007

Cleo tiba disebuah restoran Jepang, dilihatnya Jerry sudah menunggunya di pintu masuk. Saat melihat Cleo melangkah kearahnya dengan cepat Jerry menghampiri dan langsung merangkul Cleo.

"Seperti kemarin, bersikaplah seolah-olah kita pasangan bahagia !" Bisik Jerry yang disambut senyum manis Cleo.

Keduanya terlihat seperti pasangan normal umumnya namun keduanya tak sadar jika kedatangan mereka sedang diperhatikan seseorang. Keduanya memasuki sebuah private room.

Saat memasuki ruangan itu, terlihat seorang pria sedang membelakangi mereka sedang menatap keluar jendela, angin sepoi-sepoi bertiup memainkan rambut klimis ya.

"Sayang !" Sapa Cleo, pria itu berbalik. Sesosok tampan yang memiliki senyum indah. Cleo berlari kecil memeluk pria itu yang disambut dengan tangan terbuka.

"Ada apa ?" Tanya Cleo setelah melepaskan pelukannya. Pria itu melirik Jerry yang sejak tadi hanya terdiam menatap keduanya.

"Tidak apa-apa, aku cuma kangen ?" Ucap pria itu sambil mengelus rambut Cleo.

"Ayo makan dulu !" Ajaknya memperlihatkan banyak makanan yang telah tersedia.

"Akhir-akhir ini kamu agak susah dihubungi ?" Pria itu memulai pembicaraan.

"Iya say, tugas akhir aku banyak sekali. Sekarang udah mulai sibuk banget, kan udah mau dekat wisuda !" Kata Cleo. Menghindari panggilan 'yank' yang teringat Evan.

"Tapi aku ngerasa ada yang hilang waktu kamu susah dihubungi. Gimana gitu disini rasanya gelisah galau merana !" Pria itu menunjuk dadanya membuat Jerry melengos.

"Ih, kamu bisanya gombal aja !" Cleo tersipu.

"Sayang, jiwa ragaku sekarang ini milikmu seutuhnya. Kalau kamu masih nggak percaya. Silahkan belah dada ini !" Pria menggenggam kedua tangan Cleo, membuat gadis itu tertawa kecil.

"Hueeekkkks" Jerry bersuara, jengah mendengar gombalan gak bermutu itu.

Pria itu mendelik padanya namun ia cuek saja sambil menikmati makannya. Cleo tersenyum geli seraya ikut menikmati makanannya.

"Sayang, bibir kamu belepotan tuh !" Ucap Cleo seraya menyeka saus dari pinggir bibir pria itu.

"Thanks sayang !" Ucapnya seraya mencium kening Cleo.

"CLEOOOOOOO !" Tiba-tiba terdengar suara teriakan, seketika membuat ketiganya kaget dan refleks berdiri.

Cleo kaget saat mendapati sang ayah tengah menatapnya dengan penuh amarah dipintu. Pria tua dengan langkah cepat itu menerjang masuk.

Beberapa jam yang lalu ia datang terlebih dahulu karna ada pertemuan dengan rekan bisnisnya dan terhenyak saat melihat anaknya masuk sambil dirangkul oleh pria yang bukan suaminya dan saat memutuskan mengintip ia tambah terkejut saat anaknya sedang mesra dengan pria yang berbeda.

BUKKK. Tangan tua itu menonjok rahang keras pria yang baru saja mencium kening putrinya hingga pria itu terjatuh, belum puas kembali ia raih kerah baju pria itu dan menonjok dengan keras wajahnya hingga membuat hidungnya berdarah.

Cleo histeris menarik tangan papanya agar tidak meninjunya untuk ketiga kali.

"Pa, jangan pa !" Mohon Cleo seraya memeluk lengan papanya. Ditariknya pria tua itu menjauh.

"SIAPA DIA ?" Teriakannya menggelegar pada Cleo membuat wanita itu ciut gemetar hingga tak mampu menjawab.

