013

Rizky mengunjungi tuan Robby saat jam pulang kantor, setelah sempat memberi kabar Rizky langsung mendatangi rumahnya. Kediaman itu terlihat sepi. Pembantu disana menyarankan Rizky kesamping rumah.

"Assalamualaikum tuan !" Sapa Rizky saat melihat pria tua itu sedang duduk santai disamping kolam ikan hias miliknya.

"Waalaikumsalam. Oh Ky.. sudah datang, sini duduk !" Sambut tuan Robby menunjuk kursi panjang didekatnya.

Tuan Robby memanggil pembantunya, memintanya untuk membawakan teh.

"Nyonya besar belum kembali dari Amerika ?" Tanya Rizky basa basi.

"Belum, mungkin besok. Kenapa ? Kamu ingin titip oleh-oleh ?" Canda tuan Robby. Keduanya tertawa dan berhenti saat pembantu tuan Robby datang menghidangkan teh dan kue untuk keduanya.

"Ayo Ky dinikmati !" Ucap tuan Robby seraya meraih cangkir tehnya.

"Terima kasih tuan !" Rizky melakukan hal yang sama. Keduanya terdiam sejenak menikmati hidangan.

"Jadi begini tuan, saya ingin bertanya apakah tuan memiliki rekan bisnis bernama Dharmawangsa ?" Tanya Rizky membuat wajah tuan Robby terkejut.

"Darimana kamu dengar tentang nama itu Ky ?" Tuan Robby malah bertanya.

"Sepertinya keluarga Dharmawangsa ingin mengusik tuan Evan. Maka saya sedang menyelidiki motif apa melatar belakangi "dia" ingin menganggu perusahaan dan tuan Evan !" Jelas Rizky. Wajah tuan Robby seketika gusar. Ia gelisah sesekali mengusap wajahnya.

"Tuan.....!" Rizky tidak sabar menunggu apa yang akan dikatakan tuan Robby.

Tuan Robby menatap Rizky lama menimbang-nimbang apakah ia harus menceritakan ini kepada asisten anaknya.

"Namanya Arif Dharmawangsa. Kami bersahabat sejak dibangku kuliah. Saya, Kevin dan Arif. Sampai bekerja kami masih sering bertemu duduk bersama sambil bercanda. Dalam bisnis kami biasa saling membantu, saling support dan berusaha ada disaat salah satu dari kami ada masalah. Namun suatu hari.............!" Tuan Kevin akhirnya memilih menceritakan pada Rizky yang notabe orang kepercayaannya juga Evan.

Rizky mendengar cerita tuan Robby tanpa memotong pembicaraannya. Dia pun terkejut mendengar cerita tuan Robby. Berusaha mengaitkan dengan hasil laporan yang ia terima. Otak Rizky merangkai setiap fakta-fakta yang dia temukan.

"Mungkinkah ?"

"Apakah Evan dalam bahaya ?" Tanya tuan Robby.

"Oh tidak tuan, dia yang saya maksud belum melakukan apa-apa. Hanya saja saya merasa dia akan segera menganggu dan sebelum itu terjadi maka saya akan lebih dulu melindungi Evan dan perusahaan !" Ucapan tegas Rizky membuat tuan Robby tersenyum lebar.

"Maka dari itu saya mencari tau dia dahulu untuk tau selanjutnya langkah apa yang akan saya ambil !" Lanjut Rizky membuat tuan Robby kembali bangga.

"Apa kamu butuh sesuatu Ky ? yang bisa membantumu melindungi perusahaan dan Evan ?" Tawar tuan Robby.

"Tidak tuan, kami baik-baik saja !" Rizky tersenyum kepada tuan Robby.

"Baiklah, jika kamu butuh sesuatu jangan sungkan-sungkan minta padaku. Bagaimanapun kamu sudah kuanggap anak !"

"Terima Kasih tuan !" Rizky terharu.

