Tante menyebalkan

Leon tidak bisa lagi diam dan menunggu. Santi dan alesia belum juga kunjung pulang. Leon tidak mungkin membiarkan keduanya berada di luar sana tanpa sedikitpun perduli.

Leon menghentikan mobil mewahnya tepat di depan gerbang rumah milik tantenya. Orang suruhanya mengatakan alesia dan santi terlihat disana 2 hari ini.

Leon mematikan mesin mobilnya kemudia keluar dari mobil mewahnya. Pria tampan berambut coklat itu menatap rumah berlantai 2 dengan suasana asri itu. Leon sendiri tidak tau sejak kapan santi mempunyai rumah sendiri.

“Tuan..”

Leon menolehkan kepalanya dan mendapati minah yang berada di belakangnya. Leon menatap dari atas sampai bawah penampilan minah.

“Tuan cari nyonya muda yah?” Tanya minah sopan.

Leon terdiam sesaat. Sebenarnya leon masih merasa ragu dengan apa yang di lakukanya saat ini.

“Ya.” Jawab leon singkat.

“Maaf tuan, tapi nyonya santi sedang mengajak nyonya muda ke rumah sakit.” Kata minah memberitahu.

Leon mengangkat sebelah alisnya. Perasaan khawatir langsung menguasai hatinya detik itu juga. Alesia sedang hamil. Dan santi membawanya ke rumah sakit. Pikiran pikiran buruk mulai menguasai otak leon. Pria itu takut alesia kenapa napa karnanya.

“Kenapa dengan alesia?”

Minah hanya menggelengkan kepalanya. Santi tidak mengatakan apapun. Santi hanya mengatakan akan membawa alesia ke rumah sakit setelah sarapan.

“Apa dia baik baik saja?” Tanya leon mendesak.

Minah tidak bisa menjawab. Alesia memang terlihat baik baik saja saat sarapan. Tapi siapa tau alesia tiba tiba merasakan sakit atau kram pada perutnya mengingat wanita itu sedang hamil muda.

“Maaf sekali lagi tuan, tapi saya tidak tau.”

Leon berdecak. Tidak mungkin santi membawa alesia ke rumah sakit jika wanita itu baik baik saja.

Apa yang terjadi sebenarnya?

“Kamu tau kerumah sakit mana tante membawa alesia?” Tanya leon tidak sabaran.

Lagi, minah menggelengkan kepalanya. Asisten rumah tangga yang masih terlihat belia itu memang tidak tau ke rumah sakit mana santi membawa alesia. Lagi pula minah juga tidak mungkin bertanya tanya pada santi yang sangat judes jika sedang kalap.

Leon melengos kesal. Leon kemudian masuk kembali ke dalam mobilnya dan berlalu begitu saja meninggalkan minah yang tampak ketakutan.

Bagaimana minah tidak takut jika sang majikan yang sebulan ini bersikap begitu galak dan kasar menanyainya dengan wajah serius bahkan tatapan yang begitu tajam. Dan lagi, leon menutup pintu mobilnya begitu sangat keras sampai minah kaget dan hanya bisa mengelus dada.

Leon melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Pria itu tidak tau harus mencari ke rumah sakit mana tante dan istrinya.

Telpon, aku harus telpon tante sekarang.

Leon menepikan mobilnya di jalanan yang sangat sepi. Pria itu kemudian meraih hp nya dan mencoba menghubungi santi. Namun ketika pandanganya lurus ke depan leon melihat ada beberapa orang yang sedang berkelahi di depanya. Leon menyipitkan kedua matanya menatap seorang pria berkemeja abu abu yang berusaha mengalahkan para preman yang mengeroyoknya. Kedua mata leon membulat sempurna begitu melihat dengan jelas pria berkemeja abu abu tersebut.

Kenapa dia sangat mirip denganku?

Leon terus menatap pria berkemeja abu abu tersebut. Leon benar benar bingung sekarang. Padahal saat dirinya menepikan mobil di jalanan itu tidak ada siapapun juga sepi. Tapi secara tiba tiba ada orang berkelahi juga sebuah mobil dan 3 motor yang berada di sekitar mereka.

“Mobil itu.. Kenapa sama semua? Itu mobilku..” Lirih leon terkejut.

Leon segera melepas seatbelt nya. Leon kemudian keluar dari mobilnya. Saat itu pria berkemeja abu abu yang sangat mirip dengan dirinya telah berhasil menumbangkan para preman yang mengeroyoknya. Namun saat pria itu sedang mengintrogasi salah seorang dari ke 6 pria tersebut, 1 dari mereka diam diam bangkit dan meraih balok panjang yang tidak jauh dari tempatnya tumbang.

Leon yang tau dengan apa yang akan di lakukan preman berkulit gelap itu langsung berlari berniat membantu, tapi sayang leon tidak bisa mencegahnya. Tanganya tidak dapat menyentuh preman tersebut.

“Kamu cepat berbalik ! Dia akan memukulmu !!” Teriak leon berusaha membuat pria yang mirip dengan dirinya menoleh.

