008

Hari yang ditentukan datang, Evan dan Lala melakukan penerbangan menuju kota M jam 10 pagi. 2 jam kemudian keduanya kini tiba di kota M, segera menuju hotel dan ingin segera istirahat di kamar masing-masing.

"Ini pak !" Lala menyerahkan keycard kamar Evan. Bersama menaiki lift menuju lantai kamar mereka.

"Istirahatlah, supaya nanti malam bisa tampil maksimal !" Ucap Evan aneh. Lala tersenyum geli.

"Baik pak !" Lala mengangguk. Keduanya masuk kamar masing-masing.

Tok.. tok.. tok..

Beberapa jam kemudian, Ketukan dipintu kamar mengembalikan kesadaran Evan, diliriknya jam yang menempel ditembok, ternyata ia sudah 4 jam tertidur. Ia bangkit dari tempat tidur dan membuka pintu.

"Pak ini makan siang bapak !" Ucap Lala saat wajah bantal Evan muncul. Evan hanya mengangguk dan mempersilahkan masuk. Lala memberi instruksi pada pegawai hotel yang sejak tadi hanya diam, membawa makan siang yang terlambat itu ke kamar Evan.

"Silahkan dinikmati pak !" Ucap pegawai hotel kemudian pamit undur diri.

"Nanti malam kita harus siap tepat jam 7 !" Ucap Evan disela makannya.

"Baik pak. Kalau begitu saya permisi !" Lala pamit meningalkan Evan menikmati makannya.

-----

Di kantor, Rizky yang sedang duduk santai sambil tangannya bergerak lincah di keyboard laptopnya. Sesekali dahinya berkerut lalu tangannya kembali menari pada laptopnya.

Rizky merenggangkan tubuhnya kemudian bersandar pada kursinya serta menutup mata mencoba pikir.

Dia tidak menemukan apapun tentang Bryan Adijaya, namun mengapa dia bisa masuk dalam hidup Cleo. Rizky mengacak rambutnya.

'Berpikir..Berpikir..!" Dia mengetuk-ngetuk keningnya sendiri. Tiba-tiba tersadar teringat pada Jerry. Mungkin keduanya berhubungan. Baru saja Rizky ingin mulai mengetik saat sebuah telepon masuk.

"Ada apa ?"

"Nona Cleo berada di restoran x, sendirian sepertinya menunggu seseorang !" Lapor sang anak buah yang ia tugaskan untuk memata-matai apapun kegiatan Cleo. Meski ini perintah Evan sendiri namun Rizky pun melakukan untuk dirinya sendiri. Apapun yang berhubungan dengan Cleo membuatnya antusias.

'Apakah ini cinta buta ?'

Rizky memutuskan sambungan telepon kemudian bergegas keluar.

Saat berada di restoran x, dilihatnya Cleo sedang duduk disudut sambil memainkan hp-nya dengan wajah pucat.

"Nona Cleo !" Cleo mendongak seketika terkejut melihat keberadaan Rizky. Matanya melirik kesana kemari.

Tanpa dipersilahkan Rizky langsung duduk didepan Cleo.

"Belum pesan makanan atau sudah selesai makan ?" Tanya Rizky saat tak melihat apapun didepan Cleo.

"Belum pesan. Kamu sedang apa disini Ky ?" Cleo balik tanya.

"Evan memintaku menjagamu selama dia diluar kota. Nggak sengaja liat kamu disini ya aku samperin aja !" Bohong Rizky tersenyum pada wanita didepannya.

Cleo gugup, matanya melirik kesana kemari. Saat kesini ia pergi diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya untuk bertemu Bryan dan sekarang tak disangka malah asisten suaminya yang muncul.

"Ya udah, ayo pesan !" Rizky menawarkan menu pada Cleo. Setelah keduanya memesan makanan.

Cleo meraih HP-nya, mengirim pesan pada Bryan untuk tidak menemuinya dulu. Namun bersamaan pesan itu terkirim Bryan muncul dipintu masuk, wajah Cleo memucat seketika saat Bryan menatapnya.

Netra Rizky mendapat itu membuat Rizky menoleh kebelakang mencari tahu apa yang sedang dipandang Cleo. Seorang pria tampan masih berdiri dipintu masuk dengan tatapan tajam kearah mereka.

"Ky, berapa lama Evan diluar kota ?" Tanya Cleo membuat Rizky mengembalikan tatapan padanya.