 

Bryan sudah berada didekat rumah orang tua cleo. Memarkirkan mobilnya ditempat yang agak jauh agak gelap dan dengan memperhatikan sekeliling dia mendekat disamping rumah itu. Saat Cleo meneleponnya dan hanya minta jemput maka sekarang Bryan berada disini.

Bryan menatap rumah mewah itu dengan perasaan berkecamuk. Ingin sekali dia melempar bom pada rumah itu hingga hancur tak bersisa dan jika ikut membunuh penghuni didalamnya justru lebih bagus lagi.

"Halo Cle, aku sudah berada disamping rumahmu !" Ucap Bryan menelepon Cleo.

Tak lama, terlihat Cleo muncul dari pintu samping dan mengendap-endap sambil memerhatikan sekeliling memastikan tidak ada yang melihatnya, ia berjalan cepat menuju Bryan. Wanita itu langsung memeluk Bryan, menumpahkan air matanya di dada bidang pria itu.

"Bawa aku pergi dari sini !" Pintanya.

Meski masih bingung, Bryan tetap mengiyakan membawa Cleo dengan langkah cepat menuju mobilnya dan mengendarai dengan kecepatan tinggi.

Bryan membawa Cleo menuju sebuah apartemen.

"Ini tempat siapa ?" Tanyanya melihat bangunan itu.

"Tempatku, ayo turun !" Bryan turun lebih dulu memutar mobil dan membuka pintu untuk Cleo namun gadis itu bergeming.

"Aku janji gak akan macam-macam. Oke. Ayo turun !" Bryan paham akan kegundahan Cleo. Mendengar itu Cleo akhirnya ikut turun dan menuju sebuah kamar dilantai 7.

"Ada apa ?" Tanya Bryan saat mereka telah berada didalam apartemen. Netranya menangkap wajah Cleo yang sedikit bengkak. Gadis itu memakai baju coklat lengan panjang dan celana kain hitam panjang membuat Bryan tidak bisa melihat lukanya yang lain.

"Papa pukul aku !" Ucap Cleo menunduk. Bryan terdiam karna ia tahu apa penyebabnya.

"Lalu kamu minta bertemu untuk apa ?" Tanya Bryan datar membuat Cleo langsung menatapnya heran.

"Aku mau hidup denganmu say, aku mau ikut denganmu. Bisa kamu bawa aku pergi !" Cleo menggenggam sebelah tangan Bryan menatap pria itu penuh harap.

"Maksudnya bagaimana Cle ? Tolong bicara yang jelas !" Kata Bryan.

"Aku dan Evan udah sepakat untuk pisah. Aku akan cari waktu yang tepat buat urus semuanya. Jadi kita bisa sama-sama. Aku pikir aku bisa jelaskan ke papa tapi ternyata papa tidak akan pernah merestui kita ?" Jelas Cleo.

"Tunggu, kamu dan Evan sepakat pisah ? Kok bisa ?"

"Aku udah jujur sama dia tentang kita dan dia bisa terima. Dia juga setuju pisah makanya ayo kita pergi aja. Kita bisa kawin lari !"

Bryan melotot mendengar rencana Cleo. Pria itu melepaskan tangannya dan berjalan menuju jendela menatap langit hitam dengan pikiran yang kini kacau. Ia mengacak rambutnya frustasi.

Kalau mereka bercerai artinya tidak ada gunanya ia mendekati Cleo jika semudah ini. Berarti Evan tidak mencintai Cleo. Yang Bryan inginkan adalah pria itu kacau saat tau penyelewengan istrinya. Tapi sekarang hal tak terduga terjadi.

"Sayang !"

"Kenapa kamu ambil keputusan tanpa konsultasi dulu denganku Cle ?" Tanya Bryan ketus, marah pada wanita itu. Cleo terhenyak.

"Aku mau hubungan kita baik-baik aja. Aku gak mau kita sembunyi-sembunyi seperti ini !"

