Bab 13. Mr. Arogant

Sam tertawa keras. "Salah paham? Tentang apa? Pembicaraanku di telepon tadi." Sam menepuk bahu Lia, "Kau tak perlu tahu urusan pekerjaanku. Uruslah Leon. Pastikan ia berlatih dengan baik."

Lia sedikit lega, itu berarti kemarahannya tidak ada hubungannya dengan anaknya. "Jadi siapa yang akan kau habisi? Aku rasa kau bukan pria baik-baik. Dan maaf, aku akan membawa Leon pulang."

Sam menghentikan langkahnya, ia membalikkan badannya. Beberapa peserta di rumah karantina menatap mereka dengan tatapan aneh.

Sam menggaruk hidungnya sambil tertawa pelan. Ia berjalan mendekati Lia. Ia memegang tangannya dan menyeretnya ke dapur dan mengunci pintunya.

Tatapan matanya yang tajam, sangat mengintimidasi. Lia menundukkan wajahnya, dia tak dapat lagi bergerak. Tubuhnya telah terpojok di dinding sudut ruangan.

Lia sangat ketakutan. Ketika sebuah tangannya menyentuh wajahnya dan mengangkatnya. Sejenak sepasang mata mereka saling bertatapan.

"Rumah ini penuh dengan peserta pencarian bakat. Jadi tolong bicaralah dengan baik. Bukan karena Leon peserta terkecil berarti dia adalah segalanya. Aku harap kau paham."

Sam melepas pegangan tangannya. Ia berjalan menuju mesin kopi, meracik dan menyeduh ke dalam dua cangkir. Disodorkannya secangkir kepada Lia.

Sebuah senyuman mengembang di bibirnya. Dia berjalan ke sebuah meja kecil di sudut ruangan.

"Terima kasih. Maaf, tak seharusnya aku mencurigaimu dan bereaksi seperti tadi." Lia duduk di kursi di depan Sam.

"Berapa potong gula yang kau butuhkan?"

"Dua. Terima kasih."

Sam berjalan menuju lemari pendingin, "Apa kau suka cake?" Tangannya mengambil sebuah kotak putih dari dalam kulkas lalu berjalan kembali ke meja makan.

"Dari pembicaraanmu, Leon adalah seorang anak yang cerdas," kata Sam sambil menyodorkan irisan cake dalam sebuah piring kecil. "Aku rasa dia memperdayaku untuk menjemputmu."

Sam tertawa kecil menyadari kebodohannya. Lia ikut tersenyum. Sesaat kemudian tatapan mereka bertemu.

Lia segera menunduk menatap americano di cangkirnya dan menyeruputnya. Ah, benar-benar canggung.

Sementara Sam belum berhenti menatap wanita cantik di hadapannya. Ada perasaan aneh dalam hatinya. Perasaan kagum akan kemandirian, ketegasan dan juga harus diakuinya, kecantikannya.

Lia tersedak dalam situasi yang sangat canggung itu. Ia minum dengan tergesa-gesa. Spontan Sam berdiri dan menepuk-nepuk punggungnya.

Lia terbatuk-batuk sambil berdiri berusaha menghindari Sam. "Permisi. Aku akan melihat Leon. Terima kasih atas kopinya."

Lia bergegas keluar dari dapur. Sementara Sam berdecak dengan kesalnya. "Aku harus mendapatkannya. Wanita itu. Apapun caranya."

Lia membuka kamar Leon. Bocah kecil itu menyambutnya dengan senyum cerah. Ia tahu, ayah dan ibunya sudah mulai berkomunikasi. Itu suatu pencapaian besar baginya.

Lia mencubit gemas hidung anaknya. "Leon, mami tahu ini hanya akal-akalanmu saja bukan?"

Leon tersenyum, ia masih menutupi keinginannya agar ayah dan ibunya bersatu. "Aku ingin mami sering-sering mengunjungiku."

"Iya, dia akan sering mengunjungimu." Tiba-tiba terdengar suara bariton di belakang Lia.

"Yess...! Dan aku akan berusaha keras memenangkan kompetisi ini," sahutnya dengan suara ceria.

Leon segera menyambar biolanya dan mulai menggeseknya. Sebuah irama yang merdu mengalun di seisi ruangan kamar. Sam dan Lia menikmatinya hingga lagu berakhir.

Mereka bertepuk tangan bersama dan kembali tanpa sengaja, tatapan mereka saling bertemu. Lia begitu gugup.

"Su- Sebaiknya aku pulang sekarang." Lia bangkit dari kursinya. "Aku akan mengunjungimu lain waktu, Leon."

Leon meletakkan biolanya. "Apa mami tak suka mendengar lagunya?"

"Bu- bukan Leon. Mami hanya harus pulang. Berlatihlah dengan baik dan buat mami bangga, sayang." Lia memeluk anaknya.

"Berjanjilah, mami akan sering mengunjungi Leon."

"Apa ini sebuah sinetron? Kalian akan segera bertemu lagi." Sam mulai tak sabar. "Aku akan menunggumu di depan, Lia. Aku akan mengantarmu pulang."

