Bab 18. Jatuh Cinta

"Lia." Suara lirih memanggilnya. "Biarkan aku selesaikan masalahku. Aku akan segera menyelesaikan masalahku dengan mereka. Jangan khawatir."

Lia hanya dapat menatap kepergian mereka dan berharap yang terbaik untuk Ray.

Satu milyard? Paket apa yang sebenarnya dicari oleh mereka?

🐥🐥🐥🐥🐥

"Lia."

Wanita itu mendongakkan kepalanya kepada sang pemilik suara.

"Ray?" Sebuah senyum melengkung di bibirnya. Pria yang telah menghilang selama tiga hari itu tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Apa semuanya telah selesai?" tanya Lia sambil meletakkan gunting kebunnya di rerumputan. Ia segera berdiri dan membuka topi lebarnya. Sedangkan beberapa tangkai bunga di tangan kirinya.

"Ya, aku memutuskan menjual perusahaan itu untuk membayar mereka dan membeli sebuah kios kecil. Supaya kita bisa menikah dan hidup dengan tenang, Lia," sahutnya. "Jadi, mari kita menikah."

Ray membuka kedua tangannya, ia menunggu reaksi wanitanya. Mengharapkan Lia datang menyambut ajakannya. Hatinya begitu gundah melihat Lia tak segera menyambutnya.

Lia mematung mendengar kalimat ajakan yang terucap dari bibir pria di depannya. Menikah dengannya, sementara Lia mulai tak yakin dengan kata hatinya. Diantara Sam atau Ray.

Setelah tercengang beberapa saat, Lia menyambut uluran tangannya. Ia tersenyum. Dalam hatinya berpikir, ia tidak boleh egois. Bagaimana hatinya begitu cepat berubah hanya karena penundaan pernikahan mereka.

"Baiklah, Ray."

Pria itu tersenyum lega mendengar jawaban positif yang diterimanya.

"Hmm, Ray. Aku akan mengunjungi Leon. Apakah kau mau ikut bersamaku?"

"Tentu saja. Bahkan sudah lama aku tak bertemu dia." Ray terlihat sangat bersemangat.

Lia tersenyum. Seorang pria sederhana, dia merasa sangat bersemangat hanya dengan sebuah kepastian. Bagaimanapun aku tak boleh mengubah hatiku hanya karena pria lain.

Lia segera merapikan peralatan berkebunnya dan masuk kembali ke dalam rumah. Diletakkannya beberapa tangkai bunga ke dalam sebuah vas di atas meja dengan tatanan yang cantik.

*****

"Mami." Bocah kecil itu segera menyambut dengan sebuah pelukan di pinggang Lia.

"Leon, apa kabar?" sapa Ray.

"Aku baik-baik, Pak Ray," sahutnya.

"Leon, Pak Ray akan menikah dengan ibumu. Sebaiknya kau mulai membiasakan diri untuk mengganti panggilanmu."

"Benarkah?" tanya bocah kecil itu sambil menoleh pada ibunya.

Sang ibu mengangguk, membuat harapannya hancur untuk menyatukan kembali kedua orang tuanya.

"Lihat apa yang kami bawa." Ray mengangkat bungkusan di tangannya.

Bocah kecil itu cepat-cepat membukanya. Dengan segera ia melupakan kekecewaannya. Lia tersenyum, ia merasa senang melihat bocah kecilnya sangat bersemangat. Ia merasa keputusannya sangat tepat untuk menikah dengan Ray.

"Tiramisu? Bagaimana kau tahu kesukaanku," kata bocah kecil itu. Dia melompat-lompat kegirangan. Sudah lama ia tidak menikmati kudapan seperti itu. Tidak mungkin semenjak ia tinggal di rumah karantina.

Kebahagian pertemuan itu tampaknya mengusik hati seseorang. Kekompakan dan keceriaan mereka membuat Samuel merasa kesal dan marah. Ia bahkan sangat terusik karenanya. Dengan kesal dia menghampiri keluarga itu.

"Leon, apa kau sudah berlatih untuk penampilanmu besok?" tanya Samuel. Tanpa basa-basi untuk menyapa keluarga yang mengunjunginya.

Ray dan Lia terkejut karena teguran itu. Tapi Leon dengan patuhnya masuk kembali ke dalam kamarnya. Tentu saja, Leon saat ini hanya ingin memuaskan diri bersama ayah kandungnya, walaupun sebenarnya ia tidak mengenalinya.

Samuel mengikuti langkah kaki kecil bocah berusia tujuh tahun itu masuk ke dalam kamarnya. Dan tak lama kemudian, terdengar melodi indah dari pertemuan antara senar biola dan busurnya.