"Huh, tapi aku maunya Evan tau trus dia marah trus dia hancur. AKU MAU SEPERTI ITU !" Bryan berteriak membuat Cleo terjengkit kaget.

"Maksudmu apa say ?" Tanya Cleo pelan. Bryan menatap wanita itu nyalang.

"Aku sangat ingin menghancurkan Evan, kalau dia sudah hancur trus aku akan hancurin perusahaannya dan kemudian aku menghancurkan orang tuanya, keluarganya, semuanya yang berhubungan dengan dia !" Bryan melepas topengnya memperlihatkan dirinya yang sesungguhnya.

"Dan aku hanya menggunakanmu sebagai alat untuk mewujudkan semua itu tapi ternyata sekarang kau sudah tidak berguna !" Mata Bryan memerah.

"Menikah ? Kita ? Tidak akan. Karna kamu tidak berarti apa-apa bagiku. Aku mau lihat keluarga Setyawan hancur tak bersisa !"

Cleo terperangah amat sangat, tidak percaya dengan apa yang baru saja Bryan katakan. Hatinya bagai diiris sembilu, sakit sungguh sakit. Dia yang tadinya rela meninggalkan keluarganya demi pria ini yang ternyata tidak mencintainya.

"Jadi selama ini kamu bohong sama aku. Semua yang kamu bilang itu bukan dari hati kamu ?" Tanya Cleo, hatinya terasa sesak menerima kenyataan ini.

"Iya, aku dekati kamu karna aku mau menghancurkan keluarga Evan dan aku tidak punya perasaan apapun padamu !" Saut Bryan enteng.

"Dan keluarga Pramana !" Lanjut Bryan membuat Cleo mengangga.

"Maksudmu ?" Cleo bertanya gugup.

"Papamu adalah target yang juga harus kuhancurkan !" Bryan menatap Cleo dengan pandangan aneh.

"Benar juga, kalau aku tidak bisa menggunakanmu untuk menghancurkan Evan maka aku bisa menggunakan untuk menghancurkan ayahmu sendiri !" Bryan menyeringai.

Cleo terperanjat, tidak menyangka Bryan seperti ini.

"Apa salah papaku dan apa salah keluarga mertuaku ke kamu ? Sampai kamu sejahat ini ?" Tanya Cleo.

"Kamu gak perlu tau, yang jelas aku tidak akan pernah memaafkan mereka !" Bryan berjalan mendekat kearah Cleo bersamaan gadis itu mundur dengan tubuh gemetar. Tatapan Bryan sungguh menakutkan. Cleo seperti tidak mengenali pria yang sekarang mendekat kearahnya. Saat Bryan sudah berdiri didepannya hendak menyentuh tangannya, secepat kilat Cleo menampar Bryan dan berlari kearah pintu.

Namun Bryan lebih cepat, sebelum tangan Cleo meraih knop pintu, Bryan sudah meraih pinggangnya dan memeluknya erat menyeretnya ke sebuah kamar.

Setelah mendorong Cleo masuk hingga terjatuh dilantai, dengan cepat Bryan menutup pintu dan menguncinya. Mengabaikan teriakan Cleo serta gedoran dipintu. Diraihnya tas Cleo yang masih utuh dompet dan HP-nya didalam kemudian menyimpannya disebuah laci meja televisi.

Menatap pintu yang tertutup rapat itu kemudian Bryan memutuskan pergi dari apartemen itu meninggalkan Cleo yang jatuh terduduk menangisi nasibnya. Penyesalan kini dia rasakan. Menyesal karena tidak mendengarkan nasehat orang tuanya. Menyesal mengambil keputusan tanpa pikir panjang. Apalagi kini secara tidak langsung ia juga sudah kehilangan suaminya, Evan telah setuju berpisah. Mengingat itu Cleo menangis deras.

"Papa !" Lirihnya.

