Bab 8. Pak Guru

Lia terlihat mulai kesal pada guru di hadapannya ini. Bagaimana tidak, dia seakan memaksa dirinya untuk mencari seorang suami, ayah bagi anaknya. Apa dikiranya ini adalah hal yang mudah. Semudah ia membalikkan telapak tangannya.

Mencari seorang ayah bagi Leon, tentu saja akan sangat mudah jika Lia tidak terlalu memusingkan bahwa pria itu harus sangat mencintai Leon sama seperti dirinya.

"Bagaimana jika Leon saya serahkan pada Bapak selaku guru konselingnya. Biarlah bapak menjadi cerminan pengganti ayahnya." Lia dengan keputusasaannya menjawab pernyataan guru dihadapannya. "Terus terang, saya tidak mau jika harus mencari seseorang suami hanya ala kadarnya. Saya ingin memastikan kehidupan anak saya lebih baik dari saat dia hanya bersama saya."

Pak Ray menatap tajam perempuan cantik di hadapannya. Dalam hatinya bertanya-tanya, apakah ini adalah kesempatan yang dibukakan oleh Lia kepadanya. Jantungnya mulai berdetak cepat. Bahkan pria mana yang bisa menolak wanita secantik Lia. Sebuah kesempatan emas, dia tak ingin menyia-nyiakannya.

"Tentu saja. Tentu saja saya bersedia. Leon bukan anak yang nakal. Dia penurut. Hanya butuh sedikit sentuhan kasih seorang ayah." Pak Ray spontan menyetujui permintaan Lia.

"Baiklah jika itu saja yang ingin kau bicarakan, saya permisi dulu untuk keperluan yang lain." Lia berpamitan melihat tak ada lagi yang ingin di sampaikan oleh guru muda itu.

"Baiklah, Lia, boleh saya memanggil nama saja?" tanyanya. "Karena aku lihat aku lebih tua beberapa tahun darimu."

"Apapun. Tak masalah," jawab Lia dengan cuek.

"Saya akan mulai pendekatan pada Leon. Nanti biar saya yang mengantar Leon pulang."

"Baik. Saya serahkan urusan Leon untuk yang terbaik pada anda."

Ray mengangguk, segaris senyuman terlukis di wajahnya hingga sosok tubuh pemilik wajah cantik itu lenyap di balik pintu ruangannya.

"Yess!!" soraknya sambil mengepalkan tinjunya ke udara.

🌹🌹🌹🌹🌹

"Leon, naiklah. Jangan ragu-ragu. Kita jalan-jalan dulu sebelum aku mengantarmu pulang." Pak Ray membuka pintu depan mobil Innosa-nya untuk bocah kecil itu.

"Apa mami tak akan mencariku?" tanyanya dengan penuh keraguan.

"Ibumu tidak akan mencarimu. Aku sudah meminta ijin untuk mengantarmu pulang."

Leon masuk ke mobil, meletakkan tasnya dan memasang sabuk keselamatan. Pak Ray segera duduk di balik kemudi.

"Jadi, kau mempelajari semua hal dengan sendirinya dari internet," kata Pak Ray tiba-tiba.

Bocah kecil di sampingnya menoleh menatap sang guru. "Apa mami menceritakan sesuatu?"

Pak Ray mengangguk. "Yah, your mom told me everything about you. Kau bebas menceritakan apapun perasaanmu padaku."

Bocah kecil itu menatap pria di sampingnya dengan tatapan tak percaya. Benarkah ibunya telah memberikan kepercayaan kepada pria ini?

"Kau boleh menganggapku sahabat, teman bahkan kau bisa menganggapku ayahmu jika kau mau," lanjut Ray melihat bocah kecil di sampingnya hanya menatapnya seolah tak percaya.

Ray mengangguk. "Baiklah, aku akan bercerita tentang keluargaku terlebih dahulu."

Ray kembali fokus pada jalanan kota, sembari melanjutkan ceritanya. "Aku seorang yatim piatu. Almarhum orang tuaku memberikan aku amanah sebuah perusahaan. Namun aku terlalu kecil saat itu. Dan memasrahkan pengurusannya pada pamanku."

Bocah kecil itu menatap Ray kembali. "Guru yang aneh," pikirnya. "Untuk apa dia menceritakan kemalangannya kepadaku, untuk sebuah simpati?"

Ray tertawa, seperti mengetahui isi kepala sang bocah. Dia terus melanjutkan ceritanya. "Aku lebih memilih bekerja sebagai konseling di sekolah ini, daripada mengurusnya perusahaan ayahku. Aku suka anak-anak."

Ray memarkir mobilnya di halaman parkir sebuah resto. "Kita makan siang dulu sebelum pulang."

🌹🌹🌹🌹🌹

"Pak Ray, apakah mami menceritakan sesuatu tentang ayahku?" tanya bocah itu sambil memotong steak di piringnya.