"Dia keterlaluan," desis Lia. Ia berdiri dari kursinya. Ray menahannya.

"Sudahlah, mungkin benar. Leon harus banyak berlatih. Sebaiknya kita pulang saja," bujuk Ray.

"Tunggulah di sini. Aku harus menegurnya. Ia tak boleh bertindak seenaknya pada Leon." Lia mulai tak sabar.

Ia melangkah menuju kamar Leon. Dengan penuh kemarahan, Lia menepuk punggung Samuel. Ketika pria itu berbalik, Lia segera menyemburkan kalimat-kalimat ungkapan kemarahannya.

"Kau tak bisa seenaknya saja memperlakukan Leon seperti itu. Dia anakku. Apa kau mencoba menjauhkan aku dari anakku sendiri?" Lia begitu marahnya.

Leon terkejut hingga menghentikan permainannya.

"Mami, Leon tidak merasa itu suatu masalah," kata bocah kecil itu.

Tapi semua sudah terlambat. Samuel dengan mata berapi-api, melangkah perlahan, mendekat padanya. Lia mundur selangkah demi selangkah ke arah pintu kamar yang tertutup itu. Ia ingin membukanya, ketika kedua tangan Samuel menahannya. Kedua pasang mata itu kini bertatapan.

Lia merasa begitu gugup melihat sorot mata pria di hadapannya. Ia benar-benar ingin melarikan diri.

Jantung Lia berdetak kencang, begitu pula Samuel. Tatapan matanya begitu penuh gairah, seakan ingin ******* wanita di hadapannya yang selalu mengusik hatinya tanpa seijinnya.

Lia membuang muka, ia tak berani memandang wajah pria di hadapannya. Dia terlalu mengerikan. Ia melihat pada bocah kecilnya. Bocah kecilnya terpaku melihatnya.

Hingga tiba-tiba Samuel mengecup bibir Lia. Memberikan sebuah kejutan di hadapan Leon yang langsung menutup mulutnya.

Gerakan refleks yang kemudian diberikan oleh Lia pada Samuel, membuat Leon semakin terkejut. Lia menampar wajah pria di hadapannya dengan begitu keras. Samuel hanya memegang pipinya yang panas karena tamparan wanita penguasa hatinya.

Jantung Lia berdebar dengan kencang. Dia begitu kebingungan, apa sebenarnya yang dirasakannya. Apakah ia jatuh cinta pada Samuel sementara ia sudah berjanji akan menikah dengan pria lain.

"Tidak, bagaimana pun aku tidak boleh mengecewakan Ray." Lia berusaha dengan tegas menolak perasaannya.

Samuel menatap pintu yang ditutup dengan keras oleh Lia. Ia masih memegang pipinya yang terasa panas. Ia membalikkan badan, ketika bocah kecil itu tersenyum.

"Tetap berlatihlah, Leon!" katanya sebelum meninggalkan kamar itu. Ya, dia terlalu malu mendapat tatapan mata dengan senyum aneh Leon. Sebaiknya dia menjauh sementara ini.

Lia dengan kesal keluar dari rumah karantina. Ia menarik tangan Ray yang sedang kebingungan dibuatnya.

"Sudahlah, mereka sedang berlatih. Tentu saja dia sangat marah." Hibur Ray tanpa tahu akar permasalahannya.

Lia hanya diam, ia masih berusaha meredakan debar jantung dan kegugupannya. Sepertinya dia benar-benar mulai jatuh cinta padanya.

🌹🌹🌹🌹🌹

Hai semuanya--

Kali ini Chocoberry bikin karya baru dan karya ini aku ikutkan pada lomba anak geniusnya Noveltoon.

Khas tulisan Choco ya... uwu dan bikin baper, tapi ringan ga bikin masalah hidup yang udah berat semakin berat. Ehem...

Ikutin terus dan jangan lupa tap ❤ - klik 👍 and vote. Eh dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian ya... Komentar kalian adalah motivasi untukku.

사랑 해요

salang haeyo 😘

Terpopuler

Comments

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

klo dah kayak gini gimana dong 🤔🤔

Disatu sisi kasihan Ray... disatu sisi pengen liat Lia sama Sam 🤪🤭

2021-10-06

1

Aqiyu

Aqiyu

Lia mudah banget nerima Rey ga mencoba nyari Sam dulu kalo dah begini.....