"Besok atau lusa udah pulang. Telepon aja minta oleh-oleh !" Canda Rizky. Cleo tersenyum.

Tiba-tiba Rizky meraih tangan kanan Cleo, mengenggamnya, Cleo terkejut berusaha menarik tangannya namun Rizky menahannya dengan senyum hangat dibibirnya.

"Ky.. tanganku !"

"Kamu kelihatan pucat Cle. Apa kamu makan dengan benar ?" Tanya Rizky menatap lembut wanita didepannya.

Cleo menatap bingung pada Rizky dan tangannya yang berada digenggaman Rizky. Cowok ini kadang bicara formal padanya namun kadang bicara santai padanya seperti seorang teman. Sedangkan disudut lain, Bryan melihat adegan itu menjadi gusar.

"Siapa dia ? Berani sekali !" Bryan bergumam sendiri. Cleo pun tak berani menoleh padanya.

Pesanan mereka datang membuat Rizky melepaskan genggaman tangannya. Keduanya makan dengan tenang.

"Nih... Aaaaaaa !" Sesendok nasi beserta lauk sudah berada didepan wajah Cleo membuat wanita itu makin bingung pada tingkah Rizky.

"Ayo makan. Aaaaaa !" Ulang Rizky melihat Cleo terdiam. Mau tidak mau Cleo membuka mulut menyambut makanan itu. Nanti akan diberitahukannya pada Rizky bahwa pria itu melewati jalur yang ia lupa bahwa wanita didepannya ini adalah istri atasannya bukan istrinya.

Keduanya kembali fokus pada makanan masing-masing. Saat makanan keduanya sama-sama habis, Rizky meraih tissue dan menyeka mulut Cleo. Wanita itu kembali terkejut melihat perlakuan Rizky.

Pura-pura tidak menyadari keterkejutan Cleo, Rizky menyeka mulut itu hingga bersih. Melihat senyum Rizky, Cleo salah tingkah.

"Oh ya. Kamu disini mau ketemu seseorang ?" Tanya Rizky.

"Nggak kok. Aku kesini makan siang aja !" Ucap Cleo. Dia tak berani menoleh kearah Bryan yang menatapnya dengan pandangan aneh. Perasaannya jadi tidak enak.

"Kalau begitu, ayo aku antar pulang !" Rizky sudah beranjak menatap Cleo. Mau tak mau Cleo bangkit mengikuti Rizky. Dia tak mau jika Rizky sampai tau tentang Bryan.

Dengan enggan, Cleo mulai berjalan diikuti Rizky dibelakangnya. Terulang lagi, Cleo tersandung kaki meja membuatnya hilang keseimbangan, dengan cepat Rizky menarik pinggang Cleo dan mendekapnya. Keduanya saling pandang. Cleo yang kaget menatap mata yang sedang menatap dirinya hangat sedang jantungnya berdebar-debar.

"Wowowowowowo !" Teriak cabe-cabean plus abege labil melihat adegan FTV itu.

Cleo salah tingkah, melepaskan diri dari Rizky dan berjalan cepat keluar dari restoran. Rizky hanya nyengir pada para abg yang meneriakinya.

Bryan yang sejak tadi tak luput menatap Cleo mulai murka. Tak lama ia ikut pergi meninggalkan restoran. Rencana yang sejak tadi dia susun dengan rapi kini berantakan gara-gara Rizky. Akan ia cari tau ada hubungan apa Cleo dengan pria itu.

"Terima kasih Ky, udah anterin aku pulang !" Ucap Cleo saat mobil sudah berhenti didepan pagar. Ia meminta Rizky mengantarnya ke rumah orang tuanya.

"Sama-sama nona !" Rizky tersenyum membuat Cleo kembali salah tingkah. Dia pun bergegas membuka pintu namun pintu itu tidak terbuka juga, Cleo berusaha menarik tombol kunci tapi gagal karena keras.

Cleo menoleh kearah Rizky bermaksud minta tolong namun saat ia menoleh bersamaan Rizky yang mendekat ingin membantu.

CUP.

Bibir Cleo dengan mulus mendarat di pipi Rizky. Keduanya mematung seketika. Cleo duluan tersadar refleks menunduk dan Rizky mulai menarik tombol kunci, saat itu Cleo berdebar-debar saat Rizky teramat dekat dengannya bahkan bisa merasakan hembusan nafas pria itu dipipinya.

"Terima kasih !" Saat pintu berhasil terbuka, Cleo segera berlari memasuki pekarangan rumah. Melihat itu Rizky terkekeh seraya memegang pipinya.