Pria itu berjalan dengan angkuh keluar dari kamar Leon. Kedua tangannya dimasukkannya ke dalam saku celana jinsnya.

"Kau tak seharusnya meninggalkan rumah karantina hanya untuk menjemput dan mengantarkanku pulang," kata Lia. Selain rasa canggung, kini Lia pun merasa menjadi beban.

Samuel tertawa. "Bagaimana jika sebaliknya. Aku memang ada acara keluar, jadi sekalian membawamu pulang."

Lia tersenyum, "Acara apa itu, apakah menghabisi seseorang beserta keluarganya?"

Samuel menjawab, "Benar. Tepat sekali."

Lia sedikit merinding mendengar pembenaran itu. Siapa sebenarnya Samuel Augusto, apa bisnis terselubungnya selain seorang musisi.

"Lia, kau adalah seorang single parent. Apa kau tidak ada rencana untuk sebuah pernikahan?" Pertanyaan yang tiba-tiba terucap dari bibir Samuel sontak membuat Lia tersenyum kecut.

"Pernikahan?"

Samuel tiba-tiba menepikan mobilnya. Ia melepaskan sabuk keselamatannya. Lalu pria itu menarik Lia untuk mengecup bibirnya. Lia mendorong tubuhnya menjauh. "Apa yang kau lakukan?!"

"Lia, menikahlah denganku."

Lia menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa. Aku tidak bisa, Sam." Wanita itu membuka pintu mobil dan keluar. Ia berlari menjauh dan semakin jauh.

"Pertemuan ini sangat terlambat. Beberapa hari lagi bahkan aku akan menikah dengan Ray. Kau sangat terlambat Sam," katanya dalam hati. "Dan tentu saja, aku tak mungkin tega mengkhianati Ray."

Wanita itu melambaikan tangannya kepada sebuah taxi yang lewat di depannya. Dan taxi itu dengan segera membawanya menghilang dari pandangan Sam.

Samuel Augusto, musisi rupawan itu tak pernah ditolak oleh gadis manapun. Bahkan ialah yang selalu menolak mereka, karena tidak sesuai dengan kriterianya. Kini ia tertawa keras sendirian dalam mobilnya. Ia berpikir, karma sedang menyapanya. Saat ia merasakan perasaan cinta pada seseorang, bahkan wanita itu tanpa berbasa-basi menolaknya, bahkan kabur meninggalkannya. Ironi sekali.

*****

"Lia? Kau darimana?" tanya Ray saat melihat wanitanya muncul dari pintu masuk rumahnya.

"Aku hanya menjenguk Leon. Katanya, dia merindukanku." Lia meletakkan tasnya di atas meja. Dipijatnya sendiri tengkuknya.

"Apa kau merasa capek, sayang?" tanya Ray. Pria itu duduk di sampingnya. Lia merebahkan kepalanya di dada Ray.

"Apa masalahmu sudah beres?" Lia balik bertanya.

"Belum. Sepertinya pamanku melarikan diri. Dan aku terpaksa harus turun tangan sendiri mengurus perusahaan warisan ayahku." Ray memainkan rambut Lia dengan jari jemarinya.

"Apakah ini akan mempengaruhi pernikahan kita? Maksudku, kesibukanmu."

Ray tersenyum. "Aku tak ingin ada yang menghambat pernikahan kita. Bahkan aku ingin mempercepatnya."

"Jadi, apa kau masih berpikir untuk merayakannya dengan sebuah kemewahan?" tanya Lia. "Aku bahkan hanya menginginkan sebuah pernikahan sederhana."

"Baiklah Lia. Pernikahan sederhana. Aku mengikuti kemauanmu. Asalkan itu kamu, sayang." Pria itu memeluk pinggang kekasihnya dan mengecup bibirnya dengan lembut.

Tiba-tiba suara dering terdengar dari saku Ray. Ray melihat nama yang tertera di layarnya dan mengangkatnya dengan terburu-buru.

Lia hampir mendengar dengan jelas suara kepanikan dari sang penelpon. "Boss, dia menemukan kita. Apa yang harus kita lakukan."

🌹🌹🌹🌹🌹

Hai semuanya--

Kali ini Chocoberry bikin karya baru dan karya ini aku ikutkan pada lomba anak geniusnya Noveltoon.

Khas tulisan Choco ya... uwu dan bikin baper, tapi ringan ga bikin masalah hidup yang udah berat semakin berat. Ehem...

Ikutin terus dan jangan lupa tap ❤ - klik 👍 and vote. Eh dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian ya... Komentar kalian adalah motivasi untukku.

사랑 해요

salang haeyo 😘

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

q penasaran apa Sam dan Ray itu saling berselisih?

