Bab 12. MisterIus

"Apa ada sesuatu yang serius, Ray?" tanya Lia menatap wajah kekasihnya.

"Tidak ada yang serius. Hanya aku harus meninggalkan profesi guru konselingku, perusahaan membutuhkan aku, baby." Pria itu memainkan helai rambut wanita cantik di pelukannya.

"Selain itu, bukankah aku harus mengumpulkan banyak uang untuk pernikahan kita," lanjutnya.

Lia menatap kedua manik mata kekasihnya, "Aku tidak memerlukan kemewahan untuk pernikahan kita. Sederhana saja, asalkan ada kamu di sampingku."

Pria itu kembali mengecup mesra bibir calon istrinya yang cantik. Kedua tangannya memeluk pinggangnya yang ramping. Tapi isi kepalanya bergerak tak tentu arah. Ia sedang memikirkan pembicaraan serius melalui telepon tadi.

Lia mendorong tubuh Ray ketika ia merasa mulai tak nyaman. Ia menatap kedua manik mata pria di hadapannya. "Ray, apa yang sedang kau pikirkan?"

"Maaf Lia, aku... sebaiknya aku menyelesaikan masalahku dulu," kata Ray yang dengan segera berdiri dan keluar dari rumah itu.

Tak lama setelah kepergian Ray, sebuah mobil membunyikan klaksonnya dengan keras di depan pintu gerbang kediaman Savero. Lia dengan terkejut melompat dan berlari keluar.

Sebuah mobil Alphard berhenti tepat di depan gerbang rumahnya. Pengemudinya membuka kaca sampingnya. "Leon, sakit. Sebaiknya kau segera menemuinya."

"Leon? Siapa kamu?" tanya Lia.

Sang pengemudi melepas kacamata hitamnya. Lia menatapnya tak percaya, Samuel Augusto! Bagaimana dia menemukan kediamannya.

"Kau akan menemuinya atau tidak. Jika tidak, aku akan kembali pulang," katanya dengan nada datar.

"Ti-dak, eh... iya. Tunggulah, aku akan mengambil tas dan ponselku," jawab Lia dengan terbata-bata.

Samuel menghela napas dan membuang pandangannya ke depan. Dia tetap orang yang sama selama hampir delapan tahun berlalu, namun ia tetap orang yang dingin.

Setelah mengambil tas dan mengunci pintu rumahnya, Lia masuk ke dalam mobil Samuel. Mereka berdiam diri seolah tak saling kenal.

Perasaan Lia menjadi tak menentu. Bayangan kejadian malam itu kembali mengusiknya. Apakah dia mengenaliku? Sesekali Lia melirik ke samping kanannya. Samuel dengan cueknya menatap jalanan tanpa menganggapnya ada.

Lia menghela napas lega. Sepertinya Samuel tak mengenalinya. Dia lupa atau bahkan tak tahu siapa wanita yang bersamanya malam itu.

Samuel spontan menoleh, mendengar helaan napas Lia. "Kenapa? Apa kau mempunyai masalah denganku?"

"Ehm... ti-tidak. Aku tidak apa-apa. Hanya memikirkan bagaimana keadaan Leon." Lia yang begitu gugup segera mencari alasan untuk menutupi kegugupannya.

"Sebelum ini, dimana kalian tinggal?"

"Kami tinggal di Singapore. Leon lahir dan besar di sana," kata Lia.

"Bagaimana dia bisa memainkan biola se-piawai itu di usianya yang baru 7 tahun? Apakah ayahnya adalah seorang musisi?" tanya Samuel.

Lia tertawa dengan gugup. Bagaimanapun juga dia harus menutupi kebenarannya. Kebenaran tentang ayahnya. "Dia mempelajarinya dari internet. Kau tahulah segala hal dapat kau pelajari dan kau kuasai sendiri melalui internet, saat ini."

"Bagaimana hari pertama dia di rumah karantina?" tanya Lia. Ia berusaha menghindari pertanyaan selanjutnya mengenai ayah dari puteranya.

"Aku rasa dia memiliki jiwa music yang baik. Dia dapat menguasai lagu dengan cepat dan mengalunkannya dengan alat musiknya," kata Samuel.

"Bukan, maksudku... apakah dia dapat bergaul dengan peserta lainnya? Terus terang aku ragu, dia adalah satu-satunya peserta anak-anak," sahutnya.

"Iya. Dia menyendiri. Dia mengatakan padaku jika dia rindu rumah di hari pertamanya. Dia memikirkan ibunya."

"Jadi, dia tidak memiliki seorang teman pun di sana?"

"Aku. Dia selalu mengikuti kemanapun aku pergi. Dia berlatih bersamaku, saat santai juga di sampingku. Entah kenapa aku tak bisa melepaskan diri darinya."