-----

Malam telah tiba, Evan pun telah siap dengan stelan jasnya didepan kamar, saat akan menghubungi Lala, gadis itu telah lebih dulu hadir didepannya. Evan langsung terpesona. Lala yang mengenakan gaun selutut tanpa lengan berwarna maroon terlihat menawan membuat Lala terlihat sangat cantik. Evan mematung seketika. Begitupun Lala, melihat penampilan Evan yang berbeda malam ini ditambah Evan sedang memelototinya membuatnya salah tingkah.

"Bos !" Panggil Lala menyadarkan Evan dari lamunannya.

"Ayo turun !" Evan sadar dari lamunannya. Didalam lift keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Setelah menunggu sebentar taksi pesanan sudah datang mengantar keduanya ke tempat acara.

Sebagian besar tamu undangan telah memenuhi tempat acara, dilihat dari penampilannya mereka semua orang-orang berpengaruh dan terpandang serta memegang jabatan tinggi dalam dunia bisnis.

"Selamat datang Van !" Sambut Rangga si Direktur Utama. Penampilannya dari ujung kaki hingga ujung rambut bisa dipastika sangat mahal. Dia juga teman kuliah Evan sehingga saat bertemu tak perlu terlalu formal. Tak lupa ia tersenyum pada Lala.

"Wow.. tempat yang bagus !" Puji Evan, Rangga hanya tersenyum.

"Ku kira kamu kesini ajak istri !" Bisik Rangga tak ingin terdengar Lala.

"Dia sibuk mau wisuda !" Evan balas berbisik.

"Silahkan dinikmati pestanya !" Ujar Rangga meninggalkan keduanya untuk menyambut tamu lainnya.

Evan dan Lala yang mengitari ruangan yang memperlihatkan berbagai macam berlian yang tersimpan dalam kotak kaca dan diletakkan ditengah ruangan sehingga pengunjung dengan leluasa melihatnya.

"Wah cantiknya !" Pekik Lala saat melihat kotak kaca yang memperlihatkan 10 cincin berlian yang berbaris rapi dengan berbagai bentuk dan ukuran.

"Yang mana cantik ?" Tanya Evan ikut memerhatikan cincin-cincin itu.

"Itu pak yang nomor 3 !" Evan meneliti cincin yang dimaksud Lala, cincin itu sangat cantik dengan beberapa berlian disekeliling. Evan menoleh pada Lala yang menatap mupeng cincin itu.

"Eh.. ayo duduk. Sudah mau mulai !" Evan meraih tangan Lala dan membawanya ke kursi.

"Terima kasih hadirin atas kesediaannya memenuhi undangan ini. Seperti yang pernah saya ungkap bahwa hari ini akan diadakan lelang dimana hasilnya nanti akan disumbangkan kepada korban bencana alam dan juga pengobatan penderita kanker dari anak-anak hingga orang dewasa yang kurang mampu didalam negeri maupun luar negeri. Semoga dengan kesediaan kita semua mampu meringankan beban mereka. Baiklah tanpa berbasa-basi lagi mari kita mulai acara ini !" Ucap Rangga memberi sambutan awal.

"Tanpa perlu berlama-lama lagi, mari kita mulai lelangnya !" Host acara mengambil alih. Kotak-kotak kaca tadi diangkat menuju panggung menyorotnya sehingga para tamu bisa leluasa melihatnya lewat layar besar.

Lelang pun dimulai dari memperlihatkan berlian besar yang masih utuh, dilanjutkan dengan yang telah berbentuk aksesoris. Beberapa orang memperebutkan dengan mengucapkan angka yang fantastis. Membuka jiwa kismin Lala meronta-ronta. Tibalah saat cincin idaman Lala yang diperlihatkan.

"Saya mulai dengan 50 juta !" Teriak sang host. Membuat beberapa mengacungkan nomor.

"60 juta !" Evan menaikkan nomornya.

"70 juta !"

"80 juta !"

"90 juta !"

"100 juta !"

"150 juta !" Teriak Evan, mendengar itu semua yang tadi ikut mengacungkan nomor terdiam. Merelakan cincin itu untuk dimiliki Evan. Kan masih banyak cincin yang lain.

Lala yang duduk disampingnya, menatap bingung pada Evan yang tersenyum puas.

'itu cincin buat Cleo ya ?' batinya. Wajahnya murung seketika. Padahal dia suka sekali cincin itu. Evan melirik sekilas, tersenyum melihat wajah murung Lala.