Pria itu meneguk minumannya. "Tentu saja." Segaris senyuman terlihat di bibirnya.

"Bisakah kau menceritakannya kepadaku?" tanya bocah kecil itu.

Raynold menggelengkan kepalanya. Terlihat raut wajah kecewa bocah kecil itu. "Maaf, aku tidak bisa menceritakannya padamu, Leon. Aku sudah berjanji pada ibumu."

"Tapi aku berhak tahu, siapa ayahku," katanya.

"Aku harus meminta ijin pada ibumu jika ingin memberitahukannya padamu." Pria itu mengedipkan matanya pada bocah kecil di hadapannya.

"Habiskan makananmu, lalu kita bungkus oleh-oleh untuk ibumu sebelum kita pulang."

Leon kembali memotong steak-nya dan menusuknya dengan garpu di tangan kirinya sebelum memasukkannya ke dalam mulutnya.

"Kita rayu ibumu bersama-sama agar mau menceritakannya, ya."

Leon mengangguk. Ia tahu bahwa itu tak akan pernah berhasil. Kecuali ia berhasil merayu pak gurunya itu supaya mengungkapkan cerita ibunya.

Dan itu berarti Leon harus membuat dia nyaman dan percaya padanya. Leon melebarkan senyumnya, ia mulai memahami situasinya.

"Baiklah, aku akan ikuti permainanmu," katanya dalam hati. Bocah kecil itu memasukkan potongan terakhir daging steak ke dalam mulutnya.

"Apa bapak tahu, aku sebentar lagi harus tinggal di rumah karantina."

"Karantina?" Ray terkejut. "Mengapa harus di rumah karantina?"

"Aku sudah menjalani audisi pencarian bakat, dan berhasil lolos." Bocah itu menyedot jus jeruk dari gelasnya sebelum melanjutkan perkataannya. "Aku akan meninggalkan mami selama beberapa saat. Aku membutuhkan seseorang untuk menjaga mami sementara aku tak di rumah."

"Audisi pencarian bakat?" Mata Pak Ray membulat. Bagaimana mungkin bahkan bocah kecil ini baru beberapa hari tinggal di Indonesia. Mana mungkin dia tiba-tiba sudah mengikuti ajang pencarian bakat.

Leon menganggukan kepalanya. Sebuah senyum menghias bibir mungilnya. "Bisakah kau membantuku menjaga mami?"

Tiba-tiba suatu permohonan aneh terucap dari bibirnya. Permohonan yang spontan membuat guru muda itu gugup dan canggung namun bahagia dalam hatinya.

"Ba-baiklah. Jika kau inginkan, aku akan membantumu," kata Ray. Leon yang dapat menangkap kegugupan dari gestur tubuhnya pun tersenyum. Dalam hatinya dia mengerti bahwa bapak gurunya ini mulai menyukai ibunya.

"Kau sudah selesai, Leon. Ayo, kita membeli oleh-oleh untuk ibumu. Sesuatu yang enak dan manis. Seperti cake. Apakah ibumu suka cake?" tanya guru muda itu.

"Suka. Tentu saja," jawab bocah kecil itu. "Apa Pak Ray tidak keberatan menjaga mami? Apa ada seseorang yang akan marah karenanya?"

"Tidak. Pak Ray tidak mempunyai siapapun untuk dijaga. Bukan suatu masalah besar untuk membantumu menjaga ibumu," katanya sambil memandang jajaran cake cantik di etalase kaca. "Bagaimana dengan yang itu?"

Jari telunjuknya menunjuk ke arah sebuah cake bertabur keju parut di atasnya dengan cream bertoping ceri berwarna merah cerah. Leon menganggukkan kepalanya.

"Ya, aku rasa mami akan suka menerimanya."

Ray mengangkat tangannya, memberikan kode tangan pada sang pramuniaga lalu menunjuk ke arah cake yang diinginkannya.

"Tolong dibungkus ya, mbak," katanya dengan sopan.

Leon berpikir, "Tak ada salahnya mami aku dekatkan dengan Pak Ray. Dia pria baik dan sopan. Seandainya ayahku sebaik dia, aku akan sangat bahagia."

🌹🌹🌹🌹🌹

Hai semuanya--

Kali ini Chocoberry bikin karya baru dan karya ini aku ikutkan pada lomba anak geniusnya Noveltoon.

Khas tulisan Choco ya... uwu dan bikin baper, tapi ringan ga bikin masalah hidup yang udah berat semakin berat. Ehem...

Ikutin terus dan jangan lupa tap ❤ - klik 👍 and vote. Eh dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian ya... Komentar kalian adalah motivasi untukku.

사랑 해요

salang haeyo 😘

Terpopuler

Comments

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

Lihat cakenya jadi laper 🤪🤭

2021-10-03

1

Aqiyu

Aqiyu

pov Sam....