2023-06-05

0

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

Penasaran apa kaitan Sam & Ray.... kayaknya mereka.lagi maen petak umpet 🤔🤭

2021-10-04

2

Aqiyu

Aqiyu

Sam nyuruh orang menemukan seseorang apa itu Rey

2021-09-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam Itu
2 Bab 2. Kembali Pulang
3 Bab 3 Audisi
4 Bab 4 Siapa Ayahku
5 Bab 5. Si Anak Batu
6 Bab 6. Tae Boxing
7 Bab 7. Jagoan Matematika
8 Bab 8. Pak Guru
9 Bab 9. Jadilah Kekasihku
10 Bab 10. Sang Juri
11 Bab 11. Rumah Karantina
12 Bab 12. MisterIus
13 Bab 13. Mr. Arogant
14 Bab 14. Penyisihan
15 Bab 15. Dia Menghilang
16 Bab 16. Menyatukan Kalian
17 Bab 17. Sang Pemburu
18 Bab 18. Jatuh Cinta
19 Bab 19. Malam Grand Final
20 Bab 20. Mari Menikah!
21 Bab 21. Malam Pertama
22 Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23 Bab 23. Ledakan
24 Bab 24. Tragedi
25 Bab 25. Lebah Kecil
26 Bab 26. Rahasia Alam
27 Bab 27. Sang Indigo
28 Bab 28. Mari Kita Menikah
29 Bab 29. My Daddy
30 Bab 30. Kesabaran
31 Bab 31. Awal Yang Baru
32 Bab 32. Mencuri Hatimu
33 Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34 Bab 34. Berkemah
35 Bab 35. Menunggumu
36 Bab 36. Tabir Masa Lalu
37 Bab 37. Aku Mempercayaimu
38 Bab 38. Paket Khusus
39 Bab 39. Adik Untuk Leonard
40 Bab 40. Cemburu
41 Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42 Bab 42. Suatu Rahasia
43 Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44 Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45 Bab 45. Black
46 Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47 Bab 47. Bantuan Thomas
48 Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49 Bab 49. Sebuah Tawaran
50 Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51 Bab 51. Sign!
52 Bab 52. Sang Tamu
53 Bab 53. Sang Pewaris
54 Bab 54. Malam Mencekam
55 Bab 55. Ujian Masa Lalu
56 Bab 56. Save Me!
57 Bab 57. Sangkar Emas
58 Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59 Bab 59. Rencana Dadakan
60 Bab 60. Rencana Indah
61 Bab 61. Kabar Mengejutkan
62 Bab 62. Koma
63 Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64 Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65 Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66 Halo halooo
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Malam Itu
2
Bab 2. Kembali Pulang
3
Bab 3 Audisi
4
Bab 4 Siapa Ayahku
5
Bab 5. Si Anak Batu
6
Bab 6. Tae Boxing
7
Bab 7. Jagoan Matematika
8
Bab 8. Pak Guru
9
Bab 9. Jadilah Kekasihku
10
Bab 10. Sang Juri
11
Bab 11. Rumah Karantina
12
Bab 12. MisterIus
13
Bab 13. Mr. Arogant
14
Bab 14. Penyisihan
15
Bab 15. Dia Menghilang
16
Bab 16. Menyatukan Kalian
17
Bab 17. Sang Pemburu
18
Bab 18. Jatuh Cinta
19
Bab 19. Malam Grand Final
20
Bab 20. Mari Menikah!
21
Bab 21. Malam Pertama
22
Bab 22. Mencari Sebuah Celah
23
Bab 23. Ledakan
24
Bab 24. Tragedi
25
Bab 25. Lebah Kecil
26
Bab 26. Rahasia Alam
27
Bab 27. Sang Indigo
28
Bab 28. Mari Kita Menikah
29
Bab 29. My Daddy
30
Bab 30. Kesabaran
31
Bab 31. Awal Yang Baru
32
Bab 32. Mencuri Hatimu
33
Bab 33. Pilihlah Yang Terbaik
34
Bab 34. Berkemah
35
Bab 35. Menunggumu
36
Bab 36. Tabir Masa Lalu
37
Bab 37. Aku Mempercayaimu
38
Bab 38. Paket Khusus
39
Bab 39. Adik Untuk Leonard
40
Bab 40. Cemburu
41
Bab 41. Mengalir Bagai Ombak
42
Bab 42. Suatu Rahasia
43
Bab 43. Apa Kau Mencintaiku
44
Bab 44. Jangan Sentuh Dia
45
Bab 45. Black
46
Bab 46. Tepat Pada Waktunya
47
Bab 47. Bantuan Thomas
48
Bab 48. Pengakuan Yang Mengejutkan
49
Bab 49. Sebuah Tawaran
50
Bab 50. Pendekatan Yang Cerdik
51
Bab 51. Sign!
52
Bab 52. Sang Tamu
53
Bab 53. Sang Pewaris
54
Bab 54. Malam Mencekam
55
Bab 55. Ujian Masa Lalu
56
Bab 56. Save Me!
57
Bab 57. Sangkar Emas
58
Bab 58. Temukan dan Bawa Dia!
59
Bab 59. Rencana Dadakan
60
Bab 60. Rencana Indah
61
Bab 61. Kabar Mengejutkan
62
Bab 62. Koma
63
Bab 63. Bos Kecil Beraksi
64
Bab 64. Sebuah Kenyataan Lainnya
65
Bab 65. Semua Harus Bahagia!
66
Halo halooo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!