Alesia terkejut mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir suaminya. Leon tidak mengenalinya itu sangat tidak mungkin.
“Di dalam photo itu kita memang bersama. Dan kata tante, kamu istri saya. Tapi maaf saya tidak merasa mengenal kamu sama sekali.”
Bagai tersambar petir di tengah teriknya matahari alesia mendengarnya. Leon seakan tidak mengakuinya sebagai istri.
“Jangan bercanda kak.. Aku tau kamu marah karna aku tetap pergi ke bali.. Tapi aku..”
“Cukup.” Sela leon menghentikan ucapan alesia.
Leon menoleh pada santi yang hanya diam tanpa kata.
“Tante, aku makan di luar saja.” Katanya kemudian berlalu.
Alesia menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin jika leon dan tantenya sedang merencanakan sesuatu apa lagi mengerjainya. Alesia tau leon dan tantenya sangatlah tidak kompak jika sudah menyangkut dirinya.
Ya tuhan..
Ada apa ini..?
“Kakak tunggu !! Kak leon !!”
Teriakan alesia tidak sama sekali membuat leon berhenti melangkah. Leon tetap berlalu dengan santainya meninggalkan alesia dan santi yang duduk anteng di tempatnya.
Sesak, sakit, alesia rasakan saat ini. Leon tidak lagi memperdulikanya.
“Makan dulu saja. Nanti saya kasih tau.”
Alesia menoleh. Air matanya sudah membuat seluruh wajah cantiknya basah. Alesia menggelengkan kepala menolak apa yang di sarankan oleh santi.
“Apa yang terjadi sebenarnya tante. Kenapa kak leon tidak mengenaliku?”
Suara bergetar alesia membuat santi menghela nafas. Santi memang tidak menyukai alesia, tapi saat meminta pada tuhan agar leon membuka mata santi pernah berjanji untuk berusaha rukun bersama istri dari keponakanya itu.
“Alesia, makan dulu. Dari siang kamu belum makan.” Tegas santi.
“Nggak tante.. Aku butuh penjelasan tante sekarang juga.”
Santi memejamkan kedua matanya. Santi merasa sangat gemas pada alesia yang memang sangat keras kepala.
“Tante, aku hamil sekarang. Tapi kak leon tidak mengenaliku. Apa yang harus aku lakukan?”
Tubuh alesia meluruh ke lantai dengan kedua bahunya yang terguncang hebat. Dan melihat itu santi tau alesia tidak sedang berpura pura. Alesia benar benar terpukul dengan reaksi leon tadi.
Santi bangkit dari kursinya. Dengan pelan santi mendekat pada alesia dan menatap iba pada alesia yang menangis terisak terduduk di lantai.
Bagaimana aku menjelaskanya pada alesia?
Santi hanya diam di samping alesia yang terduduk di lantai. Meskipun merasa kasihan tetapi santi masih merasa gengsi jika harus lebih dulu menyentuh alesia.
“Saya akan jelaskan semuanya setelah makan malam. Kamu bisa temui saya di ruang baca.”
Alesia mendongak. Entah terbuat dari apa hati tantenya itu. Alesia bahkan sudah mengatakan bahwa dirinya hamil tapi itu tidak membuat santi iba dan langsung menjelaskan padanya.
“Tante aku..”
“Kamu sedang hamil bukan? Itu artinya kamu harus sehat dan kuat. Kamu juga harus pandai pandai bersikap di depan leon yang sekarang.” Sela santi.
Alesia terdiam. Sebulan tidak berkomunikasi dengan suaminya dan begitu dirinya pulang leon malah menanyakan tentang siapa alesia. Leon bahkan mengatakan hal yang sangat menyakitkan bagi alesia.
Apa sesuatu yang buruk terjadi padanya?
Apa ini salah satu cara tante untuk memisahkan aku dan kak leon?
Atau mungkin memang kak leon sudah tidak lagi membutuhkan aku dan sedang bersandiwara?
“Jangan berpikir yang tidak tidak. Lebih baik sekarang kita makan dulu.”
Seolah tau dengan apa yang sedang alesia pikirkan santi berucap dengan sangat tegas. Wanita itu kembali melangkah dan duduk di kursinya mengabaikan alesia yang tampak terkejut karna beberapa prasangka buruknya.
Dia bisa membaca pikiranku?
Selesai makan malam alesia mengikuti langkah santi menuju ruang baca. Alesia sungguh sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada suaminya selama dirinya tidak ada di jakarta.
“Apa yang terjadi sebenarnya tante?”
