019

Kalimat tuan Kevin itu membuat Bryan menganga. Menatap marah pada laki-laki tua itu.

"Jangan asal bicara pak tua !" Semprot Bryan berang.

Tuan Kevin menahan diri agar tidak emosi walau ingin sekali dia menampar Bryan bolak-balik.

"Papamu tidak pernah membawa kabur uangku maupun uang Robby. Kami yang memberikannya dengan sukarela untuk menyelamatkan bisnisnya di negara P. Entah bagaimana ia bisa berurusan dengan geng mafia dan membiarkan mereka berinvestasi pada bisnisnya. Awalnya keuntungan perusahaan papamu sangat besar namun semakin lama papamu tau ada yang tidak beres dengan mafia itu !" Tuan Robby berhenti sejenak memerhatikan raut wajah Bryan.

"Ternyata mafia itu juga berbisnis narkoba, kokain dan narkotika lain. Mereka mengirim obat-obatan terlarang itu ke beberapa negara lain dengan menggunakan metode pengiriman bahan bakar sehingga pengiriman lebih mudah !"

"Hingga suatu hari, seorang polisi yang memeriksa jalur pengiriman dan menemukan narkoba itu. Pada akhirnya papamu yang menanggung kesalahan itu !"

"Dan saat Arif meminta pertanggungjawaban mafia itu, mereka malah menolak bertanggungjawab dan mengancam papamu untuk tidak melibatkan mereka atau mereka akan mencelakai keluarganya !"

"Arif frustasi dan hal itu berdampak pada perusahaannya. Arif menghubungiku dan menceritakan semuanya. Aku juga yang menyarankan untuk membuka cabang di Indonesia, ada aku dan Robby yang akan selalu mendukungnya !"

"Arif setuju dan akhirnya merencanakan semuanya. Tapi entah dari mana mafia itu tau tentang rencana kepindahan keluargamu dan mendesak untuk tinggal dan melanjutkan bisnisnya, mereka bersedia keluar uang yang banyak asalkan bisnis papamu terus berlanjut !"

"Tapi keputusan papamu sudah bulat, apalagi perusahaannya sudah berurusan dengan hukum disana !"

"Mafia itu tidak menyerah dan terus berusaha menahan papamu dengan berbagai ancaman, salah satunya ikut melenyapkan orang-orang terdekatnya. Hal itu membuat papamu semakin frustasi. Dia tidak ingin kedua sahabatnya terlibat masalah !"

"Papamu mengatakan ke semua orang bahwa telah menggelapkan uang sahabatnya juga mengkhianati keluarga istrinya demi perusahaannya. Jadi dia sekarang sudah tidak punya teman !"

"Arif berhasil memboyong keluarganya kembali ke Indonesia dan menceritakan segalanya padaku !"

" Tapi ternyata mafia itu tidak menyerah dan datang ke Indonesia melacak keberadaan papamu !"

"Dihari orang tuamu meninggal, Arif sempat meneleponku dan bilang sempat bertemu anggota mafia itu dan akan datang kerumahnya membuat kesepakatan untuk tetap berusaha membujuk dan memaksa untuk kembali ke negara P melanjutkan bisnis dan mereka akan menyewakan pengacara handal untuk membebaskan perusahaan itu dari tuntutan hukum namun ia bersikukuh menolak !"

"Jika terjadi sesuatu padaku, tolong lindungi keluargaku !" Ucapan terakhir tuan Arif pada tuan Kevin.

"Sepertinya papamu sudah memprediksi apa yang akan terjadi. Satu jam kemudian berita bunuh diri orang tuamu terdengar !"

"Robby tidak tau cerita sebenarnya, papamu melarang memberitahunya karna pasti orang itu akan langsung bertindak menolong papamu yang pasti akan ikut mengancam keluarganya jadi kubiarkan Robby tau kalau Arif sudah mengkhianati kami berdua !"

"Pada akhirnya aku tidak bisa mendapatkan hak asuhmu karna kakak mamamu masih hidup dan kalian diasuh oleh mereka !"

Mendengar Bryan menangis tersedu-sedu, hatinya tercabik-cabik. Tanpa peduli sekitar ia menangis seperti anak kecil. Orang tuanya yang malang harus bernasib tragis karena berusaha mempertahankan harga dirinya dan dia hampir saja mencelakai orang yang tidak bersalah.

Rizky yang melihat Cleo lemas dan lelah serta ngantuk membimbingnya untuk duduk di salah satu bangku kecil nan lusuh yang ada didekat situ kemudian ia berjalan ke mobilnya dan kembali dengan membawa sebuah map.

