Bab 9. Jadilah Kekasihku

Mobil berhenti di depan rumah kediaman keluarga Savero. Sang bocah kecil keluar dari pintunya dengan wajah sumringah dengan tas terayun-ayun di punggungnya.

Lia menyambutnya di pintu rumah dengan senyum mengembang.

"Mami." Bocah kecil itu menghambur masuk ke dalam pelukan Lia.

Pria muda berjalan di belakang bocah kecil itu menjinjing sebuah tas plastik berisi sebuah kotak berukuran tanggung. Pria itu tersenyum pada wanita itu sambil mengulurkan bawaannya.

"Apa ini? Kenapa aku terlihat sangat merepotkan sekarang?"

"Tidak merepotkan. Kamu baru saja makan siang dan melihat beberapa cake cantik di etalase. Kemudian kami teringat padamu." Guru muda itu tampak tersipu malu.

"Terima kasih, Pak Ray."

"Panggil Ray saja. Usia kita tidak terpaut jauh," katanya. "Dan kurasa, aku akan sering berkunjung sekarang."

Lia menjadi bingung, untuk apa dia harus sering berkunjung. "Tidak perlu repot-repot, Pak... eh, Ray. Leon akan aku urus baik-baik di rumah."

"Bukan, bukan begitu. Maksud saya, eh--" Ray seperti tercekat saking gugupnya. "Leon meminta tolong padaku, untuk menjagamu saat dia sedang dalam masa karantina."

Mata Lia membulat. "Leon? Menitipkan aku padamu?"

Lia tercengang, dia berpikir apa maksud dibaliknya. Apakah Leon mempercayai pria dihadapannya ini? Apakah Leon menyukainya dan menginginkan gurunya ini sebagai pengganti ayahnya? Apa sesungguhnya kejutan di balik rencana bocah kecilnya ini.

Lia tersenyum mencairkan ketegangan di antara mereka. "Kurasa ia begitu mempercayaimu."

Terlihat semburat kelegaan di wajahnya. Lia tersenyum, pria di hadapannya ini begitu polos. Ia bahkan tak bisa sepandai Leon menutupi perasaannya. Gestur tubuh dan mimik wajahnya selalu dengan mudahnya terbaca.

Lia berpikir, mungkin Leon benar. Dia bisa menerimanya dengan kesalahan masa lalunya dan menerima buah hatinya dengan rasa sayang berlimpah sama seperti yang Lia berikan.

"Baiklah. Pintu rumah akan selalu terbuka bagi guru kesayangan Leon," jawab Lia kemudian.

"Baiklah Leon, kau perlu memperlihatkan padaku bakatmu. Sekarang saya akan pulang dulu," kata Ray sambil mengacak rambut bocah kecil yang masih memeluk ibunya di depannya.

Leon melambaikan tangannya ketika Ray mulai membalikkan badannya dan berjalan keluar dari pintu gerbang rumahnya.

"Apa kau senang hari ini?" tanya Lia pada bocah kecilnya sambil membimbingnya masuk ke dalam rumah.

"Yeah, Pak Ray mentraktirku steak yang lezat."

"Hmm... kau pasti sekali," kata Lia menggoda anaknya.

"Pak Ray, dia pria baik mam."

Lia tersenyum lembut, "Lalu apa tujuanmu memintanya menjaga mami?"

"Mami, Leon ingin seorang daddy. Jika mami tak mau mengatakan dan terus menyembunyikan ayah Leon, setidaknya mami memberikan Leon daddy, seperti anak-anak yang lain."

Kali ini Lia menjadi terkejut dan terlihat gugup. "Sayang, a--apa maksudmu? Kau ingin mami menikah dengan seseorang?"

Leon mengangguk. "Leon tak bisa terus menjaga mami. Bagaimana saat Leon di rumah karantina nanti? Leon pasti tak bisa tenang meninggalkan mami di rumah."

"Mami sudah dewasa, Leon. Mami bahkan bisa menjaga diri mami sendiri," jawab Lia dengan lembut.

Leon menggelengkan kepalanya. "Tidak. Mami sangat cantik. Akan sangat berbahaya jika mami sendirian di rumah."

Lia tersenyum geli mendengar kata-kata yang terus keluar dari bibir mungil bocah kecilnya. Ada rasa bangga dalam hatinya, betapa bocah kecilnya telah tumbuh dengan baik, sangat perhatian dan sangat menyayanginya.

"Baiklah. Mami menyerah. Mami ikut saja apa kemauanmu. Sebenarnya mami tak ingin menikah, karena mami ragu akan mendapatkan daddy yang terbaik untukmu," kata Lia sambil menghela napas. Dibukanya lemari pakaian di sudut kamar Leon. Diambilnya satu setelan pakaian bergambar transformer dari sana dan melangkah kembali pada bocahnya.