Bryan menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan mengerem mendadak disebuah persimpangan jalan dekat pantai, ia keluar dari mobil dan berteriak keras meluapkan emosinya. Rencananya kacau gara-gara Cleo. Ia berjalan bolak balik dengan wajah mengeras, memikirkan apa yang akan dilakukannya pada Cleo.

"Sialan !" Teriaknya emosi.

 -----

Dikantor, setelah makan siang semua orang kembali ke pekerjaannya masing-masing, terutama Rizky, ia langsung menyalakan laptopnya dan membuka email dari orang kepercayaannya. Mencoba mengkaitkan dengan cerita dari tuan Robby. Rizky berpikir keras, satu persatu puzzle sudah terpasang tinggal mencari puzzle lain untuk menyempurnakan gambaran.

Tok.. tok.. tok..

Rizky mendongak saat ruangannya terbuka, Lala masuk dan langsung duduk didepan Rizky.

"Tau gak Ky, sepertinya Tiwi dan Jerry tu pacaran !" Ucap Lala to the point.

"Jerry siapa ?" Tanya Rizky.

"Itu sepupunya Michael Sansgroup. Aku pernah lihat mereka makan di mall. Mesra deh, kayaknya mereka pacaran !" Ucap Lala.

"Oh ya !" Sahut Rizky datar karna menurutnya hal itu biasa aja.

"Tapi.......!" Lala ragu melanjutkan apakah tepat memberi tahu Rizky atau tidak.

"Tapi apa ?"

"Kayaknya Jerry dekat juga deh sama Cleo. Bukan berarti mereka pacaran cuma dekat soalnya aku lihat mereka dihari yang sama. Setelah jalan sama Cleo Jerry jalan sama Tiwi. Menurutmu gimana itu ?" Lala menatap lekat Rizky yang terdiam dengan kening berkerut.

Belum Rizky menjawab terdengar suara Evan mencari Lala. Gadis itu segera keluar dan menemui Evan.

Mendengar ucapan Lala barusan, sepertinya Rizky bisa menyimpulkan semua ini. Jari jemarinya menari diatas keyboard laptopnya menulis dengan tepat apa yang dipikirkannya

Malam harinya, hanya tersisa Evan dan Rizky diruangan direktur. Rizky menahan Evan untuk tinggal agar bisa memberitahukan temuannya.

"Bryan Adijaya atau Bryan Fahri Collins yang terdaftar dikartu keluarga Prana Collins yang dimana nama sebenarnya adalah Bryan Fahri Dharmawangsa. Anak pertama dari dua bersaudara ini lahir dari ayah bernama Arif Dharmawangsa dan Ibu Anastasia Collins. Adiknya bernama Jerry Farez Dharmawangsa !" Evan melongo mendengar ucapan Rizky yang mirip akta kelahiran itu.

"Bryan Fahri Dharmawangsa adalah CEO dari Angrace.group, perusahaan mereka bergerak dibidang bahan bakar yang berada di negara P. Dia kakak kandung Jerry, dimana selalu membantunya bahkan jika berurusan dengan nona Cleo dan sepupu dari Michael Collins CEO Sansgroup !"

"Bryan berhasil mendekati nona Cleo dan sepertinya hubungan mereka lebih dekat !"

"Aku sudah tau jika Cleo dekat dengan Bryan. Cleo sudah jujur padaku. Kami memutuskan berpisah baik-baik !" Evan menghela nafas sedangkan Rizky mematung seketika.

"Maksudnya bagaimana ? Anda dan nona Cleo berpisah agar nona Cleo bisa bersama Bryan ?" Tanya Rizky memastikan.

"Benar !"

Rizky terhenyak, apa itu artinya tidak kesempatan untuknya ? Harus merelakan Cleo bersama Bryan ? Oh tidak bisa. Rizky tidak akan mengalah semudah itu.

