencana (1)
68 perdebatan lucu
69 desa ujung
70 pasar
71 preman pasaran
72 kabur dimalam hari
73 pertarungan
74 berakhir juga
75 positif?
76 hamil?
77 bubur daging sapi
78 rumah sakit
79 hasil USG
80 kelakuan si ibu kembar
81 Jerman
82 mansion IT Company
83 dilantik
84 berita utama
85 rencana
86 keseharian di Jerman
87 kejutan
88 perhatian Abbas
89 jalan-jalan
90 kebersamaan
91 jalanan
92 lelah
93 Karma
94 pengen masakan Oma (Aira)
95 omelan 1 keluarga
96 resepsi (1)
97 resepsi (2)
98 resepsi (3)
99 resepsi (4)
100 Dita & Ashraft
101 kemesraan dipagi hari
102 ALA
103 membantu
104 putra dan citra
105 shoping besar
106 terkejut
107 pergi lagi
108 kejutan Abbas
109 detik -detik
110 menegangkan
111 Filio dan Fiona
112 kebahagiaan keluarga kecil
113 firasat
114 masalah baru
115 demi
116 mencari tau
117 teman, musuh, penghianat
118 dapat
119 nyata atau mimpi..?
120 kuasa
121 kasus
122 Aham
123 Aham dan Andin
124 hadiah baru
125 kebahagiaan baru
126 mol
127 adopsi cucu
128 10 pengawal?
129 ke dokter
130 kebahagiaan
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Awal
2
keseharian
3
Peminta...??
4
tidak bisa tidur
5
Mochi
6
perantara
7
Pria Idaman
8
Ade
9
tak sengaja
10
Sok jagoan
11
situasi rumit
12
kampus Jerman
13
janggal?
14
mencari identitas syifa..?
15
membentengi diri.?
16
gadis bar-bar
17
memelas
18
berat hati
19
gadis periang
20
Trik ke-19
21
minta sesuatu
22
sulit dipahami
23
berhati-hati
24
berdebar?
25
ketiduran
26
menahan tawa
27
terjebak permainan sendiri
28
bertemu
29
OCD..?
30
Ruangan khusus
31
merasa bersalah
32
menghibur Syifa
33
siasat halus syifa
34
My Husband !!
35
pengantin baru
36
terkurung dikamar
37
tak sadar
38
cerdas
39
khawatir
40
mengerjai
41
perdebatan di Vila
42
berenang
43
jalan-jalan
44
kebun Teh
45
nonton bioskop
46
Nonton bioskop (2)
47
kecurigaan Sam
48
manis
49
makan siang bersama keluarga
50
Rooftop
51
tak bisa mengatasinya !!
52
tak bisa menahan diri
53
kiss
54
pengirim misterius
55
lagi?
56
merajuk ala Abbas
57
belajar
58
kelelahan
59
persoalan
60
bosan dikamar
61
Anak..?
62
pertimbangan
63
tak disangka
64
misi
65
makian ala syifa
66
mencintaimu
67
mulai rencana (1)
68
perdebatan lucu
69
desa ujung
70
pasar
71
preman pasaran
72
kabur dimalam hari
73
pertarungan
74
berakhir juga
75
positif?
76
hamil?
77
bubur daging sapi
78
rumah sakit
79
hasil USG
80
kelakuan si ibu kembar
81
Jerman
82
mansion IT Company
83
dilantik
84
berita utama
85
rencana
86
keseharian di Jerman
87
kejutan
88
perhatian Abbas
89
jalan-jalan
90
kebersamaan
91
jalanan
92
lelah
93
Karma
94
pengen masakan Oma (Aira)
95
omelan 1 keluarga
96
resepsi (1)
97
resepsi (2)
98
resepsi (3)
99
resepsi (4)
100
Dita & Ashraft
101
kemesraan dipagi hari
102
ALA
103
membantu
104
putra dan citra
105
shoping besar
106
terkejut
107
pergi lagi
108
kejutan Abbas
109
detik -detik
110
menegangkan
111
Filio dan Fiona
112
kebahagiaan keluarga kecil
113
firasat
114
masalah baru
115
demi
116
mencari tau
117
teman, musuh, penghianat
118
dapat
119
nyata atau mimpi..?
120
kuasa
121
kasus
122
Aham
123
Aham dan Andin
124
hadiah baru
125
kebahagiaan baru
126
mol
127
adopsi cucu
128
10 pengawal?
129
ke dokter
130
kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!