Santi melirik alesia yang berdiri di samping sofa yang di dudukinya. Terlihat sekali alesia sangat tidak sabar ingin tau semuanya.
“Bisa duduk?” Tanya santi malas.
Santi bersedekap enggan menatap alesia yang menurut padanya kali ini.
Santi menghela nafas. Wanita berambut sebahu itu tidak langsung berbicara.
Darimana sebaiknya aku memulai
Alesia menatap santi yang masih diam. Alesia benar benar merasa terpukul dengan apa yang terjadi. Leon tidak mengenalinya lagi.
“Leon pernah di rampok. Dan kejadianya tepat saat kamu pergi ke bali.”
Alesia membulatkan kedua matanya tidak menyangka. Tanganya menutup mulutnya yang terbuka tidak menyangka dengan apa yang sudah di alami suaminya.
Apa mungkin ini jawaban dari perasaan tidak enakku saat itu?
“Saya sendiri tidak tau bagaiman jelasnya. Tapi saat saya sedang berkumpul dengan teman teman saya di caffe tiba tiba leon menelpon. Saya mengangkatnya dan ternyata bukan leon yang bicara. Tapi polisi yang menemukanya di jalanan yang sepi.”
Alesia menggelengkan kepalanya. Leon sangat jago dalam ilmu bela dirinya. Tidak mungkin jika leon bisa dengan mudah di kalahkan perampok.
“Leon juga tidak mengenali saya saat sadar. Dan dokter liam bilang itu karna benturan keras di kepalanya yang tepat mengenai syarafnya hingga leon harus kehilangan sebagian dari ingatanya. Yaitu kamu dan saya.”
“Tante.. Tapi bagaimana mungkin?”
“Kamu pikir saya bohong? Kamu pikir ini rencana saya? Dengar alesia, saya memang tidak suka sama kamu. Dari dulu saya sudah tidak setuju dengan pernikahan kalian. Tapi saya tidak sejahat yang kamu pikirkan. Saya menyayangi leon..”
Beberapa pertanyaan bernada kesal yang keluar dari mulut santi membuat alesia terdiam. Alesia juga tau jika santi sangat tidak menyukainya namun sangat perduli dan menyayangi leon suaminya.
“Lalu... Apa yang harus aku lakukan tante..?”
Santi menghela nafas. Wanita itu kemudian bangkit dari duduknya. Tatapanya terarah pada alesia dengan sorot malas.
“Kenapa bertanya? Kamu mencintai leon bukan?”
Air mata alesia kembali menetes. Niatnya memberi kejutan pada leon justru malah terbalik dirinya yang mendapat kejutan.
“Pikirkan bagaimana sebaiknya kamu bersikap alesia. Itu juga kalau kamu masih mau bersama dengan keponakan saya.”
Santi melenggang pergi setelah berkata. Wanita dengan dress coklat gelapnya itu keluar dari ruang baca meninggalkan alesia sendiri.
Bagaimana mungkin?
Bagaimana mungkin kau biarkan semua ini terjadi tuhan.. Aku sangat mencintainya. Aku tidak bisa tanpanya.
Alesia menyentuh lembut perut ratanya. Apa yang sangat di nanti oleh leon sudah terwujud. Namun leon justru kehilangan sebagian dari ingatanya. Salah satunya adalah dirinya. Leon melupakanya. Dan mungkin leon juga melupakan perasaan cintanya pada alesia.
Alesia mengusap air matanya. Santi sangat tidak menyukainya, tapi santi masih mau menjelaskan apa yang terjadi pada leon. Santi bahkan tidak menggunakan kesempatan itu untuk mengusirnya dari kediaman sanjaya.
“Sepertinya kita tidak hanya berdua sayang. Oma santi pasti mau membantu kita.” Gumam alesia sambil mengelus lembut perut ratanya.
Alesia memejamkan sejenak kedua matanya. Alesia menghela nafas pelan mencoba meredakan rasa sesak di dadanya.
“Aku nggak boleh nyerah.. Aku harus bisa membuat kak leon kembali mengingat semuanya.” Lirih alesia penuh tekad.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Tuti Hayuningtyas
waduh kasian thoooorrr
2022-03-05
0
Eiynn08
sabar alesia.. pasti leon akan mengingat kembali tentang kamu. meski dia lupa ingatan tapi pasti hati kecilnya masih membekas tetantang kamu🤗🤗😊..
2021-08-27
0
Neni Yanti
Perjuangan dimulai seandainya kmu ga egois alesia... Tpi siapa dalang ya yahh
2021-08-13
0