Dengan mata nyalang pada pria tadi, tuan Kevin menarik kasar tangan Cleo pergi dari tempat itu.

"Kak, kakak tidak apa-apa ?" Jerry menghampiri pria tadi. Ia yang terkejut hanya bisa menonton apa yang tejadi tanpa sempat menolong.

"Ini bukan masalah besar !" Ucapnya tertawa melihat wajah pucat Jerry. Matanya menatap pintu keluar dengan senyum sinis.

Saat diseret keluar oleh papanya, Cleo berjalan terseok akibat sulit menandingi langkah cepat papanya. Mereka menjadi tontonan pengunjung lain sampai seorang pria menyenggolnya dan membuatnya jatuh setelah menempel sesuatu ditas Cleo.

"Maaf !" Ucap pria itu hendak membantu Cleo berdiri namun dengan cepat tuan Kevin menarik tangan Cleo hingga berdiri membuat wanita itu memekik.

"Tangan Cleo sakit pa ?" Ibanya menatap sang papa berharap papanya melepaskannya. Tapi tuan Kevin yang diselimuti amarah mengacuhkan anaknya. Ia tetap mengetatkan pegangannya meninggalkan restoran.

'PLAKKK' Baru saja sampai di rumah orang tuanya saat tamparan keras itu mendarat di pipi Cleo hingga wanita itu jatuh terjerembab kelantai bersamaan dengan itu sebuah benda kecil jatuh dari tas Cleo berguling kearah bawah sofa dengan lampu sangat kecil.

Cleo teriak dan memegangi pipinya sambil menangis.

"Siapa laki-laki itu ?" Bentak tuan Kevin tapi hanya dijawab dengan tangisan.

"Kamu selingkuh dibelakang Evan ?" Tanyanya lagi masih dengan bentakkan keras. Tangisan Cleo semakin kencang.

"JAWAB !" Teriak tuan Kevin lagi.

"Ada apa mas ?" Bu Nadia, mama Cleo yang baru saja dari kembali dari kebun belakang saat mendengar teriakan suaminya ia segera menghampiri.

"Cleo kenapa ?" Wanita tua itu menghampiri anaknya yang menangis dan memeluknya.

"Dia selingkuh dibelakang Evan. Tadi aku menemukan dia bersama laki-laki lain direstoran !" Teriak tuan kevin lagi.

"Apa itu benar Cle ?" Bu Nadia kaget mendengar penuturan suaminya.

Cleo menangis dipelukan mamanya. Tiba-tiba dada tuan Kevin sakit.

'Akh ' pekikan kecilnya membuat istrinya khawatir, dengan cepat melepaskan pelukan Cleo dan membimbing suaminya duduk di sofa. Segera ia mengambil air putih.

"Ini mas, minum dulu !" Ucap Bu Nadia menyerahkan gelas pada suaminya. Kemudian menghampiri Cleo, menarik putrinya itu untuk duduk di sofa.

"Papa kecewa sama kamu Cleo. Bisa-bisanya kamu selingkuh dari Evan. Kurang apa Evan. Jika Evan tau, mau taruh dimana muka papa ini ? dan pastinya papa lebih malu lagi dengan papa Evan, sahabat papa !" Ucap pak Kevin pelan namun tak luput dengan nada marah.

"Cleo minta maaf pa !" Ucap Cleo terisak.

"Sebelum ketahuan segera akhiri. Tinggalkan laki-laki itu. Jangan bikin keluarga kita malu !" Tegas tuan Kevin membuat tangisan Cleo semakin deras.

"Cleo mencintainya pa !" Ucap Cleo takut-takut, tak berani memandang papanya.

"APAAAA ?" Teriak tuan Kevin menggelegar. Dadanya kembali sakit. Cleo gemetaran.