"Menurut hasil autopsi keluarga Dharmawangsa adalah minum racun !" Rizky memulai menjelaskan.

"Menurut dokter, racun yang berada ditubuh tuan Arif dan istrinya sulit diidentifikasi namun pihak penyelidik menemukan tumpahan zat yang tercecer dilantai, saat diperiksa oleh tim forensik di laboratorium, seratus persen ini adalah Novichok !"

"Novichok adalah racun yang dibuat uni Soviet yang pada awalnya digunakan sebagai racun saraf dan basic senjata kimia !"

"Saat diberikan kepada suami istri Dharmawangsa, racun ini dicampur menggunakan dua zat kimia lain yang seketika langsung membunuh tuan Arif dan juga istrinya !"

"Racun ini sangat ilegal, dijaga ketat dan tidak mudah mendapatkannya. di Indonesia pun dilarang keras pengedarannya karna amat berbahaya, bahkan penyerapannya pun bisa lewat kulit yang dimana menyentuhnya harus dengan berbagai macam alat kemanan canggih dan berstandar kesehatan !"

"Bagaimana mungkin keluarga Dharmawangsa bisa mendapatkan racun ini ?" Tanya tuan Kevin.

"Tapi bagi mafia sungguh mudah dengan alasan meracuni mata-mata maka racun bisa didapatkan walau tentunya dengan harga mahal !" Ucap Rizky.

"Dihari itu orang tuamu menyembunyikanmu dan adikmu di gudang. Andai saja ayahmu lengah maka kau dan Jerry pun tidak terselamatkan !" Tambah tuan Kevin membuat air mata Bryan kembali jatuh.

Ingatannya kembali dihari itu, saat ia sedang menggambar bersama adiknya dikamar tiba-tiba papanya masuk dengan wajah panik dan langsung menyeret kedua anaknya. Membawanya ke gudang.

"Diam disini dan jangan bersuara, jangan teriak, diam aja sampai papa datang. Mengerti !" Titah tuan Arif pada Bryan.

"Jaga adek jangan sampai teriak, jangan bikin suara ribut !" Tambahnya yang hanya diangguki Bryan kecil dengan perasaan bingung.

Waktu berlalu, detik berganti menit berganti jam. Jerry sudah sangat bosan berada di gudang yang kotor itu dan juga perutnya sudah minta diisi.

"Kak, lapar !" Rengek Jerry menoleh ke kakaknya.

Bryan pun sama, ia juga lapar dan haus namun papanya belum juga datang.

"Tunggu ya, tunggu papa baru kita makan !" Ucap Bryan memeluk adiknya.

Jam berganti, sudah sangat lama keduanya di gudang namun sang papa belum juga muncul.

"Kak, lapar !" Jerry sudah menangis. Bryan pun ingin menangis gara-gara perutnya terasa melilit namun ia tidak berani keluar gara-gara mengingat titah papanya.

Hingga akhirnya Jerry tidak berhenti menangis, terus merengek.

"Diam, kata papa tidak boleh ribut !" Bisik Bryan. Namun Jerry tetap menangis.

"Ayo tidur, nanti kalau bangun papa sudah datang !" Bryan sudah berbaring, Jerry mengikuti. Keduanya menutup mata terlelap bersama walau kemudian pingsan gara-gara menahan lapar.

Saat terbangun, Bryan dan Jerry sudah berada dirumah sakit.

"Kalian sudah bangun. Mau minum susu coklat !" Om Prana, menyodorkan dua gelas susu coklat pada mereka yang langsung diminum.

"Papa mana om ? Mama mana ?" Pertanyaan polos itu membuat Prana menahan tangis.

Hingga Prana selalu berhasil mengalihkan perhatian keduanya. Saat keduanya cukup sehat, Prana membawa keduanya pulang ke rumahnya.

Bryan dan Jerry memandang aneh rumah Prana.

"Om, kakak sama adek mau pulang ke rumah papa dan mama !" Bryan enggan masuk ke rumah omnya dan ingin pulang ke rumahnya sendiri.

Prana menarik nafas berusaha terlihat kuat dan sabar.

"Sayang, papa dan mama pergi jalan-jalan ditempat yang jauh. Mereka gak bisa ajak kakak dan adek karna kalian sekolah !" Mendengar itu Bryan menangis. Melihat kakaknya menangis Jerry juga ikutan menangis.

"Mau ikut sama papa mama !" Rengeknya terisak.

Prana berusaha keras menahan tangisnya agar dua anak didepannya ini tak semakin sedih.