"Ganti pakaian dulu, sayang." Lia meletakkan pakaian itu di ranjang puteranya. Ia mulai melepas pakaian putih merah dari badan puteranya. "Apa yang akan kau lakukan setelah ini?"

"Aku akan berlatih biola, mam," jawabnya.

"Istirahatkan badanmu dulu. Jangan terlalu capek, sayang." Lia memungut seragam sekolah dan membelai lembut rambut puteranya lalu mengecup keningnya. "Jika kau membutuhkan, mami ada di dapur ya."

Leon mengangguk sambil tersenyum.

🌹🌹🌹🌹🌹

"Leon, kau akan pulang?" tanya Pak Ray yang melongokkan kepala dari ruangannya. Segaris senyuman terlihat di bibirnya. "Masuklah sebentar."

"Tapi pak," sahutnya. "Mami pasti sudah menungguku di depan gerbang."

"Tidak. Mami menunggumu di rumah. Aku sudah mengatakan akan mengatarmu pulang." jawab Ray.

Mata Leon membulat, mami menyuruh Pak Ray mengantarku pulang? Atau Pak Ray menawarkan dirinya? Apapun itu, sepertinya salah satu dari mereka atau bahkan keduanya sudah ada ketertarikan.

Leon tersenyum memikirkan hal diluar pemahamannya. Akhirnya dia bisa merasakan memiliki seorang ayah, seorang teman untuk berbagi cerita dan pengalaman.

Leon mengikuti Pak Ray masuk ke dalam ruang konseling. Dilihatnya pria itu merapikan meja kerjanya dengan terburu-buru ke dalam lemarinya lalu menguncinya kembali.

"Baiklah Leon. Terima kasih sudah menunggu. Sekarang kita pulang." Pria itu merangkul pundak bocah kecil itu dan membimbingnya keluar dari gerbang sekolah. "Kau ingin makan apa siang ini?"

"Spaghetty," kata Leon dengan bersemangat. Dia melangkah cepat mengimbangi langkah lebar Pak Ray di sebelahnya. Tas punggungnya bergerak berayun-ayun seiring langkah kecilnya yang cepat.

"Ayo. Aku tahu resto dengan spaghetty yang enak," sahut Pak Ray dengan senyum di bibirnya. "Kau pasti menyukainya."

🌹🌹🌹🌹🌹

"Mami," kata Leon sambil menghambur ke pelukan wanita cantik di depan pintu rumahnya. Wanita itu membuka kedua lengannya dengan senyum lembut di bibirnya.

"Leon, bagaimana harimu?" tanya Lia. "Apa kalian bersenang-senang hari ini?"

"Mami, lihat. Pak Ray memberiku kaos yang lucu ini." Leon membuka paperbag di tangannya. "Yang ini untuk mami. Dan Pak Ray mempunyai satu kaos yang sama dengan kita. Kita bisa memakainya bersama suatu waktu."

Lia menatap pria di hadapannya sedang tersenyum tersipu. Lia menanggapinya dengan senyum tipis di bibirnya.

"Masuklah Leon, mami mau bicara dengan Pak Ray sebentar. Gantilah pakaianmu." Lia memerintahkan puteranya untuk masuk. Tentu saja, Lia tidak ingin puteranya mendengar pembicaraan mereka. Bocah itu masuk ke dalam rumah dengan patuhnya.

Lia menggiring Pak Ray ke kursi taman. "Ray, kau tak seharusnya melakukan ini. Aku jadi tak enak hati karena merepotkanmu."

"Aku sama sekali tak merasa direpotkan dengan hal-hal seperti ini, Lia. Aku menyukai Leon. Dan aku rasa...," kata Pak Ray dengan nada gugup dan ragu, "aku... aku menyukaimu, Lia."

"Tapi Ray, aku sudah menceritakan semua kisah masa laluku. Apa kau mau menerimanya? Masa lalu kelamku," tanya Lia serasa tak percaya.

"Aku rasa itu bukan kesalahanmu, Lia. Kau tak sadar saat itu. Aku bisa memakluminya," sahut pria muda itu. "Jadi, maukah kau menjadi kekasihku Lia?" 🙏

🌹🌹🌹🌹🌹

Hai semuanya--

Kali ini Chocoberry bikin karya baru dan karya ini aku ikutkan pada lomba anak geniusnya Noveltoon.

Khas tulisan Choco ya... uwu dan bikin baper, tapi ringan ga bikin masalah hidup yang udah berat semakin berat. Ehem...

Ikutin terus dan jangan lupa tap ❤ - klik 👍 and vote. Eh dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian ya... Komentar kalian adalah motivasi untukku.

