Bab 19. Malam Grand Final

Leon begitu bahagia. Sepertinya cita-citanya menyatukan kedua orang tuanya akan berhasil. Samuel, ayah kandungnya sepertinya menyukai ibunya.

Hal ini membuatnya semakin giat untuk berlatih. Ia semakin berambisi untuk memenangkan kompetisi ini. "Ayahku tak perlu mengetahui bahwa aku adalah anaknya. Aku hanya perlu menyatukan mereka untuk mendapatkan cinta kedua orang tuaku secara utuh. Tapi bagaimana cara menyatukan mereka?"

"Seandainya tak ada Pak Ray mungkinkah mami menerima ayahku kembali? Tapi Pak Ray juga pria baik." Berbagai pikiran menari di kepalanya. "Tidak. aku tetap akan menyatukan mami dan daddy-ku."

"Kau melamun!" Suara bariton itu mengejutkannya.

Leon mengamati wajah pria yang menyapanya. "Berlatihlah. Berusahalah, keluarkan seluruh kemampuanmu besok. Semua mata akan tertuju padamu. Ini adalah sebuah kesempatan emas.

Leon tersenyum, "Tentu saja. Apakah mami akan datang pada malam grand final?" Bocah kecil itu menatapnya penuh harap.

"Apa kau ingin mengirimkan undangan padanya secara langsung?" sahut Samuel yang disambut oleh anggukan tegas dari Leon.

"Tentu saja. Aku akan mengirimnya sendiri besok. Akan aku pastikan, ibumu datang." Janjinya pada bocah di depannya. "Sekarang aku ingin mendengar kemajuan latihanmu hari ini."

Bocah kecil itu dengan patuhnya mengeluarkan biolanya kembali dari hardcasenya. Ia meletakkan badan biolanya ke pundaknya dan mulai menggesekkan busurnya, mengeluarkan melodi yang lembut yang indah.

Dia berkembang dengan pesat. Emosi dalam lagu dapat tersampaikan dengan jelas. Samuel mendengarkan permainan biola sang bocah hingga akhir dan memberikan tepuk tangan sebagai apresiasinya.

"Ibumu pasti akan sangat bangga padamu." Pria itu menepuk pundaknya sebelum meninggalkannya.

"Yah, aku berharap kau juga bangga padaku," katanya dalam hati.

*****

Malam itu sangat cerah, hiruk pikuk jalanan kota yang padat. Terutama di seputar jalanan menuju gedung kompetisi.

Para penonton memadati tribun. Semua ingin melihat acara grand final kompetisi bakat bergengsi ini. Beberapa lampu sorot bergerak bebas, menyorot seisi ruang gedung yang luas itu.

Di balik panggung, para peserta kompetisi telah bersiap-siap untuk memberikan aksi terbaik mereka. Tak terkecuali si kecil Leon. Ia telah berkonsentrasi, menenangkan dirinya dan berusaha fokus dalam tujuannya. Ia harus memenangkan kompetisi ini.

Tak berapa lama kemudian, suasana menjadi sangat hening. Kemudian terdengar lagu pembuka acara, yang menampilkan kehadiran para juri di meja mereka masing-masing.

Gemuruh tepuk tangan dari para penonton yang hadir. Saat sang pembawa acara mulai membuka kompetisi dengan memanggil nama salah satu finalis. Seorang wanita muda tampil dengan penampilan glamour dan penuh percaya diri.

Wanita itu mulai menyanyikan lagu dengan suara lantang dan menjiwai. Ia bahkan menyanyikan not-not tingginya dengan sempurna dan improvisasi yang cemerlang.

"Selina. Penampilan luar biasa hari ini." Sang pembawa acara memuji penampilan wanita itu. Demikian pula ketiga juri.

Semua finalis mulai menampakkan kegugupannya. Mereka mulai ragu akan kemampuan mereka. Dapatkah ia menyaingi peserta yang telah tampil?

Leon duduk, bersila di lantai beralas karpet warna merah itu. Tangannya di letakkan di atas kedua pahanya. Matanya terpejam dengan dada membusung.

Ia bermeditasi di tengah keramaian, ia berusaha menenangkan diri ditengah kepanikan para peserta yang lain.

Sang pembawa acara kembali memanggil seorang peserta lainnya. Kali ini seorang pria muda yang tampan, ia membawa sebuah gitar di tangannya. Senyum ramah menghias wajahnya menghadirkan gemuruh sorak dari penggemar wanita di atas tribun.