Setelah semua berlian habis dilelang dengan harga tinggi bahkan super fantastis. Lelang ditutup dengan mempersilahkan para tamu menikmati hidangan yang telah disiapkan dan juga menghadirkan penyanyi sebagai hiburan.

Menikmati lantunan lagu cinta dari penyanyi bersuara merdu, Lala mengitari meja prasmanan mencoba satu makanan hingga berbagai macam kue diembatnya. Saat sedang meletakkan kue coklat dipiringnya seseorang memanggilnya.

"Lala !" Lala menoleh ke asal suara Micahel tersenyum kearahnya.

"Mike !" Pekik Lala antusias.

"Apa kabar ?" Michael mendekat tersenyum pada gadis didepannya. Lala ikut tersenyum.

"Aku baik Mike, kamu sendiri apa kabar ?" Lala balik bertanya.

"Kamu kesini datang sama siapa ?" Tanya Michael.

"Berdua aja sama bos !" Kata Lala. Michael terdiam. Tadi dia menyadari keberadaan Lala saat melihat Evan memenangkan lelang.

"Kamu sendiri datang sama siapa ?" Lala balik tanya, belum Michael menjawabnya saat ada yang memanggilnya.

"Mike !" Michael dan Lala menoleh mendapati Jerry memegang dua gelas softdrink. Ia mendekat dan memberikan satu gelasnya pada Mike.

"Hai Lala !"

"Hai juga Jerry !"

Keduanya saling tatap, terutama Lala yang menatap Jerry tajam. Ingatannya tentang Jerry yang menggandeng Cleo dan Tiwi kini berputar dikepalanya. Pertanyaan tempo hari kini muncul lagi dikepalanya.

Sedang disudut lain, Evan yang sejak tadi menatap tajam Lala dan Michael. Terlihat ketiganya menatap kearahnya dan mulai berjalan mendekat.

"Apa kabar pak Evan ?" Michael mengulurkan tangan.

"Saya baik !" Evan menyambut uluran tangan itu dan menjabat tangan Jerry. Ikut berbasa-basi.

"Silahkan duduk !" Evan mempersilahkan, jadilah keempatnya duduk bersama. Evan dan Michael terlibat pembicaraan serius tentang pekerjaan masing-masing. Sedangkan Lala menatap Jerry yang sibuk dengan handphonenya, terkadang ekspresi wajahnya mengeras namun ia juga sering tersenyum sambil menatap layar hpnya kemudian jari-jemarinya dengan lincah menari disana.

'Apa di chat Cleo atau Tiwi yah ?' pikir Lala.

"Sampai kapan kalian berada di kota ini ?" Tanya Evan.

"Besok pagi kami sudah harus kembali karena masih banyak pekerjaan !" Ucap Micahel.

"Andai bisa lebih lama, pasti seru bisa jalan-jalan !" Michael menatap Lala yang hanya dibalas senyum gadis itu.

"Kalau kalian kapan pulang ?" Tanya michael balik. Baru saja Lala akan menjawab saat Evan menyambarnya.

"Mungkin besok dengan penerbangan siang !" Evan berbohong tak ingin melihat Michael banyak bertanya tentang mereka.

Setelah lama bercakap-cakap, keempatnya memutuskan pulang.

"Bro, gue balik dulu. Kapan-kapan main ke rumah gue. Sampai jumpa lagi !" Pamit Evan sambil menyalami Rangga.

"Pasti bro, tunggu cari waktu yang tepat. Jadi kalau aku kesana, jangan lupa traktir !" Rangga tertawa.

"Pasti !" Evan Sombong.

"Eh, pak Michael, terima kasih karena sudah meluangkan waktu buat datang kemari !" Ganti Rangga menjabat tangan Michael.

"Sama-sama pak Rangga. Acaranya sangat seru !" Michael tertawa kecil.

"Kami permisi pak Rangga !" Lala ikut menjabat tangan Rangga.

"Iya, terima kasih nona !" Rangga tersenyum.

"Ya uda bro, bye bye !" Evan mendorong tubuh Lala menjauhi Michael yang kemungkinan besar akan mendekati Lala lagi.

Mendorong Lala memasuki taksi meninggalkan Michael yang melongo.

"Mike.. ayo !" Panggilan Jerry membuat Michael tersadar. Keduanya segera memasuki mobil dan pergi dari tempat itu.