Lia menundukkan kepalanya. Ia tahu bagaimana perasaan bocah kecilnya saat ini. Ia pasti menahan diri untuk tidak memeluk ayah kandungnya. Ia pasti sedih dan gelisah. Atau mungkin ia sakit karena memikirkan hal ini!

"Kenapa? Kau merasa tak enak hati?" tanya Samuel.

Lia tertawa, "Apakah dia semerepotkan itu? Bahkan menurutku, dia anak yang sangat mandiri."

Samuel tertawa. "Benar. Kau benar. Dia sangat mandiri. Bahkan mempelajari segalanya dan mengobati segala keingintahuannya sendiri dari internet. Luar biasa."

Lia tertawa, "Iya. Aku terbiasa menyuruhnya membuka informasi dari internet. Hal ini mulai terjadi ketika rasa ingin tahunya semakin memuncak. Tentu saja, aku tak ingin kehilangan kesempatan. Di masa golden age-nya itulah aku mulai mengajarkan padanya untuk bertanya pada internet."

"Kau benar-benar praktis." Samuel kembali fokus pada jalanan.

"Aku tak ingin salah dalam menjelaskan hal yang sangat ingin diketahuinya. Akan fatal jika hal yang salah itu tersimpan dalam memorinya." lanjut Lia.

"Semoga dia juga adalah anak yang bertanggung jawab. Akan sangat berbahaya jika anak seumur dia mengkonsumsi segala ilmu tanpa pengawasan dari orang tua." Lia menatap pria di sampingnya. Sepeduli itukah dia pada Leon. Atau semua arogansinya di layar televisi adalah sebuah kepalsuan belaka.

"Turunlah. Leon ada di kamarnya." Samuel memarkir mobil nya di carport rumahnya.

"Satu hal lagi." Lia tiba-tiba mengingat rasa penasarannya. "Bagaimana kau bisa mengetahui kediamanku?"

"Leon memintaku menjemputmu. Kurasa aku sudah tak mempunyai hutang padanya." Sam terkekeh sambil menutup pintu mobilnya.

Lia berjalan di belakang Samuel masuk ke dalam rumah karantina. Terlihat beberapa remaja dan dewasa berlatih di sebuah ruangan. Samuel mengarahkan telunjuknya ke sebuah kamar lainnya.

"Mami," panggil Leon ketika melihat sosok wanita cantik membuka pintu kamarnya. Wanita cantik itu berjalan mendekati ranjang anaknya.

Ia memeriksa kening putranya dengan menempelkan telapak tangannya. "Kau kenapa Leon?"

Leon hanya menggeleng, "Aku hanya rindu mami."

"Apa sebaiknya kau pulang saja, sayang. Tak usah kau ikut kompetisi seperti ini. Kau bahkan masih terlalu kecil."

"Tidak mam. Aku harus di sini selama mungkin. Aku ingin lebih mengenal ayahku, walaupun dia tidak tahu bahwa aku puteranya." Leon tersenyum menatap wajah cantik ibunya yang terlihat cemas.

"Aku akan baik-baik saja, mam."

"Tidak Rudy, aku sudah katakan padamu. Cari orang itu sampai dapat. Dan habisi dia bahkan keluarganya!" suara keras Samuel terdengar hingga ke dalam kamar.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Samuel menutup panggilan teleponnya dan berjalan menuju Leon. "Aku sudah membayar hutangku, bukan. Jadi kau tahu harus bagaimana selanjutnya?"

Lia benar-benar terkejut. Apa sebenarnya yang sedang terjadi? Pembicaraan teleponnya begitu misterius. Siapa sebenarnya orang yang sedang dicarinya, lalu apa sebenarnya yang sedang dibicarakannya dengan Leon?

Lia menatap puteranya dengan tatapan tak percaya. Leon mengangguk dengan patuhnya. Samuel tertawa senang dan berlalu dari kamar itu.

Dengan geram, Lia mengikuti pria itu. Kecurigaannya pada Samuel tiba-tiba muncul. Dia tak ingin anaknya celaka karena kecerobohannya. Ditariknya lengan tangan Samuel hingga menghadapnya. "Hutang dan tindakan selanjutnya. Jelaskan padaku semuanya, sebelum aku menjadi salah paham!"

🌹🌹🌹🌹🌹

Hai semuanya--

Kali ini Chocoberry bikin karya baru dan karya ini aku ikutkan pada lomba anak geniusnya Noveltoon.

Khas tulisan Choco ya... uwu dan bikin baper, tapi ringan ga bikin masalah hidup yang udah berat semakin berat. Ehem...

Ikutin terus dan jangan lupa tap ❤ - klik 👍 and vote. Eh dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian ya... Komentar kalian adalah motivasi untukku.

