Sebuah Rasa

Sebuah Rasa

Pergi untuk kembali

“Apakah harus pergi?”

Alesia tertawa pelan mendengar pertanyaan pelan suami tampanya. Dengan lembut di belainya pipi tirus leon. Wajah tampan pria itu semakin terlihat menawan saat sinar orange matahari sore menyinarinya.

“Aku janji ini yang terakhir kali.”

Leon menghela nafas pelan. Pria tampan dengan rambut kecoklatan itu melengos. Ini pertama kali dirinya akan berpisah jauh dengan istrinya dalam waktu yang tidak sebentar.

Satu bulan tidak seperti satu hari dimana leon bisa menahan rasa rindunya selama berada di perusahaan. Dan leon merasa tidak sanggup jika harus menahan rasa rindunya selama satu bulan pada kekasih hatinya.

“Kak.. Ini yang terakhir kalinya.”

Leon tetap diam. Dari pertama mereka membina hidup bersama dalam sebuah rumah tangga leon sudah meminta untuk alesia berhenti dari profesinya sebagai seorang model tapi alesia selalu menolak dengan halus dengan alasan yang menurut leon sangat tidak cukup untuk di terima.

“Terakhir kali kamu sudah untuk yang kedua kali ini al..”

Alesia tersenyum. Di kecupnya pipi tirus leon lembut. Alesia tau suaminya tidak mau terpisah darinya. Tapi alesia tetap harus melakoni profesinya sebagai seorang model. Kontrak sudah di tanda tangani. Dan alesia tidak mau terkena denda yang tentu saja akan membuat suaminya mengeluarkan uang untuknya.

“Oh sayangku, jangan merajuk. Aku pergi untuk kembali..” Senyum alesia.

Leon tidak bisa untuk tidak ikut tersenyum. Pria tampan itu sungguh tidak bisa menolak keinginan istri tercintanya. Pesona cantik alesia membuat leon tidak bisa berkutik. Leon selalu tidak berdaya dan terjebak dalam pesona wanitanya yang memang memiliki paras cantik alami.

“Alesia, Kamu tau aku sangat mencintai kamu melebihi pada diriku sendiri. Kamu juga pasti tau kenapa aku tidak setuju kamu pergi.”

“Karna kamu nggak bisa jauh dari aku kan?” Tanya alesia menyela.

Leon terdiam. Berada jauh dari alesia adalah siksaan baginya.

Alesia mengalungkan kedua tanganya di leher leon. Wanita cantik dengan tinggi semampai itu menggesekan hidung mancungnya dengan hidung mancung leon.

“Kamu tau itu.. Tapi kenapa kamu pergi?”

Lagi alesia menghela nafas. Meyakinkan suaminya memang bukan perkara yang mudah.

“Kak.. Aku pergi untuk kembali.. Kamu juga tau itu bukan?”

Leon menatap alesia yang tersenyum manis padanya. Entah apa yang di inginkan oleh istrinya. Padahal leon bisa memenuhi semua kebutuhanya bahkan bila perlu leon bisa menyediakan mall khusus untuk istri cantiknya itu.

“Please kak.. Percaya sama aku..” Mohon alesia lirih.

“Aku percaya sama kamu al. Aku selalu percaya.. Tapi kenapa kamu tidak pernah bisa mempercayakan senuanya sama aku..?”

Alesia menurunkan kedua tanganya dari leher suaminya. Alesia memutar tubuhnya membelakangi leon yang hanya diam menunggu jawaban atas pertanyaanya.

Pandangan alesia terarah pada hamparan laut berwarna orange. Alesia merasa tidak pernah sekalipun tidak percaya dengan suaminya.

“Apa maksud kakak?” Tanyanya sedih.

Leon menghela nafas. Pria itu kemudian memeluk tubuh ramping alesia dari belakang. Kedua lengan kekarnya melingkar dengan lembut di perut rata kekasih tercintanya.