Suara lembut keluar dari bibirnya, sementara jari-jari tangannya memetik senar gitarnya dengan lincah. Suatu permainan acoustic yang luar biasa. Bahkan dengan penampilan sederhana yang dikenakannya, ia dapat meraih perhatian sejumlah penonton di tribun.

Gemuruh tepuk tangan terdengar di seluruh area gedung setelah lagu yang dimainkannya berakhir. Pemuda itu tersenyum, sepasang lesung pipi yang menghias wajahnya membuat para penggemarnya berteriak semakin histeris.

Penampilan kedua yang juga berhasil memukau para penonton kompetisi membuat nyali peserta selanjutnya mulai menyusut.

Peserta ketiga terlihat gugup ketika namanya dipanggil. Ia tersenyum kecut ketika mulai melangkahkan kakinya keluar dari belakang panggung.

Ia merasa kalah sebelum bertanding melhat para peserta sebelumnya. Sehingga melakukan kesalahan pada nada tinggi lagu yang dibawakannya. Para juri menghela napas. Mereka menunjukkan ekspresi kekecewaan mereka.

Dan tak perlu dijelaskan lagi, para juri mengkritiknya. Benar-benar kasihan. Gadis itu menunduk malu, walaupun tak sedikit penggemarnya bersorak memberinya semangat.

Tak lama kemudian, pembawa acara itu memanggil Leon. Bocah kecil itu membuka matanya. Tidak ada sedikitpun kegugupan di wajahnya. Dengan tenang ia berjalan membawa biola dan bow di tangannya. Ia membungkuk hormat kepada para juri dan ke arah tribun penonton.

Tampak di barisan terdepan, Lia melambaikan tangannya. Di sebelahnya duduk Pak Ray yang bertepuk tangan memberinya semangat.

Tak lama kemudian suasana menjadi hening. Sangat hening. Dan bocah kecil itu mulai mengangkat biolanya, menggesekkan bow nya secara perlahan, mengalunkan sebuah melodi indah ke seluruh ruangan. Sebuah melodi yang benar-benar membuat seisi gedung takjub dan merinding dibuatnya. Bocah kecil itu menggesek biolanya dengan penuh penghayatan.

Bahkan seorang juri menitikkan air mata. Dia membawakan nada-nadanya dengan penuh emosional. Semua seakan mematung, tak bergerak dari posisinya mendengar permainan biola sang bocah kecil. Permainan yang biasanya berupa lagu-lagu ceria yang membuatnya bermain dengan gerakan tari yang energic, kini dibawakan dengan penuh emosional.

Notasi tinggi dibawakan tanpa sedikit pun kesalahan bahkan semua improvisasinya melebihi kualitas asli lagu itu. Hingga lagu itu selesai dimainkannya dan Leon menurunkan biolanya, seisi gedung tak bersuara.

Kesunyian dipecahkan oleh tepukan tangan dari Samuel yang berdiri dari kursinya.

"Kau tampak begitu sedih, Leonard. Bukan hanya lagu yang kau mainkan saja. 'My Heart Will Go On'. Rasanya hatiku benar-benar akan lenyap saat kau memainkan musikmu." Miss Erry mengusap air matanya.

🌹🌹🌹🌹🌹

Hai semuanya--

Kali ini Chocoberry bikin karya baru dan karya ini aku ikutkan pada lomba anak geniusnya Noveltoon.

Khas tulisan Choco ya... uwu dan bikin baper, tapi ringan ga bikin masalah hidup yang udah berat semakin berat. Ehem...

Ikutin terus dan jangan lupa tap ❤ - klik 👍 and vote. Eh dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian ya... Komentar kalian adalah motivasi untukku.

사랑 해요

salang haeyo 😘

Terpopuler

Comments

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

sukaaak sama ceritanya 🤩🤩🤩

Belum pernah baca novel yg critanya begini 🤩🤩

2021-10-06

4

Aqiyu

Aqiyu

19......