Sayangnya teriakan leon tidak bisa membuat pria berkemeja abu abu itu berbalik hingga akhirnya pukulan keras mendarat di kepalanya.

“Akh !!”

Leon berteriak saat tiba tiba rasa sakit hebat terasa di kepalanya. Dan saat itu juga semua preman juga pria berkemeja abu abu itu menghilang. Bahkan mobil juga 3 motor itu pun ikut menghilang.

Ya tuhan.. Kenapa ini.. Sakit sekali..

Tubuh leon tersungkur di jalanan aspal di tengah jalan. Tiba tiba senyuman alesia muncul disana. Semua ingatan tentang kebersamaanya bersama alesia kembali berputar di otaknya. Bahkan teriakan santi juga kemarahan tantenya itu ikut memenuhi pikiran leon saat ini.

“Aakkh..!!!”

Leon mengetatkan giginya mencoba menahan rasa sakit hebat di kepalanya. Leon bahkan sampai berguling guling di aspal saking tidak tahanya dengan rasa sakit hebat yang mendera kepalanya. Dan berlahan tapi pasti pandangan leon mulai mengabur hingga akhirnya semuanya gelap. Leon tidak sadarkan diri dengan posisi tengkurap serta pipinya yang menempel di aspal keras jalan sepi itu.

“Berapa usia kehamilanya dok?”

Alesia berdecak dan menatap kesal pada santi. Alesia padahal sudah menunjukan surat hasil pemeriksaanya saat hendak pulang dari bali. Tapi sepertinya santi merasa kurang puas dan mengajak kembali alesia untuk memeriksakan kehamilanya pada dokter kandungan.

Dasar tante nyebelin.

“Di lihat dari perkembangan janinya kira kira usianya baru 6 minggu nyonya.” Jawab dokter cantik yang tidak di kenal alesia tersenyum pada santi.

Santi menganggukan kepalanya. Ada rasa bangga saat melihat janin yang masih sangat kecil itu di layar monitor USG.

“Baiklah.. Kira kira apa yang harus di perhatikan agar calon cucu saya sehat dok?”

Alesia mendelik mendengarnya. Santi bahkan menyebut anak dalam kandunganya adalah cucunya.

“Saat ini nyonya alesia sedang memasuki tahap trimester pertama dimana masa itu adalah masa yang sangat penting untuk ibu dan janinya. Mungkin juga nyonya alesia akan mengalami mual berulang di pagi hari atau biasa kita sebut morning sickness. Saat ini sangat penting memperhatikan segala hal yang di lakukan si ibu.. Misalnya jangan terlalu lelah dalam beraktivitas juga perhatikan makanan yang di konsumsinya.” Jelas dokter berambut ikal tersebut.

Santi menganggukan kepalanya mengerti. Wanita itu kemudian menoleh pada alesia yang duduk di sampingnya.

“Kamu dengar itu?” Tanyanya sinis.

Alesia berdecak sekali lagi. Entah apa mau tantenya itu. Santi baik padanya, tapi santi terus saja sinis juga menyudutkanya dan itu membuat alesia kesal.

“Hanya itu dokter?” Tanya santi sekali lagi.

“Ya. Saya akan tuliskan resep vitamin yang harus di konsumsi nyonya alesia.”

Santi tersenyum dan menunggu dokter cantik itu menuliskan resep vitamin untuk kemudian santi tebus di apotek.

“Setelah ini kita cari baju ibu hamil untuk kamu alesia.”

Terpopuler

Comments

Aulia Caem

Aulia Caem

semangat

2021-08-07

0

Revaira

Revaira

kanjuuuut...