“Maaf.. Aku tidak bermaksud menyinggung kamu..” Katanya menyesal.

Alesia memejamkan kedua matanya. Wanita berambut ikal itu menghirup oksigen di sekitarnya dalam dalam kemudian menghembuskanya berlahan lewat mulut.

“Yah.. Aku mengerti.” Angguknya berusaha untuk memahami perasaan suaminya.

Leon mengecup lembut bahu terbuka alesia. Leon tidak pernah meragukan rasa juga kepercayaanya pada alesia. Leon hanya tidak bisa jauh dari wanitanya. Leon tidak bisa tanpa alesia di sampingnya.

Malamnya, Leon tidak kunjung bisa memejamkan kedua matanya sampai malam larut. Pria dengan rambut acak acakanya itu bangkit dari berbaringnya dan terduduk. Sebuah helaan nafas frustasi keluar dari bibir tipisnya. Leon benar benar tidak bisa melepas alesia pergi besok pagi.

Leon menolehkan kepalanya. Entah memang perasaanya saja yang terlalu berlebihan atau memang hanya sekedar ke khawatiranya saja, tapi leon merasa akan ada sesuatu yang terjadi.

Leon berdecak kemudian memejamkan kedua matanya. Hubungan pernikahan mereka sudah lama terjalin. 2 Tahun bukanlah waktu yang sebentar di tambah dengan masa pacaran mereka yang sampai 3 tahun. Tapi sampai mereka menikah alesia sepertinya masih tidak rela meninggalkan profesinya sebagai seorang model. Mungkin hal itu juga yang membuat mereka tidak kunjung di beri mong mongan. Karna alesia terlalu lelah. Pikir leon.

Sekali lagi leon menghela nafas. Pria itu kemudian memutuskan untuk turun dari ranjang berukuran king zisenya dan keluar dari kamar mereka meninggalkan alesia yang terlelap dengan damainya.

Langkah kaki leon berhenti ketika sampai di ujung tangga. Pria itu mengeryit melihat ruang tengah di lantai 2 rumahnya dalam keadaan terang benderang. Penasaran leon pun melangkahkan kakinya menuju ruang tengah.

Leon mengeryit mendapati tantenya masih mengobrol dengan seorang wanita berpiyama pink. Wanita itu adalah teman dekat tantenya yang memang sering menginap.

“Tante.. Pingkan, Kalian belum tidur?” Tanya leon.

Santi nama tante leon. Santi menoleh mendengar suara leon. Wanita berambut sebahu itu tersenyum kemudian bangkit dari duduknya dan melangkah menghampiri leon.

“Leon.. Kami berdua masih mengobrol tentang pekerjaan..”

Leon mengangkat sebelah alisnya. Pingkan memang wanita single pekerja keras yang leon tau. Tapi tantenya, wanita itu hanya seorang yang setiap harinya di sibukan dengan shopping dan arisan.

“Ah maksud tante pekerjaan pingkan. Kamu tau bukan pingkan adalah wanita pekerja keras yang cerdas juga baik hati..” Katanya melanjutkan.

Leon menoleh pada pingkan yang masih duduk di tempatnya. Pingkan tersenyum malu mendengar santi menyanjungnya.

Sebenarnya leon agak kurang suka dengan wanita bernama pingkan itu. Tapi mengingat jasa tantenya yang sudah menjaga dan membesarkanya leon merasa tidak enak hati jika mengatakan yang sebenarnya pada santi. Leon tidak mau membuat tantenya itu merasa terusik dengan melarangnya berhubungan baik dengan pingkan.

“Ya sudah kalau begitu aku ke bawah dulu tante..”

“Kebawah? Kamu mau ngapain sayang? Alesia mana?” Tanya santi memasang wajah bingung.