"Sayang, kakak sama adek bisa tinggal disini sampai mama dan papa pulang. Disini ada Michael, kalian bisa main sama-sama. Oke !" Bujuk Prana.

"Om janji akan menjaga kalian dengan baik !" Prana memeluk kedua anak itu, tidak tahan akhirnya air matanya tumpah juga, menangis deras tanpa suara.

Dari kejauhan seseorang yang melihat adegan itu juga ikut menangis. Ya itu adalah Kevin.

Dia yang menghubungi Prana tentang adik dan iparnya. Awalnya Prana menolak karena marah pada keduanya yang mengabaikan serta memutuskan komunikasi tanpa alasan yang jelas padanya. Hingga Kevin menceritakan keterlibatan Arif dengan mafia dan memutuskan komunikasi dengan orang-orang terdekatnya agar mata-mata mafia itu tidak mengganggu mereka untuk mengancam Arif.

Dan saat Kevin menceritakan tentang kematian keduanya, Prana membeku, air matanya tumpah sulit menerima kenyataan dan segera datang ke rumah sakit saat polisi menemukan kedua keponakannya pingsan di gudang.

Keesokan harinya, berita di koran menyebutkan bahwa pasangan Dharmawangsa itu meninggal akibat bunuh diri minum racun. Diduga Arif depresi akibat bisnisnya yang gagal apalagi ia sudah menggelapkan uang sahabatnya demi bisnisnya. Sekarang ia depresi berat karena sudah tidak punya bantuan apa-apa lagi dan akhirnya memutuskan bunuh diri. Saat ditemukan, keduanya bersandar diranjang sambil berpegangan tangan dengan tubuh membiru.

Kevin sengaja membiarkan berita beredar seperti itu, agar mafia itu bisa tenang dan tidak menyelidiki tentang keluarga Arif lainnya. Ia juga masih berusaha menutupi kebenaran dari Robby karena bisa dipastikan pria itu akan langsung menuntut mafia itu di kepolisian intenasional dan itu amat berbahaya.

Hari demi hari, Bryan kecil melewati hidup bersama pamannya, keberadaan Michael pun membuatnya bersemangat, bermain bertiga walau tak dinyana ia selalu menatap pintu rumah pamannya, menunggu kedatangan orang tuanya, membawanya dan adiknya pulang.

Hingga ia remaja barulah om Prana menceritakan mengenai orang tuanya. Walau hatinya hancur lebur namun ia harus kuat, dia masih memiliki Jerry.

Sejak saat itu, Bryan belajar rajin hingga berhasil diterima di Universitas bergensi di negara P. Setelah itu dengan bantuan Om Prana, Bryan kembali membuka bisnis orang tuanya yang sudah puluhan tahun tutup. Berniat bangkit serta menyelidiki tentang kematian orang tuanya.

Hingga seseorang datang dan mengaku sebagai teman lama ayahnya. Dia menawarkan kerjasama pada Bryan dan menceritakan apa yang terjadi di masa lalu bahwa memang benar tuan Arif membawa kabur uang temannya untuk bisnis namun tuan Arif sudah meminta maaf namun tuan Kevin maupun tuan Robby menolak menolongnya bahkan saat tuan Arif mengancam akan bunuh diri tapi keduanya tetap tidak peduli.

Mendengar itu, kemarahan Bryan bangkit dan menyalahkan tuan Kevin dan tuan Robby. Membuatnya langsung merencanakan balas dendam pada keduanya.

Flashback off.

Bryan menangis dan masih menangis. Hatinya hancur berkeping-keping.

"Saat menelepon tuan Kevin, tuan Arif mengatakan kepadanya indentitas tamunya dan inilah orangnya !" Rizky melempar map ditangannya didepan Bryan yang masih berlutut.

Seketika mata Bryan melotot, menatap lekat foto didepannya, orang itu adalah orang yang mengaku teman lama ayahnya dan yang menceritakan kepadanya tentang masa lalu ayahnya.

"Arman Joseph, dia juga berdarah Indonesia dan bisa berbahasa Indonesia. Sekarang menjabat sebagai perdana Mentri negara P. Tentu saja dengan bantuan dan dukungan geng mafia yang tempatnya bergabung !" Ucap tuan Kevin.

"Dan dialah yang mendatangi orang tuamu dihari itu atau lebih tepatnya dialah yang membunuh kedua orang tuamu !" Tambah tuan Kevin.

Ekspresi wajah Bryan jangan ditanya, penuh amarah. Malu karena selama ini ia dikadali. Sebuah rencana tersusun dikepalanya.