"Maaf bos, tapi sepertinya Bryan mendekati nona Cleo bukan karna cinta tapi sesuatu yang lain !" Ucap Rizky.

"Maksudmu Ky ?

"Bryan punya rencana lain !"

"Hah ? Rencana apa ?"

"Itulah yang masih jadi pertanyaan, sepertinya dia mendekati nona Cleo karena ada maksud lain. Karena bagaimana mungkin seorang pebisnis sukses dan tampan serta populer seperti Bryan tertarik pada istri orang jika bukan karna ada maksud tertentu !" Rizky berasumsi.

Rizky pun kemudian menceritakan apa yang ia dengar dari tuan Robby.

"Arif Dharmawangsa adalah sahabat dari tuan Robby dan tuan Kevin. Mereka sudah bersahabat sejak lama namun suatu hari tuan Arif berkhianat dengan menggelapkan uang kedua sahabatnya dan kabur !"

Memang jumlah uang sangat besar namun tidak sebanding dengan persahabatan mereka, jika saja tuan Arif bersedia jujur maka bisa dipastikan tuan Robby dan tuan Kevin akan merelakan uang itu tapi malah tuan Arif justru memilih kabur.

"Suatu hari tuan Arif kembali, ternyata dia sudah menikah dan memiliki 2 orang putra. Dan kembalinya dia dikarenakan bisnis yang dirintisnya nyaris bangkrut bahkan dia berhutang pada mafia dan saat itu tuan Robby dan tuan Kevin angkat tangan tak lagi ingin membantu membuat tuan Arif depresi, ancaman akan kebangkrutannya didepan mata juga tak ada satupun yang bisa menolong, ia pun bunuh diri bersama istrinya !"

"Angrace.group adalah perusahaan tuan Arif yang nyaris bangkrut namun Dibawah kerja keras Bryan dan bantuan dari tuan Prana, Perusahaan mereka berkembang pesat dan menjadi salah satu penghasil bahan bakar terbesar dan diekspor ke banyak negara.

"Apalagi sepertinya Tiwi menjalin hubungan dengan Jerry !" Tambah Rizky. Evan melongo kemudian tertawa.

"Hah ? Gak akan tenang aja, Tiwi tu rencananya mau dijodohkan dengan anak sahabat papanya. Jadi dia gak akan bertahan lama sama Jerry !" Evan masih tertawa, Rizky mengangkat kedua bahunya.

"Tapi Ky, untuk jaga - jaga tolong kamu sewa orang untuk menjaga dari jauh. Aku jadi khawatir dengan dia !" Ucap Evan.

"Baik bos, saya akan memerintahkan seseorang untuk menjaga Tiwi !"

"Kita juga harus menceritakan kepada nona Cleo bos !" Saran Rizky.

"Ponselnya tidak aktif, lagipula dia ada dirumah orang tuanya. Aku rasa dia aman !" Ucap Evan, Rizky mangut-mangut.

Rizky mencoba menelepon anak buahnya serta detective yang ditugaskan untuk menyelidiki Bryan, meminta mereka berdua untuk menghentikan penyelidikan mereka pada Bryan sebab dia sudah tau jawabannya.

Namun alis Rizky berkerut saat nomor keduanya kompak tidak aktif. Rizky menghela nafas dan memutuskan mengirim pesan saja.