"KAMU GILA CLE, KAMU MAU BIKIN PAPA MALU. HAH !" Tuan Kevin murka.

"Mas, jangan teriak-teriak !" Istrinya meraba dada suaminya berusaha meredakan amarahnya.

"Pa, Cleo mau bercerai dari Evan. Cleo mau bersama Bryan pa !" Dengan berani Cleo memohon pada papanya.

"APA KAMU BILANG !" Bentak tuan Kevin. Ia berdiri meraih lengan Cleo hingga wanita itu ikut berdiri dan sekali lagi menghadiahkan tamparan pada wajah Cleo.

Wanita itu kembali terjatuh dilantai.

"MAS !" Bu Nadia histeris melihat pemandangan itu, segera menghampiri Cleo dan memeluknya.

Tuan kevin meremas rambutnya dengan sebelah tangan. Berjalan mondar-mandir dengan gusar seraya menatap putrinya nyalang.

"Pa, kali ini aja pa, Cleo mencintai Bryan. Cleo udah gak mencintai Evan. Papa mau kan lihat Cleo bahagia !" Wanita itu kembali meminta belas kasihan papanya, menatap papanya dengan linangan air mata.

"Siapa dia ?" Tanya tuan Kevin pelan tapi dengan aura mematikan. Nafasnya naik turun karena emosi.

"Bryan Adijaya !" Ucap Cleo pelan.

Tuan Kevin mengerutkan kening, tidak mengenal nama itu.

"Pa, aku.....!"

"Tinggalkan dia Cle, lupakan dia dan kembali ke suamimu. Jadilah istri yang baik. Sebelum semua terlambat atau kalau kamu tetap ngotot ingin cerai dari Evan, saat itu juga jangan panggil aku papa lagi. Papa pun akan lupain kamu sebagai anak !" tegas tuan Kevin berlalu kekamarnya.

"Ma....!" Mata Cleo berharap dukungan mamanya.

"Turuti papamu ?" Nada lembut sang mama memperingati Cleo sebelum menyusul suaminya.

Cleo menangis dalam diam, menatap kosong sekitarnya. Pernikahannya dengan Evan memang jauh dari masalah membuat keduanya terlihat biasa dan kesibukan masing-masing serta jarangnya komunikasi membuat rumah tangga mereka terasa hambar.

Berbeda saat bersama Bryan, pria itu mampu membuat hidupnya berwarna. Selalu memberikan kejutan tak terduga. Wawasannya yang luas mampu memberikan pemecahan disetiap permasalahan Cleo. Tatapan matanya yang lembut, senyum yang menambah ketampanannya membuat hati Cleo seperti rollercoaster.

Flashback on

Tiga bulan yang lalu. Suatu hari, saat akan memasuki toko kue langganannya saat seseorang merampas tasnya dan berlari kencang. Cleo yang panik seketika berteriak dan mengejar pencopet itu.

Saat itulah, seorang penyelamat datang ikut mengejar copet itu, menarik bajunya dan membantingnya ke tanah, sempat memukul pencopet itu sebelum pencopet itu berontak dan berhasil melarikan diri.

"Terima kasih !" Ucap Cleo meraih tasnya. Saat menatap wajah penyelamatnya Cleo terpana, wajah blasteran Inggris - Indonesia itu amat tampan.

"Hey, are you okay ?" Si tampan mengibaskan tangan didepan wajah Cleo.

"Yes.. sekali lagi terima kasih !" Cleo gugup.

"It's okay.. kamu baik-baik aja ?" Tanyanya membuat Cleo langsung mengangguk.

"Kenalin, Bryan !" Si tampan mengulurkan tangan.

"Cleopatra panggil aja Cleo !" Sambut Cleo. Dua tangan itu berjabat lama dengan senyum dibibir masing-masing.

"Cleopatra. Namamu unik !" Pria itu tertawa kecil, Cleo tersenyum.