"Baiklah, setelah ini berpikirlah dengan jernih !" Ucap tuan Kevin kepada Bryan yang tampak tidak fokus. Rizky memungut kembali map itu.

Tuan Kevin dan Rizky saling pandang, Rizky sempat menghubunginya memberitahukan keberadaan Cleo dan niat Bryan membuat tuan Kevin mau tidak mau menceritakan masalah sebenarnya dan dalam waktu sempit itu Rizky mencari tahu tentang orang itu.

Polisi menarik Bryan berdiri dan membawanya memasuki mobil polisi.

"Cleo, aku mencintaimu !" Ucap Bryan berhenti dan menoleh pada Cleo yang sejak tadi duduk mematung. Mendengar itu Cleo kembali menangis.

Rizky menariknya dan kembali memeluknya, lupa jika tuan Kevin ada bersama mereka.

Sebuah mobil datang dan turun seseorang, melihat orang itu, Cleo segera melepaskan diri dari Rizky dan berlari kearah Evan, memeluknya erat dan kembali terisak dengan sejuta penyesalan.

Melihat itu, hati Bryan nelangsa dan Rizky memalingkan wajahnya.

Sedangkan Jerry yang sedang menjernihkan Pikirannya memutuskan berhenti di pinggir pantai, membiarkan angin laut menerpa kencang tubuhnya.

Alarm di ponsel Jerry kembali berbunyi, segera ia mengecek laptonya yang dibiarkan terus menyala mengamati layar melihat sebuah mobil lewat bersama mobil polisi membuat raut wajah Jerry panik seketika. Apalagi saat ia bisa melihat dengan jelas saat mobil kakaknya dan mobil yang baru datang itu bergesekan menghindari tabrakan.

Setelah itu mobil Bryan lewat dengan kecepatan tinggi dan dikejar mobil tadi. Sedangkan, mobil polisi terus lurus menuju rumahnya.

Jerry was-was, segera ia hubungi Bryan mencoba mengecek keadaannya, namun tidak diangkat dan saat menelepon lagi nomor itu terdengar sibuk.

Segera saja Jerry mengendarai mobilnya. Melacak keberadaan Bryan lewat ponselnya dan dia menemukan Bryan berhenti disebuah dermaga.

Bryan menghentikan mobilnya cukup jauh dari lokasi dan memarkir ditempat yang cukup gelap sehingga dengan mudah ia sembunyi.

Mengendap-endap berjalan masuk dan kembali bersembunyi. Ia sempat kaget saat melihat seseorang berdiri didekatnya namun saat diperhatikan dengan teliti itu adalah jas hujan rok lebar sedang digantung di paku, Jerry bernafas lega. Dari tempat persembunyiannya ia dapat melihat Bryan dan Rizky sedang adu jotos hingga Rizky berhasil menumbangkan Bryan.

Saat akan membawa Cleo, dengan cepat Bryan bangkit dan mengeluarkan sesuatu dari balik pinggangnya dan membidiknya kearah Rizky.

Jerry kaget dan semakin kaget saat didengarnya beberapa orang berlari dengan cepat mendekat, Jerry sebisa mungkin menyembunyikan seluruh tubuhnya.

Melihat polisi yang menembak dan menyergap Bryan serta kedatangan tuan Kevin hingga penjelasannya tentang masa lalu membuat Jerry menutup rapat mulutnya menahan suara agar tidak keluar sementara tangisnya amat deras.

Kini cerita tentang orang tuanya telah terungkap serta dalangnya, menghapus air matanya. Jerry berpikir keras bagaimana menyelamatkan kakaknya. Meraih ponselnya dan mengirim pesan pada seseorang.

Diraihnya baju hujan yang tergantung saat para polisi akan membawa Bryan. Fokus mereka kini teralihkan saat Bryan mengungkapkan cinta pada Cleo.

Saat itulah, setelah mengenakan jas hujan itu, dengan menutup setengah wajahnya dengan telapak tangan, Jerry meraih balok kayu didekatnya dan dengan cepat berlari menerobos kerumunan.

Mengayunkan balok kayu itu pada polisi yang memegang Bryan membuat pegangan mereka terlepas dan ambruk dilantai mengerang seraya memegangi kepalanya yang kena pukul. Kesempatan itu digunakan Jerry mendorong keras tubuh Bryan hingga jatuh bersama ke lautan.

Dalam hitungan detik, tubuh keduanya hilang didalam air, Semua terperangah tidak percaya pada apa yang barusan terjadi, bersamaan semuanya berlari melihat kedalam air namun tubuh keduanya sudah tidak nampak hanya jas hujan yang mengapung lebar.