Episodes
1 001
2 002
3 003
4 004
5 005
6 006
7 007
8 008
9 009
10 010
11 011
12 0012
13 013
14 014
15 015
16 016
17 017
18 018
19 019
20 020
21 021
22 022
23 023
24 024
25 025
26 026
27 027
28 028
29 029
30 030
31 031
32 032
33 033
34 034
35 035
36 036
37 037
38 038
39 039
40 040
41 041
42 042
43 043
44 044
45 045
46 046
47 048
48 049
49 050
50 051
51 052
52 053
53 054
54 055
55 056
56 057
57 058
58 059
59 060
60 061
61 062 - End
62 Season 2 - 063
63 Season 2 - 064
64 Season 2 - 065
65 Season 2 - 066
66 Season 2 - 067
67 Season 2 - 068
68 Season 2 - 069
69 Season 2 - 070
70 Season 2 - 071
71 Season 2 - 072
72 Season 2 - 073
73 Season 2 - 074
74 Season 2 - 075
75 Season 2 - 076
76 Season 2 - 077
77 Season 2 - 078
78 Season 2 - 079
79 Season 2 - 080
80 Season 2 - 081
81 Season 2 - 082
82 Season 2 - 083
83 Season 2 - 084
84 Season 2 - 085
85 Season 2 - 086
86 Season 2 - 087
87 Season 2 - 088
88 Season 2 - 089
89 Season 2 - 090
90 Season 2 - 091
91 Season 2 - 092
92 Season 2 - 093
93 Season 2 - 094
94 Season 2 - 095
95 Season 2 - 096
96 Season 2 - 097
97 Season 2 - 098
98 Season 2 - 099
99 Season 2 - 100
100 Season 2 - 101
101 Season 2 - 102
102 Season 2 - 103
103 Season 2 - 104
104 Season 2 - 105
105 Season 2 - 106
106 Season 2 - 107
107 Season 2 - 108
108 Season 2 - 109
109 Season 2 - 110
110 Season 2 - 111
111 Season 2 - 112
112 Season 2 - 113
113 Season 2 - 114
114 Season 2 - 115
115 Season 2 - 116
116 Season 2 - 117
117 Season 2 - 118
118 Season 2 - 119
Episodes

Updated 118 Episodes

1
001
2
002
3
003
4
004
5
005
6
006
7
007
8
008
9
009
10
010
11
011
12
0012
13
013
14
014
15
015
16
016
17
017
18
018
19
019
20
020
21
021
22
022
23
023
24
024
25
025
26
026
27
027
28
028
29
029
30
030
31
031
32
032
33
033
34
034
35
035
36
036
37
037
38
038
39
039
40
040
41
041
42
042
43
043
44
044
45
045
46
046
47
048
48
049
49
050
50
051
51
052
52
053
53
054
54
055
55
056
56
057
57
058
58
059
59
060
60
061
61
062 - End
62
Season 2 - 063
63
Season 2 - 064
64
Season 2 - 065
65
Season 2 - 066
66
Season 2 - 067
67
Season 2 - 068
68
Season 2 - 069
69
Season 2 - 070
70
Season 2 - 071
71
Season 2 - 072
72
Season 2 - 073
73
Season 2 - 074
74
Season 2 - 075
75
Season 2 - 076
76
Season 2 - 077
77
Season 2 - 078
78
Season 2 - 079
79
Season 2 - 080
80
Season 2 - 081
81
Season 2 - 082
82
Season 2 - 083
83
Season 2 - 084
84
Season 2 - 085
85
Season 2 - 086
86
Season 2 - 087
87
Season 2 - 088
88
Season 2 - 089
89
Season 2 - 090
90
Season 2 - 091
91
Season 2 - 092
92
Season 2 - 093
93
Season 2 - 094
94
Season 2 - 095
95
Season 2 - 096
96
Season 2 - 097
97
Season 2 - 098
98
Season 2 - 099
99
Season 2 - 100
100
Season 2 - 101
101
Season 2 - 102
102
Season 2 - 103
103
Season 2 - 104
104
Season 2 - 105
105
Season 2 - 106
106
Season 2 - 107
107
Season 2 - 108
108
Season 2 - 109
109
Season 2 - 110
110
Season 2 - 111
111
Season 2 - 112
112
Season 2 - 113
113
Season 2 - 114
114
Season 2 - 115
115
Season 2 - 116
116
Season 2 - 117
117
Season 2 - 118
118
Season 2 - 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!