사랑 해요

salang haeyo 😘

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

ternyata Ray TDK sebaik yg ada di pikiranku. blm dah jd suami istri main sosor trs

2023-06-05

0

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

kayaknya Samuel & Ray ada kaitan nya ya 🤔🤔

2021-10-04

2

Aqiyu

Aqiyu

hmmmm 🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔

2021-09-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam Itu
2 Bab 2. Kembali Pulang
3 Bab 3 Audisi
4 Bab 4 Siapa Ayahku
5 Bab 5. Si Anak Batu
6 Bab 6. Tae Boxing
7 Bab 7. Jagoan Matematika
8 Bab 8. Pak Guru
9 Bab 9. Jadilah Kekasihku
10 Bab 10. Sang Juri
11 Bab 11. Rumah Karantina
12 Bab 12. MisterIus
13 Bab 13. Mr. Arogant
14 Bab 14. Penyisihan
15 Bab 15. Dia Menghilang
16 Bab 16. Menyatukan Kalian
17 Bab 17. Sang Pemburu
18 Bab 18. Jatuh Cinta
19 Bab 19. Malam Grand Final
20 Bab 20. Mari Menikah!
21 Bab 21. Malam Pertama
22 Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23 Bab 23. Ledakan
24 Bab 24. Tragedi
25 Bab 25. Lebah Kecil
26 Bab 26. Rahasia Alam
27 Bab 27. Sang Indigo
28 Bab 28. Mari Kita Menikah
29 Bab 29. My Daddy
30 Bab 30. Kesabaran
31 Bab 31. Awal Yang Baru
32 Bab 32. Mencuri Hatimu
33 Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34 Bab 34. Berkemah
35 Bab 35. Menunggumu
36 Bab 36. Tabir Masa Lalu
37 Bab 37. Aku Mempercayaimu
38 Bab 38. Paket Khusus
39 Bab 39. Adik Untuk Leonard
40 Bab 40. Cemburu
41 Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42 Bab 42. Suatu Rahasia
43 Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44 Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45 Bab 45. Black
46 Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47 Bab 47. Bantuan Thomas
48 Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49 Bab 49. Sebuah Tawaran
50 Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51 Bab 51. Sign!
52 Bab 52. Sang Tamu
53 Bab 53. Sang Pewaris
54 Bab 54. Malam Mencekam
55 Bab 55. Ujian Masa Lalu
56 Bab 56. Save Me!
57 Bab 57. Sangkar Emas
58 Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59 Bab 59. Rencana Dadakan
60 Bab 60. Rencana Indah
61 Bab 61. Kabar Mengejutkan
62 Bab 62. Koma
63 Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64 Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65 Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66 Halo halooo
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Malam Itu
2
Bab 2. Kembali Pulang
3
Bab 3 Audisi
4
Bab 4 Siapa Ayahku
5
Bab 5. Si Anak Batu
6
Bab 6. Tae Boxing
7
Bab 7. Jagoan Matematika
8
Bab 8. Pak Guru
9
Bab 9. Jadilah Kekasihku
10
Bab 10. Sang Juri
11
Bab 11. Rumah Karantina
12
Bab 12. MisterIus
13
Bab 13. Mr. Arogant
14
Bab 14. Penyisihan
15
Bab 15. Dia Menghilang
16
Bab 16. Menyatukan Kalian
17
Bab 17. Sang Pemburu
18
Bab 18. Jatuh Cinta
19
Bab 19. Malam Grand Final
20
Bab 20. Mari Menikah!
21
Bab 21. Malam Pertama
22
Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23
Bab 23. Ledakan
24
Bab 24. Tragedi
25
Bab 25. Lebah Kecil
26
Bab 26. Rahasia Alam
27
Bab 27. Sang Indigo
28
Bab 28. Mari Kita Menikah
29
Bab 29. My Daddy
30
Bab 30. Kesabaran
31
Bab 31. Awal Yang Baru
32
Bab 32. Mencuri Hatimu
33
Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34
Bab 34. Berkemah
35
Bab 35. Menunggumu
36
Bab 36. Tabir Masa Lalu
37
Bab 37. Aku Mempercayaimu
38
Bab 38. Paket Khusus
39
Bab 39. Adik Untuk Leonard
40
Bab 40. Cemburu
41
Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42
Bab 42. Suatu Rahasia
43
Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44
Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45
Bab 45. Black
46
Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47
Bab 47. Bantuan Thomas
48
Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49
Bab 49. Sebuah Tawaran
50
Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51
Bab 51. Sign!
52
Bab 52. Sang Tamu
53
Bab 53. Sang Pewaris
54
Bab 54. Malam Mencekam
55
Bab 55. Ujian Masa Lalu
56
Bab 56. Save Me!
57
Bab 57. Sangkar Emas
58
Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59
Bab 59. Rencana Dadakan
60
Bab 60. Rencana Indah
61
Bab 61. Kabar Mengejutkan
62
Bab 62. Koma
63
Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64
Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65
Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66
Halo halooo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!