사랑 해요

salang haeyo 😘

Terpopuler

Comments

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

Kirain Lia bakal.sama daddy Samuel ( eeh bener.ga sih namanya daddy biologisnya Leon)

Ternyata pak Ray lebih gercep 🤪🤭

2021-10-04

2

Aqiyu

Aqiyu

pak Rey gercep

2021-09-29

3

Neni Santoso

Neni Santoso

semangat pak Ray...💪

2021-09-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam Itu
2 Bab 2. Kembali Pulang
3 Bab 3 Audisi
4 Bab 4 Siapa Ayahku
5 Bab 5. Si Anak Batu
6 Bab 6. Tae Boxing
7 Bab 7. Jagoan Matematika
8 Bab 8. Pak Guru
9 Bab 9. Jadilah Kekasihku
10 Bab 10. Sang Juri
11 Bab 11. Rumah Karantina
12 Bab 12. MisterIus
13 Bab 13. Mr. Arogant
14 Bab 14. Penyisihan
15 Bab 15. Dia Menghilang
16 Bab 16. Menyatukan Kalian
17 Bab 17. Sang Pemburu
18 Bab 18. Jatuh Cinta
19 Bab 19. Malam Grand Final
20 Bab 20. Mari Menikah!
21 Bab 21. Malam Pertama
22 Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23 Bab 23. Ledakan
24 Bab 24. Tragedi
25 Bab 25. Lebah Kecil
26 Bab 26. Rahasia Alam
27 Bab 27. Sang Indigo
28 Bab 28. Mari Kita Menikah
29 Bab 29. My Daddy
30 Bab 30. Kesabaran
31 Bab 31. Awal Yang Baru
32 Bab 32. Mencuri Hatimu
33 Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34 Bab 34. Berkemah
35 Bab 35. Menunggumu
36 Bab 36. Tabir Masa Lalu
37 Bab 37. Aku Mempercayaimu
38 Bab 38. Paket Khusus
39 Bab 39. Adik Untuk Leonard
40 Bab 40. Cemburu
41 Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42 Bab 42. Suatu Rahasia
43 Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44 Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45 Bab 45. Black
46 Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47 Bab 47. Bantuan Thomas
48 Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49 Bab 49. Sebuah Tawaran
50 Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51 Bab 51. Sign!
52 Bab 52. Sang Tamu
53 Bab 53. Sang Pewaris
54 Bab 54. Malam Mencekam
55 Bab 55. Ujian Masa Lalu
56 Bab 56. Save Me!
57 Bab 57. Sangkar Emas
58 Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59 Bab 59. Rencana Dadakan
60 Bab 60. Rencana Indah
61 Bab 61. Kabar Mengejutkan
62 Bab 62. Koma
63 Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64 Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65 Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66 Halo halooo
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Malam Itu
2
Bab 2. Kembali Pulang
3
Bab 3 Audisi
4
Bab 4 Siapa Ayahku
5
Bab 5. Si Anak Batu
6
Bab 6. Tae Boxing
7
Bab 7. Jagoan Matematika
8
Bab 8. Pak Guru
9
Bab 9. Jadilah Kekasihku
10
Bab 10. Sang Juri
11
Bab 11. Rumah Karantina
12
Bab 12. MisterIus
13
Bab 13. Mr. Arogant
14
Bab 14. Penyisihan
15
Bab 15. Dia Menghilang
16
Bab 16. Menyatukan Kalian
17
Bab 17. Sang Pemburu
18
Bab 18. Jatuh Cinta
19
Bab 19. Malam Grand Final
20
Bab 20. Mari Menikah!
21
Bab 21. Malam Pertama
22
Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23
Bab 23. Ledakan
24
Bab 24. Tragedi
25
Bab 25. Lebah Kecil
26
Bab 26. Rahasia Alam
27
Bab 27. Sang Indigo
28
Bab 28. Mari Kita Menikah
29
Bab 29. My Daddy
30
Bab 30. Kesabaran
31
Bab 31. Awal Yang Baru
32
Bab 32. Mencuri Hatimu
33
Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34
Bab 34. Berkemah
35
Bab 35. Menunggumu
36
Bab 36. Tabir Masa Lalu
37
Bab 37. Aku Mempercayaimu
38
Bab 38. Paket Khusus
39
Bab 39. Adik Untuk Leonard
40
Bab 40. Cemburu
41
Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42
Bab 42. Suatu Rahasia
43
Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44
Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45
Bab 45. Black
46
Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47
Bab 47. Bantuan Thomas
48
Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49
Bab 49. Sebuah Tawaran
50
Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51
Bab 51. Sign!
52
Bab 52. Sang Tamu
53
Bab 53. Sang Pewaris
54
Bab 54. Malam Mencekam
55
Bab 55. Ujian Masa Lalu
56
Bab 56. Save Me!
57
Bab 57. Sangkar Emas
58
Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59
Bab 59. Rencana Dadakan
60
Bab 60. Rencana Indah
61
Bab 61. Kabar Mengejutkan
62
Bab 62. Koma
63
Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64
Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65
Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66
Halo halooo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!