Episodes
1 001
2 002
3 003
4 004
5 005
6 006
7 007
8 008
9 009
10 010
11 011
12 0012
13 013
14 014
15 015
16 016
17 017
18 018
19 019
20 020
21 021
22 022
23 023
24 024
25 025
26 026
27 027
28 028
29 029
30 030
31 031
32 032
33 033
34 034
35 035
36 036
37 037
38 038
39 039
40 040
41 041
42 042
43 043
44 044
45 045
46 046
47 048
48 049
49 050
50 051
51 052
52 053
53 054
54 055
55 056
56 057
57 058
58 059
59 060
60 061
61 062 - End
62 Season 2 - 063
63 Season 2 - 064
64 Season 2 - 065
65 Season 2 - 066
66 Season 2 - 067
67 Season 2 - 068
68 Season 2 - 069
69 Season 2 - 070
70 Season 2 - 071
71 Season 2 - 072
72 Season 2 - 073
73 Season 2 - 074
74 Season 2 - 075
75 Season 2 - 076
76 Season 2 - 077
77 Season 2 - 078
78 Season 2 - 079
79 Season 2 - 080
80 Season 2 - 081
81 Season 2 - 082
82 Season 2 - 083
83 Season 2 - 084
84 Season 2 - 085
85 Season 2 - 086
86 Season 2 - 087
87 Season 2 - 088
88 Season 2 - 089
89 Season 2 - 090
90 Season 2 - 091
91 Season 2 - 092
92 Season 2 - 093
93 Season 2 - 094
94 Season 2 - 095
95 Season 2 - 096
96 Season 2 - 097
97 Season 2 - 098
98 Season 2 - 099
99 Season 2 - 100
100 Season 2 - 101
101 Season 2 - 102
102 Season 2 - 103
103 Season 2 - 104
104 Season 2 - 105
105 Season 2 - 106
106 Season 2 - 107
107 Season 2 - 108
108 Season 2 - 109
109 Season 2 - 110
110 Season 2 - 111
111 Season 2 - 112
112 Season 2 - 113
113 Season 2 - 114
114 Season 2 - 115
115 Season 2 - 116
116 Season 2 - 117
117 Season 2 - 118
118 Season 2 - 119
Episodes

Updated 118 Episodes

1
001
2
002
3
003
4
004
5
005
6
006
7
007
8
008
9
009
10
010
11
011
12
0012
13
013
14
014
15
015
16
016
17
017
18
018
19
019
20
020
21
021
22
022
23
023
24
024
25
025
26
026
27
027
28
028
29
029
30
030
31
031
32
032
33
033
34
034
35
035
36
036
37
037
38
038
39
039
40
040
41
041
42
042
43
043
44
044
45
045
46
046
47
048
48
049
49
050
50
051
51
052
52
053
53
054
54
055
55
056
56
057
57
058
58
059
59
060
60
061
61
062 - End
62
Season 2 - 063
63
Season 2 - 064
64
Season 2 - 065
65
Season 2 - 066
66
Season 2 - 067
67
Season 2 - 068
68
Season 2 - 069
69
Season 2 - 070
70
Season 2 - 071
71
Season 2 - 072
72
Season 2 - 073
73
Season 2 - 074
74
Season 2 - 075
75
Season 2 - 076
76
Season 2 - 077
77
Season 2 - 078
78
Season 2 - 079
79
Season 2 - 080
80
Season 2 - 081
81
Season 2 - 082
82
Season 2 - 083
83
Season 2 - 084
84
Season 2 - 085
85
Season 2 - 086
86
Season 2 - 087
87
Season 2 - 088
88
Season 2 - 089
89
Season 2 - 090
90
Season 2 - 091
91
Season 2 - 092
92
Season 2 - 093
93
Season 2 - 094
94
Season 2 - 095
95
Season 2 - 096
96
Season 2 - 097
97
Season 2 - 098
98
Season 2 - 099
99
Season 2 - 100
100
Season 2 - 101
101
Season 2 - 102
102
Season 2 - 103
103
Season 2 - 104
104
Season 2 - 105
105
Season 2 - 106
106
Season 2 - 107
107
Season 2 - 108
108
Season 2 - 109
109
Season 2 - 110
110
Season 2 - 111
111
Season 2 - 112
112
Season 2 - 113
113
Season 2 - 114
114
Season 2 - 115
115
Season 2 - 116
116
Season 2 - 117
117
Season 2 - 118
118
Season 2 - 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!