Keduanya pun mengobrol dan langsung akrab, pria itu pintar menghidupkan suasana. Sebelum berpisah, Bryan meminta nomor kontak Cleo.

Sejak saat itu, keduanya menjalin komunikasi yang baik, sebisa mungkin membuat Cleo nyaman berbicara atau berada didekatnya.

Bryan juga sering mengajaknya jalan-jalan ke tempat yang bagus. Pria itu juga tidak kurang ajar padanya sehingga Cleo nyaman berada disampingnya hingga tanpa sadar rasa muncul dihatinya.

Tanpa ragu Cleo membicarakan rumah tangganya hasil perjodohan. Dia dan sang suami jarang bertemu dan Evan membebaskan Cleo kemanapun ia ingin pergi dan juga dalam bergaul bersama temannya.

Hari demi hari, komunikasi maupun pertemuan langsung tanpa sadar menumbuhkan perasaan lain dihati Cleo tanpa ia sadari dan juga tak bisa ia halangi perasaan alami yang hadir untuk teman barunya.

"Cleo !" Panggil Bryan. Cleo menoleh. Saat itu keduanya berada di pantai, Cleo menghadap laut menikmati angin laut menerpa tubuhnya.

"I Love You !" Ucapan itu membuat Cleo mematung seketika.

Bryan meraih kedua tangan Cleo, menciumnya kemudian menatap lekat bola mata wanita itu.

"Aku mencintaimu !" Ulang Bryan.

"Tapi aku kan.....!"

"Ssst.. aku cuma ingin kamu tahu. Aku tahu kamu sudah menikah. Tapi aku pun gak bisa hilangin perasaan ini !" Wajah Bryan memelas. Cleo terdiam ia salah tingkah.

"Bry.....!"

"Aku gak akan jadi duri dalam pernikahanmu. Tapi sedikit saja, apa tidak ada perasaanmu sama aku ?"

Cleo terdiam menatap lekat wajah tampan didepannya.

"Cle, aku akan buat kamu bahagia. Aku akan sabar menunggumu ?"

"Maksudmu Bry ?"

"Jika kamu nggak bahagia dengan suamimu. Datanglah padaku, Aku cinta kamu dan aku akan selalu buat kamu bahagia !" Bryan meletakkan telapak tangan Cleo didadanya.

Cleo tertegun, menatap pria didepannya dan terdiam cukup lama perlahan Cleo mengangguk. Bryan membulatkan matanya tidak percaya.

"Yes.. Yes.. Yes.. !" Bryan berteriak keras. Cleo tersenyum. Bryan mengangkat tubuh Cleo dan berputar-putar membuat wanita itu terpekik pusing.

Flashback off

Cleo meraih HP-nya mengirim pesan pada Evan jika ia menginap dirumah orang tuanya. Cleo tidak siap pulang apalagi dengan wajahnya sekarang ini.

Cleo beranjak memasuki kamarnya, tanpa sadar benda yang menggelinding masuk dibawah sofa merekam semua pembicaraannya tadi.

Di kantor, Rizky menghela nafas melepaskan earphone yang sejak tadi ditelinganya, semua yang terjadi pada Cleo mampu ia dengar semua.

Saat anak buahnya melaporkan tentang keberadaan papa Cleo, Rizky segera meminta agar ia memasang perekam itu pada Cleo.

"Bryan Adijaya !" Gumamnya memikirkan apakah pernah mendengar nama itu. Tapi ia yakin tak mengenal nama itu.

Cowok itu berjalan mondar-mandir kesana kemari, pikirannya kalut seketika dengan kehadiran tiba-tiba pria datang tak diundang, pulang tak diantar itu.

Tak pernah Rizky pikirkan, bahwa suatu hari Cleo akan lepas dari Evan. Mengigat Evan yang menjalani pernikahannya dengan biasa dan tak pernah terdengar pertengkaran atau masalah lain dalam rumah tangganya. Bahkan jika berkunjung ke kantor, Cleo tanpa malu-malu mencium dan bermanja-manja pada suaminya.

