Bab 16. Menyatukan Kalian

Lia menatap kedua manik mata pria di hadapannnya. Sepasang manik mata dengan pandangan yang aneh itu mengarah padanya.

Lia segera menjauhkan dirinya, seolah kembali mencari bocah kecilnya dengan mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru taman kota.

Sementara hatinya mulai terasa resah. Hatinya mulai bertanya, apakah Samuel telah menyadari tentang hubungan masa lalu mereka? Apakah dia sudah mengingat kembali siapa dia?

Samuel, merasakan getaran halus di jantungnya. Ia mulai merasakan keping-keping puzzle dalam ingatan terdalamnya mulai bermunculan. Kejadian malam itu, kemunculan gadis cantik yang tak dikenalnya. Dan malam panas yang begitu menggairahkan. Aroma parfum yang tak kan pernah dilupakannya.

Diantara kegugupan Lia karena menghilangnya Leon, sungguh tak etis rasanya Samuel memikirkan hal lain. Mungkin ia bukan orang yang sama. Tapi Samuel merasa mungkin ia mulai jatuh cinta pada Lia.

Kepanikan Lia, berjalan menyusuri sekeliling taman kota. Mencari dan berharap melihat sebuah wajah mungil di depannya benar-benar mengusik hati Samuel.

"Jangan menangis. Kita akan segera menemukannya." Samuel menghiburnya.

"Apa kau tidak mengerti? Leon satu-satunya hartaku yang paling berharga. Tanpa dia, aku tak memiliki siapapun lagi di dunia ini." Lia kembali terpuruk, ia menangis dan kembali membayangkan hal-hal buruk yang mungkin menimpa puteranya. "Bagaimana jika dia diculik. Bukankah saat ini marak penculikan anak untuk diambil organnya."

Samuel mengguncang pundaknya. "Lia, sadarlah. Leon bukan anak bodoh. Dia akan selamat. Percayalah padaku."

Sebuah dering di gawai Samuel, membuyarkan lamunannya. Terdengar suara seorang pria mengatakan sesuatu. Sam menutup sambungan teleponnya dan sebuah senyum tipis terukir di bibirnya.

"Leon, dia sudah ada di rumah karantina."

Tiba-tiba senyum mengembang di bibirnya. Diusapnya air matanya dengan kasar lalu dipeluknya pria yang sedang berdiri dihadapannya.

Samuel mengangkat kedua tangannya dan menstabilkan keseimbangan tubuhnya mendapat serangan pelukan dari wanita di hadapannya.

Dan karena luapan kebahagiaannya tanpa sadar, Lia mencium pria itu. Tentu saja Samuel sangat terkejut. Jantungnya berdetak lebih kencang. Tubuhnya kaku dan mematung hingga Lia menyadari kesalahan yang diperbuatnya.

Sejenak mereka berdua merasa canggung. Lia melepaskan kedua tangannya dari tubuh Sam. Ia melangkah mundur menjauh. "Maaf. Aku tak seharusnya melakukan itu. Sekali lagi aku minta maaf."

Sam yang selama ini selalu menutup dirinya dari sentuhan wanita, merasa aneh. Badannya berasa ketagihan untuk melakukan hal yang sama, sekali lagi.

Ia melangkah dengan cepat dan memeluk kembali Lia. Kali ini Samuel-lah yang menyongsong sang bibir tipis itu dan mengecupnya.

Setelah malam panas itu, Sam pernah beberapa kali mencoba mendekati dan berkencan dengan para gadis lain. Namun hatinya tak merasakan kenyamanan, tak terasa ada getaran dan gairah. Karena itu ia merasa muak dan memutup dirinya. Hingga kehadiran Lia saat ini yang tanpa sengaja membawa getar perasaan di hatinya.

Lia mendorong kuat-kuat tubuh pria di hadapannya. "Maaf ini hanyalah kekeliruan. Aku tak bisa menerima ini. Aku akan segera menikah."

"Aku akan segera menikah." Sebuah kalimat yang menghempaskan hati Sam ke titik yang paling rendah dalam hidupnya.

"Menikah? Bukankah kau sendirian sekarang?"

"Aku akan segera menikah, Sam. Aku sudah memilih calon ayah untuk Leonard."

Terlihat raut wajah kecewa Sam, sebuah penolakan saat dia telah mulai membuka hatinya. Sam tersenyum kecut, "Baiklah."

Kata-kata yang begitu berat untuk dikatakannya. Bibirnya mungkin menyerah, tapi hatinya memberontak. Masih ada waktu, pernikahan itu belum terlaksana. Dia terlambat, tapi tidak terlalu terlambat untuk merebutnya.

"Lia, apa kau hanya akan berdiri di sana? Aku akan kembali ke rumah karantina. Aku harus melihat sendiri, Leon ada di sana," kata Samuel.