2021-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 Pergi untuk kembali
2 Salam perpisahan
3 Perasaan tidak enak
4 Kejutan tak terduga
5 Kamu siapa?
6 Bagaimana mungkin?
7 Memulai kembali
8 Rencana alesia
9 Pembelaan santi
10 Susu hamil
11 Keraguan leon
12 Terbelenggu rindu
13 Tante menyebalkan
14 Kedatangan leon
15 Permintaan maaf leon
16 Ngidam?
17 Ngidam part 2
18 Cemburu
19 Rasa
20 Sebuket mawar merah
21 Sebuket mawar merah part 2
22 Kedatangan rico
23 Curiga
24 Mencoba jujur
25 Gaun yang tidak muat
26 Perasaan alesia
27 Andai saja
28 Dia milikku
29 Bimbang
30 Kembali seperti sedia kala
31 Apa salahku?
32 Apa salahku? part 2
33 Siapa pria itu?
34 Pembelaan leon
35 Rasa bahagia
36 Pacar pura pura
37 Nomor rico?
38 Janji temu dengan rico
39 Bertemu rico
40 Luka terpendam
41 Ketakutan leon
42 Kita pindah saja
43 Jangan menangis
44 Baiklah
45 Pesan lucu
46 Aku serius
47 Keputusan leon
48 Keputusan leon part 2
49 Satu kenyataan
50 Melihat santi dan rico
51 Manusia egois
52 Siapa bramono?
53 Kebohongan alesia
54 Ingatan masa lalu
55 Kasih sayang tak terlihat
56 Kasih sayang tak terlihat part 2
57 Tante galak
58 Motor milik rico
59 Paket misterius
60 Tanda maaf dari santi
61 Di hantui rasa takut
62 Rasa itu kembali
63 Berkunjung ke panti asuhan
64 Arti sebuah nama
65 Ingin terus melindungi.
66 Bertemu ibu le
67 Lagi dan lagi
68 Memulai misi
69 Hari bahagia
70 Bingkisan dari bramono
71 Masalah baru
72 Karna rico
73 Tak terduga
74 Petunjuk baru
75 Pulang terlambat
76 Permintaan maaf menakutkan
77 Nasi goreng untuk tante santi
78 Kesedihan santi
79 Mulai terkuak
80 Ungkapan rasa
81 Kembali berbohong
82 Putri le
83 Mengantar mobil alesia
84 Tentang kita
85 Asmara
86 Berbicara dengan bramono
87 Berbicara dengan bramono part 2
88 Tujuan rico
89 Ada apa dengan Leon?
90 Merasa bersalah
91 Seperti menunggu bom yang akan meledak
92 Gara gara rico
93 Gara gara rico part 2
94 Usaha rico
95 Masih terbayang
96 Tanda maaf
97 Datang lagi?
98 Datang lagi part 2
99 Mengalah
100 Diskusi
101 Diskusi 2
102 Tentang cinta dan rasa
103 Karena cinta
104 Bukan bramono
105 Kembali merasa ragu
106 Kata bunda yati
107 Tetap utuh
108 Tetap utuh part 2
109 Bertanya tanya
110 Bertanya tanya Part 2
111 Aku berbohong lagi
112 Semuanya terungkap
113 Semuanya terungkap Part 2
114 Akhir sebuah rasa (Happy Ending)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Pergi untuk kembali
2
Salam perpisahan
3
Perasaan tidak enak
4
Kejutan tak terduga
5
Kamu siapa?
6
Bagaimana mungkin?
7
Memulai kembali
8
Rencana alesia
9
Pembelaan santi
10
Susu hamil
11
Keraguan leon
12
Terbelenggu rindu
13
Tante menyebalkan
14
Kedatangan leon
15
Permintaan maaf leon
16
Ngidam?
17
Ngidam part 2
18
Cemburu
19
Rasa
20
Sebuket mawar merah
21
Sebuket mawar merah part 2
22
Kedatangan rico
23
Curiga
24
Mencoba jujur
25
Gaun yang tidak muat
26
Perasaan alesia
27
Andai saja
28
Dia milikku
29
Bimbang
30
Kembali seperti sedia kala
31
Apa salahku?
32
Apa salahku? part 2
33
Siapa pria itu?
34
Pembelaan leon
35
Rasa bahagia
36
Pacar pura pura
37
Nomor rico?
38
Janji temu dengan rico
39
Bertemu rico
40
Luka terpendam
41
Ketakutan leon
42
Kita pindah saja
43
Jangan menangis
44
Baiklah
45
Pesan lucu
46
Aku serius
47
Keputusan leon
48
Keputusan leon part 2
49
Satu kenyataan
50
Melihat santi dan rico
51
Manusia egois
52
Siapa bramono?
53
Kebohongan alesia
54
Ingatan masa lalu
55
Kasih sayang tak terlihat
56
Kasih sayang tak terlihat part 2
57
Tante galak
58
Motor milik rico
59
Paket misterius
60
Tanda maaf dari santi
61
Di hantui rasa takut
62
Rasa itu kembali
63
Berkunjung ke panti asuhan
64
Arti sebuah nama
65
Ingin terus melindungi.
66
Bertemu ibu le
67
Lagi dan lagi
68
Memulai misi
69
Hari bahagia
70
Bingkisan dari bramono
71
Masalah baru
72
Karna rico
73
Tak terduga
74
Petunjuk baru
75
Pulang terlambat
76
Permintaan maaf menakutkan
77
Nasi goreng untuk tante santi
78
Kesedihan santi
79
Mulai terkuak
80
Ungkapan rasa
81
Kembali berbohong
82
Putri le
83
Mengantar mobil alesia
84
Tentang kita
85
Asmara
86
Berbicara dengan bramono
87
Berbicara dengan bramono part 2
88
Tujuan rico
89
Ada apa dengan Leon?
90
Merasa bersalah
91
Seperti menunggu bom yang akan meledak
92
Gara gara rico
93
Gara gara rico part 2
94
Usaha rico
95
Masih terbayang
96
Tanda maaf
97
Datang lagi?
98
Datang lagi part 2
99
Mengalah
100
Diskusi
101
Diskusi 2
102
Tentang cinta dan rasa
103
Karena cinta
104
Bukan bramono
105
Kembali merasa ragu
106
Kata bunda yati
107
Tetap utuh
108
Tetap utuh part 2
109
Bertanya tanya
110
Bertanya tanya Part 2
111
Aku berbohong lagi
112
Semuanya terungkap
113
Semuanya terungkap Part 2
114
Akhir sebuah rasa (Happy Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!