Tak bisa dia bayangkan, jika benar Cleo benar-benar bersama Bryan. Berarti dia kalah dong, selama ini mencintai istri atasannya diam-diam dan jika ternyata mereka tidak langgeng, Rizky berharap ia yang akan mendapatkan Cleo bukan si jailangkung Bryan.

Rizky meraih handphone-nya, menelepon seseorang.

"Selidiki siapa itu Bryan Adijaya !" Perintahnya pada anak buah yang bertugas mengikuti Cleo.

Rizky memutuskan panggilan saat anak buahnya mengiyakan keinginannya.

"Bryan Adijaya, siapa kau ?"

-----

Bryan memandang keluar jendela lantai dua rumahnya. Ia bernafas lega saat Kevin Pramana ayah Cleo tidak mengenalinya.

"Kevin Pramana. Robby Setyawan. Tunggulah kalian !" Tangan Bryan mengepal kuat dengan gigi bergemeletuk.

"Kak... !"

"Kenapa Jer ?" Tanya Bryan tanpa menoleh.

"Evan mengenaliku, kemarin Mike menawarkan kerjasama pada mereka !" Ucap Jerry.

"Batalkan saja kerjasamanya. Aku sangat mampu mendanai perusahaannya !" Bryan heran dengan sepupunya itu yang menolak bantuannya.

"Masalahnya dia naksir sekertarisnya Evan. Jadinya tetap lanjutin kerjasamanya !" Ucap Jerry. Bryan tertegun berpikir mencari celah adakah yang menguntungkan dalam hal itu.

"Lalu bagaimana denganmu ? Dengan sepupunya Evan itu apa berjalan lancar ?"

"Iya !"

"Bagus. Buat dia nyaman ada di dekatmu setelah supaya kita bisa banyak dapat informasi yang menjadi kelemahan mereka dan kalau waktunya tiba kita akan hancurkan mereka ?" Mata Bryan memerah, tangannya mengepal.

"Apa kakak suka pada Cleo ?" Tanya Jerry membuat Bryan terdiam lama. Pria itu berbalik menatap adiknya.

"Jangan jatuh cinta pada seseorang yang berasal dari keluarga yang menghancurkan kelurga kita. Kamu juga sama, jangan jatuh cinta sama sepupunya Evan itu. Ini hanya balas dendam, ingat itu baik-baik !" Bryan menatap tepat dimanik mata Bryan serta meremas bahunya.

Jerry mengangguk, tatapan kakaknya membuatnya merinding.

Bryan terdiam, sesungguhnya ia mempunyai rencana menghancurkan keluarga Kevin dan Robby. Kedua sahabat karib itu berperan penuh dalam kehancuran keluarganya dan sekarang ia datang untuk menuntut balas.

Pertama-tama ia berhasil mendekati Cleo, wanita itu terlihat penurut hingga membuat Bryan berpikir rencananya lebih baik. Agar ia tak terlihat nampak maka ia meminta Jerry menjadi peran utama dengan berada didekat Cleo dan dirinya sendiri akan menjadi bayangan. Namun sekarang berubah sejak tuan Kevin melihat wajahnya.

Tunggulah kalian....