Lia melangkah mengikuti Samuel. "Tentu saja. Aku harus melihatnya juga."

Lia membuka pintu mobil dan duduk di samping Sam. "Aku penasaran, apa yang dilakukannya hari ini."

Lia dan Samuel berusaha melupakan kejadian yang baru saja terjadi. Sesekali Lia menggigit bibirnya, mengingat kejadian yang dialaminya. Begitu pula Sam, ia masih dapat merasakan kelembutan dan kehangatan bibir wanita itu. Sesekali pria itu mencuri pandang padanya.

"Bagaimanapun caranya, aku harus dapat mencuri hatinya." Sam bertekat dalam hatinya.

*****

Leon sedang menggesek biolanya di dalam kamarnya. Kedatangan Lia dan Samuel tak membuatnya terusik untuk menghentikan permainannya. Ia tetap fokus dan menghasilkan sebuah simponi yang indah dari gesekan antara senar biola dan busurnya.

Kedua orang itu kini telah duduk di depannya dan dengan asik menikmati alunan suara biola yang dimainkannya hingga selesai.

Leon membuka kedua matanya, menatap kedua orang tua kandungnya seakan tak percaya berada di hadapannya.

"Sejak kapan kalian ada di sini."

"Sejak kami ingin mengetahui cerita petualanganmu hari ini," jawab Lia. "Kau benar-benar berhasil membuat kami cemas, sayang."

"Mengapa mami cemas?" tanyanya. "Aku bisa menjaga diriku dengan baik. Apa mami lupa, aku sudah mempelajari tae-boxing dengan baik."

Leon berusaha menenangkan ibunya.

"Leon, tak ada orang tua yang akan tenang jika mengetahui putera kesayangannya menghilang," sahut Lia.

"Tapi Leon tidak menghilang, mam." Leon membantah kalimat Lia. "Leon hanya ingin membantu teman Leon."

"Teman?" tanya Sam. "Teman di rumah karantina ada yang memintamu melakukan sesuatu, Leon?"

"Bukan. Nisya. Teman baruku dari jalanan." Leon menunjuk ke arah depan pagar rumah karantina.

"Gadis kecil itu kehilangan orang tuanya dan tersesat hingga ke depan pintu gerbang sana," kata Leon. "Ia terpisah dari orang tuanya di alun-alun kota yang sangat ramai."

"Astaga. Lalu apa yang kau lakukan?" tanya Samuel.

"Aku menarik perhatian mereka supaya melihat kami. Termasuk orang tua Nisya."

Kedua orang itu saling berpandangan, ia masih belum dapat memahami apa yang dilakukan oleh Leon.

"Bagaimana caranya?"

"Aku memainkan musikku. Dan mereka semua memperhatikan aku," kata Leon.

"Ah, seharusnya aku sudah menduganya." Samuel menjentikkan kedua jarinya. "Dan Nisya menemukan kedua orang tua mereka."

"Tidak. Dia tidak menemukan orang tuanya." Jawaban Leon membuat kami terkejut. Jika Nisya tidak menemukan orang tuanya, dimanakah dia sekarang?

"Lalu dimana Nisya?" tanya Lia. "Apa kau meninggalkannya di jalanan kembali?"

Leon mengangkat biolanya kembali, seakan mengejek dua orang di depannya yang merasa penasaran itu.

"Leon. Bagaimana dengan Nisya? Dimana Nisya?" tanya Lia lagi.

Sebuah senyuman terlihat di wajahnya. Ketika melihat ibunya gusar dan 'ayah kandungnya' mencoba melindunginya. Ia melihat tangan Samuel menggenggam tangan Lia dan menahannya untuk berdiri melampiaskan emosinya.

Mami dan daddy harus kembali bersatu lagi! Tekadnya sudah bulat. Ia akan menyatukan kedua orang tuanya kembali dan merasakan kasih sayang mereka berdua secara utuh!

🌹🌹🌹🌹🌹

Hai semuanya--

Kali ini Chocoberry bikin karya baru dan karya ini aku ikutkan pada lomba anak geniusnya Noveltoon.

Khas tulisan Choco ya... uwu dan bikin baper, tapi ringan ga bikin masalah hidup yang udah berat semakin berat. Ehem...

Ikutin terus dan jangan lupa tap ❤ - klik 👍 and vote. Eh dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian ya... Komentar kalian adalah motivasi untukku.