Episodes
1 001
2 002
3 003
4 004
5 005
6 006
7 007
8 008
9 009
10 010
11 011
12 0012
13 013
14 014
15 015
16 016
17 017
18 018
19 019
20 020
21 021
22 022
23 023
24 024
25 025
26 026
27 027
28 028
29 029
30 030
31 031
32 032
33 033
34 034
35 035
36 036
37 037
38 038
39 039
40 040
41 041
42 042
43 043
44 044
45 045
46 046
47 048
48 049
49 050
50 051
51 052
52 053
53 054
54 055
55 056
56 057
57 058
58 059
59 060
60 061
61 062 - End
62 Season 2 - 063
63 Season 2 - 064
64 Season 2 - 065
65 Season 2 - 066
66 Season 2 - 067
67 Season 2 - 068
68 Season 2 - 069
69 Season 2 - 070
70 Season 2 - 071
71 Season 2 - 072
72 Season 2 - 073
73 Season 2 - 074
74 Season 2 - 075
75 Season 2 - 076
76 Season 2 - 077
77 Season 2 - 078
78 Season 2 - 079
79 Season 2 - 080
80 Season 2 - 081
81 Season 2 - 082
82 Season 2 - 083
83 Season 2 - 084
84 Season 2 - 085
85 Season 2 - 086
86 Season 2 - 087
87 Season 2 - 088
88 Season 2 - 089
89 Season 2 - 090
90 Season 2 - 091
91 Season 2 - 092
92 Season 2 - 093
93 Season 2 - 094
94 Season 2 - 095
95 Season 2 - 096
96 Season 2 - 097
97 Season 2 - 098
98 Season 2 - 099
99 Season 2 - 100
100 Season 2 - 101
101 Season 2 - 102
102 Season 2 - 103
103 Season 2 - 104
104 Season 2 - 105
105 Season 2 - 106
106 Season 2 - 107
107 Season 2 - 108
108 Season 2 - 109
109 Season 2 - 110
110 Season 2 - 111
111 Season 2 - 112
112 Season 2 - 113
113 Season 2 - 114
114 Season 2 - 115
115 Season 2 - 116
116 Season 2 - 117
117 Season 2 - 118
118 Season 2 - 119
Episodes

Updated 118 Episodes

1
001
2
002
3
003
4
004
5
005
6
006
7
007
8
008
9
009
10
010
11
011
12
0012
13
013
14
014
15
015
16
016
17
017
18
018
19
019
20
020
21
021
22
022
23
023
24
024
25
025
26
026
27
027
28
028
29
029
30
030
31
031
32
032
33
033
34
034
35
035
36
036
37
037
38
038
39
039
40
040
41
041
42
042
43
043
44
044
45
045
46
046
47
048
48
049
49
050
50
051
51
052
52
053
53
054
54
055
55
056
56
057
57
058
58
059
59
060
60
061
61
062 - End
62
Season 2 - 063
63
Season 2 - 064
64
Season 2 - 065
65
Season 2 - 066
66
Season 2 - 067
67
Season 2 - 068
68
Season 2 - 069
69
Season 2 - 070
70
Season 2 - 071
71
Season 2 - 072
72
Season 2 - 073
73
Season 2 - 074
74
Season 2 - 075
75
Season 2 - 076
76
Season 2 - 077
77
Season 2 - 078
78
Season 2 - 079
79
Season 2 - 080
80
Season 2 - 081
81
Season 2 - 082
82
Season 2 - 083
83
Season 2 - 084
84
Season 2 - 085
85
Season 2 - 086
86
Season 2 - 087
87
Season 2 - 088
88
Season 2 - 089
89
Season 2 - 090
90
Season 2 - 091
91
Season 2 - 092
92
Season 2 - 093
93
Season 2 - 094
94
Season 2 - 095
95
Season 2 - 096
96
Season 2 - 097
97
Season 2 - 098
98
Season 2 - 099
99
Season 2 - 100
100
Season 2 - 101
101
Season 2 - 102
102
Season 2 - 103
103
Season 2 - 104
104
Season 2 - 105
105
Season 2 - 106
106
Season 2 - 107
107
Season 2 - 108
108
Season 2 - 109
109
Season 2 - 110
110
Season 2 - 111
111
Season 2 - 112
112
Season 2 - 113
113
Season 2 - 114
114
Season 2 - 115
115
Season 2 - 116
116
Season 2 - 117
117
Season 2 - 118
118
Season 2 - 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!