2021-09-29

1

R. Yani aja

R. Yani aja

kapan si bos tahu kalau dia punya anak?

2021-08-12

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam Itu
2 Bab 2. Kembali Pulang
3 Bab 3 Audisi
4 Bab 4 Siapa Ayahku
5 Bab 5. Si Anak Batu
6 Bab 6. Tae Boxing
7 Bab 7. Jagoan Matematika
8 Bab 8. Pak Guru
9 Bab 9. Jadilah Kekasihku
10 Bab 10. Sang Juri
11 Bab 11. Rumah Karantina
12 Bab 12. MisterIus
13 Bab 13. Mr. Arogant
14 Bab 14. Penyisihan
15 Bab 15. Dia Menghilang
16 Bab 16. Menyatukan Kalian
17 Bab 17. Sang Pemburu
18 Bab 18. Jatuh Cinta
19 Bab 19. Malam Grand Final
20 Bab 20. Mari Menikah!
21 Bab 21. Malam Pertama
22 Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23 Bab 23. Ledakan
24 Bab 24. Tragedi
25 Bab 25. Lebah Kecil
26 Bab 26. Rahasia Alam
27 Bab 27. Sang Indigo
28 Bab 28. Mari Kita Menikah
29 Bab 29. My Daddy
30 Bab 30. Kesabaran
31 Bab 31. Awal Yang Baru
32 Bab 32. Mencuri Hatimu
33 Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34 Bab 34. Berkemah
35 Bab 35. Menunggumu
36 Bab 36. Tabir Masa Lalu
37 Bab 37. Aku Mempercayaimu
38 Bab 38. Paket Khusus
39 Bab 39. Adik Untuk Leonard
40 Bab 40. Cemburu
41 Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42 Bab 42. Suatu Rahasia
43 Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44 Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45 Bab 45. Black
46 Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47 Bab 47. Bantuan Thomas
48 Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49 Bab 49. Sebuah Tawaran
50 Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51 Bab 51. Sign!
52 Bab 52. Sang Tamu
53 Bab 53. Sang Pewaris
54 Bab 54. Malam Mencekam
55 Bab 55. Ujian Masa Lalu
56 Bab 56. Save Me!
57 Bab 57. Sangkar Emas
58 Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59 Bab 59. Rencana Dadakan
60 Bab 60. Rencana Indah
61 Bab 61. Kabar Mengejutkan
62 Bab 62. Koma
63 Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64 Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65 Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66 Halo halooo
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Malam Itu
2
Bab 2. Kembali Pulang
3
Bab 3 Audisi
4
Bab 4 Siapa Ayahku
5
Bab 5. Si Anak Batu
6
Bab 6. Tae Boxing
7
Bab 7. Jagoan Matematika
8
Bab 8. Pak Guru
9
Bab 9. Jadilah Kekasihku
10
Bab 10. Sang Juri
11
Bab 11. Rumah Karantina
12
Bab 12. MisterIus
13
Bab 13. Mr. Arogant
14
Bab 14. Penyisihan
15
Bab 15. Dia Menghilang
16
Bab 16. Menyatukan Kalian
17
Bab 17. Sang Pemburu
18
Bab 18. Jatuh Cinta
19
Bab 19. Malam Grand Final
20
Bab 20. Mari Menikah!
21
Bab 21. Malam Pertama
22
Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23
Bab 23. Ledakan
24
Bab 24. Tragedi
25
Bab 25. Lebah Kecil
26
Bab 26. Rahasia Alam
27
Bab 27. Sang Indigo
28
Bab 28. Mari Kita Menikah
29
Bab 29. My Daddy
30
Bab 30. Kesabaran
31
Bab 31. Awal Yang Baru
32
Bab 32. Mencuri Hatimu
33
Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34
Bab 34. Berkemah
35
Bab 35. Menunggumu
36
Bab 36. Tabir Masa Lalu
37
Bab 37. Aku Mempercayaimu
38
Bab 38. Paket Khusus
39
Bab 39. Adik Untuk Leonard
40
Bab 40. Cemburu
41
Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42
Bab 42. Suatu Rahasia
43
Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44
Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45
Bab 45. Black
46
Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47
Bab 47. Bantuan Thomas
48
Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49
Bab 49. Sebuah Tawaran
50
Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51
Bab 51. Sign!
52
Bab 52. Sang Tamu
53
Bab 53. Sang Pewaris
54
Bab 54. Malam Mencekam
55
Bab 55. Ujian Masa Lalu
56
Bab 56. Save Me!
57
Bab 57. Sangkar Emas
58
Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59
Bab 59. Rencana Dadakan
60
Bab 60. Rencana Indah
61
Bab 61. Kabar Mengejutkan
62
Bab 62. Koma
63
Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64
Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65
Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66
Halo halooo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!