사랑 해요

salang haeyo 😘

Terpopuler

Comments

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

iiih Leon main comblang-comblangin mulu, kemarin sama Ray, sekarang mo sama Sam 🤪🤔🤭

2021-10-06

1

Aqiyu

Aqiyu

aaaaaa.....
Leon bikin maminya penasaran

2021-09-29

1

ig@taurusdi_author

ig@taurusdi_author

lanjuttttt

2021-09-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam Itu
2 Bab 2. Kembali Pulang
3 Bab 3 Audisi
4 Bab 4 Siapa Ayahku
5 Bab 5. Si Anak Batu
6 Bab 6. Tae Boxing
7 Bab 7. Jagoan Matematika
8 Bab 8. Pak Guru
9 Bab 9. Jadilah Kekasihku
10 Bab 10. Sang Juri
11 Bab 11. Rumah Karantina
12 Bab 12. MisterIus
13 Bab 13. Mr. Arogant
14 Bab 14. Penyisihan
15 Bab 15. Dia Menghilang
16 Bab 16. Menyatukan Kalian
17 Bab 17. Sang Pemburu
18 Bab 18. Jatuh Cinta
19 Bab 19. Malam Grand Final
20 Bab 20. Mari Menikah!
21 Bab 21. Malam Pertama
22 Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23 Bab 23. Ledakan
24 Bab 24. Tragedi
25 Bab 25. Lebah Kecil
26 Bab 26. Rahasia Alam
27 Bab 27. Sang Indigo
28 Bab 28. Mari Kita Menikah
29 Bab 29. My Daddy
30 Bab 30. Kesabaran
31 Bab 31. Awal Yang Baru
32 Bab 32. Mencuri Hatimu
33 Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34 Bab 34. Berkemah
35 Bab 35. Menunggumu
36 Bab 36. Tabir Masa Lalu
37 Bab 37. Aku Mempercayaimu
38 Bab 38. Paket Khusus
39 Bab 39. Adik Untuk Leonard
40 Bab 40. Cemburu
41 Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42 Bab 42. Suatu Rahasia
43 Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44 Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45 Bab 45. Black
46 Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47 Bab 47. Bantuan Thomas
48 Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49 Bab 49. Sebuah Tawaran
50 Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51 Bab 51. Sign!
52 Bab 52. Sang Tamu
53 Bab 53. Sang Pewaris
54 Bab 54. Malam Mencekam
55 Bab 55. Ujian Masa Lalu
56 Bab 56. Save Me!
57 Bab 57. Sangkar Emas
58 Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59 Bab 59. Rencana Dadakan
60 Bab 60. Rencana Indah
61 Bab 61. Kabar Mengejutkan
62 Bab 62. Koma
63 Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64 Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65 Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66 Halo halooo
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Malam Itu
2
Bab 2. Kembali Pulang
3
Bab 3 Audisi
4
Bab 4 Siapa Ayahku
5
Bab 5. Si Anak Batu
6
Bab 6. Tae Boxing
7
Bab 7. Jagoan Matematika
8
Bab 8. Pak Guru
9
Bab 9. Jadilah Kekasihku
10
Bab 10. Sang Juri
11
Bab 11. Rumah Karantina
12
Bab 12. MisterIus
13
Bab 13. Mr. Arogant
14
Bab 14. Penyisihan
15
Bab 15. Dia Menghilang
16
Bab 16. Menyatukan Kalian
17
Bab 17. Sang Pemburu
18
Bab 18. Jatuh Cinta
19
Bab 19. Malam Grand Final
20
Bab 20. Mari Menikah!
21
Bab 21. Malam Pertama
22
Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23
Bab 23. Ledakan
24
Bab 24. Tragedi
25
Bab 25. Lebah Kecil
26
Bab 26. Rahasia Alam
27
Bab 27. Sang Indigo
28
Bab 28. Mari Kita Menikah
29
Bab 29. My Daddy
30
Bab 30. Kesabaran
31
Bab 31. Awal Yang Baru
32
Bab 32. Mencuri Hatimu
33
Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34
Bab 34. Berkemah
35
Bab 35. Menunggumu
36
Bab 36. Tabir Masa Lalu
37
Bab 37. Aku Mempercayaimu
38
Bab 38. Paket Khusus
39
Bab 39. Adik Untuk Leonard
40
Bab 40. Cemburu
41
Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42
Bab 42. Suatu Rahasia
43
Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44
Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45
Bab 45. Black
46
Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47
Bab 47. Bantuan Thomas
48
Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49
Bab 49. Sebuah Tawaran
50
Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51
Bab 51. Sign!
52
Bab 52. Sang Tamu
53
Bab 53. Sang Pewaris
54
Bab 54. Malam Mencekam
55
Bab 55. Ujian Masa Lalu
56
Bab 56. Save Me!
57
Bab 57. Sangkar Emas
58
Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59
Bab 59. Rencana Dadakan
60
Bab 60. Rencana Indah
61
Bab 61. Kabar Mengejutkan
62
Bab 62. Koma
63
Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64
Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65
Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66
Halo halooo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!