2021-09-29

1

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

❤️❤️🥰

2021-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam Itu
2 Bab 2. Kembali Pulang
3 Bab 3 Audisi
4 Bab 4 Siapa Ayahku
5 Bab 5. Si Anak Batu
6 Bab 6. Tae Boxing
7 Bab 7. Jagoan Matematika
8 Bab 8. Pak Guru
9 Bab 9. Jadilah Kekasihku
10 Bab 10. Sang Juri
11 Bab 11. Rumah Karantina
12 Bab 12. MisterIus
13 Bab 13. Mr. Arogant
14 Bab 14. Penyisihan
15 Bab 15. Dia Menghilang
16 Bab 16. Menyatukan Kalian
17 Bab 17. Sang Pemburu
18 Bab 18. Jatuh Cinta
19 Bab 19. Malam Grand Final
20 Bab 20. Mari Menikah!
21 Bab 21. Malam Pertama
22 Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23 Bab 23. Ledakan
24 Bab 24. Tragedi
25 Bab 25. Lebah Kecil
26 Bab 26. Rahasia Alam
27 Bab 27. Sang Indigo
28 Bab 28. Mari Kita Menikah
29 Bab 29. My Daddy
30 Bab 30. Kesabaran
31 Bab 31. Awal Yang Baru
32 Bab 32. Mencuri Hatimu
33 Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34 Bab 34. Berkemah
35 Bab 35. Menunggumu
36 Bab 36. Tabir Masa Lalu
37 Bab 37. Aku Mempercayaimu
38 Bab 38. Paket Khusus
39 Bab 39. Adik Untuk Leonard
40 Bab 40. Cemburu
41 Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42 Bab 42. Suatu Rahasia
43 Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44 Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45 Bab 45. Black
46 Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47 Bab 47. Bantuan Thomas
48 Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49 Bab 49. Sebuah Tawaran
50 Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51 Bab 51. Sign!
52 Bab 52. Sang Tamu
53 Bab 53. Sang Pewaris
54 Bab 54. Malam Mencekam
55 Bab 55. Ujian Masa Lalu
56 Bab 56. Save Me!
57 Bab 57. Sangkar Emas
58 Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59 Bab 59. Rencana Dadakan
60 Bab 60. Rencana Indah
61 Bab 61. Kabar Mengejutkan
62 Bab 62. Koma
63 Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64 Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65 Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66 Halo halooo
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Malam Itu
2
Bab 2. Kembali Pulang
3
Bab 3 Audisi
4
Bab 4 Siapa Ayahku
5
Bab 5. Si Anak Batu
6
Bab 6. Tae Boxing
7
Bab 7. Jagoan Matematika
8
Bab 8. Pak Guru
9
Bab 9. Jadilah Kekasihku
10
Bab 10. Sang Juri
11
Bab 11. Rumah Karantina
12
Bab 12. MisterIus
13
Bab 13. Mr. Arogant
14
Bab 14. Penyisihan
15
Bab 15. Dia Menghilang
16
Bab 16. Menyatukan Kalian
17
Bab 17. Sang Pemburu
18
Bab 18. Jatuh Cinta
19
Bab 19. Malam Grand Final
20
Bab 20. Mari Menikah!
21
Bab 21. Malam Pertama
22
Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23
Bab 23. Ledakan
24
Bab 24. Tragedi
25
Bab 25. Lebah Kecil
26
Bab 26. Rahasia Alam
27
Bab 27. Sang Indigo
28
Bab 28. Mari Kita Menikah
29
Bab 29. My Daddy
30
Bab 30. Kesabaran
31
Bab 31. Awal Yang Baru
32
Bab 32. Mencuri Hatimu
33
Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34
Bab 34. Berkemah
35
Bab 35. Menunggumu
36
Bab 36. Tabir Masa Lalu
37
Bab 37. Aku Mempercayaimu
38
Bab 38. Paket Khusus
39
Bab 39. Adik Untuk Leonard
40
Bab 40. Cemburu
41
Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42
Bab 42. Suatu Rahasia
43
Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44
Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45
Bab 45. Black
46
Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47
Bab 47. Bantuan Thomas
48
Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49
Bab 49. Sebuah Tawaran
50
Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51
Bab 51. Sign!
52
Bab 52. Sang Tamu
53
Bab 53. Sang Pewaris
54
Bab 54. Malam Mencekam
55
Bab 55. Ujian Masa Lalu
56
Bab 56. Save Me!
57
Bab 57. Sangkar Emas
58
Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59
Bab 59. Rencana Dadakan
60
Bab 60. Rencana Indah
61
Bab 61. Kabar Mengejutkan
62
Bab 62. Koma
63
Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64
Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65
Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66
Halo halooo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!