2021-09-29

1

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

❤️❤️

2021-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam Itu
2 Bab 2. Kembali Pulang
3 Bab 3 Audisi
4 Bab 4 Siapa Ayahku
5 Bab 5. Si Anak Batu
6 Bab 6. Tae Boxing
7 Bab 7. Jagoan Matematika
8 Bab 8. Pak Guru
9 Bab 9. Jadilah Kekasihku
10 Bab 10. Sang Juri
11 Bab 11. Rumah Karantina
12 Bab 12. MisterIus
13 Bab 13. Mr. Arogant
14 Bab 14. Penyisihan
15 Bab 15. Dia Menghilang
16 Bab 16. Menyatukan Kalian
17 Bab 17. Sang Pemburu
18 Bab 18. Jatuh Cinta
19 Bab 19. Malam Grand Final
20 Bab 20. Mari Menikah!
21 Bab 21. Malam Pertama
22 Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23 Bab 23. Ledakan
24 Bab 24. Tragedi
25 Bab 25. Lebah Kecil
26 Bab 26. Rahasia Alam
27 Bab 27. Sang Indigo
28 Bab 28. Mari Kita Menikah
29 Bab 29. My Daddy
30 Bab 30. Kesabaran
31 Bab 31. Awal Yang Baru
32 Bab 32. Mencuri Hatimu
33 Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34 Bab 34. Berkemah
35 Bab 35. Menunggumu
36 Bab 36. Tabir Masa Lalu
37 Bab 37. Aku Mempercayaimu
38 Bab 38. Paket Khusus
39 Bab 39. Adik Untuk Leonard
40 Bab 40. Cemburu
41 Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42 Bab 42. Suatu Rahasia
43 Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44 Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45 Bab 45. Black
46 Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47 Bab 47. Bantuan Thomas
48 Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49 Bab 49. Sebuah Tawaran
50 Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51 Bab 51. Sign!
52 Bab 52. Sang Tamu
53 Bab 53. Sang Pewaris
54 Bab 54. Malam Mencekam
55 Bab 55. Ujian Masa Lalu
56 Bab 56. Save Me!
57 Bab 57. Sangkar Emas
58 Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59 Bab 59. Rencana Dadakan
60 Bab 60. Rencana Indah
61 Bab 61. Kabar Mengejutkan
62 Bab 62. Koma
63 Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64 Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65 Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66 Halo halooo
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Malam Itu
2
Bab 2. Kembali Pulang
3
Bab 3 Audisi
4
Bab 4 Siapa Ayahku
5
Bab 5. Si Anak Batu
6
Bab 6. Tae Boxing
7
Bab 7. Jagoan Matematika
8
Bab 8. Pak Guru
9
Bab 9. Jadilah Kekasihku
10
Bab 10. Sang Juri
11
Bab 11. Rumah Karantina
12
Bab 12. MisterIus
13
Bab 13. Mr. Arogant
14
Bab 14. Penyisihan
15
Bab 15. Dia Menghilang
16
Bab 16. Menyatukan Kalian
17
Bab 17. Sang Pemburu
18
Bab 18. Jatuh Cinta
19
Bab 19. Malam Grand Final
20
Bab 20. Mari Menikah!
21
Bab 21. Malam Pertama
22
Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23
Bab 23. Ledakan
24
Bab 24. Tragedi
25
Bab 25. Lebah Kecil
26
Bab 26. Rahasia Alam
27
Bab 27. Sang Indigo
28
Bab 28. Mari Kita Menikah
29
Bab 29. My Daddy
30
Bab 30. Kesabaran
31
Bab 31. Awal Yang Baru
32
Bab 32. Mencuri Hatimu
33
Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34
Bab 34. Berkemah
35
Bab 35. Menunggumu
36
Bab 36. Tabir Masa Lalu
37
Bab 37. Aku Mempercayaimu
38
Bab 38. Paket Khusus
39
Bab 39. Adik Untuk Leonard
40
Bab 40. Cemburu
41
Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42
Bab 42. Suatu Rahasia
43
Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44
Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45
Bab 45. Black
46
Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47
Bab 47. Bantuan Thomas
48
Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49
Bab 49. Sebuah Tawaran
50
Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51
Bab 51. Sign!
52
Bab 52. Sang Tamu
53
Bab 53. Sang Pewaris
54
Bab 54. Malam Mencekam
55
Bab 55. Ujian Masa Lalu
56
Bab 56. Save Me!
57
Bab 57. Sangkar Emas
58
Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59
Bab 59. Rencana Dadakan
60
Bab 60. Rencana Indah
61
Bab 61. Kabar Mengejutkan
62
Bab 62. Koma
63
Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64
Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65
Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66
Halo halooo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!