Leon terdiam sesaat. Tidak mungkin jika dirinya menceritakan apa yang di rasakanya pada sang tante. Sedang hubungan tantenya dengan istrinya saja tidak sebaik hubungan tantenya dengan pingkan. Memang mereka tidak pernah berantem secara langsung. Tapi sebagai pria yang cerdas leon bisa tau permusuhan dingin antara tante dan istrinya lewat kata kata sindiran yang selalu mereka saling lemparkan.

“Istri aku tidur tante. Ini aku mau ambil minum.” Jawab leon berbohong.

“Minum yah.. Eemm.. kamu minum aja minuman tante leon.. Belum tante minum kok, dari pada kamu capek capek turun ke bawah.. Mending kamu disini aja, ngobrol sama tante sama pingkan.”

Leon melirik segelas orange jus yang ada di atas meja depan sofa kemudian melirik pada pingkan yang hanya diam saja di tempatnya.

“Maaf tante. Tapi aku mau minum air putih saja.”

Terpopuler

Comments

Siti Sri Wahyuni

Siti Sri Wahyuni

Mampir 😊

2023-01-21

0

elen situmorang

elen situmorang

aku mampir Thor..

2022-04-09

0

Army Freddie

Army Freddie

Kayaknya Leon mau dijodoh2in ama Pingkan

2021-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi untuk kembali
2 Salam perpisahan
3 Perasaan tidak enak
4 Kejutan tak terduga
5 Kamu siapa?
6 Bagaimana mungkin?
7 Memulai kembali
8 Rencana alesia
9 Pembelaan santi
10 Susu hamil
11 Keraguan leon
12 Terbelenggu rindu
13 Tante menyebalkan
14 Kedatangan leon
15 Permintaan maaf leon
16 Ngidam?
17 Ngidam part 2
18 Cemburu
19 Rasa
20 Sebuket mawar merah
21 Sebuket mawar merah part 2
22 Kedatangan rico
23 Curiga
24 Mencoba jujur
25 Gaun yang tidak muat
26 Perasaan alesia
27 Andai saja
28 Dia milikku
29 Bimbang
30 Kembali seperti sedia kala
31 Apa salahku?
32 Apa salahku? part 2
33 Siapa pria itu?
34 Pembelaan leon
35 Rasa bahagia
36 Pacar pura pura
37 Nomor rico?
38 Janji temu dengan rico
39 Bertemu rico
40 Luka terpendam
41 Ketakutan leon
42 Kita pindah saja
43 Jangan menangis
44 Baiklah
45 Pesan lucu
46 Aku serius
47 Keputusan leon
48 Keputusan leon part 2
49 Satu kenyataan
50 Melihat santi dan rico
51 Manusia egois
52 Siapa bramono?
53 Kebohongan alesia
54 Ingatan masa lalu
55 Kasih sayang tak terlihat
56 Kasih sayang tak terlihat part 2
57 Tante galak
58 Motor milik rico
59 Paket misterius
60 Tanda maaf dari santi
61 Di hantui rasa takut
62 Rasa itu kembali
63 Berkunjung ke panti asuhan
64 Arti sebuah nama
65 Ingin terus melindungi.
66 Bertemu ibu le
67 Lagi dan lagi
68 Memulai misi
69 Hari bahagia
70 Bingkisan dari bramono
71 Masalah baru
72 Karna rico
73 Tak terduga
74 Petunjuk baru
75 Pulang terlambat
76 Permintaan maaf menakutkan
77 Nasi goreng untuk tante santi
78 Kesedihan santi
79 Mulai terkuak
80 Ungkapan rasa
81 Kembali berbohong
82 Putri le
83 Mengantar mobil alesia
84 Tentang kita
85 Asmara
86 Berbicara dengan bramono
87 Berbicara dengan bramono part 2
88 Tujuan rico
89 Ada apa dengan Leon?
90 Merasa bersalah