Episodes
1 001
2 002
3 003
4 004
5 005
6 006
7 007
8 008
9 009
10 010
11 011
12 0012
13 013
14 014
15 015
16 016
17 017
18 018
19 019
20 020
21 021
22 022
23 023
24 024
25 025
26 026
27 027
28 028
29 029
30 030
31 031
32 032
33 033
34 034
35 035
36 036
37 037
38 038
39 039
40 040
41 041
42 042
43 043
44 044
45 045
46 046
47 048
48 049
49 050
50 051
51 052
52 053
53 054
54 055
55 056
56 057
57 058
58 059
59 060
60 061
61 062 - End
62 Season 2 - 063
63 Season 2 - 064
64 Season 2 - 065
65 Season 2 - 066
66 Season 2 - 067
67 Season 2 - 068
68 Season 2 - 069
69 Season 2 - 070
70 Season 2 - 071
71 Season 2 - 072
72 Season 2 - 073
73 Season 2 - 074
74 Season 2 - 075
75 Season 2 - 076
76 Season 2 - 077
77 Season 2 - 078
78 Season 2 - 079
79 Season 2 - 080
80 Season 2 - 081
81 Season 2 - 082
82 Season 2 - 083
83 Season 2 - 084
84 Season 2 - 085
85 Season 2 - 086
86 Season 2 - 087
87 Season 2 - 088
88 Season 2 - 089
89 Season 2 - 090
90 Season 2 - 091
91 Season 2 - 092
92 Season 2 - 093
93 Season 2 - 094
94 Season 2 - 095
95 Season 2 - 096
96 Season 2 - 097
97 Season 2 - 098
98 Season 2 - 099
99 Season 2 - 100
100 Season 2 - 101
101 Season 2 - 102
102 Season 2 - 103
103 Season 2 - 104
104 Season 2 - 105
105 Season 2 - 106
106 Season 2 - 107
107 Season 2 - 108
108 Season 2 - 109
109 Season 2 - 110
110 Season 2 - 111
111 Season 2 - 112
112 Season 2 - 113
113 Season 2 - 114
114 Season 2 - 115
115 Season 2 - 116
116 Season 2 - 117
117 Season 2 - 118
118 Season 2 - 119
Episodes

Updated 118 Episodes

1
001
2
002
3
003
4
004
5
005
6
006
7
007
8
008
9
009
10
010
11
011
12
0012
13
013
14
014
15
015
16
016
17
017
18
018
19
019
20
020
21
021
22
022
23
023
24
024
25
025
26
026
27
027
28
028
29
029
30
030
31
031
32
032
33
033
34
034
35
035
36
036
37
037
38
038
39
039
40
040
41
041
42
042
43
043
44
044
45
045
46
046
47
048
48
049
49
050
50
051
51
052
52
053
53
054
54
055
55
056
56
057
57
058
58
059
59
060
60
061
61
062 - End
62
Season 2 - 063
63
Season 2 - 064
64
Season 2 - 065
65
Season 2 - 066
66
Season 2 - 067
67
Season 2 - 068
68
Season 2 - 069
69
Season 2 - 070
70
Season 2 - 071
71
Season 2 - 072
72
Season 2 - 073
73
Season 2 - 074
74
Season 2 - 075
75
Season 2 - 076
76
Season 2 - 077
77
Season 2 - 078
78
Season 2 - 079
79
Season 2 - 080
80
Season 2 - 081
81
Season 2 - 082
82
Season 2 - 083
83
Season 2 - 084
84
Season 2 - 085
85
Season 2 - 086
86
Season 2 - 087
87
Season 2 - 088
88
Season 2 - 089
89
Season 2 - 090
90
Season 2 - 091
91
Season 2 - 092
92
Season 2 - 093
93
Season 2 - 094
94
Season 2 - 095
95
Season 2 - 096
96
Season 2 - 097
97
Season 2 - 098
98
Season 2 - 099
99
Season 2 - 100
100
Season 2 - 101
101
Season 2 - 102
102
Season 2 - 103
103
Season 2 - 104
104
Season 2 - 105
105
Season 2 - 106
106
Season 2 - 107
107
Season 2 - 108
108
Season 2 - 109
109
Season 2 - 110
110
Season 2 - 111
111
Season 2 - 112
112
Season 2 - 113
113
Season 2 - 114
114
Season 2 - 115
115
Season 2 - 116
116
Season 2 - 117
117
Season 2 - 118
118
Season 2 - 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!