91 Seperti menunggu bom yang akan meledak
92 Gara gara rico
93 Gara gara rico part 2
94 Usaha rico
95 Masih terbayang
96 Tanda maaf
97 Datang lagi?
98 Datang lagi part 2
99 Mengalah
100 Diskusi
101 Diskusi 2
102 Tentang cinta dan rasa
103 Karena cinta
104 Bukan bramono
105 Kembali merasa ragu
106 Kata bunda yati
107 Tetap utuh
108 Tetap utuh part 2
109 Bertanya tanya
110 Bertanya tanya Part 2
111 Aku berbohong lagi
112 Semuanya terungkap
113 Semuanya terungkap Part 2
114 Akhir sebuah rasa (Happy Ending)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Pergi untuk kembali
2
Salam perpisahan
3
Perasaan tidak enak
4
Kejutan tak terduga
5
Kamu siapa?
6
Bagaimana mungkin?
7
Memulai kembali
8
Rencana alesia
9
Pembelaan santi
10
Susu hamil
11
Keraguan leon
12
Terbelenggu rindu
13
Tante menyebalkan
14
Kedatangan leon
15
Permintaan maaf leon
16
Ngidam?
17
Ngidam part 2
18
Cemburu
19
Rasa
20
Sebuket mawar merah
21
Sebuket mawar merah part 2
22
Kedatangan rico
23
Curiga
24
Mencoba jujur
25
Gaun yang tidak muat
26
Perasaan alesia
27
Andai saja
28
Dia milikku
29
Bimbang
30
Kembali seperti sedia kala
31
Apa salahku?
32
Apa salahku? part 2
33
Siapa pria itu?
34
Pembelaan leon
35
Rasa bahagia
36
Pacar pura pura
37
Nomor rico?
38
Janji temu dengan rico
39
Bertemu rico
40
Luka terpendam
41
Ketakutan leon
42
Kita pindah saja
43
Jangan menangis
44
Baiklah
45
Pesan lucu
46
Aku serius
47
Keputusan leon
48
Keputusan leon part 2
49
Satu kenyataan
50
Melihat santi dan rico
51
Manusia egois
52
Siapa bramono?
53
Kebohongan alesia
54
Ingatan masa lalu
55
Kasih sayang tak terlihat
56
Kasih sayang tak terlihat part 2
57
Tante galak
58
Motor milik rico
59
Paket misterius
60
Tanda maaf dari santi
61
Di hantui rasa takut
62
Rasa itu kembali
63
Berkunjung ke panti asuhan
64
Arti sebuah nama
65
Ingin terus melindungi.
66
Bertemu ibu le
67
Lagi dan lagi
68
Memulai misi
69
Hari bahagia
70
Bingkisan dari bramono
71
Masalah baru
72
Karna rico
73
Tak terduga
74
Petunjuk baru
75
Pulang terlambat
76
Permintaan maaf menakutkan
77
Nasi goreng untuk tante santi
78
Kesedihan santi
79
Mulai terkuak
80
Ungkapan rasa
81
Kembali berbohong
82
Putri le
83
Mengantar mobil alesia
84
Tentang kita
85
Asmara
86
Berbicara dengan bramono
87
Berbicara dengan bramono part 2
88
Tujuan rico
89
Ada apa dengan Leon?
90
Merasa bersalah
91
Seperti menunggu bom yang akan meledak
92
Gara gara rico
93
Gara gara rico part 2
94
Usaha rico
95
Masih terbayang
96
Tanda maaf
97
Datang lagi?
98
Datang lagi part 2
99
Mengalah
100
Diskusi
101
Diskusi 2
102
Tentang cinta dan rasa
103
Karena cinta
104
Bukan bramono
105
Kembali merasa ragu
106
Kata bunda yati
107
Tetap utuh
108
Tetap utuh part 2
109
Bertanya tanya
110
Bertanya tanya Part 2
111
Aku berbohong lagi
112
Semuanya terungkap
113
Semuanya terungkap Part 2
114
Akhir sebuah rasa (Happy Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!